204 671 2 PB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018

Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENYULUHAN MASYARAKAT AKAN POTENSI ENERGI DAN EKONOMI


TANAMAN POHON NIPAH

Sutoyo1), Marhamah Jelita2), Arif Marsal 3), Fitri Hidayati 4)

1,2)JurusanTeknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau


3,4)
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau
Email: 1)sutoyo@uin-suska.ac.id,3)arif.marsal@uin-suska.ac.id,4)fitri.hidayati@uin-suska.ac.id

Abstrak
Salah satu potensi alam yang dimiliki oleh masyarakat Desa Sungai Rukam
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau adalah tanaman Pohon Nipah. Namun,
keberadaan tanaman ini belum dimanfaatkan oleh warga secara maksimal yang
disebabkan kurangnya pengetahuan tentang potensi yang dimiliki oleh tanaman
Pohon Nipah baik potensi energi maupun potensi ekonomi yang memiliki nilai jual
yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
langkah dalam memberikan pengetahuan tentang potensi tanaman pohon Nipah
kepada masyarakat adalah dengan melakukan penyuluhan dalam bentuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Penyuluhan dilaksanakan bertujuan dalam
meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Desa Sungai Rukam akan potensi
tanaman Pohon Nipah. Berdasarkan hasil data instrument pengabdian
menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dengan tingkat
pemahaman meningkat menjadi 95,83 %.
Kata kunci: tanaman pohon nipah, penyuluhan, peningkatan pengetahuan
masyarakat

Abstract

One of the natural potentials owned by the village community of Sungai Rukam of
Indragiri Hilir regency of Riau province is plant of Nipah Tree. However, the
existence of this plant has not been utilized by the citizens maximally which are
caused by lack of knowledge about potential possessed by plant of Nipah Tree both
energy potential and economic potential which has a high selling value, so can
improve people's welfare. One step in providing knowledge about the potential of
plant of Nipah tree to the community is by doing counseling in the form of
community service activities. Counseling is conducted aimed at improving people's
human resources of village community of Sungai Rukam will be the potential of the
plant Of Nipah Tree. Based on the results of instrument data dedication indicates
that there is an increase in public knowledge with the level of understanding
increased to 95.83%.
Keywords: plant of nipah tree, counseling, increased community knowledge

I. PENDAHULUAN gelombang laut. Kehadiran anak-anak


Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi sungai mengharuskan pemerintah
Riau merupakan Kabupaten yang berada Kabupaten menyediakan insfrastruktur
dipinggir laut dan merupakan daerah seperti jembatan sebagai akses
pasang surut dekat tepi laut yang penghubung jalan masyarakat antar Desa
mengakibatkan sebagian wilayah yang dan lebih dikenal dengan sebutan Negeri
berada di Kecamatan memiliki anak-anak Seribu Jembatan.
sungai yang memanjang mengaliri setiap Hal ini dapat dilihat disalah satu
Desa akibat air pasang surut dari Kecamatan yang berada di Kabupaten

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1551
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Indragiri Hilir yaitu Kecamatan Enok. tanaman lain seperti daun yang telah tua
Kecamatan Enok merupakan Kecamatan banyak dimanfaatkan secara tradisional
yang memiliki daratan yang luas yang untuk pembuatan atap rumah yang
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memiliki daya tahan mencapai 3-5 tahun.
sektor perkebunan seperti kelapa, kelapa Kemudian pemanfaatan lainnya adalah
sawit, pinang serta perkebunan lain. bagian air nirah Pohon Nipah yakni
Kehadiran anak-anak sungai mengaliri cairan manis yang diperoleh dari tandan
setiap Desa di Kecamatan ini sangat bunga yang belum mekar baik untuk
bermanfaat bagi masyarakat yaitu dikonsumsi sebagai minuman. Nira yang
dijadikan sebagai sarana transportasi dikeringkan dengan dimasak dipasarkan
masyarakat antar Desa dan juga sebagai gula nipah (palm sugar).
digunakan untuk memanen hasil produksi Indonesia merupakan Negara yang
dengan menggunakan sampan sebagai memiliki kawasan Pohon Nipah terluas
moda transportasi. Dengan adanya anak- dan salah satunya terdapat di Provinsi
anak sungai disepanjang Desa dapat juga Riau. Propinsi Riau merupakan salah satu
dimanfaatkan warga untuk mengaliri air daerah terluas di Indonesia yang
untuk perkebunan. ditumbuhi oleh tanaman nipah. Terdapat
Salah satu Desa yang berada di sekitar 41.530,09 ha hutan nipah di
Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri sepanjang pesisir pantai Kabupaten Rokan
Hilir yang dikelilingi oleh anak-anak Hilir serta Kabupaten Indragiri Hilir
Sungai adalah Desa Sungai Rukam. Desa (BPDAS Kepulauan Riau, 2006).
ini merupakan salah satu desa dengan Padahal tanaman Nipah memiliki
posisi paling tengah di Kecamatan Enok potensi yang luar biasa jika pemanfaatan
yang berdekatan dengan sekitar seperti dilakukan secara maksimal, Salah satu
Desa Jaya Bakti, Desa Suhada serta Desa alternatif pemanfaatan tanaman nipah
Bagan Jaya. Sepanjang aliran anak adalah sebagai bahan baku pembuatan
Sungai di Desa Sungai Rukam ada sebuah bioetanol. Menurut Dahlan, dkk., (2009)
tanaman yang tumbuh subur disepanjang nira nipah mengandung sukrosa sebanyak
anak sungai dan sangat sulit untuk 13-17%, ini merupakan suatu bahan yang
mengurangi habitatnya yaitu tanaman sangat potensial untuk diolah menjadi
Pohon Nipah. Nipah atau Nypa Bioetanol. Pemanfaatan air nirah nipah
Fruticans(Thunb) Wurmb adalah anggota sebagai bahan pembuatan bioetanol akan
suku Palmae, tumbuh di sepanjang sungai sangat bermanfaat dan dapat
yang terpengaruh pasang surut air laut dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat
tumbuhan ini dikelompokkan pula dalam Desa Sungai Rukam dan memiliki nilai
ekosistem hutan mangrove. Keberadaan jual yang tinggi. Kurangnya
tanaman ini di Desa Sungai Rukam belum pengetahuan masyarakat Desa Sungai
dimanfaatkan oleh warga secara maksimal Rukam tentang potensi pemanfaatan air
yang diakibatkan minimnya pengetahuan nirah nipah sebagai bahan pembuatan
tentang potensi yang dimiliki oleh Bioetanol diperlukan sebuah kegiatan
tanaman Pohon Nipah baik potensi energi penyuluhan berupa bimbingan serta
yang dimiliki maupun potensi ekonomi pembinaan yang melibatkan pihak
yang memiliki nilai jual yang tinggi akademisi seperti kampus yang tergabung
sehingga dapat meningkatkan dalam tri darma perguruan tinggi.
pertumbuhan ekonomi masyarakat Pembinaan dapat dilakukan dengan
khususnya masyarakat Desa Sungai melibatkan institusi dalam pemberdayaan
Rukam. masyarakat melalui kegiatan pengabdian
Berdasarkan hasil observasi yang kepada masyarakat.
dilakukan penulis, pemanfaatan tanaman Dalam tri darma perguruan tinggi
Pohon Nipah hanya di beberapa bagian tercantum tugas pokok sebagai seorang

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1552
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dosen yaitu pengajaran, penelitian dan dimanfaatkan untuk menggantikan atau


pengabdian. Pengabdian merupakan suatu sebagai campuran bahan bakar fosil,
kegiatan yang dapat berinteraksi langsung kemudian untuk bidang kesehatan sebagai
dengan masyarakat yang dikenal dengan zat antiseptik, selanjutnya untuk kosmetik
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. serta sebagai bahan baku industri.
Pengabdian masyarakat merupakan Bioetanol berasal dari sumber nabati
suatu kegiatan dalam bentuk bimbingan terbarukan. Sumber nabati yang dapat
dan pembinaan kepada masyarakat dijadikan bahan baku bioetanol adalah
terhadap segala aspek yang terjadi dalam bahan-bahan nabati yang dapat
lingkungan masyarakat sesuai dengan mengalami proses fermentasi untuk
kemampuan dan keahlian yang dimiliki, menghasilkan alkohol (etanol). Selain itu,
sehingga hasil kegiatan pembinaan bioetanol juga dapat diperoleh dari reaksi
diharapkan dapat bermanfaat bagi kimia dengan cara mereaksikan etilene
masyarakat yang dibina. dengan steam.
Adapun bentuk kegiatan dalam Bioetanol merupakan istilah dari etanol
pengabdian ini berupa sosialisasi atau yang berasal dari bahan baku tanaman
penyuluhan tentang peningkatan sumber yang mengandung nabati, kemudian di
daya manusia (SDM) masyarakat Desa fermentasikan. Etanol merupakan nama
Sungai Rukam akan potensi energi dan trival dari etil alcohol (C2 H2 OH), atau
ekonomi pohon nipah sebagai bahan sering disebut dengan alkohol. Alkohol
pembuatan Bioetanol di Desa Sungai berupa larutan jernih tak bewarna dan
Rukam Kecamatan Enok. mempunyai bau yang khas (Natsir, 2013).
Adapun tujuan kegiatan Bioetanol adalah etanol yang berasal
pengabdian ini adalah memberikan dari sumber hayati. Bioetanol bersumber
edukasi kepada masyarakat Desa Sungai dari gula sederhana, pati dan selulosa.
Rukam tentang potensi daerah yang Setelah melalui proses fermentasi
dimiliki yaitu tanaman Pohon Nipah dihasilkan etanol. Etanol adalah senyawa
sebagai bahan Bioetanol serta organik yang terdiri dari karbon, hidrogen
memberikan motivasi kepada masyarakat dan oksigen, sehingga dapat dilihat
Desa Sungai Rukam untuk sebagai turunan senyawa hidrokarbon
mengembangkan tanaman Nipah yang yang mempunyai gugus hidroksil dengan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk rumus C2 H5 OH. Etanol merupakan zat
kesejahteraan masyarakat. cair, tidak berwarna, berbau spesifik,
mudah terbakar dan menguap, dapat
II. KAJIAN LITERATUR bercampur dalam air dengan segala
a. Bioetanol perbandingan. Secara garis besar
penggunaan etanol adalah sebagai pelarut
Adapun yang melatar belakangi untuk zat organik maupun anorganik,
munculnya Bioetanol adalah krisis energi bahan dasar industri asam cuka, ester,
yang diakibatkan eksplorisasi secara spirtus, asetaldehid, antiseptik dan sebagai
besar-besaran dari energy fosil untuk bahan baku pembuatan eter danetil ester.
menghasilkan etanol yang salah satu Etanol juga untuk campuran minuman dan
pemanfaatan paling besar adalah untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar
konsumsi bahan bakar minyak utk (gasohol).
kenderaan, sedangkan persediaan di alam Secara umum, bahan baku etanol
memiliki kapasitas yang terbatas. dibagi menjadi tiga sumber utama, yaitu
Untuk itu diperlukan energy bahan yang mengandung pati, bahan yang
alternative yang mampu mengantikan mengandung glukosa, dan bahan yang
etanol yang berasal dari fosil bumi seperti mengandung serat atau lignoselulosa
Bioetanol. Bioetanol merupakan salah satu (Natsir, 2013).
sumber energi terbarukan yang dapat

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1553
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Menurut Hambali et al. (2007), Indonesia memiliki kekayaan akan


bioetanol memiliki karakteristik yang kawasan tanaman Pohon Nipah terluas
lebih baik dibandingkan dengan bensin yang tersebar dibeberapa Provinsi
berbasis petrokimia karena beberapa hal: diantaranya berada di Provinsi Riau.
1. Bioetanol mengandung 35% oksigen, Propinsi Riau merupakan salah satu daerah
sehingga dapat meningkatkan efisiensi terluas di Indonesia yang ditumbuhi oleh
pembakaran dan mengurangi emisi gas tanaman nipah. Terdapat sekitar 41.530,09
rumah kaca. ha hutan nipah di sepanjang pesisir pantai
2. Bioetanol memiliki nilai oktan yang Kabupaten Rokan Hilir serta Kabupaten
lebih tinggi sehingga dapat Indragiri Hilir (BPDAS Kepulauan Riau,
menggentikan fungsi bahan aditif 2006). Keberadaan tanaman pohon nipah
seperti metal tetra butyl eter dan tetra tumbuh subur di dua Kabupaten tersebut
etil timbale. disebabkan oleh keberadaan Kabapaten
yang berada di pinggir laut dan berada
3. Bioetanol memiliki nilai oktan (ON)
didaerah air pasang surut dari laut.
96-113, sedangkan nilai oktan bensin
Sacara struktur buahnya membulat
hanya 85-96.
seperti buah pandan dengan panjang
4. Bioetanol bersifat ramah lingkungan,
bonggol hingga 45 cm. Sebaran jenis
karena gas buangannya rendah
tanaman ini utamanya di daerah equator,
terhadap senyawa-senyawa yang
melebar dari Sri Langka ke Asia Tenggara
berpotensi sebagai karbon monoksida,
hingga Australia Utara. Luas areal
nitrogen oksida, dan gas-gs rumah
pertanaman nipah di Indonesia
kaca.
diperkirakan 700.000 ha, terluas
5. Bioetanol mudah terurai dan aman
dibandingkan dengan Papua Nugini
karena tidak mencemari air.
(500.000 ha) dan Filipina (8.000 ha)
6. Bioetanol dapat diperbaharui
(Heriyanto,2011).
(renewable energy) dan proses
Ciri-ciri fisik dari tanaman nipah
produksinya relatif lebih rendah
adalah akarnya serabut, ukuran biji nipah
dibandingkan dengan proses produksi
8-13 cm, berbentuk kerucut, dan memiliki
bensin.
tempurung yang keras jika sudah tua.
b. Nipah (Nypa Fruticans Wurmb)
Jumlah buah untuk setiap tangkainya
Nipah atau Nypa Fruticans(Thunb).
berkisar antara 30-50 butir yang tumbuh
Wurmb adalah anggota suku Palmae,
berdekatan sehingga terlihat menjadi
tumbuh di sepanjang sungai yang
terpengaruh pasang surut air laut dan bundar. Tanaman nipah memiliki batang
yang sangat pendek sehingga tidak
tumbuhan ini dikelompokkan pula dalam
terlihat. Setiap batang nipah biasanya
ekosistem hutan mangrove. Jenis ini
terdiri atas 3-5 tangkai dengan panjang
tumbuh rapat berkelompok, seringkali
antara 5-7 m. Bunga nipah terdiri atas dua
membentuk komunitas murni yang luas di
sepanjang sungai dekat muara hingga macam bunga yaitu bunga jantan dan
bunga betina. Letaknya menjadi satu
sungai dengan air payau
pohon yang sama (Umaiyah, 2013).
(Heriyanto,2011).
Bunga jantan berwarna kuning orange
dan keluar dari bagian samping tangkai
yang menggantung, memiliki panjang
mencapai 5 cm. Sedangkan bunga betina
berbentuk bulat peluru, tumbuh bengkok,
dan mengarah ke samping. Bila tangkai
tandan bunga dipotong sebelum buahnya
masak, akan keluar getah manis yang
dikenal dengan nira nipah. Cairan manis
Gambar 1. Pohon Nipah dan Buahnya yang terkandung pada nira nipah ini

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1554
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

nantinya akan dikonversi menghasilkan Untuk dapat memproduksi bioetanol


bioetanol. Komposisi kimia nira nipah dari nira nipah dalam skala industri perlu
seperti terlihat pada tabel 2.1 (Umaiyah, dikaji proses scale up dari fermentasi
2013). tersebut. Sehingga pada penelitian ini
dilakukan proses fermentasi nira nipah
Tabel 1. Komposisi Kimia Nira Ni pah menjadi bioetanol pada skala 50 liter,
Komposisi % (w/v)
dengan variasi waktu, konsentrasi ragi dan
Air 60-70 pH awal fermentasi untuk menentukan
Brix 15-17 kondisi optimum proses fermentasi
terhadap perolehan bioetanol.
Sukrosa 13-15 Proses produksi Bioetnaol meliputi
Gula Pereduksi 0,2-0,5 tahap-tahap berikut ini:
c. Fermentasi
Abu 0,3-0,7
Fermentasi merupakan proses
(Sumber: Umaiyah, 2013) mikrobiologi yang dikendalikan oleh
manusia untuk memperoleh produk yang
Indonesia memiliki potensi hutan berguna, dimana terjadi pemecahan
nipah terluas di dunia dengan luas karbohidrat dan asam amino secara
700.000 hektar. Nipah adalah sejenis anaerob. Peruraian dari kompleks menjadi
palem (palma) yang tumbuh di sederhana dengan bantuan
lingkungan hutan bakau atau daerah mikroorganisme sehingga menghasilkan
pasang-surut air laut. Nama ilmiah energi.
tumbuhan nipah adalah nypa fruticans Fermentasi dapat diartikan juga
wurmb. Batang pohon nipah membentuk sebagai perubahan gradual oleh enzim
rimpang yang terendam oleh lumpur. beberapa bakteri, khamir dan jamur.
Akar serabutnya dapat mencapai panjang Contoh perubahan kimia dari fermentasi
13 m. Panjang anak daun dapat mencapai meliputi pengasaman susu, dekomposisi
100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun pati dan gula menjadi alkohol dan
nipah yang sudah tua berwarna kuning, karbondioksida, serta oksidasi senyawa
sedangkan daunnya yang masih muda nitrogen organik. Perubahan gula
berwarna hijau. Banyaknya anak daun pereduksi menjadi etanol dilakukan oleh
dalam tiap tandan mencapai 25-100 helai. enzyme invertrase, yaitu enzim kompleks
Salah satu alternatif pemanfaatan yang terkandung dalam ragi. Reaksinya
tanaman nipah adalah sebagai bahan baku adalah sebagai berikut:
pembuatan bioetanol. Total Komposisi C6 H12 O6 2C2 H5 OH + 2CO 2 + 2 ATP
kimia nira nipah adalah 19,5 % berat, Glukosa Etanol+karbondioksida+ (Energi
terutama terdiri dari sukrosa, glukosa dan = 118 kJ per mol)
fruktosa. Potensi pohon nipah dapat (Gula) Alkohol (etanol) + Karbon
menghasilkan 0,4 sampai 1,2L nira nipah dioksida + (glukosa,
per pohon per hari. Nira nipah fruktosa) Energi (ATP).
mengandung sukrosa sebanyak 13-17%, Ditinjau dari reaksi diatas, terlihat O2
ini merupakan suatu bahan yang sangat tidak diperlukan, hanya ada pengubahan
potensial untuk diolah menjadi bioetanol. zat organik yang satumenjadi zat organik
Bioetanol merupakan salah satu sumber yang lain (glukosa menjadi etanol).
energi terbarukan yang dapat Selanjutnya apabila etanol telah melewati
menggantikan atau sebagai campuran rentangwaktu fermentasinya makaakan
bahan bakar fosil, banyak digunakan pada terjadi proses fermentasi lanjutan berupa
minuman, kosmetik, pada bidang fermentasi asam asetat dimana mula-mula
kesehatan sebagai zat antiseptik, solvent, terjadi pemecahan gula sederhana menjadi
serta sebagai bahan baku industri.

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1555
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

etanol, selanjutnya etanol menjadi asam akan melakukan fermentasi terhadap gula
asetat (Wiratmaja, 2011). jauh lebih cepat pada keadaan anaerobic.
2C2 H5 OH + 2 O 2 2CH3 COOH+ 5. Makanan
2H2 O Semua mikro organisme memerlukan
Bakteri yang aktif (Wiratmaja, 2011) : nutrient yang akan menyediakan:
Acetobacter aceti, Acetobacter a. Energi biasanya diperoleh dari subtansi
pasteurianum,Acetobacter oxydans, dan yang mengandung karbon.
lain-lain. b. Nitrogen untuk sintesis protein. Salah
Reaksi ini merupakan dasar dari satu contoh sumber nitrogen yang dapat
pembuatan tape, brem, anggur minuman, digunakan adalah urea.
bir, roti dan lain-lain. Faktor-faktor yang c. Mineral yang dipergunakan mikro
mempengaruhi proses fermentasi: organisme salah satunya adalah asam
1. Keasaman (pH) phospat yang dapat diambil dari pupuk
Tingkat keasaman sangat berpengaruh NPK.
dalam perkembangan bakteri. Kondisi d. Vitamin, sebagian besar sumber karbon
keasaman yang baik untuk pertumbuhan dan nitrogen alami sudah mengandung
bakteri adalah 4-5. semua atau beberapa vitamin yang
2. Mikroba dibutuhkan mikro organisme.
Fermentasi biasanya dilakukan dengan d. Destilasi
menggunakan kultur murni yang Distilasi adalah suatu proses
dihasilkan di laboratorium. Kultur ini penguapan dan pengembunan kembali,
dapat disimpan dalam keadaan kering atau yang dimaksudkan untuk memisahkan
dibekukan. Berbagai macam jasad renik campuran dua atau lebih zat cair ke dalam
dapat digunakan untuk proses fermentasi fraksi farksinya berdasarkan perbedaan
antara lain yeast. Yeast tersebut dapat titik didih. Pada umumnya, pemisahan
berbentuk bahan murni pada media agar- hasil fermentasi glukosa atau dektrosa
agar atau dalam bentuk dry yeast yang menggunakan sistem uap-cairan, dan
diawetkan. terdiri dari komponen-komponen tertentu
3. Suhu yang mudah tercampur. Umumnya
Suhu fermentasi sangat menentukan destilasi berlangsung pada tekanan
macam mikroba yang dominan selama atmosfer, contoh dalam hal ini adalah
fermentasi. Tiap-tiap mikro organisme sistem alkohol air, yang pada tekanan
memiliki suhu pertumbuhan optimal, atmosfer memiliki titik didih sebesar
yaitu suhu yang memberikan 78,6o C.
pertumbuhan terbaik dan perbanyakan diri Istilah distilasi sederhana umumnya
secara tercepat. Pada suhu 30 °C berkaitan dengan pemisahan suatu
mempunyai keuntungan terbentuk alkohol campuran yang terdiri dari dua atau lebih
lebih banyak karena ragi bekerja optimal cairan melalui pemanasan. Pemanasan
pada suhu itu. dimaksudkan untuk menguapkan
4. Oksigen komponen-komponen yang lebih mudah
Udara atau oksigen selama proses menguap (titik didih lebih rendah) dan
fermentasi harus diatur sebaik mungkin kemudian uap yang diperoleh
untuk memperbanyak atau menghambat dikondensasi kembali menjadi cair dan
mikroba tertentu. Setiap mikroba kemudian ditampung dalam suatu bejana
membutuhkan oksigen yang berbeda penerima.
jumlahnya untuk pertumbuhan atau Unit operasi distilasi merupakan
membentuk sel-sel baru dan untuk metode yang digunakan untuk
fermentasi. Misalnya ragi roti memisahkan komponen-komponen yang
(Saccharomyces cerevisiae) akan tumbuh terdapat dalam suatu larutan atau
lebih baik pada keadaan aerobik, tetapi campuran dan tergantung pada distribusi

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1556
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

komponen-komponen tersebut antara fasa 99,5-99,8%. Pengolahan bioetanol dengan


uap dan fasa cair. Semua komponen menggunakan proses destilasi bertingkat
tersebut terdapat dalam fasa cairan dan (dua kali proses destilasi) menghasilkan
uap. Fasa uap terbentuk dari fasa cair bioetanol dengan kadar 69,2-89,1%.
melalui penguapan (evaporasi) pada titik Diharapkan dengan menggunakan
didihnya. destilasi 3 tingkat akan diperoleh
Syarat utama dalam operasi pemisahan bioetanol dengan kadar di atas 95%.
komponen-komponen dengan cara e. Evaporasi
distilasi adalah komposisi uap harus Evaporasi dapat diartikan sebagai
berbeda dari komposisi cairan dengan proses penguapan dari pada liquid (cairan)
terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan penambahan panas atau dapat juga
dengan komponen-komponennya cukup didefinisikan sebagai evaporasi adalah
dapat menguap. Suhu cairan yang medidih peristiwa menguapnya pelarut dari
merupakan titik didih cairan tersebut pada campuran yang terdiri atas zat terlarut
tekanan atmosfer yang digunakan. yang tidak mudah menguap dan pelarut
Distilasi dilakukan melalui tiga tahap: yang mudah menguap. Dalam kebanyakan
evaporasi yaitu memindahkan pelarut proses evaporasi, pelarutnya adalah air.
sebagai uap dari cairan; pemisahan uap- Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan
cairan di dalam kolom, untuk memisahkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan
komponen dengan titik didih lebih rendah larutan dengan konsentrasi yang lebih
yang lebih volatil dari komponen lain tinggi. Panas dapat disuplai dengan
yang kurang volatil dan kondensasi dari berbagai cara, diantaranya secara alami
uap, untuk mendapatkan fraksi pelarut dan penambahan steam.
yang lebih volatil. Titik didih dapat didefiniskan
Pada umumnya hasil fermentasi berupa sebagai nilai suhu pada tekanan atmosfir
bioethanol atau alkohol yang mempunyai atau ada tekanan tertentu lainnya, dimana
kemurnian sekitar 30-40% belum dapat cairan akan berubah menjadi uap atau
diketegorikan sebagai fuel based ethanol. suhu pada tekanan uap dari cairan tersebut
Untuk memurnikan bioethanol menjadi sama dengan tekanan gas atau uap yang
berkadar lebih dari 95% agar dapat berada di sekitarnya. Jika dilakukan
dipergunakan sebagai bahan bakar, harus proses penyulingan pada tekanan atmosfir
melewati proses destilasi untuk maka tekanan uap tersebut akan sama
memisahkan alkohol dengan air dengan dengan tekanan air raksa dalam kolom
memperhitungkan perbedaan titik didih setinggi 760 cmHg. Berkurangnya
kedua bahan tersebut yang kemudian tekanan pada ruangan di atas cairan akan
diembunkan kembali untuk memperoleh menurunkan titik didih. Sebaliknya
bioethanol dengan kemurnian hingga peningkatan tekanan di atas permukaan
99,5-99,8%. Destilasi bertingkat sangat cairan akan menaikkan titik didih cairan
efektif digunakan pada pemisahan fraksi tersebut.
minyak mentah menjadi berbagai i. Kondensasi
komponennya. Kondensasi atau proses
Untuk memurnikan bioetanol pengembunan uap mejadi cairan, dan
menjadi berkadar lebih dari 95% agar penguapan suatu cairan menjadi uap
dapat dipergunakan sebagai bahan bakar melibatkan perubahan fase cairan dengan
harus melewati proses destilasi untuk koefisien pindah panas yang besar.
memisahkan alkohol dengan air dengan Kondensasi terjadi apabila uap jenuh
memperhitungkan perbedaan titik didih seperti steam bersentuhan dengan padatan
kedua bahan tersebut yang kemudian yang temperaturnya dibawah temperatur
diembunkan kembali untuk memperoleh jenuh sehingga membentuk cairan seperti
bioethanol dengan kemurnian hingga air.

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1557
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

III. METODE PENELITIAN


Menurut Slamet dalam Mardikanto Desa
(1993), tujuan yang sebenarnya dari Kelompok Binaan
penyuluhan adalah terjadinya perubahan Binaan
perilaku sasaran nya. Hal ini merupakan
Tahapan Awal
perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat diamati secara (Penyuluhan)
langsung maupun tidak langsung dengan Gambar 3 Progres Kegiatan Pengabdian di Desa Sungai
Rukam
indera manusia. Dengan demikian,
penyuluhan dapat diartikan sebagai proses Tahapan pada kegiatan pengabdian
perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, ini merupakan tahapan awal dalam
dan keterampilan) di kalangan masyarakat menjalin koordinasi dengan masyarakat
agar mereka tahu, mau, mampu dan berbagi pengetahuan dalam bentuk
melaksanakan perubahan-perubahan demi sosialisasi atau penyuluhan tentang
tercapainya peningkatan produksi, potensi alam yang dimiliki oleh
pendapatan/keuntungan dan perbaikan masyarakat Desa Sungai Rukam yang
kesejahteraan keluarga/masyarakat yang selama ini dianggap sebagai tanaman
ingin dicapai melalui pembangunan parasit dan tidak dimanfaat secara
pertanian.Berdasarkan teori diatas maka optimum.
disusun sebuah kerangka kegiatan sebagai
berikut :
Pengetahuan sebelum kegiatan
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% 54.17%
20.00% 37.50%
10.00% 4.17% 4.17% 0.00%
0.00%
Sangat Setuju Cukup Tidak Sangat
setuju Setuju Setuju Tidak
Setuju
Gambar 4. Hasil Instrumen tahap awal

Gambar 4 diatas menunjukkan sebuah


nilai tentang kekurangpahaman atau
Gambar 2. Kerangka Kegiatan kurang pengetahuan masyarakat Desa
Sungai Rukam akan potensi yang ada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN diwilayah masyarakat yang memiliki nilai
Ada tiga tahapan yang direncanakan potensi yang sangat besar baik nilai
dalam kegiatan pengabdian kepada potensi ekonomi maupun nilai potensi
masyarakat khususnya di Desa Sungai enenrgi yang dimiliki oleh tanaman Pohon
Rukam dalam pengembangan kegiatan Nipah. Deangan melakukan pembinaan
pengabdian antara lain penyuluhan, dan pendampingan dengan metode
membuat kelompok binaan dan berakhir penyuluhan terdapat hasil yang
dengan Desa Binaan seperti pada gambar menunjukkkan adanya peningkatan yang
3 dibawah ini : siginifikan yang terjadi kepada para
peserta kegiatan tentang pengetahuan
tentang tanaman Pohon Nipah yang
mampu menghasilakn Biotenol yang

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1558
Seminar Nasional Sistem Informasi 2018, 9 Agustus 2018
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjadi sumber energy terbarukan seperti and Distribution of Nypa Palm


yang terlihat pada gambar 5 (NypaFruticans (Thunb.) Wurmb) as
Food Resource) ). Bogor: Pusat Litbang
Pengetahuan Setelah Kegiatan Konservasi dan Rehabilitasi.
Hadi, S dkk, 2013 Karakteristik dan potensi
70.00% 58.33% bioetanol dari nira nipah (nypa fruticans)
60.00% untuk penerapan skala teknologi tepat
50.00% 37.50% guna. Jurnal Ilmu Lingkungan, ISSN
40.00%
1978-5283. Program Studi Ilmu
30.00%
Lingkungan PPS Universitas Riau
20.00%
4.17% 0.00% 0.00% Natsir, Rosdiana. 2013. Hubungan Salinitas
10.00%
0.00% Perairan dengan Kuantitas Bioetanol
yang dihasilkan oleh Nipah
Sangat Setuju Cukup Tidak Sangat
(NypaFruticans) pada Berbagai Metode.
setuju Setuju Setuju Tidak
Makassar: Universitas Hasanuddin.
Setuju Mardikanto, T. 1992. Penyuluhan Pembangunan
Gambar 5. Hasil Instrumen tahap akhir Pertanian. Surakarta. Sebelas Maret
University Press.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Muhammad Irsyad Abdullah,dkk. Fermentasi Nira
Nipah Menjadi Bioetanol Menggunakan
Dari beberapa indikator keberhasilan Sacharomyces cereviceae pada
kegiatan pengabdian seperti tingkat Fermentor 50 Liter. Skripsi. Universitas
realisasi serta target kegiatan telah Riau.
memenuhi standar kebutuhan dan tujuan Slamet, Margono. 2001. Perspektif Ilmu
kegiatan pengabdian. Kemudian indicktor Penyuluhan Pembangunan Menyongsong
Era Tinggal Landas dalam. Penyuluhan
temuan hasil positif dan adanya kegiatan Pembangunan di Indonesia :
keberlanjutan program telah didapatkan Menyongsong Abad 21. Jakarta. Penerbit
dari data analisis hasil pengolahan PT Pustaka Pembangunan Swadaya
instrument pengabdian. Berdasarkan hasil Nusantara.
data instrument pengabdian menunjukkan Tim BPDAS. 2006. Penyebaran Luas dan Jenis
bahwa adanya peningkatan pengetahuan Mangrove/Asosiasi Mangrove Wilayah
masyarakat dengan tingkat pemahaman Balai Pengelolaan Hutan Mangrove
Wilayah II. BPDAS Indragiri Rokan. Riau
meningkat menjadi 95,83 %. (bphm-ii.sim-rlps.dephut.go.id)
REFERENSI Umaiyah, Ade Sri dkk. 2013. Fermentasi Nira
Nipah Skala 50 Liter menjadi Bioetanol
BPS. 2014. ‘Kecamatan dalam angka Kabupaten
Indragiri Hilir tahun 2014. Menggunakan Saccharomyces
Dahlan., Muhammad H., Sari., Dewi D, Ismadyar. Cerevisiae. Pekanbaru:
2009. Pemekatan Nira Nipah Universitas Riau.
Menggunakan Membran Selulosa Asetat. Wiratmaja, I Gededkk. 2011. Pembuatan Etanol
Jurnal Teknik Kimia Universitas Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan
Sriwijaya : Palembang Limbah Rumput Laut Eucheuma Cottonii
Heriyanto, N.M dkk. 2011. Potensi dan Sebaran Sebagai Bahan Baku. Bali:
Nipah (NypaFruticans (Thunb.) Wurmb) UniversitasUdayana.
Sebagai Sumber daya Pangan (Potency

Copyright © SENASIF 2018 ISSN : 2597-4696


1559

Anda mungkin juga menyukai