Anda di halaman 1dari 12

BAB II

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM BERKALA UNSUR

Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari struktur atom, anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan teori atom Rutherfoord, Bohr dan Dalton
2. menjelaskan setiap partikel penyusun atom;
3. menuliskan konfigurasi elektron suatu unsur, jika diketahui nomor atomnya,
4. menjelaskan kelompok unsur dengan sifat kimia yang hampir sama dalam sistem berkala;
5. menentukan letak unsur dalam sistem berkala bila diketahui nomor atom atau konfigurasi
elektronnya.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari mata Kuliah Kimia Terapan maka mahasiswa dapat menjelaskan beberapa
konsep dasar dan menerapkannya dalam bidang Teknik Mesin.

2.1. Teori Atom


1. Teori atom Rutherford
1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron
bermuatan negatif. Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan yang
berbentuk lingkaran atau elips.
2. Jumlah elektron yang mengelilingi inti atom adalah sama dengan jumlah muatan positif yang
terdapat dalam inti atom.
3. Massa elektron adalah sangat kecil, oleh karena itu, massa suatu atom hanya ditentukan oleh
massa inti atom tersebut. Di dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif dan neutron
yang tidak bermuatan.
2. Model atom Bohr
Elektron bergerak dalam lintasan tertentu. Lintasan elektron ini mempunyai tingkat energi tertentu.

Gambar 2.1 Skema atom Bohr


Lintasan-lintasan elektron terdiri atas:

7
Kulit K dengan n = 1
L dengan n = 2
M dengan n = 3
N dengan n = 4, dan seterusnya
Kulit K, L, M, N, dan seterusnya disebut kulit elektron. Simbol n adalah bilangan-bilangan
energi yang disebut bilangan kuantum utama. Kulit elektron tersebut masih dapat dibagi lebih
lanjut menjadi sub kulit dan diberi lambang s, p, d, f. Untuk penjelasannya dapat dilihat pada
bab konfigurasi elektron.
3. Teori atom Dalton
John Dalton mengembangkan teori atom modern yang pertama, bahwa partikel terkecil dari unsur
adalah atom, sedangkan partikel terkecil dari senyawa adalah molekul. John Dalton
mengembangkan gagasan untuk menerangkan sifat unsur, bahwa satu unsur hanya terdiri atas satu
atom saja. Atom merupakan partikel sederhana yang tak dapat dirusak.
Teori atom Dalton dapat diringkas sebagai berikut:
a) Semua materi terdiri atas partikel-partikel sangat kecil disebut atom.
b) Atom tidak dapat dirnusnahkan dan diciptakan.
c) Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama, mempunyai massa, bentuk, ukuran dan sifat-
sifat yang sama, berbeda untuk-unsur yang lain.
d) Pada reaksi kimia atom-atom dapat bergabung atau kombinasi atom-atom dapat pecah
menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
e) Bila atom membentuk molekul, atom-atom ini bergabung dengan perbandingan tertentu dan
tetap.
f) Molekul adalah bagian terkecil dari persenyawaan yang masih mempunyai sifat-sifat unsur
atau senyawa.
2.2. Konsep orbital
Jumlah elektron pada setiap unsur adalah sama dengan nomor atom tersebut. Sesuai dengan teori
atom Rutherford bahwa jumlah elektron yang mengelilingi inti atom adalah sama dengan muatan
positif yang terdapat dafam inti atom. Elektron-elektron menempati lintasan tertentu sesuai dengan
tingkat energinya masing-masing. Dalam suatu tingkatan energi utama terdapat sub-tingkat energi.
Sub-tingkatan energi diberi nama sesuai dengan garis-garis spektra hasil spektroskopi unsur yaitu:
s, p, d, f.
Dalam suatu tingkat energi utama elektron pada suatu sub-tingkat s secara rata-rata lebih dekat ke
inti dari pada p. Elektron pada sub-tingkat p lebih dekat ke inti daripada elektron pada sub-tingkat d,
dan elektron pada sub-tingkat f.

8
Dalam suatu tingkat utama, jumlah elektron yang dapat menempati sub-tingkat tidak sama,
melainkan makin banyak, yaitu s = 2, p = 6, d = 10 dan f = 14.
Sub-tingkat energi atom dibagi lagi menjadi daerah-daerah ruangan yang disebut orbital. Setiap
orbital dapat ditempati maksimum dua elektron.
Pembagiannya adalah sebagai berikut :
Sub-tingkat s terdiri atas satu orbital disebut orbital s.
Sub-tingkat p terdiri atas tiga orbital disebut orbital p.
Sub-tingkat d terdiri atas lirna orbital disebut orbital d.
Sub-tingkat f terdiri atas tujuh orbital disebut orbital f.
Perhatikan bahwa banyaknya elektron maksimum adalah dua kali orbital. Tabel 2.1 menunjukkan
pembagian elektron untuk sub-tingkat dari empat tingkat energi utama yang pertama

Tabel 2.1 Pembagian tigkatan energi utama

Tingkat energi utama (n) 1 2 3 4


Banyaknya sub-tingkat (n) 1 2 3 4
Banyaknya orbital (n2) 1 4 9 16
Jenis sub-tingkat S s p spd spdf
Banyaknya orbital per
1 13 135 1357
sub-tingkat
Jumlah maksimum elektron
2 2 6 2610 2 6 10 14
per sub-tingkat
Jumlah maksimum elektron
2 8 18 32
per tingkat utama (2n2)

Secara sederhana, untuk menghubungkan tingkat energi utama tertentu ditandai dengan huruf n:
Untuk tingkat energi utama yang terdekat dengan inti, tingkatan energi yang pertama, n = 1,
terdapat 1 sub-tingkat energi, yaitu sub-tingkat 1s.
Untuk tingkat energi utama berikutnya, n = 2, terdapat 2 sub-tingkat energi, 2s dan 2p. Jika tingkat
utama kedua diisi maksimum dengan 8 elektron, maka terdapat 2 elektron dalam sub tingkat 2s dan
6 elektron di sub-tingkat 2p.
Tingkat berikutnya ialah tingkat utama ketiga, n = 3, terdapat 3 sub-tingkat energi, 3s, 3p, 3d. Jika
tingkat ketiga ini diisi penuh, akan memiliki 18 elektron, terdapat dua elektron pada sub-tingkat 3s,
enam dalam sub-tingkat 3p, dan sepuluh pada sub tingkat 3d.

9
Untuk tingkat utama ke empat n = 4, terdapat 4 sub-tingkat energi, yaitu sub-tingkat 4s, 4p, 4d dan
4f. Tingkat utama keempat ini diisi maksimum 32 elektron, dua elektron pada sub-tingkat 4s, enam
dalam sub-tingkat 4p, sepuluh dalam sub-tingkat 4d, dan empat belas pada sub tingkat.
Banyaknya elektron yang dapat menempati suatu tingkat utama dirumuskan 2n2.

2.3 Konfigurasi elektron


Konfigurasi elektron suatu atom didasarkan pada keempat bilangan kuantum, yaitu: bilangan
kuantum utama, bilangan kuantum azimut, bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum spin.
1. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama (n), menunjukkan tingkat energi utama atau lintasan utama yaitu dari kulit
kesatu sampai kulit ke tujuh.
2. Bilangan kuantum azimut (I)
Bilangan kuantum azimut (I) menunjukan sub-energi atau sub-lintasan atau sub kulit dengan tanda
s, p, d dan f.
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orbital atau daerah ruang yang hanya dapat ditempati
oleh sejumlah elektron tertentu masing-masing orbital ditempati dua elektron, dengan s mempunyai
1 orbital, p mempunyai 3 orbital, d mempunyai 5 orbital f mempunyai 7 orbital, dan seterusnya.
4. Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s), untuk "s" mempunyai dua elektron yang berputar melalui sumbunya
dan berlawanan arah.

2.4. Pengisian orbital pada konfigurasi elektron


Orbital yang mempunyai tingkat energi paling rendah yaitu s dilanjutkan dengan orbital 2s, 2p, 3s,
3p. Karena tingkat energi 4s lebih kecil dari 3d, maka sesudah 3p penuh terisi lalu 4s, 3d, 4p, 5s,
dan seterusnya seperti diagram pada gambar 2.2. berikut ini.

10
Gambar 2.2 (a) Tiga macam tingkat energi elektron utama pada atom Bohr
(b) Tingkat energi elektron untuk tiga lintasan utama atau tiga kulit pertama

Gambar 2.4 Diagram tingkat energi pada sub-kulit

Gambar 2.3 Diagram pengisian orbital

Contoh :
Tentukan konfigurasi elektron karbon yang mempunyai nomor atom 6 dan kalium dengan nomor
atom 19.
Penyelesaian :
Nomor atom adalah jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan jumlah elektron. Dengan
bantuan diagram pengisian orbital pada gambar 2.2, maka didapat konfigurasi elektron untuk
karbon adalah 1s2 s2 2p2 dengan jumlah elektron 6, kalium Is2 2S2 2p6 3s2 3p6 4s1 dengan jumlah
elektron 19.

11
2. Carilah susunan elektron oksigen dan tentukan jumlah lintasan utama (jumlah kulit)?
Penyelesaian
Nomor atom oksigen = 8
Susunan elektron adalah 1s2 2s2 2p4
Jumlah lintasan utama atau jumlah kulit adalah 2

Tabel 2.2 Konfigurasi elektron untuk berbagai unsur


Nomor
Unsur Simbol Konfigurasi elektron
atom
Hidrogen H 1 1s1
Helium He 2 1s2
Litium Li 3 1s2 2s1
Berilium Be 4 1s2 2s2
Boron, B 5 1s2 2s2 2p1
Karbon C 6 1s2 2s2 2p2
Nitrogen N 7 1s2 2s2 2p3
Oksigen O' 8 1s2 2s2 2p4
Fluor F 9 1s2 2s2 2p5
Neon Ne 10 1s2 2s2 2p6
Natrium Na 11 1s2 2s2 2p6 3s1
Magnesium Mg 12 1s2 2s2 2p6 3s2
Aluminium Al 13 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Silikon Si 14 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
Posfor P 15 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Belerang S 16 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Klor Cl 17 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Argon Ar 18 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kalium K 19 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Kalsium Ca 20 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Scandium Sc 21 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
Titanium Ti 22 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
Vanadium V 23 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Kromium Cr 24 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Mangan Mn 25 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Besi Fe 26 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
Kobal Co 27 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8
Nikel Ni 28 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

2.5. Sistem berkala unsur


Jumlah unsur yang telah ditemukan saat ini adalah 118 macam unsur. Pengelompokan unsur-unsur
didasarkan pada persamaan sifat kimianya. Berdasarkan sifat fisika mater dapat dikelompokan
padat, cair dan gas.

12
Berdasarkkan sifat kimianya dapat dikelompokan yang bersifat logam dan bersifat bukan logam.
Unsur-unsur logam dapat dikelompokkan menjadi logam, logam alkali, dan logam mulia. Unsur-
unsur logam, misalnya Al, Fe, Cu, Cr, Zn, Mg, Ti, V, W, Mo, Zr. Contoh unsur-unsur logam alkali
adalah Li, Na, K, Ca, Ba, Rb, Cs, dan contoh logam mulia adalah Au, Ag, dan Pt.
J.W. Dobereiner pada tahun 1829 mengelompokkan unsur-unsur yang hampir sama dan masing-
masing kelompok terdiri atas tiga unsur disebut TRIADE. Beberapa contoh triade adalah
klor (CI), brom (Br), dan Yod (I);
logam alkali litium (Li), natrium (Na), dan kalium (K).
Besarnya massa atom dari unsur yang di tengah adalah sama dengan setengah dari jumlah unsur
pertama dan unsur ketiga. Dengan demikian, massa atom memiliki hubungan dengan sifat unsur.
Contoh: massa atom (Ar) CI = 35,45
massa atom (Ar) Br = 79,92
massa atom (Ar) I = 126,91
Kenyataan massa atom Br = 79,92 : 81,18
A.R. Newlands pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Dari
susunan ini diketemukan bahwa unsur pertama dan unsur kedelapan mempunyai sifat-sifat hampir
sama, begitu juga dengan unsur kedua dan kesembilan, dan seterusnya. Sifat-sifat unsur
diketemukan secara periodik atau berkala pada unsur kedelapan. Hukum ini disebut hukum Oktaf.
Mendeleev menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Jika unsur-unsur disusun
berdasarkan massa atomnya, unsur-unsur yang mempunyai sifat hampir sama muncul secara
berkala dalam susunan tersebut dan disebut susunan berkalaMendeleev.
Dari susunan ini diketemukan tempat-tempat kosong berdasarkan pengamatan diramalkan adanya
unsur-unsur yang belum ditemukan. Mendeleev juga menyusun unsur-unsur berdasarkan nomor
atom disebut sistem berkala unsur bentuk panjang. Pada sistem berkala panjang lajur horizontal
disebut periode atau berkala, sedangkan lajur-lajur vertikal disebut golongan.
Golongan terdiri atas unsur-unsur yang hampir sama sifatnya.
Golongan IA sampai dengan VIIIA disebut golongan utama.
Golongan IB sampai dengan VIIB dan VIII disebut golongan transisi.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsurnya dikelompokkan seperti berikut ini.:

 Blok s adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit s, yaitu golongan IA dan IIA.
 Blok p adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit, p yaitu unsur-unsur golongan
IIIA - VIIIA.

13
 Blok d adalah unsur-unsur yang elektron terluar mengisi orbit d, yaitu unsur-unsur golongan
transisi
IIIB sampai dengan IIB.
 Blok f yaitu unsur-unsur yang elektron terluarnya menempati orbit f terdiri atas unsur-
unsur lantanida dan aktinida.

Gambar 2.5 Skema diagram sistem berkala unsur

Gambar 2.5 Skema Diagram Sistem Berkala Unsur


Jumlah periode atau lajur horizontal yang disebut kala ada 7 buah. Banyaknya lintasan atau kulit
menunjukkan periode dalam sistem berkala unsur. Golongan utama A ada 8 golongan unsur dan
golongan B ada 10 golongan unsur. Pada unsur golongan A, banyaknya elektron pada kulit terluar
menunjukkan nomor golongan dari unsur tersebut.
Tabel 2.3 Hubungan antara golongan dengan unsur-unsur
Golongan Nama Gol Valensi Banyaknya Unsur Jenis Unsur
IA Alkali 1 7unsurUnsurUsUnsu H s.d Fr
II A Alkali tanah 2 6 Be s.d Ra
III A Boron 3 5 B s.d Ti
IV A Karbon 4 5 C s.d Pb
VA Nitrogen 5 5 N s.d Bi
VI A Oksigen 6 5 O s.d Po
VII A Halogen 7 5 F s.d At
VIII A Gas mulia 8 6 He s.d Rn

2.6. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem berkala


Dalam konfigurasi elektron jumlah lintasan menunjukkan periode dalam sistem berkala, sedangkan
elektron pada kulit terluar menentukan golongan suatu unsur.
Sistem berkala unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor atom rnenunjukkan jumlah
elektron. Banyaknya elektron pada kulit terluar menunjukkan nomor golongan unsur pada sistem
berkala unsur. Jumlah lintasan elektron rnenunjukkan periode dalam sistem berkala unsur. Oleh
karena itu, konfigurasi elektron menentukan letak suatu unsur dalam sistem berkala unsur.
Contoh :
14
Unsur natrium dengan nomor atom 11 mempunyai konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1.
Jumlah elektron masing-masing kulit adalah: K = 2; L = 8; M = 1.
Jadi, banyaknya elektron lintasan terluar adalah = 1,
Unsur Na termasuk golongan IA, banyaknya lintasan = 3, yaitu K, L, M, maka Na terletak pada
periode 3.
Beberapa rumus untuk menentukan golongan dan periode dengan konfigurasi elektron:
Golongan utam IA dan IIA:
ns 1-2 Blok s
Periode n
Golongan utama III A-VIII A
Blok p
ns2 np 1-6 Periode n
minimal n = 2
Golongan transisi ( B ) gol IIIB - IIB
Blok d
ns2 (n-1) d1-10 Periode n
minimal n = 4
Khusus lantanida dan aktanida
Blok f
ns2 (n-2) f 1-14
Periode n = 6, lantanida, jika berakhir di 4f
n = 7 aktinida, jika berakhir di 5f
Contoh :
Suatu unsur dengan konfigurasi elektron adalah sebagai berikut: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2.
Tentukanlah :
a. nomor atom unsur
b. golongan dan periode,
c. lambang unsur tersebut!
Penyelesaian :
Nomor atom = jumlah elektron = 2 + 2 + 6 + 2 + 6 + 2 = 20
Golongan utama dari blok s, yaitu II A, periode = kulit terluar = 4
Lambang unsur tersebut adalah Ca.
Suatu unsur dengan nomor atom 26, tentukan konfigurasi elektronnya dan tentukan juga golongan
serta periode dari unsur tersebut!

15
Penyelesaian :
Nomor atom = jumlah elektron = 26.
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Rumus untuk ciri golongan = ns2 (n-1) d1-10
Periode = jumlah lintasan = n = 4
Blok = d, golongan transisi dari 4s2 3d5 = 2 + 6 = 8, maka golongan transisi yaitu VIII B. Unsurnya
adalah besi Ni.

2.7. Sifat Sistem Berkala Unsur


Sistem berkala unsur menurut nomor atom akan berulang pada periode tertentu. Setiap periode
dimulai dengan unsur yang mempunyai energi pengionan paling rendah dan berakhir dengan unsur
yang energinya tinggi.
Unsur-unsur dapat disusun sebagai berikut.
Periode 1 terdiri 2 unsur H sampai He
Periode 2 terdiri 8 unsur Li sampai Ne
Periode 3 terdiri 8 unsur Na sampai Ar
Periode 4 terdiri 18 unsur K sampai Kr
Periode 5 terdiri 18 unsur Rb sampai Xe
Periode 6 terdiri 32 unsur Cs sampai Rn
Periode 7 terdiri ? Fr sampai ?
Periode ketujuh dianggap belum lengkap saat ini. Penemuan terakhir adalah unsur dengan nomor
107, dan belum diberi nama. Masing-masing dari keenam periode yang telah lengkap berakhir
dengan unsur yang mengikat erat-erat semua elektronnya. Kecuali untuk helium, masing-masing
atom memiliki 8 elektron dalam tingkat energi terluarnya, Keenam unsur berbentuk gas ini terkenal
dengan ketidakreaktifannya secara kimia, gas-gas inii dikenal sebagai gas mulia.

16
Gambar 2.6 Diagram energi pengionan dengan nomor atom

Pada gambar 2.6 perbandingan daerah-daerah yang digambarkan untuk periode 2 dan 3
menunjukkan kemiripan tertentu. Dalam setiap periode unsur ketiga, contohnya B dan AI serta
unsur ke dua O dan S mempunyai energi pengionan rendah dan tampak seperti gangguan, kenaikan
energi tanpa adanya ganguan akan tampak teratur. Perbandingan dengan periode 4 dan 5 juga
menunjukkan adanya kemiripan. Pola energi naik, turun dan naik pada akhir periode sangat mirip
dengan periode 2 dan 3. Dalam periode 4 dan 5 terdapat suatu deretan sekitar sepuluh unsur yang
mempunyai energi pengionan hampir sama.
Atom-atom dengan energi pengionan pertama rendah dari tiap periode adalah Li, Na, K, Rb, Cs dan
Fr, bersifat sangat reaktif dalam reaksi kimia. Atom-atom dengan energi pengionan pertama
tertinggi dalam tiap periode yaitu He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn adalah yang paling tak reaktif di antara
semua unsur.
Korelasi ini tidak bersifat umum dan tidak dapat dikatakan bahwa setiap unsur dengan energi
pengionan pertama rendah pasti lebih reaktif dibandingkan dengan unsur yang mempunyai energi
pengionan pertama tinggi. Misalnya atom F, CI, Br, dan I mempunyai energi pengionan tinggi,
tetapi bersifat sangat reaktif secara kimia. Azas utama dari teori kimia modern ialah sifat suatu
unsur dapat diterangkan dengan penataan elektron dalam unsur tersebut. Pernyataan dari azas ini
disebut hukum berkala, bahwa sifat kimia dan fisika unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari
nomor atomnya.

Soal Latihan
1. Kerjakan soal perlatihan berikut dengan singkat dan jelas
17
2. Jelaskan masing-masing teori atom Rutherford, teori atom Bohr dan teori Dalton!
3. Siapa yang mengembangkan teori atom modern? Apa inti dari pengembangan teori atom
modern tersebut?
4. Jelaskan cara sederhana untuk menghubungkan tingkat energi utama dengan n sama dengan
1,2,3 dan 4!
5. Konfigurasi elektron didasarkan pada bilangan kuantum, sebutkan keempat macam bilangan
kuantum tersebut!

18

Anda mungkin juga menyukai