Anda di halaman 1dari 8

Pariwisata, Vol. 7 No.

2, September 2020

BEBERAPA MASALAH DALAM


PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA
DI INDONESIA
Nugroho SBM

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang,


nugrohosbm@lecturer.undip.ac.id; nugroho.sbm@gmail.com

ABSTRAK

Sektor pariwisata di Indonesia saat ini diandalkan sebagai sektor alternatif untuk
mendorong perekonomian Indonesia karena dua sektor yang selama ini diandalkan yaitu
sektor industri dan sektor pertanian cenderung mengalami stagnasi. Dalam
perkembangannya sektor pariwisata di Indonesia menghadapi berbagai masalah. Tujuan
penelitian dalam tulisan ini adalah menganalisis sumbangan sektor pariwisata dalam
perekonomian Indonesia dan masalah-masalah yang dihadapi sektor pariwisata di
Indonesia serta bagaimana solusinya. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitis dan kualitatif. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi
dari sumber sekunder. Hasil penelitian menunjukkan sumbangan sektor pariwisata
terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dalam bentuk sumbangannya terhadap
PDB, penerimaan devisa,dan penyerapan tenaga kerja. Sedangkan beberapa masalah
yang dihadapi sektor pariwisata di Indonesia: peraturan yang tumpang tindih, kurangnya
kualitas SDM, kurangnya publikasi , belum baiknya infrastruktur, masih kurangnya
investasi, kurang diperhatikannya aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada
objek wisata religi. Atas dasar masalah tersebut diusulkan kebijakan untuk mengatasi
berbagai masalah tersebut yaitu menghapus tumpang tindih peraturan, peningkatan
jumlah SDM yang bersertifikasi, publikasi yang lebih detil, dilanjutkannya pembangunan
infrastruktur yang mendukung pariwisata, insentif bagi investor di sektor pariwisata, dan
penegakkan hukum yang tegas atas pelanggaran yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup. Bagi penelitian lebih lanjut diusulkan penelitian dengan objek yang lebih detil.

Kata Kunci: Sumbangan Sektor Pariwisata, Masalah dan Kebijakan

ABSTRACT

The tourism sector in Indonesia is currently relied on as an alternative sector to boost the
Indonesian economy because the two sectors that have been relied on, namely the
industrial sector and the agricultural sector, tend to become stagnant. In its development
the tourism sector in Indonesia faces various problems. The research objectives in this
paper is to analyze the contribution of the tourism sector to the Indonesian economy and
the problems faced by the tourism sector in Indonesia and how to solve them. The
research method used is descriptive analytical and qualitative. The data collection
method is a method of documentation from secondary sources. The results showed that
the tourism sector's contribution to the Indonesian economy is very large in the form of
its contribution to GDP, foreign exchange earnings, and employment. Meanwhile, some
of the problems faced by the tourism sector in Indonesia are: overlapping regulations,
lack of quality human resources, lack of publication, poor infrastructure, lack of

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 124
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

investment, lack of attention to environmental aspects, and lack of attention to religious


tourism objects. On the basis of these problems, policies are proposed to overcome these
various problems, namely eliminating overlapping regulations, increasing the number of
certified human resources, more detailed publications, continuing infrastructure
development that supports tourism, incentives for investors in the tourism sector, and
enforcing strict laws for violations committed. causing damage to the environment. For
further research, research with more detailed objects is proposed.

Key Words: The contribution of Tourism Sector, Problem and Policy

PENDAHULUAN Domestik Bruto (PDB), penerimaan


Sektor pariwisata saat ini devisa, dan penyerapan tenaga kerja.
merupakan sektor alternatif yang Namun dalam upaya
diunggulkan untuk mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia
perekonomian Indonesia setelah sektor- tersebut, ada beberapa masalah yang
sektor yang lain yaitu sektor industri dan perlu diselesaikan sehingga sektor
perdagangan mengalami kelesuan. pariwisata bisa menjadi sektor unggulan
Kelesuan sektor industri dan yang tangguh. Tulisan ini bertujuan
perdagangan tersebut disebabkan oleh untuk menganalisis sumbangan sektor
kelesuan ekonomi negara-negara di pariwisata trhadap perekonomian
dunia yang merupakan negara tujuan Indonesia, masalah-masalah yang timbul
ekspor Indonesia. Kelesuan ekonomi di dalam pengembangan sektor
negara-negara di dunia yang merupakan pariwisata di Indonesia dan bagaimana
negara tujuan ekspor Indonesia tersebut kebijakan untuk mengatasinya.
disebabkan oleh berbagai hal antara lain:
belum tuntasnya perang dagang antara KAJIAN LITERATUR
Tiongkok atau RRC dengan Amerika Pengertian Pariwisata
Serikat (AS), siklus ekonomi yang Ada berbagai definisi tentang
berada pada arah yang menurun (slow pariwisata yang dikemukakan oleh
down), adanya penyebaran virus corona, beberapa ahli atau penulis , misalnya
maupun sebab-sebab yang lain. Spillane (1989), Wahab (1989), dan
Peluang untuk mengembangkan Marpaung (2000). Dari berbagai
sektor pariwisata tersebut didukung oleh definisi tersebut maka dapat dirumuskan
beberapa fakta, antara lain gaya hidup beberapa hal atau unsur dalam
masyarakat khususnya masyarakat pariwisata: (1) Merupakan perjalanan
Indonesia yang sekarang lebih menyukai seseorang dari satu tempat ke tempat
berwisata. Untuk wisatawan yang lain, (2) Perjalanan tersebut
mancanegara, Indonesia merupakan dilakukan dengan sadar dan biasanya
destinasi wisata yang selalu menarik tanpa paksaan dari pihak lain, (3)
untuk dikunjungi karena kekhasan Perjalanan dalam berwisata selalu
alamnya yanag indah, keramahtamahan bersifat sementara waktu, artinya setelah
penduduknya terhadap tamu yang sampai di daerah tujuan wisata maka
datang, serta kekhasan budaya lokalnya. setelah singgah smentara untuk
Sektor pariwisata diandalkan menikmati objek wisata maka
sebagai sektor alternatif untuk wisatawan akan kembali ke rumah, (4)
mendorong perekonomian Indonesia Tujuan berwisata dari seorang isatawan
dalam berbagai perannya. Berbagai bukanlah untuk mencari pekerjaan atau
peran pariwisata itu antara lain dalam mencari nafkah, (5) Tujuan melakukan
bentuk sumbangannya terhadap: Produk kegiatan pariwisata sangat beragam,
antara lain: mendapatkan kenikmatan

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 125
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

atau kepuasan yang berbeda dengan dokumentasi dari berbagai sumber


tempat asal, mengetahui sesuatu, sekunder, antara lain: berita di media
memperbaiki kesehatan, berolahraga, massa, jurnal, dan buku.
menjalankan tugas, berziarah, dan lain-
lain. PEMBAHASAN
Sumbangan Pariwisata Terhadap
Peran atau Sumbangan Pariwisata Perekonomian Indonesia.
dalam Perekonomian Sumbangan pariwisata terhadap
Ada beberapa peran pariwisata perekonomian Indonesia akan dikaji dari
dalams sebuah perekonomian. Pertama, sumbangannya terhadap pembentukan
sebagai salah satu pembentuk dari PDB, devisa yang dihasilkan, dan tenaga
Produk Domestik Bruto (PDB). kerja yang bekerja. Hal tersebut dapat
Kedua, sebagai penghasil atau dilihat pada Tabel 1.
penyumbang devisa negara. Devisa Tabel 1
tersebut diperoleh dari wisatawan Sumbangan Pariwisata Terhadap
mancanegara. Devisa atau valuta asing Perekonomian Indonesia
tersebut sangat berguna karena bisa Keterangan 2016 2017 2019 2018
digunakan untuk berbagai hal: Kontribusi 11 13 14 15
membayar impor, membayar bunga dan Terhadap
cicilan utang luar negeri, melakukan PDB (%)
intervensi pasar guna menstabilkan nilai Penerimaan 172 182.0 223.0 275.0
tukar mata uang, dan penggunaan yang Devisa
lain. (triliun Rp)
Tenaga 11 12.4 12.7 13.0
Ketiga, sebagai penyedia
Kerja (juta
lapangan kerja. Peran ini sangat strategis orang)
di negara-negara sedang berkembang Sumber: BPS, berbagai tahun
seperti Indonesia yang pada umumnya Tabel 1 menunjukkan
menghadapi salah satu msalah ekonomi sumbangan sektor pariwisata terhadap
yang berat yaitu pengangguran. perekonomian Indonesia dalam bentuk:
Keempat, peran unik seperti sumbangannya terhadap pembentukan
dinyatakan oleh Yoeti (1996). Menurut PDB, sumbangannya dalam penerimaan
Yoeti (1996) pariwisata bisa dipakai devisa, dan sumbangannya dalam
sebagai salah satu cara untuk penyerapan tenaga kerja.
mengembangkan negara atau suatu Dari sisi sumbangannya terhadap
daerah yang miskin akan sumber- pembentukan Produk Domestik Bruto
sumberdaya alam. Pariwisata bisa (PDB), sumbangan sektor pariwisata
diciptakan dengan membangun objek- terus meningkat dari tahun ke tahun, dan
objek wisata buatan yang tidak bisa diperkirakan akan terus meningkat
terngantung kepada keberadaan sumber- sehingga ke depan sektor pariwisata
sumberdaya alam. Hal ini berbeda memang bisa diandalkan sebagai sektor
dengan kegiatan atau sektor ekonomi alternatif yang akan menggerakkan
lain, seperti industri dan pertanian, yang perekonomian Indonesia.
kegiatannya akan tergantung pada Sumbangan sektor pariwisata
keberadaan sumber-sumberdaya alam. dalam penerimaan devisa juga
meningkat dari tahun ke tahun. Ini
METODE PENELITIAN merupakan hal positif karena devisa
Pendekatan dalam studi atau sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak
tulisan ini adalah pendekatan deskriptif yaitu pemerintah dan sektor swasta
analitis dan kualitatif. Metode untuk berbagai keperluan, misalnya:
pengupulan data dilakukan dengan cara membayar impor, membayar bunga dan
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 126
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

cicilan utang luar negeri, membayar berkembang karena tidak punya


jasa-jasa asing seperti: asuransi, upah sumberdaya alam serta daerah bekas
dan gaji pekerja asing, sewa alat bencana.
transportasi asing, dan lain-lain. Bisa Namun pengembangan sektor
diharapkan dengan dukungan kebijakan pariwisata di Indonesia masih
pemerintah, gaya hidup masyarakat yang menghadapi beberapa masalah. Berikut
senang berwisata, dan kerjasama beberapa masalah yang masih dihadapi
berbagai pihak maka sektor pariwisata dalam pengembangan sektor pariwisata
akan terus berkembangd dan akan di Indonesia, yaitu:
mendatangkan penerimaan devisa yang Peraturan dan Kebijakan yang Saling
terus bertambah. Bertentangan di Sebuah Objek
Sumbangan sektor pariwisata Wisata
dalam penyerapan tenaga kerja juga Contohnya kawasan Candi
terus meningkat dari tahun ke tahun. Borobudur oleh Pemerintah Pusat lewat
Sumbangan dalam penciptaan lapangan Balai Konservasi Borobudur melarang
kerja ini juga merupakan sumbangan dlakukannya berbagai aktivitas di zona
yang berarti bagi perekonomian satu dan dua. Tetapi oleh pemerintah
Indonesia yang masih menghadapi daerah di zona satu dan dua tersebut
masalah pengangguran. Sumbangan justru diperbolehkan untuk berbagai
terhadap penyerapan tenaga kerja ini macam kegiatan seperti konser musik
diprediksikan juga akan terus meningkat dan seni pertunjukan yang lain. Kasus
seiring dengan berkembangnya sektor yang lain adalah adanya bangunan atau
pariwisata di Indonesia. tegakan lain yang dibangun yang
Peran unik pariwisata yanag bisa menganggu lanskap keseluruhan
mengembangkan daerah tandus yang kawasan Candi Borobudur sebagai
tidak punya sumberdaya alam juga kawasan bersejarah (heritage)
sudah terbukti di beberapa daerah di Kualitas Sumberdaya Manusia (SDM)
Indonesia. Kabupaten Gunung Kidul yang Masih Kurang Mendukung
yang semula merupakan daerah kering, SDM yang ada khususnya di
tandus, dan daerah yang kurang sekitar objek wisata kurang mendukung
berkembang berkat kegiatan pariwisata dalam hal ketrampilan berbahasa asing
yang berkembang yang justru (khususnya bahasa inggeris), maupun
memanfaatkan perbukitan yang tandus dalam hal etika dan keramahtamahan
sebagai objek wisata kini menjadi (hospitality) dalam menyambut
daerah yang maju secara ekonomi. kedatangan wisatawan, baik wisatawan
Demikian juga daearah bekas letusan domestik maupun asing. Di samping itu,
Gunung Merapi yang semula merupakan tenaga pemandu pariwisata bersertifikasi
daerah terbengkelai, kini bisa juga masih kurang. Kurangnya tenaga
dimanfaatkan menjadi objek wisata yang pemandu pariwisata bersertifikasi
menarik. disebabkan oleh kekurangsadaran
pengelola objek pariwisata akan
Beberapa Masalah Dalam pentingnya tenaga pemandu pariwisata
Pengembangan Sektor Pariwisata di yang bersertifikasi serta kurangnya
Indonesia jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi
Sektor pariwisata memang sektor (LSP) di bidang pariwisata.
yang potensial karena sumbangannya Komunikasi dan Publikasi Yang
pada PDB, penerimaan devisa, Masih Kurang
penciptaan lapangan kerja, serta berhasil Perkembangan sektor pariwisata
mendorong kemajuan daerah-daerah membutuhkan komunikasi dan publikasi
yang dulu tandus dan kurang yang baik. Selama ini oleh pemerintah

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 127
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

pusat dan daerah (provinsi dan tempta asal wisataawan ke tempat objek
kabupaten/kota) memang sudah wisata yang dituju.
melakukan publikasi dan komunikasi. Masih Kurangnya Investasi di Sektor
Hanya saja perlu lebih ditingkatkan lagi, Pariwisata
khususnya yang bisa memenuhi Sampai saat ini, investasi di sektor
kebutuhan wisatawan yang datang. Yang pariwisata di Indonesia masih kurang.
bisa dijadikan salah satu contoh dalam Kurangnya investasi di sektor pariwisata
hal ini adalah Thailand. Di berbagai ini disebabkan oleh masih kurang
bandara dan terminal maupun Stasiun menariknya iklim investasi di sektor
Kereta Api disediakan brosur tentang pariwisata. Iklim investasi yang
tujuan atau objek wisata yang bisa dimaksud adalah kemudahan mengurus
dikunjungi lengkap dengan rute atau ijin investasi serta berbagai insentif yang
arah jalan, moda transportasi yang bisa lain, misalnya: penangguhan atau
digunakan, hotel dan penginapan yang keringanan pajak.
tersedia, serta biaya yang harus Masih Kurang Diperhatikannya
dikeluarkan. Bahkan uniknya di Aspek Lingkungan Hidup
Thailand, di booklet atau brosur Kegiatan pariwisata mempunyai
ditawarkan jika seorang wisatawan dampak pada lingkungan hidup.
punya uang sejumlah tertentu maka Beberapa kegiatan pariwisata di
objek wisata yang bisa dikunjungi apa beberapa lokasi kurang memperhatikan
saja . Jadi objek wisata yang bisa lingkungan hidup. Ada kegiatan
dikunjungi akan tergantung dari dana pariwisata yang di beberapa lokasi
yang dipunyai wisatawan atau yang memiliki dampak negatif pada
bersedia dikeluarkan oleh wisatawan lingkungan, misalnya: merusak keasrian
(Wongtada, 2017) lingkungan alam yang ada dan sampah
Belum Memadainya Infrastruktur yang dibuang sembarangan atau tidak
Pariwisata di Beberapa Daerah dikelola secara baik. Contoh tidak
Infrastruktur yang mendukung diperhatikannya aspek lingkungan hidup
pengembangan pariwisata seperti: hotel, khusus di desa-desa wisata adalah
jalan, pelabuhan, alat-alat transportasi, rusaknya alam pedesaan yang semula
bandara dan lainnya di berbagai daerah asri dan juga masalah sampah yang tidak
masih kurang. Sehingga keterjangkauan dikelola secara baik, terutama dari
objek wisata di suatu daerah belum semula di desa wisata hanya ada sampah
sepenuhnya baik dan hal tersebut organik, tetapi dengan masuknya
menyebabkan biaya perjalanan wisata wisatawan dari luar desa maka masuk
menjadi tinggi. Kualitas infratsruktur juga sampah-sampah anorganik(plastik,
penunjang ini juga termasuk di bahan-bahan kimia, dan lain-lain).
dalamnya fasilitas untuk meningkatkan Tentunya dibutuhkan pengelolaan
kenyamanan wisatawan, misalnya: tidak sampah anorganik tersebut agar tidak
tersedianya kamar kecil di objek-objek menganggu kelestarian lingkungan
wisata. Masalah lain dalam infrastruktur hidup (Ningrum, 2019).
ini adalah konektivitas antara satu Khusus untuk wisata religi, yang
daerah dengan daerah lain yang belum terbanyak adalah wisata untuk ziarah
seepenuhnya terjadi sehingga biaya dan umat muslim, adalah belum dipenuhinya
waktu yang dibutuhkan untuk syarat-syarat syariah yang jika dipenuhi
mengunjungi sebuah objek wisata masih akan membuat wisatawan muslim dan
sangat tinggi. Masalah yang lain lagi di muslimah bisa dengan nyaman
bidang infrastruktur pariwisata adalah mengunjungi atau berziarah di objek
kurangnya penerbangan langsung dari wisata religi tersebut (falatehan, 2017).

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 128
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

PENUTUP Saran Bagi Kebijakan


Dari hasil dan analisis yang Perlunya kajian hukum atau
telah dikemukakan maka sebagai judicial review terhadap peraturan antara
penutup dapat ditarik kesimpulan dan peraturan yang dikeluarkan oleh
saran atau implikasi. Saran atau pemerintah pusat dengan pemerintah
implikasi berdasarkan kesimpulan terdiri daerah tentang kepariwisataan supaya
dari dua yaitu saran bagi pemerintah dan tidak terjadi tumpang tindih atau saling
pemangku kepentingan yang lain dan bertentangan antar keduanya.
saran bagi penelitian atau studi lebih Perlunya peningkatan kualitas
lanjut. SDM di sektor pariwisata,
Kesimpulan berupapeningkatan tenaga
Dari hasil dan analisis yang kepariwisataan yang bersertifikasi
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan mewajibkan pengelola objek
sektor pariwisata di Indonesia wisata untuk memiliki pemandu wisata
mempuyai sumbangan yang penting dan tenaga lain yang bersertifikasi.
dalam pembentukan PDB, penerimaan Pemerintah perlu mendorong berdirinya
devisa, dan penyerapan tenaga kerja. lebih banyak Lembaga Sertfikasi Profesi
Sumbangan dalam ketiga hal tersebut (LSP) khusus untuk sektor pariwisata
diperkirakan akan terus meningkat dari dengan kemudahan pemberian jin serta
waktu ke waktu karena tren gaya hidup biaya pendirian yang murah. Di samping
masyarakat yang senang berwisata dan itu, peningkatan ketrampilan berbahasa
juga dukungan berbagai pemangku asing khususnya bahasa inggeris bagi
kepentingan. Dengan demikian sektor SDM yang bekerja di sektor pariwisata
pariwisata bisa dijadikan sektor di daerah-daerah tujuan pariwisata yang
alternatif pendorong tumbuhnya terpencil juga perlu dilakukan.
perekonomian Indonesia, selain sektor Perlunya diperbanyak dan
industri manufaktur dan pertanian. dipertajam promosi terhadap objek-
Namun, dalam perkembangnnya objek wisata. Penajaman promosi objek
sampai saat ini, sektor pariwisata di wisata tersebut misalnya bisa dilakukan
Indonesia menghadapi berbagai dengan menyusun booklet dan atau
masalah. Berbagai masalah tersebut, aplikasi digital tentang jumlah
yaitu: tumpang tindihnya peraturan pengeluaran (uang) yang dibutuhkan
antara pemerintah pusat dan daerah, untuk mengunjungi berbagai objek
kualitas SDM yang masih kurang wisata. Booklet atau aplikasi digital
mendukung, komunikasi dan publikasi tersebut bisa diletakkan di bandara,
yang masih kurang optimal, belum statisiun kereta api, maupun terminal
memadainya infrastruktur yang angkutan umum lainnya seperti bus.
mendukung pengembangan sektor Perlunya terus ditingkatkan
pariwisata, masih kurangnya investasi di infrastruktur yang mendukung
sektor pariwisata, dan masih kurang pengembangan sektor pariwisata di
diperhatikannya aspek ingkungan hidup Indonesia. Contohnya adalah perlunya
dalam pengembangan pariwisata. diperbaiki jalan-jalan menuju objek
Saran wisata, diberikannya insentif untuk
Saran yang diajukan pendirian hotel dan tempat penginapan
berdasarkan kesimpulan dari hasil dan yang lain, meningkatkan konektivitas
analisis yang telah dilakukan, terdiri dari antar objek wisata, dan terus
saran bagi kebijakan yang harus mengusahakan kemudahan transportasi
dilakukan terutama oleh pemerintah dan ke objek-objek wisata misalnya dengan
pemangku kepentingan yang lain serta pembukaan route penerbangan langsung
saran bagi penelitian selanjutnya. ke objek-objek wisata.

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 129
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

Perlunya diberikan insentif indonesia, diakses tgl 10 Maret


kepada investor yang mau menanamkan 2020.
modalnya di sektor pariwisata karena Anonim.(2016). Kembangkan
investasi di sektor pariwisata masih Pariwisata: Ini Hambatan dan
kurang. Berbagai insentif tersebut Tantangannya, tersedia di
misalnya: keringanan dan penundaan https://travel.kompas.com/
pembayaran pajak dan kemudahan ijin read/2016/10/27/084100327/ke
untuk pendirian objek wisata baru. mbangkan.pariwisata.ini.hambat
Perlunya aspek lingkungan hidup an.dan.tantangan.kemenpar.?pag
diperhatikan dalam pengembangan e=all, diakses tanggal 14 Maret
sektor pariwisata di Indonesia. 2020.
Caaranya dengan menegakkan aturan Badan Pusat Statistik. (2016 s.d 2019).
tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indikator Ekonomi, berbagai
objek-obejk wisata misalnya dengan tahun, Jakarta
denda bagi yang melanggar bahkan Falatehan, Aun Falesten. (2019).
sangsi pidana kurungan. “Serenity, Sustainability dan
Pemerintah maupun pemerintah Spirituality dalam Industri
daerah perlu memperlakukan kebijakan Manajemen Wisata Religi”,
yang khusus untuk objek wisata religi Jurnal Pariwisata, Vol 6 No 1,
khususnya untuk ziarah umat muslim. tersedia di
Fasilitas pendukung dan juga aturan- https://ejournal.bsi.ac.id/
aturan khusus perlu diberlakukan di ejurnal/index.php/jp/article/view
objek-objek wisata tersebut. /4780/pdf, diakses tanggal 18
Bagi Penelitian Lebih Lanjut Maret 2020.
Bagi penelitian lebih lanjut Marpaung, Happy. (2000), Pengantar
disarankan agar menggunakan Pariwisata, Alfabeta, Bandung
pendekatan yang lebih detil dan Ningrum, Lestari; Boediman, Surya
kuantitatif. Studi pada lingkup yang Fajar; Octarina Dian. ( 2019).
lebih kecil dari Indonesia, misalnya “Homestay Desa Wisata di
lingkup provinsi, kabupaten, bahkan Indonesia- Bagaimana Persepsi
kasus pada objek wisata tertentu juga Masyarakat Kota?”, Jurnal
disarankan agar memberi gambaran Pariwisata, Volume 6, Nomer 1,
tentang potensi dan permasalahan tersedia di
pariwisata di Indonesia. https://ejournal.bsi.ac.id/
ejurnal/index.php/jp/article/view
REFERENSI /5113/pdf, diakses tanggal 18
Anonim. (2014). Ini Dia 7 Masalah Maret 2020.
Utama Pariwisata di Indonesia, Spillane, James. (1989). Pariwisata
tersedia di Indonesia, Siasat Ekonomi, dan
https://travel.detik.com/travel- Rekayasa Kebudayaan,
news/d-2509137/ini-dia-7- Kanisius, Yogyakarta
masalah-utama-pariwisata-di- Wahab, Salah. (1989). Pemasaran
indonesia, diakses tanggal 10 Pariwisata, Pradnya Paramita,
Maret 2020. Jakarta.
Anonim. (2019). Begini Permasalahan Wibowo, Sukarno, et al. (2017).
Pariwisata di Indonesia, “Pengembangan Ekonomi
tersedia di Melalui Sektor Pariwisata”,
http://kagama.co/begini- Jurnal Kepariwisataan:
permasalahan-pariwisata-di- Destinasi, Hospitalitas, dan
Perjalanan, Volume 1, Nomer

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 130
Pariwisata, Vol. 7 No. 2, September 2020

2, Sekolah Tinggi Pariwisata, BIO DATA PENULIS


Bandung, tersedia di
https://www.researchgate.net/pu Dr. Nugroho SBM, MSi lahir di
blication/339670558_Pengemba Semarang tanggal 6 Mei 1961.
ngan_Ekonomi_Melalui_Sektor Pekerjaan tetapnya adalah
_Pariwisata_Tourism, diakses Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
tanggal 12 Maret 2020 Undip Semarang dengan jabatan Lektor
Wongtada, Nittaya and Krairit, Kepala. Alamat kantor di Gedung C
Donyapreuth. (2017). “ Survival FEB Undip Jl Prof.Sudarto SH
of Market Leader in A Regional Tembalang Semarang.
Integration in Emerging
Economies: A Case Studies of
The Tourism Industry in
Thailand”, Journal of The
International Academy for Case
Studies,Volume 23, Number 1.
tersedia di
https://www.abacademies.org/
articles/case-study-survival-of-
a-market-leader-in-a-regional-
integration-of-emerging-
economies-a-case-study-of-the-
tourism-industry-in-thailand-
1532-5822-23-1-117.pdf,
dikases tanggal 12 Maret 2020.

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 131

Anda mungkin juga menyukai