Anda di halaman 1dari 2

Ada 3 sahabat sejati, yaitu Rista, Risti, dan Risky. Sama-sama ada risnya, ya.

Karena itulah mereka


menamakan kelompok mereka RIS. Siapa pun yang ada risnya, mereka bisa bergabung ke grup RIS
baik itu perempuan maupun laki-laki. Mereka masih kelas 1 SMA. Nama sekolahnya SMA N 1 Simo.
Pada suatu hari RIS memendam rasa cinta pada seorang pria. Pria itu kakak kelas mereka. Tapi
sayang masing-masing dari mereka tidak tahu kalau cinta mereka sama.

Rista berangkat lebih awal dari Risti dan Risky. Hari ini adalah jadwal piketnya. Ia membersihkan
kelas. Kemudian Risti dan Risky sudah datang.

“Hallo, Ta. Apa kabarmu?” sapa Risti dan Risky.

“Hallo juga. Aku baik.” balas Rista.

“Rajinnya kamu nyapu.” puji Risky.

“Dari dulu kali.” Risti dan Risky memainkan Hp-nya. Rista selesai nyapu. Ia menuju sahabatnya.

“Asyik sekali kalian mainin Hp, seperti tidak ada pekerjaan lain apa gitu.” ejek Rista.

Risti dan Risky merasa tersinggung. “Emang kamu ngapain?” tanya Risti agak marah.

“Jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Minta maaf ya.” pinta Rista.

“Oke, kami akan memaafkan kamu tapi ingat jangan ulangi lagi.” kata Risky.

Rista teringat pada satu hal, “Oh ya, aku mau cerita tapi nanti istirahat saja, ya.”

“Emang kamu mau cerita tentang apa, Ta?” Risti penasaran.

“Ya, pokoknya nanti.”

“Kenapa tidak sekarang?” tanya Risky.

“soalnya ini penting.”

Teng! teng! teng! saatnya istirahat. Rista mengajak sahabatnya ke belakang.

“Ris, kalian tahu tidak aku memendam rasa pada seorang pria.”

“Aku juga,” Risti-Rizky.

“Kalau begitu asyik dong. Bisa main tebak-tebakkan sama pria yang kita suka.” Risti-Rizky
mengganguk.

“Kalau begitu aku dulu. Huruf pertama A, terakhir S dan jumlah huruf ada 4 serta dia kakak kelas
kita, XI IPA-2. Ayo siapa tahu?”

“Afis,” jawab Risti.

“Azis,” Risky.
Rista menggelengkan kepala,” Ayo tebak lagi.”

“Aqis,” Risti lagi.

“Salah. Apa kalian nyerah? haha,” Rista. Kepala Risti-Risky menunduk nyerah.

“Jawabannya adalah…. Aris. Aris Muhammad Pratama.” seru Rista.

“Apa?” Risti-Risky serempak, “Itu kan cowok yang ku suka.”

“Jadi, kalian… juga suka.”

Risti-Risky mengangguk.

“Kalau begitu aku akan berhenti mencintainya. Lagi pula aku tidak pantas baginya. Dia juga belum
tentu suka aku.”

“Aku juga.” Risti-Risky.

“Kita adalah sahabat sejati. Jadi, biarkan dia memilih cintanya. Aku percaya jodoh di tangan Allah.”

“Loh benar, Ta.”

“Iya aku juga sayang kalian. Kalian tidak akan biarkan ada sahabat yang cemburu. Mari kita berjanji
tak akan menyembunyikan sesuatu terutama berkaitan dengan perasaan.” ucap Risti sambil
memberikan jari kelingkingnya. Rista-Risky juga memberikan kelingkingnya.

Setelah kejadian itu, tidak rahasia di antara mereka. Mereka selalu menjaga kesetiaan persahabatan
mereka. Suka atau duka selalu dirasakan bersama. Mereka beranggapan bahwa lebih baik menjaga
persahabatan daripada cintanya kepada pria karena ini akan menimbulkan rasa cemburu dan benci
hingga muncul permusuhan.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai