Anda di halaman 1dari 8

Jurnal KESMAS, Vol. 8, No.

6, Oktober 2019 74

ANALISIS PENGENDALIAN KEBISINGAN PADA PEKERJA APRON MOVEMENT


CONTROL (AMC) DI PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA
INTERNASIONAL SAM RATULANGI MANADO
Najoan Marcella Windy*, Lery F. Suoth*, Chreisye K. F. Mandagi*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Kebisingan merupakan suatu suara yang tidak dikehendaki untuk didengar. Kebisingan dapat
terjadi saat mesin melakukan produksi. Pada alat transportasi udara yaitu pesawat juga
menghasilkan suara bising dengan frekuensi tinggi dan dapat menganggu pendengaran. Hasil
Riskesdas tahun 2013 menunjukan penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas, 2,6% mengalami
gangguan pendengaran. Pekerja Apron Movement Control (AMC) yang bertugas menentukan
tempat parkir pesawat setelah menerima arahan dari Aerodrome Control (ADC) Tower. Tujuan
dari penelitian ini untuk menganalisis program pengendalian kebisingan pada pekerja AMC di PT
Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menggunakan
metode kulaitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 6 orang informan yang terdiri
dari 2 Section Head, SMS & OSH, Airlines Service Team Leader, SMS & OSH officer, dan 2 AMC
officer. Dari hasil wawancara yang didapatkan program pengendalian sebagai berikut,
penggunaan APD ear muff dan ear plug, safety shoes,kacamata, rompi, pengukuran kebisingan,
pemeriksaan audiometri, pelaksanaan sosialisasi, adanya kebijakan dan sanksi, standar
operasional prosedur (SOP), adanya pengawasan, dilakukan evaluasi. Faktor yang menghambat,
ketidakpatuhan penggunaan APD, kurangnya komunikasi, ketersedian APD pada pekerja
groundhandling, pengawasan yang kurang. Faktor pendukung ketersediaan APD, sosialisasi, SOP,
pengukuran kebisingan, pemeriksaan audiometri, kebijakan dan sanksi. Program yang ada sudah
berjalan dengan baik namun perlunya kesadaran dari pekerja agar program yang sudah ada dapat
berjalan dengan baik.

Kata kunci : Pekerja Apron Movemenet Control (AMC) Bandar Udara, Program Kebisingan

ABSTRACT
Noise is an unwanted sound to be heard. Noise can occur when the machine are doing producing.
In the air transportation means aircraft also produce noise with high frequency and can disturb
hearing. The results of Basic Health Research in 2013 showed that Indonesian population aged 5
years , 2.6% had hearing loss. Apron Movement Control (AMC) workers are tasked with
determining the aircraft's parking place after receiving directions from the Aerodrome Control
(ADC) Tower. The purpose of this research is to analyze the noise control program in workers for
Apron Movement Control (AMC) workers at PT Angkasa Pura I (Persero) Sam Ratulangi
International Airport, Manado. This research used a qualitative method with in-depth interviews
with 6 informants consisting of 2 Section Heads, 1 Airlines Service Team Leader, 1 Safety
Management System and Occupational Safety Health (SMS and OSH) officer and 2 Apron
Movement Control (AMC) officers. From the interview results obtained by the control program as
follows, the use of Hearing Protecting Device (HPD) ear muffs and ear plugs, safety shoes, glasses,
vests, noise measurements, audiometry examinations, implementation of socialization, the presence
of policies and sanctions, standard operating procedures (SOP), the existence of supervision,
carried out evaluation. Inhibiting factors, non-compliance with Hearing Protecting Devive (HPD),
lack of communication, availability of HDP to groundhandling workers, lack of supervision.
Supporting factors for HDP availability, socialization, SOP, noise measurement, audiometry
inspection, policy and sanctions. The existing program is running well but the need for awareness
of workers so that existing programs can run well.

Keywords : Apron Movement Control (AMC) Worker Airport, Noise Program


Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 75

PENDAHULUAN penyakit akibat kerja dan kecelakaan


Kebisingan adalah semua suara yang kerja, jika kebisingannya melewati NAB
tidak dikehendaki atau kurang disukai dengan paparan yang tidak sesuai dengan
terutama pekerja yang terpapar dengan ketentuan Permenaker RI No. 5 Tahun
sumber bising. Kebisingan bersumber 2018.
dari alat-alat proses produksi, Gangguan pendengaran akibat
transportasi serta alat-alat kerja yang kebisingan dapat berasal dari
pada tingkat tertentu dapat menimbulkan transportasi. Pesawat merupakan
gangguan pendengaran (Permenaker RI transportasi yang memiliki sumber bising
No.5 Tahun 2018). yang dapat mengganggu pekerja.
Menurut data World Health Apron merupakan suatu tempat untuk
Organization (WHO) tahun 2013 naik turun penumpang, bongkar muat
menyebutkan 360 juta orang atau 5,2% di barang kargo, pengisian bahan bakar,
seluruh dunia memiliki gangguan parkir pesawat serta pemeliharaan
pendengaran. Kondisi ini sebagian besar pesawat udara. Salah satu tenaga kerja
terjadi di negara berpenghasilan rendah yang terpapar dengan kebisingan di
dan menengah termasuk Indonesia. lingkungan kerja ialah Apron Movement
Angka ini terus meningkat akibat akses Control (AMC). AMC bertugas
ke pelayanan yang belum optimal menentukan tempat parkir pesawat
(Kemenkes RI, 2018) setelah menerima arahan dari Aerodrome
Hasil Riskesdas tahun 2013 control (ADC) Tower, yang bertugas
menunjukan bahwa penduduk Indonesia untuk memandu pesawat yang dilakukan
usia 5 tahun ke atas 2,6% mengalami dari tower untuk memberitahukan pada
gangguan pendengaran. Data tersebut petugas AMC bahwa akan ada pesawat
menunjukkan bahwa gangguan yang akan mendarat maupun lepas landas
pendengaran masih menjadi (Menhub RI, 2017).
permasalahan kesehatan masyarakat. Hasil penelitian Bowonseet Krisna
Salah satu prioritas pencegahan ketulian (2017), menemukan bahwa terdapat
di Indonesia difokuskan pada penyakit pekerja Apron Movement Control
yang dapat dicegah seperti Gangguan (AMC) di PT Angkasa Pura I (Persero)
Pendengaran Akibat Bising (GPAB) Manado yang tidak menggunakan Alat
(Kemenkes RI,2018). Pelindung Diri (APD) saat bekerja disisi
Menurut International Labour apron. Dari hasil laporan RKL-RPL
Organization (ILO) (2013), kebisingan Bandara Sam Ratulangi Manado pada
dapat berisiko menyebabkan terjadinya tahun 2017 semester I dan II dengan nilai
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 76

80,9dB dan 86,5dB dan pada semester I


dan II 2018 dengan nilai 82,8 dB dan HASIL DAN PEMBAHASAN
75dB. Hasil pengukuran tersebut masih Dari hasil wawancara yang dilakukan
melewati nilai baku mutu yang didapatkan didapati program yang pada
ditetapkan oleh Menteri Lingkungan pekerja yang beroperasi di sisi udara
Hidup Nomor. 48 tahun 1996 yaitu 70 dB seperti, harus menggunakan APD (ear
di area Apron. muff atau ear plug, safety shoes, dan
Berdasarkan data tingkat kebisingan rompi), pengukuran kebisingan, pihak
yang ada di area apron serta hasil SMS dan OSH memberikan himbauan
penelitian yang sebelumnya pernah pada pekerja di sisi udara, sosialisasi
dilakukan pada pekerja Apron Movement mengenai keselamatan kerja, terdapat
Control, maka peneliti tertarik untuk kebijakan dan sanksi pada pekerja yang
melakukan penelitian tentang “Analisis melakukan pelanggaran pada pekerja
Pengendalian Kebisingan Pada Pekerja yang ada di sisi udara. Dari hasil
Apron Movement Control (AMC) di PT wawancara yang dilakukan hasil
Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara pengukuran kebisingan yang dilakukan
Internasional Sam Ratulangi Manado”. tidak diketahui oleh pekerja. Dari hasil
wawancara yang dilakukan pemeriksaan
METODE audiometri yang dilakukan kepada
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pekerja AMC masih dalam kategori
kualitatif, merupakan penelitian dengan normal. Dari hasil wawancara yang
karakteristik masalah yang berkaitan dilakukan bahwa pekerja seringkali tidak
dengan latar belakang dan kondisi saat ini melaksanakan tugas sesuai dengan
(Sudaryono, 2018). Penelitian ini Standar Operasional Prosedur (SOP)
menggunakan metode kualitatif dengan yang ada terutama penggunaan APD.
wawancara mendalam atau In-depth Kebijakan yang didapat dalam hasil
interview (Sugiyono,2017) kepada 6 wawancara berupa peringatan 3x dan
orang informan yang terdiri dari 2 yang paling berat pencabutan pass
Section Head, 1 Airlines Service Team bandara, namun untuk pekerja AMC
Leader, 1 Safety Management System sendiri belum didapati pelanggaran
dan Occupational Safety Health (SMS karena kurangnya pengawasan terhadap
dan OSH) officer dan 2 Apron Movement pekerja. Dari hasil wawancara yang
Control (AMC) officer. didapatkan bahwa pihak SMS dan OSH
telah melakukan sosialisasi secara umum
bagi pekerja di PT Angkasa Pura I
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 77

(Persero) Bandar Udara Sam Ratulangi menghambat program pengendalian


Manado. Pengawasan yang dilakukan kebisingan yang diberlakukan seperti
dengan cara pengukuran kualitas berikut, kesadaraan individu akan risiko
lingkungan SMS manual berupa check yang diakibatkan oleh potensi bahaya
list, ramp check, koordinasi dengan unit yang ada dilapangan, karena harus
airside , inspeksi dilakukan untuk melihat melakukan pekerjaan dengan cepat
apakah pekerjaan yang dilakukan sudah pekerja terkadang lupa menggunakan ear
sesuai SOP atau tidak. Dari hasil muff atau ear plug agar dapat menimalisir
wawancara yang dilakukan bahwa pihak paparan. Pekerja ground handling juga
perusahaan melalui unit SMS dan OSH menjadi faktor penghambat dalam
melakukan evaluasi dengan program ini karena mereka sering tidak
menggunakan lembar HIRADC 2 kali menggunakan alat pelindung telinga
dalam setahun yang bertujuan (APT), karena fasilitas berupa APT yang
mengetahui apakah tingkat resikonya disediakan perusahaan atau pihak
tinggi atau masih aman serta dilakukan maskapai terlalu sedikit bahkan tidak
pengukuran kualias lingkungan kerja dari diberikan.
hasil itu dapat dijadikan acuan untuk
dalam evaluasi. Tabel 1. Hasil Observasi Dokumen
Dari hasil wawancara yang Nama Dokumen
TL L TA
Surat Edaran Kantor Otoritas Bandar
mendukung berjalannya program udara Wilayah VIII Nomor : SE / 02
/ II 2014 Tentang Penggunaan Alat

pengendlian yang baik ialah, APT yang Pelindung Diri Di Daerah Sisi udara
Bandar udara.
tersedia cukup untuk pekerja AMC, Terdapat Pada Prosedur Pelayanan
Aviobridge No.Dok IK/MDC-
kesadraan pekerja dalam memakai APT AO/AS-05-01.

saat melekasanakan pekerjaan, adanya Prosedur Pelayanan Pengawasan


Pergerakan Pesawat Udara,
kebijakan jika terjadi pelanggaran, Kendaraan Dan Orang Di Sisi Udara √
(Apron).

diadakan sosialisasi, dilakukan Laporan Hasil Inspeksi.



pemeriksaan kesehatan bagi pekerja Data kecelakaan kerja.

Data Hasil pengukuran Audiometri.
AMC, dilakukannya pengukuran √
Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja.
lingkungan kerja. Dari hasil pemantauan √
RKL RPL 2019.

yang dilakukan dilapangan terhadap
Data Pergerakan Lalu Lintas Udara.

pekerja AMC, didapati saat SMK3 Manual.

melaksanakkan pekerjaan pekerja hanya HIRADC.

menggunakan headset di telinga
kanannya dan menggunakan ear plug
pada telinga kirinya. Faktor yang
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 78

Keterangan : Selain penggunaan APD hasil


TL = Tidak Lengkap pengukuran kebisingan juga wajib
L = Lengkap diberitahukan kepada pekerja AMC agar
TA = Tidak Ada mereka dapat lebih berhati-hati lagi
dalam melaksanakan pekerjaan dan harus
Berdasarkan hasil wawancara yang sesuai SOP serta kebijakan yang berlaku.
dilakukan program pengendalian Hal ini harus dilakukan agar pekerja tidak
kebisingan yang dilakukan pada pekerja mendapatkan sanksi karena pelanggaran
AMC sudah baik. Namun dalam yang dilakukannya dan juga tidak
pelaksanaan program tersebut ada merugikan perusahaan akibat dampak
beberapa hambatan yang perlu diperbaiki yang ditimbulkan bila tidak sesuai
oleh pihak perusahaan maupun pekerja. dengan aturan yang berlaku. Evaluasi
Dari hasil observasi yang dilakukan yang dilakukan oleh pihak SMS dan OSH
terdapat pekerja yang tidak sudah sesuai dengan PP RI No. 50 Tahun
menggunakan ear muff sesuai dengan 2012 Tentang Penerapan SMK3. Hasil
SOP yang ada untuk menjalankan evaluasi yang didapatkan digunakan
pekerjaan. Menurut hasil penelitian untuk perbaikan program selanjutnya.
Nielsen et al 2014, menunjukkan tingkat semua program yang berjalan di PT
kebisingan yang ada di diskotik rata-rata Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara
98 dB, akan tetapi ketika pengunjung Internasional Sam Ratulang Manado
menggunakan ear plug tingkat sudah sesuai dengan PP RI No. 50 Tahun
kebisingan bisa turun sebesar 10 dB. Dari 2012 Tentang Penerapan SMK3,
hasil penelitian diatas menunjukkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
bahwa penggunaan APD dapat Transmigrasi Republik Indonesia
mengurangi paparan kebisingan pada Nomor.Per.08 /Men/VII/ 2010, Pasal 7
seseorang. Penggunaan APD yang sering serta Surat Edaran Kantor Otoritas
tidak digunakan saat bekerja nantinya Bandar udara Wilayah VIII Nomor : SE /
akan berdampak buruk bagi kualitas 02 / II 2014 Tentang Penggunaan Alat
pendengaran pekerja. Hal itu juga tidak Pelindung Diri Di Daerah Sisi Udara
sesuai dengan Surat Edaran Kantor Bandar Udara yang mewajibkan pekerja
Otoritas Bandar udara Wilayah VIII menggunakan APD. Dari peraturan yang
Nomor : SE / 02 / II 2014 Tentang di keluarkan pemerintah dan perusahaan
Penggunaan Alat Pelindung Diri Di terdapat kesinambungan, namun
Daerah Sisi Udara Bandar Udara yang diperlukan tindakan yang sesuai dari
mewajibkan pekerja menggunakan APD.
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 79

pekerja untuk keberhasilan suatu program pengendalian tersebut


program. adalah ketidakpatuhan dari pekerja
dalam memakai APT dengan alasan
KESIMPULAN lupa dan harus bergerak cepat ketika
1. Potensi bahaya yang ada disekitar pesawat masuk, pekerja ground
pekerja AMC yaitu kebisingan, handling karena ketersedian
suhu panas, kendaraan operasional, APD/APT yang kurang , hasil
terpeleset atau terjatuh, hal tersebut pengukuran kebisingan yang tidak
dapat menjadi berisiko jika tidak diketahui pekerja, komunikasi yang
ada program pengendalian. kurang antara atasan dan bawahan,
Program pengendalian yang ada di kurangnya pengawasan, kurangnya
PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar personil untuk melakukan
Udara Internasional Sam Ratulangi pengawasan, pengawasan pada
Manado adalah penggunaan pekerja AMC tidak telalu ketat,
APD/APT (alat pelindung telinga) tidak semua pekerja AMC
ear muff dan ear plug, safety mengikuti sosialisasi. Faktor yang
shoes,kacamata, rompi. Pengukuran mendukung berjalannya progam
kebisingan di lingkungan kerja 2 tersebut ialah dengan tersedianya
kali dalam setahun, pengukuran alat pelindung diri (APD) berupa
audiometri yang dilakukan oleh ear muff yang cukup bagi pekerja,
pihak laboratorium setahun sekali, terdapat sosialisasi keselamatan dan
pelaksanaan sosialisasi maupun kesehatan kerja, standar operasional
himbaun bagi pekerja, adanya prosedur (SOP) diberlakukannya
kebijakan dan sanksi, terdapat aturan atau kebijakan bagi pekerja,
standar operasional prosedur (SOP), adanya pemerikasaan kesehatan,
adanya pengawasan, dilakukan dan pengukuran lingkungan kerja
evaluasi. Program-program yang secara berkala.
ada sudah berjalan dengan baik
namun terdapat beberapa hal perlu SARAN
dilakukan perbaikan, dan perlu 1. Perusahaan harus meningkatkan
perhatian seperti ketidakpatuhan pengawasan terkait keselamatan dan
pekerja dalam memakai alat kesehatan kerja di bagian Apron
pelindung diri (APD) karena dari hasil observasi dan
2. Faktor penghambat yang paling wawancara yang di lakukan terdapat
utama dalam melaksanakan pekerja yang lalai dalam penggunaan
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 80

APD baik itu dari pekerja AMC mengenai pentingnya penggunaan


maupun pekerja yang ada di bagian APD, dilakukan sosialisasi khusus
apron sesuai dengan prosedur yang bagi pekerja di area apron.
sudah ditentukan oleh unit yang ada. 6. Memberikan informasi kepada pihak
2. Unit Safety Management System perusahaan maskapai terkait tentang
(SMS) & Occupational Safety Health penyediaan APD pada pekerja.
(OSH) harus saling berkoordinasi
dengan unit Apron Movement DAFTAR PUSTAKA
Control (AMC) agar tidak ada Bowonseet Krisna. 2017. Analisis
Potensi Bahaya Menggunakan
penanganan terkait temuan yang di
Metode Job Safety Analysis (JSA)
dapati dilapangan, maupun informasi Pada Pekerja Apron Movement
Control (AMC) di PT Angkasa Pura
yang terlewatkan disisi apron ketika
I (Persero) Manado. Media
terjadi kecelakaan kerja, juga perlu Kesehatan, (Online), Vol 9, No. 3,
(https://ejournalhealth.com/index.p
berkoordinasi dengan unit kesehatan
hp/medkes/article/view/295/287,
yang ada di PT Angkasa Pura I diakses 01 Mei 2019).
(persero) Bandar Udara Internasional International Labour Organization .2013.
Sam Ratulangi Manado terkait Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Sarana Untuk Produktivitas. Jakarta
Medcheck (Medical Check Up) : International Labour Organization
terkait penyakit akibat kerja pada Office.

pekerja yang berada di Apron. International Labour Organization .2013.


Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Meningkatkan pengawasan secara , Sarana Untuk Produktivitas. Jakarta
unit Safety Management System : International Labour Organization
Office.
(SMS) & Occupational Safety Health
Kemenkes RI. 2018. Telinga Sehat
(OSH) harus menerapkan inspeksi Investasi Masa Depan. Kementerian
berlaka tanpa diketahui pekerja yang Kesehatan Republik Indonesia.
Diakses Online, 30 April 2019.
ada, agar dapat melihat langsung apa (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
yang sebenarnya terjadi di lapangan. baca/rilis-
media/20180302/4725111/telinga-
4. Dibuatkan tempat penyimpanan APT sehat-investasi-masa-depan/ ).
dalam garbarata yang sudah terdapat Kemenkes RI. 2018. Telinga Sehat
APT agar pekerja tidak memiliki Investasi Masa Depan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
alasan lupa memakainya. Diakses Online, 30 April 2019.
5. Dilakukan rotasi kerja, promosi (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
baca/rilis-
mengenai penggunaan APD bagi media/20180302/4725111/telinga-
pekerja di area apron berupa sehat-investasi-masa-depan/ ).
penempelan stiker atau baliho
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 6, Oktober 2019 81

Menaker RI. 2018. Peraturan Menteri


Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Menteri Ketenagakerjaan.Jakarta.
Menakertrans RI. 2010. Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER. 08/MEN/VII/2010
Tentang Alat Pelindung Diri
Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Jakarta.
Menhub RI. 2017. Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia
Nomor 83 Tahun 2017. Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139. Menteri Perhubungan
Republik Indonesia. Jakarta.
Nielsen, et al. 2014. Clubber’s Attitude
Toward EarPlugs : Better with Use.
(Online),
(https://www.researchgate.net/publi
cation/291356947, diakses 16 Mei
2019).
Presiden RI. 2012. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor. 50
Tahun 2012 Tentang Penerpan
Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja. Presiden
Republik Indonesia. Jakarta.
Sudaryono.2018.Metodologi Penelitian.
Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitaf, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai