1502617066
KELISTRIKAN OTOMOTIF (SENIN, 08.00)
1. Deskripsikan fungsi EFI
Sistem EFI adalah sistem yang menggantikan sistem karburator. Sesuai dengan
namanya, pada dasarnya sistem EFI (Electronic Fuel Injection) mengatur, mengontrol dan
mengawasi jumlah bensin yang harus masuk ke dalam silinder dengan cara mengatur
waktu dan frekuensi penginjeksian bensin (injection duration and frequency).
Generasi terbaru EFI dikenal dangan sebutan Engine Management System (EMS),
yang mengontrol sistem bahan bakar sekaligus juga mengatur sistem pengapian dan
mengatur penambahan udara pada saat idle.
Namun, pompa bahan bakar akan menyala dalam selang waktu tertentu. Tujuannya,
untuk membangkitkan tekanan bahan bakar didalam rangkaian sistem EFI mencapai
315 - 340 KPa.
Pompa akan otomatis mati saat jelang waktu tertentu. ECM akan mengatur pompa
agar dapat mati di sela waktu tertentu. Biasanya digunakan komponen semi konduktor
seperti condenser didalam ECM untuk mengatur hal ini
Bahan bakar mengalir dari tanki ke delivery pipe sampai tekanan bahan bakar
maksimal tercapai. Saat tekanan bahan bakar maksimal tercapai, pressure regulator
selaku penjaga tekanan bahan bakar akan membuka saluran return feed. Yang akan
mengembalikan bahan bakar kembali ke tanki.
b) Saat Engine Start dan Run
Saat kunci kontak diputar pada posisi START, motor starter akan memutar flywheel
dan mengakibatkan engine berputar atau cranking. Sehingga sensor-sensor yang
terkait dengan sistem EFI akan bekerja untuk mendeteksi keadaan masing-masing.
Sensor CKP dan CMP akan menginformasikan ke ECM bahwa mesin sedang
berputar. Sehingga ECM akan memberi tegangan ke pompa bahan bakar agar tetap
hidup selama mesin berputar.
Bahan-bakar kembali dipompa dari tanki menuju delivery pipe sehingga didalam
sistem bahan bakar timbul tekanan mencapai 315-340 KPa.
ECM akan memberikan tegangan ke tiap injector dengan waktu sesuai dengan
perhitungan ECM sesuai dengan berbagai informasi yang masuk kedalam ECM.
Sehingga, bahan bakar dapat keluar dari lubang injector karena didalam delivery pipe,
bahan bakar tersebut memiliki tekanan.
Sensor seperti MAF, IAT, MAP, O2, TPS, akan menjadi acuan ECM dalam
menentukan banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan kedalam intake manifold.
Untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan, ECM menggunakan
pengaturan waktu pembukaan injector. Misal saat injector membuka selama 0,5 detik,
maka bahan bakar yang diinjeksikan sedikit. Namun saat injector membuka lebih
lama misal 1,0 detik, otomatis bahan bakar yang diinjeksikan juga lebih lama.
c) Pengaturan kecepatan idle
Pada sistem karburator, kita mengenal sekrup ISAS dan IMAS untuk mengatur RPM
idle mesin. Di sistem EFI, hal itu sudah tidak diperlukan, karena sistem EFI
menggunakan komponen ISC(idle speed control), atau disebut juga IAC (Idle
Actuator Control)
ISC bekerja secara otomatis yang dikendalikan oleh ECM. ISC berfungsi sebagai
katup yang akan mengatur aliran udara melalui idle port pada throtle body. ISC
terdapat pada sistem EFI yang masih menggunakan katup gas pengendali manual atau
kawat.