Anda di halaman 1dari 9

Oksigen Pada Anak

A.Definisi
Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan
fisiologismenurut hierarki Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk
proseskehidupan. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme
tubuh.Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila
kebutuhanoksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada
jaringanotak dan apabila hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang
lamamaka akan menimbulkan kematian. Sistem yang berperan dalam
prosespemenuhan kebutuhan oksigen adalah sistem pernafasan, sistempersarafan
dan sistem kardiovaskuler.Masalah kebutuhan oksigen merupakan masalah utama
dalam halpemenuhan kebutuhan dasar manusia. Hal ini terbukti, pada
seseorangyang kekurangan oksigen maka akan mengalami hipoksia dan akan
terjadikematian. Proses pemenuhuan kebutuhan okigen pada manusia dapatdilkaukan
dengan beberapa cara pemberian oksigen melalui saluranpernafasan,
membebaskan saluran pernafasan dari adanya sumbatan yangmenghalangi
masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organpernafasan agar berfungsi
secara normal. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsure vital dalam
prosesmetabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-
seltubuh (Mubarak, 2007). Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke
dalam sistem (baik kimia maupun fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna
dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel
tubuh(Mubarak, 2007). Terapi oksigen merupakan suatu tindakan yang dilakukan
dengan caramemberikan oksigen lembab pada pasien dengan tujuan memberikan
oksigen ke dalam jaringan tubuh, mengatasi hipoksemia, menurunkankerja
pernafasan, mengurangi kerja miokardium (Auliyati, 2008).

B. Tujuan Pemberian Oksigen


Memperbaiki oksigenasi jaringanMeningkatnya persentase oksigen pada
udara inhalasi akanmeningkatkan konsentrasi oksigen pada alveoli dan kenaikan
tekananoksigen di dalam darah. Terapi oksigen sangat bermanfaat bila
tekananoksigen darah rendah (hypoxic– hypoxemia).
C. Alat dan Gambar Anatomi
1. Tabung oksigen lengkap denganhumidifierdanflow meter
2. Kateter nasal, kanula nasal, atau masker oksigen
3. Vaselin atau jelly
D. Indikasi
Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan lat bantu nasal kanul untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak)

E. Kontra Indikasi
Tidak ada kontra indikasi absolute
1. Kanul nasal : jika ada obstruksi nasal
2. .Kateter nasofaringeal : jika terdapat fraktur basis crania,
traumamaksilofasial, dan obstruksi nasal
F. Asuhan keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan manajemen jalan


berhubungan dengan gangguan tindakan keperawatan napas :
muskuluskeletal selama 1 x 24 jam 1. Posisikan pasien
diharapkan status untuk
Batasan karakteristik : pernapasan pasien memaksimalkan
1. Dispnea terpenuhi dengan kriteria ventilasi
2. Penurunan tekanan ekspirasi hasil 2. Posisikan untuk
3. Penurunan pola tekanan inspirasi Kepatenan jalan napas eringankan
4. Pola napas abnormal N Skala T sesak napas
o indikator 3. Auskultasikan
1 Frekuensi 5
suara napas,
pernapasan
catatakan
2 Irama 5
pentilasinya
pernapasan
3 Kedalaman 5 enurun atau
inspirasi tidak adanya
4 Kemampuan 5 secara tabahan
untuk
mengeluarka
n sekret

Ket:
1. Deviasi berat dari
kisaran noral
2. Deviasi yang cukup
cukup berat dari
kisaran normal
3. Deviasi sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada deviasi dari
kisaran normal

2 Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan Manjemen sensasi


berhubungan dengan kurang tindakan keperawatan perifer :
pengetahuan tentang proses selama 1 x 24 jam 1. Monitor
penyakit diharapkan pasien adanya
dengan kriteria hasil penekanan dari
Batasan karakteristik : Perfusi jaringan perifer gelang alat-alat
1. Warna kulit pucat saat elevasi
N Skala T medis sepatu
2. Perubahan fungsi motorik
o indikator dan baju
3. Perubahan nadi perifer 1 Suhu ujung 5 2. Doroing
4. Warna tidak kembali ke tungkai kulit kaki dan penggunaan
1 menit setelah tungkai tangan sarung tangan
2 Kekuatan 5
diturunkan anti panas pada
denyut nadi
saat memegang
korotis
3 Pengisian 5 alat masak
kapiler jari 3. Hindari dan
4 Pengisian 5 selalu monitor
kapiler jari penggunaan
kaki terapi kompres
panas / dingin
Ket:
seperti
1. Deviasi berat dari
penggunaan
kisaran noral
bantalan panas,
2. Deviasi yang cukup
botol berisi air
cukup berat dari
panas / dengan
kisaran normal
kantong es
3. Deviasi sedang dari
kisaran normal
4. Deviasi ringan dari
kisaran normal
Tidak ada deviasi dari
kisaran normal

G.persiapan dan prosedur pemasangan oksigen

1. Tahap Pra Interaksi 1. Identifikasi kebutuhan pasien yang


akan dilakukan tindakan
pemberian oksigen
2. Mengkonfirmasi ketersediaan
informed consent
3. Perawat mencuci tangan
4. Mempersiapkan alat
a. Kanul
b. Tabung oksigen dan flow
meter
c. Humudifier dengan cairan
steril
d. Kasa jika perlu
e. Masker wajah
f. Tabung oksigen dengan
flowmeter
g. Humidifier dengan cairan
h. Karet pengikat

2. Tahap orientasi 1. perawat memperkenalkan diri


2. menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan

3. tahap Interaksi 1. perawat menekatkan alat


2. perawat mencuci tangan
3. mengucapkan salam
4. mengucapkan basmallah
5. identifiksi sambil melihat gelang,
identitas pasien untuk nama pasien
tanggal lahir, dst
6. mendekatkan alat
7. menjaga privasi pasien
8. mengatur posisi

4. tahap kerja 1. mengatur peralatan oksigen dan


humudifier
2. cek apakah oksigen dapat mengalir
secara bebas lewat selang.
Seharusnya tidak ada suara pada
slang dan sambungan tidak bocor.
Seharusnmya terdapat gelembung
udara pada humudifier saat oksigen
mengalir lewat air. Perawat
merasakan oksigen keluar dari
kanul, masker
3. pasang atau gunakan alat
pemberian oksigen yang sesuai
a. kanul
1) Letakkan kanul pada wajagh
klien, dengan lubang kanul
masuk ke hidung dan karet
pengikat ditariki kebawah dagu
2) Jika kanul ingin tetap berada
ditempatnya, plesterkan pada
bagian wajah
3) Alasi slang dengan kasa pada
karet pengikat pada telinga dan
tulang pipu jika dibutuhkan
b. masker
1) Tempatkan masker kearah
wajah klien dan letakkan dari
hidung ke bawah
2) Atur masker sesuai dengan
bentuk wajah masker harus
menutup wajah sehingga sangat
sedikit oksigen yang keluar
lewat mata atau sekitar pipi dan
dagu
3) Ikatkan karet pengikat
melingkat kepala klien sehingga
masker terasa nyaman
Alasi karet dibelakang telinga
dan diatas tulang yang
menonjol. Alas akan mencegah
iritasi karena masker

5. Tahap Orientasi 1. mengucapkan hamdalah


2. merapikan pasien menmbereskan
alat
3. perawat mencuci tanagn
4. dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar


Manusia.EGC : JakartaHidayat, A.Aziz Alimul. 2008.
Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi,Konsep dan Proses Keperawatan
Salemba Medika : JakartaNur Auliyati. 2008. Dalam :http://buah-hati-
harapan.blogspot.com/2008/01/terapi-oksigen.html 

Anda mungkin juga menyukai