Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

KELOMPOK 6:

1. Rosnani Togatorop (217420050)


2. Maria Magdalena Manurung (217420085)
3. Maria Monica Pardede ( 216420225)

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2020
BAB I
URAIAN TEORITIS

1.1    PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara pemilikan


perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam  satu  satuan ekonomi .
Laporan  keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk
perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabnag atau cabang
perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau satu perushaan. Laporan  keuangan konsolidasi diperlukan
apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control terhadap perusahaan lain.

1.2  TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tujuan dari laporan  laba rugi konsolidasi adalah  untuk menyajikan laporan, terutama
untuk kepentingan pemegang saham dan  kreditur  dari perusahan induk, hasil operasi dan
posisi keuangan perusahan induk dan anak perusahaan pada dasarnya seolah-olah  kelompok
itu satu  perusahaan dengan satu atau lebi h cabang atau divisi. Tujuan laporan keuangan 
konsolidasi disusun agar dapat memberikan  gambaran yang obyektif dan sesuai  atas
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economy entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yangberhubungan istimewa,dimana laporan konsolidasi keuangan
diharapkan  tidak boleh  menyesatkan pihak –pihak yang berkepentingan dan harus di
dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

Laporan keuangan konsolidasi yang di buat diharapkan dapat memberikan gambaran


yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk
perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia dana lainnya dan juga dapat
memberikabngambaran yang jelas tentang totalsumber daya perusahaan hasil gabungan di
bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia
danalainnya. Laporan  keuangan  konsoidasi diharuskan dibuat satu perusahaan memiliki
mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI LAPORAN KONSOLIDASI

Saat ini, hampir semua perusahaan besar membuat laporan keuangan konsolidasi.
Walaupun orang sering mengira bahwa perusahaan-perusahaan raksasa merupakan
perusahaan tunggal, pengamatan lebih dekat mengungkapkan bahwa tiap perusahaan
sebenarnya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang terpisah. Contohnya PT Media Nusantara
Citra memiliki banyak anak perusahaan diantaranya: Jaringan Televisi (RCTI, TPI, Global
TV), Jaringan Radio (Trijaya, Radio Dangdut TPI, ARG Global, Women Radio), dan Surat
Kabar (Koran Seputar Indonesia-Sindo).

Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan syarat yang diberikan oleh Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
untuk Induk Perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih Anak Perusahaan (entitas
yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas tersebut merupakan satu entitas perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasi ini wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi
dalam suatu kelompok usaha dimana induk perusahaan memiliki banyak anak perusahaan
bahkan anak perusahaan juga mungkin memiliki anak lain.

Pada dasarnya, laporan konsolidasi adalah laporan asumsi yang memandang makna
ekonomi suatu entitas. Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas
yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s lengt transaction
diantara entitas-entitas yang berafiliasi (hubungan istimewa antara antara perusahaan
pengendali dan atau perusahaan yang dikendalikan). Syarat ini berarti entitas induk tidak
diperkenankan membedakan harga beli atau jual kepada atau dari entitas anak dan perusahaan
lain yang tidak berafiliasi.

Berdasarkn PSAK 4, perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain (Perusahaan


Induk), diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan induk tidak
hanya menyusun Laporan Individunya karena hanya satu laporan yang berlaku secara umum
yaitu Laporan Konsolidasi. Tetapi laporan individu masih bisa dibuat namun dalam taraf
sebagai tambahan infomasi.
2.2 KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi sering kali merupakan satu-satunya cara untuk
mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumberdaya perusahaan hasil gabungan yang
berada dibawah kendali induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumberdaya tersebut. Ketika
anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan, dan
sebaliknya induk perusahaan tidak dapat menghindari kerugian dari anak perusahaan yang
tidak menghasilkan keuntungan.dengan melihat laporan keuangan konsolidasi pemilik dan
pemilik potensian lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam
memanfaatkan sumberdaya yang berada dalam kendalinya.
Keditur jangka penjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan laporan
keuangan konsolidasi karena pengaruh operasional anak perusahaan terhadap kesehatan
keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan, relevan untuk pengambilan
keputusan keditur. Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang
berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai operasi gabungan dari entitas
konsolidasi dan juga mengenai perusahaan-perusahaan individual yang membentuk entitas
konsolidasi.

2.3 KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai


berikut:

1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang
dimasukan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan kinerja atau posisi buruk
dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari
perusahaan lainnya.
2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan karena
sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan
yang belum dibagikan.
3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung
berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan
manapun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan yang berbeda digabungkan dalam
konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.
5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan
yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi
pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi
sangat banyak.

2.4 PRINSIP KONSOLIDASIAN

Prinsip konsolidasian adalah menyajikan laporan keuangan perusahaan induk dan


entitas anak yang dikendalikannya seolah-olah mereka adalah sebuah entitas tunggal. Arti
tunggal artinya laproran tersebut benar-benar menjadi satu, tidak terpisah-pisah lagi. Jika
anda pernah melihat laporan segmen operasi sebuah usaha yang menyajikan pemisahan
angka, maka laporan konsolidasian merupakan kebalikannya.

Perusahaan bisa melaporkan laporan keuangan dengan prinsip konsolidasian jika memenuhi
beberapa syarat seperti :

1. Memiliki satu atau lebih entitas anak (anak usaha) yang ditunjukkan dengan
kepemilikan modal saham.
2. Laporan keuangan anak usaha bisa dikonsolidasi jika kepemilikan saham lebih dari
50%.
3. Jika kepemilikan entitas anak kurang dari 50% namun perusahaan induk bersifat
mengendalikan, maka laporan keuangan bisa dikonsolidasi.

2.5 ILUSTRASI SKENARIO LAPORAN KONSOLIDASIAN

Perusahaan induk mempunyai struktur anak sebagai berikut :

 Anak A dengan saham 80% (20% milik public)


 Anak B dengan saham 45% (namun mengendalikan)
 Anak C dengan saham 10% (tidak mengendalikan)

Maka laporan keuangan konsolidasian perusahaan induk akan menggabungkan seluruh


angka laporan keuangan anak A dan anak B ke dalam laporan keuangan
konsolidasiannya. Angka laporan keuangan yang dimasukkan termasuk : aset, liabilitas,
ekuitas, laba rugi, dan arus kasnya. Sementaraa itu porsi pemilik lainnya akan disebut
sebagai Kepentingan Non Pengendali di bagian pos Ekuitas dan Laba/Rugi.
2. 6 PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI

Laporan konsolidasi disusun dengan menggabungkan laporan keuangan entitas induk


dan laporan keuangan entitas anak. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, setiap
akun antarperusahaan harus dieliminasi karena entitas induk dan anak dianggap satu.. Karena
itu, prosedur penyusunan laporan konsolidasi menjadi sebagai berikut:
Laporan Konsolidasi = Laporan entitas induk + Laporan entitas anak –
Akun antar perusahaan
Laporan konsolidasi berasal dari penggabungan saldo akun-akun laporan keuangan
entitas induk dan entitas anak.Kas konsolidasi disajikan dengan menjumlahkan kas induk
dank as anak.Piutang konsolidasi disajikan dari hasil penjumlahan piutang induk serta anak
dan apabila terdapat piutang antar peruahaan, jumlah piutang antar perusahaan tersebut
dikurangi sehingga diperoleh piutang konsolidasi yang mencerminkan bahwa entitas induk
dan anak adalah satu.
 Penyusunan  laporan  konsolidasi akan menjadi lebih akurat apabila akun antar
perusahaan diperhitungkan dahulu, baru kemudian dilakukan konsolidasi akun-akun laporan
keuangan entitas induk dan entitas anak.
Tahap-tahap pengkonsolidasian akun-akun laporan keuangan entitas induk sebaiknya
dilakukan sebagai berikut:
1. Penyusunan jurnal eliminasi atas akun-akun antar perusahaan.
2. Penjumlahan akun-akun entitas induk dan entitas anak yang sama, misalnya kas
entitas induk dank as entitas anak, utang entitas induk dengen utang entitas anak,
dan seterusnya.
3. Penjumlahan No.2 dikurangi dengangan No.1 atas akun-akun sejenis.
4.  Penyajian akun-akun hasil konsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi
berdasar ketentuan yang berlaku.

2.7 PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22


DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 4. Selain PSAK No. 4, dua PSAK lain juga mengatur beberapa hal
yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan konsolidasi, yaitu PSAK No. 15 tentang
Akuntansi Untuk Investasi Pada Perusahaan Asosiasi dan PSAK No. 22 tentang Akuntansi
Penggabungan Usaha. PSAK No.4 mendefinisikan kriteria konsolidasi sekaligus
menguraikan tentang prosedur konsolidasi; PSAK No. 15 mengatur investasi yang harus
dipertanggung/awabkan dengan metode ekuitas, di mana metode mi erat kaitannya dengan
laporan /ceuangan konsolidasi; sedangkan PSAK No.22 mengatur perlakuan akuntansi
penggabungan usa/ia yang dapat berupa suatu akuisisi atau penyatuan kepemilikan, baik yang
dilakukan melalui perolehan saham maupun aktiva neto. Artikel mi menguraikan tentang
penerapan ketiga PSAK tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Pembahasan a/can dimulai dan penggabungan usa/ia (PSAK No.22), kemudian dilanjutkan
dengan akuntansi investasi metode ekuitas (PSAK No. 15), dan pembahasan tentang laporan
keuangan konsolidasian (PSAK No. 4).

2.8  PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Menurut PSAK No. 4, paragraph 28, pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atau
laporan keuangan konsolidasi:

a. Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama anak
perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan persentase hak
suara (apabila berbeda dengan persentase, pemilikan);
b. Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur pada paragraph
20;
c. Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan induk
perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan meskipun hak suara
induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 50% atau kurang; dan
d. Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak perusahaan
terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Laporan Keuangan Konsolidasian adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan


dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas perusahaan) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau satu perusahaan .

Laporan Keuangan Konsolidasian diperlukan apabila salah satu perusahaan yang


bergabung memiliki control terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan keuangan
konsolidasian satu perusahaan tidak memiliki control terhadap perusahaan lain.

Syarat utama suatu laporan keuangan anak perusahaan dikonsolidasi ke dalam laporan
keuangan induk perusahaannya adalah bila :

1. Kepemilikan (penyertaan) saham di anak perusahaan melebihi 50%.


2. Kepemilikan (penyertaan) saham di anak perusahaan kurang dari 50% tapi induk
perusahaan mempunyai pengendalian di anak perusahaan (perusahaan asosiasi)
dimaksud.

Secara umum, prosedur dan proses pembuatan laporan keuangan konsolidasian


diawali dengan penggabungan dengan cara menambahkan secara bersama-sama laporan
keuangan yang terpisah yang terdiri dari dua entitas atau lebih. Kemudian, dilakukan
penyesuaian dan eliminasi terhadap transaksi yang terjadi di dalam satu grup.
DAFTAR PUSTAKA

Beams, Floyd A, John A. Brozovsky, dan Craig D. Shoulders. 2000. Akuntansi Lanjutan
Edisi Tujuh. Terjemahan oleh Kaharudin. 2002. Jakarta: PT Prehallindo.

Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi Keuangan
Lanjutan (Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A. Yusuf, Sylvia Veronica, Etty R.
Wulandari dan Dwi Martani. 2013. Jakarta: Salemba empat

Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.

https://accurate.id/akuntansi/keuangan-konsolidasi-beserta-contohnya/

1. Jika anak perusahaan konsolidasi mengalami kerugian apakah induk perushaan


dan anak perusahaan lainnya ikut menanggung kerugian tersebut?
= baik saya akan menjawab : yg akan menanggung kerugian terssebut adalh
induk perusahaan, karena induk perusahaan tidak dapat menghindari kerugian
dari anak perusahaan yang tidak menghasilkan keuntungan. Dengan melihat
laporan keuangan konsolidasi pemilik dan pemilik berpotensi lebih mampu untuk
menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumberdaya yang
berada dalam kendalinya.
2. Misalnya anak perusahaan A memiliki saham 50% dan perusahaan induk tdk
bersifat mngendalikan. Apakah laporan keuangan perusahaan A dapat
dikonsolidasikan dengan perusaahaan induk?
= jawabannnya: tidak, laporan keuangan perusahaan A tdk dapat dikonsolidasikan
dengan perusaahaan induk, karena tidak memenuhi syarat utama laporan
keuangan .Syarat utama suatu laporan keuangan anak perusahaan dpt
dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan induk perusahaannya apabila :
-Kepemilikan (penyertaan) saham di anak perusahaan melebihi 50%, dan induk
perusahaan bersifat mengendalikan.
-Kepemilikan (penyertaan) saham di anak perusahaan kurang dari 50% tapi induk
perusahaan mempunyai pengendalian di anak perusahaan (perusahaan asosiasi)
dimaksud.
3. Dalam penerapan psak 65, entitas induk menentukan apakah entitas induk tsb
adalah entitas investasi. Bagaimana entitas induk menentukan hal tsb?
= entitas induk adalah entitas investasi dpt ditentukan dgn, entitas induk adalah
entitas yang:
- Memperoleh dana dari satu atau lebih investor dgn tujuan memberikan
investor tsb jasa manajemen invetasii
- Menyatakan komitmen kpd investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai
modal, dan pnghasilan investasi
- Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan
nilai wajar.

Anda mungkin juga menyukai