Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA NY.

U
DI KELUARGA NY. U DESA KAMPUNGSAWAH KECAMATAN JAYAKERTA
KABUPATEN KARAWANG

Dosen Pembimbing : Nadirawati, S.Kep., M.Kep,

Disusun Oleh :
Nama : Khofifah
NPM : 213118015
Kelas : 3A
Kelompok PKK : 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2021
A. Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. N
2. Alamat dan Nomer Telepon : Desa Kampungsawah
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hub. Umur Pendi Status Imunisasi Ket


Kel Dgn dikan
Klg.
BCG Polio DPT Hepatitis Campak

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1. Tn. N L Suami 40 thn SMA           Lengkap

2. Ny. U P Istri 29 thn SMA           Lengkap

3. An. A L Anak 19 thn SMK           Lengkap

4. Nn. D P Anak 14 thn SMP           Lengkap

6. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki : Laki-Laki Meninggal : Klien

: Perempuan : Perempuan Meninggal : Serumah

: Garis Keturunan : Garis Perkawinan

7. Tipe Keluarga
Keluarga Ny. U termasuk kedalam tipe keluarga inti (nuclear family) karna terdiri
dari suami, istri, dan anak.
8. Suku Bangsa
Keluarga Ny. U seluruhnya memiliki suku bangsa sunda, tidak ada masalah
kesehatan yang dipengaruhi oleh kepercayaan suku bangsa keluarga Tn. N seperti
pantangan makan dan sejenisnya.
9. Agama
Keluarga Ny.U menganut agama islam taat menjalankan ibadah shalat wajib 5
waktu tidak perbedaan yang dapat mempengaruhi kesehatan pada anggota
keluarga Ny. U
10. Status Ekonomi Keluarga
Penghasilan Tn. N kurang lebih Rp. 5.000.000,00 perbulan dan Ny. U tidak
berpenghasilan karna bekerja sebagai ibu rumah tangga pengeluaran perbulan
untuk kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran untuk kendaraan yang digunakan
sekitar Rp. 5000,00 – Rp. 6000,00. Keluarga Tn. N dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat menabung serta memberikan sumbangan untuk kebutuhan
social. Keluarga Tn. N berada pada tahap perkembangan keluarga sejahtera III plus
berdasarkan status ekonominya.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Ny. U melakukan rekreasi setahun empat kali dengan mengunjungi
tempat wisata dengan keluarga, untuk hiburan setiap hari keluarga Ny. U
menonton televise bersama-sama sebagai hiburan dirumah saat waktu senggang
juga berkumpul bersama untuk mengobrol.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Ny. U memiliki salah satu orang anak berusia 19 tahun maka keluarga Ny. U
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja.
Tugas tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat
remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi
b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
d. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan (anggota) keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbang keluarga
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny. U telah terpenuhi tanpa adanya kendala.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. N menikah dengan Ny. U pada tahun 2002, Tn. N , menikah pada usia 31
tahun dan isitiranya pada usia 20 tahun. Ny. U melahirkan anak pertamanya pada
tahun 2003 dan melahirkan anak terakhirnya pada tahun 2019. Hingga saat ini
pernikahan sudah menginjak usia ke 9 tahun.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. U mengatakan dalam keluarga terdapat keturunan pengidap hipertensi dan
penyakit pembuluh darah lain, untuk Ny. U sendiri memiliki riwayat hipertensi
sejak 7 tahun yang lalu. Ny. U mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang
diderita, begitupun dengan Ny. U yang mengatakan tidak memiliki penyakit yang
sama seperti Ny. U.
III. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah tipe permanen berdinding bata, lantai keramik, bangunan 1 lantai dengan
luas bangunan 21 m2 x 9 m2 dengan luas tanah 3500 m2 rumah terlihat bersih dan
rapih, terdiri dari 9 ruangan ; 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 ruang keluarga, 1
ruang tengah, dan 1 dapur
a. Ventilasi dan Penerangan
Sirkulasi udara baik, udara dan sinar matahari masuk melalui ventilasi dan
jendela yang berjumlah 20 buah yang terdiri dari jendela yang dapat dibuka
dan jendela mati. Kualitas pencahayaan baik setiap ruangan memiliki jendela
dan ventilasi sebagai sumber masuknya cahaya di siang hari dan pertukaran
udara, untuk penerangan di malam hari menggunakan tenaga listrik.
b. Persediaan Air Bersih
Sumber air berasal dari JETPAM yang digunakan untuk mandi dan mencuci,
sedangkan untuk minum dan memasak menggunakan air yang dibeli dari
penyedia air minum. Kondisi air bersih tidak berwarna dan tidak berbau.
c. Pembuangan Sampah
Keluarga Ny. U membuang sampah ke TPS.
d. Jamban atau WC
Air limbah dialirkan ke saluran pembuangan dan septic tank, keluarga Ny. U
memiliki 3 jamban didalam rumah dengan WC jongkok dengan keadaan baik
dan bersih. Untuk tinja pembuangannya ke septic tank dengan jarak dari
sumber air 20 meter dan berjenis septic tank beton.

Denah Rumah

WC B
Teras

S U
Ruang Ruang
Tengah Keluarga
Te T
Ka ra
m s
Kamar ar
3 Kamar 2 1

WC WC

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Karakteristik komunikasi RW, tetangga dan antar kepala keluarga terjalin ramah.
Sering melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan jalan, selokan, dll
sehingga membuat lingkungan terlihat rapih dan tidak banjir.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak menikah pada tahun 1992 Ny. U tidak pernah pindah rumah dan sekarang
sudah menjadi warga Dusun Pasar RT/RW 02/01 Desa Kampung Sawah
Kecamataan Jayakerta Kabupaten Karawang selama 29 tahun.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Masyarakat
Anggota keluarga Ny. U biasa berkumpul pada sore hari dan terkadang berkumpul
dengan keluarga besar dalam rangka nyekar ke makam keluarga. Ny. U ikut serta
dalam kegiatan PKK desa dan Ny. U sering terlibat dalam program kerja
pemerintah desa.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga Ny. U yang sehat adalah 3 orang terdiri dari Ny. U suami
dan anaknya, fasilitas penunjang kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit
yang jaraknya cukup dekat dari rumah Ny. U.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Untuk komunikasi anggota keluarga Ny. U menggunakan bahasa sunda untuk
komunikasi sehari-hari
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebagai kepala keluarga Tn. N selalu memberi nasihat kepada Ny. U agar tidak
terlalu kelelahan dan memaksakan melakukan kegiatan yang terlalu berat serta
mengingatkan An. A agar rajin belajar dan memperhatiak kesehatannya. Sebagai
ibu rumah tangga Ny. U menyediakan makanan yang tidak memicu kambuhnya
hipertensi Ny. U. Sebagai anak An. A dan tidak lupa untuk selalu membantu kedua
orang tuanya.
3. Struktur Peran
Tn. N berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah dengan bekerja
sebagai wiraswasta untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Ny. U berperan sebagai
ibu rumah tangga yang setiap hari mengurusi urusan dan pekerjaan rumah, An. A
berperan sebagai anak yang bertugas salah satunya belajar, membantu orang tua,
dan menghormati orang tua.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Dalam menghadapi masalah kesehatan keluarga Ny. U merawat sendiri bila
masalah kesehatan ringan dan anggota keluarga memahami cara melakukan
perawatannya, bila dirasa masalah kesehatan yang dialami berat dan anggota
keluarga tidak memahaami cara perawatannya maka akan dibawa ke fasilitas
kesehatan.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. U mengatakaan dalam keluarganya diterapkan paham demokrasi sehingga
setiap anggota keluarga dapat mengungkapkan pendapat dan opininya dengan
leluasa tanpa mengurangi rasa hormat dan menghargai antar aanggota keluarga.
Ny. U mengatakan anggota keluarganya saling menyayangi satu sama lain.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny. U mengatakan membebaskan anggota keluarganya bersosialisasi dengan siapa
saja dan beliau membebaskan anaknya untuk mengikuti kegiatan dimasyarakat dan
perkuliahan, Ny. U dan suami juga tidak pernah melarang anaknya untuk
berkumpul bersama teman-temannya asalkan minta izin terlebih dahulu dan pulang
sebelum pukul 21.00 WIB.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menjelaskan sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga
mengenai sehat-sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan
keluarga , hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan keluarga adalah :
a. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Ny. U mengatakan kurang mengetahui mengenai penyakitnya yang beliau
ketahui hanya hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang memiliki gejala
kepala dan punduk yang terasa sakit. Ny. U beranggapan penyakitnya
disebabkan karena konsumsi makanan tertentu seperti jeroan, daging kambing
dan sebagainya, Persepsi Ny. U terhadap penyakitnya adalah hal wajar karna
faktor bertambahnya usia.
b. Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan
Ny. U mengatakan tidak mengetahui seserius penyakit hipertensi yang
dideritanya, masalah yang dirasakan berupa sakit kepala dan punduk yang
terjadi pada saat kelelahan atau setelah mengkonsumsi makanan tertentu,
beliau mengatakan tidak merasa takut mengenai tindakan pengobatan yang
harus dijalaninya. Keluarga Ny. U tidak memiliki sifat negatif terhadap
masalah kesehatan Ny. U, untuk fasilitas kesehatan Ny. U dapat menjangkau
dengan mudah karena jarak puskesmas maupun rumah sakit yang relative
dekat dari rumah Ny. U, keluarga memiliki kepercayaan yang baik terhadap
tenaga kesehatan, keluarga Ny. U kurang mendapatkan informasi mengenai
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dideritanya.
c. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga Ny. U tidak mengetahui keadaan sebenarnya dari penyakit yang
diderita baik berupa sifat, cara penyebaran hipertensi, komplikasi yang dapat
disebabkan oleh hipertensi, prognosa yang mungkin terjadi dimasa depan, dan
cara perawatan yang tepat untuk masalah kesehatan yang diderita. Ny. U tidak
memiliki keinginan untuk memeriksakan dirinya karna menganggap
penyakitnya dapat sembuh hanya dengan menghindari beberapaa jenis
makanan dan mengkonsumsi obat penghilang nyeri berupa paracetamol
Biasanya yang bertanggungjawab ketika terjadi salah satu anggota keluarga
yang sakit adalah Ny. U termasuk mengenai pembiayaan perawatan, untuk
fasilitas fisik berupa kendaraan diambil alih oleh An. A. Keluarga mengetahui
adanya fasilitas kesehatan berupa puskesmas dan rumah sakit yang jaraknya
cukup dekat dari rumah, saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya
keluarga bersifat peduli dan protektif untuk menjaga anggota keluarga yang
sakut tersebut
d. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan
Keluarga Ny. U tidak mengetahui sumber yang mereka miliki untuk mengatasi
masalah kesehatan yang diderita, keluarga memandang pemeliharaan
lingkungan bermanfaat untuk menghindari penyakit yang dapat diakibatkan
oleh keadaan lingkungan yang kurang baik. Keluarga Nyy. U memandang
hygiene dan sanitasi yang baik sangatlah penting karena dapat menghindarkan
mereka dari pathogen penyebab penyakit. Untuk pencegahan penyakit
hipertensi sendiri Ny. U menghindari konsumsi makanan yang dapat
meningkatkan tekanan darahnya seperti jeroan dan daging kambing. Keluarga
Ny. U sangat memperhatikan hygiene dan sanitasi lingkungannya dengan cara
sering membersihkan rumah dan menjaga kebersihannya serta rajin mncuci
tangan, anggota keluarga Ny. U bisa dikatakan sangat kompak dalam
pemeliharaan lingkungan seperti pembagian tugas dalam memelihara dan
membersihkan lingkungan rumah.
e. Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Keluarga
Keluarga Ny. U mengetahui adanya fasilitas pelayanan kesehatan berupa
puskesmas dan rumah sakit tidak jauh dari rumah Ny. U tetapi Ny. U belum
menyadari keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan tersebut.
Keluarga Ny. U Memiliki tingkat kepercayaan yang cukup tinggi terhadap
petugas kesehatan di fasilitas, dan tidak memiliki pengalaman yang buruk
terhadap petugas kesehatan fasilitas kesehatanpun dapat dijangkau dengan
mudah tetapi Ny. U tidak memiliki keinginan untuk memeriksakan dirinya
karna menganggap penyakitnya dapat sembuh hanya dengan menghindari
beberapaa jenis makanan dan mengkonsumsi obat penghilang nyeri.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. N dan Ny. U mengatakan Ny. U sudah melahirkan dua kali tetapi anak pertama
mereka sekarang berusia 19tahun. tidak lama setelah dilahirkan anak kedua mereka
meninggal . Tn. N dan Ny. U mengatakan tidak berencana menambah anak lagi
karna sudah sesuai dengan rencana mereka untuk hanya memiliki satu anak saja,
untuk mengendalikan jumlah keluarga Ny. U melakukan KB suntik.
5. Fungsi Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn. N bekerja sebagai Wiraswasta
sedangkan Ny. U bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn. N mengatakaan merasa
dapat cukup memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan keluarganya.
Untuk meningkatkan status kesehatan keluarga Ny. U sering mengunjungi
pelayanan kesehatan terdekat.
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang
a. Stress Jangka Pendek
Ny. U mengatakan semenjak adanya Covid-19 beliau jadi sering berada
dirumah dan merasa kurang aktivitas terutama setelah adanya PPKM darurat
yang dilakukan akhir-akhir ini sehingga membatasi ruang gerak Tn. N yang
biasanya sering bepergian.
b. Stress Jangka Panjang
Ny. U mengatakan mengalami penurunan penghasilan sejak muncul Covid-19
sehingga mengganggu distribusi hasil pengahasilan sehingga bekerja pun
susah.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Ny. U mengatakan bila ada masalah didalam keluarga anggota keluarga dibiaskan
agar mendiskusikan masalah tersebut dengan anggota keluarga sehingga dapat
menentukan jalan keluar terbaik untuk masalah tersebut dan menghindari rasa
cemas dan khawatir berlebih karna menanggung masalah sendirian.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga NY. U adalah penganut agama islam yang cukup taat, saat menghadapi
masalah mereka mencoba mengatasinya secara tenang dengan cara banyak berdoa
dan beribadah kepada Allah SWT.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. U tidak pernah menggunakan kekerasan fisik terhadap anggota keluarganya
untuk mengancam atau menyelesaikan masalah.
VII. Pemeriksaan Fisik
No. Pemeriksaan Tn. N Ny. U An.
Fisik
1. Keadaan Umum Compos Compos mentis Compos mentis
mentis (E4M6V5) (E4M6V5)
(E4M6V5)
2. Tanda-Tanda
Vital
Tekanan Darah 120/ 80 mmHg 160/100 mmHg 100/70 mmHg
Nadi 72 x/menit 90x/menit 66x/menit
Suhu 370C 370C 370C
Respirasi 20x/menit 20x/menit 18x/menit
3. BB 72 Kg 85Kg 65Kg
4. TB 170 cm 160 cm 157cm
5. Kepala Kulit kepala Kulit kepala tampak Kulit kepala
tampak bersih, bersih, rambut mulai tampak bersih,
rambut mulai beruban, penyebaran rambut mulai
beruban, rambut mulai, menipis beruban,
penyebaran dibagian depan, nyeri penyebaran
rambut merata, tekan (-), lesi (-) rambut merata,
nyeri tekan (-), nyeri tekan (-),
lesi (-) lesi (-)
6. Mata Konjungtiva Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
tidak anemis, anemis, sclera putih anemis, sclera
sclera tidak dengan gambaran tipis tidak ikterik,
ikterik, reflek pembuluh darah, reflek pupil
pupil terhadap reflek pupil terhadap terhadap cahaya
cahaya isokor, cahaya isokor, fungsi isokor, fungsi
fungsi penglihatan penglihatan
penglihatan menggunakan menggunakan
normal kacamata minus 1 kacamata minus
1,5
7. Hidung Simetris, nyeri Simetris, nyeri tekan Simetris, nyeri
tekan (-), lesi (-), lesi (-), bersih, tekan (-), lesi (-),
(-), bersih, cuping hidung (-) bersih, cuping
cuping hidung hidung (-)
(-)
8. Mulut Simetris, Simetris, mukosa Simetris, mukosa
mukosa bibir lembab, pucat (- bibir lembab,
bibir lembab, ), bersih, karies (+) pucat (-), bersih,
pucat (-), karies (-)
bersih, karies
(+)
9. Telinga Simetris, lesi (- Simetris, lesi (-),
Simetris, lesi (-), nyeri
), nyeri tekan tekan (-), serumen (-) nyeri tekan (-),
(-), serumen (-) serumen (-)
10. Leher Simetris,nyeri Simetris,nyeri tekan (- Simetris,nyeri
tekan (-), ), kelenjar tiroid (-), tekan (-), kelenjar
kelenjar tiroid pembesaran vena tiroid (-),
(+), jugularis(-) pembesaran vena
pembesaran jugularis(-)
vena
jugularis(-)
11. Dada Simetris, lesi (- Simetris, lesi (-), Simetris, lesi (-),
), retraksi retraksi dinding dada retraksi dinding
dinding dada (- (-), bunyi nafas dada (-), bunyi
), bunyi nafas vesikuler (+), nafas vesikuler (-
vesikuler (-), wheezing (-), ronchi (- ), wheezing (-),
wheezing (-), ), bunyi jantung ronchi (-), bunyi
ronchi (-), normal jantung normal
bunyi jantung
normal
12. Abdomen Simetris, Simetris, pembesaran Simetris,
pembesaran (- (-), nyeri tekan (-), pembesaran (-),
), nyeri tekan massa (- ), bising usus nyeri tekan (-),
(-), massa (- ), (+) 9x/menit massa (- ), bising
bising usus (+) usus (+)
8x/meni t 11x/meni t
13. Ekstermitas Lengkap, tidak Lengkap, tidak ada Lengkap, tidak
ada keluhan keluhan dan gangguan ada keluhan dan
dan gangguan pergerakan, tidak ada gangguan
pergerakan, edema pada kedua pergerakan, tidak
tidak ada kaki, reflek patella (+) ada edema pada
edema pada , reflek babinski (+), kedua kaki, reflek
kedua kaki, kekuatan otot baik. patella (+) , reflek
reflek patella babinski (+),
(+) , reflek kekuatan otot
babinski (+), baik.
kekuatan otot
baik.
14. Kulit Kuning Kuning langsat, turgor Kuning langsat,
langsat, turgor kulit baik, lembab, lesi turgor kulit baik,
kulit baik, (-), akral hangat lembab, lesi (-),
lembab, lesi (- akral hangat
), akral hangat

VIII. Harapan Keluarga


Ny. U berharap keluarganya dijauhkan dari segala masalah marabahaya dan penyakit,
Ny. U berharap tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik
serta dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan keluarganya.
SKALA UNTUK MENENTUKKAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA

NO KRITERIA SKALA BOBOT

1. SIFAT MASALAH

 tidak / kurang sehat 3


 ancaman kesehatan
 keadaan sejahtera 2 1

1
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT
2. DIUBAH

 mudah 2
 sebagian
1 2
 tidak dapat
0
POTENSIAL MASALAH UNTUK DICEGAH
3.
 tinggi
3 1
 cukup
 rendah 2

1
MENONJOLNYA MASALAH
4.
 Masalah berat, harus
segera ditangani 2 1
 Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani 1
 Masalah tidak dirasakan
0

SKORING : 1. x1 = 1 3. x1= jumlah skoring :


1+1+ +1=

2. x2= 1 4. x1=1
B. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : berhubungan dengan Manajemen kesehatan
- Ny. U mengatakan kurang Ketidakmampuan keluarga tidak efektif
mengetahui mengenai keluarga merawat (D.0115)
penyakitnya anggota keluarga yang
- Ny. U beranggapan penyakitnya sakit
disebabkan karena konsumsi
makanan tertentu seperti jeroan,
daging kambing dan sebagainya.
Persepsi Ny. U terhadap
penyakitnya adalah hal wajar karna
faktor bertambahnya usia.
- Ny. U mengatakan tidak
mengetahui seserius apa
penyakit hipertensi yang
dideritanya, masalah yang
dirasakan berupa sakit kepala
dan punduk yang terjadi pada
saat kelelahan atau setelah
mengkonsumsi makanan
tertentu,
- Ny. U tidak mengetahui keadaan
sebenarnya dari penyakit yang
diderita baik berupa sifat, cara
penyebaran hipertensi, komplikasi
yang dapat disebabkan oleh
hipertensi, prognosa yang
mungkin terjadi dimasa depan, dan
cara perawatan yang tepat untuk
masalah kesehatan yang diderita.
- Ny. U tidak memiliki keinginan
untuk memeriksakan dirinya karna
menganggap penyakitnya dapat
sembuh hanya dengan menghindari
beberapaa jenis makanan dan
mengkonsumsi obat penghilang
nyeri berupa paracetamol.

DO:
-Kesadran Ny. U compos mentis
(E4M6V5)
- TD 160/100 mmHg
- Suhu 370C
-RR 20x/menit
-Nadi 90x/menit
-Klien tampak bingung saat ditanya
mengenai penyakitnya
C. Diagnosa Keperawatan
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.0115) berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
D. Intervensi Keperawatan

No Dx. Tujuan Evaluasi Rencana


. Keperawatan
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi
1. Manajemen Setelah 1) Setela Subjektif Keluarga Keluarga mampu
kesehatan dilakukan h dilakukan mampu mengenal masalah
keluarga tidak tindakan tindakan menjelaskan kesehatan Ny. U
efektif (D.0115) keperawatan keperawata kembali Kategori : Perilaku
berhubungan selama 3 kali n, keluarga - Tekanan Subkategori :
dengan kunjungan Ny. U darah tinggi penyuluhan dan
Ketidakmampua diharapkan mampu adalah pembelajaran
n keluarga keluarga dapat mengenal kenaikan Intervention :
merawat meningkatkan masalah tekanan darah Edukasi Kesehatan
anggota manajemen Kesehatan sistolik diatas (I.12383)
keluarga yang kesehatan Ny. U 140 mmHg
sakit keluarga dengan dan tekanan Observasi
kriteria darah 1) Identifikasi
hasil : diastolic kesiapan dan
Kategori : lebih dari 90 kemampuan
Perilaku mmHg menerima
Subkategori - Tanda dan informasi
: penyuluhan gejala
dan hipertensi
pembelajaran yaitu sakit Terapeutik :
Luaran : kepala, rasa 1) Sediakan materi
Tingkat berat di dan media
pengetahuan tengkuk, pendidikan
(L.12111) mudah Lelah, kesehatan
meningkat sulit tidur. 2) Jadwalkan
1) Mengetah - Penyebab pendidikan
ui dan hipertensi kesehatan sesuai
dapat diantaranya kesepakatan
menjelask yaitu 3) Berikan
an definisi mengkonsum kesempatan untuk
hipertensi si garam bertanya
2) Mengetah berlebih,
ui merokok, Edukasi
penyebab minumminu 1) Jelaskan factor
terjadinya man yang
hipertensi beralkohol, mempengaruhi
3) Mengetah kurang kesehatan
ui tanda olahraga 2) Jelaskan definisi
dan gejala hipertensi
hipertensi 3) Jelaskan
4) Mengetah penyebab
ui diet terjadinya
hipertensi hipertensi
4) Jelaskan tanda
dan gejala dari
hipertensi
5) Menjelaskan diet
hipertensi
2. Setelah Subjektif -Keluarga Keluarga mampu
dilakukan dan kognitif mampu mengambil keputusan
Tindakan menjelaskan terkait masalah
keperawata kembali kesehatan Ny. U
n, keluarga tentang : Kategori : Perilaku
Ny. U - Penyakit Subkategori :
mampu hipertensi Penyuluhan dan
mengambil harus Pembelajaran
keputusan segera Intervention :
terhadap dicegah Dukungan
masalah karena jika pengambilan
kesehatan tidak segera keputusan (I.09265)
Ny. U diobati
dengan dapat Observasi
kriteria menyebabk
hasil : an penyakit 1) Identifikasi
Kategori : jantung, persepsi
Perilaku gangguan mengenai
Subkategori syaraf, masalah dan
: gangguan informasi yang
Penyuluhan otak/ memicu
dan stroke, konflik
Pembelajaran kerusakan Terapeutik:
Luaran : ginjal, 2) Motivasi
Ketahanan gangguan mengungkapka
Keluarga penglihatan n tujuan
(L.09074) , kematian. keperawatan
(Pengambilan - Tujuan yang
keputusan) dilakukan diharapkan
meningkat nya berkaitan
dari 1 perawatan dengan
(menurun) yaitu masalah
menjadi untuk kesehatan Ny.
5(meningkat) mencegah U
1) Mengetah penyakitn 3) Fasilitasi
ui ya agar hubungan
komplikas tidak antara klien,
i semakin keluarga dan
hipertensi parah dan tenaga
2) Mengetah menimbul kesehatan
ui cara kan lainnya dalam
pengelola penyakit pengambilan
an baru keputusan.
penyakit Keluarga 4) Fasilitas
untuk menyetuju pengambilan
mencegah i untuk keputusan
terjadinya dilakukan secara
komplikas nya kolaboratif
i Klien pengobata 5) Fasilitas
3) Keluarga n dan mengklarifikas
berpartisi perawatan i nilai dan
pasi segera. harapan yang
dalam membantu
keputusan membuat
bersama pilihan
klien
4) Mengetah Edukasi
ui 1) Berikan
keuntunga gambaran
n dari mengenai
pengambil komplikasi
an yang dapat
keputusan terjadi akibat
yang tepat hipertensi
2) Diskusikan
program
kesehatan yang
bisa dilakukan
untuk
mencegah
komplikasi
hipertensi
3) Informasikan
alternatif
solusi secara
jelas berkaitan
dengan dalam
pengambilan
keputusan
yang
menguntungka
n dan baik
untuk
mendukung
Kesehatan Ny.
U
4) Berikan
informasi yang
di minta pasien

3. Setela kognitif Keluarga Keluarga mampu


h dilakukan mampu memberikan
tindakan menjelaskan perawatan bagi Ny. U
keperawata kembali - Kategori : Perilaku
n, keluarga. Konsekuensi Subkategori :
Ny. U apabila ada Penyuluhan dan
mampu anggota Pembelajaran
merawat keluarga Intervention :
Ny. U yang yang sakit Edukasi Latihan fisik
mempunyai yaitu (I.12389)
masalah penyakit
kesehatan yang Observasi
hipertensi dideritanya 1) Identifikasi
dengan bisa menjadi kesiapan dan
kriteria semakin kemampuan
hasil: memburuk menerima
Kategori : dan informasi
Perilaku menimbulkan
Subkategori penyakit Terapeutik
: Penyuluhan baru. 1) Sediakan media
dan - Cara yang mendukung
Pembelajaran merawat untuk relaksasi
Luaran : anggota outogenik
Manajemen keluarga 2) Jadwalkan latihan
Kesehatan yang relaksasi
Keluarga menderita outogenik sesuai
(L.12105) hipertensi kesepakatan
meningkat yaitu dengan
1. Mengetah pola hidup Edukasi
ui latihan sehat dan 1) Jelaskan manfaat
berupa melakukan relaksasi
relaksasi diet rendah outogenik
outogenik garam. 2) Ajarkan teknik
baik untuk - Terapi yang relaksasi
perawatan bisa outogenik
hipertensi 3) Ajarkan teknik
2. Mengetah pernafasan yang
ui manfaat tepat untuk
relaksasi memaksimalkan
outogenik penyerapan
3. Dapat oksigen selama
memprakt latihan
ekan
relaksasi
outogenik
4. Keluarga
mampu
menjelaska
n masalah
kesehatan
4. Setelah Subjektif .Setelah Keluarga Ny. U
dilakukan dan kognitif dilakukan mampu memodifikasi
tindakan penyuluhan lingkungan
keeperawa keluarga Kategori : Perilaku
tan menjadi mau Subkategori :
keluarga – untuk Penyuluhan dan
Ny. U mengubah Pembelajaran
mampu gaya Intervensi :dukungan
memodifi hidup/peril pemeliharaan rumah
kasi aku untuk (I.14501)
lingkunga memperba
n dengan iki status Observasi:
kriteria kesehatan 1) Identifikasi factor
hasil: yang
Kategori : berkontribusi
Perilaku terhadap
Subkategori gangguan
: penyuluhan pemeliharaan
dan rumah
pembelajaran (manajemen
Luaran : kesehatan yang
Perilaku buruk)
Kesehatan
(L.12107) Terapeutik :
(modifikasi 1) Dukung anggota
lingkungan): keluarga dalam
1) Keluarga menetapkan tujuan
mampu yang dapat dicapai
dalam terkait
peningkata pemeliharaan
n rumah
kesehatan 2) Bantu keluarga
dengan menggunakan
memodifik dukungan social
asi 3) Koordinasi
lingkungan penggunaan
2) Keluarga sumber-sumber
mengetahu dikomunitas
i sumber-
sumber Edukasi :
yang dapat 1) Ajarkan strategi
digunakan menciptakan
dalam lingkungan rumah
peningkata yang aman dan
n bersih
kesehatan
5. Setelah kognitif Setelah Keluarga Ny. U
dilakukan dilakukan mampu memanfaatkan
tindakan penyuluhan fasilitas pelayanan
keperawat keluarga kesehatan
an menjadi mau Kategori : Perilaku
keluarga memanfaatka Subkategori :
Ny. U n fasilitas Penyuluhan dan
mampu kesehatan Pembelajaran
memanfaa dan tidak Intervensi : Edukasi
tkan perlu program pengobatan
fasilitas menunggu (I.12441)
kesehatan penyakit
Kategori : cukup parah. Observasi :
Perilaku - Keluarga 1) Identifikasi
Subkategori memahami pengetahuan
: Penyuluhan bahwa bila tentang
dan ada anggota pengobatan yang
pembelajaran keluarga direkomendasikan
Luaran : yang sakit 2) Identifikasi
Status terutama penggunaan
Kesehatan hipertensi pengobatan
Keluarga agar selalu tradisional dan
(L.12108) diperiksaka kemungkinan efek
(akses n tekanan terhdap
fasilitas darahnya . pengobatan
kesehatan) - Keluarga
meningkat : memahami Terapeutik :
1) Keluarga bahwa 1) Jelaskan manfaat
Ny. U setiap dan efek samping
mampu pengobatan pengobatan
memanfa ada efek 2) Berikam
atkan sampingnya dukungan untuk
fasilitas Keluarga menjalani
kesehatan memahami program
2) Keluarga cara pengobatan
Ny. U penyimpan dengan baik dan
mampu an kembali benar
melakuka 3) Libatkan keluarga
n untuk memberi
pengobat dukungan pada
an ke pasien selama
fasilitas pengobatan
kesehatan
terdekat Edukasi :
3) Keluarga 1) Informasikan
Ny. U fasilitas kesehatan
memaha yang dapat
mi digunakan selama
mengenai pengobatan
pentingn 2) Anjurkan
ya mengkonsumsi
melakuka obat sesuai
n indikasi
pengobat
an
kesehatan
E. Implementasi dan Evaluasi

No. Dx. Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawata
n Keluarga
1. Manajemen Setelah 18 Juli Keluarga mampu S : Khofifa
kesehatan dilakukan 2021 mengenal - Keluarga Ny. h
keluarga tindakan masalah U
tidak keperawatan, kesehatan Ny. U mengatakan
efektif keluarga Ny. U Kategori : siap
(D.0115)be mampu Perilaku menerima
rhubungan mengenal Subkategori : informasi
dengan masalah penyuluhan dan - Keluarga Ny.
Ketidakma kesehatan Ny. U pembelajaran U
mpuan dengan kriteria Intervention : menyepakati
keluarga hasil : Edukasi jadwal
merawat Kategori : Kesehatan pendidikan
anggota Perilaku (I.12383) kesehatan
keluarga Subkategori : - Keluarga Ny.
yang sakit penyuluhan dan Observasi U
pembelajaran 1) Mengidentifik mengatakan
Luaran : asi kesiapan memahami
Tingkat dan definisi
pengetahuan kemampuan hipertensi
(L.12111) menerima - Keluarga Ny.
(hipertensi ) informasi U
meningkat mengatakan
1) Mengetahui Terapeutik : memahami
dan dapat 1) Menyediakan penyebab
menjelaskan materi dan terjadinya
definisi media hipertensi
hipertensi pendidikan - Keluarga Ny.
2) Mengetahui kesehatan U
penyebab 2) Menjadwalkan mengatakan
terjadinya pendidikan memahami
hipertensi kesehatan tanda dan
3) Mengetahui sesuai gejala
tanda dan kesepakatan hipertensi
gejala 3) Memberikan - Keluarga Ny.
hipertensi kesempatan U
4) Mengethaui untuk bertanya mengatakan
diet memahami
hipertensi Edukasi mengenai
1) Mereview diet
pengetahuan hipertensi
klien
mengenai O:
hipertensi - Keluarga Ny.
yang dialami U
2) Menjelaskan mengajukan
definisi pertanyaan
hipertensi mengenai
3) Menjelaskan materi
penyebab hipertensi
terjadinya yang
hipertensi disampaikan
4) Menjelaskan - Keluarga Ny.
tanda dan U dapat
gejala dari menjawab
hipertensi pertanyaan
5) Menjelaskan mengenai
diet hipertensi materi
hipertensi
yang telah
disampaikan
- Keluarga Ny.
U tampak
memahami
materi
hipertensi
yang telah
disampaikan

A:
Tujuan tercapai
dimana Keluarga
Ny. U dapat
mengenali
masalah
kesehatan
hipertensi yang
dialami Ny. U

P:
Masalah teratasi
lanjutkan pada
perencanaan
pengambilan
keputusan
Setelah 18 Juli Keluarga mampu S: Khofifa
dilakukan 2021 mengambil - Ny. U h
Tindakan keputusan terkait mengatakan
keperawatan, masalah penyakit
Keluarga Ny. U kesehatan Ny. U hipertensinya
mampu Kategori : hanya
mengambil Perilaku kambuh bila
keputusan Subkategori : makan
terhadap Penyuluhan dan makanan
masalah Pembelajaran tertentu dan
kesehatan Intervention : kelelahan
Ny. U dengan Dukungan serta dapat
kriteria hasil : pengambilan diatasi
Kategori : keputusan dengan
Perilaku (I.09265) istirahat dan
Subkategori : obat pereda
Penyuluhan dan Observasi nyeri
Pembelajaran 1) Mengidentifik - Keluarga Ny.
Luaran : asi persepsi U
Ketahanan mengenai mengharapka
Keluarga masalah n masalah
(L.09074) kesehatan kesehatan
(Pengambilan yang dialami hipertensi
keputusan) Ny. U yang diderita
1) Mengetahui berkaitan Ny. U dapat
komplikasi dengan terkontrol
hipertensi penyakit sebaik
2) Mengetahui hipertensi mungkin
cara - Keluarga Ny.
pengelolaan Terapeutik U
penyakit 1) Memotivasi mengatakan
untuk mengungkapk akan segera
mencegah an tujuan membawa
terjadinya keperawatan keluarganya
komplikasi yang ke fasilitas
Klien diharapkan kesehatan
3) Keluarga berkaitan saat
berpartisipas dengan mengalami
i dalam masalah masalah
keputusan kesehatan Ny. kesehatan
bersama U - Keluarga Ny.
klien 2) Memfasilitasi U
4) Mengetahui hubungan mengatakan
keuntungan antara klien, memahami
dari keluarga dan mengenai
pengambila tenaga komplikasi
n keputusan kesehatan yang dapat
yang tepat dalam terjadi akibat
pengambilan hipertensi
keputusan
O:
Edukasi Keluarga Ny. U
1) Memberikan ikut serta dalam
gambaran pengambilan
mengenai keputusan yang
komplikasi tepat
yang dapat
terjadi akibat
hipertensi A:
2) Mendiskusika Tujuan tercapai
n program dimana keluarga
kesehatan Ny. U dapat
yang bisa mengambil
dilakukan keputusan yang
untuk tepat mengenai
mencegah masalah
komplikasi kesehatan
hipertensi hipertensi Ny.
3) Menginformas U
ikan alternatif
solusi secara P:
jelas berkaitan Masalah teratasi
dengan dalam lanjutkan pada
pengambilan perencanaan
keputusan perawatan
yang anggota
menguntungka keluarga
n dan baik
untuk
mendukung
Kesehatan Ny.
U
Setelah 20 Juli Keluarga mampu S: khofifa
dilakukan 2021 memberikan - Keluarga Ny. h
tindakan perawatan bagi U
keperawatan, Ny. U mengatakan
keluarga Ny. U Kategori : siap dan
mampu merawat Perilaku mampu
Ny. U yang Subkategori : menerima
mempunyai Penyuluhan dan informasi
masalah Pembelajaran - Keluarga Ny.
kesehatan Intervention : U
hipertensi Edukasi Latihan menyepakati
dengan kriteria fisik (I.12389) jadwal
hasil: latihan
Kategori : Observasi relaksasi
Perilaku 1) Mengidentifik outogenik
Subkategori : asi kesiapan Keluarga Ny.
Penyuluhan dan dan U
Pembelajaran kemampuan mengatakan
Luaran : menerima memahami
Manajemen informasi manfaat
Kesehatan relaksasi
Keluarga outogenik
(L.12105) Terapeutik
meningkat 1) Menyediakan O:
1) Mengetahui media yang - Keluarga Ny.
latihan fisik mendukung U dapat
berupa untuk relaksasi melakukan
relaksasi outogenik teknik
outogenik 2) Menjadwalkan relaksasi
baik untuk latihan outogenik
perawatan relaksasi dengan baik
hipertensi outogenik - Ny. U
2) Mengetahui sesuai mengatakan
manfaat kesepakatan setelah
relaksasi relaksasi
outogenik Edukasi beliau
3) Dapat 1) Menjelaskan merasa lebih
mempraktek manfaat tenang dan
an teknik relaksasi rileks
relaksasi outogenik - Keluarga Ny.
outogenik 2) Mengajarkan U dapat
teknik melakukan
relaksasi teknik
outogenik pernafasan
3) Megajarkan dengan baik
teknik
pernafasan A:
yang tepat Tujuan tercapai
untuk dimana
memaksimalk Keluarga Ny. U
an penyerapan dapat
oksigen melakukan
selama latihan perawatan pada
anggota
keluarga yang
sakit terkait
masalah
kesehatan
hipertensi Ny. U

P:
Masalah teratasi
lanjutkan pada
perencanaan
memodifikasi
lingkungan
Setelah 20Juli Keluarga Ny. U S: Khofifa
dilakukan 2021 mampu - Keluarga Ny. h
tindakan memodifikasi U
keperawatan lingkungan mengatakan
keluarga Ny. U Kategori : hanya Ny. U
mampu Perilaku yang
memodifikasi Subkategori : mengalami
lingkungan Penyuluhan dan masalah
dengan kriteria Pembelajaran kesehataan
hasil: Intervensi hipertensi
Kategori : :dukungan - Keluarga Ny.
Perilaku pemeliharaan U
Subkategori : rumah (I.14501) mengatakan
penyuluhan dan akan
pembelajaran Observasi: melakukan
Luaran : 1) Mengidentifik pemeliharaan
Perilaku asi factor yang rumah
Kesehatan berkontribusi sehingga
(L.12107) terhadap dapat
(modifikasi gangguan mendukung
lingkungan): pemeliharaan peningkatan
1) Keluarga rumah kesehatan
mampu (manajemen Ny. U
dalam kesehatan - Keluarga Ny.
peningkata yang buruk) U
n kesehatan mengatakan
dengan Terapeutik : tetangga
memodifika 1) Mendukung sekitar sering
si anggota membantu
lingkungan keluarga untuk
2) Keluarga dalam bersama-
mengetahui menetapkan sama
sumber- tujuan yang membersihka
sumber dapat dicapai n lingkungan
yang dapat terkait - Keluarga
digunakan pemeliharaan mengatakan
dalam rumah akan mulai
peningkata 2) Membantu menanam
n kesehatan keluarga tanaman
menggunakan hernbal yang
dukungan bermanfaat
sosial bagi
3) Mengkoordina hipertensi
si penggunaan Ny. U
sumber-
sumber O:
dikomunitas Keluarga Ny. U
tampak
Edukasi : memahami
1) Mengajarkan sumber-sumber
strategi komunitas yang
menciptakan dapat
lingkungan dimanfaatkan da
rumah yang keluarga Ny. U
aman dan tampak
bersih memahami
strategi
menciptakan
lingkungan
rumah yang
aman dan bersih
A:
Tujuan tercapai
dimana keluarga
Ny. U dapat
memodifikasi
lingkungan
terkait masalah
kesehatan
hipertensi Ny. U

P:
Tujuan tercapai
lanjutkan pada
perencanaan
pemanfaatan
fasilitas
Kesehatan
Setelah 21Juli Keluarga Ny. U S:
dilakukan 2021 mampu - Keluarga Ny.
tindakan memanfaatkan U
keperawatan fasilitas mengatakan
keluarga Ny. U pelayanan selama ini
mampu kesehatan hanya
memanfaatkan Kategori : menggunaka
fasilitas Perilaku n parcetamol
kesehatan Subkategori : untuk
Kategori : Penyuluhan dan meredakan
Perilaku Pembelajaran sakit yang
Subkategori : Intervensi : dirasa bila
Penyuluhan dan Edukasi program hipertensi
pembelajaran pengobatan Ny. U
Luaran : Status (I.12441) kambuh
Kesehatan - Keluarga Ny.
Keluarga Observasi : U
(L.12108) (akses 1) Mengidentifik mengatakan
fasilitas asi tidak
kesehatan) pengetahuan menggunaka
meningkat : tentang n obat-
1) Keluarga pengobatan obataan
Ny. U yang herbal untuk
mampu direkomendasi mengatasi
memanfaat kan masalaah
kan fasilitas 2) Mengidentifik kesehatan
kesehatan asi hipertensi
2) Keluarga penggunaan Ny. U
Ny. U pengobatan - Keluarga Ny.
mampu tradisional dan U
melakukan kemungkinan mengatakan
pengobatan efek terhdap memahami
ke fasilitas pengobatan efek samping
kesehatan obat yang
terdekat Terapeutik : digunakan
3) Keluarga 1) Menjelaskan - Keluarga Ny.
Ny. U manfaat dan U
memahami efek samping mengatakan
mengenai pengobatan akan pergi ke
pentingnya 2) Memberikan fasilitas
melakukan dukungan kesehaatan
pengobatan untuk secara teratur
kesehatan menjalani untuk
program menjalani
pengobatan program
dengan baik pengobatan
dan benar hipertensi
3) Melibatkan Ny. U
keluarga dengan baik
untuk - Keluarga Ny.
memberi U
dukungan mengatakan
pada pasien akan
selama mendukung
pengobatan Ny. U
selama
Edukasi : pengobatan
1) Menginform hipertensinya
asikan - Ny. U
fasilitas mengatakan
kesehatan akan rutin
yang dapat minum obat
digunakan sesuai
selama indikasi
pengobatan
2) Menganjurka O:
n Keluarga Ny. U
mengkonsum tampak
si obat sesuai memahami
indikasi mengenai
pemanfaatan
fasilitas
kesehatan dan
keluarga terlibat
dalam program
pengobatan
hipertensi Ny. U

A:
Tujuan tercapai
dimana keluarga
Ny. U dapat
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan

P:
Tujuan tercapai
hentikan
intervensi

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA


( BAILON DAN MAGLAYA, 1978).

NO KRITERIA SKALA BOBOT

1. SIFAT MASALAH 3

 tidak / kurang sehat 2


 ancaman kesehatan
 keadaan sejahtera 1 1

KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT


2. DIUBAH 2

 mudah 1 2
 sebagian
0
 tidak dapat

POTENSIAL MASALAH UNTUK DICEGAH


3. 3 1
 tinggi
2
 cukup
 rendah 1
MENONJOLNYA MASALAH

4.  Masalah berat, 2
harus segera
ditangani 1 1
 Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani 0
 Masalah tidak dirasakan

SKORING : : 1. x1 = 1 3. x1=
jumlah skoring :
1+1+ +1=

2. x2= 1 4. x1=1

Tingkat Kemandirian Keluarga

Tanggal Masalah Masalah Kriteria mandiri keluarga ` Kategori


kesehatan Keperawatan keluarga
Jumat, Hipertensi Manajemen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23 juli kesehatan keluarga
2021 tidak efektif
(D.0115)berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang sakit
v v v v v v v v v v Kemandirian
keluarga III

LAMPIRAN
1. Satuan Acara Penyuluhan
Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Keluarga Ny. U
Jam : 14.30 - Selesai
Waktu : 30 Menit
Tanggal :
Tempat : Kediaman Ny. U
Pemateri : khofifah
a. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Keluarga Ny. U mampu
memahami dan mengerti tentang Hipertensi.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan
Keluarga Ny. U dapat:
a) Menjelaskan pengertian
b) Menyebutkan penyebab
c) Menyebutkan tanda dan gejala
d) Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi
e) Menjelaskan penanganan hipertensi
f) Menyebutkan diet hipertensi
g) Menyebutkan upaya pencegahan untuk hipertensi
b. Materi Penyuluhan
1) Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
darah, makin besar resikonya.
2) Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
a) Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor
yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas saraf
simpatis system rennin. Antigiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler.
Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan
polisitemia.
b) Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
3) Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
a) Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
b) Sering gelisah
c) Wajah merah
d) Tengkuk terasa pegal
e) Mudah marah
f) Telinga berdengung
g) Sukar tidur
h) Sesak napas
i) Rasa berat ditengkuk
j) Mudah lelah
k) Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
l) Mimisan ( keluar darah dari hidung).
4) Komplikasi Hipertensi yang Mungkin Terjadi
a) Penyakit Jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terjadinya pengerasan
dan penebalan arteri dinding pembuluh darah. Kondisi penebalan dinding
pembuluh darah ini disebut dengan aterosklerosis. Kondisi ini bisa
menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang pada akhirnya
memicu penyakit jantung karena kurangnya pasokan oksigen ke organ
tersebut. Berita buruknya, kondisi yang satu ini cukup sering berkembang
menjadi serangan jantung bagi pengidapnya.
Selain itu, hipertensi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gagal
jantung. Hal tersebut merupakan dampak dari otot jantung yang dipaksa
untuk bekerja lebih keras saat tekanan darah meroket. Alhasil, otot jantung
mungkin akan menebal dan pada gilirannya menyebabkan jantung kesulitan
untuk memompa darah ke seluruh darah.
b) Gagal Ginjal
Tekanan darah yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah di ginjal. Dengan kata lain, tekanan darah yang tidak
terkontrol bisa memicu pembuluh darah di seputar ginjal menjadi lebih lemah
dan menyempit.
c) Gangguan Penglihatan
Penebalan tidak hanya bisa terjadi pada dinding pembuluh darah di ginjal atau
jantung. Nyatanya, pembuluh darah yang ada di sekitar mata juga bisa
mengalami penebalan dan menyebabkan pengidap hipertensi mungkin akan
mengalami gangguan penglihatan, bahkan kehilangan kemampuan untuk
melihat.
Tekanan darah tinggi alias hipertensi nyatanya juga dapat menyebabkan
pembuluh darah di mata menjadi lebih sempit dan menebal. Dampaknya,
pembuluh darah bisa pecah dan memicu terjadinya kerusakan mata.
d) Perubahan Kognitif
Naiknya tekanan darah yang terjadi secara terus menerus juga bisa
memengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Hipertensi bisa memunculkan
komplikasi berupa menurunnya kemampuan otak, sulit untuk fokus, dan sulit
mengingat sesuatu.
Tak hanya itu, hipertensi juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami
masalah dalam berpikir dan belajar. Salah satu gejala awal dari komplikasi
yang satu ini adalah merasa kesulitan dalam menemukan kata-kata saat
sedang berbicara. Selain itu, kamu mungkin juga akan lebih sulit untuk fokus,
lalu bisa sangat mudah kehilangannya.
e) Berujung Kematian
Komplikasi hipertensi lainnya bahkan bisa memicu kematian. Sebab,
tingginya tekanan darah seseorang bisa menyebabkan pembuluh darah
melemah dan melebar. Jika hal ini dibiarkan terjadi secara terus menerus
maka pembuluh darah bisa saja pecah dan menyebabkan kematian.
Untuk itu, sangat penting bagi pengidap hipertensi untuk selalu menjaga
kondisi tubuh agar terhindar dari komplikasi yang berbahaya. Salah satu
caranya adalah dengan rutin mengonsumsi obat hipertensi, dan selalu
memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
5) Penanganan Hipertensi
a) Farmakologi
Pada beberapa kasus, penderita hipertensi harus mengonsumsi obat penurun
tekanan darah untuk seumur hidup. Akan tetapi, dokter dapat menurunkan
dosis atau menghentikan pengobatan jika tekanan darah pasien sudah
terkendali melalui perubahan gaya hidup.
Dokter akan meresepkan obat antihipertensi pada pasien yang tekanan
darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan berisiko terserang komplikasi.
Beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk menangani hipertensi
adalah:
1. Diuretik, seperti hydrochlorothiazide
2. Antagonis kalsium, seperti amlodipine dan nifedipine
3. Penghambat Beta, seperti atenolol dan bisoprolol
4. ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
5. Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
6. Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti losartan dan valsartan
7. Penghambat renin, seperti aliskiren
8. Vasodilator, seperti minoxidil
Penting bagi pasien untuk mengonsumsi obat di atas dalam dosis yang sudah
ditentukan dan memberitahu dokter jika ada efek samping yang muncul.
b) Non-farmakologi
Obat herbal merupakan produk yang dibuat dari tanaman untuk mengobati
penyakit tertentu atau menjaga kesehatan tubuh. Jenis obat ini umumya
memiliki beragam bentuk, seperti kapsul, bubuk, cair, atau tanaman yang
sudah dikeringkan dan dicincang. Cara menggunakannya pun beragam, ada
yang langsung ditelan seperti pil, diminum, atau diseduh seperti teh.
Menggunakan obat-obatan herbal tersebut untuk hipertensi sebenarnya tidak
dilarang. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter, sebab beberapa obat herbal justru berbahaya karena bisa berinteraksi
dengan obat hipertensi yang Anda konsumsi. Bahkan, beberapa obat herbal
pun dapat membuat hipertensi Anda semakin parah.
Anda pun perlu ingat bahwa tidak ada satupun obat herbal yang dapat
mengobati tekanan darah tinggi. Penggunaan cara alami ini hanya dapat
membantu Anda mengontrol tekanan darah. Bahkan, beberapa di antaranya
pun memerlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan kefektifannya.
Berikut berbagai tanaman dan rempah yang bisa Anda temukan secara mudah
dan digunakan di rumah untuk membantu mengontrol hipertensi:
1. Bawang putih
Bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, terutama tekanan darah
sistolik. Penurunan tekanan darah ini umumnya terjadi pada seseorang
dengan jenis hipertensi esensial atau primer.
Senyawa allicin dalam bawang putih diyakini sebagai kandungan yang
berperan dalam penurunan tekanan darah tersebut. Senyawa ini bekerja
dengan meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh yang dapat
membuat pembuluh darah lebih rileks sehingga tekanan darah pun
menurun. Selain itu, bawang putih juga diketahui dapat menurunkan
kolesterol, yang merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi.
Untuk dijadikan obat, bawang putih dapat dikonsumsi mentah atau
dijadikan dalam bentuk ekstrak cair, minyak, atau bubuk.
2. Jahe
Zat aktif dalam jahe, yaitu saponin, flavonoid, amine, alkaloid, dan
terpenoid, terbukti dapat meningkatkan relaksasi pembuluh darah dan
menurunkan tekanan darah.
3. Seledri
Tanaman hijau ini mengandung zat kimia alami yang disebut dengan
phthalide.Phthalide dapat membantu mengendurkan jaringan-jaringan
yang terdapat di dinding pembuluh arteri, sehingga tekanan darah Anda
dapat menurun. Selain itu, kandungan magnesium dan kalium di dalam
seledri juga dapat membantu menjaga tekanan darah normal.
bisa dibuat menjadi jus lalu ditambahkan dengan madu agar lebih nikmat
atau ditambahkan dengan cuka yang diyakini dapat meredakan pusing,
sakit kepala, dan nyeri bahu yang terkait dengan gejala hipertensi.
6) Diet Hipertensi
a) Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol
dan Asam Urat dalam darah.
b) Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
c) Syarat- Syarat Diet.
1. Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin
2. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi
d) Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
1. Pisang
2. Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
3. Buah- buahan kecuali buah durian
4. Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
5. Susu Skim
6. Oatmeal
7. Ikan
e) Makanan yang di Hindari /Dibatasi
1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan
kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan Berlemak
4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol
7) Upaya Pencegahan Hipertensi
a) Cek Kesehatan secara berkala
b) Hindari Kegemukan
c) Hindari rokok dan alkohol.
d) Hindari stress
e) Olah raga teratur / Aktifitas fisik
f) Batasi pemakaian garam
g) Istirahat cukup
c. Metode Penyuluhan
1) Ceramah
2) Tanya jawab
d. Media dan Alat Pendukung
1) PPT
e. Proses Penyuluhan

No Kegiatan BentukKegiatan Waktu


Fasilitator Klien
1. Pembukan :
1. Salam 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri 2. Memperkenalkan diri salam
3. Kontrak waktu 3. Kontrak waktu 2. Mendengarkan
4. Menjelaskan Tujuan selama 30 Menit 3. Mendengarkan 5
Pembelajaran 4. Menjelaskan Tujuan dan menit
Penkes menyepakati
5. Melakukan Appersebsi 5. Menggali 4. Mendengarkan
6. Memotifasi peserta pengetahuan awal 5. Menjawab
untuk mendengarkan klien 6. Mendengarkan
materi 6. Memotifasi peserta

2. Pelaksanaan Menjelaskan tentang :


1. Menjelaskan 1. Menyimak dan
pengertian mendengarkan
2. Menyebutkan 2. Peserta
penyebab bertanya
3. Menyebutkan tanda 3. Menyimak dan
dan gejala mendengarkan 15
4. Menjelaskan
menit
komplikasi yang
mungkin terjadi
5. Menjelaskan
penanganan hipertensi
6. Menyebutkan diet
hipertensi
7. Menyebutkan upaya
pencegahan untuk
hipertensi
8. Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya
9. Menjawab pertanyaan
peserta

3. Penutup
1. Menyimpulkan materi 1. Memberikan kesimpulan 1. Menyimak dan
penyuluhan Penkes mendengarkan
2. Melakukan evaluasi sesuai 2. Memberikan pertanyaan 2. Menjawab
rencana untuk mengukur pertanyaan 10
3. Melakukan reinforcement pengetahuan peserta menit
(penguatan terhadap pesan 3. Melakukan 3. Mendengarkan
kesehatan sesuai dengan reinforcement penkes dan menyimak
tema penyuluhan)

f. Denah Penyuluhan

: Pemateri

: Peserta

: Meja

g. Rencanaa Evaluasi
1) Evaluasi Pendidikan
a) Keluarga Ny. U dan pemateri hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang
dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di kediaman keluarga Ny. U
c) Alat peraga seperti laptop bekerja dengan baik
d) keluarga Ny. U antusias terhadap materi penyuluhan
e) Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara
berakhir.
f) keluarga Ny. U mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
2) Evaluasi Hasil Kegiatan
a) Bentuk evaluasi
Test ( Tanya Jawab), Waktu setelah penyuluhan materi
b) Jenis evaluasi
Lisan

2. Standard Operasional Prosedur (SOP) Terapi Relaksasi Autogenik


a. Pengertian
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-
kata/kalimat pendek atau pikiran yang bisa membuat pikiran tentram.
b. Tujuan
1) Memberikan perasaan nyaman
2) Mengurangi stress
3) Memberikan ketenangan
4) Mengurangi ketegangan
5) Menurunan tekanan darah
6) Menurunkan kadar gula darah pada klien diabetes melitus tipe 2
c. Persiapan alat

1) Ruangan yang tenang

2) Baju klien nyaman

3) Alas duduk yang nyaman

4) Masker

5) Handscoon
No. Prosedur Gambar
1. Persiapan klien Persiapan sebelum memulai latihan
1. Tubuh bersandar rileks, dengan
kepala sejajar dengan tubuh dan
letakan tangan dipangkuan
dengan mata terpejam
2. Atur nafas hingga nafas
menjadi lebih teratur
3. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu
buang secara perlahan-lahan
sambil katakan dalam hati
"Saya damai dan tenang".

2. Cara kerja Langkah 1. Merasakan berat

a) Fokuskan perhatian pada lengan


dan bayangkan kedua lengan
terasa berat. Selanjutnya, secara
perlahan-lahan bayangkan kedua
lengan terasa kendur, ringan
sekali sambil katakan "Saya
merasa damai dan tenang
sepenuhnya".
b) Lakukan hal yang sama pada
bahu, punggung, leher dan kaki.

Langkah 2: Merasakan Kehangatan

a) Bayangkan darah mengalir ke


seluruh tubuh dan rasakan hawa
hangatnya aliran darah, seperti
merasakan minuman yang
hangat, sambil mengatakan
dalam diri "Saya merasa senang
dan hangat".
b) Ulangi sebanyak enam kali
c) Katakan dalam hati "Saya
merasa damai dan tenang".
Langkah 3: Merasakan Denyut Jantung

a) Tempelkan tangan kanan pada


dada kiri dan tangan kiri pada
perut
b) Bayangkan dan rasakan jantung
berdenyut dengan teratur dan
tenang. Sambil katakan
"Jantungnya berdenyut dengan
teratur dan tenang"
c) Ulangi sebanyak enam kali
d) Katakan dalam hati "Saya
merasa damai dan tenang"

Langkah 4: Latihan Pernafasan

a) Posisi kedua tangan tidak


berubah
b) Katakan dalam diri "nafasku
longgar dan tenang"
c) Ulangi enam kali
d) Katakan dalam hati "Saya
merasa damai dan tenang"

Langkah 5: Latihan Abdomen

a) Posisi kedua tangan tidak


berubah.
b) Rasakan pembuluh darah dalam
perut mengalir dengan teratur
dan terasa hangat.
c) Katakan dalam diri "darah
yang mengalir dalam perutku
terasa hangat"
d) Ulangi sebanyak enam kali
e) Katakan dalam hati "Saya
merasa damai dan tenang"
Langkah 6: Latihan Kepala

a) Kedua tangan kembali pada


posisi awal
b) Katakan dalam hati "Kepala
saya terasa benar-benar dingin"
c) Ulangi sebanyak enam kali
d) Katakan dalam hati "Saya
merasa damai dan tenang"

Langkah 7: Akhir Latihan

Mengakhiri latihan relaksasi autogenik


dengan melekatkan (mengepalkan)
lengan bersamaan dengan nafas dalam,
lalu buang napas pelan-pelan sambil
membuka mata.

3. 1. Respon Verbal:
a) Klien mengatakan rileks
b) Klien mengatakan
ketegangan berkurang
c) Klien mengatakan sudah merasa
nyaman
2. Respon Non Verbal:
a) Klien tampak tenang
b) Ekspresi wajah klien tidak
tampak tegang
c) Klien dapat melanjutkan
pekerjaan kembali
d) Tanda-tanda vital, nadi dalam
batas normal
3. Jurnal Pendukung
44
Anita Shinta Kusuma, Evin Kristiani
Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien


Hipertensi

{The Effect ofAutogenic Relaxation on Blood Pressure in Hypertensive Patients )

Anita Shinta Kusu rnai”, Evin Cristiani'


' ' Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

*E-mail: shinta kusuma75@gmai1.com

Abstract

Hypertension case is increasing from year to years. Ilased on World Health Organization (WHO) data in
2015 showed around 1.13 billion people in the world have hypertension, meaning I in 3 people in the world
are diagnosed with hypertension. Hypertension is often referred to as a "silent killer", because many people
with hypertension do not feel any signs und symptoms, and then after some years they experience
complications. One way to control blood pressure in hypertensive patients is to use non -pharmacological
therapy interventions. One of them is to use uutogenic relaxution methods. Autogenic relaxation is a method
that comes from self and body awareness by controlling muscle and liver tension for the improvement
ofhigh blood pressure caused mainly by stress. Autogenic Felaxation will help the body io carry commands
through autosuggestion to Felax so that it can control blood pressure, heart rate and body temperature.
The purpose of this study is to descFibe the influence of auiogenic relaxation to decrease the blood pFessure
of hypertensive patients. This study uses the literature review method. The result of this study shows that
several literatures on autogenic relaxation proved that this intervention is very effective for hypertensive
patients and can be used as a complementary intervention in hypertensive patients.

Keywords-• Autogenic Relaxation, Blood Pressure, Hypertension; Stress.

Abstrak

Hipertensi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data World Health Organization (WHO)
tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 milliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya I dari 3 orang di
dunia terdiagnosis hipertensi. Hipertensi sering disebut sebagai "silent killer", karena seringkali penderita
hipeoensi benahun-tahun tanpa merasakan sesuatu dan tanpa disadari penderita mengalami
komplikasi. Salah satu cara mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi yaitu menggunakan intervensi
terapi nonfarmakologi. Salah satunya yaitu menggunakan metode relaksasi autogenik. Relaksasi
autogenik merupakan suatu metode yang bersumber dari diri sendiri dan kesadaran tubuh dengan
mengendalikan ketegangan otot dan pikiran untuk perbaikan tekanan darah tinggi yang diakibatkan terutama
oleh stress. Relaksasi autogenik akan membantu tubuh untuk membaca perintah melalui auto sugesti untuk
rileks sehingga dapat mengendalikan tekanan darah, denyut jantung dan suhu tubuh. Penelitian ini
menggambarkan pengamh relaksasi autogenik terhadap penurunan tekanan darah pasien hipeoensi.
Penelitian ini menggunakan metode literature review. Hasil studi menunjukkan bahwa dari beberapa
literature tentang

Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 1, 2021, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
Anita Shinta Kusuma, Evin Kristiani
Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

relaksasi autogenik didapatkan bahwa intcrvcnsi ini sangat cfcktif untuk pasien Kpcrtcnsi dan dapat
digunakan menjadi intervensi pendamping pada pasien hipertensi.

Kata Kunci: Hipertensi; Relaksasi Autogenik ; Stress; Tekanan Darah

pilihan pasien hipertensi karena biaya yang


LATAR BELAKANG terjangkau dan relatif mudah dilakukan selain
Data World Health tlrgani.-a tioli (WHO) itu juga tidak menimbulkan efek samping.
tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 milliar Muttaqin (2010 dalam Mardiono, 2016)
orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 mengatakan salah satu pendekatan
dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. nonfarmakologi yang dapat menurunkan
Jumlah penyandang hipertensi terns meningkat tekanan darah adalah relaksasi. Teknik relaksasi
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 banyak jenisnya, salah satunya adalah relaksasi
akan ada 1,5 milliar orang yang terkena autogenik. Relaksasi autogenik merupakan
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya suatu metode yang bersumber dari diri sendiri
10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan kesadaran tubuh dengan mengendalikan
dan komplikasinya (Worl‹l Lije Expec’ tonc’y, ketegangan otot dan hati untuk perbaikan
2018). tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh
trauma atau stres. Relaksasi autogenik akan
Hipertensi disebut juga sebagai .si/erif membantu tubuh untuk membaca perintah
killer karena hipertensi tidak memiliki gejala melalui auto sugesti untuk rileks sehingga dapat
yang spesifik atau terkadang tidak mengendalikan tekanan darah, denyut jantung
menimbulkan gejala pada penderita. Hipertensi dan suhu tubuh (Marleni & Haryani, 2019).
telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta
orang setiap tahun dimana 1,5 juta kematian
terjadi di Asia Tenggara yang satu per tiga METODE
populasinya menderita (Nelwan, 2019). Metode yang digunakan dalam penelitian
Hipertensi juga merupakan penyebab kematian ini adalah litercilure review. Sumber jurnal
ketiga di Indonesia pada semua umur dengan pada penelitian ini menggunakan database
proporsi kematian 6,8% (Rusminingsih & Dian, Garuda dan gong/e .Scholar. Dengan
2018). menggunakan kata kunci hipertensi; relaksasi
autogenik; stress, tekanan darah
Indonesia menduduki peringkat pertama
dengan penderita stroke terbanyak di Dunia
( World Li/e Expectaiic y, 2018). Hasil Riset HASIL
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Beberapa artikel telah direview dalam
menunjukkan prevalensi hipertensi secara studi ini seperti penelitian yang dilakukan
nasional mencapai 25,8%. Penderita hipertensi Nurhidayati dkk (2018) dengan topik
di Indonesia diperkirakan sebesar 15 juta tetapi ‘’Pengaruh Relaksasi Autogenik terhadap
hanya 4% yang hipertensi terkendali (Tarigan et Insomnia Pada Penderita Hipertensi di RSD
a1., 2018). Bagas Waras Klaten” yang dilakukan pada 21
responden dan dengan menggunakan metode
Pasien dengan hipertensi harus melakukan qi«i.iy ek.s fierime•ii dengan desain pre utid y‹
perubahan gaya hidup untuk menurunkan atau s/ Ie.sl wilhoul con/rel , peneliti mengatakan
mengontrol tekanan darah pada dirinya. Terapi relaksasi autogenik yang dilakukan sebanyak 3
non farmakologis adalah terapi yang menjadi

Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 1, 2021, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
46
Anita Shinta Kusuma, Evin Kristiani
Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

kali memiliki pengaruh yang signifikan dilakukan sebanyak 3 kali dan pengukuran
terhadap penurunan tekanan darah dan juga tekanan darah dilakukan sebanyak enam kali.
terhadap kadar gula darah pada klien diabetes
Selanjutnya penelitian yang dilakukan
melitus tipe 2 dengan hipertensi.
oleh Priyo dkk (2017) dengan topik ‘’Terapi
Menurut penelitian Marleni & Haryani Relaksasi Autogenik untuk Menurunkan
(2019) dengan topik ‘’Pengaruh Relaksasi Tekanan Darah dan Sakit Kepala pada Lansia
Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Hipertcnsi di Dacrah Rawan Bencana Merapi’ ’
pada Penderita Hipertensi” yang dilakukan yang dilakukan pada 20 responden dan
pada 21 responden dan dengan metode yeast menggunakan metode quasy experiment dengan
ed.sperimc•nl prele.st arid pos’l lean coiilrol grou]› rancangan one grou i pre-fio.s I lcds I besigii,
de.actin mendapatkan hasil bahwa relaksasi mendapatkan hasil bahwa setelah dilakukan
autogenik efektif dalam menurunkan tekanan intervensi relaksasi autogenik tejadi penurunan
darah pasien hipertensi. Hal ini terlihat dari rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 39,85
hasil penelitiannya yaitu terjadi penurunan mmHg dan diastolik sebesar 14,95 mmHg. Pada
tekanan darah yang signifikan pada pasien penelitian ini intervensi dilakukan enam kali
hipertensi di Rumah Sakit Bhayangkara selama 3 minggu, yaitu sebanyak dna kali per
Palembang yaitu rerata tekanan darah pasien minggu.
sebelum diberikan terapi relaksasi autogenik Menurut penelitian Ekarini dkk (2018)
sebesar 150/100 mmHg dan rerata tekanan dengan topik “Pengaruh Relaksasi Autogenik
darah pasien setelah diberikan relaksasi terhadap Tingkat Kecemasan dan Perubahan
autogenik sebesar 140/90 mmHg. Tekanan Darah pada Pasien Riwayat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hipertensi” yang dilakukan pada 58 responden
Mardiono (2016) dengan topik “Pengaruh dan menggunakan metode {ja‹isi-ekspc›rimeti
Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan pre-poshest group ‹lesion mendapatkan hasil
Tekanan Darah pada Klien Hipertensi di bahwa relaksasi autogenik memiliki pengaruh
Wilayah Kerja Puskesmas 23 Ilir Palembang dalam menurunkan tingkat kecemasan dan
tahun 2015” yang dilakukan pada 50 responden perubahan tekanan darah pada pasien riwayat
dengan hipertensi dan dengan menggunakan hiperiensi penelitian ini menjelaskan selain
metode Eksperimen Semu (Quasy 1.I:.sperimeiil) terapi relaksasi autogenik dilakukan pada orang
dengan pendekatan pre dan post test on/J dewasa, ketika terapi relaksasi autogenik
Jesign, mendapatkan hasil penelitian diintervensikan pada lansia maka akan
menunjukan tekanan darah sebelum relaksasi memberikan efek positif dalam menurunkan
autogenik adalah 24 orang (48,0%) mengalami tekanan darah, dimana respon terhadap
hipertensi sedang, 19 orang (38,0%) mengalami relaksasi akan merangsang kerja korteks dalam
hipertensi ringan dan 7 orang ( 14,0%) aspek kognitif maupun emosi. Peneliti juga
mengalami hipertensi berat. Tekanan darah mengatakan bahwa relaksasi ini cukup efektif
setelah diberikan relaksasi autogenik adalah 36 bagi usia dewasa yang ditunjukan dengan
orang (72,0%) mengalami hipertensi ringan, 11 adanya hubungan signifikan karena dengan
orang (22,0%) mengalami hipertensi sedang, meningkatnya usia maka aliran darah keseluruh
dan 3 orang (6,0%) mengalami hipertensi berat, tubuh juga berkurang karena aktifitas lebih
yang berarti ada perbedaan signifikan antara banyak yang ringan dan sedang. Dengan
tekanan darah sebelum dan sesudah relaksasi diberikan latihan relaksasi autogenik membantu
autogenik dan pada penelitian ini intervensi responden usia dewasa untuk melakukan latihan
relaksasi autogenik pada penderita hipertensi yang disesuaikan dengan keinampuannya, bisa

Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 1, 2021, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
47
Anita Shinta Kusuma, Evin Kristiani
Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

dilakukan dengan posisi apapun (baik duduk,


tenang sehingga tekanan darah stabil. Dari data
berdiri maupun berbaring ditempat tidur).
dan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa
pentingnya relaksasi autogenik sebagai sebuah
PEMBAHASAN terapi alternatif yang mudah dilakukan
Terapi obat bukan satu -satunya terapi sewaktu- waktu bahkan oleh pasien hipertensi.
yang dapat dipilih, tetapi diperlukan sebuah
terapi pendamping untuk mengurangi
KESIMPULAN
ketergantungan terhadap obat untuk
Berdasarkan hasil lilerolure rc•view' yang
mempertahankan kualitas hidup penderita
telah dilaRikan terkait pengaruh pemberian
hipertensi. Alternatif terapi lain yang sering
relaksasi autogenik terhadap penurunan tekanan
digunakan adalah terapi relaksasi. Terapi
darah, dapat disinipukan bahwa relaksasi
relaksasi disini tidak dimaksudkan untuk
autogenik memberikan rasa nyaman dan rileks
mengganti terapi obat yang selama ini
pada responden, mengurangi kecemasan dan
digunakan penderita hipertensi, tetapi unmk
stres sehingga tubuh mengalami relaksasi,
membantu menimbulkan rasa nyaman atau
sehingga terjadi penurunan tekanan darah dan
relaks. Dalam keadaan re laks tubuh akan
denyut jantung menjadi normal. Dengan
mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang
demikian relaksasi autogenik merupakan terapi
berfungsi untuk menurunkan detak jantung, laju
pendamping yang dapat menurunkan tekanan
pemafasan dan tekanan darah (Heryati dkk.,
darah pada pasien hipertensi, dan membantu
2019).
pasien untuk relaksasi, mengurangi kecemasan
Sejalan dengan teori yang dikeinukakan serta stress dan dapat dilaksanakan secara rutin
oleh Haruyama (2014, dalam Marleni & kapan saja saat pasien bersantai.
Har yani, 2019), yang menyatakan bahwa
relaksasi autogenik membantu tubuh untuk
membawa perintah melalui auto sugesti untuk DAFTAR PUSTAKA
rileks sehingga dapat mengendalikan tekanan Ekarini, N. L. P., Krisanty, P., & Suratun.
darali. Sensasi tenang, hangat yang menyebar (2018). Pengaruh Relaks usr Autogenik
ke seluruh tubuh merupakan efek yang bisa terhciJap Tingkat Kecemas‹m dcin
dirasakan dari relaksasi autogenik, perubahan- Peruhoh‹iii Tekanan Durah pa‹lu Pasien
perubahan yang terjadi selama maupun setelah Riwaycil Hif1erlen.si. Jurnal Keperawatan
relaksasi mempengaruhi saraf otonom. JKEP, 3(2), 11.
https://doi.org/10.32668/jkep.v3i2.206
Dari hasil review didapatkan bahwa
relaksasi autogenik sangat bermanfaat untuk Heryati, Ekarini, N. L. P., & Maryam, R. S.
pasien hipertensi dan mengingat angka (2019). Pengaruh Terapi Lelaksasi (Uot
hipertensi yang tinggi baik di dunia maupun Progresif terh‹iil‹ip Respon Fisiologi.s
Indonesia maka relaksasi autogenik adalah Nr/sien Hipertensi. Jurnal Kesehatan,
salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat 10(1).
menjadi pilihan karena efektif dalam
menurunkan tekanan darah pasien dengan Mardiono, S. (2016). Peiigciruh 1'erhada i
hipertensi dan akan berpengaruh baik bila Pentirun an Teheran Duruh Pada Klien
dilakukan secara rutin. Peneliti berasumsi Hif›erlc•n.si Hi Wilci vah Kc•rjci Pu.ske.Uma.s 23
bahwa teknik relaksasi autogenik yang Ilir Palemhcuig tahun 2015. Jurnal
dilakukan secara rutin dapat membuat Keperawatan Soedirman, 11(3).
peredaran darah menjadi lancar, penurunan
rangsangan stres, dan membuat efek Marleni, L., & Haryani, J. (2019). Pengaruh
Leluksasi Aiilogeiiik TerhaJap Peiiuriuiuii

Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 1, 2021, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
48
Anita Shinta Kusuma, Evin Kristiani
Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi

Tekanan Darah Pada Penderita Bencana Merapi. URECOL Universitas


Hipertensi. Jurnal Ilmiah Multi Science Muhammadiyah Magelang, 10.
Kesehatan, 10(2), 12.
Rusminingsih, E., & Dian, M. (2018).
Nelwan, J. E. (2019). Pengaruh Penyuluhan Hubungan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Kesehatan Terhadap Perubahan Hipenensi Dengan Kejadian Stroke
Pengetahuan Masyarakat Tentang Iskemik di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Hipertensi di Kota Manado. Jurnal PHWB, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu
i(2), 8. Kesehatan MOTORlK, 13(27), 11.
Nurhidayati, 1., Wulan, A. N., & Halimah. Tarigan, A. R., Lubis, Z., & Syanfah. (2018).
(2018). Pengaruh Relaksasi Pengaruh Pengetahuan, Strap dan
Autogenic Terhadap Insomnia Dukungan Keluarga Terhadap Diet,
Pada Penderita Hipertensi di Hipertensi di Desa Hulu Kecamatan
RSD Bagas Waras Klaten. Jurnal Pancur Batu Tahun 2016. JURNAL
Keperawatan despair KESEHATAN, 11(I), 9—17.
Yogyakarta, I(3).
World Life Expectancy. (2018). World Health
Rankings. Retrieved from
https://www.wor1d1ifeexpectancy.com
Priyo, Margono, & Hidayah, N. (2017). Terapi
Relaksasi Autogenik Untuk Menurunkan
Tekanan Darah dan Sakit Kepala pada
Lansia Hipertensi di Daerah Rawan

Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 1, 2021, plSSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

Anda mungkin juga menyukai