Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM DASAR MIKROPROSESOR

UNIT 2
BELL (BUZZER DAN PUSH BUTTON)
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

Mohamad Fikal Ariq Akmal


3332200059
DM – 22

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Prosedur Percobaan


Langkah ke-1: Pilih Chip
1. Panggil aplikasi CooCox Software > CoSmart dari Start Menu untuk
membantu konfigurasi pin.
2. Klik tombol New chip di tengah layar.
3. Pilih Nuvoton, lalu pilih NUC140VE3CN.
4. Akan muncul gambar chip NUC140VE3CN, dengan semua peripheral-
nya.

Langkah ke 2: Set Pin Pushbutton


1. Contreng GPIOB pada gambar chip.
2. Di jendela Configuration pilih GPIOB.
3. Di bawahnya, klik pada Pin 15 agar Enable.
4. Scroll ke bawah, atur Pin Config 15:
• Mode Control: Input
• Digital Input: Enable
• Input Signal Deb: Enable

Langkah ke 3: Set Pin Buzzer


1. Di jendela Configuration pilih GPIOB.
2. Di bawahnya, klik pada Pin 11 agar Enable.
3. Scroll ke bawah, atur Pin Config 11:
• Mode Control: Output

Langkah ke-4: Generate Project


1. Simpan konfigurasi dengan klik Project > Save lalu pilih folder dan
ketikkan nama file, misal konfigurasi01.
2. Lalu klik Generate > Generate CoIDE Project lalu pilih folder dan
ketikkan nama Project, misal praktikum01.
3. CoSmart akan membuatkan file Project dan membukanya otomatis di
Windows Explorer.

Langkah ke 5: Buka Project


1. Klik dua kali file praktikum01 untuk membuka Project dengan CoIDE.
2. Terlihat bahwa file Project sudah disiapkan, klik dua kali pada
main.c untuk mulai memprogram.

Langkah ke-6: Pemrograman


LISTING PROGRAM
#include "DrvGPIO.h"
#include "DrvSYS.h"
void Init();
int main(void)
{
Init();
while(1)
{
if(DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15)==0)
{
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
}
else
{
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
}
}
}

Langkah ke-7: Build dan Download program


1. Klik icon Build (F7) di toolbar untuk melakukan compile program.
Pastikan Build Successful, tidak ada error.
2. Panggil aplikasi CooCox Software > CoFlash.
3. Pilih Nu-Link pada menu adaptor.
4. Klik Nuvoton pilih Nuvoton, lalu pilih NUC140VE3CN.
5. Klik Command, lalu browse data file.
6. Klik icon Download Code to Flash di toolbar untuk meinput program ke
chip. Pastikan Done, tidak ada error.
BAB II
TUGAS

2.1 Tugas Unit


1. Sebutkan dan jelaskan port apa saja yang digunakan dan mengapa port
tersebut digunakan.
2. Jelakan fungsi dari if else pada program diatas dan mengapa perintah
tersebut digunakan.
3. Jelaskan secara singkat bagaimana program di atas bekerja.

Jawab:
1. Port yang digunakan unit adalah port GPIOB. Mengapa port tersebut
digunakan? Alasan nya adalah untuk menyalakan push button dan buzzer
pada nuvoton. Karena untuk mengaktifkan push button, maka diaktifkan
pin 15 pada port GPIOB, sedangkan untuk buzzer, diaktifkan pin 11 pada
port GPIOB.
2. Fungsi if else adalah sebuah penyeleksi kondisi jika suatu kondisi adalah
benar, maka akan menjalankan kondisi tersebut. Jika salah, maka akan
pindah ke kondisi yang lain. Fungsi if else digunakan dalam listing
program bertujuan untuk memastikan apakah jika push button ditekan,
maka buzzer akan menyala. Jika dilepas atau tidak ditekan, maka buzzer
tidak akan menyala.
3. Program diatas bekerja dengan menggunakan kondisi if else. Kondisi if
menyatakan apabila push button ditekan, maka buzzer akan menyala.
Kondisi else menyatakan bahwa apabila push button dilepas atau tidak
ditekan, maka buzzer tidak akan berbunyi.

2.2 Tugas Tambahan


1. Mencari perbedaan kutip dan kurung sudut pada file header
2. Mencari alasan kenapa perulangan while(1) dan bukan while(0)
3. Hubungan gpiob dan gpioc. Kenapa inisialisasi gpiob tetapi gpioc tetap
menyala.
Jawab:
1. Perbedaan nya tidak banyak. Hanya saja dalam praktik nya adalah di
lokasi di mana preprocessor mencari file yang disertakan
2. Alasan nya perulangan while(1) merupakan logika HIGH dan sedangkan
while(0) adalah logika LOW.
3. Karena ada perintah di program untuk menyalakan si LED walaupun
dihilangkan port GPIOB
BAB III
ANALISIS

3.1 Dasar Teori


Pada mikrokontroler terdapat pin-pin yang berfungsi sebagai input
atau ouput. Pin-pin tersebut memiliki kegunaaan yang khusus dimana harus
diaktifkan untuk dapat berfungsi atau tidak, maka akan berfungsi sebagai
input atau output digital. Statement if adalah suatu statement untuk
penyeleksi kondisi dimana jika suatu kondisi adalah true, maka akan
menjalankan kondisi tersebut dan jika tidak, maka akan menjalankan
kondisi yang lain yang disebut dengan else. Push button switch pada
mikrokontroler bersifat sebagai input dan active low. Buzzer pada
mikrokontroler adalah sebagai output yang bersifat active low.

3.2 Analisis
Pada praktikum kali ini menggunakan software berupa CooCox dan
dihubungkan dengan mikrokontroler. Software coocox yang digunakan
ada 3, yaitu coocox smart, coocox CoIDE, dan coocox Flash. Ketiga nya
memiliki fungsi masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.
Coocox smart digunakan untuk menentukan jenis nuvoton apa yang ingin
digunakan dan pada unit ini menggunakan tipe nuvoton NUC140VE3CN.
Lalu setelah itu diaktifkan port GPIOB dan aktifkan pin 15 dan 11. Pin 15
berfungsi sebagai set pin push button dan bersifat sebagai input. Pin 11
berfungsi sebagai set pin buzzer dan bersifat sebagai output. Setelah itu
generate project untuk diarahkan ke CoIDE untuk memasukkan program
yang ada di modul. Listing program yang ada di modul berbentuk seperti
gambar dibawah ini.
LISTING PROGRAM
#include "DrvGPIO.h"
#include "DrvSYS.h"
void Init();
int main(void)
{
Init();
while(1)
{
if(DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15)==0)
{
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
}
else
{
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
}
}
}

Programdiatas adalah program untuk dimasukkan pada aplikasi


Coocox CoIDE dan merupakan program pada nuvoton untuk
mengaktifkan pin push button dan pin buzzer. Untuk header dan library
masih menggunakan GPIO.h dan menggunakan perulangan pada bagian
isi. Kemudian disini menggunakan statement if dan else condition untuk
menyatakan kapan buzzer akan berbunyi atau tidak. Clear bit adalah untuk
push button Ketika dipencet, maka buzzer akan mengeluarkan suara. Set
bit adalah untuk push button setelah dilepas, maka buzzer tidak akan
menyala.

3.2.1 Percobaan Pertama


Selanjutnya akan membahas tentang percobaan. Percobaan
pada unit 2 ada 7 percobaan. Pada percobaan pertama, dilakukan
percobaan dengan menekan tombol push button. Yang terjadi adalah
buzzer menyala dan berbunyi.

Lampiran 1

1 Tekan tombol pushbutton. Buzzer nya menyala dan berbunyi


3.2.2 Percobaan Kedua
Pada percobaan kedua, dilakukan percobaan dengan
menghilangkan fungsi if pada program. Yang terjadi adalah Ketika
fungsi if dihilangkan dari program, maka yang terjadi adalah build
failed atau gagal.

Lampiran 2

Fungsi if dihilangkan lalu build Ketika if nya dihilangkan dari


dan downlad kemudian program koding, maka yang
2
operasikan unit. Jika sudah terjadi adalah build failed atau
kembalikan seperti semula. gagal.

3.2.3 Percobaan Ketiga


Pada percobaan ketiga, dilakukan percobaan dengan fungsi
else dihilangkan dari program. Yang terjadi adalah Ketika fungsi
else dihilangkan dari program, maka build successful. Ketika dicoba
pada nuvoton dan dipencet tombol push button nya, maka buzzer
berfungsi dan tidak mengeluarkan suara.

Lampiran 3
Ketika else nya dihilangkan dari
program koding, maka yang

Fungsi else dihilangkan lalu terjadi adalah build successful.


build dan download kemudian Ketika dicoba pada nuvoton dan
3
operasikan unit. Jika sudah dipencet tombol pushbutton nya,
kembalikan seperti semula. maka buzzer tidak berfungsi atau
tidak menyala dan mengeluarkan
suara.
3.2.4 Percobaan Keempat
Pada percobaan keempat, dilakukan percobaan dengan
fungsi if dan else nya dihilangkan dari program. Yang terjadi adalah
build successful. Ketika dicoba pada nuvoton dan dipencet tombol
push button nya, maka buzzer tidakmenyala. Hal ini disebabkan
karena fungsi if dan else nya dihilangkan dari program.

Lampiran 4
Ketika if dan else nya dihilangkan

Fungsi if dan else dihilangkan dari program koding, maka yang


lalu build dan download terjadi adalah build successful.
4 kemudian operasikan unit. Jika Ketika dicoba pada nuvoton dan
sudah kembalikan seperti dipencet tombol pushbutton nya,
semula. maka yang terjadi adalah buzzer
tidak menyala.

3.2.5 Percobaan Kelima


Pada percobaan kelima, dilakukan percobaan angka 15 pada
listing program DrvGPIO_GetBit (E_GPB, 15); diganti menjadi
angka 14 dan 16. Yang terjadi adalah Ketika diganti menjadi angka
14, maka pada saat push button dipencet, buzzer tidak berfungsi.
Ketika diubah menjadi angka 16, yang terjadi adalah buzzer
berbunyi terus menerus tanpa push button nya dipencet sama sekali.
Lampiran 5
Angka 15 pada listing program Ketika angka 15 diganti
DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15);. menjadi 14 pada listing
Diganti menjadi 14 lalu build dan program, maka pada saat
5 download kemudian operasikan dicoba pada nuvoton,
unit. Lakukan juga dengan angka pushbutton dipencet, buzzer
16. Jika sudah kembalikan seperti tidak menyala dan tidak
semula. mengeluarkan suara. Ketika
diubah menjadi angka 16, yang
terjadi adalah buzzer berbunyi
terus menerus tanpa pushbutton
nya dipencet sama sekali.

3.2.6 Percobaan Keenam


Pada percobaan keenam, dilakukan percobaan dengan
mengubah angka 11 pada listing program
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11); DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
menjadi angka 10 dan 12. Yang terjadi adalah Ketika diubah
angkanya, maka buzzer tidak menyala atau mengeluarkan suara
Ketika push button ditekan.
Lampiran 6
Ketika angka 11 pada listing

Angka 11 pada listing program program


DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);. DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);,

Diganti menjadi 10 lalu build dan diganti menjadi 10, maka yang
6
download kemudian operasikan terjadi adalah buzzer tidak
unit. Lakukan juga dengan angka berbunyi ketika pushbutton
12. Jika sudah kembalikan seperti dipencet. Demikian juga dengan
semula. angka 12, buzzer tidak berbunyi
ketika pushbutton dipencet.

3.2.7 Percobaan Ketujuh


Pada percobaan yang terakhir atau percobaan ketujuh,
dilakukan percobaan dengan menginput program baru, yaitu
program DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14); di dalam fungsi else. Yang
terjadi adalah lampu LED menyala dan buzzer pun juga berbunyi
Ketika push button dipencet. Mengapa lampu LED bisa juga ikut
menyala karena program tersebut dimaksudkan untuk menyalakan
LED ketikda push button ditekan.
Lampiran 7
Ketika dimasukkan listing
program
DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14);,

maka yang terjadi pada nuvoton


Input dan listing program adalah lampu LED nyala dan
DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14);
buzzer pun juga berbunyi Ketika
7 di dalam fungsi else lalu build
pushbutton dipencet. Ketika
dan download kemudian
listing program tersebut
operasikan unit.
dimasukkan dan lampu LED nya
nyala, itu karena kita masukkan
program baru pada kodingan
sebelumnya.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “Flip – Flop” dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Port yang digunakan adalah port GPIOB dengan enable pin 15 sebagai
input, yaitu push button dan pin 11 sebagai output, yaitu buzzer.
2. Fungsi if dan else adalah suatu kondisi jika kondisi nya adalah benar,
maka akan dijalankan program tersebut. Jika kondisi nya tidak benar atau
salah, maka akan menjalankan program yang lain. Pada dasarnya kondisi
if dan else adalah penyeleksi kondisi yang benar dan yang salah.
3. Program Bell (Buzzer dan Push button) pada modul masih menggunakan
file header dan library yang sama. Kemudian masih menggunakan
perulangan, tetapi yang membedakannya adalah menggunakan fungsi if
dan else.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Asisten Lab Dasar Elektro, “BELL (Buzzer dan Push Button)”. In Modul
Praktikum Dasar Mikroprosesor, Cilegon, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Fakultas Teknik, 2021, p. 7-9.
LAMPIRAN

Lampiran 1

1 Tekan tombol pushbutton. Buzzer nya menyala dan berbunyi

Lampiran 2

Fungsi if dihilangkan lalu build Ketika if nya dihilangkan dari


dan downlad kemudian program koding, maka yang
2
operasikan unit. Jika sudah terjadi adalah build failed atau
kembalikan seperti semula. gagal.

Lampiran 3
Ketika else nya dihilangkan dari
program koding, maka yang

Fungsi else dihilangkan lalu terjadi adalah build successful.


build dan download kemudian Ketika dicoba pada nuvoton dan
3
operasikan unit. Jika sudah dipencet tombol pushbutton nya,
kembalikan seperti semula. maka buzzer tidak berfungsi atau
tidak menyala dan mengeluarkan
suara.

Lampiran 4
Ketika if dan else nya dihilangkan

Fungsi if dan else dihilangkan dari program koding, maka yang


lalu build dan download terjadi adalah build successful.
4 kemudian operasikan unit. Jika Ketika dicoba pada nuvoton dan
sudah kembalikan seperti dipencet tombol pushbutton nya,
semula. maka yang terjadi adalah buzzer
tidak menyala.
Lampiran 5
Ketika angka 15 diganti
menjadi 14 pada listing
program, maka pada saat
Angka 15 pada listing program
DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15);. dicoba pada nuvoton,
Diganti menjadi 14 lalu build dan pushbutton dipencet, buzzer
5 download kemudian operasikan tidak menyala dan tidak
unit. Lakukan juga dengan angka mengeluarkan suara. Ketika
16. Jika sudah kembalikan seperti diubah menjadi angka 16, yang
semula. terjadi adalah buzzer berbunyi
terus menerus tanpa pushbutton
nya dipencet sama sekali.

Lampiran 6
Ketika angka 11 pada listing

Angka 11 pada listing program program


DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);,
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);.
Diganti menjadi 10 lalu build dan diganti menjadi 10, maka yang
6
download kemudian operasikan terjadi adalah buzzer tidak
unit. Lakukan juga dengan angka berbunyi ketika pushbutton
12. Jika sudah kembalikan seperti dipencet. Demikian juga dengan
semula. angka 12, buzzer tidak berbunyi
ketika pushbutton dipencet.

Lampiran 7
Input dan listing program Ketika dimasukkan listing
DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14); program
7 di dalam fungsi else lalu build DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14);,
dan download kemudian maka yang terjadi pada nuvoton
operasikan unit. adalah lampu LED nyala dan
buzzer pun juga berbunyi Ketika
pushbutton dipencet. Ketika
listing program tersebut
dimasukkan dan lampu LED nya
nyala, itu karena kita masukkan
program baru pada kodingan
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai