Anda di halaman 1dari 32

Teh Dewa : Minuman Menyehatkan Dari Buah Mahkota

Dewa (Phaleria Macrocarpa) Yang Menyegarkan

Pangan

Diajukan Untuk Mengikuti Pekan Ilmiah Lingkar Studi Ilmiah


dan Penalaran (PIL 2021)

OLEH

Fauzan Agustriadi Romar 1666


La Ode Muhamad Kaban 1755
Muhammad Nafis Almukyasin 1729

SMA NEGERI 1 PARIGI

RAHA

2021
TEH DEWA

i
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya, dengan judul mengenai
Pangan “Teh Dewa : Minuman Menyehatkan Dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpa) Yang Menyegarkan”. Karya tulis ini disusun dalam rangka
mengikuti lomba Pekan Ilmiah Lingkar Studi dan Penalaran (PILSP) Tahun 2020.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca. Harapan kami semoga ide delam penulisan karya tulis ini dapat
menginspirasi bagi para pembaca dan bermakna bagi perkembangan olahan
pangan dengan sumber daya lokal. Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi kita
semua. Amin.

Wasolangka, 29 Agustus 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
LEMBARAN PERNYATAAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 5
2.1 Deskripsi teori........................................................................................ 5
2.1.1 Pangan......................................................................................... 5
2.1.2 Pangan Olahan............................................................................. 6
2.1.3 Minuman Herbal Tradisional....................................................... 7
2.1.4 Buah Mahkota Dewa....................................................................8
2.2 Penelitian Terdahulu.............................................................................. 10
III. METODE PENULISAN................................................................................. 11
3.1 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 11
3.2 Pengelolahan Data dan Informasi...........................................................11
3.3 Analisis Data.......................................................................................... 12
3.4 Kerangka Pikir....................................................................................... 12
IV. PEMBAHASAN............................................................................................. 13
4.1 Cara Mengolah Tanaman Mahkota Dewa Menjadi Minuman Teh
Herbal.................................................................................................... 13
4.2 Keunggulan Pengembangan Buah Mahkota Dewa Sebagai Minuman
Teh Herbal............................................................................................ 14
4.3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Lokal Agar Dapat Berdaya
Saing..................................................................................................... 14
V. PENUTUP........................................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 16
5.2 Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
Biodata Peserta.....................................................................................................18
LAMPIRAN.........................................................................................................22
Lampiran 1. Formulir Pendaftaran.......................................................................23
Lampiran 2. Kartu Tanda Siswa...........................................................................24
Lampiran 3. Bukti Pembayaran............................................................................25

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Minuman Herbal.................................................................................7


Gambar 2. Buah Mahkota Dewa...........................................................................8

v
TEH DEWA : MINUMAN MENYEHATKAN DARI BUAH MAHKOTA
DEWA (Phaleria macrocarpa) YANG MENYEGARKAN

Pangan
1
Fauzan Agustriadi Romar
2
La Ode Muhamad Kaban 3Muhammad Nafis Almukyasin
SMA Negeri 1 Parigi

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat diolah maupun
tidak diolah menjadi makanan atau minuman untuk dikonsumsi manusia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya
komoditi buah-buahan yang pohonnya tumbuh subur di daerah tropis seperti
Indonesia. Komoditi buah-buahan berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan
pangan alternatif sebagai usaha diversifikasi pangan seperti buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa) yang dapat dikembangkan menjadi minuman teh yang
menyehatkan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara pengolahan dan
kandungan gizi serta manfaat buah mahkota dewa menjadi minuman yang
menyehatkan. Metode penulisan yang digunakan adalah metode kajian pustaka.
Hasil pengkajian menunjukkan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) atau biasa
disebut dengan buah simalakama adalah tumbuhan asli yang berasal dari
Indonesia. Adapun cara pengolahan mahkota dewa menjadi teh yakni pencucian,
penyaitan, pengeringan, penghalusan dan penyajian. Mahkota dewa mengandung
senyawa tanin, alkaloid, polifenol, lignan, saponin, flavonoid, juga minyak atsiri
di dalamnya yang bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh,
menurunkan kolesterol, mengobati gejala asam urat, membantu menurunkan gula
darah dan mencegah hipertensi. Selain itu, memiliki sifat antibakteri dan antivirus
yang bisa mencegah tubuh dari flu dan batuk yang disebabkan oleh virus seperti
influenza. Kemudian, terdapat senyawa antioksidan yang dapat membuat tubuh
terbebas dari paparan radikal bebas penyebab penyakit kronis seperti kanker dan
tumor. Oleh karena itu, minuman teh dewa sangat bermanfaat karena memiliki
banyak kandungan senyawa yang sangat baik untuk tubuh dalam mencegah dan
mengobati berbagai penyakit terutama kandungan antioksidan sehingga sangat
tepat dikonsumsi di masa pandemik sekarang. Serta, dapat menjadi mata
pencaharian masyarakat untuk meningkatkan taraf ekonomi karena proses
pembuatannya sangat mudah dan bahan bakunya mudah didapat dan dapat
meningkatkan nilai ekonomi tanaman mahkota dewa.

Kata Kunci : Mahkota dewa, Minuman , Teh.

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu
pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Di Indonesia,
pemenuhan kecukupan pangan bagi seluruh rakyat merupakan kewajiban, baik
secara moral, sosial, mupun hukum termasuk hak asasi setiap rakyat Indonesia.
Selain itu juga merupakan investasi pembetukan sumber daya manusia yang lebih
baik di masa yng akan datang untuk melaksanakan pembangunan nasional, dan
prasyarat bagi pemenuhan hak-hak dasar lainnya seperti pendidikan, pekerjaan,
dan sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pangan,
sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Kebutuhan
pangan di Indonesia hampir dapat dipenuhi semua, dari potensi domestik, kecuali
untuk komoditas pangan asal daging impor dan kedelai yang masih mengalami
defisit, sedangkan untuk beras, jagung, kacang maupun ubi, telur, daging ayam,
dan susu mengalami surplus yang tinggi. Pemerintah dapat mempertahankan dan
berupaya terus memacu untuk meningkatkan pembangunan ketahanan pangan,
melalui program yang benar-benar mampu memperkokoh dan meningkatkan
ketahanan pangan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tingkat pendapatan rumah tangga dapat menjadi salah satu ukuran kemampuan
dalam mengakses konsumsi pangan yang dibutuhkan beserta keragamannya.
Pertumbuhan komoditi pangan di Indonesia yang paling tinggi setiap
tahunnya adalah komoditi beras, sedangkan kontribusi daging sapi dalam
memenuhi kebutuhan protein hewani menduduki urutan yang kedua setelah
daging unggas seperti ayam dan bebek. Tentunya pada masa pandemi yang sulit
seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan
untuk menghindari krisis pangan yang dapat menjadi masalah berkepanjangan.
Namun, dukungan pemerintah baik dalam bentuk teknologi serta prasarana atau
irigasi serta jalan penghubung antar persawahan atau perkebunan dengan pasar
masih sangat kurang. Sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk menjual
hasil panen. Sehingga pemerintah diharapkan lebih memperhatikan infrastruktur
dalam rangka meningkatkan dan mendukung produktivitas petani di Indonesia
terutama di daerah pedesaan
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang tidak dapat terpisahkan
dalam kehidupan manusia. Setiap manusia hidup membutuhkan pangan untuk
pertumbuhan dan mempertahankan hidup. Selain itu, pangan juga berfungsi
sebagai sumber energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk
menunjang semua aktivitas manusia tentunya dibutuhkan pangan yang sehat dan
bergizi (PERSAGI, 2009).
2

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk


mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia
dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
manusia sehingga aman untuk dikonsumsi. Pangan olahan yang diproduksi harus
sesuai dengan cara pembuatan dengan olahan yang baik dan benar untuk
menjamin mutu dan keamanannya. Setiap orang yang memproduksi pangan untuk
diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan
yang dinyatakan terlarang atau melampaui ambang batas yang batas maksimal
yang ditetapkan.
Keamanan pangan sendiri masih sering menimbulkan berbagai
permasalahan kesehatan di Indonesia. Masalah keamanan pangan biasanya
muncul karena produk pangan terkontaminasi oleh lingkungan yang kotor
sehingga pangan dapat tercemar secara kimia, fisik, dan mikrobiologi yang
membahayakan kesehatan manusia (Hariyadi, 2009). Pembangunan ketahanan
pangan di Indonesia ditujukan untuk menjamin ketersediaaan dan konsumsi
pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi, dan seimbang pada tingkat rumah
tangga, daerah, nasional, sepanjang waktu dan merata (Dewan Ketahanan Pangan,
2010).
Kabupaten Muna merupakan suatu daerah di provinsi Sulawesi Tenggara
yang memiliki potensi pangan yang sangat besar, didukung dengan masih
minimnya permukiman masyarakat dan letak geografisnya yang sangat strategis,
sehingga memiliki tanah yang sangat subur sebagai lahan pertanian. Contoh
pangan yang dihasilkan oleh petani di Kabupaten Muna yang memiliki nilai jual
tinggi untuk dijual keluar daerah adalah beras, jagung, cabai rawit, kacang tanah,
kedelai, jambu mete, kelapa, kacang hijau dan umbi umbian. Potensi ini jika
dikelola dengan baik tentunya akan mampu untuk meningkatkan ekonomi dan
menyejahterakan masyarakat yang berprofesi sebagai petani.
Di era modern seperti sekarang, banyak cara medis untuk mengobati
berbagai penyakit, tetapi belum tentu semua orang dapat menjangkau cara medis
tersebut karena faktor ekonomi. Sehingga, pengobatan tidak hanya dapat
dilakukan dengan pengobatan medis tetapi juga bisa dengan pengobatan
tradisional, contohnya adalah minumah teh dari buah Mahkota Dewa yang sangat
bermanfaat. Tetapi pada kenyataanya manfaat dan khasiat pengobatan tradisional
belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Tanaman Mahkota Dewa banyak
dibudidayakan tetapi Mahkota Dewa masih asing di lingkungan masyarakat dan
masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui manfaat maupun khasiat buah
mahkota dewa tersebut. Apabila dikelola dengan benar, buah Mahkota Dewa
sangatlah bermanfaat bagi kesehatan untuk menyembuhkan dan mencegah
berbagai penyakit seperti mengobati stroke, menurunkan kolesterol, menangkal
radikal bebas, mencegah hipertensi, menurunkan resiko penyakit kanker dan
tumor, serta meningkatkan metabolisme tubuh karena bersifat antivirus dan anti
bakteri.
3

Teh merupakan minuman yang sudah dikenal secara luas di Indonesia dan
di dunia. Minuman ini umumnya menjadi minuman penjamu tamu. Aroma dan
rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain itu, karena
zat-zat yang terkandung dalam teh memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
(Hartoyo, 2003). Namun demikian, meskipun Indonesia merupakan negara
penghasil teh terbesar nomor lima di dunia, konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8
kilogram per kapita per tahun masih jauh dibawah negara-negara lain di dunia
(Jimmy, 2010).
Teh fungsional merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi
atau zat non gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh positif terhadap
kesehatan tubuh, minuman fungsional dapat dibuat dari berbagai macam tanaman.
Bahan-bahan untuk pembuatan teh herbal pun kini semakin mudah didapat
misalnya daun, biji, akar maupun buah dari tumbuhan yang diyakini mengandung
berbagai khasiat dalam mengobati berbagai penyakit.
Pengolahan buah Mahkota Dewa dibeberapa wilayah Indonesia masih
sangat kurang maximal terutama di Sulawesi Tenggara, padahal buah Mahkota
Dewa merupakan buah yang kaya manfaat dari segi khasiatnya. Nilai gizi yang
terkandung dalam buah Mahkota Dewa sangat bermanfaat bagi kesehatan,
sehingga masyarakat dapat mengolahnya menjadi inovasi baik produk pangan
maupun non pangan yang sangat menguntungkan. Salah satu inovasi yang tepat
untuk meningkatkan nilai ekonomi dari buah mahkota dewa yakni pengolahan
buah Mahkota Dewa menjadi minuman herbal tradisional.
Oleh karena itu, pengembangan buah Mahkota Dewa menjadi minuman teh
sebagai minuman tradisional sangatlah tepat dan bermanfaat karena dapat
mengobati dan mencegah berbagai penyakit yang sering menjangkiti masyarakat.
Selain itu, minuman teh buah Mahkota Dewa dapat dibuat oleh berbagai kalangan
masyarakat dikarenakan cara membuatnya sangat mudah dan tidak mahal karena
buahnya yang terus ada di berbagai musim dan pohonnya banyak ditemui di
berbagai tempat.
Berdasarkan uraian di atas, penilitian ini dilakukan untuk mengetahui
analisis pengembangan buah Mahkota Dewa menjadi minuman teh yang
menyehatkan sehingga dapat menjadi pengobatan alternatif masyarakat dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui produk olahan pangan buah
Mahkota Dewa sekaligus mengurangi tingginya angka pengangguran di era
pandemi COVID-19 seperti sekarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan


masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara mengolah tanaman Mahkota Dewa menjadi minuman teh
herbal yang aman untuk dikonsumsi ?
4

b. Bagaimana keunggulan pengembangan buah Mahkota Dewa sebagai


minuman teh herbal sebagai obat tradisional ?
c. Bagaimana cara mengembangkan sumber daya lokal agar dapat berdaya
saing ?

1.3 Tujun dan Manfaat

a. Mengetahui cara mengolah tanaman Mahkota Dewa menjadi minuman teh


herbal
b. Mengetahui keunggulan pengembangan buah Mahkota Dewa sebagai
minuman teh herbal
c. Mengembangkan sumber daya lokal agar dapat berdaya saing

Manfaat yang dapat diperoleh dalam kegiatan ini, yaitu bagi para pembaca
dan penulis adalah memberikan pengetahuan berupa teknik pembuatan minuman
teh herbal dan kandungan gizi dari buah mahkota dewa. Sedangkan bagi
masyarakat, dapat digunakan sebagai minuman teh herbal tradisional untuk
mengobati dan mencegah berbagai penyakit yang sering menjangkiti masyarakat
jika dikonsumsi secara teratur. Serta diharapkan dapat menjadi inovasi baru untuk
menjadi produk olahan Industri Rumah Tangga yang dapat meningkatkan nilai
kesejahteran masyarakat dan mengurangi tingkat pengagguran di era pandemi
COVID-19.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori pada karya tulis ini meliputi pangan, olahan pangan,
minuman tradisional, dan buah Mahkota Dewa. Berdasarkan teori ini, dapat
digunakan untuk membantu menganalisis keunggulan pengembangan buah
Mahkota Dewa sebagai minuman teh herbal.

2.1.1 Pangan

Pada dasarnya, makanan dan pangan adalah dua hal yang berbeda. Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati produk pertanian,
perkebunan,kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau
pembuatan makanan atau minuman bagi konsumsi manusia (UU No. 18 tahun
2012). Sedangkan makanan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk
mendapatkan nutrisi yang kemudian diolah menjadi energi oleh tubuh.
Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan nutrien dalam
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kebutuhan paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa adalah
pangan. Ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup, diperlukan
dalam mencapai ketahanan pangan. Faktor lain yang merupakan faktor penting
dalam mencapai ketahanan pangan adalah tersedianya dan terdistribusinya pangan
yang terjangkau dari sisi harga dan aman dikonsumsi masyarakat untuk
mencukupi kebutuhan energi dalam aktivitas sehari hari (Saaliem et al, 2002).
Pengertian pangan menurut Encyclopaedia Britania (2013) adalah “material
consisting essentially of protein, carbohydrate, and fat used in the body of an
organism to sustain growth, repair, and vital processes and to furnish energy”
Defenisi tersebut menekankan kepada kandungan bahan pangan yang memberikan
manfaat kepada tubuh dalam pertumbuhan, memperbaiki kerusakan, dan menjaga
kelancaran fungsi vital serta sebagai sumber energi. Sedangkan defenisi pangan
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan (Setneg, 2002) adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati dan air, baik yang diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termsuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
dan pembuatan makanan atau minuman. Penyelenggaraan Pangan dilakuan
dengan berdasarkan atas asas: (a)Kedaulatan; (b)Kemandirian; (c)Ketahanan;
(d)Keamanan; (e) Manfaat; (f)Pemerataan; (g)Berkelanjutan; dan (h)Keadilan.
6

Penentuan jenis pangan yang dikonsumsi sangat tergantung kepada


beberapa faktor, diantaranya jenis tanaman penghasil bahan pangan pokok yang
biasa ditanam di daerah serta tradisi yang diwariskan oleh budaya setempat.
Perilaku konsumsi pangan masyarakat dilandasi oleh kebiasaan makan (.Food
Habit.) yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga melalui proses
sosialisasi. Kebiasaan makan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan ekologi
(ciri tanaman pangan, ternak dan ikan yang tersedia dan dapat dibudidayakan
setempat), lingkungan budaya dan sistem ekonomi (Hidayah, 2011).
Rencana strategis Badan Ketahanan Pangan 2010-2014 (Kementrian
Pertanian, 2010) mengelompokkan komoditas pangan penting ke dalam dua
kelompok yaitu pangan nabati dan pangan hewani. Pangan nabati terdiri dari 10
komoditi yang terdiri dari beras, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, sayuran,
buah-buahan, minyak goreng dan gula putih. Sedangkan pangan hewani terdiri
dari lima komoditi yang meliputi daging sapi dan kerbau, daging ayam, telur,
susu, dan ikan.
Badan Pusat Statistik (BPS, 2011) membagi bahan pangan ke dalam
sembilan kelompok yang meliputi (1) Padi-padian (beras, jagung, terigu),
(2)Umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang, sagu, umbi lainnya), (3)Pangan
hewani (daging ruminansia, daging unggas, telur, susu, ikan), (4)Minyak dan
lemak (minyak kelapa, minyak sawit, minyak lainnya), (5)Buah/biji berminyak
(kelapa, kemiri), (6)Kacang-kacangan (kedelai, kacang, kacang hijau, kacang
lain), (7)Gula (gula pasir, gula merah, (8) sayuran dan buah (sayur, buah), (9)
lain-lain (minuman, bumbu-bumbuan).

2.1.2 Pangan Olahan

Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses pengolahan


dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Termasuk
dalam pangan olahan adalah pangan siap saji dan pangan olahan Industri Rumah
Tangga.
Olahan pangan setengah jadi adalah mengolah bahan baku pangan dengan
proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisik ataupun mikrobiologi,
menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan
sebagai bahan baku pangan. Contoh olahan pangan setelah jadi adalah gandum,
beras, mie, tahu/tempe, bihun, dan sebagainya.
Pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi
kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.
Contohnya gula rendah kalori bagi penderita diabetes, susu rendah lemak untuk
orang yang menjalankan diet rendah lemak, dan sebagainya ( Saprianto, 2006).
7

2.1.3 Minuman Herbal Tradisional

Minuman tradisional adalah segala sesuatu yang diwarisi manusia dari


orang tuanya secara turun temurun, yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu menggunakan bahan bahan alami seperti dedaunan, rempah-rempah,
buah-buahhan ataupun hasil dari pepohonan dan telah menjadi ciri khas suatu
daerah yang memiliki cita rasa relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat.
Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang
bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau
bagian dari tanaman, seperti akar, batang, daun, bunga, atau umbi. Minuman
herbal dipercaya memiliki khasiat yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit.
Khasiat tersebut berasal dari bahan aktif yang terkandung dalam tanaman. Karena
terbuat dari baham alami, obat herbal sering dianggap lebih aman daripada obat
obatan medis. Berkat kandungan antioksidan yang cukup tinggi, obat herbal
sering dikonsumsi untuk memelihara kesehatan dan mengurangi resiko terjadinya
berbagai penyakit, seperti kanker, demensia, diabetes, dan penyakit tulang. Ada
juga obat herbal yang memiliki sifat anti radang, anti bakteri, anti jamur, dan anti
nyeri. Contoh minuman tradisonal khas Indonesia yang punya banyak manfaat
untuk menjaga kesehatan tubuh adalah teh talua, wedang uwuh, bajigur, saraba,
wedang jahe, dan masih banyak lagi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, minuman herbal tradisional adalah
minuman yang terbuat dari bahan-bahan alami berupa bagian dari tanaman,
seperti akar, batang, daun, bunga, atau umbi yang teknik pengolahannya diwarisi
manusia dari orang tuanya secara turun temurun. Dan dikonsumsi oleh masyarakat
karena dipercaya memiliki khasiat yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit
yang diwarisi manusia dari orang tuanya secara turun temurun.

Gambar 1. Minuman Herbal


Sumber: https://www.alodokter.com/inilah-6-manfaat-minuman-herbal-untuk-kesehatan
8

2.1.4 Buah Mahkota dewa

Buah Mahkota Dewa (phaleria macrocarpa) merupakan salah satu


tumbuhan obat di Indonesia, yang berasal dari Papua/Irian Jaya dan dapat tumbuh
di tanah yang gembur pada ketinggian100-1.200 mdpl. Tanaman ini biasa
ditemukan di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun masyarakat
sebagai tanaman peneduh. Tinggi tanaman mahkota dewa dapat mencapai 3
meter, serta memiliki buah yang berwarna merah menyala dengan bentuknya
bulat, diameter 3-5 cm dan permukaan licin beralur. Buah mahkota dewa
berwarna hijau dan menjadi merah setelah masak, daging buah berwarna putih,
berserat dan berair, adapun bijinya bulat, keras, dan berwarna cokelat (Fiana dan
Dwita, 2016).
Tanaman Mahkota Dewa bisa terus tumbuh hingga mencapai ketinggian 6
meter tidak dirawat, namun rata-rata umunya hanya dapat tumbuh hanya berkisar
1-3 meter. Tanaman mahkota dewa sendiri merupakan tanaman yang memiliki
umur yang panjang, dimana bisa mencapai 10-20 tahun.
Buah yang biasa juga disebut dengan simalakama ini memiliki bentuk bulat
dan berwaran merah ketika sudah matang. Meski termasuk dalam golongan buah-
buahan, mahkota dewa tidak dapat dikonsumsi secara langsung layaknya buah
pada umumnya yang sering dikonsumsi masyarakat. Namun buah mahkota dewa
hanya bisa dikonsumsi dengan di olah terlebih dahulu menjadi pangan olahan
supaya khasiatnya semakin maksimal dan aman untuk dikonsumsi.

Gambar 2. Buah Mahkota Dewa


Sumber: https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-mahkota-dewa

Buah Mahkota Dewa mengandung zat senyawa aktif seperti :


 Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam
tubuh serta mampu memacu sistem saraf dan menaikkan atau
menurunkan tekanan darah.
 Polifenol, yang berfungsi sebagai anti histamin (antialergi) dan
mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas serta mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
9

 Tanin, mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare,


anti bakteri dan anti oksidan
 Lignan, merupakan molekul yang memiliki efek anti oksidan dan
antiflamasi yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner dan
kanker payudara.
 Saponin, yang bermafaat sebagai :
- Sumber anti bakteri dan anti virus
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Meningkatkan vitalitas
- Mengurangi kadar gula dalam darah
- Mengurangi penggumpalan darah
 Flavonoid, yang bermanfaat sebagai :
- Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah
terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
- Mengurangi kandungan kolestrol serta mengurangi penumbuhan lemak
pada dinding pembuluh darah
- Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
- Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau
pembengkakan
 Minyak atsiri, yang memiliki manfaat untuk mengobati stres, sakit
kepala, dan mengatasi masalah peradangan dalam tubuh

Buah Mahkota Dewa memiliki banyak kandungan senyawa aktif yang


sangat bermanfaat dan telah dirasakan oleh masyarakat secara langsung seperti
untuk meningkatkan metabolisme tubuh, menurunkan kolesterol, mengobati
gejala asam urat, membantu menurunkan gula darah dan mencegah hipertensi.
Selain itu, buah mahkota dewa memiliki sifat anti bakteri dan antivirus yang bisa
mencegah tubuh dari flu dan batuk yang disebabakan oleh virus influenza.
Manfaat buah Mahkota Dewa bisa didapatkan hampir dari semua bagian
tanamannya untuk digunakan sebagai obat segala penyakit yang disebabkan oleh
gaya hidup yang sangat sering menjangkiti masyarakat. Cangkang biji buah
mahkota dewa dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara, kanker serviks,
penyakit paru-paru, liver dan juga jantung. Sementara itu daun mahkota dewa
mengandung unsur-unsur yang dapat mengobati impotensi, penyakit darah, alergi,
diabetes mellitus dan tumor.
Selain itu, konsumsi air rebusan daun mahkota dewa satu minggu satu kali
dapat membantu mengeluarkan racun di dalam tubuh secara alami, melalui feses,
keringat, dan urine.
10

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan


selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di
samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dapat memposisikan penelitian
serta menunjukan orisinalitas dari penelitian. Pada bagian ini peneliti
mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang
hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah
terpublikasikan atau belum terpublikasikan.
Sektor pertanian pada beberapa tahun terakhir terus meningkat dengan
munculnya program dan kebijakan pembangunan pertanian yang dijalankan
pemerintah saat ini mampu mendongkrak dan berkontribusi nyata terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai penelitian tentang perkembangan sektor
pangan di Indonesia telah banyak dilakukan sebelumnya, seperti yang dilakukan
oleh Achmad Suryadi (2014) dengan judul “Menuju Ketahanan Pangan Indonesia
Berkelanjutan” yang di dalamnya berisi penjelasan bahwa sistem ketahanan
pangan terdiri dari tiga subsistem, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan
pemanfaatan pangan. Sehingga, kaitannya dengan penelitian ini adalah untuk
menggolah dan mengembangkan buah mahkota dewa menjadi produk pangan
fungsional diperlukan ketersediaan bahan dan keterjangkuan masyarakat dalam
teknik pengolahannya agar dapat dilakukan pemanfaatan pangan yang bermanfaat
bagi masyarakat.
III. METODE PENULISAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam setiap penelitian baik itu kualitatif maupun


kuantitatif sangat penting keberadaannya, karena data adalah suatu fakta
berhubungan dengan obyek penelitian sehingga harus dipahami lebih jelas. Ada
beberapa tahap dalam pengumpulan data atau informasi untuk mendukung
penulisan, yang diperoleh dengan melakukan observasi, yaitu pengamatan secara
langsung kondisi dan keadaan suatu tempat, serta penelusuran pustaka, pencarian
data melalui internet dan sumber-sumber lain yang relevan. Data dan informasi
yang digunakan, yaitu data dari skripsi, laporan praktikum, majalah, media
elektronik, dan beberapa pustaka yang relevan atau website terpercaya. Hal ini,
dilakukan sebagai langkah awal dalam mengedintifikasi dan memahami
permasalahan yang ada secara lebih rinci. Sedangkan, tahap perencanaan adalah
tahap untuk menuangkan ide dan gagasan kreatif terhadap materi karya tulis
ilmiah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain :
1. Studi kepustakan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya analisis data
sebagai bahan pertimbangan dan wawasan penulis tentang lingkup kegiatan
dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan.
2. Data referensi sebagai acuan untuk melakukan pembahasan analisis dan
sintesis data-data yang dipereoleh sehingga dapat dikembangkan untuk mencari
kesatuan materi untuk memperoleh solusi dan kesimpulan yang tepat.

3.2 Pengelohan Data dan Informasi

Pada tahap pengolahan data, dilakukan pengumpulan data yang akan diolah
dan dimanfaatkan untuk menyimpulkan atau menjawab permasalahan yang ada.
Tahap pengolahan data terdiri atas tahap dalam meramu data literatur yang telah
diperoleh menjadi suatu kajian terbaru dalam pembahasan yang terperinci. Proses
pengolahan data yang akan digunakan dalam kegiatan studi ini adalah, yaitu :
 Editing, yaitu melakukan pengecekan kembali data-data yang sudah terkumpul
untuk meningkatkan kualitas data yang hendak diolah atau dianalisis, sehingga
dapat menjawab masalah yang telah dirumuskan.
 Klasifikasi, yaitu mengelompokkan data yang telah ada dalam berbagai
kategori.
 Tabulasi, yaitu melakukan penyusunan data dalam bentuk tabel untuk
meringkas data-data yang diperoleh berdasarkan kategorinya agar lebih mudah
dipahami.
12

3.3 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah
menganlisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondis, situasi dari
berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan
mengenai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan (Winartha, 2006). Teknik
analisis data yang digunakan dalam analisis kualitatif dalam studi ini memiliki
empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi.

3.4 Kerangka Pikir

BUAH MAHKOTA DEWA

- Minimnya pemanfaatan buah


mahkota dewa
- Minimnya pengetahuan
masyarakat tentang khasiat buah
mahkota dewa

TEH HERBAL

- Sebagai pangan fungsional


- Sebagai produk usaha
- Sebagai obat tradisional
IV. PEMBAHASAN

4.1 Cara Mengolah Tanaman Mahkota Dewa Menjadi Minuman Teh Herbal

Meskipun memiliki banyak kandungan senyawa yang sangat bermanfaat


bagi kesehatan tubuh, buah mahkota dewa juga mampu memberikan efek samping
bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Menurut laporan dari
phcogrev.com, biji dari buah mahkota dewa merupakan bagian paling beracun dan
berbahaya yang dapat menyebabkan mabuk, kejang, mulut bengkak, sariawan,
dan bahkan sampai pingsan jika tidak diolah dengan baik dan benar.
Oleh karena itu, pengolahan buah mahkota dewa menjadi minuman teh
untuk dikonsumsi harus dilakukan dengan benar dan sesuai petunjuk serta bahan
dan alat yang bersih. Berikut adalah langkah-langkah pengolahan buah mahkota
dewa menjadi minuman teh herbal :

 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat minuman teh herbal dari
Mahkota Dewa adalah sebagai berikut:
- Buah Mahkota Dewa
- Pisau
- Wadah/loyang
- Air
- Gelas takar
- Kompor
- Panci

 Cara pembuatan

- Pilihlah buah mahkota dewa yang telah matang, bersih, dan tidak
busuk terkena hama
- Cuci buah mahkota dewa dengan air bersih untuk memastikan
kotoran yang menempel pada kulit buah telah hilang
- Belah buah mahkota dewa dengan pisau dan buang biji buah
- Iris-iris buah mahkota dewa menjadi tipis tipis dengan ketebalan 0,3
cm untuk memudahkan pengeringan ketika dijemur
- Susun irisan buah di wadah/loyang dengan rapi lalu jemur dibawah
terik matahari siang sampai kering
- Setelah irisan buah mahkota dewa kering, ambil lalu masukkan
kedalam toples atau wadah
14

- Panaskan air sebanyak dua gelas di atas kompor menggunakan


panci, lalu masukkan tiga irisan buah mahkota dewa
- Setelah airnya mendidih, matikan api kompor lalu diamkan selama
dua sampai lima menit
- Seduh dan saring air mahkota dewa kedalam gelas dalam keadaan
hangat

Irisan buah Mahkota Dewa yang telah kering dapat dibuat menjadi minuman
dengan dua cara, yaitu dengan merebus irisan buah mahkota secara langsung
ataupun menjadikan irisan buah Mahkota Dewa tersebut menjadi serbuk lalu
dimasukkan kedalam kantung teh untuk diseduh dengan air panas.

4.2 Keunggulan Pengembangan Buah Mahkota Dewa Sebagai Minuman Teh


Herbal

Pengembangan buah Mahkota Dewa sebagai minuman teh herbal memiliki


keunggulan dan manfaat yang sangat banyak, salah satunya yaitu untuk
mengoptimalkan kesehatan tubuh, menurunkan resiko terserang penyakit, dan
mengobati penyakit-penyakit kronis jika di konsumsi secara teratur. Hal ini
dikarenakan buah mahkota dewa memiliki banyak kandungan senyawa aktif yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh untuk mencegah dan melawan berbagai
penyakit dan gangguan kesehatan.
Selain itu pengembangan buah Mahkota Dewa menjadi teh sangat mudah
dilakukan dengan bahan dan alat yang mudah didapat, serta murah untuk
dijangkau masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat membuat dan memproduksi
buah mahkota dewa menjadi produk pangan fungsional untuk dijual kembali
kepada masyarakat lain ataupun untuk dikonsumsi sendiri, hal ini tentunya sangat
bermanfaat bagi masyarakat untuk menjadi sumber mata pencaharian yang sangat
menguntungkan dengan modal biaya yang sedikit. Sehingga pengembangan buah
Mahkota Dewa menjadi minuman teh herbal dapat mengurangi jumlah angka
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terus bertambah
di era pandemi COVID-19 seperti sekarang.

4.3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Lokal Agar Dapat Berdaya Saing

Sumber daya lokal adalah kemampuan atau kekuatan atau daya yang
dimiliki oleh suatu daerah yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan manfaat
bagi daerah tersebut. Potensi lokal dapat dinilai dari unsur-unsur modal sosial,
sistem sosial, dan sistem budaya. Modal sosial adalah sumber daya yang muncul
dari interaksi dalam suatu komunitas, baik antar individu maupun institusi yang
15

melahirkan ikatan emosional berupa kepercayaan, hubungan-hubungan timbal


balik, dan jaringan-jaringan sosial, nilai-nilai dan norma-norma yang membentuk
struktur masyarakat yang berguna untuk koordinasi dan kerja sama dalam
mencapai tujuan.
Perekonomian daerah adalah bagian integral dari perekonomian nsional.
Pengembangan sumber daya lokal merupakan kebutuhan/strategi nasional dalam
rangka meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi nasional. Pendefinisian daya
saing tergantung dimana lokasi daya saing tersebut didefenisikan, apakah di aras
mikro (perusahaan) atau di aras makro (nasional). Di antara kedua konsep daya
saing tersebut, muncul konsep daya saing daerah yang mendapatkan perhatian
pemerintah pada beberapa tahun terakhir, hal ini disebabkan karena daerah
merupakan kunci organisasi dan tata kelola pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
kesejahteraan.
Dalam mengembangkan sumber daya lokal, hal yang paling penting dan
mendasari adalah pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan
ketersediaan alat yang memadai. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia)
merupakan proses pengembangan kemampuan pekerja sebagai seorang individu
dan menemukan serta memanfaatkaan potensi sumber daya lokal yang ada untuk
diolah menjadi produk benda maupun non benda yang berdaya saing tinggi. Oleh
karena itu, peran pemerintah sebagai pembimbing dan pendukung sangatlah
dibutuhkan untuk memberikan wawasan dan mendukung masyarakat agar
menjadi wirausahawan yang tangguh dan berwawasan luas dalam mengelola
produk olahannya tersebut.
Diharapkan dengan adanya dukungan pemerintah dalam pemberian
wawasan, maka masyarakat dapat menjadi lebih terampil dalam menciptakan dan
mengembangkan produk-produk unggul dari sumber daya lokal yang ada dan
berdaya saing dengan produk modern karena memiliki kualitas dan dikelola
dengan baik.
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Cara mengolah tanaman Mahkota Dewa menjadi minuman teh herbal yang
aman untuk dikonsumsi sangat mudah untuk dilakukan dengan langkah-
langkah yang sangat mudah yaitu pencucian, penyayatan, pengeringan,
pengeringan, penghalusan dan penyajian. Meskipun langkah-langkah
pengolahan buah Mahkota Dewa menjadi minuman teh herbal sangat
mudah untuk dikonsumsi, namun tetap harus dilakukan dengan benar dan
sesuai petunjuk serta bahan dan alat yang bersih.
2. Pengembangan buah Mahkota Dewa sebagai minuman teh herbal memiliki
keunggulan dan manfaat yang sangat banyak, salah satunya yaitu untuk
mengoptimalkan kesehatan tubuh, menurunkan resiko terserang penyakit,
dan mengobati penyakit-penyakit kronis jika di konsumsi secara teratur.
Hal ini dikarenakan buah Mahkota Dewa memiliki banyak kandungan
senyawa aktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh untuk
mencegah dan melawan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan.
3. Dalam mengembangkan sumber daya lokal, hal yang paling penting dan
mendasari adalah pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang
unggul dan ketersediaan alat yang memadai. Tentunya, hal ini sangat
dibutuhkan peran serta pemerintah untuk mendukung dan membantu
masyarakat dalam pengembangan sumber daya lokal menjadi pangan
fungsional yang memiliki daya saing tinggi sebagai produk lokal yang
unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dengan bimbingan dan
dukungan pemerintah maka diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih
terampil dalam menciptakan dan mengembangkan produk-produk unggul
dan berdaya saing karena memiliki kualitas dan dikelola dengan baik.

5.2 Saran

Pemerintah perlu memberikan penyuluhan-penyuluhan bagi masyarakat


tentang khasiat dan teknik pengolahan buah Mahkota Dewa yang benar menjadi
pangan olahan lokal berupa minuman teh herbal tradisional yang menyehatkan.
Selain itu, dengan adanya bimbingan pemerintah setempat, diharapkan
masyarakat dapat memaksimalkan potensi pemanfaatan buah Mahkota Dewa agar
memiliki daya saing tinggi dan unggul untuk menjadi produk usaha yang
menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharsono. 25 Februari 2019. Meningkatkan daya saing daerah di era revolusi
industri 4.0 https://www.slideshare.net/budiharsonos/pengembangan-
ekonomi-lokal-untuk-meningkatkan-daya-saing-daerah-di-era-revolusi-
industri40

Hellosehat. 05 Mei 2021. Manfaat mahkota dewa


https://hellosehat.com/herbalalternatif/herbal/manfaat-mahkota-dewa

Paralegal. 16 November 2012. Pengertian pangan


https://paralegal.id/pengertian/pangan/

Rachmayanti. 19 Desember 2019. Manfaat buah mahkota dewa untuk tubuh


https://www.bola.com/ragam/read/4137744/20-manfaat-buah-mahkota-
dewa-untuk-tubuh-ketahui-cara-mengolahnya

Rufaida. 11 November 2020. Pengertian pangan.


https://pertanian.jogjakarta.go.id/detail/index/12647#:~:text=Pangan%20ola
han%20adalah%20makanan%20atau,dengan%20atau%20tanpa%20bahan%
20tambahan

Scribd. 04 April 2017. Minuman fungsional tradisional


https://id.scribd.com/document/360441653/7-Minuman-Fungsional-
Tradisional

Sofi. 15 Februari 2020. Mahkota dewa dan cara pengolahannya


https://m.diadona.id/health/15-manfaat-mahkota-dewa-dan-efek-
sampingnya-juga-cara-pengolahannya-2000215c.html

Wikipedia. Maret 2016. Mahkota dewa


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mahkota_dewa
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Ketua Tim

Nama Lengkap : Fauzan Agustriadi Romar

Tempat dan Tanggal Lahir : Wasolangka, 16 Agustus 2004

NIS : 1666

Alamat : Kel. Wasolangka Kec. Parigi Kab. Muna

No. Hp : 082296182062

Jenjang Pendidikan : SMA

Pengalaman Organisasi :-

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-

Penghargaan yang Pernah Dibuat :-


19

2. Biodata Anggota 1

Nama Lengkap : La Ode Muhamad Kaban

Tempat dan Tanggal Lahir : Parigi, 19 Maret 2005

NIS : 1755

Alamat : Desa Parigi Kec. Parigi Kab. Muna

No. Hp : 082259659402

Jenjang Pendidikan : SMA

Pengalaman Organisasi :-

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-

Penghargaan yang Pernah Dibuat :-


20

3. Biodata Anggota 2

Nama Lengkap : Muhammad Nafis Almukyasin

Tempat dan Tanggal Lahir : Wasolangka, 19 Juni 2005

NIS : 1729

Alamat : Wasolangka Kec. Parigi Kab. Muna

No. Hp : 082293426382

Jenjang Pendidikan : SMA

Pengalaman Organisasi :-

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-

Penghargaan yang Pernah Dibuat :-


21

4. Biodata Pembimbing

Nama Lengkap : Sahidin Afa, S.Pd

Tempat dan Tanggal Lahir : Lambubalano, 16 Desember 1969

NIP : 19691216 200312 1 005

Alamat : Desa Parigi Kec.Parigi Kab.Muna

No. Hp : 081341812800

Pengalaman Organisasi :-

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-

Penghargaan yang Pernah Dibuat :-


22

LAMPIRAN
23

Lampiran 1. Formulir Pendaftaran


24

Lampiran 2. Kartu Tanda Siswa

No Nama Siswa Kartu Tanda Siswa

1 Fauzan Agustriadi Romar

2 La Ode Muhamad Kaban

3 Muhammad Nafis Almukyasin


25

Lampiran 3. Bukti Pembayaran

Anda mungkin juga menyukai