Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH:

LOKASI DAN POLA RUANG

(REVIEW LITERATUR)

Dosen: Dra. Bitta Pigawati, MT

PENGERTIAN DAN ANALISIS LOKASI ALOKASI FASILITAS

(Pertemuan 12)

Disusun Oleh:

Fadhilah Khoirun Nisak


NIM. 21040120120005

PROGRAM STUDI S1

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
A. Pendahuluan
Kota yang tumbuh disertai dengan perkembangan aktivitas masyarakatnya.
Aktivitas masyarakat yang semakin meningkat tentunya memerlukan fasilitas sebagai
penunjang aktivitas masyarakat tersebut. Fasilitas merupakan faktor yang atau hal
yang menungang dalam kehidupan sehari-hari dan berpengaruh pada persebaran
penggunaan lahan bagi permukimannya. Maka dari itu perlu direncanakan sedemikian
rupa agar persebaran lokasi fasilitas dapat menyebar secara merata.
Penentuan lokasi fasilitas merupakan hal yang penting karena banyak dijumpai
lokasi-lokasi yang tidak dijangkau oleh fasilitas. Fasilitas untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat terkadang tersebar tidak merata atau kurang memadai di setiap
daerahnya. Pada lokasi tertentu terdapat daerah yang tidak memiliki fasilitas tertentu,
padahal masyarakat sangat membutuhkannya. Masyarakat akan tetap ke tempat yang
lebih jauh untuk tetap memenuhi kebutuhan mereka. Maka dari itu analisis lokasi
fasilitas ini sangat diperlukan dalam meminimalisir biaya/usaha masyarakat untuk
memperoleh fasilitas tersebut.
B. Review Materi Analisis Lokasi Fasilitas
1. Pengertian
Fasilitas
- Menurut Prof. Dr. Hj. Zakian Daradjat, fasilitas merupakan segala sesuatu yang
bida mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai
suatu tujuan tertentu.
- Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, fasilitas merupakan segala sesuatu yang
dapat mempermudah pelaksanaan suatu usaha/kegiatan.
- Menurut standar PU sarana dan prasarana, fasilitas adalah komponen
kawasan yang berfungsi untuk melayani kehidupan masyarakat yang menjadi
tanggung jawab pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri.
- Jadi, fasilitas merupakan segala komponen kawasan yang berfungsi untuk
melayani dan mempermudah kehidupan masyarakat.

Jenis fasilitas

Berdasarkan fungsinya, fasilitas terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu fasilitas umum dan
fasilitas sosial.

- Fasilitas umum, merupakan fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum,


seperti jalan, angkutan umum, saluran air, fly over, underpass, halte, alat
penerangan umum, jaringan listrik, banjir kanal, trotoar, dll.
- Fasilitas sosial, merupakan fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau
swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Misalnya
puskesmas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman
bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna, makam, dsb.
2. Analisis lokasi alokasi layanan fasilitas
Untuk pemilihan lokasi yang optimal bagi layanan fasiltas perlu memperhatikan
prinsip pemanfaatan sumberdaya yang paling minimum, seperti waktu, biaya,
jangkauan layanan, dsb.
𝐿𝑂 = Σ𝑑. 𝑊 = 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚, dengan
𝐿𝑂 = 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑑 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖
𝑊 = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖

Lokasi fasilitas dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yaitu:

a. Jarak
Jarak yang dimaksud adalah jarak antara lokasi pusat pelayanan dengan
lokasi yang dilayani. Jarak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lokasi absolut dan
lokasi relative.
b. Bobot lokasi
Bobot yang dimaksud merupakan berapa jumlah penduduk, jumlah kendaraan,
jumlah tenaga kerja, jumlah komoditi suatu daerah dan lain sebagainya
tergantung pada jenis fasilitas.

Analisis lokasi alokasi layanan fasilitas bertujuan untuk mengalokasi fasilitas


pelayanan sedimikian rupa sehingga total biaya atau usaha penduduk untuk
memperoleh pelayanan tersebut adalah minimal. Pada analisis lokasi alokasi
fasilias pelayanan terdapat permasalahan seperti jumlah fasilitas yang diperlukan,
ukuran fasilitas, dan lokasi yang tepat. Selain itu, persebaran penduduk dalam
wilayah juga menjadi permasalahan. Misalnya penduduk yang harus mendapatkan
beberapa fasilitas yang berlokasi pada tempat-tempat terpisah, sedangkan jarak
juga berpengaruh dalam biaya. Pada analisis ini diberikan solusi yaitu dengan
memaksimalkan aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas baik dalam pelayanan,
informasi, dan kondisi keterbatasan sumber daya. Dalam kasus ini, aksesibilitas
dapat bermakna:

- Jarak rata-rata : total jarak semua penduduk dari fasilitas terdekatknya


adalah minimum, atau minimasi jarak agregat rata-rata.
- Jarak minimal : jarak terjauh penduduk dari fasilitas terdekatnya adalah
minimum.
- Pembebanan sama : jumlah penduduk pada wilayah yang berdekatan di
sekitar setiap fasilitas kurang lebih sama.
- Ambang batas : jumlah penduduk pada wilayah yang berdekatan di
sekitar setiap fasilitaas selalu lebih besar dari suatu jumlah tertentu.
- Batas kapasitas : jumlah penduduk pada wilayah yang berdekatan di
sekitar setiap fasilitas tidak lebih dari suatu jumlah tertentu.
3. Masalah p-median
- Salah satu metode untuk meminimalkan jarak yaitu dengan dilakukan p-
median. Model ini bertujuan menentukan lokasi fasilitas pelayanan/pusat
pelayanan agar tingkat pelayanan yang diberikan fasilitas dan pusat tersebut
kepada penduduk yang tersebar secara tidak merata dalam suatu area
menjadi optimal. Dalam metode ini, pusat pelayanan merupakan titik yang
akan ditentukan lokasinya, sedangkan titik permintaan merupakan lokasi yang
telah ditentukan terlebih dahulu. Adapun dasar dari metode p-median adalah:
a. Pelayanan diberikan oleh simpul-simpul pelayanan.
b. Heterogenitas wilayah ditunjukan oleh adanya simpul-simpul dan panjang
jarak antar simpul.
c. Biaya transportasi adalah fungsi dari bobot simpul dan jarak.
- Pada permasalahan p-median, pada proses pencarian lokasi fasilitas f untuk
menyajikan simpul permintaan, jadi biaya transportasi dapat diminimalisir.
- Biaya transportasi adalah biaya yang diberikan oleh produk dari permintaan
pada titik permintaan dan jarak antara simpul permintaan dan fasilitas yang
menyediakan simpul permintaan.

- Tidak terdapat batasan kapasitas pada fasilitas.


- Karena tidak ada batasan/hambatan kapasitas, akan optimal untuk memenuhi
permintaan pada simpul permintaan dari fasilitas tunggal.
- Solusi optimal dapat ditemukan dengan membatasi pencarian ke node
permintaan.
- Biaya tetap diasumsikan sama, maka secara matematis dapat dituliskan
𝑛!
sebagai 𝑝!(𝑛−𝑝)!
.

- Kriteria aksesibilitas yang mempengaruhi struktur model algoritma p-median.


Kriteria tersebut adalah:
a. Kriteria minimalisasi jarak total
b. Kriteria minimalisasi jarak rata-rata
c. Kriteria minimalisasi jarak tempuh
d. Kriteria pembebanan merata
e. Kriteria batas kapasitas

C. Kesimpulan
Persebaran lokasi fasilitas yang merata sangat diperlukan untuk menunjang
kegiatan masyarakat. Karena itu diperlukan pemilihan lokasi optimal, yang mana dapat
dilakukan dengan 2 metode seperti perhitungan lokasi optimum dan p-median.
Perhitungan tersebut diperlukan agar penempatan fasilitas tersebut sedemikian rupa
supaya total biaya/keterjangkauan masyarakat untuk mengakses fasilitas tersebut
seminimal mungkin.

Daftar Pusataka

Rini, F. P. (2014). Analisis lokasi dan keruangan. Igarss 2014, (1), 1–


5.https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Santoso, E., Umilia, E., & Aulia, B. U. (2012). Diktat Analisis Lokasi dan Keruangan. Surabaya:
ITS.

(Santoso et al., 2012)(Umum, 2007)(NASIONAL, n.d.)

Anda mungkin juga menyukai