yang dapat diukuir, dan Teknik statistic Analisa factor dapat dipakai sebagai sarana untuk
kontemporer, dan dalam psikologi yang harus mengukur obyek-obyek yang tidak kasat mata,
taksonomi atau klasifikasi tingkah laku memakai analisis faktor menjadi langkah yang signifikan
pemakian Teknik statistic yang canggih dalam mengembangkan teori dan konsep kepribadian
menempatkan Raymond B. Cattel Eysenck, dan J.P Guildford sebagai pelopor pemakaian
Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu : ‘‘Personality
berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu bentuk struktur kompleks dari trait dari
yang merupakan bagian dari kepribadian[ CITATION Cat89 \l 1033 ] . Melalui analisis factor, Cattell
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Cattell berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu bentuk struktur kompleks dari
trait dari berbagai macam kategori. Trait adalah sebuah kecenderungan reaksi yang relative
permanent yang merupakan bagian dari kepribadian. Melalui analisis factor, Cattell
2. Unique Trait adalah sifat khusus yang dimiliki oleh suatu individu yang tidak ditemukan
Surface traits adalah sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa
tingkah laku. Misalnya, remaja yang lincah, menyenangkan orang lain, dan
merencanakan kegiatan yang menarik, mungkin dapat dikatakan memiliki trait yang
periang. Sebaliknya remaja yang senang mengkritik orang lain, memandang masa depan
selalu suram, dan tampak kelelahan, dikatakan memiliki surface trait depresif.
Source traits adalah elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku. Sifat ini
tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan tingkah laku, dan hanya dapat
diidentifikasi memakai analisis faktor. Source traits ini bersifat konstitusional (dibawa
C. Ability-Temperament-Dynamic Traits
Ability traits adalah sifat yang menentukan keefektifan seseorang dalam usaha
Temperament traits adalah sifat yang terlihat dari gaya atau tingkah laku. Contoh :
Dynamic traits adalah motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku. Contoh :
dorongan, interest.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Erg
Adalah dorongan atau motivasi dasar bawaan yang dimiliki seseorang untuk mencapai
tujuannya. Erg berupa dorongan primer yang dimiliki sejak lahir, seperti lapar, haus, dll. Erg
sering disebut sebagai konsep diri. Misalnya, erg of fear akan membuat seseorang
mengembangkan kewaspadaannya terhadap sesuatu yang membahayakannya.
Manusia memiliki 10 erg, yaitu makan, seks, sociability, parental protectiveness,
keingintahuan, rasa takut, agresif, serakah, self-assertion, dan kegemaran.
2. Sentiment
Adalah pola terstruktur dari sikap yang memperoleh energi dari erg dan dibentuk melalui
hasil belajar. Termasuk environmental-mold source traits karena pengaruh lingkungan
berkontribusi besar dalam pembentukan kepribadian.
3. Attitude (Sikap)
Adalah konsep tentang tingkah laku spesifik sebagai respon terhadap suatu situasi
tertentu. Sikap tidak perlu diungkapkan secara verbal.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika
ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola
penyesuaian tersebut (faktor eksogen) maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang
berwujud perubahan atau perkembangan,dan hal inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan
KLASIFIKASI TRAIT: 16 PF
Cattell meneliti trait sumber dengan mengumpulkan 4000 sifat manusia (sebagian besar
diperoleh dari kamus yang disusun oleh Allport dan Obert), yang kemudian Cattell ringkas
dengan cara mengelompokan sifat yang mirip dan menghilangkan istilah yang asing dan
metaforik, menjadi 200 sifat. Memakai metode kluster (mirip analisis faktor tetapi lebih
sederhana), 200 sifat itu dikelompokkan dan diperas menjadi 35 sifat (dinamakan 35 sifat
sumber atau sifat primer, masing-masing diberi simbol huruf yang berbeda). 35 sifat itu
terbagi menjadi dua kelompok, 23 sifat populasi normal dan 12 sifat populasi berdimensi
patologis. Sesudah dilakukan analisis faktor terhada 23 sifat primer dari populasi normal,
ditentukan 16 sifat primer yang satu dengan lainnya saling asing. 16 sifat sumber (sifat
primer ini dinamakan faktor primer, oleh Cattell kemudian dijadikan dasar untuk
1. Faktor A. (Sizia-Affectia)
Faktor yang paling besar proporsinya, mirip dengan polarisasi tipe schizothemes-
menarik diri, halunisasi, cenderung mempunyai bentuk tubuh tinggi kurus. Type
outgoing = cyclothemes adalah orang yang ramah, senang tertawa dan cenderung
umumnya. Nilai rendah atau tinggi dari faktor ini berhubungan dengan tes inteligensi,
Faktor ini ditemukan melalui analisis faktor. Mirip dengan konsep kekuatan ego pada
psikoanalisis, orang yang neurotik cenderung memiliki kekuatan ego yang rendah.
Begitu pula alkoholik, adiksi narkotik, delingkuen, dan putus sekolah memiliki ego
yang rendah. Hakekat faktor ini adalah kekuatan untuk mengontrol impuls dan
4. Faktor E (Submassive-Dominance)
Orang yang dominan pada faktor E adalah orang yang percaya diri, sombong,
penurut. Ini berarti E+ dan E- sama-sama mempunyai sifat positif (yang dikehendaki)
5. Faktor F (Disurgency-Surgency)
Faktor yang proporsinya paling besar pada masa anak-anak, dan tetap penting pada
usia dewasa. Diperkirakan oleh Cattell trait ini dipengaruhi oleh keturunan sebesar
55%. Orang yang disurgensinya tinggi (F-) adalah orang yang depresi, pesimistik,
Faktor mirip dengan konsep superego dari Freud, orang yang superegonya kuat
cenderung memiliki ketetapan atau setia dengan tujuan mengejar tujuan ideal, dan
7. Faktor H (Threctia-parmia)
Faktor ini dipengaruhi oleh keturunan sekitar 40%. Threctia (H-) adalah reaksi
bahaya dari sistem simpatetik (malu, takut-takut, menyendiri, dan menahan diri),
8. Faktor I (Harria-premsia)
Harria berhubungan dengan sikap disiplin dari orang tua, sedang premsia
berhubungan dengan proteksi yang berlebihan dari orang tua, I- menjadi orang yang
masak, independent, realistik, dan mencukupi diri sendiri. I+ adalah orang yang tidak
sabaran, banyak tuntutan, tidak masak, sopan, sentimental, imajinatif, kreatif, dan
kecemasan. Budaya yang lama cenderung premsik, sedang budaya pionir lebih harrik.
9. Faktor L (Alaxia-Protension)
Alaxia diambil dari kata relaxation, sedang pretension adalah gabungan dari
projection dan tension. Orang yang protensif cenderung mudah curiga, cemburu, dan
mengacu pada orang yang konvensional, praktis, sadar tujuan, logis, dan khawatir.
Autia (M+) dari kata autistic, orang yang tidak konvensional, kritis-rewel,
terserap dengan pikirannya sendiri, dan tidak peduli dengan rencana praktis, orang ini
memperhatikan detail. (M-) ini menurut Cattell dapat menjadi dasar dari gejala
obsesif-kompulsif.
N- adalah ciri orang yang naïf, rendah hati- bersahaja, dan spontan, sedang N+
O- adalah orang yang percaya diri, ulet, tabah, dan tenang. O+ adalah trait yang
Mereka hanya memiliki teman terbatas dengan standar hidup yang tidak normal,
Q2 (Group Adherence-Selfsufficient)
Q4 (Ergic Tension)
Empat faktor ini proporsi pengaruhnya terhadap tingkah laku hanya kecil. Semuanya
menjelaskan tentang self, dan satu dengan yang lain saling berhubungan walaupun
bentuk sifatnya berbeda-beda. Orang yang konservatif cenderung terikat dengan
sesuatu. Sebaliknya, orang yang radikal cenderung mandiri, percaya diri, dan
bersemangat.
Menurut saya terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dala teori ini. Kelebihan yang
saya lihat adalah teori ini dapat menjelaskan secara rinci logika-logika yang dibutuhkan untuk
bawaan sejak lahir. Namun terdapat beberapa kelemahan yang ada dalam teori ini, salah satunya
adalah teori ini cukup subjektif mengingat tidak dijelaskan secara rincinya bagaimana pengaruh
psikososial sehingga dapat menghasilkan kepribadian yang berbeda pada setiap individu. Teori
kepribadian ini melihat peran lingkungan berpengaruh dalam membentuk kepribadian, mencakup
lingkungan sekitar individu maupun lingkungan sosial dan kultural yang luas. Memahami
individu harus dilakukan dengan memahami kepribadian individu dan karakter atau atribut dari
kelompok sosial yang luas kelompok yang mempengaruhi individu itu. Pengajaran perilaku oleh
orang tua dan pengenalan lingkungan sekitar juga sangat besar pengaruhnnya.
individu/kelompok dan sebaliknya) dan mengukur bagaimana seharusnya sikap kita dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga kita dapat diterima dengan baik dan memberikan pengaruh
mengetahui perkembangan kepribadian yang sedang saya alami dan mencoba untuk menjadi
lebih baik sehingga dapat berpengaruh positif bagi orang lain. Selain itu saya dapat memahami
berbagai fase perkembangan kepribadian seseorang sehingga saya dapat menganalisi kekurangan
saya dan hal apa saja yang dapat merubah kepribadian saya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSATAKA
Cattell, H. (1989). The 16 PF Psychological in Depth. Illinois: Institute for. Illinois: Institute for
Personality and Ability Testing .