Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nimra Ani Rahman

Nim : 2181 0907 03


Prodi : Agroteknologi
Tugas 4
Alga dan Protozoa
1. Pengertian alga

Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memiliki bentuk thalli yang

beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik.

Morfologi Alga

Banyak spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat

berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak.

Algae hijau uniseluler yang khas. Algae mengandung nucleus yang dibatasi

membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat

berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit (satuan-satuan tersendiri)

sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau.

Morfologi Alga (Ganggang) Di dalam matriks kloroplas terdapat

membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan pigmen-pigmenpelengkap

yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis. Algae berkembang

biak secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berupa pembelahan

biner sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae. Dalam

proses ini terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan

zigot.

Fisiologis Alga (Ganggang)


Algae adalah mikroorganisme aerobic fotosintetik,

dijumpai di mana saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan

nutrient sederhana yang memperpanjang hidupnya. Pertumbuhan

algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar

matahari. Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung

pertumbuhan Algae.Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es

di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak gunung. Beberapa

ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C.

beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan

bahkan permukaan batuan.

Alga (ganggang) mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik

yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam

kloroplas). Sebagai hasil fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai

produk makanan cadangan sebagai granul atau globul dalam sel-

selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada

tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat,

beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.

Reproduksi

Reproduksi ganggang: Ganggang bereproduksi secara

aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Terdapat ganggang hanya

mampu bereproduksi secara aseksual. Seperti Euglena, yang dapat

melakukan pembelahan biner. Ada juga ganggang yang dapat

bereproduksi secara aseksual dan seksual, seperti Spirogyra. Spirogya


bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi (pemutusan)

sebagian tubuhnya dan bereproduksi secara seksual dengan konjugasi.

Namun, ada juga ganggang (alga) yang bereproduksi baik dengan

aseksual maupun seksual, hal ini dilakukan secara metagenesis. Arti

metagenesis adalah pergiliran keturunan antara generasi gametofit

(penghasil sel kelamin) dengan generasi sporofit (penghasil spora),

seperti laminari dan Ulva.

Klasifikasi

1. Chlorophyta atau Alga Hijau

Chlorophyta adalah alga yang memiliki warna kloroplas

hijau dan pigmen yang dominan dalam alga adalah klorofil a

dengan klorofil b. Berdasarkan langkah-langkah penelitian

dijelaskan bahwa bentuk kloroplas dalam alga hijau sangatlah

bervariasi seperti berbentuk bintang, spiral dan mangkuk. Alga

hijau memiliki banyak manfaat bagi manusia seperti menurunkan

berat badan, upaya pencegahan kanker, upaya menjaga kesehatan

jantung, menurunkan kadar kolesterol dan menghindarkan stres.

2. Chrysophyta atau Alga Keemasan

Chlorophyta adalah alga dengan warna keemasan yang

dihasilkan dari pigmen yaitu xantofil dengan karoten dalam jumlah

yang dominan dan alga keemasan menjadi salah satu jenis alga yang

populer di Indonesia. Alga keemasan sering dimanfaatkan untuk


berbagai keperluan seperti bahan dasar pembuatan kaca dan sering

digunakan sebagai penyaring, karena tekstur alga keemasan berpori.

3. Phaeophyta atau Alga Cokelat

Phaeophyta adalah salah satu alga yang memiliki jumlah

sel banyak dan alga cokelat bisa dilihat dengan kasat mata. Talus

pada alga cokelat memiliki pelekat yang menempel pada

tubuhnya dan bagian tubuh lain alga cokelat mengapung diatas

air. Alga cokelat memiliki banyak manfaat seperti untuk

pembuatan es cream, untuk membuat salep, untuk membuat pil,

untuk membuat pasta gigi dan untuk membuat makanan rumput

laut.

4. Rhodophyta atau Alga Merah

Rhodophyta adalah satu-satunya filum yang tidak

memiliki tahapan flagella dalam siklus hidupnya dan alga merah

memiliki pigmen fotosintetik yang berupa fikobilin. Alga merah

adalah salah satu alga yang bermanfaat untuk pembuatan obat

pencuci rambut atau sampoo dan pengguna sampoo di Indonesia

sangatlah banyak.

5. Euglenophyta

Euglenophyta adalah salah satu alga yang bisa hidup di air

tawar ataupun laut dan alga ini memiliki kemampuan untuk

fotosintesis, hal ini membuat euglenophyta dianggap menyerupai

tumbuhan.
6. Pyrrophyta atau alga Api

Dalam berbagai jenis metode penelitian, alga ini memiliki

pergerakan yang ditopang oleh 2 flagela sekaligus dan kebanyakan

alga api hidup di laut. Alga api memiliki satu sel dan memiliki

pigmen dengan klorofil a serta c. Alga ini termasuk dalam alga yang

aktif bergerak dan percepatan tumbuh di laut sangat dipengaruhi

berbagai faktor.

7. Bacillariophyta

Bacillariophyta adalah salah satu alga yang tersebar

diseluruh perairan Indonesia dan bisa juga hidup di tanah-tanah yang

lembap. Jumlah alga ini sangatlah berlimpah, jadi sangatlah mudah

untuk ditemukan dan menjadi komponen penting di perairan laut.

2. Pengertian Protozoa

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah

satu filum dari Kingdom Protista.

Morfologi Protozoa

Tubuh hewan ini tersususn atas satu sel, ukuranya

beberapa mikron sampai milimeter. Umumnya hidup secara

individual, tetapi ada yang hidup secara berkoloni. Pada umunya

berkembang biak dengan membelah diri. Makananya berupa bakteri,

hewan bersel satu lainya atau sissi organisme. Stuktur tubuh pada

protozoa yang hanya bersel satu ini, bentuknya bermacam-macam,

ada yang tidak tetap dan ada yang tetap. Sedangkan bentuk tetap ini di
sebabkan telah memiliki pciliculas (kulit) dan beberapa mempunyai

cangkang kapur.

Fisiologi Protozoa

umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa

organisme lain “bakteri” atau partikel organik, baik secara fagositosis

maupun pinositosis. Pada Protozoa yang hidup di lingkungan air,

maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi

melalui membran sel. Senyawa makro molekul yang tidak dapat

berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis.

Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel. Untuk saat

saluran penuh kemudian masuk ke dalam membran yang berikatan

dengan vakuola, Vakuola kecil terbentuk, lalu dibawa ke bagian

dalam sel, yang selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke

sitoplasma.

Reproduksi Protozoa

Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara

Aseksual (vegetatif) dengan cara pembelahan mitosis (biner), yaitu

pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti

pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.

Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Dan secara seksual

(generatif) dengan cara Konjugasi, Peleburan inti sel pada

organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium

mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan


makronukleus, proses ini disebut singami. Peleburan gamet

Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan

dan gamet betina.

Klasifikasi Protozoa:

1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria) jenis protozoa yang bergerak dengan

memfungsikan silia (rambut getar). Contoh ialah Paramecium sp.

2. Rhizopoda (Sarcodina) jenis protozoa yang bergerak dengan

memfungsikan pseudopodia (kaki semu). Contoh ialah Amoeba sp.

3. Sporozoa (Apicomplexa) Salah satu jenis protozoa yang unik

karena tidak memiliki alat gerak. Contoh ialah Plasmodium sp.

4. Flagellata (Mastigophora) jenis protozoa yang bergerak dengan

memfungsikan flagela (bulu cambuk). Contoh ialahTrypanosoma sp.

Anda mungkin juga menyukai