Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH

EKONOMI
GLOBAL
TERHADAP
PERMINTAA
N DAN
PENAWARAN
BARANG

Di Susun Oleh:
KA.P/19.2
ABIGAIL CHELSEA - 888730305190214
ANISA NUR RAYHAN - 888730305190217
LUTHFI SEKAR ADELLA - 888730305190198

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Pengaruh Ekonomi Global terhadap permintaan
dan penawaran barang”.

1
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Roymon
Panjaitan selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi dan Bisnis yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
juga wawasan menyangkut pengaruh ekonomi global terhadap permintaan dan penawaran
barang.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Semarang, Mei 2020


 

Penyusun

DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………........ 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….... 2

2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………… 4
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………… 4
C. TUJUAN PEMBAHASAN………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EKONOMI GLOBAL.………………………………….. 5
B. FAKTOR PERUBAHAN DALAM EKONOMI GLOBAL…………..…. 6
C. PENGARUH EKONOMI GLOBAL TERHADAP PERMINTAAN DAN
PENAWARAN…………………………………………………………… 7
D. CARA MENGATASI EKONOMI YANG KADANG TIDAK
STABIL…………………………………………………………………... 12
E. KONDISI PEREKONOMIAN DUNIA SAAT PANDEMI CODID-
19………………………………………………………………………..... 13
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………… 17
B. SARAN…………………………………………………………………… 18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….... 19

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan
pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai

3
ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonomi masyarakat setempat,
sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai
cara. Misalnya, tergantung model yang dipakai, penilaian yang dipakai dapat
direpresentasikan menggunakan mata uang tertentu, misalnya dolar AS tahun 2006
atau euro tahun 2005.
Ekonomi global yang terus mengalami perubahan juga sangat berpegaruh dalam kegiatan
ekonomi suatu negara,salah satunya mengenai penawaran dan permintaan pasar. Maka dari
itu sektor ekonomi di dunia harus mampu melihat peluang yang menguntungkan dalam
menjalankan proses ekonomi dalam negeri maupun luar negeri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah ekonomi global itu?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan dalam ekonomi global?
3. Apa saja pengaruh ekonomi global terhadap permintaan dan penawaran?
4. Bagaimana cara menyikapi situasi ekonomi yang terkandang tidak stabil?
5. Bagaimana kondisi perekonomian dunia saat ini khususnya saat pandemi virus covid-
19?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu ekonomi global
2. Memahami perubahan-perubahan yang terjadi dalam perekonomian secara global
3. Mengetahui pengaruh ekonomi global terhadap permintaan dan penawaran
4. Mengetahui cara menyikapi ekonomi yang terkandang tidak stabil
5. Mengetahui kondisi ekonomi terkini yang sesuai dengan kondisi negara saat ini
(sedang mengalami pandemi virus covid-19)

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EKONOMI GLOBAL

4
Pengertian Ekonomi Global merupakan sebuah proses kegiatan aktivitas perekonomian dan
perdagangan dimaba ada banyak negara di duia yang menjadi kekuatan pasar yang satu dan
semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara. Adanya globalisasi
perekonomian ini berarti adanya keharusan penghapusan seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus barang, jasa serta modal.

Perwujudan Ekonomi Global

Dalam proses aktivitasnya, di bawah ini ada beberapa perwujudan dari ekonomi global,
antara lain:

 Globalisasi produksi
Globalisasi produksi yang dilakukan oleh beberapa negara bertujuan agar
biaya produksi jadi lebih rendah

 Globalisasi pembiayaan
Perusahaan global dalam hal ini mempunyai akses untuk mendapatkan
pinjaman atau melakukan kegiatan investasi (baik dalam bentuk portofolio
maupun langsung) di seluruh negara di dunia.

 Globalisasi tenaga kerja


Globalisasi ini ditandai dengan hadirnya tenaga kerja asing. Perusahaan global
dalam kondisi ini akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia
sesuai tingkatannya.
 Globalisasi jaringan informasi
Ada pun bentuk globalisasi jaringan informasi dapat dilihat pada masyarakat
suatu negara dimana dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari
berbagai negara di dunia dengan majunya teknologi.

 Globalisasi Perdagangan
Di bidang perdangan, globalisasi terwujud dalam bentuk penyeragaman dan
penurunan tarif serta penghapusan hambatan-hambatan non tarif. Sehingga
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.

B. FAKTOR PERUBAHAN DALAM EKONOMI GLOBAL


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Global :

 Faktor Sumber Daya Manusia


Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat

5
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya
selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses
pembangunan.

 Faktor Sumber Daya Alam


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber
daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang
dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan
dan kekayaan laut.

 Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

 Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

 Sumber Daya Modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas
IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.

 Kewirausahaan  (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input yang dikombinasikan akan
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi bararang yang akan
dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai
kemampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan

6
dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di
dunia dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.

C. PENGARUH EKONOMI GLOBAL TERHADAP PERMINTAAN


DAN PENAWARAN

Pengaruh Ekonomi terhadap permintaan


 Kemudahan dalam memenuhi kebutuhan
 Semakin banyak barang dan jasa alternatif
 Barang alternatif pengganti atau biasa disebut barang substitusi makin banyak
jumlahnya dengan adanya kemajuan teknologi.
 Pendapatan masyarakat meningkat

Pengaruh Ekonomi terhadap penawaran


 Biaya produksi turun dan peningkatan hasil produksi
 Mesin-mesin modern menghasilkan barang dengan lebih cepat. Selain itu, hasil
produksi juga meningkat sehingga biaya produksi menurun.
 Distribusi menjadi lebih cepat

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

 Harga Barang dan Jasa


Harga barang dan jasa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan. Dalam
ilmu ekonomi, permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri.
Naik turunnya harga barang akan mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap barang
tersebut.

Jika harga barang atau jasa naik, maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut tentu
akan menurun. Sebaliknya jika harga barang atau jasa turun, maka permintaan terhadap
barang atau jasa tersebut besar kemungkinan akan meningkat.

 Pendapatan
Faktor utama yang mempengaruhi tingkat permintaan suatu barang atau jasa adalah
pendapatan. Pendapatan atau penghasilan konsumen memiliki pengaruh terhadap apa saja
barang atau jasa yang ingin dibeli, karena harus menyesuaikan kondisi keuangannya.

Jika pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan akan suatu barang dan jasa
cenderung akan bertambah. Sebaliknya, jika pendapatan konsumen menurun, maka
permintaan terhadap suatu barang atau jasa pun juga akan jadi menurun.

7
 Selera Konsumen
Faktor yang mempengaruhi permintaan barang selanjutnya adalah selera konsumen atau
masyarakat. Faktor selera ini sangat berhubungan dengan tren yang sedang berkembang.
Umumnya ada beberapa merk atau produk yang sedang booming sehingga selera terhadap
barang tersebut jadi naik.

Jika selera konsumen terhadap suatu barang atau jasa naik, maka permintaan terhadap barang
atau jasa tersebut juga akan meningkat. Sebaliknya jika selera terhadap barang atau jasa
turun, maka permintannya juga akan berkurang.

 Intensitas Kebutuhan
Intensitas kebutuhan juga memiliki dampak besar terhadap kurva permintaan barang. Faktor
ini berkaitan dengan mendesak atau tidaknya akan kebutuhan suatu barang dan jasa. Artinya
berhubungan dengan waktu penggunaan yang sangat urgent atau tidak.

Jika intensitas kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat mendesak, maka tentunya
permintaan terhadap barang dan jasa tersebut juga naik. Sebaliknya jika intensitas kebutuhan
barang dan jasa tidak terlalu mendesak, maka permintaannya juga akan menurun.

 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk suatu negara atau daerah juga berpengaruh terhadap permintaan. Semakin
banyak jumlah penduduk tentu juga akan semakin menambah target konsumen
dan segmentasi pasar suatu barang atau jasa yang ingin dijual.
Jika jumlah penduduk semakin banyak, maka permintaan terhadap barang dan jasa tentu akan
meningkat. Sebaliknya jika jumlah penduduk berkurang, bisa karena bencana alam atau
peperangan, permintaan terhadap barang atau jasa bisa berkurang.

 Harga Barang Substitusi


Selain harga barang itu sendiri, harga barang substitusi juga berpengaruh terhadap
permintaan. Yang dimaksud barang subtitusi adalah pengganti dari barang utama, misalnya
nasi digantikan kentang, atau buah A digantikan buah B.

Jika harga barang substitusi turun, maka permintaan pada barang yang digantikan juga akan
menurun, karena orang lebih memilih membeli barang subtitusi tersebut. Sebaliknya jika
harga barang subtitusi naik, maka permintaan pada barang yang digantikan akan meningkat
pula.

 Harga Barang Komplementer


Harga barang komplementer atau pelengkap juga jadi faktor yang mempengaruhi permintaan.
Yang dimaksud barang kompelemter adalah barang yang dibutuhkan untuk menunjang
barang lain, misalnya bensin untuk sepeda motor, tinta untuk pulpen, dan sebagainya.

8
Jika harga barang komplementer naik, tentu permintaan barang yang dilengkapi akan jadi
menurun. Sebaliknya jika harga barang komplementer turun, maka permintaan barang yang
dilengkapi jadi semakin meningkat.

 Promosi
Faktor yang mempengaruhi permintaan berikutnya adalah promosi. Strategi promosi dan
marketing dari perusahaan atau penjual sangat penting untuk menentukan minat konsumen
yang berujung pada laris tidaknya produk yang dipromosikan tersebut.

Jika promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara menarik dan gencar, maka
permintaan terhadap barang atau jasa tersebut tentu akan meningkat. Sebaliknya, jika
promosi dilakukan secara asal-asalan, maka permintaan barng atau jasa tersebut tentu akan
menurun.

 Estimasi Harga di Masa Depan


Berikutnya ada faktor perkiraan terhadap harga barang atau jasa di masa mendatang. Estimasi
harga dilakukan pada barang atau jasa, apakah harganya akan naik atau turun di masa
mendatang, bisa dikalkulasikan pada berbagai faktor.

Jika harga barang atau jasa diperkirakan akan naik di masa mendatang, maka permintan akan
naik karena konsumen ingin membeli selagi harga belum naik. Sebaliknya jika diperkirakan
harga barang atau jasa akan turun, maka permintaan akan turun pula karena konsumen ingin
membeli saat harga turun nanti.

 Estimasi Pendapatan di Masa Depan


Faktor yang mempengaruhi permintaan yang terakhir adalah estimasi pendapatan di masa
yang akan datang. Faktor ini berkaitan dengan penghasilan personal, apakah akan mengalami
kenaikan pendapatan di masa yang akan datang atau tidak.

Jika diperkirakan pendapatan akan naik di masa yang akan datang, maka permintaan naik
karena konsumen berani menambah permintaannya. Sebaliknya jika estimasi pendapatan
akan turutn, maka permintaan juga turun karena konsumen akan mengurangi permintaannya.

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

 Harga Barang dan Jasa


Harga barang dan jasa juga menjadi faktor yang mempengaruhi penawaran. Bisa dibilang
bahwa penawaran terhadap suatu barang akan paling sangat dipengaruhi oleh harga barang
itu sendiri.

Jika harga barang atau jasa naik, maka penawaran terhadap barang atau jasa tersebut tentu
akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang atau jasa turun, maka penawaran terhadap
barang atau jasa tersebut akan turun pula.

 Biaya Produksi

9
Biaya produksi memiliki pengaruh terhadap penawaran suatu barang atau jasa. Yang
dimaksud biaya produksi berhubungan dengan biaya membeli bahan baku, alat dan mesin,
gaji karyawan, dan sebagainya dalam proses produksi suatu barang atau jasa.

Jika biaya produksi meningkat, maka harga barang dan jasa akan naik sehingga penawaran
barang tersebut jadi menurun. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka penawaran
terhadap suatu barang dan jasa tersebut akan meningkat.

 Kemajuan Teknologi
Faktor lain yang mempengaruhi penawaran barang adalah kemajuan teknologi. Adanya
teknologi tentu memudahkan produsen dalam memproduksi barang dan jasa dengan cepat.

Dengan kemajuan teknologi, maka biaya produksi akan turun dan menaikkan permintaan
barang dan jasa. Namun jika tidak tersedia teknologi produksi, maka produksi biaya produksi
naik dan permintaan dapat berkurang.

 Pajak
Pajak juga berpengaruh terhadap penawaran sebuah barang atau jasa. Pajak merupakan
ketetapan dari pemerintah, dan memiliki pengaruh terhadap permintaan dan penawaran suatu
barang dan jasa di pasar.

Jika pajak suatu barang menjadi tinggi, maka penawaran terhadap barang tersebut akan
berkurang. Sebaliknya jika pajak suatu barang rendah, maka penawaran barang tersebut besar
kemungkinan akan bertambah.

 Jumlah Penjual atau Produsen


Faktor lain yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa adalah jumlah penjual atau
produsen. Jumlah produsen yang menghasilkan suatu produk tentu memiliki pengaruh
terhadap jumlah penawaran barang tersebut.

Jika jumlah produsen suatu barang ada banyak, maka jumlah penawaran terhadap barang
tersebut juga akan tinggi. Sebaliknya, jika jumlah produsen suatu barang ada sedikit, maka
penawaran terhadap barang tersebut tentu juga akan rendah.

 Bencana Alam
Faktor alam juga memiliki dampak dan pengaruh terhadap kondisi ekonomi, termasuk pada
penawaran suatu barang dan jasa tertentu. Faktor ini bisa mencakup hal-hal seperti fenomena
alam, kondisi iklim dan cuaca, letak geografis wilayah, atau bencana alam.

Misalnya jika terjadi bencana alam pada suatu daerah penghasil suatu barang dan produk,
maka produksi barang akan menurun. Akibatnya penawaran barang tersebut juga akan turun.

 Harga Barang Pengganti

10
Selain harga barang itu sendiri, faktor lain yang mempengaruhi penawaran adalah harga
barang substitusi atau barang pengganti. Pengaruh ini terjadi karena persaingan harga,
dimana harga barang yang lebih murah tentu penawarannya akan lebih tinggi.

Jika harga barang pengganti naik, maka penawaran terhadap barang utama akan ditingkatkan,
dengan harapan konsumen akan beralih ke barang utama ini. Sebaliknya jika harga barang
pengganti turun, maka penawaran terhadap barang utama juga akan turun.

 Perkiraan Harga di Masa Mendatang


Penawaran juga turut dipengaruhi terhadap prediksi estimasi harga barang di masa yang akan
datang. Prediksi harga barang dan jasa di masa depan bisa diperkirakan lewat beberapa faktor
tertentu.

Jika suatu barang diperkirakan harganya akan naik, maka produsen akan menurunkan jumlah
barang yang ditawarkan karena takut tidak laku. Sebaliknya jika barang diprediksi akan turun
harganya, maka penawaran barang akan ditingkatkan.

 Kebijakan Pemerintah
Faktor terakhir yang turut memberi pengaruh pada penawaran barang dan jasa adalah
kebijakan pemerintah. Sebelumnya telah dibahas mengenai pajak yang juga bagian dari
kebijakan pemerintah, namun ada kebijakan lain yang turut mempengaruhi penawaran
barang.

Misalnya adalah kebijakan terkait impor dan ekspor bahan baku dari luar negeri, kebijakan
pembatasan penggunaan barang tertentu, hingga kebijakan subsidi terkait suatu komoditas.

Dampak Positif dan Negatif dari Ekonomi Global


Dampak Positif :
 Meningkatnya produksi global
Peningkatan produksi global ini dapat melalui spesialisasi dan perdagangan. Juga terdapat
faktor-faktor produksi dunia yang dapat digunakan lebih efisien. Dengan demikian output
dunia kian bertambah dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk
pendapatan yang meningkat, yang pada gilirannya dapat berakipat pada meningkatnya
pembelanjaan dan tabungan.
 Meningkatnya kemakmuran negara
Ekonomi global melalui sebuah kegiatan perdagangan yang lebih bebas memungkinkan
masyarakat berbagai negara lebih banyak mengimpor barang dari luar negeri. Hal tersebut
membuat konsumen mempunyai lebih banyak pilihan barang. Dan juga konsumen dapat
menikmati barang dengan harga yang lebih rendah dan lebih baik

 Meluasnya pasar produk domestik

11
Dengan adanya ekonomi global Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan
setiap negara mendapatkan pasar jauh lebih luas dibanding pasar dalam negeri.
 Memperoleh lebih banyak modal
Modal yang dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati negara-negara
berkembang akibat kekurangan modal dan tenaga terdidik serta tenaga ahli berpengalaman.
 Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang ekonomi
Pembangunan di berbagai sektor lainnya bukan hanya dikembangkan perusahaan asing,
namun terutama investasi dari perusahaan swasta domestik.

Dampak Negatif :
 Menghambat pertumbuhan di sektor industri

Adanya ekonomi global menyebabkan negara-negara berkembang tidak bias lagi memakai
tarif tinggi untuk memproteksi industri yang baru berkembang (infant industry). Sehingga,
perdagangan luar negeri yang cukup bebas menimbulkan hambatan bagi negara berkembang
dalam memajukan sektor industry.
 Neraca pembayaran menjadi buruk
Ekonomi global menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, jika suatu negara tidak mampu
bersaing, maka ekspor tidak akan berkembang. Kondisi ini dapat saja memperburuk neraca
pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
Arus investasi (modal) portofolio yang semakin besar menjadi salah satu efek dari
globalisasi. Investasi dalam hal ini terutama meliputi partisipasi dana dari luar negeri ke pasar
saham.
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.

D. CARA MENGATASI EKONOMI YANG KADANG TIDAK


STABIL
Berikut adalah bentuk perwujudan cara untuk mengatasi krisis ekonomi global antara
lain:
 Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
 Memanfaatkan peluang perdagangan internasional
 Tundalah membeli barang-barang mewah, terutama melalui sistem kredit, karena
harganya akan mahal
 Jangan berinvestasi terlalu banyak dengan anda, peganglah dalam bentuk cash
Pemberdayaan ekonomi yang dimaskud adalah untuk menstabilkan perekonomian
dalam ruang lingkup kecil adalah pengembangan kegiatan simpan pinjam dan
lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan usaha kecil mikro (UKM).
 Membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya, jadi dengan
adapnya lapangan kerja yang memadai dan lebih diutamakan padat karya maka akan
membantu untuk mengurangi pengganguran. Sehingga yang tadinya tidak dapat
pekerjaan sekarang dapat bekerja dan bisa berproduktifitas. Karena hal ini juga akan
12
berdampak pada pendapatan perkapita suatu negara, karena semakin tingginya
angkatan kerja yang bekerja maka akan berdampak ke peningkatan perkapitanya.
 Menghilangkan sifat konsumtif masyarakat dan lebih bersikap hemat untuk menjaga
sumber daya, sehingga dengan menjaga sumber daya ini bisa ada peningkatan.

 Pemerintah perlu lebih bijak menetapkan UMR pada setiap warganya dengan
mempertimbangkan kebutuhan masyarakatnya sehingga terciptanya kesejahteraan
rakyat.

 Bagi pemerintah untuk lebih banyak membuka pelatihan On The Job Training bagi
para pekerja , dengan adanya pelatihan untuk masyarakat yang kurang terampil, maka
kegiatan ini bisa menjadikan sebagai pelatihan untuk mendapat pekerjaan.

 Bagi pemerintah dapat mengorientasikan pembangunan infrastruktur yang bernilai


tinggi untuk kebutuhan masyarakat.  Baik itu dalam sector industry maupun pangan,
sehingga menjadikan negara kita tidak hanya sebagai pengimpor namun sebagai
pengekspor.

E. KONDISI PEREKONOMIAN DUNIA SAAT PANDEMI COVID-19

China telah memutuskan untuk menutup jalur ekonomi mereka demi menghentikan
penyebaran wabah virus corona (covid-19). Sebagai negara asal wabah tersebut, tentu
ekonomi China bakal sangat terpukul.Masalahnya, China merupakan negara dengan
kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia. Mereka menyumbang hampir sepertiga
pertumbuhan ekonomi global. Artinya, jika mereka terpukul, bakal memiliki efek domino.
Yakni, negara lain juga akan terpukul dan mungkin bakal lebih berat. Mari kita lihat
proyeksi yang dibuat Asian Development Bank (ADB) soal wabah virus corona terhadap
perkembangan ekonomi dunia, khususnya Asia.Sebagai awalan, mari bandingkan dulu
virus yang WHO sebut sebagai kejadian luar biasa dan berawal dari China lainnya: Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tingkat kematian wabah virus corona (1% sampai
3,4%), tak sebesar SARS (10%). Pun tingkat ketertularannya Masalahnya, sebaran virus
corona berlangsung sangat cepat.

Dalam catatan ADB, lima negara dengan kunjungan wisata terbanyak dari China pada
2018 adalah, Hong Kong (68% turisnya berasal dari China), Palau (39%), Kamboja (33%),
Vietnam (32%), dan Korea Selatan (Korsel 31%). Indonesia sendiri, 16% persen turisnya
berasal dari Negeri Tirai Bambu.

Dengan catatan tersebut, ADB pun membuat empat skenario pengaruh ekonomi dari sisi
pariwisata. Yang pertama, jika pariwisata di China ditutup 2 bulan (skenario terbaik), lalu 3
bulan (moderat), 6 bulan (buruk), dan lebih dari 6 bulan (terburuk).

 Skenario terbaik: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China, seperti Asia
Timur atau Tenggara, akan turun sama seperti saat SARS, atau sekitar 7,7 persen.
 Skenario moderat: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China, seperti Asia
Timur atau Tenggara, akan turun sekitar 17,7 persen.

13
 Skenario buruk dan terburuk: Pariwisata dari luar Asia ke negara Asia non-China,
seperti Asia Timur atau Tenggara, akan turun 47,7 persen.

Dampak Kerugian Global


Dalam perhitungan ADB, dampak global akibat virus corona ini, akan berkisar
US$77 miliar hingga US$347 milar. Angka tersebut setara dengan 0,1% hingga
0,4% PDB global.
“Sebagai estimasi, untuk skenario moderat pengaruhnya sekitar US$156 miliar,
atau 0,2% PDB global,” tulis ADB. “Negara-negara berkembang Asia akan
mengalami kerugian sekitar US$22 miliar, atau 0,24% jika menggunakan skenario
moderat.”

Dalam skenario yang sama, secara global, potensi kehilangan ekonomi dunia
mencapai US155 miliar dan China sendiri US$103 miliar. Itu dalam skenario
moderat. Jika skenario buruk, secara global, potensi kerugian dunia mencapai
US$346  miliar. Angka tersebut berasal dari potensi kerugian China (US$ 236
miliar), negara Asia non-China (US$42 miliar) dan sisanya dari negara-negara lain
(US$68 miliar).

Dampak bagi Indonesia

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona
menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan
berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee
mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”.
Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini
terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona
yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia
baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

China merupakan negara eksportir terbesar dunia. Indonesia sering melakukan kegiatan
impor dari China dan China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Adanya
virus Corona yang terjadi di China menyebabkan perdagangan China memburuk. Hal tersebut
berpengaruh pada perdagangan dunia termasuk di Indonesia. Penurunan permintaan bahan
mentah dari China seperti batu bara dan kelapa sawit akan mengganggu sektor ekspor di
Indonesia yang dapat menyebabkan penurunan harga komoditas dan barang tambang.

Penerimaan pajak sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal perdagangan


memiliki kontribusi kedua terbesar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang disebabkan
karena China merupakan importir minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus
Corona juga mengakibatkan penurunan produksi di China, padahal China menjadi pusat
produksi barang dunia. Apabila China mengalami penurunan produksi maka global supply

14
chain akan terganggu dan dapat mengganggu proses produksi yang membutuhkan bahan
baku dari China. Indonesia juga sangat bergantung dengan bahan baku dari China terutama
bahan baku plastik, bahan baku tekstil, part elektronik, komputer dan furnitur.

Virus Corona juga berdampak pada investasi karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat
membeli barang maupun berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar.
Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi
pasarnya berubah. Di bidang investasi, China merupakan salah satu negara yang
menanamkan modal ke Indonesia. Pada 2019, realisasi investasi langsung dari China
menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat investasi di Sulawesi berkisar US $5
miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena pegawai dari China yang terhambat
datang ke Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari
China untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Larangan ini menyebabkan sejumlah
maskapai membatalkan penerbangannya dan beberapa maskapai terpaksa tetap beroperasi
meskipun mayoritas bangku pesawatnya kosong demi memenuhi hak penumpang. Para
konsumen banyak yang menunda pemesanan tiket liburannya karena semakin meluasnya
penyebaran virus Corona. Keadaan ini menyebabkan pemerintah bertindak dengan
memberikan diskon untuk para wisatawan dengan tujuan Denpasar, Batam, Bintan, Manado,
Yogyakarta, Labuan Bajo, Belitung, Lombok, Danau Toba dan Malang. Di Eropa juga
memberlakukan aturan dimana maskapai penerbangan harus menggunakan sekitar 80 persen
slot penerbangan yang beroperasi ke luar benua Eropa agar tidak kehilangan slot ke maskapai
pesaingnya. Bukan hanya di Indonesia yang membatasi perjalanan ke China, namun negara-
negara yang lain seperti Italia, China, Singapura, Rusia, Australia dan negara lain juga
memberlakukan hal yang sama.

Menyikapi hal tersebut tinggal tergantung bagaimana kita menyikapinya dan apakah mau
coba melihat sisi lain dari isu ini. Beberapa peluang yang bisa saya sarankan dalam situasi
dan kondisi seperti sekarang ini di antaranya;

Bagi personal atau individu



Kekhawatiran ataupun ketakutan adalah salah satu motivator paling besar dalam
hidup bagi individu. Contohnya; dengan adanya isu penyebaran covid-19, kita lebih
sadar dan tergerak untuk menjaga higienitas yang membangun kebiasaan diri untuk
selalu menjaga kebersihan diri.Perilaku dan kebiasaan ini bisa kita bangun pada anak-
anak kita ataupun orang-orang yang kita kasihi. Tentunya tidak berupa nasihat yang
berlebihan, akan tetapi melalui contoh atau perilaku nyata.

Adanya penundaan atau bahkan pembatalan pertemuan dan perjalan bisnis,
memberikan peluang besar bagi mereka yang memiliki jadwal sangat padat atau sibuk
untuk memiliki waktu ekstra dan menghabiskannya bersama keluarga atau orang-
orang yang dicintai.


Tidak perlu terlalu panik menghadapi situasi ini, lebih fokuslah terhadap hal yang

15
lebih penting yaitu melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang dianjurkan dan
diperlukan. Karena hal tersebut adalah satu-satunya pertahanan diri yang efektif saat
ini. Dengan begitu, kita akan dipaksa untuk membangun mental dan pola perilaku
yang tenang dan waspada secara bersamaan.

Bagi pengusaha

Banyak rantai pasokan industri atau bisnis global bergantung pada Tiongkok, dan dengan
adanya isu penyebaran covid-19 rantai pasokan tersebut menjadi terganggu. Sehingga hal ini
memaksa para pemimpin industri dan bisnis menyiapkan rencana alternatif untuk
keberlangsungan kesinambungan bisnis, bila hal seperti ini terjadi kembali di masa depan.

Hal ini jelas membuka peluang bisnis bagi negara-negara lainnya, untuk menawarkan solusi
dari adanya gangguan pada rantai pasokan tersebut, salah satunya Indonesia.

Kapan terakhir kalinya kita berada dalam sebuah pertemuan? Apakah itu di bandara,
konferensi, dan pertemuan bisnis? Jika kita berada dalam kondisi yang memang
mengharuskan bertemu banyak orang, tidak perlu terlalu fokus pada kekhawatiran dan
ketakutan yang berlebihan. Hanya perlu memastikanlah diri kita untuk selalu tenang dan
waspada, dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap segala kemungkinan
yang bisa saja terjadi.

Hal yang terpenting adalah, hadapi, jalani dan tetap waspada dalam kondisi apapun. Cobalah
untuk melihat peluang dari segala situasi dan kondisi yang kita hadapi, karena hal tersebut
akan mengubah sudut pandang dan cara kita berpikir.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekonomi Global merupakan sebuah proses kegiatan aktivitas perekonomian dan


perdagangan dimaba ada banyak negara di duia yang menjadi kekuatan pasar yang
satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan teritorial negara.
Adanya globalisasi perekonomian ini berarti adanya keharusan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus barang, jasa serta modal.
Pengaruh Ekonomi terhadap Permintaan dan Penawaran

o Kemudahan dalam memenuhi kebutuhan


o Barang alternatif pengganti atau biasa disebut barang substitusi makin banyak
jumlahnya
o Pendapatan masyarakat meningkat

Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi Ekonomi


 Meningkatnya produksi global
 Meningkatnya kemakmuran negara
 Meluasnya pasar produk domestik.
 Menghambat pertumbuhan di sektor industri.
 Neraca pembayaran menjadi buruk.
 Sektor keuangan semakin tidak stabil.

Bursa saham adalah indikator utama ekonomi dunia dan sudah ada tanda akan terjadi
kejatuhan ekonomi global akibat virus Corona (Covid-19). Dampak virus
Corona terhadap perkembangan bisnis global sudah mulai dirasakan di beberapa
negara, termasuk Indonesia.

Dampak Virus Corona di China

Di China dan beberapa negara Asia, banyak perusahaan sudah mengajukan


permohonan pinjaman dana ke pemerintah untuk backup bayar gaji dan operasional
yang berhenti.

17
Dampak Virus Corona di Indonesia

Di Indonesia industri penerbangan, perhotelan, restoran, shopping mall, dll sudah


mulai terdampak. Jika virus Corona atau 2019-nCov ini terus menyebar, maka
dikuatirkan dalam waktu 9 – 12 bulan kedepan adalah masa yang sangat sulit dan
penuh ketidakpastian khususnya dalam hal ekonomi konvensional.

B. SARAN
Pada jaman ini kita harus memperhatikan perekonomian Global agar kita mengetahui
bagaimana situasi perekonomian dunia. Terlebih saat pandemi Covid-19, akibatnya banyak
orang yang kehilangan income, yg ujungnya berdampak pada penurunan daya beli di pasaran.
Maka dari itu kita harus bisa mengatur perekonomian dan menghemat uang. Selain itu yang
perlu dilakukan adalah menjaga kecukupan modal kerja, hanya beli barang yang laku dijual
dalam waktu singkat, jangan over stok dan lakukan efisiensi operasional sehingga Dampak
virus Corona bagi manusia dan perkembangan bisnis dapat dihindari.

Mulailah lakukan transformasi bisnis dari konvensional ke online sehingga bisa terjadi
efisiensi biaya dan sekaligus menjaga-jaga jika para pembeli mulai menghindari bepergian
dalam kondisi yang tidak pasti akibat virus.

18
DAFTAR PUSTAKA

www.kompasiana.com/.../4-langkah-mengatasi-krisis-global
https://www.zonareferensi.com/faktor-yang-mempengaruhi-permintaan-penawaran/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/02/pengertian-ekonomi-global-dan-
dampaknya-lengkap.html
https://blog.ruangguru.com/permintaan-penawaran-dan-hubungannya-dengan-
teknologi
https://claudiachristi.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
https://www.kompasiana.com/dede.kurniawan/550ab7758133114449b1e525/4-
langkah-mengatasi-krisis-global
https://www.beritasatu.com/ekonomi/151965-agar-ekonomi-tetap-stabil-pemerintah-
diminta-terapkan-5-kebijakan
https://mediaindonesia.com/read/detail/296858-dampak-covid-19-dan-membaca-
peluang-di-dalamnya
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200306/9/1210000/ini-dampak-ekonomi-dunia-
akibat-virus-corona-versi-adb
https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-perekonomian-global-khususnya-di-
indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai