Anda di halaman 1dari 9

Available online at: http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.

php/PAUD
DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1), Mei 2018

ANALISIS PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN


MENGUKUR BENDA DENGAN SEDERHANA DI TK NEGERI 1
SINTANG

Suryameng
STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jln.Pertamina Sengkuang Km.4
Email: suryamengb@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan kognitif
melalui kegiatan mengukur benda dengan sederhana di tk negeri 1 sintang. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
guru dan siswa TK Negeri 1 Sintang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Alat yang diguanakan dalam pengumpulan
data di lapangan adalan pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan Hasil penelitian yaitu hasil observasi, dan wawancara diperoleh suatu gambaran
bahwa pengembangan kognitif melalui kegiatan mengkur benda dengan sederhana di TK
Negeri 1 Sintang sangat diperlukan. Guru memberikan stimulasi kegiatan untuk
pengembangan kognitif sudah sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Pada tahap
pelaksanaan terdapat 80% anak-anak TK sudah bisa menggunakan alat ukur dengan benar;
faktor penghambat dalam pengembangan kognitif melalui kegiatan mengukur benda dengan
sederhanaadalah anak-anak belum mampu membedakan antara ukur non standar dan alat
ukur standar; dan Kemampuan guru tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengatasi
permasalahan yang sering muncul tentang kemampuan untuk mengunakan alat ukur dan
membedakan alat ukur non standar dan alat ukur standar.
Kata kunci: Pengembangan Kognitif, Kegiatan Mengukur

Abstract
The study aimed to know and to describe the development of cognitive through the activities
of measuring objects simply at Taman Kanak-Kanak Negeri 1 Sintang. The qualitative
method was used in this study. The study subject were teacher and students of Taman Kanak-
Kanak Negeri 1 Sintang. The tehnique of the study used observation, interview, dan the
documentation tehnique. Data collection used the tool of the observation guidance, interview
guidance, dan the documentation guidance. Based on the results of research that the results
of observation, and interviews obtained a picture that the development of cognitive through
the activities of measuring objects simply in TK Negeri 1 Sintang, was absolutely needed.
Teachers provide stimulation of activities for cognitive development is in accordance with the
stage of cognitive development of children.On the implementation there are 80% of children
can already use the measuring instrument properly; the inhibiting factor in cognitive
development through simple object-measuring activities is that children have not been able to
distinguish between non-standard measures and standard measures; and Ability of the
teacher as an effort to overcome the problems that often arise about the ability to use gauges
and distinguish non-standard measuring instruments and standard measures.

Keywords: development of cognitive, measuring activity

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
42

PENDAHULUAN dan menjadi manusia yang utuh sesuai


NAEYC (National Association for dengan kodratnya.
The Education of Young Children) Kemampuan kognitif merupakan salah
mengatakan bahwa anak usia dini adalah satu dari bidang pengembangan oleh guru
anak yang berada pada rentang usia 0-8 untuk meningkatkan kemampuan dan
tahun, yang tercakup dalam program di kreativitas anak sesuai dengan tahap
taman penitipan anak, pendidikan pra perkembangannya. Pengembangan
sekolah baik swasta maupun negeri, taman kemampuan kognitif bertujuan agar anak
kanak-kanak, dan SD. mampu mengolah perolehan belajarnya,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor menemukan bermacam-macam alternatif
20 Tahun 2003, pasal 1 butir 14 tentang pemecahan masalah, pengembangan
sistem pendidikan nasional, Pendidikan kemampuan logika matematika,
Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak memilah dan mengelompokkan, dan
lahir sampai dengan usiaenam tahun yang persiapan pengembangan kemampuan
dilakukan melalui pemberian rangsangan berpikir teliti.
pendidikan untukmembantu pertumbuahan Kognitif atau intelektual adalah suatu
dan perkembangan jasmani dan rohani agar proses berpikir berupa kemampuan atau
anak dapatmemiliki kesiapan dalam daya untuk menghubungkan suatu peristiwa
memasuki pendidikan lebih lanjut. dengan perintiwa lainnya serta kemampuan
Anak usia dini merupakan masa usia menilai dan mempertimbangkan segala
emas, dimana seluruh aspek sesuatu yang diamati dari dunia sekitar
perkembangannya berkembang pesat pada (Yuliani Nurani Sujiono, dkk, 2011: 1.10).
usia ini. Tugas pendidik dan orang tua Anak usia dini merupakan usia emas
adalah mengoptimalkan tumbuh kembang di (the golden age), dimana pada usia dini anak
semua aspek perkembangannya yang mempunyai potensi besar untuk
meliputi bahasa, kognitif, fisik motorik, nilai mengoptimalkan segala
agama dan moral serta sosial emosional. aspekperkembangannya, seperti aspek
Pada dasarnya pengembangan kognitif kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik-
dimaksudkan agar anak mampu melakukan motorik,dan lain-lain. Perkembangan
eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui kognitif pada usia ini mengalami
panca inderanya sehingga dengan peningkatan yangsangat signifikan. Selain
pengetahuan yang didapatnya tersebut, itu, pada masa ini rasa ingin tahu anak
anak akan dapat melangsungkan hidupnya sangat tinggi dan mempunyai keinginan

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
43

besar untuk mencoba hal-hal yang baru. Hal tingkat pencapaian perkembangan anak usia
tersebutterlihat dari respon dan keaktifan 5-6 tahun atau kelompok B pada bidang
mereka terhadap suatu obyek baru yang kemampuan mengenal konsep ukuran dan
belumpernah mereka ketahui sebelumnya. pola ada lima, yaitu: 1) mengenal perbedaan
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan
mengenaihal-hal baru yang menurutnya “paling/ter”, 2) mengklasifikasikan benda
menarik juga sering muncul. berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran (tiga
Menurut Jean Piaget dalam Santrock variasi), 3) mengklasifikasikan benda yang
(2007: 49-50), tahap perkembangankognitif lebih banyak ke dalam kelompok yang sama
anak usia dini yaitu sensori motor (usia 0-2 atau kelompok yang sejenis, atau kelompok
tahun), pra-operasional (usia2-7 tahun), berpasangan yang lebih dari 2 variasi, 4)
operasional konkret (usia 7-12 tahun), dan mengenal pola ABCD-ABCD, 5)
operasional formal (usia 12tahun ke atas). mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari
Berdasarkan tahapan tersebut berarti anak paling kecil ke paling besar atau sebaliknya.
usia TK berada padatahap pra-operasional. Selain itu, Principles and Standards for
Pada usia ini anak pemikiran anak bersifat School Matematics yang dikembangkan
simbolik yangdirefleksikan dalam kata-kata oleh National Council of Teacher of
dan gambar, sedangkan untuk operasional Matematics (NCTM) dalam Seefeldt dan
konkretanak mampu berpikir logis mengenai Wasik (2008: 391) juga menyatakan bahwa
kejadian yang konkret (Santrock, 2007:246). konsep-konsep yang bisa dipahami anak
Permendiknas No 58 Tahun 2009 usia tiga, empat, dan lima tahun salah
menyatakan bahwa, lingkupperkembangan satunya adalah berkaitan pengukuran.
kognitif yang perlu dikembangkan meliputi; Khadijah (2016: 53), mengemukakan
1) pengetahuan umumdan sains, 2) konsep bahwa pengembangan geometri anak usia
bentuk, warna, ukuran, dan pola, 3) konsep dini adalah kemampuan yang berhubungan
bilangan,lambang bilangan dan huruf. dengan konsep bentuk dan ukuran. Adapun
Ketiga lingkup perkembangan tersebut kegiatan yang dilakukan antara lain: 1)
perluditerapkan dalam proses pembelajaran Mengukur benda dengan sederhana, 2)
guna mengembangkan kemampuankognitif Menggunakan bahasa ukuran seperti besar,
anak. kecil, panjang pendek, tinggi, rendah, 3)
Salah satu pembelajaran kognitif yang Mencipta bentuk geometri dan lain-lain, 4)
penting untuk dikembangkan adalah Memilih benda menurut warna, bentuk dan
kemampuan pengukuran. Permendiknas ukurannya, 5) Mencocokkan benda menurut
Nomor 58 Tahun 2009menjelaskan bahwa warna, bentuk dan ukurannya, 6)

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
44

Membandingkan benda menurut ukurannya meteran, timbangan, dan gelas ukur, akan
besar-kecil, panjang-lebar, tinggi-rendah, 7) dapat menstimulasi anak dalam
Mengukur benda secara sederhana, 8) perkembangan kognitifnya, khususnya
Mengerti dan menggunakan bahasa ukuran, dalam mengukur benda.
seperti besar-kecil, tinggi-rendah, panjang- Kegiatan pembelajaran pada anak di
pendek, dan sebagainya, 9) Menyebut TK Negeri 1, peneliti melakukan
benda-benda yang ada di kelas sesuai pengamatan terhadap pengembangan
dengan bentuk geometri, 10) Mencontoh kognitif melalui kegiatan mengukur benda
bentuk-bentuk geometri, 11) Menyebut, dengan sederhana. Peneliti tertarik untuk
menunjukkan, dan mengelompokkan mengamati kegiatan tersebut karena
lingkaran, segitiga, dan segiempat, 12) pengembangan kognitif sangat penting
Menyusun menara dari delapan kubus, 13) bagi perkembangan anak usia dini dan
Mengenal ukuran panjang, berat, juga dapat berpengaruh pada aspek
dan isi, dan 14) Meniru pola dengan empat perkembangan yang lain.
kubus. Pembelajaran yang diselenggarakan di
Pada hakekatnya setiap proses TK Negeri 1 Sintangmelatarbelakangi
pembelajaran untuk anak usia dini dalam penelitian dengan judulAnalisis
hendaknya disesuaikan dengan tahap Pengembangan Kognitif Melalui Kegiatan
perkembangan yang dilaluinya. Kegiatan Mengukur Benda dengan Sederhana di TK
pengenalan pengukuran bukan hanya Negeri 1 Sintang.
sekedar pemberian tugas, namun aktivitas Masalah umum dalam penelitian ini
yang bersifat menantang dan menyelidik. adalah bagaimanakah analisis
Hal tersebut bertujuan agar mereka lebih Pengembangan Kognitif Melalui Kegiatan
tertarik, sehingga akan lebih serius dalam Mengukur Benda dengan Sederhana di TK
melakukan kegiatan tersebut. Negeri 1 Sintang?
Pengenalan pengukuran bukan hanya Berdasarkan masalah umum tersebut di
memberikan pengetahuan, melainkan atas, selanjutnya dibuat sub-sub masalah
menciptakan pemahaman pada mereka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
melalui pengalaman langsungnya melalui 1. Bagaimanakah proses pengembangan
kegiatan yang menarik dan menantang. kognitif melalui kegiatan mengukur
Kemampuan kognitif dalam penelitian benda dengan sederhana di TK Negeri 1
ini adalah kemampuan dalam mengukur Sintang?
benda sederhana, yaitu mengenal ukuran 2. Apa saja faktor penghambat
panjang, berat, dan isi. Alat ukur adalah pengembangan kognitif melalui

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
45

kegiatan mengukur benda dengan penelitian dalam penelitian ini adalah proses
sederhana di TK Negeri 1 Sintang? pembelajaran pengembangan kognitif
3. Bagaimanakah upaya mengatasi faktor dengan kegiatan mengukur benda.
hambatan dalam pengembangan Teknik pengumpulan data dalam
kognitif melalui kegiatan mengukur penelitian ini adalah teknik observasi,
benda dengan sederhana di TK Negeri 1 wawancara dan dokumentasi. Teknik
Sintang? observasi yaitu rencana untuk mengamati
METODE penilaian perilaku,selain itu juga diartikan
Penelitian ini menggunakan sebagai pengamatan dan pencatatan yang
pendekatan kualitaif dan jenis dilakukan terhadap obyek sebagai
pendekatannya deskriptif kualitatif, pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
permasalahan yang dibahas dalam penelitian terhadap obyek di tempat terjadinya atau
ini berbentuk deskripsi, penguraian dan berlangsungnya peristiwa, sehingga
penggambaran Pengembangan kognitif anak observer berada bersama obyek yang
melalui kegiatan mengukur benda dengan diamati; wawancara yaitu tanya jawab
sederhana di TK Negeri 1 Sintang. dengan seseorng untuk mendapatkan
Sugiyono (2015:15) mendeskripsikan keterangan atau pendapat tentang sesuatu
metode kualitatif sebagai berikut: hal atau masalah; dan dokumentasi
Metode penelitian kualitatif adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data
metode penelitian yang berlandaskan pada dengan menghimpun dan menganalisis
filsafat postpositivisme, digunakan untuk dokumentasi dokumen-dokumen baik
meneliti pada kondisi obyek ilmiah (sebagai dokumen tertulis, gambar maupun
lawannya adalah eksperimen) di mana elektronik. Dalam penelitian ini peneliti
peneliti adalah instrumen kunci, menggunakan alat bantu sebagai dokumen
pengambilan sampel dan sumber data penelitiannya:
dilakukan secara purposive dan snowball, a. Lembar tanya jawab
teknik pengumpulan dengan triangulasi b. Lembar observasi
(gabungan). c. Dokumen-dokumen lain sebagai
Lokasi penelitian dilaksanakan di TK pendukung
Negeri 1 Sintang yang terletak di Jalan YC.
Oevang Oeray Baning Kota Sintang, subjek
penelitian ini adalah satu kelas anak-anak
TK B Negeri 1 Sintang yang berjumlah 20
orang Tahun Akademik 2017/2018. Objek

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
46

HASIL DAN PEMBAHASAN standar yaitu timbangan. Dalammelakukan


PENELITIAN
pengukuran massa satu kelas dibagi menjadi
Hasil Penelitian 3 kelompok denganmasing-masing
Penelitian ini mengumpulkan data
kelompok berjumlah 6 anak. Kegiatan
berkaitan dengan Pengembangan kognitif
pengukuran massa adalah sebagai berikut:
anak dilaksanakan oleh guru TK Negeri 1
(1)Mengukur massa kubis dengan
Sintang melalui kegiatan mengukur benda
timbangan sebenarnya.(2)Mengukur massa
dengan sederhana.
kentang dengan timbangan sebenarnya.
Hasil observasi guru memperlihatkan
Masing-masingkelompok di dampingi oleh
media yang digunakan untuk mengukur
1 orang yang bertindak sebagai observer.
benda meteran, gelas ukur, timbangan, Guru
Anak-anak diberi 2 kali kesempatan untuk
memberikan contoh cara mengukur benda
melakukan pengukuran.
dan Anak-anak mengukur benda.
Kegiatanpengukurandilakukansecarabergant
Proses pengembangan kognitif dengan
iandanmasing-masinganak
kegiatan mengukur panjang; Sebelum
mengkomunikasikan hasil dari
melakukan pengukuran, guru memberikan
pengukurannya.
contoh bagaimanacara menggunakan alat
Proses pengembangan kognitif dengan
ukur yang akan digunakan dengan benar.
kegiatan mengukur volume; Sebelum
Dalammelakukan pengukuran tersebut satu
melakukan pengukuran, guru memberikan
kelas dibagi menjadi 3 kelompok
contoh bagaimanacara menggunakan alat
denganmasing-masing kelompok berjumlah
ukur yang akan digunakan dengan benar.
6 anak. Kegiatan
pengukuran volume menggunakan alat ukur
pengukurandilakukansecarabergantiandanm
standar yaitu gelas ukur. anak melakukan
asing-masinganakmengkomunikasikan hasil
pengukuran volumeair yang telah diberi
dari pengukurannya. Agar tidak
warna merah dan hijau di masing-masing
mengganggu temannya, maka anak yang
botol secarabergantian. Pengukuran tersebut
telah melakukan pengukuran diberikan
dimulai dengan menuangkan airberwarna
kegiatan lain.
hijau yang ada di dalam botol ke dalam
Proses pengembangan kognitif dengan
gelas ukur. Kemudian anakdiminta untuk
kegiatan mengukur massa;Sebelum
mengamati dan membaca hasil
melakukan pengukuran, guru memberikan
pengukurannya. Setelah selesaidilanjutkan
contoh bagaimanacara menggunakan alat
dengan mengukur air yang berwarna merah
ukur yang akan digunakan dengan benar.
dengan teknik samadengan sebelumnya.
pengukuran massa menggunakan alat ukur
Setelah kedua botol tersebut terukur, guru

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
47

menanyakan“botol yang berisi air berwarna Berdasarkan hasil observasi dan


apa yang memiliki ukuran lebih banyak? wawancara diperoleh faktor penghambat
Doniharus mengambil botol yang proses pengembangan kognitif dengan
mana?”.Dalam melakukan pengukuran kegiatan mengukur yaitu anak-anak belum
tersebut satu kelas dibagi menjadi bisa membedakan antara alat ukur non
3kelompok dengan masing-masing standar dan alat ukur standar. Alat ukur non
kelompok berjumlah 6 anak. Masing- standar yaitu jengkal, kaki, gelas aqua,
masingkelompok di dampingi oleh 1 orang cangkir, dll. Sedangkan alat ukur standar
yang bertindak sebagai observer. Anak-anak yaitu meteran, timbangan, gelas ukur, dll.
diberi 2 kali kesempatan untuk melakukan Selain itu faktor penghambat adalah
pengukuran. kurangnya waktu dalam pelaksanaan
Kegiatanpengukurandilakukansecarabergant kegiatan pengukuran karena sebagian anak
iandanmasing- membutuhkan bantuan dalam kegiatannya.
masinganakmengkomunikasikan hasil dari Hasil wawancara dengan guru kegiatan
pengukurannya. Agar tidak mengganggu ini dilakukan untuk menarik minat anak
temannya, maka anak yang telah melakukan dalam kegiatan mengukur benda.; Kegiatan
pengukuran diberikan kegiatan lain.Setelah ini disesuaikan dengan tema, guru
kegiatan pengukuran selesai, dilanjutkan memberikan contoh agar anak-anak dapat
dengan kegiatan lainyang sesuai dengan mengukur benda dengan benar; Dengan
tema. Setelah kegiatan inti selesai kegiatan mengukur benda diharapkan
dilanjutkan dengan cucitangan, doa sebelum kemampuan kognitif anak akan meningkat,
makan, makan, doa sesudah makan, anak dapat mengukur benda mengunakan
kemudian istirahat. alat ukur.
Hasil penelitian yang telah dipaparkan Hasil wawancara dengan kepala sekolah
memberikan gambaran bahwa bahwa guru melakukan aksi untuk menarik
pengembangan kognitif melalui kegiatan perhatian dan minat anak; pembelajaran di
benda, meliputi proses pengukuran panjang kelas menggunakan area, dan kegiatan
massa dan volume benda, tahap pelaksanaan mengukur benda dengan alat ukur sederhana
terdapat 80% anak-anak TK sudah bisa dikemas dalam bentuk bermain sambil
menggunakan alat ukur dengan benar dan belajar.
anak bisa mengkomunikasikan pengukuran Upaya mengatasi hambatan dalam
yang telah dilaksanakan.Sebagian anak proses pengembangan kognitif melalui
masih memerlukan bimbingan dalam kegiatan mengukur benda yaitu kemampuan
kegiatan mengukur benda. guru sebagai salah satu upaya dalam

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
48

mengatasi permasalahan yang sering muncul ukuran. Dengan demikian kegiatan


tentang kemampuan untuk mengunakan alat pembelajaran di TK Negeri 1 Sintang sudah
ukur dan membedakan alat ukur non standar terprogram dan berjalan dengan baik.
dan alat ukur standar. Kemampuan guru Kegiatan mengukur benda di TK
untuk mengenalkan alat ukur non standar Negeri 1 Sintang diawali dengan penyiapan
terlebih dahulu kemudian baru mengenalkan bahan dan alat pembelajaran berupa
alat ukur standar. meteran, gelas ukur dan timbangan. Setelah
Hasil dokumentasi tertulis dalam menyiapkan media, guru menerangkan cara
kegiatan harian Taman Kanak-Kanak dari mengukur benda dengan alat ukur.
penugasan yang diberikan mayoritas anak Kemudian anak mempraktekkan mengukur
bernilai baik. Kemampuan pengukuran benda dengan alat ukur dengan baik.
sebanyak 16 anak masuk dalam kriteria Hasilnya anak dapat mengukur benda
Berkembang Sangat Baik (BSB), sebanyak dengan tepat. Secara umum kelemahan dari
3 anak masuk dalam kriteria Berkembang kegiatan mengukur benda ini adalah anak-
Sesuai Harapan (BSH), dan 1 anak masuk anak tidak dikenalkan terlebih dahulu
dalam kriteria Mulai Berkembang (MB). dengan alat-alat yang tidak baku atau non
standar. Jika anak paham tentang
Pembahasan
pengukuran non standar, kemudian anak di
Berdasarkan hasil penelitian kegiatan
kenalkan pada pengukuran standar, sehingga
mengelompokkan benda yang dilakukan di
anak dapat membedakan alat-alat ukur non
TK Negeri 1 Sintang sudah berjalan sesuai
standar dan alat ukur standar.
dengan pengembangan kognitif yang ada.
Kegiatan pengukuran di Taman
Cara guru untuk menarik perhatian anak
Kanak-kanak bertujuan agar anak mampu
dalam pengembangan ini juga tepat,
secara aktif mencari informasi tentang
sehingga anak meningkat kemampuan
pengukuran mengenai apa yang ada
kognitif anak. Kemampuan guru dalam
disekitar dunia anak.
menyampaikan dan mengorganisasikan
KESIMPULAN DAN SARAN
kelas juga sudah cukup baik. Terbukti anak
Kesimpulan
antusias dan semangat dalam mengikuti
1. Proses pengembangan kognitif melalui
kegiatan mengukur benda. Kegiatan
kegiatan mengukur benda dengan
mengukur benda ini ditujukan dengan
sederhana di TK Negeri 1 Sintang
harapan agar kemampuan kognitif anak akan
dimulai dengan kegiatan mengukur
meningkat, anak mampu mengukur dan
panjang, kemudian megukur massa dan
mengklasifikasikan benda berdasarkan
mengukur volume benda.

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016
49

2. Faktor penghambat pengembangan dengan tingkat perkembangan anak dan


kognitif melalui kegiatan mengukur dilakukan secara terpadu dengan
benda dengan sederhana di TK Negeri 1 pengembangan-pengembangan lainnya.
Sintanganak-anak belum bisa DAFTAR PUSTAKA
membedakan antara alat ukur non
Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif
standar dan alat ukur standar dan Anak Usia Dini. Medan: Perdana
Publishing
keterbatasan waktu karena sebagian
anak memerlukan bantuan dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun (2009)
tentang Standar Pendidikan Anak
kegiatannya.
UsiaDini
3. Upaya mengatasi faktor hambatan
Santrock, John W. (2007). Perkembangan
dalam pengembangan kognitif melalui
Anak Jilid 1. (Alih bahasa: Rahmawati,
kegiatan mengukur benda dengan S. Psi dan Anna Kuswanti). Jakarta:
Erlangga.
sederhana di TK Negeri 1 Sintang yaitu
kemampuan guru sebagai salah satu Seefeldr, Carol dan Barbara A Wasik.
(2008). Pendidikan Anak UsiaDini.
upaya dalam mengatasi permasalahan
Jakarta: PT. Indeks
yang sering muncul tentang
Slamet, Suyanto. (2005). Dasar-Dasar
kemampuan kognitif anak TK melalui
Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
kegiatan mengukur benda. Hikayat Publishing

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian


Saran Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
1. Pengembangan kemampuan kognitif
anak usia dini melalui kegiatan Tim PG PAUD, (2010). Analisa Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak
mengukur benda di TK Negeri 1 Sintang
UsiaDini,Jakarta : Universitas Terbuka.
sebaiknya dikembangkan secara
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
menyeluruh dengan aspek
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
perkembangan yang lain.
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. (2011).
2. Peningkatan pengembangan kognitif
Metode Pengembangan Kognitif.
anak melalui kegiatan mengurutkan Jakarta : Universitas Terbuka
benda harus benar-benar disesuaikan

Copyright © 2018, DUNIA ANAK: JurnalPendidikanAnakUsiaDini, 1 (1), Mei 2018, e-ISSN 2621-4016

Anda mungkin juga menyukai