Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Goodwill 100.000.000
Total Aset 7.800.000.000 Total Liabilitas dan Ekuitas 7.800.000.000
Dapat dilihat dari hasil yang tertera pada total aset, jumlah aset konsolidasian tidak
mengalami perubahan dibandingkan jumlah aset konsolidasian ketika akuisisi dilakukan pada
nilai tercatat. Hal yang membedakan adalah komposisi aset yang sekarang dimiliki
konsolidasian sedikit berbeda dengan yang ditunjukkan pada gambar 3.3. laporan posisi
keuangan konsolidasian pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwa PT Nusantara dan anak
perusahaan kali ini memiliki nilai persediaan dan tanah yanglebih tinggi, serta bangunan dan
peralatan yang lebih rendah sebagai dampak perubahan nilai wajar aset-aset tersebut. Selain
itu, muncul akun lain yakni goodwill untuk mencatat pengakuan kelebihan biaya investasi atas
nilai wajar aset bersih yang dikeluarkan perusahaan induk (PT Nusantara) saat mengakuisisi
anak perusahaan (PT Andalas). Selain itu, muncul pula suatu akun baru yakni kepentingan
nonpengendali yang menjadi cerminan besarnya hak nonpengendali atas aset yang dimiliki oleh
anak perusahaan.
Tabel 4.10
Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015
Akun PT Nusantara PT Andalas
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 787.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.267.500.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Penghasilan dari Anak Usaha 105.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.905.000.000 12.905.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
Selama tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp.200.000.000
yang dapat dihitung dari menjumlahkan pendapatan lalu dikurangi seluruh beban yang
dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai pemilik, dapat mengkui
perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas
sebagai berikut :
31 Desember 2015
Selain itu, oleh karena saat ini PT Andalas tidak dimiliki sepenuhnya oleh PT Andalas, maka
terdapat bagian atas pendapatan yang diakui maupun dividen yang dibagikan oleh PT Andalas
yang kemudian diakui oleh pemilik nonpengendali. Atas pengakuan yang dilakukan oleh
kepentingan nonpengendali tersebut, maka jurnal eliminasi yang perlu dibuat disajikan pada
jurnal (36e) sbb :
Jurnal eliminasi lain yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk menghapus
kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta ekuitas (aset
bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal eliminasi ini juga diakui
munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan antara konsiderasi nilai wajar yang
dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku aset bersih dari PT Andalas pada saat
melakukan investast awal. Selain itu, bagian kepentingan nonpengendali mencerminkan hak
pemilik PT Andalas yang sahamnya tidak dikuasai oleh PT Nusantara.
(37e) Saham Biasa- PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.200.000.000
Kepentingan Nonpengendali 300.000.000
Jurnal eliminasi berikutnya adalali jurnal eliminasi untuk pengalokasian diferensial yang
sebelumnya diakui pada jurnal climinasi (37e). Terlihat bahwa pada jurnal eliminasi ini tidak
memiliki perbedaan dengan jurnal yang kita temukan pada jurnal eliminasi (16e). Hal ini
mengindikasikan bahwa pada saat nilar wajar kepentingan nonpengendali tidak berbeda
dengan nilai buku dari porsi kepentingan ponpengendali pada entitas anak, maka seluruh
diferensial yang dialan oleh perusahaan induk akan sama diperlakukan dengan saat
kepemilikan dimiliki sepenulinya. Diketahui bahwa munculnya diferensial disebabkan oleh
kenaikan nilai wajar tanah (Rp210.000.000), kenaikan nilai wajar persediaan (Rp50.000.000),
penurunan nilai wajar bangunan dan peralatan (Rp60.000.000), serta sisanya teridentifikan
sebagai goodwill (Rp100.000.000), sehingga jurnal eliminasi yang dibuat untuk mengalokasikan
diferensial kargoda aset-aset terdentifikasi yang diperoleh maupun goodwill adalah sebagai
berikut;
Khusus untuk persediaan atau aset-aset teridentifikasi lainnya yang diperkirakan akan
terealisasi dalam satu periode akuntansi, maka saat dilakukan pengalokasian diferensial di
akhir tahun, aset aset tersebut diperkirakan tidak lagi dimiliki perusahaan pada akhir tahun
atau terealisasi menjadi biaya yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasian.
Pencatatan beban pokok penjualan yang dilakukan oleh PT Andalas adalah tepat untuk laporan
keuangan tersendirinya, tetapi dari sudut pandang konsolidasian beban pokok penjualan adalah
lebih tinggi sebesar Rp50.000.000 dan akan menjadi tambahan beban pokok penjualan yang
harus diperhitungkan dalam menghitung beban pokok penjualan konsolidasi.
Selain itu, untuk aset-aset yang mengalami penyusutan, dicatat pula penyusutan tambahan
(pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset yang mengalami
penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya. Dalam kasus ini, karena
terjadi penurunan nilai wajar dari bangunan dan peralatan sebesar Rp60.000.000, penurunan
nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa manfaat tersisa dari bangunan dan
peralatan yakni 12 tahun. Maka terdapat pengurangan nilai penyusutan sebesar
Rp60.000.000:12= Rp 5.000.000. Jurnal elimitasi yang diperlukan adalah:
(39e) Akumulasi Penyusutan-Bangunan dan Peralatan 5.000.000
Selanjutnya Tabel 4.11 menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Nusantara dan entitas
anak. Pada Tabel tersebut dapat terligat proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian
menggunakan bantuan kertas kerja konsolidasian dengan prosedur yang telah dijelaskan
sebelumnya .
Berdasarkan kertas kerja konsolidasian pada Tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa laba bersih
konsolidasian PT Nusantara dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir 31 Desember
2015 adalah Rp705.000.000, sedangkan saldo laba konsolidasian per tanggal 31 Desember
2015 adalah Rp1.905.000.000. Adapun perhitungan laba bersih konsolidastan untuk PT
Nusantara dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Laba bersih PT Nusantara 705.000.000
Dikurangi: Penghasilan dr PT Andalas (105.000.000)
Ditambah: Porsi milik PT Nusantara atas laba (rugi) PT Andalas 150.000.000
Ditambah : Amortisasi diferensial terkait bangunan dan peralatan 5.000.000
Dikurangi : Penghapusan diferensial terkait persediaan (50.000.000)
Laba rugi konsolidasian 705.000.000
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat terlihat bahwa ketika anak perusahaan dimiliki
sepenuhnya oleh perusahaan induk serta tidak ada penyesuaian komponen-komponen tertentu,
laba rugi konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh perusahaan induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per 31
Desember 2015 adalah:
Pada Gambar 4.7 tampak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian milik PT Nusantara dan
Entitas Anak.
Gambar 4.7
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Nusantara dan Entitas Anak
PT Nusantara dan Anak Perusahaan
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 01 Januari 2015
Aset Liabilitas
Kas dan Setara Kas 1.387.000.000 Utang Usaha 1.500.000.000
Piutang Usaha 1.175.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persediaan 1.050.000.000 Kepentingan Nonpengendali 337.500.000
Tanah 2.210.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.340.000.000 Ekuitas
Akumulasi Penyusutan (870.000.000) 2.740.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000
Merek Dagang 400.000.000 Saldo Laba 1.905.000.000
Akumulasi Amortisasi (50.000.000) 350.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset 8.742.500.000 Total Liabilitas dan Ekuitas 8.742.500.000
ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN
Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar
kemungkinannya untuk dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi
dapat berupa biaya penilaian dan jasa profesional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya
pendaftaran maupun penerbitan efek jika pengakuisisian menggunakan instrumen utang atau
ekuitas. Menurut PSAK 22. seluruh biaya transaksi terkait akuisisi harus dibebankan pada
periode ketika biaya tersebut terjadi atau jasa diterima kecuali untuk biaya menerbitkan efek
baik berupa utang atau ekuitas yang perlakuannya mengikuti PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
PT Nusantara akan mencatat nilai investasi sebesar Rp1.550.000.000 yakni imbalan yang
dikeluarkan ditambah dengan biaya penerbitan dan pencatatan emisi efek yang menurut PSAK
55 perlu dikapitalisasi. Sedangkan biaya-biaya lainnya langsung dibebankan pada tahun itu dan
muncul pada laporan laba rugi komprehensif.
LATIHAN
PERTANYAAN