Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan
bentuk pemerintahan republik Indonesia yang dikepalai oleh seorang presiden. Untuk mewujudkan tujuan
Negara yang dimaksud diselenggarakan pemerintahan oleh pemerintah Negara Indonesia.

Suatu negara pada umumnya memiliki penduduk (warga negara ) dalam jumlah besar, maka
sebuah keputusan tidak mungkin ditentukan oleh warga negara. Oleh Karena itu untuk menetapkan
keputusan diperlukan adanya lembaga perwakilan rakyat.

Setiap warga negara boleh menganut agama yang diperbolehkan oleh negara tersebut. Dalam hal
ini agama tidak bisa dipisahkan dengan negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian agama?
2. Bagaimana unsur Negara?
3. Bagaimana bentuk-bentuk Negara ?
4. Bagaimana hubungan Negara dan Agama ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Negara
2. Untuk mengetahui unsur Negara
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Negara
4. Untuk mengetahui hubungan Negara dan Agama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Negara = state (inggris), stat (belanda/jerman), etat (prancis). Diambil dari bahasa latin ; status atau
statum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan
tetap.
terminologi, negara adalah organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat yang mempunyai
cita-cita untuk bersatu,hidup, di dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahann yang berdaulat.
Ada beberapa pendapat mengenai negara :
 Roger H. Soltau
Negara adalah alat (agency) atau wew (auotority) yang mengatur atau mengedepankan persolan-
persoalan bersama atas nama masyarakat
 Harold J. Lasbi
Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa dan yang secara syah lebih agung daripada individu atau kelompok yang mengaku bagian
bagian dari masyarakat itu.
 Max weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara syah dalam suatu wilayah
 Plato
Tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan sebagai (individu) dan sebagai makhluk social
 Konsep dan ajaran negara hokum
Adalah menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpendoman padaman pada
hokum. Dalam hal ini segala kekuasaan dari alat pemerintahannya didasarkan atas hokum
 Konteks Negara Indonesia
Tujuan negara (sesuai dengan pembukaan UUD 1945) adalah untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakaan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.
B. Unsur Negara
Unsur negara terdiri dari :
- Rakyat : yaitu sebagai sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu
- Wilayah : secara mendasar wilayah dalam suatu negara bisanya meliputi wilayah darat (alam,
buatan, ilmu pasti), laut ( pada umumnya 3 mil laut dihitung dari pantai waktu air surut), dan
udara (berada di atas wilayah darat dan laut).
- Pemerintah : adalah alat pelengkap negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk
mencapai tujuan negara
C. Bentuk-Bentuk Negara
1. Negara kesatuan, yaitu merupakan bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
suatu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Yang meliputi:
 Negara kesatuan dengan sistem Sentralisasi
Yakni sitem pemerintahan yang seluruh persoalan yang berkaitan negara langsung diatur dan
diurus oleh pemerintah pusat, sementara daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
 Negara kesatuan dengan sistem Desantralisasi :
Yakni kepala daerah (sebagai pemerintah daerah) diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk
mengurus rumah tangganya sendiri atau dikenal dengan otonomi daerah
2. Negara serikat (federasi), merupakan bentuk negara gabungan dari beberapa bagian dari negara
serikat. Kekuasaan asli dari federasi merupakan tugas negara bagian, karena ia berhungan dengan
dengan rakyat. Sementara negara federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negeri,
pertahanan negara, keuangan dan urusan pos.

Sedangkan dilihat dari dari orang yang memerintahnya, maka bentuk negaranya meliputi:

 Monarki : yaiu bentuk negara yang di dalam pemerintahannya hanya dikuasai dan diperintah oleh
satu orang saja.
 Oligarki : yaitu sebuah negara yang dipimpin oleh beberapa orang ( kalan feodafal )
 Demokrasi : merupakan bentuk negara yang pimpinan tertinggi negara terletak di tangan rakyat
D. Hubungan Agama dan Negara
Indonesiamemiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-
sama. Dalam buku Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani yang disusun oleh Tim Penyusun
PUSLITIAIN Syarif Hidayatullah Jakarta disebutkan bahwa terdapat beberapa paham menyangkut
hubungan antara agama dan negara. Berikut di antaranya :

 1. Paham Teokrasi dalam paham teokrasi, hubungan agama dan negara digambarkan sebagai dua
hal yang tidakdapat dipisahkan. Negara menyatu dengan agama, karena pemerintah -menurut
paham ini-dijalankan berdasarkan menurut firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan
dalammasyrakat, bangsa dan negara dilakukan atas titah Tuhan. Dengan demikian,
urusankenegaraan atau politik, dalam paham teokrasi juga sebagai manifestasi Tuhan. 

2. Paham Sekuler Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan negara. Dalam
negara sekuler, tidak ada hubungan antara sistem kenegaraan dengan agama. Dalam paham
ini,negara adalah urusan hubungan manusia dengan manusia lain, atau urusan dunia. Sedangkan
agama adalah hubungan manusia dengan Tuhan. Dua hal ini, menurut paham sekuler, tidak dapat
dipisahkan. 

3. Paham Komunisme Paham komunisme memandang hakikat hubungan negara dengan


agama berdasarkan padafilosofi materalisme dialektis dan meterialisme historis. Paham ini
menimbulkan pahamatheis, yang berarti tidak bertuhan. Paham yang dipelopori oleh karl Max ini,
memandang agama sebagai candu masyarakat (Marx, dalam Louis Leahy, 1992). Menurutnya,
manusia ditentukan oleh dirinya sendiri. Agama dalam paham ini, dianggap sebagai suatu
kesadarandiri bagi manusia sebelum menemukan dirinya sendiri. 

3. Islam Tentang hubungan agama dan negara dalam Islam, menurut Munawir Sjadzali (1990:235-
236), ada tiga aliran yang menanggapinya. Paradigma Integralistik: merupakan paham dan
konsep hubungan agama dan negara yang menganggap bahwa agama dan negara merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu
(integrated). Ini juga memberikan pengertian bahwa negara merupakan suatu lembaga politik
dan sekaligus lembaga negara. Paradigma Simbiotik: menurut konsep ini, hubungan agama dan
negara dipahami salingmembutuhkan dan bersifat timbal balik. Dalam konteks ini, agama
membutuhkan negarasebagai instrumen dalam melestarikan dan mengembangkan agama.
Begitu jugasebaliknya, negara juga memerlukan agama, karena agama juga membantu negara
dalam pembinaan moral, etika dan spiritualitas. Paradigma Sekularistik :beranggapan bahwa ada
pemisahan (dispartias) antara agama dannegara. Agama dan negara merupakan dua bentuk
yang berbeda dan satu sam lain memiliki garapan bidangnya masing-masing, sehingga
keberadaannya harus dipisahkan dan tida kboleh satu sama lain melakukan intervensi. Berdasar
pada pemahaman yang dikotomis ini,maka hukum positif yang berlaku adalah hokum yang
betul-betul berasal dari kesepakatan manusia melalui social contract dan tidak kaitannya
dengan hukum agama. Dari beberapa paham di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa paham
sekuler dan komunisme memiliki kesamaan persepsi yaitu pemisahan agama dengan negara.
Bahkan paham komunis meniadakan agama, sebab baginya agama adalah candu. Paham ini
jelas berlawanan dengan paham teokrasi yang menganggap bahwa agama dan negara tak dapat
dipisahkan. Adapun dalam Islam sendiri terdapat perbedaan pandangan antara penyatuan
agama dengan negara serta pemisahan keduanya.
BAB III

SIMPULAN

Negara adalah organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita
untuk bersatu hidup dalam daerah tetentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini
mengandung nilai konstitusif dari sebuah negara yang mensyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara
yaitu rakyat, wilayah, dan kedaulatan.
DAFTAR PUSTAKA

/Negara%20dan%20Agama%20Dalam%20Berbagai%20Aspek%20Pemahaman
%20%20%20Muhammad%20Pradana%20Nur%20Rohman.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

http://www.pengertianpakar.com/2014/11/pengertian-warga-negara-dan-pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai