Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

ANTI KORUPSI

Disusun oleh :

Nama : Hafsah
Nim : 21803051
Prodi : Kesehatan Masyarakat
Kelas : (B)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGATAR

Alhamdulillah, Segala Puji Saya Panjatkan Atas Berkah Rahmat Yang Di Berikan
Allah Kepada Saya,Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan Rangkuman Dari Materi
“Anti Korupsi” Ini Dengan Baik Tanpa Ada Halangan Yang Berarti.
Rangkuman Ini Di Susun Dengan Maksud Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Anti Korupsi Yang Di Berikan Oleh Bpk Muh.Hatta,Sos,M.Kes.
Terciptanya Rangkuman Ini.
Sekali Lagi Saya Mengucapkan Banyak – Banyak Terimakasih Atas
Terselesainya Rangkuman Ini,Sebagai Penulis, Saya Menyadari Bahwa
Rangkuman Ini Masih Jauh Dari Kesan Sempurna. Untuk Itu Mohon Kritik Dan
Saran Yang Membangun Untuk Memperbaiki Rangkuman Ini Di Waktu
Mendatang.

Penulis.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..........................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI KORUPSI....................................................................5
B. FAKTOR PENYEBAB KORUPSI...............................................7
C. DAMPAK PENYEBAB KORUPSI..............................................9
D. NILAI NILAI DAN PRINSIP KORUPSI....................................16
E. PENANGGULANGAN KORUPSI..............................................26
F. GERAKAN, KERJA SAMA DAN INSTRUMEN
INTERNASIONALPENCEGAN KORUPSI...............................29
G. PERANAN MAHASISWA DALAM
PENANGULANGAN KORUPSI..................................................33

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN....................................................................................35
B. SARAN.................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
 
A. LATAR BELAKANG

Kemajuan Suatu Negara Sangat Ditentukan Oleh Kemampuan Dan


Keberhasilannya Dalam Melaksanakan Pembangunan. Pembangunan Sebagai
Suatu Proses Perubahan Yang Direncanakan Mencakup Semua Aspek Kehidupan
Masyarakat. Efektifitas Dan Keberhasilan Pembangunan Terutama
Ditentukanoleh Dua Faktor, Yaitu Sumberdaya Manusia, Yakni (Orang-Orang
Yang Terlibat Sejak Dari Perencanaan Samapai Pada Pelaksanaan) Dan
Pembiayaan. Di Antara Dua Faktor Tersebut Yang Paling Dominan Adalah
Faktor Manusianya. Indonesia Merupakan Salah Satu Negara Terkaya Di Asia
Dilihat Dari Keanekaragaman Kekayaan Sumber Daya Alamnya. Tetapi
Ironisnya, Negara Tercinta Ini Dibandingkan Dengan Negara Lain Di Kawasan
Asia Bukanlah Merupakan Sebuah Negara yang kaya malahan termasuk negara
yang miskin.

Hal Itu Terjadi Salah Satu Penyebabnya Adalah Rendahnya Kualitas


Sumber Daya Manusianya. Kualitas Tersebut Bukan Hanya Dari Segi
Pengetahuan Atau Intelektualnya Tetapi Juga Menyangkut Kualitas Moral Dan
Kepribadiannya. Rapuhnya Moral Dan Rendahnya Tingkat Kejujuran Dari Aparat
Penyelenggara Negara Menyebabkan Terjadinya Korupsi. Korupsi Di Indonesia
Dewasa Ini Sudah Merupakan Patologi Social (Penyakit Social) Yang Sangat
Berbahaya Yang Mengancam Semua Aspek Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa Dan Bernegara. Korupsi Telah Mengakibatkan Kerugian Materil
Keuangan Negara Yang Sangat Besar. Namun Yang Lebih Memprihatinkan Lagi
Adalah Terjadinya Perampasan Dan Pengurasan Keuangan Negara Yang
Dilakukan Secara Kolektif Oleh Kalangan Anggota Legislatif Dengan Dalih Studi
Banding, Thr, Uang Pesangon Dan Lain Sebagainya Di Luar Batas Kewajaran.
Bentuk Perampasan Dan Pengurasan Keuangan Negara Demikian Terjadi Hampir
Di Seluruh Wilayah Tanah Air. Hal Itu Merupakan Cerminan Rendahnya
Moralitas Dan Rasa Malu, Sehingga Yang Menonjol Adalah Sikap Kerakusan
Dan Aji Mumpung. Karena Korupsi Membawa Dampak Negatif Yang Cukup
Luas Dan Dapat Membawa Negara Ke Jurang Kehancuran

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pengertian Dari Korupsi?
2. Apa Saja Fakto-Faktor Penyebab Korupsi?
3. Apakah Dampak Masih Korupsi?
4. Nilai-Nilai Prinsip Anti Korupsi?
5. Bagaimana Penanggulangan Korupsi?
6. Gerakan Kerja Sama Dan Instrumen Inernasional Pencegahan Korupsi?
7. Peranan Mahasiswa Dalam Penanggulangan Korupsi?

D. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui PENGERTIAN Korupsi
2. Untuk Mengetahui Penyebab Atau Latar Belakang Terjadinya Korupsi
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Dari Korupsi
4. Untuk Mengetahui Dampak Adanya Korupsi
5. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Yang Dapat Dilakukan Untuk
Memberantas Korupsi

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KORUPSI

Kata “Korupsi” Berasal Dari Bahasa Latin “Corrotio” ( Fockema


Andrea:1951) Atau “ Corrutus” ( Webster Studen Dictionari : 1960) Selanjutnya
Di Katakan Bahwa “ Corrutio “ Berasal Adaria Kata “ Corrumpere. Suatu Bahasa
Lataing Yang Lebih Kuat Adrai Baasa Latin Tersebut Kemudian Di Kenal Istilah
“Corrutio, Corrupt” ( Inggri) “ Corruti” (Prancis) Dan “ Corruptiel Korruptie”
( Belanda ).
Arti Kata Korupsi Secara Harafia Adalah Kebusukan , Kejabatan, Ketidak
Kejujuran, Dapat Di Suap, Tiadak Bermoral, Penyimpangan Dari Kesucian,
Istialah Korupsi Yang Telah Di Terimah Dalam Pembendarahan Kata Bahasa
Indonesia, Adalah “ Kejahatan, Kebusuakan, Dapat Disuap, Tidak Bermoral,
Kejabatan Dan Ketidak Jujuran,”( S. Wojo Sasito-Wjs Powerwadarninta :1978).
Beberapa Pengertian Lainya Disebutkan Bahwa( Muhammad Alih: 1998) :
A. Korup Artinya Busuk Suka Menerima Uang Suap Atau Sogok, Memakai
Kekuasaan Untuk Kepentinagan Sendiri Atau Sebagainya.
B. Korupsi Aratinay Perbuatan Busuk Seperti Pengelapan Uang, Penerimaan
Uang Sigok Dan Sebagainya.
C. Koruptor Atau Orang Yang Melakuakan Korupsi.
Dengan Demikian Kata Korupsi Adalah Suatu Kata Busuk, Bersdasarkan
Perbuatan

Keadaan Yang Busuk, Dan Jabatan Istansi Atau Aparatur, Penyelewengan


Kekuasaan Dalam Jabtan Karena Pemberian, Faktor Ekonomi, Dan Politik Dan
Penempatan Keluarga Atau Golongan Kedalam Kediknasan Di Bawah
Kekuasaan.
Menurut Subeki Dan Tjirosoedibio Dalam Kamus Hukum, Ynang Dimaksud
Corruptie Adalah Korupsi, Perbuatan Curang, Tindkan Pindana Yang Merugikan
Keungan Negara.
Bentuk Atau Jenis Tindakan Korupsi Dan Tindak Pindanah Yang Berkaitan
Dengan Korupsi
Berdasarakan Uu Tindak Pinadah Korups Di Kelompokan:
1) Melawan Hukum Dengan Memperkaya Diri Dan Dapt Merugikan
Keungan Negara.
2) Meyalagunakan Kewenagan Untuk Kepentingan Diri Sendiri Dan Dapat
Merugikan Keungan Negara.
3) Menyuap Pegawai Negri.
4) Memberi Hadia Kepada Pegawai Negeri Karena Jabatanya.
5) Pegawai Negeri Menerima Suap.
6) Gawai Negeri Menerima Hadia Yang Berhubunagan Degan Jabatanya.
7) Menyuap Hakim.
8) Menyuap Advokat.
9) Hakim Dan Advokat Menerima Suap.
10) Pegawai Negeri Mengelapkan Uang Atau Membiarkan Penggelapkan.
11) Pegawai Negeri Memalsulkan Buku Untuk Administrasi.
12) Pegawai Negeri Merusak Bukti.
13) Pegawai Negeri Membiarakan Oranga Lain Merusak Bukti.
14) Pegawai Negeri Membantu Orang Lain Merusak Bukti.
15) Pegawai Negeri Memeras.
16) Pegawai Negeri Memeras Pegawai Yang Lain.
17) Pemborongan Berbuat Curang.
18) Pegawas Proyek Membiarkan Perbuatan Curang.
19) Rekanan Tni Atau Polri Bebuat Curang.
20) Pegawas Rekanan Tni Atau Polri Membiarakan Perbuatan Curang.
21) Penerima Barang Tni Atau Polri Membiarakan Perbuatan Curang.
22) Pegawai Turut Serta Dalam Penggadaan Yang Diurusnya.
23) Pegawai Negeri Meneriam Gratifikasi Dan Tindak Lapor Kpk.
24) Merintakngi Proses Pemeriksaan.
25) Tersangaka Tidak Memberikan Keterangan Mengenai Kekeyaannya.
26) Bank Tidak Memberikan Keteranga Rekening Tersangka.
27) Saksi Atau Ahli Tidak Memebri Keterangan Atau Memberiakan
Keterangan Palsu.
28) Orang Yang Memegang Rahasia Jabatan Tidak Memberiakan Keterangan
Atau Membariakan Keterangan Palsu.
29) Saksi Yang Membuka Indentitas Pelapor

B. FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

Banyak Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Korupsi,Baik Dalam Diri


Pelaku Atau Luar Pelaku. Sebagaimana Dikatakan Yamamah Bahwa Ketika
Perilaku Matrealistik Dan Konsumtif Masyarakat Serta Sistim Politik Yang Masih
“Mendewakan” Materi Maka Dapat “Memaksa” Terjadinya Permainan Uang Dan
Korupsi. (Ansari Yamamah:2009) “Dengan Kondisi Itu Hampir Dapat Dipastikan
Seluruh Jabatan Kemudian “Terpaksa” Korupsi Kalau Sudah Menjabat.

Pandanga Lain Dikemukakan Oleh Arifin Yang Mengidentifikasi Fakto-


Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi Antara Lain.
 Aspek Perilaku Individu
 Aspek Organisasi
 Aspek Masyarakat Tempat Individu Dan Organisasi Berada (Arifin:2000).

Ada Empat Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi


 Faktor Politik
 Faktor Hukum
 Faktor Ekonomi
 Faktor Organisasi

 Penyebab Korupsi Dalam Perspektif Teoritis


Cultural Determinisme Sering Dipakai Sebagai Acuan Ketika Mempelajari
Penyebab Terjadinya Korupsi.Sebagaimana Ungkapan Fiona Robertson-Snape
( 1999) Bahwa Penjelasan Kultural Praktik Korupsi Diindonesia Dihubungkan
Dengan Bukti-Bukti Kebiasaan-Kebiasaan Kuno Orang Jawa Padahal Bila
Dirunut Perilaku Korup Pada Dasarnya Merupakan Sebuah Fenomena Sosiologis
Yang Memiliki Implikasi Ekonomi Dan Politik Yang Terkait Dengan Jabaran
Beberapa Teori.Tersebut Antara Lain Means-Ends Scheme Yang Diperkenalkan
Oleh Robert Merton.Dalam Teori Yang Ditokohi Oleh Robert Merton Ini
Sebagaimana Dikutip Handoyo (2009:55) Ini Dinyatakan Bahwa Korupsi
Merupakan Suatu Perilaku Manusia Yang Diakibatkan Oleh Tekanan Sosial,
Sehingga Menyebabkan Penglanggaran Norma-Norma.

 Faktor Internal Dan Eksternal Penyebab Korupsi


Tindak Korupsi Pada Dasarnya Bukanlah Peristiwa Yang Berdiri Sendiri.
Perilaku Korupsi Yang Menyangkut Berbagai Hal Yang Bersifat
Kompleks.Faktor-Faktor Penyebabnya Bisa Dari Internal Pelaku-Pelaku
Korupsi,Tetapi Bisa Juga Berasal Dari Situasi Lingkungan Yang Kondusif Bagi
Seseorang Untuk Melakukan Korupsi.

1) Faktor Internal Merupakan, Faktor Pendorong Korupsi Dari Dalam Diri,Yang


Dapat Dirinci Menjadi :

 Aspek Perilaku Individu


 Sifat Tamak Atau Rakus Manusia Korupsi,Bukan Kejahatan Kecil-Kecilan
Karena Mereka Membutuhkan Makan.Korupsi Adalah Kejahatan Orang
Professional Yang Rakus Sudah Berkecupan, Tapi Serakah.
 Moral Yang Kurang KuatSeseorang Yang Moral Tidak Kuat Cenderung
Mudah Tergoda Untuk Melakukan Korupsi.Godaan Itu Bisaa Berasal Dari
Atasan,Teman Sekaligus Bawahannya,Atau Pihak Yang Lain Yang
Memberikan Kesempatan Untuk Itu.

 Gaya Hidup Yang Konsumtif


Dikota-Kota Besar Sering Mendorong Gaya Hidup Seseorang
Konsumtif.Perilaku Konsumtif Bila Tidak Diimbangi Dengan Pendapatan Yang
Memadai Akan Membuka Peluang Seseorang Untuk Melakukan Berbagai Tindak
Untuk Memenuhi Hajatnya.
 Aspek Sosial Perilaku Korupsi Dapat Terjadi Karena Dorongan
Keluarga.Kaum Behavioris Mengatakan Bahwa Lingkungan Keluargalah
Yang Secara Kuat Memberikan Dorongan Bagi Orang Untuk Korupsi Dan
Mengalahkan Sifat Baik Seseorang Yang Sudah Menjadi Rtrats
Pribadinya.
 Faktor Internal, Pemicu Perilaku Korup Yang Disebabkan Oleh Faktor Di
Luar Diri Pelaku

2) Aspek Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi

Pada Umumnya Jajaran Manajemen Selalu Menutupi Tindak Korupsi Yang


Dilakukan Olrh Segelintir Oknum Dalam Organisasi.Oleh Karena Itu Sikap
Masyaeakat Yang Berpotensi Menyburkan Tindak Korupsi Terjadi Karena :

 Nilai-Nilai Di Masyarakat Kodusif Untuk Terjadinya Korupsi


 Masyuarakat Kurang Menyadari Bahwa Korban Utama Korupsi Adalah
Masyarakat Sendiri
 Masyarakat Kurang Menyadari Bila Dirinya Terlibat Korupsi
 Masyarakat Kurang Menyadari Bahwa Korupsi Akan Bisa Decegah Dan
Diberantas Bila Masyarakat Ikut Aktif Dalam Agenda Pencegahan Dan
Pemberantasan
 Aspek Ekonomi
 Aspek Politikus
 Aspek Organisasi
 Kurang Adanya Sikap Keteladanan Pimpinan
 Tidak Adanya Kultur Organisasi Yang Benar
 Kurang Memadainya Sisitem Akuntabilitasi
 Kelemahan Sistim Pengendalian Manajemen
 Lemahnya Pengawasan

C. DAMPAK MASIF KORUPSI


Di Indonesia Di Kenal Dengan Berbagai Macam Pajak Seperti : Pajak
Penghasilan (Pph) , Pajak Bumi Dan Bangunan ( Pbb), Pajak Penambahan Nilai
(Ppn) Dan Masih Banyak Lagi Yang Lainnya .

Selain Sebagai Pendapatan Negara , Pajak Juga Berfungsi Sebagai Stabilitas


Harga Sehingga Dapat Digunakan Untuk Mengendalikan Inflasi . Kondisi
Penurunan Pendapatan Dari Sektor Pajak Karena Adanya Kenyataan Bahwa
Banyak Sekali Pegawai Dan Pejabat Pajak Yang Bermain Kotor ( Kkn ).Untuk
Mendapatkan Keuntungan Pribadi Dan Memperkaya Diri Sendiri.

Apakah Jumlahnya Ribuan Atau Milyaran,Dampaknya Terhadap Ekonomi


Negara Yang Sedang Berkembang Seperti Indonesia Sangatlah Besar , Hilangnya
Penghasilan Dalam Skala Tersebut Dapat Mengurangi Kemampuan Pemerintah
Untuk Menyediakan Kebutuhan – Kebutuhan Dasar Dan Layanan Kepada
Warganya. **

3. Meningkatnya Hutang Negara


Korupsi Yang Terjadi Di Indonesia Akan Meningkatkan Hutang Luar Negeri
Yang Sudah Semakin Besar, Konon Sekarang Ini Setiap Bayi Yang Lahir Di
Indonesia Langsung Menanggung Hutang Negara Sebesar Tujuh Juta Rupiah.

4) Dampak Masif Korupsi Terhadap Sosial Dan Kemiskinan Masyarakat.


Dampak Sosial Akibat Korupsi Tidak Diragukan Lagi Yaitu Menyuburkan
Berbagai Jenis Kejahatan Dalam Masyarakat. Menurut Alatas,Melalui Praktek
Korupsi , Sindikat Kejahatan Atau Penjahat Perorangan Dapat Dengan Leluasa
Melanggar Hukum,Menyusupi Berbagai Organisasi Negara Dari Tingkat Pusat
Sampai Tingkat Bawah.Menurut Transparency Internasional , Terdapat
Pertalian Erat Antara Jumlah Korupsi Dan Jumlah Kejahatan . Rasionalnya,
Ketika Angka Korupsi Meningkat, Maka Angka Kejahatan Yang Terjadi Juga
Meningkat.Sebaliknya,Ketika Angka Korupsi Berhasil Di Kurangi,Maka
Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penegakan Hukum (Law Enforcement ) Juga
Meningkat , Sehingga Bisa Dikatakan Mengurangi Korupsi Secara Tidak
Langsung Dapat Mengurangi Kejahatan Dalam Masyarakat .
** Ian Mcwalters,Sc Memerangi Korupsi /Penerbit:Jpbooks Jl.Karah Agung 45
Surabaya Hal.274

 Beberapa Hal Di Bawah Ini Adalah Dampak Sosial Akibat Korupsi :


Mahalnya Harga Jasa Dan Pelayanan Publik
Praktek Korupsi Yang Terjadi Menciptakan Biaya Ekonomi Yang
Tinggi,Beban Yang Ditanggung Para Pelaku Ekonomi Akibat Korupsi
Disebut High Economy.Kondisi Ekonomi Biaya Tinggi Ini Berimbas Pada
Mahalnya Jasa Dan Pelayanan Publik,Karena Harga Yang Ditetapkan Harus
Dapat Menutupi Kerugian Pelaku Ekonomi Akibat Besarnya Modal Yang
Dilakukan Karena Penyelewengan Yang Mengarah Ke Tindak Korupsi.

 Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat


Pengentasan Kemiskinan Dirasakan Sangat Lambat.Hal Ini Terjadi Karena
Berbagai Sebab Seperti Lemahnya Koordinasi Antar Lembaga Dan
Instansi Dalam Pendataan Dan
Pendanaan Dimana Akan Membuat Masyarakat Sulit Mendapatkan Akses
Ke Lapangan Kerja Yang Di Sebabkan Latar Belakang Pendidikan
Semata, Karena Untuk Masuk Kerja Masyarakat Harus Punya Uang Untuk
Menyuap Oknum Pejabat , Sedangkan Bagi Yang Tak Punya Uang Tidak
Mendapatkan Pekerjaan.

 Terbatasnya Akses Bagi Masyarakat Miskin


Korupsi Membuat Semua Harga Melambung Tinggi Dan Semakin Tidak
Terjangkau Oleh Rakyat Miskin,Kondisi Ini Mengakibatkan Rakyat
Miskin Semakin Tidak Bisa Mendapatkan Berbagai Macam Akses Yang
Di Butuhkan Dalam Kehidupannya,Sehingga Mereka Lebih
Mendahulukan Mendapatkan Bahan Pokok Dari Pada Menyekolahkan
Anak Atau Untuk Berobat.
a) Meningkatnya Kriminalitas
Melalui Praktek Korupsi Dapat Menyuburkan Berbagai Jenis Kejahatan Dalam
Masyarakat , Seperti :

 Sindikat Kejahatan Atau Para Penjahat Leluasa Melanggar Hukum


 B. Proteksi Terhadap Kelompok Kejahatan Karena Polisi Yang Korup
 Gampang Sekali Di Suap,Untuk Menyediakan Proteksi Terhadap Berbagai
 Macam Kejahatan.

b) M Solidaritas Yang Semakin Langka


Korupsi Yang Begitu Masif Akan Membuat Masyarakat Merasa Tidak
Mempunyai Pegangan Yang Jelas Dalam Menjalankan Kehidupan Sehari – Hari
Dan Akhirnya Masyarakat Semakin Lama Menjadi Masyarakat Individualis
Yang Mementingkan Dirinya Dan Keluarganya.

c) Dampak Masif Korupsi Terhadap Birokrasi Pemerintahan

1. Matinya Etika Sosial Politik


Korupsi Bukan Suatu Tindak Pidana Biasa Karena Ia Merusak Sendi –
Sendi
Kehidupan Yang Paling Dasar Yaitu Etika Sosial Bahkan
Kemanusiaan.Kejujuran
Sudah
Tidak Ditegakkan Lagi,Kejujuran Yang Dihadapi Dengan Kekuatan
Politik Adalah
Sesutu Tidak Mendidik Dan Justru Bertentangan Dengan Etika Dan
Moralitas.
Melindungi Seorang Koruptor Dengan Kekuatan Politik Adalah Salah Satu
Indikasi
Besar Runtuhnya Etika Sosial Politik.
2. Tidak Efektifnya Peraturan Dan Perundang – Undangan
Dewasa Ini Banyak Sekali Seseorang Yang Memiliki Perkara Atau
Permasalahan Tetapi Ingin Diposisikan Sebagai Pihak Yang Benar. Oleh
Sebab Itu Banyak Upaya Yang Dilakukan Oleh Seseorang Dalam
Memenangkan Perkaranya Seperti Menyuap Hakim, Memberi Iming –
Iming Gratifikasi Bahkan Sampai Kepada Ancaman Nyawa. Disisi Aparat
Hukum,Semestinya Menyelesaikan Masalah Haruslah Secara Fair Dan
Tanpa Ada Unsur Pemihakan , Seringkali Para Pejabat Mengalahkan
Integritasnya Dengan Menerima Suap,Iming-Iming ,Gratifikasi Atau
Apapun Untuk Memberikan Kemenangan Pada Kelompok Tertentu
Sehingga Peraturan Dan Perundang – Undangan Yang Berlaku Menjadi
Mandul Karena Setiap Perkara Selalu Di Selesaikan Dengan Korupsi.
3. Birokrasi Tidak Efisien
Menurut Survey Oleh Perc Menunjukan Bahwa Indonesia Menempati
Peringkat Kedua Dengan Birokrasi Terburuk Di Asia . Banyak Investor
Yang Tertarik Menanamkan Modalnya Di Indonesia ,Namun Untuk
Mendapatkan Perizinan Usaha Dan Investasi Harus Melalui Birokrasi
Yang Berbelit – Belit. Pada Akhirnya Suap Adalah Jalan Yang Banyak Di
Tempuh Oleh Para Pengusaha Untuk Memudahkan Izin Usaha
Mereka,Maka Sebaiknya Birokrasi Di Indonesia Harus Dibenahi.

D. DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP POLITIK DAN


DEMOKRASI

 Munculnya Kepemimpinan Korup


Perbuatan Koruptif Atau Tindak Korupsi Dilakukan Dari Tingkat Yang
Paling Bawah Dimana Konstituen Didapatkan Dan Berjalan Karena
Adanya Suap Yang Diberikan Oleh Calon-Calon Pemimpin Partai,Bukan
Karena Simpati Atau Percaya Terhadap Kemampuan Dan
Kepemimpinannya. Hubungan Transaksional Sudah Berjalan Dari Dulu
Sehingga Memunculkan Pemimpin Yang Korup.
 Hilangnya Kepercayaan Publik Pada Demokrasi
Hal Ini Terjadi Dikarenakan Tindak Korupsi Yang Besar-Besaran Yang
Dilakukan Oleh Petinggi Pemerintah ,Legislative Atau Petinggi Partai
Politik. Kondisi Ini Mengakibatkan Berkurangnya Bahkan Hilangnya
Kepercayaan Publik Terhadap Pemerintah Yang Sedang Berjalan.
 Menguatkan Plutokrasi
Plutokrasi Adalah Sistem Politik Yang Dikuasai Pemilik Modal /
Kapitalis .Akibat Korupsi Yang Telah Menyandera Pemerintahan Negeri
Kita, Maka Menghasilkan Konsekuensi Yaitu Menguatnya Plutokrasi
 Hancurnya Kedaulatan Rakyat
Dengan Semakin Banyaknya Plutokrasi Yang Terjadi , Maka Kekayaan
Negara Ini Hanya Di Nikmati Sekelompok Tertentu Saja, Bukan Rakyat
Pada Umumnya. Seharusnya Kedaulatan Ada Di Tangan Rakyat. Namun
Sekarang Ini Kedaulatan Ada Ditangan Partai Politik Karena Anggapan
Bahwa Partailah Bentuk Refresentasi Rakyat.

E. DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP PENEGAK HUKUM

a) Fungsi Pemerintah Mandul


Dampak Korupsi Yang Menghambat Berjalannya Fungsi Pemerintahan
Sebagai Pengampu Kebijakan Negara,Dapat Di Jelaskan Sebagai Berikut :
 Korupsi Menghambat Peran Negara Dalam Pengaturan Alokasi
 Korupsi Menghambat Negara Melakukan Pemerataan Akses Dan Asset
 Korupsi Juga Memperlemah Peran Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas
Ekonomi
 Dan Politik
b) Hilangnya Kepercayaan Rakyat Terhadap Lembaga Negara
Korupsi Yang Terjadi Pada Lembaga Negara Di Indonesia Yang Sering
Diberitakan Di Berbagai Media Massa Mengakibatkan Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Lembaga Negara Tersebut Menjadi Hilang.
Lembaga Negara Yang Paling Korup Menurut Barometer Korupsi Global
Adalah :
Legislatif ( Dewan Perwakilan Rakyat )
 Partai Politik
 Kepolisian
 Lembaga Peradilan ( Mahkamah Agung Dan Kejaksaan Agung )

F. DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP PERTAHANAN DAN


KEAMANAN

A. Lemahnya Alutsista Dan Sdm


Indonesia Adalah Negara Nomor 15 Terluas Di Dunia , Dengan Luas
Daratan Keseluruhan 1.919.440 Km2 Dan Luas Lautan 3,2 Juta Km2.
Indonesia Adalah Negara Kepulauan Terbesar Di Dunia Dengan
Mempunyai 17.508 Pulau. Saat Ini Kita Seringkali
Mendapatkan Berita Dari Berbagai Media Tentang Bagaimana Negara
Lain Begitu Mudah Menerobos Batas Wilayah Negara Indonesia,Baik
Dari Darat,Laut Maupun Udara.Hal Ini Tidak Terlepas Dari Lemahnya
Pengawasan Dan Alutsista Yang Dimiliki Indonesia.
B. Lemahnya Garis Batas Negara
Indonesia Mencatat Kerugian Sangat Besar Dari Sektor Kelautan ,Seperti
Yang Dilansir Oleh Kementerian Kelautan Dan Perikanan Ri Yang
Menyatakan Bahwa Indonesia Mengalami Kerugian 9,4 Triliun Rupiah
Per Tahun Akibat Pencurian Ikan Oleh Nelayan Asing (April 2011 ).
Nelayan Asing Dari Negara Malaysia,Vietnam,Philipina,Thailand Sering
Sekali Melanggar Zona Ekonomi Eksklusif ( Zee) Indonesia Dan
Mengeruk Kekayaan Laut Yang Ada Di Indonesia.
C. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat
Akumulasi Dari Rasa Tidak Percaya , Apatis , Tekanan Hidup ,
Kemiskinan Yang Tidak Berujung , Jurang Perbedaan Kaya Dan Miskin
Yang Sangat Dalam , Serta Upaya Menyelamatkan Diri Sendiri,
Menimbulkan Efek Yang Sangat Merusak,Yaitu Kekerasan. Bahkan Pada
Saat Ini Tempat Ibadahpun Bukan Merupakan Tempat Teraman Dari
Ancaman Dan Terorisme.

G. Dampak Masif Korupsi Terhadap Lingkungan

a) Korupsi Dan Kerusakan Lingkungan Hidup


b) Tanggal 9 Desember Silam ,Masyarakat Internasional Memperingati Hari
Anti Korupsi Sedunia.Meski Oleh Berbagai Lembaga, Indonesia
Termasuk Negara Terkorup Di Dunia,Namun Itu Tidak Mengurangi
Minat Masyarakat Ikut Memperingati Momentum Tersebut.
Pemberantasan Praktek Korupsi,Kolusi Dan Nepotisme,Memang Menjadi
Salah Satu Agenda Reformasi Nasional Yang Senantiasa Disuarakan
Masyarakat Menyusul Tumbangnya Regim Orde Baru. Namun Menurut
Banyak Kalangan, Yang Terjadi Justru Pengembangbiakan Korupsi ,
Sehingga Variannya Bertambah Banyak Dan Menjalar Disemua Lapisan
Masyarakat ,.Dampak Dari Mewabahnya Penyakit Korupsi,Tidak Hanya
Mendorong Eskalasi Kerusakan Moral Masyarakat , Tapi Juga Menjadi
Akar Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup Yang Cenderung Semakin
Mengganas Dalam Satu Dekade Terakhir.Pembabatan Hutan Secara
Semena-Mena ,Alih Fungsi Hutan Lindung Tanpa Mempertimbangkan
Dampak Negatif Bagi Lingkungan , Masuknya Barang Limbah Berbahaya
Beracun (B3) Secara Illegal, Terjadinya Bencana Banjir Karena
Pembangunan Yang Didasarkan Pada Dokumen AMDAL ( Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan ) Hasil Rekayasa,Mewabahnya Ragam
Penyakit Karena Pembuangan Limbah Yang Sembrono Dan Sebagainya,
Bila Ditelusuri Didalamnya Pasti Terdapat Aroma Korupsi,Kolusi Dan
Nepotisme. Praktek Korupsi Dalam Bentuk Kolusi Antara Para Elit Politik
Yang Korup Dan Elit Ekonomi Yang Serakah Akan Mengekspolitasi
Sumber Daya Alam Secara Semena-Mena Untuk Keuntungan Pribadi
,Tanpa Menghiraukan Kesejahteraan Warga Dunia Dan Ekonomi Bangsa
Sendiri.Terjadi Alih Fungsi Hutan Lindung Di Beberapa Daerah Di
Sumatera Yang Telah Menjebloskan Sejumlah Anggota DPR Adalah
Salah Satu Contoh Nyata Persekongkolan Antar Elit Yang Korup Dalam
Perusakan Lingkungan Hidup. Demikian Pula,Masuknya Limbah
Berbahaya Dari Negara Tetangga Yang Mengancam Kelestarian
Lingkungan Hidup ( Termasuk Didalamnya Manusia ) Tentu Bisa Terjadi
Karena Adanya Jalinan Kerja Yang Melibatkan Banyak Pihak.

D. NILAI NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI

1. Jujur
Jujur Didefinisikan Sebagai Lurus Hati, Tidak Berbohong Dan Tidak
Curang. Jujur Adalah Salah Satu Sifat Yang Sangat Penting Bagi
Kehidupan Mahasiswa, Tanpa Sifat Jujur Mahasiswa Tidak Akan
Dipercaya Dalam Kehidupan Sosialnya (Sugono,2008).

Kujujuran Merupakan Nilai Dasar Yang Menjadi Landasan Utama Bagi


Penegakan Integritas Dari Seseorang. Tanpa Adanya Kejujuran Mustahil
Seseorang Bisa Menjadi Pribadi Yang Berintegritas. Seseorang Dituntut
Untuk Bisa Berkata Jujur Dan Transparan Serta Tidak Berdusta Baik
Terhadap Diri Sendiri Maupun Orang Lain. Kejujuran Juga Akan Terbawa
Dalam Bekerja Sehingga Akan Membentangi Diri Terhadap Godaan
Untuk Berbuat Curang Atau Berbohong.Prinsip Kejujuran Harus Dapat
Dipegang Teguh Oleh Setiap Mahasiswa Sejak Awal Untuk Memupuk
Dan Membentuk Karakter Sedini Mungkin Dalam Setiap Pribadi
Mahasiswa.Nilai Kejujuran Juga Dapat Diwujudkan Dalam Kegiatan
Organisasi Kemahasiswaan. Misalnya, Membuat Laporan Keuangan
Dalam Kegiatan Organisasi/Kepanitiaan Dengan Jujur.Permasalahan Yang
Hingga Saat Ini Masih Menjadi Fenomena Dikalangan Mahasiswa Yaitu,
Budaya Ketidakjujuran Mahasiswa. Fakta Menunjukan Bahwa, Budaya
Ketidakjujuran Pada Waktu Menjadi Mahasiswa Indikatornya Sederhana,
Terdapat Beberapa Contoh Budaya Ketidakjujuran Mahasiswa, Misalnya
Mencontek, Plagiarism (Penjiplakan Karya Tulis), Titip Absen.Pertama,
Budaya Ketidakjujuran Mahasiswa Adalah Perilaku Mencontek, Maka
Teman Yang Dicontek Tentunya Telah ’Terampas’ Keadilan Dan
Kemampuannya. Ketika Mahasiswa Yang Dicontek Belajar Siang Malam,
Tetapi Pencontek Yang Suka Hura-Hura Dengan Gampangnya Mencuri
Hasil Kerja Keras Temannya. Mencontek Akan Menghilangkan Rasa
Percaya Diri Mahasiswa. Bila Kebiasaan Tersebut Berlanjut Maka Percaya
Diri Akan Kemampuan Diri Menjadi Luntur, Sehingga Semangat Belajar
Jadi Hilang, Mahasiswa Akan Terkungkung Oleh Pendapatnya Sendiri,
Yang Merasuki Alam Pikirannya Bahwa Untuk Pintar Tidak Harus
Belajar, Tetapi Mencontek.Kedua, Perilaku Ketidakjujuran Mahasiswa
Adalah Fenomena Plagiarisme (Penjiplakan Karya Tulis) Yang Selalu
Menjadi Momok Bagi Pendidikan Di Indonesia. Terungkapnya Kasus
Plagiarisme Dibeberapa Perguruan Tinggi, Menjadi Tolak Ukur Bagi
Kualitas Pendidikan.

2. Disiplin
Disiplin Adalah Ketaatan Atau Kepatuhan Kepada Peraturan
(Sugono,2008). Disiplin Adalah Kunci Keberhasilan Semua Orang,
Ketekunan, Dan Konsisten Untuk Terus Mengembangkan Potensi Diri
Membuat Seseorang Akan Selalu Mampu Memberdayakan Dirinya Dalam
Menjalani Tugasnya. Kapatuhan Pada Prinsip Kebaikan Dan Kebenaran
Menjadi Pegangan Utama Dalam Bekerja. Seseorang Yang Mempunyai
Pegangan Kuat Terhadap Nilai Kedisiplan Tidak Akan Terjerumus
Kedalam Kamalasan Yang Mendambakan Kekayaan Dengan Cara Mudah.
Nilai Kedisiplinan Pada Mahasiswa Dapat Diwujudkan Antara Lain
Dalam Bentuk Mengatur Dan Mengelolah Waktu Untuk Menyelesaikan
Tugas Baik Dalam Lingkup Akademik Maupun Sosial Kampus.
Kepatuhan Pada Seluruh Peraturan Dan Ketentuan Yang Berlaku Di
Kampus, Mengerjakan Sesuatunya Tepat Waktu, Dan Fokus Pada
Perkuliahan.Manfaat Dari Hidup Yang Disiplin Adalah Mahasiswa Dapat
Mencapai Tujuan Hidupnya Dengan Waktu Yang Efisien. Disiplin Juga
Membuat Orang Lain Percaya. Misalnya Orang Tua Akan Lebih Percaya
Pada Anaknya Yang Hidup Disiplin Untuk Belajar Dikota Lain
Dibandingkan Dengan Anak Yang Tidak Disiplin. Selain Disiplin Dalam
Belajar Perlu Dimiliki Oleh Mahasiswa Agar Diperoleh Hasil Belajar
Yang Maksimal.

3. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Adalah Keadaan Wajib Menanggung Segala Sesuatunya
Atau Kalau Terjadi Apa-Apa Boleh Dituntut , Dipersalahkan Dan
Diperkarakan (Sugono,2008). Pribadi Yang Utuh Mengenal Diri Dengan
Baik Akan Menyadari Bahwa Kaadaan Dirinya Dimuka Bumi Adalah
Untuk Melakukan Perbuatan Baik Demi Kemaslahatan Sesama Manusia.
Segala Tindak Tunduk Dan Kegiatan Yang Dilakukan Akan
Dipertanggungjawabkan Sepenuhnya Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Masyarakat, Negara Dan Bangsanya. Dengan Kesadaran Seperti Ini Maka
Seseorang Tidak Akan Tergelincir Dalam Perbuatan Tercela Dan
Nista.Mahasiswa Yang Memiliki Rasa Tanggung Jawab Akan Meiliki
Kecenderungan Menyelesaikan Tugas Lebih Baik Dibanding Mahasiswa
Yang Tidak Memiliki Rasa Tanggung Jawab. Seseorang Yang Dapat
Menunaikan Tanggung Jawabnya Sekecil Apapun Itu Dengan Baik Akan
Mendapatkan Kepercayaan Dari Orang Lain.

Penerapan Nilai Tanggung Jawab Pada Mahasiswa Dapat Diwujudkan


Dalam Bentuk:

1. Mempunyai Prinsip Dan Memikirkan Kemana Arah Masa Depan Yang


Akan Dituju.
2. Mempuyai Attitude Atau Sikap Yang Menonjolakan Generasi Penerus
Tenaga Kesehatan Yang Berguna Di Kemudian Hari Dalam
Mengebangkan Profesinya.
3. Selalu Belajar Untuk Menjadi Generasi Muda Yang Berguna, Tidak
Hanya Dengan Belajar Tetapi Mempunyai Sikap Dan Keperibadian
Baik.
4. Mengikuti Semua Kegiatan Yang Telah Dijadwalkan Oleh Kapus
Yaitu Ikut Praktikum Laboratorium Di Kampus; Praktik Klinik Di
Rumah Sakit, Puskesmas Dan Komunitas; Ujian Dan Mengerjakan
Semua Tugas In Atau Out.
5. Menyelesaikan Tugas Pembelajaran Dan Praktik Secara Individu Dan
Kelompok Yang Diberikan Oleh Dosen Dengan Baik Dan Tepat
Waktu.
4. Adil
Adil Adalah Sama Berat, Tidak Berat Sebalah, Tidak Memihak. Keadialn
Adalah Penilaian Dengan Memberikan Kepada Siapapun Sesuai Apa Yang
Menjadi Haknya, Yakni Dengan Bertindak Proporsional Dan Tidak
Melanggar Hukum. Pribadi Dengan Karakter Yang Baik Akan Menyadari
Bahwa Apa Yang Dia Terima Sesuai Dengan Jerih Payahnya. Ia Tidak
Akan Menuntut Untuk Mendapatkan Lebih Dari Apa Yang Dia Upayakan.
Jika Ia Seorang Pemimpin, Ia Akan Memberiakan Kompensasi Yang Adil
Kepada Bawahannya Sesuai Dengan Kinerjanya, Ia Juga Ingin
Mewujudkan Keadilan Dan Kemakuran Bagi Masyarakat Dan Bangsanya.

Bagi Mahasiswa Karakter Adil Ini Perlu Sekali Dibina Sejak Masa
Perkuliahannya Agar Mahasiswa Dapat Mempertimbangakan Dan
Mengambil Keputusan Secara Adil Dan Benar.

Nilai Keadilan Dapat Dikembangakan Oleh Mahasiswa Dalam Kehidupan


Sehari-Hari, Baik Didalam Kampus Maupun Diluar Kampus. Hal Ini
Antara Lain Dapat Diwujudkan Dalam Bentuk:

1. Menimbang Atau Menakar Segala Sesuatu Secara Objektif Dan


Seimbang Ketika Menilai Teman Atau Orang Lain Dapet Diwujudkan
Dalam Bentuk Selalu Memberikan Pujian Tulus Kepada Kawan Yang
Berprestasi, Memilih Kawan Tidak Berdasarkan Latar Belakang
Sosial.
2. Ketika Ada Teman Berselisih, Dapat Bertindak Bijaksana Dan
Memberikan Solusi Serta Tidak Memojokan Salah Satu Pihak,
Memihak Yang Benar Secara Proporsional.
3. Tidak Mengurangi Dosis Atau Takaran Obat Yang Diberiksn Kepada
Klien.
4. Adil Terhadap Dirinya Sendiri, Seperti Belajar Maksimal Sebagai
Sebuah Keadilan Terhadap Potensi Dan Bakat Yang Di Berikan Oleh
Allah Swt.
5. Adil Terhadap Diri Sendiri Juga Dapat Diterapkan Dengan Cara Hidup
Seimbang. Belajar Dan Berkerja, Berolahraga, Beristirahat Atau
Menunaikan Hak Tubuh Lainnya Seperti Makan Atau Minum Dengan
Seimbang Dan Sesuai Dengan Kebutuhan.
6. Memberikan Pelayanan Perawatan Yang Sama Kepada Semua Klian
(Tidak Membedakan Status Sosial, Agama, Ras/Suku, Bangsa, Dll).

5. Berani
Seseorang Yang Memiliki Karakter Kuat Akan Memiliki Keberanian
Untuk Menyatakan Kebenaran, Berani Mengaku Kesalahan, Berani
Bertanggungjawab, Dan Berani Menolak Kebatilan. Ia Tidak Akan
Menoleransi Adanya Penyimpangan Dan Berani Menyatakan
Penyangkalan Secara Tegas. Ia Juga Berani Berdiri Sendiri Dalam
Kebenaran Walaupun Semua Kolega Dan Teman-Teman Sejawatnya
Melakukan Perbuatan Yang Menyimpang Dari Hal Yang Semestinya. Ia
Tidak Takut Dimusuhi Dan Tidak Takut Tidak Memiliki Teman Kalau
Ternyata Mereka Mengajak Kepada Hal-Hal Yang
Menyimpang.Keberanian Sangat Diperlukan Untuk Mencapai
Kesuksesan, Serta  Keberanian Akan Semakin Matang Jika Diiringi
Dengan Keyakinan, Serta Keyakinan Akan Semakin Kuat Jika
Pengetahuannya Juga Kuat.

Nilai Keberanian Dapat Dikembangkan Oleh Mahasiswa Dengan


Kehidupan Dikampus. Antara Lain Dapat Diwujudkan Dalam Bentuk:

1. Bertanya Kepada Dosen Jika Tidak Mengerti


2. Berani Mengemukakan Pendapat Secara Bertanggungjawab
Ketikak Berdiskusi Atau Berani Maju Ke Depan Untuk
Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan.
3. Melaporkan Temannya Yang Membuat Tugat Atau Makalah
Dengan Cara Copy Paste Dari Sumber Lain Tanpa Memperhatikan
Kaidah Penulisan Ilmiah Atau Meyadur Dari Makalah Yang Sudah
Jadi ( Yang Dibuat Sendiri Maupun Orang Lain).
4. Melaporkan Teman Yang Berbuat Curang Ketika Ujian Seperti
Mencontek, Membuat Ringkasan Untuk Mencontek, Atau Diskusi
Pada Saat Ujian.
5. Melaporkan Jika Dirinya Sendiri Atau Teman Mengalami
Intimidasi Atau Kekerasan Dari Teman Atau Orang Lain.
6. Mengakui Kesalahan Yang Dilakukan Dan Bertanggungjawab
Untuk Memperbaiki Kesalahan Serta Berjanji Tidak Mengulangi
Kesalahan Yang Sama.
7. Mengajukan Saran/Usul Perbaikan Proses Balajar Mengajar
Dengan Cara Santun.
8. Menulis Artikel, Pendapat, Opini Di Majalah Dinding, Jurnal, Atau
Publikasi Ilmiah Lainnya,
9. Berani Mengatakan Tidak Pada Ajakan Dan Paksaaan Tawuran
Mahasiswa Serta Perbuatan Tercela.

Pengetahuan Yang Mendalam Diperlukan Untuk Menerapkan Nilai


Keberanian Yang Membuat Mahasiswa Menjadi Menguasai
Masalah Yang Dihadapi.

6. Peduli
Peduli Adalah Mengindahkan, Memperhatikan Dan Menghiraukan
(Sugono,2008). Kepedulian Sosial Kepada Sesama Menjadikan Seseorang
Memiliki Sifat Kasih Sayang. Individu Yang Memiliki Jiwa Sosial Tinggi
Akan Memperhatikan Lingkungan Sekelilingnya Dimana Masih Terdapat
Banyak Orang Yang Tidak Mampu, Menderita Dan Membutuhkan Uluran
Tangan. Pribadi Dengan Jiwa Sosial Tidak Akan Tergoda Untuk
Memperkaya Diri Sendiri Dengan Cara Yang Tidak Benar, Tetapi Ia
Berupaya Untuk Menyisihkan Sebagian Penghasilannya Untuk Membantu
Sesama.

Nilai Kepedulian Mahasiswa Harus Mulai Ditimbulkan Sejak Berada


Di Kampus.Oleh Karena Itu, Upaya Untuk Mengembangkan Sikap Peduli
Dikalangan Mahasiswa Sebagai Subjek Didik Sangat Penting. Hal
Tersebut Dapat Diwujudkan Dengan:

1. Berusaha Ikut Memantau Jalanya Proses Pembelajaran, Memantau


Sistem Pengelolaan Sumber Daya Di Kampus.
2. Memantau Kondisi Infrastruktur Lingkungan Kampus.
3. Jika Ada Teman Atau Orang Lain Yang Tertimpa Musibah,
Mahasiswa Dengan Suka Rela Dengan Mengumpulkan Bantuan Dana
Dan Barang, Atau Mungkin Memantau Dengan Tenaga Langsung
Sesuai Kebutuhn Yang Terkena Musibah.
4. Terlibat Aktif Dalam Kegiatan Yang Diselenggarakan Bem, Hima.
5. Tidak Merokok, Karena Asap Rokok Yang Ditimbulkan Dapat
Merugikan Diri Sendiri Dan Orang Lain.
6. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol Atau Napza Karena Bisa
Menimbulkan Hal-Hal Yang Tidak Diinginkan Seperti Menimbulkan
Perilaku Adiktif, Pertengkaran, Pelecehan, Dan Mengganggu
Keamanan Serta Ketertiban Kampus.
7. Membuang Sampah Pada Tempat, Jika Melihat Sampah Berserakan
Sebaiknya Mahasiswa Memungutnya Agar Tercipta Lingkungan
Kampus Yang Bersih.
8. Menghargai Dan Menghormati Teman, Dosen, Dan Karyawan.
9. Bersikap Ramah Tamah, Peduli, Dan Suka Menolong Terhadap
Masyarakat Sekitar.
7. kerjakeras
Berkerja Keras Dapat Didasari Dengan Adanya Kemaun. Kemauan
Menimbulkan Nasional Dan Keteladanan, Kekuatan, Daya Tahan, Daya
Kerja,Disiplin, Pendirian, Pengendarian Diri, Keberanian, Ketaabahan,
Ketaguhan, Dan Pantang Mundur,.
Pebedaannyata Akan Jelas Terlihat Seseoarang Yang Mempunyai Etos
Kerja Dengan Tidak Memilikinya.
Individu Beretos Kerja Upaya Meningkatkan Kualitas Hasil Kerjanya
Demi Terwujudnya Kemanfaatkan Publik Yang Sebesar-Besarnya.
Mencurakan Daya Fikir Kemampuan Untuk Melaksanakan Tugas Dan
Berkarya Dengan Sebaik-Baiknya.
Contoh: Peranan Nilai Kerja Keras Pada Mahasiswa Dapat Diwujudkan
Dalam Bektuk.
1. Belajar Demngan Sunguh- Sunguh Untuk Merai Cita-Cita
2. Memanfaatkan Wakyu Luang Untuk Belajar
3. Bersiakp Aktif Dalam Belajar, Misalnya Bertanya Dengan Dosen
Tentang Materi Yang Belum Di Pahami.
4. Tidk Mudah Putus Asa Dalam Mengerjakan Tugas Yang Diberikan
Dosen.
5. Tidak Tergantung Pada Orang Lain Di Dalam Mengerjakan Tugas-
Tugas Yang Diberiakan Dosen.
6. Rajin Mengikuti Kegiatan Eksra Kulikuler Untuk Meningkatkan
Prestasi Diri.
7. Tidak Membuang Waktu Untuk Melakukan Sesuatu Yang Tidak
Berguna.

8. Sederhana.
Pribadi Yang Berintregritas Tinggi Adalah Seseorang Yang Menyadari
Kebutuhanya Yang Berupa Memenuhi Kebutuhan Yang Semestinya
Tanpah Berlebihan-Lebihan. Dengan Gaya Hidup Yang Sederhan,
Seseorang Yang Dibiasakan Untuk Hidup Boros Yang Tidak Sesuai
Kemampuanya. Selain Itu Seseorang Bergaya Hidup Sederhana Juga Akan
Memprioritaskan Kebutuhab Diatas Keinginannya Yang Tidak Tergoda
Untuk Hidup Dengan Gemilang Kemewahan.
Ilmu Pengetahuan Adalah Kekeyaan Utama Yang Menjadi Modal
Kehidupanya. Ia Menyadari Bahwa Mengejar Harta Tidak Akan Ada
Habisnya Karena Nafsu Keserakahan Akan Selalu Menimbulkan
Keinginan Untuk Mencari Harta Sebanyak-Banyaknya.
Contoh: Penerapan Nilai Kesadaran Pada Mahasiswa Dapat Di Lihat
Diwujudkan Dalam Bentuk:
1. Tawadhu’ (Rendah Hati). Tidak Membeda-Bedakan Golongan, Status
Sosial Atau Pun Berbagai Bentuk Atribut Lainya.
2. Berpikaian Yang Sopan Dan Sesuai Aturan Yang Ditetapkan.
3. Merasa Cukup Dengan Apa Ada Bukan Lantaran Pasra, Malainkan
Telah Berusaha Menyempurkan Usaha .
4. Tidak Sombong Atau Menonjolkan Diri Dalam Pergaulan (Dalam Arti
Negatif)Sekalipun Iyah Mempunyai Kemamapuan.
5. Menyelaraskan Antara Kebutuhan Atau Keinginan Dengan Kemauan
Secara Realitas Proporsional.
6. Bersabardan Berprasangka Baik. Kejengkelan Atau Prasangka Buruk
Tidak Akan Mengubah Keadaan Atau Menyelesaiakn Masalah.
7. Selalu Bersyukur Dengan Apa Yang Ia Lakukan.
8. Tidak Sombong Ketika Dipujih, Dan Tidak Rendah Diri Ketika Di
Kritik Atau Di Berikan Saran Oleh Orang Lain.

9. Mandiri
Di Dalam Beberapa Buku, Di Jelaskan Mandiri Berarti Dapat Berdiri Di
Atas Kaki Sendiri, Artinya Tidak Bergatung Pada Orang Lain Dalam
Berbagai Hal. Kemandirian Di Angap Sebai Suatu Hal Yang Penting Dan
Harus Di Miliki Seseorang Tidak Akan Mampu Memimpin Orang Lain.
Kemandirian Memebentuk Karakter Kuat Pada Diri Seseorang Untuk
Menjadi Tidak Tergantung Terlalu Banyak Kepada Orang Lain.
Mentalitas Kemandirian Yang Dimiliki Seseorang Dapat Mengoptimalkan
Daya Fikir Guna Bekerja Efektif Jejaring Sosial Yang Dimiliki Pribadi
Yang Mandiri Di Manfaatkan Untuk Menunjang Pekerjanya Tetapi Tidak
Untuk Mengalihkan Tugasnya.
Mahasiwa Mandiri Dan Dewasa Juga Harus Memiliki Sifat-Sifat Seperti:
1. Sense Of Reality And Emotion Stability
2. Mampu Menhadapi Tantangan Dengan Baik Meskipun Gagal
Tetap Pernah Menyerah Denagan Mengangap Semua Rintangan
Sebagai Sebuah Tantangan Yang Harus Di Tempuh Sebagai
Sebuah Proses Dalam Mencapai Kesuksesan.
3. Mampu Bersyukur Dimasa-Masa Sulit, Biasanya Orang Yang
Masih Labil, Akan Sulit Bersyukur Dimasa-Masa Sulit.
4. Dapat Menentukan Keputusan Dan Befikir Bijak Dalam Keadaan
Terdesak.
Dapat Mengontrol Amarah Saat Ada Sesuatu Yang Menyakitkan
Hati Serta Memiliki Toleransi Dan Optimis Tiggi.
5. Berfikir Seribuh Sebelum Melakukan Satu Kegiatan Serta Tidak
Gegabah
6. Dan Selalu Berfikir Matang Sebelum Bertindak
7. Memiliki Sodaritas Yang Tinggi Terhadap Teman-Teman Dan
Orang Yang
Membutuhkan.

E. PENANGULANGAN KORUPSI

a) Pengertian Pemberantasan Korupsi.


Memberantas Korupsi Adalah Menghukum Seberat-Beratnya Pelaku
Korupsi.
Dengan Demikian, Bidang Hukum Khususnya Hukum Pidana Akan
Diangap Sebagai Jawaban Yang Paling Tepat Untuk Memberantas
Korupsi.
Merupakan Sebuah Realita Bahwa Kita Sudah Memiliki Berbagain
Perangkat Hukum Untuk Lembaga Serta Aparat Hukum Yang
Mengabdi Untuk Menjalankan Peraturan Tersebut Terbaik, Kepolisian,
Jaksaan, Dan Pengadila.Kita Bahkan Memiliki Sebuah Lembaga
Independen Yang Bernama Komisi Pemberantas Korupsi. Namun Apa
Yang Terjadi? Korupsi Tetap Tumbuh Subur Dan Berkembang
Dengan Pesat.

b) Faktor Penyebab Korupsi.


1) Faktor Politik.
Politik Merupakan Salah Satu Sara Untuk Melakukan Korupsi. Hal
Ini Dapat Dilihat Ketika Terjadi Intrabilitas Politik Atau Ketika
Politisi Memouyai. Hasrat Untuk Mempertahankan Kekuasaannya.
2) Faktor Hukum.
Hukum Biasanya Menjadi Fator Terjadinya Korupsi.
3) Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi Juga Merupakan Salah Satu Penyebab Terjadinya
Korupsi.
4) Faktor Organisasi.
Organisasi Dalam Hal Ini Adalah Organisasi Dalam Arti Luas,
Tidak Hanya Organisasi Yang Ada Dalam Suatu Lembaga, Tetapi
Juga Sistem Perorganisasian Yang Ada Dalam Lingkungkan
Masyarakat.

c) Dampak-Dampak Korupsi.
1) Terhadap Ekonomi
2) Korupsi Juga Mempersulit Pembangunan Ekonomi Dan Merugikan
Kualitas Pelayanan Pemerintah.
3) Korupsi Juga Mempersulit Pembangunan Ekonomi Dengam
Membuat Distori Dan Ketidak Efisienan Yang Tinggi.
4) Korupsi Menimbulkan Distirsi (Kekacauan) Di Dalm Sektor Publik
Dengan Mengalih Investasi Publik Ke Proyek-Proyek Masyarakat
Yang Mana Sogokan Dan Upah Tersediah Banyak.

d) Prisip-Prinsip Dan Nilai Anti Korupsi.


A. Kejujuran.
B. Kepedulian.
C. Kemandirian.
D. Kedisiplinan.
E. Tangung Jawab.
F. Kerja Keras.
G. Kesederhanaan.
H. Keberanian.
I. Keadilan.
J. Konsep Pemberantas Korupsi.

e) Konsep Pemberantasan Korupsi.


Tidak Ada Jawaban Yang Tungal Yang Sederhana Untuk Menjawab
Mengapa Korupsi Timbul Dan Berkembang Semikian Masif Di Suatu
Negara. Ada Yang Menyatakan Bahwa Korupsi Ibarat Penyakit”
Kanker Ganas” Yang Sifatnya Tak Hanya Kronis Tapi Juga Akut .
Dari Peryataan Ini Dapat Di Pahami Bahwa Sangat Penting Untuk
Meng Hubungkan Strategis Atau Upaya Pemberantasan Korupsi
Dengan Melihat Karakteristik Dari Berbagai Pihak Yang Terlibat Serta
Lingkungan Dimana Mereka Bekerja Atau Beroperasi.

f) Upayah Penangulangan Kejahatan Korupsi Hukum Pidana.


Kebijakan Penangulangan Kejahatan Atau Biasa Dikenal Dengan
Istilah Politik Kriminal Atau Criminal Policy Oleh G. Peter Hoenagels
Dibedakan Sebagai Berikut.
1. Kebijakan Penerapan Hukum Pidana (Criminal Law Application)
2. Kebijakan Pencegahan Tanpa Hukum Pidana (Prevention Without
Punishment).
3. Kebijakan Untuk Mempengaruhi Pandangan Masyarakat Mengenai
Kejahtan Pemidaan Lewat Mass Media (Influencing Views Of
Sociaty On Crime And Punishment/Mass Media.
g) Pencegahan Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat.
Salah Satu Upayah Pemberantasan Korupsi Adalah Memberi Hak Pada
Masyarakat.

F. GERAKAN KERJASAMA DAN INSRUMEN INTERNASIONA 
PENCEGAHAN KORUPSI.

1) Korupsi Adalah Salah Satu Masalah Dan Tantangan Besar Yang


Dihadapi Oleh Masyarakat Internasioanl Pada Saat Ini. Korupsi Tidak
Hanya Mengancam Pemnuh Hak-Hak Dasar Manusia Dan
Menyebabkan Mecetnya Demokrasi Dan Proses Demokrasitisasi.
Namu Juga Mengancam Pemenuh Asasi Manusia, Merusak
Lingkungan Hidup, Menghanbat Pembangunan Dan Meningkat
Angka Kemiskinan Jutaan Orang Diseliruh Dunia.

2) Gerakan Organisasi Internasional.


Setiap 5 (Lima) Tahun, Secara Reguler Perserikatan Bangsa-Bangsa
(United Nations) Menyelegarakan Kogres Tentang Pencegahan
Kejahatan Dan Perlakuan Terhadap Penjahat Atau Sering Disebut
United Nation Cogress On Prevention On Crime And Treament Of
Offenders. Pada Kesempatan Pertama, Kogres Ini Diadakan Di
Geneva Pada Tahun 1955. Sampai Saat Ini Kogres Pbb Ini Telah Di
Terselengarakan 12 Kali. Kongres Yang Ke-12 Di Adakan Di
Salvador Pada Bulan April 2010. Dalam Kogres Pbb Ke-10 Yang
Diadakan Di Vienna (Autralia) Pada Tahun 2000.Isu Mengenai
Korupsi Menjadi Topik Pembahasan Yang Utama.

3) Dalam Resolusi 54/128 Of December 1999, Di Bawah Wujud “Action


Against Carruption” Majelis Ulama Pbb Untuk Melakukan Rivew
Terhadap Seluruh Kebijakan Serta Peraturan Perundang-Undangan
Domestic Masing-Masing Negara Untuk Mencegah Dan Melakukan
Control Terhadp Korupsi.

Pemberantasan Korupsi Dapat Dilakukan Dengan Mengeluaraka


Kebijakan Pencegahan Korupsi Dengan Baik Ditingkat Nasional
Maupun Internasional, Mengembangkan Cara Atau Praktek
Pencegahan Serta Memberikan Contoh Pencegahan Korupsi Yang
Efektif Di Berbagai Negara.

a) Perhatian Perlu Di Berikan Cara-Cara Yang Efektif Untuk


Meningkatakan Resiko Korupsi Atau Meningkatakan Kemudahan
Menangkap Seseorang Yang Melakukan Korupsi. Kesemauanya
Harus Disertai Dengan.
A. Kemauan Politik Yang Kuat Dari Pemerintah (Strong Political
Will)
B. Adanya Kesemimbanagan Kekuasassn Antar Badan Legislatif,
Eksekutif Dan Peraddilan.
C. Pemberdayaan Masyarakat Sipil.
D. Adanya Media Yang Bebas Dan Independen Yang Dapat
Memberikan Akses Informasi Pada Publik.

b) Dalam Globalisasi Program Against Corruption Dijelaskan Bahwa


Korupsi Dapat Doklasifiksi Dalam Berbagai Kegiatan. Sebagai
Contoh Korupsi Dapat Di Bedakan Menjadi Petty Corruptiondan
Grand Corruption. Korupsi Dapat Pula Di Bedakan Menjadi
‘Episodic’dan ‘Systemic Corruption. Menurut Tingkatan Atau Leve-
Lnya Korupsi Juga Di Bedakan Menjadi Street,Business, Dan Top
Political And Financial Cirruption.

1. Bank Dunia (World Bank)


Setealah Tahun 1997, Tingkat Korupsi Menjadi Salah Satu
Pertimbangan Atau Prakondisi Dari Bank Dunia (Baik Work
Bank Maupun Imf) Memberikan Pinjaman Pada Negara-
Negara Berkembang, Untuk Keperluan Ini, Work Bank Instute
Mengembangkan Anti-Corrution Care Program Yang
Bertujuan Untuk Menanamkan Awarenes Mengenai Korupsi
Dan Pelibatan Masyarakat Sipil Untuk Pemberantasan
Korupsi.

2. Oecd (Organization For Economik Co-Operation And


Develompment).
Setelah Ditemuinya Kegagalan Dalam Kesepakatan Pada
Konvensi Perserikata Bangsa-Bangsa (Pbb) Pada Sekitar
Tahun 1970-An, Ocdc Didukung Oleh Pbb Mengambil Langka
Baru Untuk Menerangi Korupsi Tingkat Internasional. Sebuah
Badan Pekerja Atau Working Gruop On Bribery In
Internasional Business Trasaction Dodirikan Pada Tahun 1989.
Pada Tahu 1997, Convertion On Bribery Of Foreign Publik
Official In Internasional Business Trasaction Disetujui.

3. Masyarakat Eropa.
Di Negara-Neagar Uni Eropa, Gerakan Pemberatasan Korupsi
Secara Internasional Dimulai Pada Sekitar Tahun 1996. Tahun
1997 The Council Of Europe Program Against Corrution
Menerima Kesempatan Politik Prioritas.
Pada Tahun 1997, Komis Mentri-Mentri Negara Eropa
Mengapdopsi 20 Gluding Principles Untuk Pemberantas
Korupsi, Denga Mengindentifikasi Area-Area Rawan Korupsi
Dan Meningkatkan Cara-Cara Efektif Dan Strategi
Pemberantasanya.

c) Gerakan Lembaga Swadaya Internasional (International Ngos)


 Transparancy Internasional
Transparancy Internasional (Ti) Adalah Sebuah Organisais
Internasional Non Pemerintah Yang Memenatau Dan
Mempublikasikan Hasil-Hasil Penilitian Mengenai Korupsi
Yang Dil;Akuakn Oleh Korporasi Politik Ditingkat
Internaional. Ti Berkantor Pusat Di Berlin, Jerman Didirikan
Pada Sekitar Bulan Mei 1993 Melalui Inisiatif Peter Aigen,
Seorang Mantan Regional Bank Dunia (Work Bank) Pada
Tahun 1995 Ti Mengembangakan Indeks Persepsi Korupsi
(Corruption Perception Index).

a) Tiri.
Tiri (Making Integrity Work) Adalah Sebuah Organisasi
Indenpenden Non-Pemerintah Yang Memiliki Head-Office Di
London, United Kingdom Dan Memiliki Kantor Perwakilan Di
Beberapa Negara Di Negara Termasuk Jakarata. Tiri Di
Dirirkan Dengan Kenyakinan Bahwa Dengan Integritas,
Kesempatan Besar Untuk Perbaikan Dalam Pembangunan
Berkelanjutan Dan Merata Di Seluruh Dunia Aakn Dapat
Tercapi.

b) Instrumen Internasional Pencegahan Korupsi.


 United Nations Conventional Against Corruption (Uncac)
Salah Satu Instrument Internasional Yang Sangat Penting
Dalam Rangka Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi
Adalah United Nations Convention Against Corruption Yang
Telah Di Tanda Tangani Lebih Dari 140 Negara.
1. Masalah Pencegahan.
2. Kriminalisasi
3. Kerjasama Internasional
4. Pembagian Aset-Aset Hasil Korupsi
5. Pencegahan Korupsi : Belajar Dari Negara Lain.
6. Arti Penting Ratifikasi Konvensi Anti Korupsi Bagi
Indonesia.
7. Peranan Mahasiswa Dalam Penangulangan Korupsi.

G. PERANAN MAHASISWAN DALAM PENAGULANGAN KORUPSI

a) Pengertian Korupsi.
Kata Korupsi Suadah Bukan Hal Yang Asing Lagi Bagi Kita.
Korupsi Berasal Dari Bahasa Latin Corruptio (Fockema Andreae
1951) Atau Corroptus (Webter Student Latin Dictionary: 1960).
Selanjutanya Dari Bahasa Latin Iti Turun Ke Bahasa Eropa
Seperti Inggris: Corruption, Corruopt Kemudian Bahasa Belanda
Yaitu: Corruptie, Arti Kata Korupsi Telah Diterimah Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia: Korupsi Iyalah Perbuatan Yang
Buruk Seperti Pengertian Pengelapan Uang, Penerimaan Uang
Sogok Dan Sebaiganya (Poerwadarminta : 1976). Sedangakan
Pengertian Korupsi Menurut Uud No 31 Tahun 1999 Dan Uud No
20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidanah Korupsi
Adalah Pebuatan Sikap Orang Baik Pemerintah Maupun Swasta
Yang Melangar Hukum Melakukan Perbuatan Memperkaya Diri
Sendiri Atau Orang Lain Atau Korporasi Yang Dapat Merugikan
Keugan Negara.

1. Korupsi Berdasraka Pemahaman Pasal 2 Undang-


Undang No 31 Tahun 1999 Yang Di Ubah Menjadi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
2. Resuah Berasal Dari Bahasa Arab “Risywah” Menurut
Kamus Bahasa Arab Indonesia Yang Artinya Sama
Dengan Korupsi (Andi Hamzah:2002)
3. Baharuddin Mengutip Pendapat David M. Chalmers,
Merugikan Istilah Korupsi Dalam Berbagai Bidang,
Yakni Manyangkut Masalah Penyuapan, Yang
Berhubungan Dengan Manipilasi Bidang Ekonomi.
4. Korupsi Sebagai Suatu Fenomena Sosial Bersifat
Kompleks.

b) Gerakan Anti Korupsi.


Korupsi Di Indonesia Sudah Berlansung Lama. Berbagai Upaya
Pemberantasan Korupsipun Sudah Dilakukan Sejak Tahu-Tahun
Awal Setelah Kemerdekaan Berbagai Peraturan Perundangan
Tentang Pemberantasan Korupsi Juga Sudah Dibuat, Demikian
Juga Bergai Institusi Pemberantasan Korupsi Silih Berganti
Didirikan, Dari Tim Pemberantasan Korupsi Pada Tahun 1967
Sampai Dengan Pendirian Kpk Pada Tahun 2003.

c) Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi Pada
Dasarnya Dapat Dibedakan Menjadi Empat Wilayah Yaituh:
Lingkungan Keluarga, Di Lingkungakan Kampus, Di Masyarakat
Sekitar, Dan Di Tingkat Lokal, Nasional.Lingkungkan Keluarga
Dapat Menjadi Tolak Ukur Yang Pertam Dan Utama Bagi
Mahasiswa Untuk Menguji Apakah Proses Internalisasi
Antimkorupsi Dalam Diri Mereka Sudah Terjadi. Keterlibatan
Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi Di Lingkungan Kampus
Tidak Bisa Di Lepaskan Dar Status Mahasiswa Dalam Gerakan
Anti Korupsi Kampus Tidak Bisa Di Lepaskan Status Mahasiswa
Sebagai Peserta Didik Yang Mempyunyai Kewajiban Ikut
Menjalankan Visi Misi Kampusnya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Korupsi Pada Dasarnya Ada Disekeliling Kita, Mungkin Terkadang Kita Tidak
Menyadari Itu. Korupsi Bisa Terjadi Dirumah, Sekolah, Masyarakat, Maupun
Diintansi Tertinggi Dan Dalam Pemerintahan. Korupsi Adalah Suatu Tindak
Perdana Yang Memperkaya Diri Yang Secara Langsung Merugikan Negara Atau
Perekonomian Negara. Jadi, Unsur Dalam Perbuatan Korupsi Meliputi Dua
Aspek. Aspek Yang Memperkaya Diri Dengan Menggunakan Kedudukannya Dan
Aspek Penggunaan Uang Negara Untuk Kepentingannya. Adapun Penyebabnya
Antara Lain, Ketiadaan Dan Kelemahan Pemimpin, Kelemahan Pengajaran Dan
Etika, Kolonialisme, Penjajahan Rendahnya Pendidikan, Kemiskinan, Tidak
Adanya Hukuman Yang Keras, Kelangkaan Lingkungan Yang Subur Untuk
Perilaku Korupsi, Rendahnya Sumber Daya Manusia, Serta Struktur Ekonomi.
Korupsi Dapat Diklasifikasikan Menjadi Tiga Jenis, Yaitu Bentuk, Sifat, Dan
Tujuan. Dampak Korupsi Dapat Terjadi Di Berbagai Bidang Diantaranya, Bidang
Demokrasi, Ekonomi, Dan Kesejahteraan Negara. Dibutuhkan Kecerdasan Dan
Keberanian Untuk Mendobrak Dan Merobohkan Pilar-Pilar Korupsi Yang
Menjadi Penghambat Utama Lambatnya Pembangunan Ekonomi Nan Paripurna
Di Indonesia. Korupsi Yang Telah Terlalu Lama Menjadi Wabah Yang Tidak
Pernah Kunjung Selesai, Karena Pembunuhan Terhadap Wabah Tersebut Tidak
Pernah Tepat Sasaran. Oleh Sebab Itu Dibutuhkan Kecerdasan Masyarakat Sipil
Untuk Mengawasi Dan Membuat Keputusan Politik Untuk Mencegah Makin
Mewabahnya Penyakit Kotor Korupsi Di Indonesia.
B. SARAN

Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan


pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Tanzi, Vito (1998), Corruption Arountd The World:Causes, Consequences, Seap,


And Cures.
International Mondetari Funt Working Paper.
Tanze, Vito And Hamid Davoodi (1997), Corruption Publik Interetment And
Grotethl.
International Monetari Fund Working Paper.
Mauro, Paolo (2002) The Persistence Of Corruption And The Slow Economic
Groneth.Imf.
Mauro Paolo (1995) Currutnt Account Surpluses And The Interest Rate Island In
Switzerland, Imf : Working Paper.
Badan Pusat Statik (2011), Berita Resmi Statistik; Profil Kemiskinan Di
Indonesia.
Maret 2011, No.45/07/Th.Xiv, 1 Juli 2011.
Http. //Www.Metritvnews.Com/Category/News/2011/14/54601/Utang-Indonesia-
Capai.
Rp.1-761-Triliun,(Selasa 14 Juni 2011).
Http.//Berfigultom.Wordpress.Com/Category/Serba-Serbi,(26 Mei 2011)
Http.//Www.Greenradiaon.Fm/News/Lates/6578-2020-Hutanpkalimantan-
Selatan-Musnah
(11 Agustus 2011)
Http.//Kampuskeuangan.Wordpress.Com/2011/05/10/Dampak Masif-Korupsi
Terhadap Eksistensi-Negara-Bangsa/#More-115.
Http.//Www.Tempointeraktif.Com/Hg/Bisnis/2011/04/12/Brk,20110412327055,J
d.Html.

Anda mungkin juga menyukai