Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI MEMBUAT GAMBAR ATAU DIAGRAM

DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pemecahan Masalah Matematika

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Hj. Rahayu Kariadinata, M.Pd.

Muhammad Rifqi Mahmud, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok 5 (6B)

Nabilah Aulia 1182090071

Neli Sukmawati 1182090076

Nisa Uswatun Hasanah 1182090078

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2020
INDIKATOR :
Memahami strategi pemecahan masalah membuat gambar atau diagram, serta
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah matematika.

A. Pengertian Pemecahan Masalah Matematika


Dalam kehidupan kita mengenal masalah sebagai bagian dari kehidupan yang
dijalani. Masalah yang dihadapi mempunyai cara penyelesaian yang beragam, hal ini
sesuai dengan bagaimana diri kita. Tak hanya dalam kehidupan, masalah juga dikenal
dalam pembelajaran, khususnya pelajaran matematika. Biasanya permasalahan yang
dimaksud adalah dalam bentuk soal maupun tugas. Soal atau tugas yang dimaksud ini
adalah soal yang dapat dimengerti, tetapi menantang untuk diselesaikan. Suatu masalah
pasti mempunyai suatu penyelesaian, entah itu satu ataupun beberapa. Begitu pula dalam
menyelesaikan masalah matematika. Walaupun terkadang sulit untuk memahami
permasalahannya, setiap masalah matematika pastilah mempunyai pemecahan masalah.
Pemecahan masalah adalah proses mengorganisasikan konsep dan keterampilan ke dalam
pola aplikasi baru untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Suherman (2003) suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang
mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, tetapi tidak tahu secara langsung apa
yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Pemecahan masalah mempunyai
hubungan timbal balik dengan berpikir kritis. Melalui belajar memecahkan masalah dapat
dibentuk antara lain cara berpikir secara analitik, logis, dan deduktif yang merupakan
komponen berpikir kritis. Belajar dengan pemecahan masalah akan melatih siswa
terampil dalam berpikir. Berpikir kritis diperlukan dalam pemecahan masalah karena
dalam memecahkan masalah berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir
dan bekerja, serta membantu menemukan keterkaitan faktor yang satu dengan yang
lainnya secara lebih akurat.
Menurut Notoadmojo (2002) masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa
yang seharusnya terjadi dengan apa yang sudah terjadi, atau kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan yang terjadi. Sebuah masalah yang dihadapi seseorang belum tentu
menjadi masalah bagi yang lainnya. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalahnya dengan caranya masing-masing (Hudoyo,1990).
Masalah dalam matematika biasanya dinyatakan dalam suatu pertanyaan. Suatu
pertanyaan akan menjadi suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai
aturan/hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban
pertanyaan tersebut. Nampak di sini bahwa memecahkan masalah merupakan aktivitas
mental yang tinggi. Sehingga masalah matematika yang diberikan kepada peserta didik
harus dirancang dengan baik agar menumbuhkan rasa tertantang, perlu proses berpikir
untuk menyelesaikannya. Hal yang perlu kita pahami adalah suatu pertanyaan akan
menjadi masalah bagi peserta didik tergantung kepada individu dan waktu. Artinya, suatu
pertanyaan menjadi suatu masalah bagi peserta didik yang satu, tetapi belum tentu
menjadi masalah bagi peserta didik lainnya. Masalah juga berlalu hanya untuk saat
tertentu saja.
Menurut Holmes (1995) terdapat 2 kelompok masalah dalam pembelajaran
matematika yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Masalah rutin dapat dipecahkan
dengan metode yang sudah ada. Masalah rutin sering disebut sebagai masalah
penerjemahan karena deskripsi situasi dapat diterjemahkan dari kata-kata menjadi
simbol-simbol. Masalah rutin dapat membutuhkan satu, dua atau lebih langkah
pemecahan. Ada beberapa macam bentuk strategi pemecahan masalah dalam matematika,
menurut Reys (1978) dan buku pengembangan pembelajaran matematika di SD
disebutkan beberapa macam strategi pemecahan masalah yaitu : Beraksi (Act it out),
Membuat gambar atau diagram, Mencari Pola, Mmebuat Tabel, Menghitung semua
kemungkinan secara sistematis, Menebak dan Menguji, Bekerja Mundur,
Mengidentifikasi informasi yang didinginkan, diberikan, dan diperlukan, Menulis
Kalimat Terbuka,Menyelesaikan masalah yang lebih sederhana atau serupa, dan
Mengubah Pandangan. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas strategi
pemecahan masalah matematika dengan membuat diagram atau gambar.

B. Strategi Pemecahan Masalah Matematika dengan Membuat Gambar atau Diagram


Draw a picture atau membuat gambar merupakan salah satu strategi dalam
pemecahan masalah yang terkait dengan pembuatan sket atau gambar coret-coret untuk
mempermudah memahami masalahnya dan mempermudah mendapatkan gambaran
umum penyelesaiannya. Menurut Andri, pembuatan sket gambar merupakan salah satu
strategi heuristic yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami suatu masalah.
Membuat sket gambar merupakan hal yang sangat penting untuk membantu siswa dalam
memahami masalah sebenarnya, dan mampu merencanakan suatu pemecahan masalah
yang ada. Heuristik yang diberikan guru seperti : buatlah sketsa gambar dari soal
(bagaimana membuat sketsa gambarnya? Objek mana yang pertama di gambar?).
Strategi ini sekiranya cukup jelas. Setiap gagasan yang dapat diwakili oleh gambar dapat
dikomunikasikan lebih efektif dengan gambar, oleh karena itu hal ini gambar ataupun
diagram menjadi salah satu strategi dalam pemecahan masalah. Pada saat guru mencoba
mengajarkan strategi ini, penekanan perlu dilakukan bahwa gambar atau diagram yang
dibuat tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail. Hal yang perlu digambar
atau dibuat diagramnya adalah bagian-bagian terpenting yang diperkirakan mampu
memperjelas permasalahan yang dihadapi. Kebanyakan persoalan geometri dapat
terselesaikan, sebuah gambar atau diagram dapat menjelaskan dan mengkomunikasikan
ide-ide yang ada didalam pikiran. Diagram juga sering digunakan untuk menunjukkan
posisi dan arah karena konsep ini dapat dikomunikasikan dengan lebih mudah dan jelas
dengan bentuk diagram dibandingkan hanya dengan menggunakan kata-kata. Dengan
strategi ini pun siswa terbantu untuk belajar menemukan informasi kunci di dalam suatu
masalah serta mengabaikan informasi yang tidak perlu.

C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Strategi Membuat Gambar atau Diagram


Dalam menerapkan strategi pemecahan masalah matematika dengan gambar atau
diagram ini ada yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menerapkannya yaitu, ketika
memggunakan strategi ini, perlu ditekankan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh
menghabiskan waktu untuk membuat gambar secara detail. Kemudian, mereka hanya
perlu menyediakan informasi yang secukupnya agar bisa tergambarkan kondisi
masalahnya. Berikut ini adalah langkah-langkah penyelesaian masalah dengan strategi
draw a picture (membuat gambar), yaitu:
a. Memahami masalah, meliputi:
1) Bacalah masalah dengan hati-hati atau teliti.
2) Temukan atau cari informasi penting.
3) Tuliskan informasi penting tersebut.
4) Identifikasi masalah apa yang ingin di selesaikan.
b. Merencanakan pemecahan masalah
1) Temukan dan tuliskan kata kunci dari soal untuk dipergunakan dalam
menyelesaikan masalah.
2) Pilih strategi membuat gambar (draw a picture) sebagai alat untuk menyelesaikan
masalah.
c. Menyelesaikan masalah
1) Buatlah sketsa gambar dari soal untuk memecahkan masalah sesuai dengan
informasi yang diperoleh pada langkah pertama.
d. Memeriksa kembali jawaban
1) Periksalah jawaban atau baca kembali jawaban dari langkah awal hingga langkah
terakhir.
2) Periksa apakah jawaban telah sesuai dengan masalah yang ingin diselesaikan.

D. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Membuat Gambar atau Diagram


Keunggulan strategi pemecahan masalah dengan membuat gambar (darw a
picture) ini dikemukakan pula oleh Danie, menurutnya gambar selalu lebih memiliki
kekuatan dari pada kata, Danie mengatakan:

“Sebuah ‘gambar’ memiliki kemampuan untuk menyampaikan banyak informasi


dengan ringkas dan dapat lebih mudah diingat daripada penjelasan yang panjang.
itulah sebabnya para politisi dan para pembuat iklan meggali seni penciptaan
‘gambar’ yang dapat menyakinkan calon pemilih atau para konsumen. ada pepatah
mengatakan’sebuah gambar bermakna ribuan kata’ Hal itupun berlaku bagi anak-
anak dan remaja. Bagi mereka ‘gambar’ mampu berbicara, meringkas sekaligus
mengngatkan merek kembali pada inti sebuah informasi baru, Semakin cepat sebuah
gambar bisa dipakai untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh seorang
anak, maka semakin dalam kesadaran barunya akan makna gambar tersebut , dan
akan semakin mudah baginya untuk mengubah perilakunya”

Dengan demikian jelas bahwa dengan membuat gambar dalam memecahkan


suatu masalah sangat memungkinkan siswa serta visual mengkontruksi masalahnya.
Heinich,et al mengemukakan, bahwa peran visual sangat penting dalam proses belajar
mengajar, yaitu sebagai acuan pemikiran. Peran penyajian secara visual dapat
menyederhanakan informasi, serta “mengulang” informasi utuk mendukung
penjelasan verbal. Kemampuan ini tercermin dalam menggambar, membaca peta,
grafik, menyusun komposisi warna, dan sebagainya.
Adapun untuk kekurangannya secara umum yaitu jika siswa tidak memiliki
minat atau tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan maka mereka merasa enggan untuk mencobanya, kemudian
keberhasilan dalam memecahkan masalah membutuhkan waktu untuk persiapan,
selanjutnya tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah
yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.
Soal dan Penyelesaiannya

1. Di kelas 2 MI Al-Muhajirin terdapat 30 meja yang disusun secara teratur, di barisan


terdepan terdepan terdapat 5 meja. Ada berapa banyaknya meja pada setiap baris ke
belakang?
 Penyelesaian
Diketahui :
- Dikelas 2 MI Al-Muhajirin terdapat 30 meja
- Barisan terdepan ada 5 meja

Ditanya :

Ada berapa banyak meja pada setiap baris ke belakang ?

Jawab :

Pertama-tama kita membuat meja barisan terdepan sebanyak 5 meja, kemdian


membuat gambar meja ke belakang sambil menghitung sampai 30 meja. Sehingga
gambar akan tampak seperti ini.

Barisan terdepan

1 2 3 4 5

6
Jumlah meja sebanyak 30 buah yaitu hasil dari : 5 × 6 = 30

Jadi jumlah Meja sebanyak 6 kebelakang merupakan jawaban dari soal diatas

2. Khodijah sedang membeli buku fiqih di sebuah toko buku di daerahnya. Setelah ia
menemukan buku yang dicari, ia langsung menuju kasir untuk membayarnya. Tetapi,
kasir di toko buku tersebut penuh dan harus mengantri. Khodijah pun antri menunggu
giliran untuk membayar. Ia menyadari bahwa ada 4 teman sekelasnya berada dalam
antrian di depannya dan 3 teman yang lain di belakangnya. Berapa banyak siswa yang
ada di dalam antrian tersebut?
 Penyelesaian
Diketahui :
- Khodijah membeli buku fiqih di toko buku
- Antrian kasir tersebut penuh dan harus mengantri
- Ada 4 teman sekelasnya berada dalam antrian di depannya
- Ada 3 teman yang lain di belakangnya

Ditanya : Berapa banyak siswa yang ada di dalam antrian tersebut?

Jawab :

 Banyaknya siswa dalam antrian = siswa teman sekelas di depan Khodijah +


Khodijah + siswa yang ada dibelakang Khodijah. Jika diletakkan dan
digambarkan dalam sebuah garis bilangan, Khodijah berada pada posisi 0, siswa
yang berada di antrian depan Khodijah berada disebelah kanan 0, dan siswa yang
berada di belakang Khodijah berada di sebelah kiri 0.
 Banyaknya siswa dalam antrian = 4 + 1 + 3 = 8 orang.
 Jika dibuat garis bilangan maka :

4+1+3=8

-3 -2 -1 0 1 2 3 4

Siswa dibelakang Khodijah Khodijah siswa teman sekelas didepan Khodijah


3. Disuatu gudang sekolah banyak sekali buku-buku yang sudah tidak layak bentuknya.
Buku-buku tersebut dimakan oleh seekor rayap. Seekor rayap tersebut memakan 8 jilid
buku yang disusun pada rak buku dari bagian depan sampul jilid I sampai menembus
lurus keluar sampul belakang jilid VIII. Jauhnya perjalanan rayap dalam memakan VIII
jilid buku tersebut yaitu ditempuh dengan 56 cm. berapakah tebal masing-masing jilid,
jika dianggap banyaknya halaman tiap jilid adalah sama?
 Penyelesaian

Diketahui :
- Ada 8 jilid buku yang ada di rak buku gudang sekolah
- Seekor rayap memakan 8 jilid buku
- Jauh perjalanan yang ditempuh oleh rayap adalah 56 cm

Ditanya : Berapa tebal masing-masing jilid jika dianggap banyaknya halaman tiap jilid
ialah sama?

Jawab : Jika kita gambarkan susunan buku dari jilid 1-8 yakni sebagai berikut:

I II III IV V VI VII VIII

Jarak yang ditempuh oleh rayap : 56 cm

 56 cm : 8 jilid = 7 cm
Jadi, tebal masing-masing jilid adalah 7 cm
4. Disuatu kelas terdapat 40 orang siswa. 22 orang siswa menyukai mata pelajaran
Matematika, 26 orang siswa menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris dan 6 orang siswa
tidak menyukai kedua mata pelajaran tersebut. Berpakah jumlah siswa yang menyukai
kedua jenis mata pelajaran tersebut?
 Penyelesaian

Diketahui :

- Disuatu kelas terdapat 40 orang siswa


- 22 orang menyukai mata pelajaran Matematika
- 26 orang menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris
- 6 orang siswa tidak menyukai kedua mata pelajaran tersebut

Ditanya : Berapakah jumlah siswa yang menyukai kedua jenis mata pelajaran tersebut?

Jawab :

Jika kita gambarkan kedalam sebuah diagram maka akan terbentuk seperti berikut ini:

Matematika Bahasa Inggris

22 – x x 26 – x

Jumlah siswa = 40 orang

Matematika = 22 orang

Bahasa Inggris = 26 orang

Tidak menyukai keduanya = 6 orang


X = yang menyukai keduanya

 40 = (22-x) + (26-x) + x + 6
40 = 54 – x
x = 54 – 40
x = 14

Jadi, jumlah siswa yang menyukai keduanya yaitu Matematika dan Bahasa Inggris
berjumlah 14 orang.

Jika kita ingin memeriksa kembali jawaban yang telah didapat maka hasil perhitungannya
masing-masing akan seperti ini :

- Siswa yang menyukai matematika = 22 – 14 = 8 orang


- Siswa yang menyukai Bahasa Inggris = 26 – 14 = 12 orang
- Siswa yang menyukai keduanya = 14 orang
- Siswa yang tidak menyukai keduanya = 6 orang
Jadi, jumlah siswa keseluruhan = 8 + 12 + 14 + 6 = 40 siswa
5. Harga dua pisang dan satu mangga adalah Rp 6.200,00. Harga satu pisang dan dua
mangga adalah Rp 5.800,00. Tentukanlah harga satu paket yang terdiri atas satu buah
pisang dan satu buah mangga!
 Penyelesaian

Diketahui :

- Harga dua pisang dan satu mangga adalah Rp 6.200,00


- Harga satu pisang dan dua mangga adalah Rp 5.800,00.
Ditanya: Tentukanlah harga satu paket yang terdiri atas satu buah pisang dan satu mangga
Jawab :
Untuk memecahkan masalah melalui strategi gambar atau diagram kita berikan pemisalan
seperti berikut ini :
Melambangkan harga sebuah pisang
Melambangkan harga sebuah mangga
Dari pemisalan tersebut didapat diagram sebagai berikut :
Pisang Mangga Harga
= 6.200

= 5.800

Baris pertama pada gambar atau diagram diatas menunjukkan bahwa harga dua buah
pisang dan satu buah mangga adalah 6.200, sedangkan baris kedua pada gambar diatas
menunjukkan harga satu buah pisang dan dua buah mangga adalah 5.800. Jika keduanya
dijumlahkan maka akan didapat :

= 12. 000

Ruas kiri pada bentuk paling akhir di atas dapat diubah menjadi tiga grup sedemikian
rupa sehingga pada setiap grup atau paket terdiri atas satu buah pisang dan satu buah
mangga seperti berikut :

= 12.000

= 4.000

Jadi, harga satu paket yang berisi satu buah pisang dan satu buah mangga adalah Rp.4.000,00
DAFTAR PUSTAKA

Andri,”Strategi Heuristik Pada Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran


Matematika”, Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,(Jakarta:Perpustakaan Utama
UIN Jakarta,2008),h.19.t.d
Danie beaulieu, Teknik-Teknik Yang Berpengaruh Di Ruang Kelas,Cet.I,(Jakarta :
Indeks,2008),h.17

Dewi dan Eveline,Mzaik Teknologi Pendidikan, Ed.I. Cet,II,(Jakarta:Kencana,2007), h.133

Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.


Wahyudi, Indri A. (2017), Strategi Pemecahan Masalah Matematika. Salatiga: Satya Wacana
University Press

Anda mungkin juga menyukai