Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN
Dalam rangka untuk mengefisiensikan kinerja pemerintah terutama dalam
berinteraksi dengan publik, program e-goverment layaknya harus lebih dikembangkan.
E-goverment atau online goverment merupakan teknologi informasi oleh pemerintah
untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, promosi
program pemerintah, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintah guna
meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses
kepemerintahan yang demokratis. Model penyamapaian yang utama adalah goverment to
citizen. Keuntungan yang paling diharapkan akan adanya e-goverment adalah
peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesinilitas yang lebih baik dari pelayanan
publik.

Dilihat dari pelaksanaannya di Indonesia, data dari Depkominfo (2005) menunjukan


bahwa hingga tahun 2005 lalu, Indonesia memiliki ; 564 domain go.id, 295 situs
pemerintah pusat dan pemda, 226 situs telah mulai memberikan layanan publik melalui
website, 198 situs pemda masuh dikelola secara aktif. Beberapa pemerintah daerah telah
memperlihatkan kemajuan yang cukup pesat dalam mengelola e-goverment. Bahkan
pemkot Surabaya telah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan barang dan
jasa. Beberapa pemda lain juga telah mengembangkan pelaksanaa e-gov, upaya untuk
terus mengembangkan e-gov masih dilakukan sampai sekarang, agar pemerintah lebih
optimal untuk proses pengembangannya. Indonesia bekerja sama dengan negara ASEAN
maupun negara tetangga selain ASEAN.

Selain itu Indonesai juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara tetangga
dalam bidang kelembagaan dan sumber daya manusia. Melalui kementrian komunikasi
dan informatika, Indonesia berkerjasama pda bidang teknologi informasi dan komunikasi
untuk lebih mengembangkan konten-konten siaran.

B. PEMBAHASAN
Pada tahun 2016, Indonesia menempati peringkat ke-100 dalam tata kelola
pemerintahan yang berbasis TIK atau sering disebut e-goverment. Di tengah agenda
reformasi birokrasi nasional, pelayanan publik berbasis TIK memang sangat membantu
pemerintah untuk lebih optimal dalam berinteraksi kepada publik, menefektifkan waktu
dan secara finansial kebih efisien pula. E-goverment menjadi kompetensi inti di setiap
organisasi modern pada lingkup global. Pengelolaannya di lembaga pemerintahan akan
berujung pada terwujudnya layanan publik yang maksimal. Dalam forum CIO yang
diselenggarakan di tahun 2016 yang merupakan salah satu rangkaian dari program EU-
FP7 CONNECT2SEA “Connecting ICT in Europe and South East Asia”, Indonesia
beserta negara ASEAN berkeja sama dengan Uni Eropa untuk mendorong kerjasama
bidang TIK di kawasan ASEAN dan Uni Eropa.

Sebelumnya, di tahun 2014 Indonesia melalui kementrian komunikasi dan


infromatika telah menjalin kerjasama di bidang TIK dengan tiga negara Eropa. Yang
menghasilkan dua kelompok terdiri dari kelompok yang bergerak di bidang TIK
dipimpin oleh Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, dan
kelompok bidang Broadcasting yang dipimpin oleh Direktur Jendral IKP. Di bidang
broadcasting, hal-hal yang telah disepakati berupa komponen-komponen diantaranya
dalam rangka memperkuat kerja sana di bidang penyiaran yang terbagi menjadi tiga
bagian. Bagian pertama dalah meningkatkan kerjasama TVRI dengan media corp, kdua
yaitu kerja sama antara RRI dengan pihak media corp, dan yang terakhir adalah kerja
sama dengan mitra-mitra strategis antara lain seperti yang telah dilakukan dengan pihak
Ministery of Communication and Information Singapura. Selain itu juga dilaksanakan
kerja sama di bidang penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia, seperti
pertukaran konten siaran yang diinisiasi oleh TVRI dan Rri untuk menyiapkan beberapa
program, siaranm dan produksi bersama.

Pada tahun 2016 pulam dalam rangka meningkatkan sinergi antar negara ASEAN
dalalm sidang TIK, kementrian komunikasi dan informasi menyelenggarakan sidang
ASEAN Telecomunication and Information Technology Senior Official Meeting –
ASEAN Telecommunication Regulatory Council Joint Working Group and Related
Meeting. Sidang ini merupakan sidang reguler ASEAN yang diselenggarakan setiap
tahun untuk membahas masalah-masalah TIK yang terjadi di ASEAN. Kerjasama itu
diwujudkan melalui pengajuan proposal proyek, penelitian, dan standarisasi. Dengan
terselenggaranya sidang ini, peluang dalam memanfaatkan pengusulan proposal kerja
sama di bidang TIK akan semakin besar sehingga dapat memberikan dapat positif seperti
kemajuan bagi Indonesia di bidang TIK.

Anda mungkin juga menyukai