Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PROSEDUR TINDAKAN

1. PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIC TUBE (NGT)


A. Pengertian
Pemasangan pipa nasogastric (NGT) adalah prosedur memasukkan pipa panjang yang
terbuat dari polyurethane atau silicone melalui hidung, ke esofagus sampai ke dalam
lambung dengan indikasi tertentu, pada pasien tidak sadar atau koma. Sangat penting
bagi mahasiswa kedokteran atau keperawatan untuk mengetahui cara pemasangan pipa
NGT dan mengetahui pipa NGT tersebut sudah masuk dengan benar pada tempatnya.
B. Indikasi
1. Dekompresi isi lambung, mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus
obstruktif/ileus paralitik peritonitis dan pankreatitis akut. Perdarahan saluran
cerna bagian atas untuk bilas lambung (mengeluarkan cairan lambung)
2. Memasukkan cairan atau makanan (feeding, lavage lambung). Pasien tidak dapat
menelan oleh karena berbagai sebab lavage lambung pada kasus keracunan
3. Diagnostik membantu diagnosis dengan analisa cairan isi lambung
C. Kontra Indikasi
1. Pasien dengan maxillofacial injury atau fraktur basis cranii fossa anterior.
Pemasangan NGT melalui nasal berpotensi untuk misplacement NGT melalui
fossa cribiformis, menyebabkan penetrasi ke intracranial
2. Pasien dengan riwayat striktur esofagus dan varises esofagus
3. Pasien dengan tumor esofagus
D. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
1. Kaji indikasi pemasangan (gangguan menelan, operasi kepala atau leher,
penurunan tingkat kesadaran, operasi saluran cema, trauma wajah)
2. Kaji cara pemasangan selang, cek kepatenan jalan nafas
3. Kaji riwayat medis pasien (perdarahan, operasi nasal, deviasi septum)
4. Kaji kemampuan reflek muntah
5. Kaji status kesadaran pasien
E. Persiapan Alat
Diatas rak:
1. Sarung tangan
2. Gunting perban
3. Bengkok
4. Hipafix/plester
5. Korentang
6. Stoples berisi sarung tangan
7. Perlak/pengalas
8. Handuk
9. Jelly KY
10. NGT sesuai ukuran
11. Meteran
12. Spuit 25/50 cc
13. Es batu
14. Air dalam gelas dan pipet
15. Stetoskop
Di dalam bak instrument:
1. Pinset anatomis 1 buah
2. Kom kecil untuk tempat jelly
3. Tongue spatel
4. Kasa steril
F. Tahap Orientasi
1. Berikan salam dengan menyebut nama
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menjaga privacy
G. Tahap Kerja
1. Siapkan pasien (posisi semi fowler/high fowler) dan area yang akan dipasang
NGT dan menganjurkan pasien untuk rileks
2. Buat kesepakatan dengan pasien kode yang akan digunakan saat pasien merasa
tidak nyaman selama prosedur pemasangan
3. Gunakan sarung tangan steril
4. Ambil NGT dan ukur panjang tube yang akan dimasukkan dengan metode
tradisonal/metode Hanson
- Metode tradisional: ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga
bawah kemudian ke prosesus xipoideus
- Metode Hanson: mula-mula tandai 50 cm dari ujung selang kemudian
lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan
dimasukkan adalah pertengahan antara 50 cm dengan tanda pada metode
tradisional tersebut
5. Berikan jelly pada tube
6. Atur pasien dengan posisi kepala ekstensi dan setelah tube melewati nasofaring
ubah posisi kepala menjadi fleksi dan anjurkan pasien untuk rileks
7. Jelaskan perlunya bernafas dengan mulut dan menelan (berikan air minum
dengan sedotan jika perlu) selama prosedur
8. Dorong tube sesuai ukuran yang diinginkan dan hentikan apabila ada hambatan
9. Cek letak tube dengan menggunakan spuit dan stetoskop
10. Lakukan aspirasi untuk mendapatkan isi lambung
11. Bilas dengan air matang sampai tube terlihat bersih
12. Lakukan fiksasi dan rapikan
H. Tahap Terminasi
1. Akhiri dan simpulkan kegiatan
2. Evaluasi perasaan pasien
3. Kontrak dengan kegiatan selanjutnya
4. Bereskan alat dan cuci tangan
I. Dokumentasi
Catat tindakan yang telah dilakukan meliputi ukuran NGT, cairan yang diaspirasi dan
respon pasien.
2. PELEPASAN PIPA NASOGASTRIC TUBE (NGT)
A. Pengertian
Pelepasan NGT adalah prosedur yang dilakukan pada pasien yang tidak lagi
memerlukan dekompresi lambung, pasien yang mampu makan per oral, atau pasien
yang tidak perlu lagi prosedur pembilasan lambung.
B. Indikasi
1. Bila NGT sudah harus waktunya diganti
2. Bila pasien sudah tidak harus terpasang NGT lagi
C. Persiapan Alat
1. Tissue
2. Handuk
3. Sarung tangan disposibel
4. Kateter tip Syringe
5. Bengkok
D. Tahap Orientasi
1. Berikan salam dengan menyebut nama
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menjaga privacy
E. Tahap Kerja
1. Dekatkan alat-alat ke pasien
2. Cuci tangan
3. Letakan handuk di atas dada pasien
4. Lepaskan alat-alat yang tersambung pada selang NGT
5. Pasang kateter tip dan masukan udara 20 cc lewat selang
6. Bersihkan perekat-perekat dari wajah pasien
7. Posisikan selang di atas handuk yang terbentang di dada pasien
8. Berikan penjelasan pada pasien bahwa melepas selang sonde tidak sesak saat di
lakukan pemasangan dan menarik nafas dalam ditahan saat selang di tarik
(dilepas)
9. Tarik selang sonde secara cepat terus menerus sampai seluruh bagian sonde
keluar semua
10. Buang selang sonde dan letakan pada bengkok - Bersihkan wajah pasien dari
secret/cairan yang keluar bersamaan dengan selang sonde
11. Ukur jumlah cairan yang keluar (ditampung dalam kantong bila ada) warna dan
isinya
F. Tahap Terminasi
1. Akhiri dan simpulkan kegiatan
2. Evaluasi perasaan pasien
3. Kontrak dengan kegiatan selanjutnya
4. Bereskan alat dan cuci tangan
G. Dokumentasi
Dokumentasikan semua tindakan dan respon pasien.
Sumber :
Bandiyah, Siti. 2009. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Offset.
FK Unsoed. Modul Skill Lab Genap Jilid I. Purwokerto: Lab Keterampilan Medik PPD
Unsoed. Diakses 09 November 2021. <http://fk.unsoed.ac.id/>.
Tim Keperawatan Dasar. 2020. Modul Praktikum Klinik Keperawatan Dasar. Surabaya: Prodi
D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
Holland, Kimberly. 2020. Nasogastric Intubation and Feeding. Healthline. Diakses 09
November 2021. <https://www.healthline.com/health/nasogastric-intubation-and-
feeding

Anda mungkin juga menyukai