Anda di halaman 1dari 1

Analisis pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap gizi seimbang pada masa pademi covid-19

kalimantan barat

Permasalahan gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh
empat masalah gizi utama yaitu Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan masalah Kurang Vitamin A (KVA). Indonesia
mengalami beban ganda masalah gizi yaitu gizi kurang belum sepenuhnya diatasi, tetapi gizi lebih
sudah menunjukan peningkatan. Masalah gizi ganda (double burden) dapat menjadi masalah di
semua kelompok umur baik itu di desa maupun di kota.

Pada usia dewasa, perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan.
Misalnya waktu kerja yang ketat, waktu di rumah yang singkat, ibu bekerja di luar rumah,
peningkatan risiko terpapar polusi dan makanan tidak aman, ketersediaan berbagai makanan siap
saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan tentang gizi, yang menyebabkan kelompok usia ini cenderung
beraktivitas ringan atau santai (sedentary life), yang salah satu akibatnya adalah konsumsi pangan
yang tidak seimbang dan tidak higienis. Oleh karena itu, perhatian terhadap perilaku gizi seimbang
perlu ditingkatkan untuk mencapai pola hidup sehat, aktif dan produktif.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menular dari hewan ke manusia dan menyebar lebih lanjut dari
manusia ke manusia. COVID-19 dapat menimbulkan sindrom pernapasan akut yang berat.
Kebanyakan infeksi sembuh sendiri namun COVID-19 dapat menyebabkan penyakit yang lebih
parah pada populasi lansia atau pasien dengan riwayat medis bermasalah.

Pandemi COVID-19 ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik di dunia maupun
Indonesia sendiri. Bukan hanya masalah kesehatan namun juga berpengaruh besar terhadap
pendidikan dan sosial-ekonomi.2 Hal ini tidak terlepas dari strategi pencegahan COVID-19 sendiri
seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing, physical distancing, work
from home (WFH) yang menyebabkan sebagian orang kehilangan mata pencaharian, penurunan
pendapatan dan harus berdiam diri di rumah saja. Lebih jauh, akan terjadi masalah nutrisi, mulai
dari keamanan pangan, ketahanan pangan (ketersediaan), kesulitan pemenuhan kebutuhan
nutrisi, kehidupan sedenter, stres, aktivitas fisik yang kurang sehingga menyebabkan munculnya
berbagai masalah nutrisi seperti malnutrisi termasuk gizi kurang maupun obesitas, penyakit
metabolik, penurunan daya tahan tubuh /sistem imun. 3,4

a. Ruusan masalah
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat terus melakukan upaya dalam
pencegahan wabah covid-19 agar tidak makin meluas.pencegahan dilakukan
dengan

Anda mungkin juga menyukai