Anda di halaman 1dari 7

RIFQI ARLIANSYAH

1502617066
KELISTRIKAN OTOMOTIF (SENIN, 08.00)
1. Deskripsikan fungsi EFI

Sistem EFI adalah sistem yang menggantikan sistem karburator. Sesuai dengan
namanya, pada dasarnya sistem EFI (Electronic Fuel Injection) mengatur, mengontrol dan
mengawasi jumlah bensin yang harus masuk ke dalam silinder dengan cara mengatur
waktu dan frekuensi penginjeksian bensin (injection duration and frequency).
Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine Management System (EMS),
yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian dan
mengatur penambahan udara pada saat idle.

2. Deskripsikan kelebihan EFI dibanding karburator


 Memungkinkan pembentukan campuran bahan bakar-udara yang homogen pada
setiap silinder. Berbeda dengan karburator yang terkadang kurang optimal dalam
pengkabutan bahan bakar.
 Memungkinkan perbandingan bahan bakar-udara yang akurat setiap perubahan
putaran mesin.
 Memungkinkan respon yang baik sesuai dengan perubahan pembukaan throttle valve.
 Memungkinkan koreksi perbandingan campuran bahan bakar-udara.
 Memungkinkan efesiensi pemasukan udara yang baik.

3. Deskripsikan komponen komponen EFI


a. Komponen pada sistem induksi udara
- Air Filter yang berfungsi untuk membersihkan aliran udara dari adanya
elemen kotoran
- Intake Air Connector Pipe yang berfungsi menghubungkan Air Filter dengan
Throttle Body
- Throttle Valve adalah sebuah katup yang berfungsi mengatur jumlah aliran
udara sesuai dengan injakan pedal akselerasi
- Throttle Position Sensor yang berfungsi mengukur besarnya sudut pembukaan
throttle valve
- Air Valve atau ISC-Valve berfungsi mengatur penambahan sejumlah aliran
udara untuk mengatur putaran mesin saat idle atau saat ada beban kelistrikan.
- Air Intake Chamber yang berfungsi sebagai penampung udara untuk
mengurangi fluktuasi aliran udara masuk
- Intake Manifold yang berfungsi untuk menghubungkan antara air intake
chamber dengan ruang silinder
b. Komponen pada sistem bahan bakar
- Fuel Tank yang berfungsi sebagai tempat menampung bahan bakar bensin
sementara sebelum digunakan
- Fuel Pump yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bensin dengan cara
menghisap bahan bakar bensin dari fuel tank dan menekan hingga ke injector
- Fuel Line yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya bahan bakar bensin
- Fuel Filter yang berfungsi untuk membersihkan aliran bahan bakar bensin dari
adanya elemen kotoran
- Pulsation Damper yang berfungsi menetralkan aliran bahan bakar bensin
bertekanan
- Delivery Pipe yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin
bertekanan sebelum disemprotkan oleh inejctor
- Injector yang berfungsi untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar bensin
ke arah aliran udara di intake port
- Pressure Regulator yang berfungsi mengatur besarnya tekanan bahan bakar
bensin pada sistem bahan bakar sesuai dengan tekanan yang diizinkan
- Return Line yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya bahan bakar
berlebihan yang tidak di semprotkan oleh injector untuk kembali ke fuel tank
c. Sistem kontrol elektronik :
Unit Sensor :
- Unit ini berfungsi untuk mendeteksi kondisi kerja mesin dan kondisi
pengendaraan, kemudian sinyal informasi dikirim ke ECU/ ECM
Unit ECU/ECM
- Unit ini berfungsi untuk menerima signal informasi dari unit sensor, kemudian
mengolah untuk menentukan volume bahan bakar bensin yang akan
disemprotkan, dan menentukan saat pengapian yang paling optimal, serta
penambahan udara pada saat idle, selanjutnya ECU/ECM mengirim sinyal
perintah ke injector untuk menyemprotkan sejumlah bahan bakar bensin, dan
igniter untuk menghasilkan saat pengapian pada sparkplug, serta ISC–Valve
untuk penambahan udara pada saat idle. Unit ECU/ECM terdiri dari input
circuit, converter, microcomputer dan output circuit.
Unit Aktuator
- Unit ini berfungsi menerima sinyal perintah dari unit ECU/ECM untuk
mengatur kerja mesin
4. Gambarlah dan jelaskan cara kerja EFI
a) Saat Kunci Kontak "on"
Saat kunci kontak berada pada posisi "ON", sistem elektrikal pada mobil akan aktif
melalui terhubungnya main relay. Saat ini, ECM akan mengaktifkan fuel pump
sehingga saat kunci kontak on, pompa bahan bakar menyala.

Namun, pompa bahan bakar akan menyala dalam selang waktu tertentu. Tujuannya,
untuk membangkitkan tekanan bahan bakar didalam rangkaian sistem EFI mencapai
315 -  340 KPa.

Pompa akan otomatis mati saat jelang waktu tertentu. ECM akan mengatur pompa
agar dapat mati di sela waktu tertentu. Biasanya digunakan komponen semi konduktor
seperti condenser didalam ECM untuk mengatur hal ini

Bahan bakar mengalir dari tanki ke delivery pipe sampai tekanan bahan bakar
maksimal tercapai. Saat tekanan bahan bakar maksimal tercapai, pressure regulator
selaku penjaga tekanan bahan bakar akan membuka saluran return feed. Yang akan
mengembalikan bahan bakar kembali ke tanki.
b) Saat Engine Start dan Run
Saat kunci kontak diputar pada posisi START, motor starter akan memutar flywheel
dan mengakibatkan engine berputar atau cranking. Sehingga sensor-sensor yang
terkait dengan sistem EFI akan bekerja untuk mendeteksi keadaan masing-masing.

Sensor CKP dan CMP akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin sedang
berputar. Sehingga ECM akan memberi tegangan ke pompa bahan bakar agar tetap
hidup selama mesin berputar.
Bahan-bakar kembali dipompa dari tanki menuju delivery pipe sehingga didalam
sistem bahan bakar timbul tekanan mencapai 315-340 KPa.

ECM akan memberikan tegangan ke tiap injector dengan waktu sesuai dengan
perhitungan ECM sesuai dengan berbagai informasi yang masuk kedalam ECM.
Sehingga, bahan bakar dapat keluar dari lubang injector karena didalam delivery pipe,
bahan bakar tersebut memiliki tekanan.

Sensor seperti MAF, IAT, MAP, O2, TPS, akan menjadi acuan ECM dalam
menentukan banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan kedalam intake manifold.

Untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan, ECM menggunakan
pengaturan waktu pembukaan injector. Misal saat injector membuka selama 0,5 detik,
maka bahan bakar yang diinjeksikan sedikit. Namun saat injector membuka lebih
lama misal 1,0 detik, otomatis bahan bakar yang diinjeksikan juga lebih lama.
c) Pengaturan kecepatan idle
Pada sistem karburator, kita mengenal sekrup ISAS dan IMAS untuk mengatur RPM
idle mesin. Di sistem EFI, hal itu sudah tidak diperlukan, karena sistem EFI
menggunakan komponen ISC(idle speed control),  atau disebut juga IAC (Idle
Actuator Control)
ISC bekerja secara otomatis yang dikendalikan oleh ECM. ISC berfungsi sebagai
katup yang akan mengatur aliran udara melalui idle port pada throtle body. ISC
terdapat pada sistem EFI yang masih menggunakan katup gas pengendali manual atau
kawat.

5. Buatlah tabel analisa gangguan pada EFI


ANALISA GANGGUAN PADA KOMPONEN EFI
No Gejala Penyebab Perbaikan
1 Mesin mati setelah start a. Pompa bensin tidak a. Ganti atau perbaiki
bekerja
b. Pressure regulator rusak b. Perbaiki/ganti

c. Relay pompa rusak c. Perbaiki/ganti

d. Fuel filter kotor d. Ganti/bersihkan

e. Fuel line buntu e. Ganti/perbaiki

2 Mesin mati setelah pedal a. Air flow meter rusak a. Ganti


gas diinjak
b. Water temperatur sensor b. Ganti
rusak

3 Mesin mati setelah pedal a. Throttle sensor rusak Ganti/perbaiki


gas dilepas
b. Air flow meter rusak Perbaiki/ganti
4 Mesin mati-mati, tetapi EFI main relay Ganti/perbaiki
bila di start hidup lagi rusak/kendor/kotor

Cam position sensor rusak Ganti

Air flow meter rusak ganti

Anda mungkin juga menyukai