Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/Perspektif Pendidikan SD
Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Kondisi sosial-budaya masyarakat di sekitar sekolah dapat berpengaruh terhadap tujuan dan fungsi proses pendidikan di sekolah serta proses enkulturasi nilai pada peserta didik. Uraikan kondisi sosial budaya di lingkungan sekitar sekolah Anda mengajar dan bagaimana pengaruhnya terhadap proses pendidikan dan enkulturasi nilai pada peserta didik! Jawab : Kondisi sosial budaaya disekolah tempat saya mengajar lingkungannya mempunyai hubungan sosial yang sangat baik serta penduduknya sangat mendukung sehingga dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan dapat membawa dampak positif seperti pembelajaran yang diajarkan semangkin berkembang dan siswa mampu memahaminya.
2. Landasan historis dan ideologis diangkat berdasarkan fakta sejarah dan
ide-ide yang melatarbelakangi perkembangan pendidikan dasar di Indonesia sejak masa Hindia Belanda sampai saat ini. Kebijakan kurikulum 2013 merupakan salah satu perkembangan di bidang pendidikan. Jelaskan landasan historis dan ideologis diberlakukannya kurikulum 2013 di SD! Jawab : Landasan historis dan ideologis pendidikan sekolah dasar : Sekolah Dasar pertama kali didirikan pada zaman VOC (Vereenigde Oost Indishe Compagnie) pada tahun 1617 yang menjelma menjadi Sekolah Batavia (Bataviasche School) pada tahun 1622 dan ditutup tahun 1632. Sejenis Sekolah Dasar itu pada tahun 1630 didirikan oleh masyarakat Sekolah Warga masyarakat (Burger School) untuk tujuan pendidikan budi pekerti. Pada akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19 Pemerintah Hindia Belanda mulai menangani pendidikan untuk Bumi Putra dengan tujuan untuk memperoleh tenaga terampil untuk kepentingan penjajahan dengan model dualistik. Untuk golongan penduduk Eropa dan Bumi Putra didirikan dua sekolah yang berbeda. Untuk Bumi Putra didirikan dua jenis Sekolah Dasar, yakni Sekolah Dasar Kelas Pertama (de scholen der eerste klasse), yang kemudian berkembang menjadi HIS (Hollandsch Inlandsche School) yang diperuntukkan bagi anak tokoh pribumi, bangsawan, atau orang kaya dan Sekolah Dasar Kelas Dua (de shoolen der tweede klasse) yang diperuntukkan bagi pribumi pada umumnya. Di sini sudah mulai dilakukan segregasi sosial bagi Bumi Putra. Pada abad ke 20, sejalan dengan terjadinya perubahan yang terjadi di seluruh dunia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya mendesak pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan perubahan dalam melaksanakan sistem pendidikannya, dengan landasan Politik Etis (Etische Politiek). Pendidikan Sekolah Dasar tetap bersifat dualistik. Ada dua jenis Sekolah Dasar yakni : (1) Sekolah Dasar berbahasa Belanda untuk anak keturunan Eropa dan timur asing, serta pribumi termuka/kaya yang disebut dengan Sekolah rendah Eropa (Europesche Lager School atau ELS); dan (2) Sekolah Dasar berbahasa daerah untuk keturunan pribumi pada umumnya yang disebut Sekolah Rendah Bumi Putera (Inlandsche School) dan Sekolah Bumi Putera Belanda (Hollandsch Inlandsche School atau HIS) untuk pribumi terkemuka/bangsawan. Khusus Sekolah Bumi Putera terbagi dua yakni Sekolah Bumi Putera Kelas Dua dengan masa belajar lima tahun (Inlandsche School) dan sekolah Desa (Volks School) dengan masa belajar tiga tahun, sebagai sekolah Bumi Putera kelas pertama. Selain itu ada Sekolah Peralihan dari Volks School ke Sekolah Dasar berbahasa Belanda yang dikenal Schakelshool dengan lama belajar lima tahun, sama dengan HIS, yang diperuntukkan bagi Bumi Putera. Pada masa perjuangan kemerdekaan, yakni antara tahun 1908 Kebangkitan Nasional dan masa Pendudukan Jepang sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 berkembang berbagai gerakan pendidikan yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat yang sudah tercerahkan sebagai komponen bangsa yang sadar akan pentingnya pembangunan bangsa. 3. Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia mengharuskan siswa sekolah belajar dari rumah, termasuk siswa Sekolah Dasar Inklusi. Sulitnya memberikan pemahaman kepada siswa banyak dikeluhkan oleh guru selama diterapkan belajar dari rumah. Berikan 4 (empat) saran yang harus dilakukan oleh sekolah dan guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran selama belajar dari rumah pada sekolah inklusi? Jawab : Yang harus dilakukan oleh sekolah dan guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran selama belajar dari rumah pada sekolah inklusi adalah : Membuat minat belajar anak bertambah, dengan begitu anak-anak akan bersemangat untuk memulai pembelajaran, jadi anak-anak tersebut bisa memahami apa yang kita ajarkan. Memberi perhatian lebih terhadap anak yang tidak normal. Memberi tugas kepada anak-anak Pada pertemuan selanjutnya guru akan bertanya tentang pelajaran yang telah lalu.
4. Salah satu sasaran RPJMN adalah meningkatnya kualitas dan relevansi
pendidikan yang dicirikan dengan meningkatnya hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan IPTEK oleh perguruan tinggi dan Litbang serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat. Untuk mendukung sasaran tersebut guru-guru SD diharuskan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah seperti mengikuti seminar atau mempublikasikan karya ilmiahnya. Identifikasilah bentuk partisipasi para guru dalam kegiatan ilmiah di tempat Anda mengajar! Dan jelaskan implikasi kegiatan ilmiah yang diikuti guru dalam peningkatan kompetensi profesional guru. Jawab : Bentuk partisipasi guru dalam kegiatan ilmiah ditempat saya mengajar adalah mengikuti seminar, mengikuti KKG (Kelompok Kerja Guru), dan kegiatan lainnya, agar dapat menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajar dan menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
5. Buatlah desain kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi
perkembangan sosial peserta didik usia sekolah dasar meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup! Jawab : Kegiatan Pendahuluan - Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar siap untuk belajar. - Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa. - Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan. - Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan pembelajaran. Kegiatan Inti - Siswa diminta membangun pengetahuannya dengan memanipulasi benda konkret dan menemukan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. - Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. - Siswa berdiskusi dengan kelompoknya. - Siswa diminta mananyakan hal yang kurang dipahami/dimengerti. - Siswa bekerja dalam kelompok, ketua kelompok melihat hasil kelompok lain dan menyampaikan informasi pada kelompoknya sendiri. - Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. Siswa lain diminta untuk memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi. Kegiatan Penutup - Siswa menyimpulkan dan merefleksi materi yang telah dipelajari. - Siswa ditanya tentang perasaan siswa belajar hari ini. - Siswa diberikan informasi tentang materi apa yang akan dipelajari selanjutnya. - Menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.