Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PEMBUATAN BATIK MELATI

OLEH KELOMPOK
ANGGOTA: 1.PERLITA WINDIA SARI
2. NABILA DW PARTIWI
3. SEANDRA ILMANAFI MUKHLISA
4. SHELOMITHA NAYLA PUTRI DANISA

DINAS PENDIDIKAN KOTA JAMBI


SMAN 10 KOTA JAMBI 2021/2022
MOTTO

Seni bukanlah apa yang kamu lihat, tetapi apa yang membuat orang lain melihatnya

ABSTRAK

Sebagai bangsa Indonesia, tentunya kita seringkali merasa bangga akan batik
sebagai warisan budaya bangsa. Terlebih lagi, sejak tahun 2009 batik telah
mendapat pengakuan internasional dan secara resmi menjadi bagian dari Daftar
Representatif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO)
sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Untuk memperingati hal ini,
Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Tanpa kita sadari, batik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia. Batik nyaman digunakan untuk bekerja, mengikuti acara
keluarga, hingga menghadiri acara resmi. Batik juga mudah ditemukan pada
berbagai bentuk serta tingkatan, baik dalam bentuk kain, produksi massa pakaian
jadi, maupun produk haute couture karya desainer Indonesia.
Melalui UNESCO, dunia internasional telah mengakui batik sebagai budaya tak
benda warisan manusia yang berasal dari Indonesia. Namun, batik Indonesia
bukanlah produk massa yang sekadar memiliki corak tanpa makna. Masuknya
batik ke dalam Daftar UNESCO membawa kewajiban bagi Indonesia untuk
melindungi tradisi batik, sehingga kita sebagai bangsa Indonesia harus dapat
memaknai dan melestarikan ikon budaya dunia ini, serta mengetahui aspek-aspek
tradisi batik yang perlu dilindungi.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.

ii
DAFTAR ISI
Motto …………………………………………………………………………………i
Abstrak ……………………………………………………………………………….I
Kata pengantar ……………………………………………………………………II
Bab I……………………………………………………………………………………..
Pendahuluan……………………………………………………………………….III
A. Latar belakang ……………………………………………………………….
B. tujuan ………………………………………………………………………….
C.manfaat…………………………………………………………………………….
Bab II………………………………………………………………………………….
Isi……………………………………………………………………………………….
A. sejarah batik………………………………………………………………….
B. jenis jeinis batik………………………………………………………………
Bab III
Pelaksanaan ……………………………………………………………………..
A. waktu /tempat………………………………………………..
B. peralatan yang digunakan ………………………………….
C. bahan yang dibutuhkan………………………………………………..
D. cara membatik…………………………………………………………
E. anggaran biaya………………………………………………………….
1. Perolehan biaya ……………………………………………
2. pengeluaran dana………………………………………
Penutup……………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………
Lampiran………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Batik merupakan salah satu seni budaya yang telah diakui dunia sebagai
warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi oleh UNESCO sejak
Oktober tahun 2009. Di Indonesia batik sudah ada sejak zaman Majapahit dan
sangat populer pada abad setelahnya. Sampai abad 20 semua batik yang
dihasilkan adalah batik tulis, kemudian setelah itu baru dikenal batik cap. Oleh
karena itu, batik merupakan salah satu warisan seni budaya yang patut
dilestarikan dan dikembangkan.

Dalam usaha untuk melestarikan dan mengembangkan batik, salah satu yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat inovasi dalam pembentukan motif
batik. Dalam pembentukan motif tersebut ada 3 teknik yang digunakan yaitu:
klowongan, isen isen, dan ornamentasi harmoni. Klowongan merupakan proses
pembentukan elemen dasar dari desain batik secara umum. Isen-isen adalah
proses pengisisan bagian bagian ornamen. Ornamentasi harmoni adalah
penempatan berbagai latar belakang dari desain secara keseluruhan sehingga
menunjukkan harmonisasi secara umum. Bisa dikatakan inti dari pembentukan
motif batik adalah upaya untuk mengisi ruang kosong dalam bidang dua dimensi
yang diciptakan secara generatif dan iteratif (Asti, 2011). Hingga saat ini telah
ditemukan beberapa inovasi dalam pembentukan motif batik. Salah 2 satu yang
sudah dilakukan adalah dengan memanfaatkan grup kristalografi.

1
Grup kristalografi adalah grup simetri tak hingga yang didalamnya terdapat dua
translasi atau pergeseran. Grup ini dapat mengisi suatu bidang datar dengan
poligon yang kongruen tanpa tumpang tindih kecuali pada sisi-sisinya. Poligon-
poligon tersebut dapat diisi menggunakan sebuah pola dasar sehingga nantinya
dapat terbentuk suatu motif. Menurut (Gallian, 2006) terdapat 17 grup yang
termasuk ke dalam grup kristalografi. Setiap grup dapat membentuk suatu motif
yang berbedabeda.
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan yang berkaitan dengan grup
kristalografi diantaranya adalah: “Kristalografi Bidang Datar Batik Cap” (Kartono,
dkk 2013) yang menghasilkan 13 motif batik cap dengn memanfaatkan grup
kristalografi secara manual, “Survei Pola Grup Kristalografi Bidang Ragam Batik
Tradisional” (Ganardi, dkk, 2012) dengan hasil 180 dari 262 motif batik di
Indonesia menggunakan grup kristalografi , “Similiar Symmetries: The Role Of
Wallpaper Groups in Perceptual Texture Similarity” (Clarke, dkk, 2011) yang
meneliti tentang tingkat kesamaan tiap pola pada grup kristalografi berdasarkan
penglihatan manusia dan “The Plane Symmetry Groups: Their Recognition and
Notation” (Schattshneider, 1978).

Dalam penelitian ini penulis akan membentuk motif batik menggunakan


aplikasi grup kristalografi dan diimplementasikan 3 menggunakan Graphical User
Interface (GUI) dalam software MATLAB. Pembentukan motif batik dilakukan
dengan menggunakan sebuah pola dasar tertentu yang diaplikasikan kedalam 17
grup kristalografi, sehingga dari satu pola dasar dapat menghasilkan 17 motif
batik yang berbeda. Pembentukan motif batik menggunakan grup kristalografi
tersebut kemudian diimplementasikan menggunakan Graphical User Interface
(GUI) pada MATLAB. Hal ini dikarenakan mempermudah pengguna dalam
mengakses aplikasi grup kristalografi untuk membentuk motif batik.

2
Dengan Graphical User Interface (GUI), pengguna dapat memasukkan input pola
dasar dalam bentuk gambar dan mendapat output berupa motif batik dalam
bentuk gambar. Kemudian setelah itu akan dianalisa mengenai motif-motif yang
dihasilkan dari tiap grup kristalografi berdasarkan pola dasar yang digunakan.

B.TUJUAN
Dengan cara membuat batik jambi ini, secara tidak langsung kita telah
melestarikan batik jambi. Dengan demikian batik jambi akan terus terlestarikan ,
dan tidak akan hilang ditelan peradaban . Di daerah jambi sendiri ,batik mulai
jarang digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu ,pembuatan batik dapat
berpengaruh besar terhadap pelestarian batik di daerah jambi.
Pembuatan batik yang dilakukan oleh generasi muda saat ini, dapat
memperkembangkan motif-motif batik yang lama menjadi lebih modern. Dengan
begitu, kaum milenial akan sangat bangga menggunakan batik yang sudah
diinovasikan menjadi lebih modern.

C.MANFAAT
Manfaat membatik sendiri adalah, menjadikan salah satu sarana untuk
memperkenalkan bagaimana pada khalayak umum atau masyarakat yang tidak
tahu menahu tentang proses pembuatan batik.
Dan dengan cara membatik tersebut, kita dapat memperkenalkan batik ke tanah
internasional .
ISI

A.SEJARAH BATIK

Sejarah batik Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan


Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan,
pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu
berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit


dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian
batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah
akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal
dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika
Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka,
Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik
cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi
salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya
kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk
pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak
dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh
mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.
Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya
meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi
waktu luang mereka. Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri
dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon
mengkudu, soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya
dibuat dari tanah lumpur.

B.JENIS-JENIS BATIK

Batik yang memiliki warna dan motif yang cantik makin digemari, bukan hanya saat acara formal,
tetapi juga tampilan sehari-hari. Motif batik di Indonesia tidak hanya terdiri dari satu macam,
melainkan banyak jenisnya yang dibedakan berdasarkan daerah. Ada beberapa motif batik yang
memiliki filosofi sehingga membuatnya terlihat istimewa. Sudahkah Anda tahu jenis-jenis motif
batik yang ada di Indonesia?. Berikut ini referensi jenis-jenis motif batik di Indonesia beserta
penjelasannya yang perlu diketahui,

1. Batik Parang Kusumo


Batik Parang Kusumo mempunyai motif yang klasik. Motif batik asal Kota Solo ini menyerupai
ombak lautan. Makna di balik motif ini, yaitu ombak mempunyai sifat kuat yang selalu menghantam
tebing dan karang di lautan.

2. Mega Mendung
Motif batik Mega Mendung berasal dari Kota Cirebon, Jawa Barat. Batik Mega Mendung
mengangkat motif awan mendung yang menyimpan makna mendalam.
Motif batik Mega Mendung ditampilkan dengan tujuh gradasi warna yang berlapis. Secara etimologis
kata 'Mega Mendung' dapat diartikan awan mendung. Awan
mendung ini bisa menjadi penggambaran bahwa manusia dalam menjalani kehidupan harus selalu
bersikap sabar, teduh, dan tidak mudah marah.
3. Batik Sidomukti
Motif batik selanjutnya ialah batik Sidomukti. Batik ini tidak kalah populer dengan batik lainnya
yang ada di Indonesia.
Batik Sidomukti merupakan ciri khas dari batik Keraton Solo. Batik jenis ini biasanya dilukis
menggunakan zat pewarna soga alam yang berwarna cokelat. Penggunaan warni ini menunjukkan
batik Sidomukti termasuk jenis batik klasik.

4.Batik Angso Duo


Menurut legenda, motif batik duo Angso adalah sepasang angsa yang diyakini telah memimpin
Puteri Mayang Mangurai dan Orang Kayo Hitam dalam pencarian tempat tinggal atau membuka
negara baru, yang sekarang dikenal sebagai Kota Jambi. Dalam versi lain, itu mewakili karakter
orang Jambi sebagai masyarakat yang sederhana dan konvensional. Sejarah mencatat motif ini telah
ada sejak abad 14.

5. Batik Tujuh Rupa


Motif batik selanjutnya adalah batik Tujuh Rupa. Batik ini merupakan ciri khas masyarakat
Pekalongan. Yang membedakan batik ini dengan batik lainnya adalah batik Tujuh Rupa didominasi
dengan motif tumbuhan dan hewan.

6. Batik Singa Barong


Batik Singa Barong adalah batik khas Cirebon, Jawa Barat. Singa Barong merupakan binatang
mitologis yang memiliki kekuatan ajaib. Sebab, berdasarkan bahasa Jawa dan Bali, Barong erat
kaitannya dengan sifat-sifat ajaib.

7. Batik Pring Sedapur


Batik Pring Sedapur berasal dari daerah Magetan, dengan mengangkat tanaman pring atau bambu
sebagai ciri khas motifnya. Selain itu, jenis batik ini dipadukan dengan hiasan urung yang menawan.
Perpaduan motif bambu dan burung tersebut menggambarkan kehidupan yang rukun dan tenteram.

8. Batik Kawung
Batik Kawung memiliki motif tua yang berbentuk seperti kolang-kaling, disusun hingga membentuk
persegi empat sudut. Batik ini menggambarkan sifat pengendalian diri yang baik, hati yang tulus dan
bersih, tanpa perasaan iri dan dengki terhadap orang lain.

9. Batik Jagatan Pisang


Batik jagatan pisang juga merupakan satu di antara dari macam-macam motif batik kebanggaan
masyarakat Bali. Sesuai namanya, batik ini mempunyai motif pisang Bali yang melambangkan
makna harapan, doa, dan keselamatan.

10. Batik Lasem


Motif batik kelima adalah batik Lasem. Batik khas Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, jika dilihat
mempunyai warna yang mencolok. Selain itu, batik Lasem menggabungkan budaya China dan Jawa
dalam satu karya.

PELAKSANAAN
A.WAKTU/TEMPAT
 Pada hari selasa 19 oktober 2021 pergi kesentral batik jambi berkah dimulai dari jam
( 08.00 wib – selesai )
 Pada hari selasa 25 oktober 2021 proses pembuatan motif pada kain di sekolah mulai
dari jam (07.30 wib – selesai)
 Pada hari rabu 26 oktober 2021 proses penyelesaian kain batik di sekola mulai dari jam
( 07.30 wib – selesai)

B.PERALATAN YANG DI GUNAKAN


 Canting (sebagai alat pembentuk motif)
 Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)
 Panci dan kompor kecil untuk memanaskan

C.BAHAN YANG DIBUTUHKAN


 Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
 Lilin (malam) yang dicairkan
 Larutan pewarna
D.CARA MEMBATIK
1. Merupakan tahap pembuatan pola diatas kertas
2. Njiplak. Proses pemindahan pola dari kertas ke kain
3. Ngelowong. Tahap melekatkan lilin dengan menyesuaikan pada pola yang telah
dibuat
4. Ngiseni.Proses memberikan ornamen ornamen seperti gambar
bunga,tumbuhan,atau hewan.
5. Nyolet. Merupakan proses mewarnai dengan kuas.
6. Mopok. Menutup bagian yang telah diwarnai dengan malam atau lilin.
7.Nembok. Tahap untuk menutup bagian latar belakang pola yg tidak diwarnai.
8. Ngelir.proses pewarnaan kain dengan merendamnya pada pewarna alami atau
kimia secara menyeluruh.
9. Ngelorod. Perendaman kain ke dalam air mendidih untuk meluruhkan malam
10. Menjemur

E. ANGGARAN BIAYA
1. Perolehan dana

- Uang kas
- Uang iuaran
2. Pengeluaran biaya
- Pewarna tambahan : Rp 31.500

- Kuas : Rp 50.000
- Spons : Rp 10.000
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batik Jambi merupakan salah satu budaya khas Indonesia yang patut dijaga,
dikembangkan, dilindungi, dan dilestarikan. Sebagai warga Indonesia yang peduli
terhadap budaya, senantiasa harus memajukan batik baik dari segi motif dan
ragam hiasnya, atau pun memperluas kembali pemasarannya. Hal ini tentunya
akan berpengaruh terhadap kelangsungan batik Indonesia kedepannya.

B. Saran

LAMPIRAN

Pemberian materi oleh ibu Syarifah Ema Pergi kesentral dan pemberian materi oleh pemilik

Proses pengecapan motif pada kain

Proses pembuatan motif dengan tulis tangan


Proses mencanting Proses pemberian warna

Proses penjemuran Proses penutupan warna dengan lilin

P
Proses pencucian Proses perebusan untuk melunturkan lilin

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai