(DASMIK) (AH) (2) Mohamad Fikal Ariq Akmal
(DASMIK) (AH) (2) Mohamad Fikal Ariq Akmal
UNIT 2
BELL (BUZZER DAN PUSH BUTTON)
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
Jawab:
1. Port yang digunakan unit adalah port GPIOB. Mengapa port tersebut
digunakan? Alasan nya adalah untuk menyalakan push button dan buzzer
pada nuvoton. Karena untuk mengaktifkan push button, maka diaktifkan
pin 15 pada port GPIOB, sedangkan untuk buzzer, diaktifkan pin 11 pada
port GPIOB.
2. Fungsi if else adalah sebuah penyeleksi kondisi jika suatu kondisi adalah
benar, maka akan menjalankan kondisi tersebut. Jika salah, maka akan
pindah ke kondisi yang lain. Fungsi if else digunakan dalam listing
program bertujuan untuk memastikan apakah jika push button ditekan,
maka buzzer akan menyala. Jika dilepas atau tidak ditekan, maka buzzer
tidak akan menyala.
3. Program diatas bekerja dengan menggunakan kondisi if else. Kondisi if
menyatakan apabila push button ditekan, maka buzzer akan menyala.
Kondisi else menyatakan bahwa apabila push button dilepas atau tidak
ditekan, maka buzzer tidak akan berbunyi.
3.2 Analisis
Pada praktikum kali ini menggunakan software berupa CooCox dan
dihubungkan dengan mikrokontroler. Software coocox yang digunakan
ada 3, yaitu coocox smart, coocox CoIDE, dan coocox Flash. Ketiga nya
memiliki fungsi masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.
Coocox smart digunakan untuk menentukan jenis nuvoton apa yang ingin
digunakan dan pada unit ini menggunakan tipe nuvoton NUC140VE3CN.
Lalu setelah itu diaktifkan port GPIOB dan aktifkan pin 15 dan 11. Pin 15
berfungsi sebagai set pin push button dan bersifat sebagai input. Pin 11
berfungsi sebagai set pin buzzer dan bersifat sebagai output. Setelah itu
generate project untuk diarahkan ke CoIDE untuk memasukkan program
yang ada di modul. Listing program yang ada di modul berbentuk seperti
gambar dibawah ini.
LISTING PROGRAM
#include "DrvGPIO.h"
#include "DrvSYS.h"
void Init();
int main(void)
{
Init();
while(1)
{
if(DrvGPIO_GetBit(E_GPB,15)==0)
{
DrvGPIO_ClrBit(E_GPB,11);
}
else
{
DrvGPIO_SetBit(E_GPB,11);
}
}
}
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Ketika else nya dihilangkan dari
program koding, maka yang
Lampiran 4
Ketika if dan else nya dihilangkan
Diganti menjadi 10 lalu build dan diganti menjadi 10, maka yang
6
download kemudian operasikan terjadi adalah buzzer tidak
unit. Lakukan juga dengan angka berbunyi ketika pushbutton
12. Jika sudah kembalikan seperti dipencet. Demikian juga dengan
semula. angka 12, buzzer tidak berbunyi
ketika pushbutton dipencet.
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “Flip – Flop” dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Port yang digunakan adalah port GPIOB dengan enable pin 15 sebagai
input, yaitu push button dan pin 11 sebagai output, yaitu buzzer.
2. Fungsi if dan else adalah suatu kondisi jika kondisi nya adalah benar,
maka akan dijalankan program tersebut. Jika kondisi nya tidak benar atau
salah, maka akan menjalankan program yang lain. Pada dasarnya kondisi
if dan else adalah penyeleksi kondisi yang benar dan yang salah.
3. Program Bell (Buzzer dan Push button) pada modul masih menggunakan
file header dan library yang sama. Kemudian masih menggunakan
perulangan, tetapi yang membedakannya adalah menggunakan fungsi if
dan else.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Asisten Lab Dasar Elektro, “BELL (Buzzer dan Push Button)”. In Modul
Praktikum Dasar Mikroprosesor, Cilegon, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Fakultas Teknik, 2021, p. 7-9.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Ketika else nya dihilangkan dari
program koding, maka yang
Lampiran 4
Ketika if dan else nya dihilangkan
Lampiran 6
Ketika angka 11 pada listing
Lampiran 7
Input dan listing program Ketika dimasukkan listing
DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14); program
7 di dalam fungsi else lalu build DrvGPIO_ClrBit(E_GPC,14);,
dan download kemudian maka yang terjadi pada nuvoton
operasikan unit. adalah lampu LED nyala dan
buzzer pun juga berbunyi Ketika
pushbutton dipencet. Ketika
listing program tersebut
dimasukkan dan lampu LED nya
nyala, itu karena kita masukkan
program baru pada kodingan
sebelumnya.