Anda di halaman 1dari 10

1.

Pengetahuan Gambar Dalam Arsitektur

Peran gambar memang sangat penting dalam memahami arsitektur, karena


itulah kali ini saya ingin membagikan sekelumit pengetahuan umum tentang gambar
dalam arsitektur, termasuk pengertian atau definisi denah, tampak,potongan, site plan,
lay out,dsb.

Secara umum, menurut fungsi dan tujuannya gambar dalam arsitektur dapat
dibagi menjadi dua jenis:

1) Gambar Presentasi : gambar presentasi, render, architectural rendering, house,


neighborhood, render rumah, gambar rumah, desain rumah 3d, gambar rumah tiga
dimensi sketch, architecture sketch, house sketch, gambar sketsa, sketsa rumah,
sketsa pensil, pencil sketch, architectural drawing

Gambar presentasi atau gambar arsitektur memang dibuat untuk keperluan


showcase. Oleh sebab itu, ia sengaja dibuat tampak seindah mungkin. Bahkan, tak
jarang gambar ini mendapat sentuhan efek dramatis agar lebih tampak impresif.
Tujuannya, tentu agar menarik perhatian dan menunjukkan pesona dari arsitektur itu
sendiri.

Meskipun demikian, aspek informatif dari gambar tetap harus diperhatikan,


karena gambar arsitektur tidak sama dengan lukisan yang cukup indah saja, tapi
harus bersifat informatif juga bagi yang mengamati. Misalnya gambar denah,
meskipun dalam denah presentasi tidak selalu jelas manampilkan, misalnya, posisi
kolom atau material dinding, gambar tersebut tetap harus dapat menunjukkan
dengan baik jenis ruang, sirkulasi, dsb.

2) Gambar Teknik : gambar potongan, gambar teknik, potongan rumah, arsitektur,


potongan melintang, notasi gambar, notasi material gambar potongan, gambar
teknik, potongan rumah, arsitektur, potongan melintang, notasi gambar, notasi
material gambar teknik arsitektur, detail pondasi batu kali, jenis-jenis pondasi,
macam-macam pondasi, material pondasi

Sesuai namanya, gambar teknik atau gambar konstruksi memuat informasi


-informasi teknis suatu bangunan dengan lebih mendetail, misalnya material yang
dipakai, konstruksi sambungan, posisi kolom-balok, plumbing (perpipaan),
kelistrikan, dsb. Gambar seperti ini dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
pembangunan di lapangan. Karena fungsinya demikian, tidak seperti halnya gambar
presentasi yang memang mengedepankan keindahan, gambar teknik sangat
menekankan ketepatan dan kelengkapan gambar.

Denah, Tampak, Potongan


Gambar arsitektur sendiri ada bermacam, seperti denah, tampak, potongan,
site plan, & lay out. Berikut adalah penjelasan mengenai gambar-gambar tersebut
beserta pengertian atau definisinya.

 Denah

Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara


horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 bangunan tersebut. Bagian atas
bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat. Level
(ketinggian) 0.00 ditentukan oleh arsitek.

Pada gambar denah presentasi, ada yang menggambar bagian dinding yang
terpotong dengan diblok warna hitam, sementara kolom diberi warna putih atau
warna kontras lain untuk pembedaan. Ada juga yang menggambar dinding hanya
dengan satu warna saja. Sementara, pada gambar teknik, karena digunakan untuk
pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi
material sebagai pedoman pengerjaan. Untuk teknik penggambaran, bagian denah
yang “terpotong” tadi digambar dengan garis yang lebih tebal, sisanya digambar
menggunakan garis yang lebih tipis.

Fungsi denah sendiri antara lain untuk menunjukkan:

- fungsi ruang

- susunan ruang

- sirkulasi ruang

- dimensi ruang

- letak pintu dan bukaan

- isi ruang

- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu

 Layout

Secara prinsip, lay out kurang lebih sama dengan denah, hanya saja ia
digambarkan mencakup area yang lebih luas. Jadi, tidak hanya menampilkan
bangunan, gambar lay out juga dilengkapi dengan lingkungan sekitar bangunan
seperti misalnya taman, jalan, dan bangunan-bangunan tetangga.

 Kawasan

Gambar layout yang cakupannya sangat luas melebihi kota/desa/wilayah.

 Site Plan
Site plan merupakan tampak atas bangunanbeserta lingkungan sekitarnya.

 Tampak

Wujud luar fisik bangunan yang tampak secara dua dimensi. Gambar tampak
dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas
dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan. gambar arsitektur,
architecture drawing, elevation, gambar tampak, pengertian tampak, definisi tampak
gambar arsitektur, architecture drawing, elevation, gambar tampak, pengertian
tampak, definisi tampak

Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:

- dimensi bangunan

- proporsi

- gaya arsitektur

- warna & material

- estetika

Arah pandang untuk gambar tampak sendiri tidaklah pasti. Bisa disesuaikan
arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau sesuai view tertentu seperti
tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga hanya dinamai
tampak A, tampak B, dst. sesuai keinginan arsitek yang ditentukan juga pada denah.

 Potongan

Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal dan memperlihatkan isi
atau bagian dalam bangunan tersebut. Bagian bangunan yang dipotong serta arah
pandangnya disertakan dalam denah agar gambar keseluruhan dapat dibaca secara
komprehensif.

Fungsi potongan antara lain untuk menunjukkan:

- Struktur bangunan

- Dimensi tinggi ruang

Untuk kriteria penggambaran, menggambar potongan prinsipnya kurang lebih


sama dengan denah, yakni bagian yang terpotong digambar dengan garis tebal dan
diberi notasi material bila merupakan gambar kerja.

Potongan umumnya digambar secara dua dimensi. Namun, ada juga yang
disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi
karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap yang diletakkan
di dalam bangunan.
2. GAMBAR KERJA

Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 15, diterbitkan oleh CV.Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar kerja
adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara
gamblang persyaratan item yang di rekayasa, aktifitas menggambar mesin
menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk
menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang mendesian suatu
produk kepada para pekerja yang akan membuatnya. Menurut Sujiyanto pada buku
menggambar teknik mesin di halaman 7, diterbitkan oleh Kanisus diYogyakarta
tahun2012. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide
dengan si pelaksana di lapangan,dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 14, diterbitkan olehCV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar teknik
adalah gambar yang menitik beratkan pada penyampaianmaksud dari pembuat gambar
secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang dapat diterima
secara internasional. Simbol tersebut sudah di rangkumkan dalam sebuah standar yang
dapat di terima di seluruhdunia, yaitu standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang
di keluarkan oleh suatu Negara. Berdasarkan teori-toeri diatas dapat disimpulkan
gambar Kerja adalah suatu bahasa yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana
dilapangan, dengan menggunakan standar -standar internasional dan harus dipahami
oleh kedua belah pihak.

FUNGSI GAMBAR KERJA

Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-
fungsi gambar dapat digolongkanmenjadi tiga golongan, yaitu :

1) Penyampaian Informasi Gambar berfungsi untuk meneruskan maksud dari


perancangan dengan tepat kepada orang – orang yang bersangkutan kepada
perancanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang - orang yang
bersangkutan bukan hanya orang - orang pabrik atau orang di bengkel sendiri, tetapi
juga orang orang dalam pabrikatau bengkel sub kontrak atau orang asing dengan
bahasa lain.

2) Pengawet, penyimpanan dan penggunaan keterangan Gambar merupakan data


teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perushaan di padatkan
dikumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian
bagian produk untukdiperbaiki ( reparasi ) atau untuk di perbaiki, tetapi gambar
diperlukan juga sebagai bahan informasi untukrencana-rencana baru di kemudian
hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut gambar
dansebagainya.
3) Cara - cara pemikiran dalam penyiapan informasi. Dalam perencanaan, konsep
abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui
proses masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa dengan gambarnya di
teliti dan dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di hasilkan gambar-
gambar yang sempurna.

Tujuan-tujuan gambar kerja

1) Internasional gambar peraturan - peraturan gambar dimulai dengan persetujuan


bersama antara orang yang bersangkutan dan kemudian menjadi standar
perusahaan. Agar tujuan dapat di capai, penunjukan simbol - simbol gambar harus
sama secara intenasional.

2) Mempopulerkan gambar dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi


suatu keharusan, karena dalam teknologi tinggi dibutuhkan data - data yang pasti
dan akurat dan tidak berdasarkan kebiasaan atau feeling.

3) Perumusan gambar berdasarkan sifat-sifat kerja masing-masing maka dari tiap-tiap


bagian, mesin, listrik harus memiliki keterangan yang sama agar dapat dimengerti
oleh semua orang.

4) Sistematika gambar mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya


dalam bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka
harus ada sistematika dalam lingkungan perusahaan sendiri.

5) Penyederhanaan Gambar Tujuannya agar dapat menghemat waktu, menghindari


kesalahan pengerjaan, mempermudah pengerjaandan mempercepat perencanaan.

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Pembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai


alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem
informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem
yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.
Analisis juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan,
output, penyimpanan dan pengendalian (O’Brien, 2005).

Ada beberapa jenis gambar di proyek yang berlaku saat pelaksanaan pekerjaan
antara lain gambar perencanaan, gambar shop drawing, dan gambar asbuilt drawing.
Berdasarkan jenis pekerjaan gambar kerja terdiri dari gambar arsitektural, gambar
struktur, dan gambar MEP (mekanikal elektrikal dan plumbing). Di beberapa daerah
mungkin masih banyak lagi istilah gambar kerja lainnya. Namun secara global, tujuan
dari gambar kerja adalah sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Berikut penjelasan dari jenis-jenis gambar di proyek.

a) Gambar Perencanaan
Gambar perencanaan adalah gambar kerja yang dibuat oleh konsultan
perencana baik perencana arsitektural, struktur maupun MEP. Gambar ini biasanya
sudah disepakati oleh perencana dan owner. Gambar perencanaan terdiri dari Gambar
For Tender dan Gambar For Contruction. Gambar For tender adalah gambar yang
digunakan untuk kebutuhan lelang kontraktor untuk menghitung penawaran RAB dari
peserta lelang. Sedangkan Gambar For Contruction adalah gambar yang diserahkan
kepada kontraktor setelah terpilih sebagai pemenang tender yang digunakan sebagai
acuan pelaksanaan di lapangan.

b) Gambar Shop Drawing

Gambar shop drawing adalah gambar kerja yang diajukan oleh kontraktor yang
disetujui Pengawas sebagai syarat pelaksanaan pekerjaan. Gambar shop drawing ini
dibuat oleh kontraktor berdasarkan acuan dari gambar For Contruction sehingga tidak
boleh berbeda jauh dalam hal prinsip perencanaan. Biasanya gambar For Con kurang
detail sehingga pada gambar shop drawing didetailkan lagi. Pembuatan gambar shop
drawing dilakukan secara parsial tergantung dari pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Syarat pelaksanaan item pekerjaan adalah mengajukan shop drawing kepada
Pengawas atau Manajemen Kontruksi. Setelah di Acc dan diterima, maka pelaksanaan
pekerjaan bisa dimulai.

c) Gambar Asbuilt Drawing

Gambar asbuilt drawing adalah gambar kerja utuh yang dibuat oleh kontraktor
setelah proyek selesai. Biasanya pada gambar asbuilt ini sudah memuat perubahan
-perubahan yang terjadi saat pelaksanaan proyek. Fungsi dari gambar asbuilt drawing
ini sebagai arsip pemilik bangunan yang digunakan untuk keperluan maintenance saat
bangunan sudah beroperasional. Gambar kerja ini biasanya diserahkan bersamaan
dengan serah terima proyek dari kontraktor ke owner.

Di dalam perencanaan bangunan gedung terdiri dari tenaga ahli yaitu asitek,
konstruktor dan perencana MEP. Output dari arsitek adalah gambar perencanaan
arsitek, output dari konstruktor adalah gambar perencanaan struktur, sedangkan ouput
dari perencana MEP adalah gambar perencanaan mekanikal, elektrikal dan plumbing.

Jenis-jenis gambar kerja yang ada di proyek harus bisa dilaksanakan di


lapangan. Jangan sampai antara gambar arsitek dengan struktur terjadi
ketidaksingkronan sehingga tidak bisa diterapkan di lapangan. PAda artikel saya
sebelumnya Pentingnya pekerjaan superimpose sudah dijelaskan apa saja kendala
yang berhubungan dengan gambar kerja di proyek.

3. MEP

Suatu pekerjaan drafter yang bertugas membuat sistem kontrol


mekanikal,elektrikal, Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem
pembuangan limbah / air buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan
dan penyediaan air bersih.

 Pekerjaan kontraktor ME mekanikal elekterikal

a) Memasang instalasi listrik pada rumah atau gedung bertingkat tinggi.

b) Memasang aneka macam mesin pada bangunan seperti mesin pompa lantai
basement, Mesin lift, Mesin air mancur dll.

c) Memasang insalasi elektrikal seperti telepon, jaringan internet, tata suara gedung
dan sejenisnya.

d) Memasang intalasi AC air conditioner, dalam sebuah gedung bisa ditaruh di


plafond menggunakan instalas ducting lengkap dengan mesin AHU. Atau
menggunakan AC split yang ditempelkan pada dinding.

 Dasar Perencanaan Plambing

Pengertian plumbing (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Plambing)


secara umum adalah sistem penyediaan air minum dan penyaluran air buangan di
dalam bangunan. Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan
dalam bangunan yang meliputi sistem perpipaan untuk :

• Penyediaan air minum

• Penyaluran air buangan dan ven (

• Penyediaan air panas

• Penyaluran air hujan

• Pencegahan kebakaran

• Penyediaan gas

• AC (air conditioner)

Fungsi Plambing

• Sistem penyediaan air minum

Menyediakan air minum ke tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup

• Sistem penyaluran air buangan

Membuang air kotor dari tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
Plambing mempunyai sasaran sebagai berikut :

• Sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat

• Kenyamanan ( Comfort & convenience ) pemakai

• Menciptakan rasa aman

• Menciptakan kenikmatan dan rasa yang menyenangkan

1) Plumbing Code

Plumbing code adalah ketentuan-ketentuan mengenai plambing, yang


dijabarkan dalam tabel-tabel dan gambar-gambar, yang memudahkan pekerjaan
dalam perencanaan plambing.

Beberapa Plumbing Code yang kita kenal adalah :

1) Plumbing Manual, National Bureau of Standards, 1940

2) The Uniform Plumbing Code for Housing and Home Finance Agency, 1948

3) American standard Plumbing Code

2) Plumbing Fixture

Plumbing fixture adalah peralatan plambing, misalnya kloset urinal,


lavatory, faucet, shower, floor drain, dsb. Jenis dan jumlah peralatan plambing
pada suatu bangunan tergantung dari fungsi bangunan, misalnya untuk
perkantoran, hotel, sekolah, dll.

3) Fixture Unit

Fixture Unit adalah satuan beban dari suatu alat plambing. Setiap jenis
alat plambing mempunyai nilai beban yang berbeda dengan jenis alat plambing
lainnya. Fixture unit ini perlu diketahui kaena mempengaruhi diameter pipa yang
disambungkan pada alat plambing tersebut.

Desain Plambing

Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam


pembangunan suatu gedung. Oleh sebab itu, perencanaan dan perancangan sistem
plambing harus dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara
seksama hubungannya dengan bagian-bagian konstruksi gedung serta peralatan
lainnya yang ada di dalam gedung tersebut (seperti pendingin udara, peralatan listrik,
dan lain-lain). Hal-hal yang perlu diketahui dalam perencanaan suatu sistem plambing
adalah jenis dan penggunaan bangunan, denah bangunan, dan jumlah penghuni.

Tahapan dari pekerjaan perencanaan plambing adalah sbb :

1) Mengetahui fungsi bangunan

2) Penetapan jenis peralatan plambing

3) Penetapan jumlah peralatan plambing

4) Rencana jaringan pipa plambing

5) Penetapan dimensi pipa plambing (dimensioning )

6) Rencana perletakan peralatan plambing

7) Penggambaran rancangan teknik terinci plambing

Pemasangan Peralatan Plambing

Ada 2 cara pemasangan peralatan plambing, yaitu :

• Pemasangan kasar, yaitu peralatan plambing dipasang bersamaan dengan


berkembangnya konstruksi bangunan

• Pemasangan halus, yaitu pemasangan peralatan plambing dilakukan setelah


konstruksi bangunan selesai, sehingga menghindari terjadinya kerusakan peralatan
plambing akibat pembangunan konstruksi.

4) Pipes Gallery

Pipes gallery adalah suatu ruangan yang khusus disediakan untuk


perpipaan plambing. Pemasangan pipa plambing pada dinding tidak
diperbolehkan terlalu banyak, karena akan menambah beban pada dinding,
sehingga bila bebannya besar dinding dapat bergeser. Karena itu, jalur pipa
sebaiknya dibuat melalui pipes gallery dan menghindari dinding.

Ada 2 jenis pipes gallery, yaitu :

1) Vertical pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang tegak (sejajar dengan ruangan
lain)
2) Horizontal pipes gallery, yaitu ruangan pipa yang terletak di bawah lantai, di
atas plafon.

Ukuran pipes gallery harus memungkinkan orang masuk untuk


melakukan reparasi pipa

Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung seperti
pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan ini
biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa PPR, atau pipa galvanis. Untuk air bersih dan
air panas/dingin biasanya menggunakan pipa PPR.

1) Pipa pemadam kebakaran

Pemadam Kebakaran/Fire Hydrant adalah pekerjaan MEP yang masih


berhubungan dengan pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam
kebakaran jika terjadi kebakaran. Jenis pekerjaan ini biasanya menggunakan
pipa besi SCH 40 untuk mengalirkan air. Sistem dari pekerjaan pemadam
kebakaran pada bangunan hotel akan berkolaborasi dengan pekerjaan elektrikal.
Tiap kamar akan dipasang Alat bernama smoke detector yang akan mendeteksi
asap atau api yang berada di kamar sehingga secara otomatis sistem pemadam
kebakaran akan bekerja sendiri dengan mengeluarkan air melalui alat Sprinkler.

2) AC

MVAC adalah pekerjaan instalasi AC (air conditioner) pada hotel. Seiring


dengan kemajuan teknologi AC, sekarang ini di hotel-hotel menggunakan
beberapa sistem AC yaitu split wall dan VRV (Variable Refrigerant Volume). Info
lebih lengkap mengenai AC bisa baca artikel tipe dan jenis AC

Elektrikal

Pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi


sistem-sistem dihotel seperti fire alarm system, sistem tata suara, sistem telepon, sistem
data, sistem cctv, dan sistem MATV.

Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar


seperti Lift dan ekskalator.

Water Hitter = alat untuk memanaskan air

Anda mungkin juga menyukai