Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tri Ramadhani
NPM : 13020411056
Tri Ramadhani
NPM : 13020411056
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal dengan baik.
Harapan dan do’a penulis semoga amal dan jasa dari semua pihak yang telah
mereka berikan kepada penulis menjadi catatan amal kebaikan disisi Allah AWT.
Penulis menyadari bahwa proposal ini belum mencapai makna kesempurnaan
ii
yang sebenarnya, akan tetapi penulis berharap proposal dapat memberikan
mamfaat bagi pengembangan dunia pendidikan, khusus nya pendidikan
matematika.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah............................................................... 5
D. Rumusan Masalah................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
D. Hipotesis ................................................................................ 28
iv
E. Teknik Analisis Data............................................................... 46
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
dianggap oleh banyak kalangan masih rendah karena yang dipelajari di lembaga
pendidikan sering kali hanya terpaku pada teori, sehingga siswa kurang inovatif
1
2
kurikulum tersebut yaitu, sebagai kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan
pengajaran matematika.
matematika.
Metode ajar yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa dalam
3
demonstrasi dalam menyampaikan materi dari awal sampai akhir jam pelajaran
dan siswa jarang diarahkan untuk menemukan sendiri konsep dari materi yang
dipelajari sehingga menyebabkan sebagian siswa cepat merasa bosan dan tidak
menjadi rendah dan belum optimalnya hasil belajar siswakelas VIII SMPN 4
Merangin.
melibatkan peran aktif peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu
akan lebih menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya. Peserta didik secara rutin bekerja dalam kelompok
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan menetapkan
kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
berimplikasi dengan keaktifan belajar peserta didik, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu
yang mengandung unsur kerjasama antar peserta didik dalam kelompok, tanggung
setelah kuis, dan antar kelompok dipertandingkan dalam permainan yang edukatif.
Jadi, setiap anggota harus memahami materi lebih dulu sebelum mengikuti kuis
belajar peserta didik dalam mempelajari matematika sehingga peserta didik dapat
sama, menyerap informasi ilmiah dan dapat memotivasi peserta didik agar
berperan aktif dalam pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan hasil belajar
kepada teman sekelompok yang tidak paham. Dengan demikian peserta didik
5
tidak akan merasa bosan dan memperoleh manfaat yang maksimal dari segi
keaktifanya.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
dibatasi dalam:
1. Peserta didik yang menjadi penelitian adalah peserta didik kelas VIII
SMPN 4 Merangin.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
Merangin
b. Bagi guru
pembelajaran.
c. Bagi sekolah
4. Bagi peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian
menggunakan hubungan-hubungan.
10
mengenal konsep segitiga sebagai suatu bidang yang dikelilingi oleh tiga
garis lurus. Pemahaman anak tentang konsep segitiga dapat dilihat pada
keterampilan matematika.
mengalikan.
tahap simbolik”.
1) Tahap enaktif
2) Tahap ikonik
tahap enaktif.
13
3) Tahap simbolik
dalam bentuk simbol abstrak, baik simbol verbal (misalkan huruf, kata
belajar yang pertama dirasa cukup, murid beralih ke tahap yang belajar
secara kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok,
lembut, dan santun serta bernuansa ‘belajar sambil bermain atau bermain
sambil belajar’.
14
a. Pengertian
saling membantu satu sama lainnya sebagai suatu kelompok atau tim.
sedang, dan rendah), berbeda jenis kelamin, dan suku/ras, serta saling
latar belakang suku dan jenis kelamin yang bervariasi untuk saling membantu
sama lain.
kelompok. Oleh sebab itu, perlu disadari oleh setiap anggota kelompok
tugasnya.
16
antara lain:
norma-norma kelompok.
berhasil.
keberhasilan kelompok.
dalam berpendapat.
17
hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan
tipe, salah satu diantaranya adalah tipe TGT. Menurut Saco (2006), dalam
disusun guru dalam bentuk quiz menggunakan kartu bernomor yang berkaitan
pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap murid
anggota kelompok akan mengambil sebuah kartu yang telah diberi nomor dan
Aturannya dapat berupa, soal yang sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih
mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak
soal nantinya apakah yang mudah atau sulit harus diketahui oleh seluruh
anggota kelompok.
murid secara heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah
serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan
guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah
(Suherman, 2009).
dengan level tertinggi dari tiap kelompok asal dan seterusnya sampai meja
murid yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.
kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk
jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Murid bisa mengerjakan lebih dari
satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor
turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Murid
pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan
sebutan gelar tadi, murid superior dalam kelompok meja turnamen yang
sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh murid
5) Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor
3. Aktivitas Belajar
a. Pengertian
mutlak memerlukan aktivitas. Tidak ada belajar dan hasil belajar tanpa ada
dengan yang dikemukakan Djamarah, (1994: 45) bahwa “guru yang baik
(2006: 20) bahwa “dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai
arti sempit, belajar dapat diartikan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
temporer”.
Lebih lanjut definisi belajar dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa
pengalaman-pengalaman”.
dari sudut pandang perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Dengan
prinsip aktivitas yang terjadi dalam kegiatan belajar tersebut. Oleh karena
dilihat dari sudut pandang ilmu jiwa, maka sudah barang tentu yang
Menurut Sardiman (2006: 99) bahwa “aliran ilmu jiwa yang tergolong
memiliki potensi dan energi sendiri”. Oleh karena itu, secara alami anak
didik dapat menjadi aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh
mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini, anak didiklah yang
dan mencerna adalah para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan dan
merupakan proses yang membuat anak didik harus aktif. Guru hanya
atau kegiatan adalah murid. Hal ini sesuai dengan hakikat anak didik
23
sebagai manusia yang penuh dengan potensi yang bisa berkembang secara
dan mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus selalu
sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh
karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk
berbuat sendiri.
Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru
bermanfaat bagi masa depannya”. Jika cara mengajar guru enak dalam
mengesankan”.
24
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak
berikut:
para guru.
26
Pokok Volum Limas Segi Empat pada Peserta Didik Kelas VIII SMP
C. Kerangka Berpikir
dan klasikas sekaligus adalah model pembelajara kooperatif tipe TGT (teams
games tournaments).
sama lain. Pembelajaran matematika akan lebih baik jika dilaksanakan dengan
dalam bentuk turnamen, setiap murid mengambil kartu soal yang telah disediakan
Berdasarkan ciri dan prinsip pembelajaran efektif maka tipe TGT dapat
seluas-luasnya bagi murid untuk memecahkan masalah belajar dengan strategi dan
D. Hipotesis Penelitian
sebagai suatu kebenaran sebagaiman adanya, pada saat penomena dikenal dan
Hipotesis statistik :
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ µ2
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
dan hadiah terhadap hasil belajar matematika, maka sifat penelitian ini
matematika.
sebab-akibat”Darmadi(2011;175)
31
2. Dasain penelitian
Perlakuan Hasil
Kelas Eksperimen Pemberian Reward µ1
Kelas Kontrol Konvensional µ1
Keterangan
3. Prosedur penelitian
kontrol.
pada kelas kontrol yang berupa tes uraian. Peneliti memberikan tes
yang baik.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
1. Populasi
kesimpulannya”.
No Kelas Jumlah
1 Kelas VIII A 33
2 Kelas VIII B 31
3 Kelas VIII C 34
4 Kelas VIII D 33
Jumlah 131
Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 4 Merangin.
34
2. Sampel
populasi”.
peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang
berikut :
rumus Bartlet.
sebagai berikut :
2012:82).
No. Pasangan
1. VIII A = VIII B
2. VIII A = VIII C
3. VIII A = VIII D
4. VIII B = VIII C
5. VIII B = VIII D
6. VIII C = VIII D
yaitu kelas VIII A dan kelas VIII C. Sehingga dalam penelitian ini
Karna untuk uji instrumen tidak boleh memakai kelas sampel, harus
pengumpulan data yang mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat
(1997:163) tes bentuk essay adalah “sejenis tes kemampuan belajar yang
Dalam penelitian ini ada beberapa cara teknik pengumpulan data yaitu:
1. Metode Dokumentasi
awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang
2. Metode Observasi
3. Metode Tes
D. Instrument Penelitian.
ada alat ukur yang baik. “Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen. Jadi instrumen adalah alat bantu yang dapat diwujudkan dalam
Instrumen pada penelitian ini adalah berupa tes tertulis dengan soal
pilihan subyektif berbentuk essay (uraian) dan digunakan untuk menilai hasil
essay adalah “sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang
a. Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa
b. Reliabilitas
40
c. Objektivitas
langkah yang sistematis dalam menyusun tes dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyusun Tes
Tes yang diberikan adalah tes soal uraian. Dalam penyusunan tes
belajar siswa.
diujikan.
e. Validitas tes.
Agar soal yang disusun itu memiliki kriteria sebagai soal yang
kepada kelas lain. Tidak boleh di uji coba kepada kelas sampel,
3. Analisis Item
dengan analisis item untuk melihat baik tidaknya suatu soal. Ada
beberapa hal yang perlu diselidiki dalam melakukan analisis item soal
yaitu:
a. Uji Validitas
rxy = N . ∑ XY −¿ ¿ ¿
keterangan
y.
Tabel 3.4
42
b. Daya Pembeda
(1997:218) yaitu:
BA BB
D= − =P A −PB
JA JB
Keterangan:
kesukaran).
BB = Proporsi peserta kelompok bawah yang
PB =
JB
menjawab benar
Tabel 3.5
Pembeda
1 0,00 – 0,20 Jelek (poor)
2 0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)
3 0,41 – 0,70 Baik (good)
4 0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)
Arikunto (1997:223)
atau sukar. Untuk menghitung indeks kesukaran soal dari suatu tes
B
P= JS
Keterangan:
P = Indeks kesukaran.
benar.
Tabel 3.6
d. Reliabilitas
k Σ σ 2b
( )(
r 11 =
k −1
1− 2
σt )
Dengan :
45
( Σ X )2
Σ X 2−
N
σ 2=
N
Keterangan:
a. Uji Normalitas
X 2 = ∑ ¿¿ ¿
i=i
Keterangan :
fe = Frekuensi harapan
dengan rumus
X = ∑ ¿¿ ¿
2
i=i
b. Uji Homogenitas
atau tidak.
sebagai berikut.
Ho = σ12 = σ22
Ha = σ12 ≠ σ22
48
berikut.
varian terbesar
Fhitung =
varians terkecil
homogen.
kelas sampel)
sampel)
pihak kanan.
49
1
peluang (1- σ) dk = n1 + n2 - 2.
2
6). Menarik kesimpulan jika –ttabel < thitung < ttabel maka kedua
d. Pengujian Hipotesis
Pelajaran 2015/2016.
Pelajaran 2015/2016.
H0 : μ1 = μ2
Ha : μ1 > μ2
Dengan :
Keterangan:
√( ( n1 −1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S 2
n1 + n2 −2 )(
.
1 1
+
n 1 n2 )
sugiyono, (2012:107).
digunakan adalah :
X 1 −X 2 Sugiyono (2012:197)
t=
S 21 S 22
√ +
n 1 n2
yang terkecil.
n1 (n 1+1)
U 1=n1 n 2+ −R1
2
Susetyo (2010:236)
n2 ( n2+ 1)
U 2=n1 n 2+ −R2
2
52
Keterangan
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
R1 = Jumlah rangking pada sampel n1
R2 = Jumlah rangking pada sampel n2
U−E (U)
Nilai standar dihitung dengan Z =
σU
n1 n2
E ( U )=
2
n 1 n2 (n 1+ n2+ 1)
σU =
√ 12
Hasan (2010:312)
−Z α ≤Z≤Z α ,
H0 diterima apabila 2 2 selain itu H0 ditolak.
Daftar Pustaka
FIP UNM.
Eriyani, Elfa, dkk. 2010. Panduan Penyusunan Skripsi. Bangko: STKIP YPM
Bangko
Kependidikan.
54
Murid. Educare; Jurnal Pendidikan dan Budaya. ISSN 1412-579x,
Rosdakarya.
Rineka Cipta.
55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam pergaulan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait
fenomena dan kejadian nampak.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasikan unsur, keliling, dan luas dari lingkaran;
1.2. Menentukan hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring;
1.3. Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan
sudut pusat, panjang busur, dan luas juring.
C. Indikator
1. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkaran;
2. Memahami hubungan antar unsur dalam lingkaran;
3. Mengidentifikasikan luas juring dan panjang busur lingkaran;
4. Menentukan hubungan sudut pusat dengan panjang busur;
5. Menentukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasikan unsur-unsur lingkaran;
2. Siswa dapat memahami hubungan antar unsur dalam lingkaran;
3. Siswa dapat mengidentifikasikan luas juring dan panjang busur lingkaran;
4. Siswa dapat menentukan hubungan sudut pusat dengan panjang busur;
5. Siswa dapat menentukan hubungan sudut pusat dengan sudut keliling.
E. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
I. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Unsur-unsur Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan semua titik-titik pada bidang datar, yang
berjarak sama pada suatu titik tertentu, yang disebut titik pusat. Jarak yang
sama tersebut disebut jari-jari. Unsur-unsur lingkaran adalah :
Busuradalah himpunan titik-titik yang berupa kurva lengkung (baik
terbuka atau tertutup) dan berhimpit dengan lingkaran.
Jari-jari adalah ruas garis lurus yang menghubungkan titik pada
lingkaran dengan titik pusat.
Diameter adalah ruas garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lingkaran dan melalui titik pusat. Atau tali busur yang melalui titik
pusat.atau ruas garis lurus terpanjang yang menghubungkan dua titik
pada lingkaran.
Tali Busur adalah ruas garis lurus yang kedua titik ujungnya pada
lingkaran. Atau ruas garis lurus yang menghubungkan dua titik pada
lingkaran.
Apotema adalah ruas garis terpendek yang menghubungkan titik pusat
dengan titik pada tali busur.
Juring adalah daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan dua
jari-jari.
Tembereng adalah daerah didalam lingkaran yang dibatasi oleh tali busur
dan busur.
Sudut pusat adalah sudut yang titik pusatnya adalah titik pusat lingkaran.
J. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
I. Pendahuluan (5 menit)
Membuka pelajaran, mengabsen dan memotivasi peserta didik
dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Membentuk kelompok 4 orang heterogen.
Mendeskripsikan game yang akan diadakan.
II. Kegiatan Inti (110 menit)
Alokasi
Tahap Kegiatan
Waktu
Eksplorasi Memberikan orientasi Guru membahas 10 menit
permasalahannya tujuan
kepada siswa. pembelajaran, dan
mendemokrasikan
materi.
Elaborasi Mengorganisasikan Guru 20 menit
siswa untuk memulai memberitahu
game peraturan dan
penskoran di
dalam game. 40 menit
Pelaksanaan game. Guru memimpin
dan memandu
jalannya game
dan melakukan 15 menit
penskoran.
Mengakhiri game Guru mengakhiri
game dan
membacakan
perolehan skor.
Konfirmasi Menganalisis dan Guru memberikan
mengevaluasi jalannya hadiah kepada 25 menit
game kelompok yang
menang, dan
menjelaskan
solusi dari soal-
soal dari
pengerjaan
kelompok
K. Penilaian
Teknik : Tes Tertulis
KISI-KISI TES
NAMA SEKOLAH : SMP N 4 Merangin
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS/SEMESTER : VIII/I
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
BENTUK SOAL : Soal essay
Lingkaran
Kelas/Semester: VIII/I
Waktu : 2 x 45 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal uraian di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan!