Anda di halaman 1dari 9

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2 TEORI RAYMOND BERNARD CATTLE

            Raymond B. Cattle berkeyakinan bahwa kepribadian memiliki banyak sekali dimensi

yang dapat diukuir, dan Teknik statistic Analisa factor dapat dipakai sebagai sarana untuk

mengisolasi variable-variabel kepribadian. Pengukuran merupakan dasar dari kemajuan ilmu

kontemporer, dan dalam psikologi yang harus mengukur obyek-obyek yang tidak kasat mata,

taksonomi atau klasifikasi tingkah laku memakai analisis faktor menjadi langkah yang signifikan

pemakian Teknik statistic yang canggih dalam mengembangkan teori dan konsep kepribadian

menempatkan Raymond B. Cattel Eysenck, dan J.P Guildford sebagai pelopor pemakaian

kaidah-kaidah ilmiah dalam memahami kepribadian manusia.

Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu : ‘‘Personality

is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’ Cattell

berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu bentuk struktur kompleks dari trait dari

berbagai macam kategori. Trait adalah sebuah kecenderungan reaksi yang relative permanent

yang merupakan bagian dari kepribadian[ CITATION Cat89 \l 1033 ] . Melalui analisis factor, Cattell

mengklasifikasikan beberapa trait dalam beberapa bagian.

  STRUKTUR KEPRIBADIAN

Cattell berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu bentuk struktur kompleks dari

trait dari berbagai macam kategori. Trait adalah sebuah kecenderungan reaksi yang relative

permanent yang merupakan bagian dari kepribadian. Melalui analisis factor, Cattell

mengklasifikasikan beberapa trait dalam beberapa bagian :

A. Common and Unique Trait


1. Common trait adalah sifat umum suatu kelompok terhadap suatu keadaan dalam satu

lingkaran sosial yang sama

2. Unique Trait adalah sifat khusus yang dimiliki oleh suatu individu yang tidak ditemukan

pada individu lain. Hal ini dibagi menjadi 2:

a. Relatively unique,kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.

b. Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.

B. Surface Traits dan Source Traits

Surface traits adalah sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa

tingkah laku. Misalnya, remaja yang lincah, menyenangkan orang lain, dan

merencanakan kegiatan yang menarik, mungkin dapat dikatakan memiliki trait yang

periang. Sebaliknya remaja yang senang mengkritik orang lain, memandang masa depan

selalu suram, dan tampak kelelahan, dikatakan memiliki surface trait depresif.

Source traits adalah elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku. Sifat ini

tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan tingkah laku, dan hanya dapat

diidentifikasi memakai analisis faktor. Source traits ini bersifat konstitusional (dibawa

sejak lahir), atau bersifat bentukan lingkungan (environmental mold).

C. Ability-Temperament-Dynamic Traits

Ability traits adalah sifat yang menentukan keefektifan seseorang dalam usaha

mencapai tujuan. Contoh: kecerdasan.

Temperament traits adalah sifat yang terlihat dari gaya atau tingkah laku. Contoh :

ketenangan atau kegugupan, keberanian, santai.

Dynamic traits adalah motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku. Contoh :

dorongan, interest.
  DINAMIKA KEPRIBADIAN
1.  Erg
Adalah dorongan atau motivasi dasar bawaan yang dimiliki seseorang untuk mencapai
tujuannya. Erg berupa dorongan primer yang dimiliki sejak lahir, seperti lapar, haus, dll. Erg
sering disebut sebagai konsep diri. Misalnya, erg of fear akan membuat seseorang
mengembangkan kewaspadaannya terhadap sesuatu yang membahayakannya.
Manusia memiliki 10 erg, yaitu makan, seks, sociability,  parental protectiveness,
keingintahuan, rasa takut, agresif, serakah, self-assertion, dan kegemaran.
2.  Sentiment
Adalah pola terstruktur dari sikap yang memperoleh energi dari erg dan dibentuk melalui
hasil belajar. Termasuk environmental-mold source traits karena pengaruh lingkungan
berkontribusi besar dalam pembentukan kepribadian.
3. Attitude (Sikap)
Adalah konsep tentang tingkah laku spesifik sebagai respon terhadap suatu situasi
tertentu. Sikap tidak perlu diungkapkan secara verbal.

  PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan

kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika

ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola

penyesuaian tersebut (faktor eksogen) maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang

berwujud perubahan atau perkembangan,dan hal inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan

perkembangannya yang disebut dynamic cross road.

1. Infancy  ( Tahap Bayi 0 – 6 Tahun )

2. Childhood ( Tahap Anak 6 – 14 Tahun )

3. Adolescence ( Tahap Adolescence 14 – 23 Tahun )

4. Maturity ( Tahap Kemasakan 23 – 50 Tahun )


5. Late Maturity ( Tahap Usia Pertengahan 50 – 60/70 Tahun )

6. Old Age ( Tahap Tua 60/70 – Mati )

KLASIFIKASI TRAIT: 16 PF

Cattell meneliti trait sumber dengan mengumpulkan 4000 sifat manusia (sebagian besar

diperoleh dari kamus yang disusun oleh Allport dan Obert), yang kemudian Cattell ringkas

dengan cara mengelompokan sifat yang mirip dan menghilangkan istilah yang asing dan

metaforik, menjadi 200 sifat. Memakai metode kluster (mirip analisis faktor tetapi lebih

sederhana), 200 sifat itu dikelompokkan dan diperas menjadi 35 sifat (dinamakan 35 sifat

sumber atau sifat primer, masing-masing diberi simbol huruf yang berbeda). 35 sifat itu

terbagi menjadi dua kelompok, 23 sifat populasi normal dan 12 sifat populasi berdimensi

patologis. Sesudah dilakukan analisis faktor terhada 23 sifat primer dari populasi normal,

ditentukan 16 sifat primer yang satu dengan lainnya saling asing. 16 sifat sumber (sifat

primer ini dinamakan faktor primer, oleh Cattell kemudian dijadikan dasar untuk

mengembangkan instrument pengukuran kepribadian yang terkenal, yaitu 16Persoality

Faktor Questionnair (16 PF Questionnaire). Sisanya, 7 sifat populasi normal dinamakan

Faktor Primer non 16 PF. Rangkuman pengelompokan faktor sumber diantaranya:

1. Faktor A. (Sizia-Affectia)

Faktor yang paling besar proporsinya, mirip dengan polarisasi tipe schizothemes-

cyclothemes dari Kretschmer. Typereserved = schizothemes adalah orang yang

menarik diri, halunisasi, cenderung mempunyai bentuk tubuh tinggi kurus. Type

outgoing = cyclothemes adalah orang yang ramah, senang tertawa dan cenderung

memiliki bentuk tubuh gemuk pendek.


2. Faktor B (Inteligence)

Faktor yang berhubungan dengan kecerdasan dan kemampuan berfikir pada

umumnya. Nilai rendah atau tinggi dari faktor ini berhubungan dengan tes inteligensi,

tingkat pendidikan, kemampuan berfikir dan logika.

3. Faktor C (Ego Strenght)

Faktor ini ditemukan melalui analisis faktor. Mirip dengan konsep kekuatan ego pada

psikoanalisis, orang yang neurotik cenderung memiliki kekuatan ego yang rendah.

Begitu pula alkoholik, adiksi narkotik, delingkuen, dan putus sekolah memiliki ego

yang rendah. Hakekat faktor ini adalah kekuatan untuk mengontrol impuls dan

menangani masalah dengan realistik.

4. Faktor E (Submassive-Dominance)

Orang yang dominan pada faktor E adalah orang yang percaya diri, sombong,

congkak, agresif, bersemangat, bertenaga, berkemauan, mementingkan diri sendiri.

Sebaliknya E- cenderung ragu-ragu, rendah hati, ogah-ogahan, lembut, diam, dan

penurut. Ini berarti E+ dan E- sama-sama mempunyai sifat positif (yang dikehendaki)

dan sifat negatif (yang tidak dikehendaki).

5. Faktor F (Disurgency-Surgency)

Faktor yang proporsinya paling besar pada masa anak-anak, dan tetap penting pada

usia dewasa. Diperkirakan oleh Cattell trait ini dipengaruhi oleh keturunan sebesar

55%. Orang yang disurgensinya tinggi (F-) adalah orang yang depresi, pesimistik,

seklusif, kelelahan, lemah, introspektif, dan khawatir. Sebaliknya surgensi (F+)


ditandai oleh sifat penggembira, ramah, mudah bergaul, responsif, bersemangat,

jenaka, humoris, dan senang bicara.

6. Faktor G (Superego Strength)

Faktor mirip dengan konsep superego dari Freud, orang yang superegonya kuat

cenderung memiliki ketetapan atau setia dengan tujuan mengejar tujuan ideal, dan

peduli dengan kontrol diri terhadap tingkahlaku.

7. Faktor H (Threctia-parmia)

Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan sekitar 40%. Threctia (H-) adalah reaksi

bahaya dari sistem simpatetik (malu, takut-takut, menyendiri, dan menahan diri),

sedang parmia (H+) bercirikan dominasi syaraf parasimpatik (pemberani, penjelajah,

senang berkelompok, periang, responsif).

8. Faktor I (Harria-premsia)

Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari orang tua, sedang premsia

berhubungan dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua, I- menjadi orang yang

masak, independent, realistik, dan mencukupi diri sendiri. I+ adalah orang yang tidak

sabaran, banyak tuntutan, tidak masak, sopan, sentimental, imajinatif, kreatif, dan

kecemasan. Budaya yang lama cenderung premsik, sedang budaya pionir lebih harrik.

9. Faktor L (Alaxia-Protension)

Alaxia diambil dari kata relaxation, sedang pretension adalah gabungan dari

projection dan tension. Orang yang protensif cenderung mudah curiga, cemburu, dan

menarik diri, sedang alaxis mudah percaya, memahami, dan sabar.

10. Faktor M (Praxernia-Autia)


Praxernia (M-) merupakan gabungan dari istilah practical dan concerned. Sifat ini

mengacu pada orang yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir.

Autia (M+) dari kata autistic, orang yang tidak konvensional, kritis-rewel,

perhatiannya terserap, imajinatif, dan intelektual. M+ pada orang neurotik menjadi

terserap dengan pikirannya sendiri, dan tidak peduli dengan rencana praktis, orang ini

cenderung kehilangan kebutuhan terhadap realitas eksternal. Sebaliknya orang

dengan tipe (M-) peduli dengan kebutuhan terhadap lingkungan, cenderung

memperhatikan detail. (M-) ini menurut Cattell dapat menjadi dasar dari gejala

obsesif-kompulsif.

11. Faktor N (Artlessness-Shrewdness)

N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hati- bersahaja, dan spontan, sedang N+

bercirikan materialis, cerdik, berpandangan luas, pintar.

12. Faktor O (Assurance-Guild Proneness)

O- adalah orang yang percaya diri, ulet, tabah, dan tenang. O+ adalah trait yang

ditemukan pada orang-orang yang patologis, alkoholik, kriminal, manis depresif.

Mereka hanya memiliki teman terbatas dengan standar hidup yang tidak normal,

selalu khawatir dan merasa berdosa.

13. Faktor Q1 (Conservative-Radicalims)

Q2 (Group Adherence-Selfsufficient)

Q3 (Low Integration-High Self Concept)

Q4 (Ergic Tension)

Empat faktor ini proporsi pengaruhnya terhadap tingkah laku hanya kecil. Semuanya

menjelaskan tentang self, dan satu dengan yang lain saling berhubungan walaupun
bentuk sifatnya berbeda-beda. Orang yang konservatif cenderung terikat dengan

kelompok, integrasi dirinya kurang sehingga lebih santai dalam memperjuangkan

sesuatu. Sebaliknya, orang yang radikal cenderung mandiri, percaya diri, dan

bersemangat.

TANGGAPAN PADA TOPIK

Menurut saya terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dala teori ini. Kelebihan yang

saya lihat adalah teori ini dapat menjelaskan secara rinci logika-logika yang dibutuhkan untuk

dapat mengukur pengaruh-pengaruh yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang menurut

bawaan sejak lahir. Namun terdapat beberapa kelemahan yang ada dalam teori ini, salah satunya

adalah teori ini cukup subjektif mengingat tidak dijelaskan secara rincinya bagaimana pengaruh

psikososial sehingga dapat menghasilkan kepribadian yang berbeda pada setiap individu. Teori

kepribadian ini melihat peran lingkungan berpengaruh dalam membentuk kepribadian, mencakup

lingkungan sekitar individu maupun lingkungan sosial dan kultural yang luas. Memahami

individu harus dilakukan dengan memahami kepribadian individu dan karakter atau atribut dari

kelompok sosial yang luas kelompok yang mempengaruhi individu itu. Pengajaran perilaku oleh

orang tua dan pengenalan lingkungan sekitar juga sangat besar pengaruhnnya.

PENERAPAN TOPIK DALAM MASYARAKAT

Teori ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat (individu antar

individu/kelompok dan sebaliknya) dan mengukur bagaimana seharusnya sikap kita dalam

kehidupan bermasyarakat sehingga kita dapat diterima dengan baik dan memberikan pengaruh

positif dalam lingkungan individu tersebut.

.PENERAPAN TOPIK DALAM INDIVIDU


Saya mendapat beberapa manfaat stelah memahami teori ini, contohnya adalah

mengetahui perkembangan kepribadian yang sedang saya alami dan mencoba untuk menjadi

lebih baik sehingga dapat berpengaruh positif bagi orang lain. Selain itu saya dapat memahami

berbagai fase perkembangan kepribadian seseorang sehingga saya dapat menganalisi kekurangan

saya dan hal apa saja yang dapat merubah kepribadian saya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSATAKA
Cattell, H. (1989). The 16 PF Psychological in Depth. Illinois: Institute for. Illinois: Institute for
Personality and Ability Testing .

Anda mungkin juga menyukai