Anda di halaman 1dari 5

a.

Perancangan User Interface (Antar Muka)

Desain antar muka website Pengadian Online merupakan bagian

penghubung antara Sistem Pengaduan Online SMKN 1 Majene dengan pengguna

(user)—yaitu siswa, guru, dan staf SMK Negeri 1 Majene. Syarat desain antar

muka yang baik adalah desain yang fokus pada penggunam, yaitu desain yang

dapat memudahkan penguna dalam menggunakan sistem dan bernavigasi di

dalamnya serta dapat dengan mudah menjalankan fingsi-fungsi yang ada pada

sistem.

Desain antar muka utama dari website pengaduan online ini akan otomatis

dialihkan ke menu login dan register dengan tampilan yang sederhana. Ini

bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk masuk atau mendaftar pada

website pengaduan online ini serta menghidari pengunjung yang tidak terdaftar

(non-user) mesuk ke dalam sistem mengingat informasi dalam sistem yang

sifatnya hanya untuk internal sekolah. Gambar 3.17 merupakan desain antar muka

tampilan login atau register yang dibuat sederhana dan fokus pada fungsinya.

Gambar 3.17
Desain tampilan login dan register

32
Gambar 3.18 dan gambar 3.19 masing-masing merupakan gambar desain

antar muka pengaduan online halaman utama—yaitu vote pengaduan—dan desain

antar muka halaman lapor, berita, dan FAQ.

Gambar 3.18
Desain Tampilan Halaman Vote Pengaduan

Gambar 3.19
Desain Tampilan Halaman Laporan, Berita dan FAQ

A. Uji Coba Produk

33
Uji coba yang dilakukan pada sistem ini fokus pada kemampupakaian

(usability) website sebagai Sistem Pengaduan Online sekolah. Uji coba ini

dilakukan pada kelompok sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Ini sesuai

dengan pendapat Rubin, Stanton, dan Yun dalam Damayanti (2007) yang

mengatakan bahwa mampu tidaknya suatu produk atau sistem digunakan oleh

end-user (pengguna) dapat dilihat dengan melakukan uji kemampupakain pada

pada sampel yang mewakili pengguna produk atau sistem tersebut.

Motode penelitian yang digunakan pada uji kemampupakaian (usability

testing) ini menggunakan metode empirik dalam bentuk kuesioner. Metode ini

bertujuan untuk mengumpulkan berbagai respon pengguna terhadap pengalaman

dalam menggunakan Website Pengaduan Online dengan cara memberikan

pertanyaan dalam bentuk tertulis (kuesioner). Pertanyaan-pertanyaan dalam

kuesioner dirancang susuai dengan tujuan uji kemampupakaian yang

dikemukakan oleh Rubin (1994) dalam Damayanti (2007), yaitu:

1. Mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan yang ada terlebih dahulu

sebelum produk dilepas ke pasaran—atau digunakan secara secara umum.

2. Menemukan masalah dan rekomendasi untuk memperbaiki utilitas

perancangan dan pengembangan produk

3. Menjamin kreasi produk mudah dipelajari / digunakan, memuaskan

pengguna, dan memiliki utilitas dan fungsi bernilai tinggi.

B. Teknik Analisis Data

Pada perancangan sistem ini dilakukan pengumpulan data untuk dapat

menentukan kebutuhan sistem dan mengavaluasi hasil rancangan sistem yaitu

34
prototipe sistem pengaduan online. Data-data ini kemudian diolah dan analisis

untuk menentukan rancagan perbaikan pada sistem pengaduan online.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada perancangan sistem pengaduan online ini dilakuka

ndalam dua tahap. Tahap pertama pengumpulan data dilakukan dengan studi

literature dan studi lapangan. Data pada tahap ini digunakan untuk menentukan

spesifikasi dan kebutuhan rancangan sistem pengaduan online.

Pengumpulan data pada tahap dua dilakukan dengan teknik kuesioner.

Pengumpulan data ini bertujuan untuk proses evaluasi atau uji coba sistem.

Kuesioner diberikan kepadasiswa, guru, dan staf yang menjadi sampel dalam

penelitian ini untuk mendapatkan feedback dari pengguna terkait kemapupakaian

(usability) sistem pengaduan online. Kuesioner dirancang dengan dengan

menggunakan skala likert dan berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan uji

yang dilakukan pada sistem pengaduan online

2. Analisis Data

Hasil kuesioner pengujian sistem pengaduan online merupakan usulan

perbaikan sistem berdasarkan pada kemapupakaian sistem oleh pengguna sistem

—yaitu siswa, guru, dan staf. Dengan skala likert, masing-masing usulan

perbaikan akan mendapat penilaian dari pengguna (user) mengenai pentingnya

usulan perbaikan itu dilakukan.

Frekwensi masing-masing usulan perbaikan akan diakumulasi dan

kemudian diolah dengan menggunakan pareto chart untuk menentukan usulan

perbaikan mana yang akan menajadi prioritas yang akan diperbaiki.

35
36

Anda mungkin juga menyukai