ISOLASI COVID 19
I. LATAR BELAKANG
Penyebaran penyakit virus corona 2019 (COVID-19) di dunia meningkat sangat cepat
sehingga oleh World Health Organization (WHO) dinyatakan sebagai suatu pandemi global.
Pada kondisi pandemi ini lansia dan populasi yang rentan perlu mendapat perlindungan dari
COVID-19. Sebagian besar individu yang terinfeksi virus severe acute respiratory syndrome
corona virus 2 (SARS-CoV-2) tidak menunjukkan gejala atau hanya bergejala ringan sampai
sedang, dengan gejala mirip flu atau infeksi flu lainnya, sehingga bila kita kehilangan
kemampuan untuk mengikuti jejak semua orang yang pernah terinfeksi virus ini maka proses
seseorang terkait dengan infeksi COVID-19. Virus SARS-CoV-2 merupakan virus baru sehingga
pengertian dan interpretasi yang tepat mengenai penggunaan tes laboratorium untuk diagnosis
penyakit coronavirus sangat diperlukan. Saat ini tes standar untuk deteksi SARS-CoV-2 adalah
SARS-CoV-2 Real Time Reverse Transcription Quantification Polymerase Chain Reaction (RT-
PCR) menggunakan sampel bahan swab nasofaring atau orofaring, sputum atau cairan bilas
bronchial (bronchial lavage). Penggunaan RT-PCR memerlukan protokol standar antara lain
Ribo Nucleic Acid (RNA) harus diekstraksi dan adanya virus RNA dikonfirmasi dengan RT-
PCR.
Saat ini RSUP dr Mohammad Hoesin Palembang telah memiliki laboratorium khusus
untuk pemeriksaan RT-PCR dan didukung dengan petugas swab yang terdiri dari petugas
labororium dan perawat yang telah mendapat pelatihan pengambilan swab. Karena pasien
COVID-19 yang terus bertambah, petugas swab tidak hanya melakukan pengambilan sampel
swab pada pasien khusus di ruangan isolasi COVID-19, tetapi juga pada pasien dari ruangan
Berdasarkan data laporan petugas swab (perawat) Lematang 1.2 pada bulan Oktober
2020 sd Desember 2020 terdapat 9 orang pasien dari ruangan non isolasi covid yang dilakukan
Saat ini, proses pengambilan sampel swab pasien dari ruang non isolasi covid, pasien tersebut
akan di bawake ruang isolasi covid terdekat yang ada petugas swab ( perawat ) yang sedang
bertugas
II. PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas didapatkan kendala yang dihadapi oleh petugas swab ketika ada
permintaan pengambilan sampel swab pada pasien dari ruangan non isolasi
1. Bagaimana alur pendaftaran pasien untuk tindakan swab dari ruangan non isolasi covid
2. Bagaimana pengambilan sampel swab pada pasien dari ruangan non isolasi khususnya
pada pasien dengan mobilitas terbatas dan pasien dengan total care ( tidak transportable)
3. Bagaimana kriteria ruangan yang standar untuk pengambilan sample swab di ruang
isolasi covid
4. Belum adanya SPO yang mengatur tentang pengambilan sampel swab untuk pasien dari
1. Mengetahui alur pendaftaran pasien untuk tindakan swab dari ruangan non isolasi covid
2. Mengetahui cara pengambilan sampel swab pada pasien dari ruangan non isolasi
covidkhususnya pada pasien dengan mobilitas terbatas dan pasien dengan total care
( tidak transportable )
3. Mengetahui kriteria ruangan yang standar untuk pengambilan sample swab di ruang
isolasi covid
ALUR PENGAMBILAN SAMPLE SWAB PADA PASIEN DARI RUANG NON ISOLASI
PERMINTAAN DARI DPJP KONSULTASI KE TIM PIE ACC DARI TIM PIE UNTUK
UNTUK SWAB PASIEN SWAB
- Perawat merasa bingung apakah alur proses pengambilan sampel swab ini sudah sesuai atau
1. Perlu adanya kbijakan dan regulasi yang jelas (Standar Operasional Prosedur / SOP) yang
mengatur tentang pengambilan sampel swab pada pasien dari ruangan non isolasi covid
2. Perlu adanya ruangan standar yang memenuhi kriteria ( aman petugas,aman pasien dan
aman lingkungan) untuk pengambilan swab di ruangan isolasi maupun non isolasi covid
3. Perlu diadakannya sosialisasi tentang alur pendaftaran dan pengambilan sampel swab
bagi petugas di semua ruang rawat baik ruangan isolasi maupun non isolasi covid
DAFTAR PUSTAKA
Pusparini. (2020). Tes serologi dan polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi SARS-CoV-