Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota Palu memiliki wilayah seluas 395,06 km2 yang meliputi wilayah 4
Kecamatan, yaitu Palu Barat, Palu Selatan, Palu Timur dan Palu Utara.
Sebagian besar pusat bisnis industri di Kota Palu berupa sarung donggala.
Pusat industri sarung donggala yang cukup terkenal salah satunya yaitu Indo
Sutera Mandiri. Yang terletak di Kecamatan Palu Barat.

Pemerintah daerah Kota Palu berupaya mengangkat kembali sarung donggala


sebagai komoditi ungulan dengan motif khas. Sarung donggala dikerjakan
dalam tiga bentuk yakni dengan teknik songket, teknik tenun dan teknik lukis.
Untuk yang dikerjakan menggunakan teknik songket, nilainya cukup tinggi
sehingga mampu menjadi cinderamata berharga bagi siapa saja yang datang
ke kota Palu. Saat ini usaha Indo Sutera Mandiri sudah menyediakan 50
motif kain, ada yang diambil dari nilai-nilai kebudayaan lokal dan khas
seperti motif burung maleo, motif bunga rose, motif bunga lilis, motif rumah
adat (souraja) dan motif jerita. Usaha sarung ini mengakibatkan banyaknya
limbah pabrik yang terdapat di Kota Palu. Limbah pabrik tersebut dibuang
ke permukaan air dan permukaan tanah sehingga menghasilkan banyak polusi
di sungai maupun ditanah. Hal ini sungguh memprihatinkan karena akan
membuat sungai ataupun tanah tercemar.

Oleh karena itu, untuk menetralisir air limbah yang dihasilkan oleh pabrik
tersebut, maka dibutuhkan komposisi yang tepat untuk membuat sebuah filter
yang baik digunakan untuk masyarakat.

Melihat kenyataan tersebut penulis berinisiatif melakukan penelitian dan


menganganggkat judul Filter Air Limbah Untuk Menjernihkan dan
Menurunkan Ph Air pada Industri sarung donggala di Kecamatan Palu Barat.

1
1.2 Perumusan Masalah

Limbah industri sarung donggala mengakibatkan polusi air sungai


disekitar Kota Palu
Dari perumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian, yaitu :
1. Bagaimana cara membuat filter dengan komposisi yang tepat untuk limbah
industri sarung donggala ?
2. Bagaimana kualitas air dari hasil limbah pabrik sarung donggala setelah
melalui proses pemfilteran?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:


1. Untuk mengetahui komposisi yang tepat agar limbah industri sarung
donggala tidak membuat pencemaran air.
2. Untuk mengetahui kualitas air dari hasil limbah pabrik sarung donggala
setelah melalui proses pemfilteran.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari data penelitian diatas maka manfaat yang dapat diambil, yaitu :
1. Secara teoritis
a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu yang
berhubungan dengan lingkungan.
b. Memberikan sumbangan akademik dalam penelitian mengenai
kandungan limbah sarung donggala Palu.
2. Secara Praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai kandungan
limbah sarung donggala.
3. Untuk Penulis
Dapat memberikan tambahan wawasan peneliti tentang kandungan limbah
sarung donggala.
4. Melatih keterampilan, berpikir inovatif, kreatif, kepekaan terhadap
lingkungan sekitar, dan kecakapan peneliti dalam mengumpulkan
informasi dan pemecahan terhadap masalah.

2
BAB 2
TELAAH PUSTAKA

2.1 Sarung Donggala

Sarung donggala adalah sarung tenun khas dari daerah Donggala di mana
proses pembuatannya dilakukan di daerah Donggala, Sulawesi Tengah yang
masih menggunakan alat tenun tradisional yang mempunyai ciri khas yaitu
corak benang berwarna emas dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
2.2 Limbah

Limbah adalah sesuatu benda atau zat yang mengandung berbagai bahan
yang membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta makhluk hidup
lainnya. Limbah umumnya muncul sebagai hasil perbuatan manusia,
termasuk industrialisasi. Kegiatan manusia lainnya, seperti kegiatan rumah
tangga juga menghasilkan limbah. Masuknya limbah rumah tangga dan
industri ke dalam sungai menyebabkan pencemaran atau polusi air sungai.

Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan, yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, atau jumahnya, baik
secara langsung atau tidak langsung akan dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia atau makhluk hidup lainnya
(Mahida, 1984).

Setiap limbah perlu dikarakteristik terlebih dahulu sebelum rancangan proses


dimulai. Sifat limbah cair yang perlu diketahui adalah volume aliran,
konsentrasi organik, karakteristik dan toksisitas. Tingkat bahaya keracunan
yang disebabkan oleh limbah juga bergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.

Berdasarkan sumber atau asal limbah, maka limbah dapat dibagi kedalam
beberapa golongan yaitu :

1) Limbah domestic, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi,
dapur, tempat cuci pakaian, dan sebagainya, yang secara kuantitatif limbah
tadi terdiri atas zat organik baik padat maupun cair, bahan berbahaya dan
beracun (B-3), garam terlatut, lemak.
3
2) Limbah nondosmetic, yaitu limbah yang berasal dari pabrik industri,
pertanian, peternakan, perikanan, dan transportasi serta sumber-sumber
lainnya. Limbah pertanian biasanya terdiri atas pestisida, bahan pupuk dan
lainnya (Kristianto, 2002)

2.3 Zeolit

Zeolit berasal dari kata “Zeinlithos” yang berarti batuan berbuih. Zeolit
merupakan kristal Alumina dan silika dengan rumus empiris M x/n.(AlO2)x.
(SiO2)y.xH20. Terbentuk dari tetrahedral alumnia dan silika, dan moleku air
yang bergerak bebas. Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang
dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa. Mineral ini
biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan dari batuan
tersebut. Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas vulkanik
yang banyak mengandung unsur silika. Pada saat ini penggunaan mineral
zeolite semakin meningkat, dari penggunaan dalam industri kecil hingga
dalam industri berskala besar (Sarno, H.1983)

Karena sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit, maka mineral ini dapat
dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang industri yaitu
sebagai bahan yang dapat diguakan untuk membantu pengolahan limbah
pabrik. Masalah limbah industri semakin meresahkan masyarakat sehingga
banyak dilakukan usaha usaha untuk mengatasi pencemaran limbah ini, baik
itu dengan mengurangi volume limbah yang terbuang ataupun dengan
mendaur ulang kembali limbah tersebut. Zeolit sintetis adalah suatu
senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan
zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari bahan lain dengan proses sintetis, karena
secara umum zeolit dapat menyerap, menukar ion dan menjadi katalis,
membuat zeolit sintetis ini dapat dikembangkan untuk keperluan alternatif
pengolah limbah.

2.4 Arang

Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon,


dihasilkan dari bahan bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan
pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak
terjadi kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang
4
mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi.
Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai
adsroben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel
dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut
dilakukan aktivasi dengan aktif faktor bahan bahan kimia ataupun dengan
pemanasan pada temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan
mengalami perubahan sifat sifat fisika dan kimia.

2.5 Arang Aktif

Arang aktif adalah karbon yang mampu mengabsorpsi anion, kation, serta
molekul dalam bentuk senyawa organik dan anorganik berupa larutan gas.
Arang aktif bersifat higroskopis; tidak berbau; tidak berasa; tidak larut
dalam pelarut berupa air, basa,asam, dan organik; serta tidak rusak karena
perubahan pH, suhu, atau komposisi limbah.

Luas arang aktif berkisar antara 300-3500 m2/g dan ini berhubungan dengan
struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif mempunyai sifat
sebagai adsorben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa
senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar
atau volume pori pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat
besar, yaitu 25-100% terhadap berat arang aktif.

Arang aktif dibagi atas 2 tipe, yaitu arang aktif sebagai pemucat dan arang
aktif sebagai penyerap uap. Arang aktif sebagai pemucat, biasanya
berbentuk powder yang sangat halus, diameter pori mencapai 1000 A,
digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk memindahkan zat-zat
pengganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan,
membebaskan pelarut dari zat-zat pengganggu dan kegunaan lain yaitu pada
industri kimia dan industri baju. Diperoleh dari serbuk-serbuk bergaji,
ampas pembuatan kertas atau dari bahan baku yang mempunyai densitas
kecil dan mempunyai struktur yang lemah. Arang aktif sebagai penyerap
uap, biasanya berbentuk granular atau pelet yang sangat keras diameter pori
berkisar antara 10-200 A, tipe por lebih halus, digunakan dalam fase gas,
berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut, katalis, pemisahan dan
5
pemurnian gas. Diperoleh dari tempurung kelapa, tulang, batu bata, atau
bahan baku yang mempunyai struktur keras.

Sehubungan dengan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan arang


aktif untuk masing-masing tipe, pernyataan di atas bukan merupakan suatu
keharusan. Karena ada arang aktif sebagai pemucat diperoleh dari bahan
yang mempunyai densitas besar, seperti tulang. Arang tulang tersebut,
dibuat dalam bentuk granular dan digunakan sebagai pemucat gula.
Demikian juga dengan arang aktif yang digunakan sebagai penyerap uap
dapat diperoleh dari bahan yang mempunyai densitas kecil, seperti serbuk
gergaji.

6
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dengan metode observasi-eksperimental (penemuan atau


discovering) menetralisir air limbah batik dilaksanakan di laboratorium IPA
SMP Negeri 1 Palu, Jalan Jend. Gatot Subroto No 34 Palu. Kegiatan
penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2015. Adapun penyusunan laporannya
dilaksanakan pada awal bulan Agustus 2015.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan alat filter air ini
sebagai berikut :
Tabel 3.2.1
ALAT BAHAN
Gunting Arang (1 kg)
Cutter Kain katun (1 meter)
Lem Korea Kapas (1 pak)
Ph meter Sabut kelapa (2 buah)
Botol 1,5 L (5 buah) Air limbah
Lakban (2 buah) Zeolit (1 kg)
Pasir halus (1 kg)
Batu kerikil (1 kg)
Cup air mineral (6 cup)

3.3 Pelaksanaan Penelitian


1. Persiapan bahan dan alat. Dalam tahapan ini semua bahan dan alat harus
disiapkan semua seperti arang, kain katun, kapas, zeolit, air limbah, pasir
halus, lakban, batu kerikil, sabut kelapa, botol 1,5 L, gunting, cutter dan
lem korea.

2. Pengembangan produk. Dalam tahap ini, potong semua bagian atas


botol, kemudian sisakan satu botol untuk dijadikan tempat penyaringan.
Lalu, masukkan semua bahan kedalam bagian atas botol yang telah

7
dipotong. Letakkan bahan diujung botol dan lapisi dengan kain katun
untuk menahan dan menyaring air saringan dan bahan penyaringan.
Lalu, masukkan semua bagian atas botol yang telah dipotong kedalam
botol yang dijadikan tempat penyaringan. Terakhir, susunlah semua
bahan penyaringan sesuai dengan tingkatan masing-masing.

3. Tahap percobaan. Dalam tahap ini alat yang dibuat telah selesai semua
dan siap untuk dicobakan pada air limbah dan mulai untuk menganalisis
data yang didapat dari percobaan alat tersebut.

3.4 Prosedur Kerja

Pada penelitian ini, ada tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Penelitian tahap 1 : Pembuatan alat penyaringan

Pencucian bahan
Persiapan alat
yang akan
dan bahan
digunakan

Penyusunan Pemotongan dan


bahan ke dalam penyususnan botol
wadah sebagai wadah
filter

Finishing

a. Persiapan alat dan bahan


Peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untu
melakukan penelitian.
b. Pencucian bahan yang akan digunakan

8
Peneliti mencuci bahan yang akan diperlukan menggunakan air bersih
yang mengalir. Hal ini bertujuan agar semua bahan yang akan
digunakan tidak terkontaminasi dengan kotoran.
c. Pembuatan Filter
Pembuatan filter meliputi pemotongan dan penyusunan botol sebagai
kerangka filter yang akan digunakan. Setelah pembuatan kerangka,
baru memasukkan bahan yang akan digunakan sebagai filter.
d. Finishing
Finishing dilakukan dengan tujuan untuk memperindah filter yang
dibuat.

3.4.2 Penelitian tahap 2 : Percobaan alat dan pengujian.

Masukkan air
Air tersaring
limbah

Analisis dan Pengamatan hasil


percobaan ulang. percobaan 1.
Jenis Penelitian 1Jenis

Pengamatan hasil Percobaan ulang


2 kembali

Pengamatan hasil
3

Percobaan alat dan pengujian :

9
a. Masukkan air limbah kedalam alat penyaringan. Lalu, air akan
melewati 5 tahap penyaringan yaitu meliputi kapas, zeolit, pasir, batu
kerikil dan kain katun.
b. Lalu, tahap ini air tersaring, kemudian di analisis dan diamati.
Kemudian, catat hasil pengamatan.
c. Tahap selanjutnya, dilakukan percobaan ulang dengan komposisi
bahan ada yang tetap dan berubah. Lalu catat ulang hasil percobaan
yang kedua.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

3.5.1 Komposisi bahan dalam filter


Komposisi bahan dalam filter terdiri atas zeolit, arang aktif, pasir, sabut
kelapa.

a. Perbandingan komposisi filter dari percobaan 1 hingga percobaan 5


untuk mengetahui komposisi yang tepat dalam pebuatan filter
penyaring limbah industri batik.
b. Menentukan kualitas bahan atau komposisi untuk mengetahui kualitas
setiap komposisi yang digunakan. Sehingga peneliti dapat
menentukan komposisi yang tepat menggunakan bahan-bahan yang
telah ada.

3.5.2 Parameter
Peneliti menggunakan parameter buatan sendiri untuk mengetahui
efektifitas bahan yang akan digunakan. Berikut adalah parameter yang
peneliti gunakan.

10
E D C B A

Gambar 3.5.2.1 Parameter

Keterangan:

a. Gelas A menunjukkan bahwa air tidak mengandung limbah.


b. Gelas B menunjukkan bahwa air mengandung 25% limbah, sehingga
warna yang dilihat sedikit keruh.
c. Gelas C menunjukkan bahwa air mengandung 50% limbah, sehingga
warna yang dilihat lebih keruh daripada gelas B.
d. Gelas D menunjukkan bahwa air mengandung 75% limbah, Sehingga
warna yang dilihat sangat keruh.
e. Gelas E menunjukkan bahwa air mengandung 100% limbah, sehingga
warna yang dilihat lebih keruh dari gelas D.

BAB 4
11
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.6 Kualitas air hasil pemfilteran


1. Zeolit

Gambar 4.1.1.1 Penyaringan air dengan zeolit


Air yang disaring dengan 100% zeolit menunjukkan bahwa hasil air dari
penyaringan memiliki kualitas dengan rentang C-D atau 50%-75% masih
mengandung limbah.

2. Pasir

Gambar 4.1.2.1 Penyaringan air dengan pasir


Air yang disaring dengan 100% pasir menunjukkan bahwa hasil air
dari penyaringan memiliki kualitas dengan rentang C-D atau 50%-75%
masih mengandung limbah.

12
3. Arang Aktif

Gambar 4.1.3.1 Penyaringan air dengan arang aktif


Air yang disaring dengan 100% arang aktif menunjukkan bahwa hasil
air dari penyaringan memiliki kualitas dengan rentang D-E atau 75%-
100% masih mengandung limbah.

4. Sabut Kelapa
Air yang disaring dengan 100% sabut kelapa menunjukkan bahwa
hasil air dari penyaringan memiliki kualitas dengan rentang D-E atau
75%-100% masih mengandung limbah.

4.2 Pembahasan

13
Kandungan Limbah
100
90
80
70
60 Kandungan Limbah
50
40
30
20
10
0
Zeolite Pasir Arang Aktif Sabut kelapa
Dari data diatas diperoleh data sebagai berikut

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa bahan terbaik untuk


memfilter air limbah yaitu Zeolite dan pasir. Hal ini jika ditinjau dari
segi warna.

Dan peneliti melakukan percobaan dengan mencampurkan beberapa


komposisi. Dari hasil pencampuran diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.2.1.

Arang Sabut Air


No Zeoli Pasir Hasi
Sampel Aktif Kelap (mL
. t (g) (g) l
(g) a (g) )
1 A 40 40 40 40 C-D 20
2 B 80 40 40 40 B-C 25
3 C 40 40 80 40 C-D 25
4 D 80 40 80 40 B-C 30
5 E 80 80 40 40 C-D 30
6 F 40 80 40 80 D-E 30
7 G 120 40 80 40 A-B 35
8 H 40 120 40 80 C-D 35
9 I 80 40 120 40 C-D 35
10 J 40 80 40 120 D-E 35

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sampel yang mampu


memfilter air limbah industri batik paling baik dengan rentang hasil A-B
atau antara 0-25% mengandung limbah industri batik. Dari hasil tes
14
mnenggunakan PH meter juga menunjukkan angka 7.2. Hal tersebut
berarti air limbah industri batik yang sudah di filter netral.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemanfaatan zeolit, arang aktif, sabut kelapa, pasir dan komponen
lainnya dapat digunakan sebagai filter limbah industri sarung
donggala.
2. Filter dengan komposisi yang baik adalah filter dengan sampel ke-7.
Filter mengandung komposisi zeolite (120 g), pasir (40 g), arang aktif
(80 g), dan sabut kelapa (40 g). Dengan komposisi diatas, filter kami
mampu mengubah warna air menjadi lebih jernih serta menurunkan ph
menjadi 7.2.
B. Saran
Saran yang peneliti sampaikan sekaligus sebagai evaluasi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
Perlunya penelitian lebih lanjut tentang pengembangan atau inovasi dalam
metode yang berbeda agar dapat menjadi hal yang lebih baik dan berguna
bagi masyarakat.
15
LAMPIRAN

Pengumpulan alat dan bahan yang dilakukan di tempat penelitian

16
Perakitan filter yang memerlukan beberapa tahapan

DAFTAR PUSTAKA

Arang aktif, Erliza Hambali, Ani Suryani, Dadang, Hariyadi, Hasim Hanafie,
Iman K. Reksowardojo, Mira Rivai, M. Ihsanur, Prayoga Suryadarma, Soekisman
Tjitrosemito, Tatang H. Soerawidjadja, Theresia Prawitasari, Tirto Prakoso,
Wahyu Purnama, 2006, Jarak Pagar: Tanaman Penghasil Biodiesel, Depok,
Niaga Swadaya. Senin, 28 September 2015.

Limbah, Diah Aryulina, Ph.D., Choirul Muslim, Ph.D., Syalfinaf Manaf, M.S.,
dan Dr. Endang W. Winarni, M.Pd., 2004, Biologi Jilid 1 SMA dan MA untuk
Kelas X, Jakarta, ESIS. Senin, 28 September 2015.

Limbah, Repository.usu.ac.id, Selasa, 4 Agustus 2015 pukul 10.50 WITA

http://palukota.go.id/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=85&Itemid=89, Rabu, 5 Agustus 2015 pukul
20.28 WITA

17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1) Nama : Fakhriyatunnisa
TTL : Palu, 23 Desember 2001
Alamat : BTN Baliase blok P no.16
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat :-
Penghargaan Yang Pernah Diraih :-

2) Nama : Irma Mulia Irfan


TTL : Palu, 16 Maret 2002
Alamat : Jln. Nangka No. 52
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat :-
Penghargaan Yang Pernah Diraih :-

3) Nama : Novira Putri Amini


TTL : Palu, 29 November 2001
Alamat : Jln. Meranti 11 No. 2 Perumnas
Tinggede
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat :-

18
Penghargaan Yang Pernah Diraih :-

19

Anda mungkin juga menyukai