Anda di halaman 1dari 4

SAP PENYULUHAN KESEHATAN

PRAKTIK PROFESI NERS (PPN) KEPERAWATAN GERONTIK


DI PANTI TRESNA WERDA KOTA BENGKULU

Oleh :
Dera Aprianti
(P05120421011)

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructure

( ) ( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
T.A. 2021/2022
SAP PENKES TENTANG PERAWATAN KUKU KAKI PADA LANSIA DENGAN
DIABETES MELLITUS DI PANTI TRESNA WERDA KOTA BENGKULU

A. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus (DM) merupakan kumpulan gangguan kronis pada endokrin
pankreas, yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan oleh
kekurangan insulin relatif atau absolut atau oleh resistensi seluler terhadap
kerja insulin (LeMone et al., 2016). Terjadinya peningkatan kadar glukosa darah dan
glukosuria sebagai akibat dari gangguan metabolisme disertai dengan ketidakmampuan
tubuh untuk memetabolisme glukosa, lemak dan protein sebagai dampak dari defisiensi
atau resistensi insulin. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa
plasma (Ignatavicius & Workman, 2010) Menurut World Health Organization (WHO),
saat ini terdapat 346 juta penderita diabetes mellitus dimana 80 persennya di negara
berkembang (Ayu, 2017). Jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,4 juta pada
tahun 2000 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 juta pada tahun 2030.
Tahun 2012 di Jawa Timur DM menempati urutan kedua setelah hipertensi, dengan
jumlah kasus mencapai 137.427 pada rumah sakit pemerintah tipe B dan C (Munali,
Kusnanto, Hanik Endang Nihayati, Hidayat Arifin, 2019). Seiring dengan
meningkatnya prevalensi diabetes, maka terjadi peningkatan komplikasi. Diabetes
dengan disertai komplikasi tentunya akan meningkatkan morbiditas, mortalitas dan
membutuhkan pembiayaan yang besar karena membutuhkan perawatan khusus. Selain
itu, amputasi akibat ulkus kaki diabetik ditandai dengan hilangnya produktivitas, yang
menambah beban ekonomi penderita diabetes (Saurabh et al., 2014). Luka kaki
diabetik merupakan komplikasi kronik diabetes berupa luka terbuka pada
permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. Penderita luka
kaki diabetis kurang lebih 12 –15% dari seluruh penderita penderita diabetes dan
biasanya terletak pada ekstremitas bawah (American Diabetes Association). Prevalensi
terjadinya luka kaki diabetes di Indonesia sekitar 13% pendertia dirawat di rumah sakit
dan 26% penderita rawat jalan (Amelia, 2018).
Kurangnya informasi tentang bahaya ulkus kaki diabetik menyebabkan
rendahnya pengetahuan, sikap dan tindakan perawatan kaki penderita DM. Sehingga,
dampak yang ditimbulkan dari ulkus kaki diabetik antara lain penurunan kualitas hidup
penderita dan peningkatan biaya kesehatan (Munali, Kusnanto, Hanik Endang
Nihayati, Hidayat Arifin, 2019). 2019).
B. PROSES KEPERAWATAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan penkes tentang perawatan kuku kaki pada pasien
diabetes mellitus, diharapkan pasien mampu mempraktekkan sendiri apa yang telah
diajarkan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan penkes diharapkan lansia mampu :
a. Meningkatkan kesadaran lansia akan merawat kuku kaki sendiri di panti
b. Meningkatkan pola hidup sehat lansia dalam pencegahan luka diabetes mellitus

C. LAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik/judul kegiatan “penkes tentang perawatan kuku kaki pada pasien diabetes
mellitus di panti tresna werda Kota Bengkulu.“
2. Sasaran/target
Lansia yang mengalami diabetes mellitus
3. Metode
Demonstrasi dan penyuluhan

4. Media dan Alat


a. Hanscoon
b. Leaflet
5. Waktu dan Tempat
a. Waktu : Rabu, 28 Oktober 2021
b. Jam : 09.00 WIB
c. Kegiatan : Penyuluhan kesehatan
d. Tempat : Wisma Teratai
6. Pengorganisasian
a. Setting Tempat

Keterangan :
: pasien
: Perawat
Susunan Acara
No. Kegiatan Waktu
1 Fase orientasi 4 menit
2 Fase kerja (Penyuluhan) 10 menit
 Penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku kaki
 Demonstrasi perawatan kuku kaki pasien
3 Fase terminasi 4 menit

b. Prosedur Pelaksanaan penkes


Perawat memberikan penkes dengan bantuan leafleat untuk membantu agar
pasien semakin mengerti dan dilanjutkan dengan demonstrasi perawatan kuku
kaki

7. Uraian tugas
Persiapan
a. Penanggung jawab : Dera Aprianti
Tugas : Mengkoordinasi persiapan materi dan pelaksanaan kegiatan penkes
pasien
b. Penyaji : Dera Aprianti
Tugas : Menyajikan materi

D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Diharapkan semua peran dilakukan sendiri oleh perawat
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan diharapkan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penkes diharapkan lansia memahami tentang perawatan
kuku kaki pada pasien diabetes mellitus

Anda mungkin juga menyukai