Anda di halaman 1dari 3

A.

Sejarah Perkembangan IPS

Sejarah Perkembangan IPS di Dunia

Pertama kali Social Studies dimasukkan secara resmi ke dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby
(Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai
dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Alasan dimasukkannya Social
Studies (IPS) ke dalam kurikulum sekolah karena berbagai akibat industrialisasi di berbagai negara di
belahan dunia juga terjadi, di antaranya perubahan perilaku manusia akibat berbagai kemajuan dan
ketercukupan.

Sejarah perkembangan IPS di Indonesia

Perkembangan IPS di Indonesia sampai tahun 1950-an nyaris tidak pernah

terdengar keluh kesah dari kalangan guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) maupun

para siswa jurusan IPS di SMA (Sekolah Menengah Atas) mengenai betapa

tersudutnya posisi mereka dalam dunia pengajaran. Sebaliknya para guru IPS

cukup leluasa melakukan pengajaran IPS di sekolah dasar dalam kedudukan

sebagai guru kelas. Pada waktu itu benar IPS diajarkan di SR (Sekolah Rakyat)

atau SD (Sekolah Dasar) secara integratif.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia mulai di gagas dan dipergunakan

dalam kurikulum 1975 dan dibakukan menjadi nama IPS. Studi IPS di Amerika

Serikat dinamai dengan “Social Studies” dimana istilah tersebut pertama kali

dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee ofSocial Studies”

yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan awal dari pendirian lembaga itu adalah

sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu

Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat

sama. Nama komite itulah yang kemudian digunakan sebagai nama kurikulum

yang mereka hasilkan. Berbagai persoalan sosial yang semakin kompleks melanda
Amerika Serikat waktu itu menjadikan para ilmuan dan akademisi sosial

berkumpul membentuk asosiasi sehingga lahirlah bidang studi Social Studies.

Meskipun demikian nama “Social Studies” menjadi semakin terkenal pada tahun

l960-an, ketika pemerintah mulai memberikan dana untuk mengembangkan

kurikulum tersebut (Somantri, 2001; Abu Su’ud, 2008; Pramono, 2013)

B.alasan pembelajaran ips

Tujuan lain dari pembelajaran IPS yakni siswa yang tadinya belum dewasa dapat menjadi
dewasa. Dewasa disini artinya siswa dapat hidup mandiri tidak bergantung pada orang lain
serta dapat hidup di lingkungan dengan mematuhi norma–norma yang berlaku di lingkungan
setempat. Tujuan institusional penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar menurut
kurikulum 2006 (KTSP) adalah: (1) mendidik siswa agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya
berdasarkan Pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri serta ikut bertanggung jawab
terhadap pembangunan bangsa, (2) memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan (3) memberi bekal
kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan dan lingkungannya. Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah pribadi, masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari di
lingkungan keluarga, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat
secara umum.

Pelajaran IPS sangat penting karena didalamnya memuat materi yang mempersiapkan serta mendidik
siswa untuk hidup dan memahami dunianya. Karena kemapuan bersosialisasi sangat diperlukan sekali.

Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata pelajaran di sekolah
karena hal-hal sebagai berikut:

1. IPS memberikan tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekan demokrasi.
2. IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”.
3. IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara positif.
4. IPS membantu siswa memperoleh pemahaman mendasar (fundamental understanding) tentang
sejarah, geographi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
5. IPS meningkatkan kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Barth, J.L. 1990. Methods of Instruction in Social Studies Education. New York:

University Press of America

Birsyada. 2014. Buku Ajar Pengantar Ilmu Pendidikan IPS. Yogyakarta: UPY.

Tidak diterbitkan

Creaven, Sean. 2001. Marxism and Realism: A Materialistic Application of

Realism in The Social Sciences. USA and Canada: Routledge.

Garaghan, S.J., Gilbert J.A. 1957. Guide to Historical Method. London:

Macmillan Education LTD

Anda mungkin juga menyukai