Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH : METODE DAN PRAKTEK DAKWAH PERTEMUAN II

1. Memahami ilmu dakwah

Menurut etimologi (Bahasa), dakwah berasal dari Bahasa arab, da’a- yad’u-da’watan yang
berarti mengajak, menyeru, memanggil atau dapat pula diartikan ajakan, seruan, panggilan. Dakwah
dalam pengertian ini (dengan pendekatan Bahasa), berarti semua ajakan, seruan dan panggilan, baik
yang besifat negatif maupun positif.

Sedangkan pengertian dakwah menurut istilah sebagaimana yang diungkapkan oleh Syeh Ali
Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk, menyeru berbuat baik
serta mencegah berbuat mungkar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, M.A. mendefinisikan dakwah sebagai “Seruan atau ajakan
kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik dan
sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapatlah dipahami bahwa dakwah pada dasarnya
mengajak, yakni menyadarkan, mengarahkan, dan membimbing manusia agar berbuat sesuai dengan
tuntunan ajaran agama islam tanpa adanya paksaan, Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak
kepada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan, maupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran islam,
yang dilakukan secara sadar dalam berbagai metode sebagai upaya untuk mengubah manusia, baik
individu maupun masyarakat dari kondisi tidak baik kepada yang lebih baik, sehingga dapat meraih
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. Klasifikasi Ilmu Dakwah

Prinsip dasar dakwah dalam bentuk wujudnya dapat diklasifikasi dalam tiga kategori yaitu:

1) Dakwah bil-lisan, yaitu pesan dakwah yang disampaikan secara lisan atau ucapan langsung,
misalnya kh0tbah jumat, ceramah ta’ziah, nasehat pernikahan.
2) Dakwah bil-hal, yaitu pesan dakwah melalui perbuatan langsung (keteladanan) yang
dimungkinkan dapat dilihat dan ditiru atau diikuti oleh orang lain, misalnya menebar senyum,
kesopanan, melakukan perbuatan baik.
3) Dakwah bil-qalam, yaitu pesan dakwah yang disampaikan secara tertulis di suatu media,
misalnya bulletin, majalah, koran dan sebagainya.
Pertemuan ke dua.

DOSEN : Drs. M. Taha Kadir, M.A / Mariati M. S.Ag., M. Pd.


MATA KULIAH : METODE DAN PRAKTEK DAKWAH PERTEMUAN II

3. Ruang Lingkup Ilmu Dakwah Dan Fungsi Ilmu Dakwah


a) Ruang lingkup Ilmu Dakwah ( Unsur-unsur Dakwah

Dakwah dalam prosesnya akan melibatkan unsur-unsur dakawah yang terbentuk secara
sistematik, artinya antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya saling berkaitan. Dengan
demikian unsur-unsur dakwah merupakan bagian (elemen) yang mesti ada dalam suatu proses
dakwah, unsur-unsur yang dimaksud adalah :

- Subyek dakwah
- Materi dakwah
- Metode dakwah
- Media dakwah
- Objek dakwah
- Tujuan dakwah

1) Subyek dakwah
Yang dimaksud subyek dakwah adalah da’I atau da’iyah yaitu orang yang mengajak kepada
orang lain baik secara langsung atau tidak langsung , melalui lisan, tulisan atau perbuatan untuk
mengamalkan ajaran- ajaran islam atau menyebar luaskan ajaran islam, melakukan upaya
perubahan kearah kondisi yang lebih baik menurut ajaran islam. Da’I dalam konteks ini disebut
subyek dakwah yaitu pelaku dakwah yang senantiasa aktif menyebarkan ajaran islam.
Setiap muslim-muslimah mestinya sadar behwa dirinya adalah subyek dakwah, tak seorang
pun yang dapat lepas kedudukannya sebagai subyek dakwah. Dalam keadaan dan situasi yang
bagaimanapun seorang muslim tetap sadar bahwa dirinya adalah subyek dakwah yang secara terus
menerus melakukan tugasnya sebagai da’I dengan cara-cara yang sesuai dengan lingkungannya
seperti dalam konteks hadis “Balligu ‘anni wa lau ayat”
Jika ditinjau dari pendekatan falsafah dakwah, da’I ibarat pemandu terhadap orang-orang
yang ingin mendapat keselamatan hidup dunia dan akhirat. Da’I adalah petunjuk jalan yang harus
mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui
oleh seorang muslim, sebelum memberi petunjuk jalan kepada orang lain. Oleh karena itu
kedudukan seorang da’I atau muballigh di tengah-tengah masyrakat menempati kedudukan yang
penting, adalah seorang pemuka yang sealu diteladani oleh masyrakat disekitarnya.
- Tugas dan Fungsi Da’i

Pada prinsipnya tugas pokok seorang da’I adalah meneruskan tugas Rasulullah Muhammad
SAW, da’I adalah pewaris nabi (waratul anbiya) yang berarti harus menyampaikan syariat atau ajaran

DOSEN : Drs. M. Taha Kadir, M.A / Mariati M. S.Ag., M. Pd.


MATA KULIAH : METODE DAN PRAKTEK DAKWAH PERTEMUAN II

Allah seperti yang termuat dalam al-qur’an, 30 juz atau 114 surat. Sebagai pewaris Nabi, da’I juga
harus menyampaikan risalah atau ajaran Nabi saw atau sunnahnya.

Adapun fungsi seorang da’I secara umum adalah :


a. Senantiasa menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengingatkan umat agar melakukan
kebaikan dan melarang berbuat kejahatan demi menciptakan kedamaian Bersama.
b. Memberi motivasi umat untuk beribadah dengan baik dan benar. Memberikan pencerahan dan
penyadaran akan keberadaan manusia sebagai hamba Allah yang mengemban tugas untuk
beribadah kepada Allah sesuai dengan syariat-Nya sebagaimana termaktub dalam al-qur’an dan
hadis.
c. Mengingatkan pemerintah (umara’), agar senantiasa menjunjung tinggi norma-norma agama
islam sebagai petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Materi Dakwah
Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh da’I
(subyek da’I ) kepada obyek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam, yang ad di dalam kitabullah
maupun sunnah Rasul-Nya. Atau disebut juga al-haq (kebenaran yang hakiki) yaitu al-islam yang
bersumber dari al-qur’an, firman Allah :
“ Dan kami turunkan al-qur’an itu dengan sebenar-benarnya dan al-qur’an itu telah turun
dengan membawa kebenaran dan kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan “. QS. Al-Isra: 105.
Muhaemin menjelaskan secara umum pokok-pokok isi al-qur’an meliputi :
1. Akidah ; Aspek ajaran islam yang berhubungan dengan keyakinan, meliputi rukun iman, segala
sesuatu yang harus diimani atau diyakini menurut ajaran al-qur’an dan sunnah.
2. Ibadah : Aspek ajaran islam yang berhubungan dengan kegitan ritual.
3. Muamalah : Aspek ajaran islam yang mengajarkan berbagai aturan dalam tata kehidupan sosial
masyarakat dalam berbagai aspeknya.
4. Akhlak : Aspek ajaran islam yang berhubungan dengan tataprilaku manusia sebagai hamba
Allah, anggota masyrakat, dan bagian dari alam sekitarnya.
5. Sejarah : Peristiwa-peristiiwa perjalanan hidup yang sudah dialami umat manusia yang
diterangkan al-qur’an untuk senantiasa diambil hikmah dan pelajarannya
6. Prinsip-prinsip pengetahuan dan teknologi, yaitu petunjuk-petunjuk singkat yang memberikan
dorongan kepada manusia untuk mengadakan analisa dan mempelajari isi alam dan
perubahan-perubahannya.

DOSEN : Drs. M. Taha Kadir, M.A / Mariati M. S.Ag., M. Pd.


MATA KULIAH : METODE DAN PRAKTEK DAKWAH PERTEMUAN II

3) Metode Dakwah
Kata metode berasal dari Bahasa Yunani yaitu methodos, merupakan gabungan dari kata meta
yang berarti melalui, mengikuti, sesudah, dan kata hodos berarti jalan, cara. Sedangkan dalam
Bahasa arab metode disebut thariq atau thariqah yang berarti jalan atau cara.
Metode secara istilah, menurut Syaikh al-Jurjani adalah suatu yang dapat mengantarkan kepada
tercapainya tujuan dengan paradigma yang benar.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode dakwah suatu cara dalam melaksanakan
dakwah, menghilangkan ritangan atau kendala -kendala dakwah, agar mencapai tujuan dakwah
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, segala cara dalam menegakkan syariat islam untuk
mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan, yaitu terciptanya kondisi kehidupan obyek dakwah
yang selamat dan sejahtera (Bahagia) baik di dunia maupun di akhirat kelak. Metode dakwah ini
secara umum ada 3 berdasarkan al-qur’an surah an-nahl ayat 125 yaitu ;
1. Metode bil hikmah (sabar,tabah,adil dan bijaksana)
2. Metode mauidzhoh hasanah (nasehat yang baik)
3. Metode mujadalah (dakwah dengan berdiskusi dengan baik, sopan,santunsaling
menghargai)

4) Media Dakwah
Media dakwah adalah alat obyektif yang menjadi saluran yang dapat menghubungkan ide dengan
umat, suatu elemen yang vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah yang
keberadaannya sangat urgent dalam menentukan perjalanan dakwah.
QS Al-Maidah ayat 35, secara tegas menjelaskan persoalan ini :
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.
Pendapat lain wasilah dakwah atau media dakwah adalah instrument yang dilalui oleh pesn atau
saluran pesan yang menghubungkan antara dai dan mad’u. Pada prinsipnya dakwah dalam tataran
proses, sama dengan komunikasi, maka media pengantar pesanpun sama. Media dakwah
berdasarkan jenis dan peralatan yang melengkapi terdiri dari media tradisional, media modern, dan
perpaduan kedua media tradisional dan modern.

5) Obyek Dakwah
Obyek dakwah adalah seluruh manusia sebagai makhluk Allah yang dibebani menjalankan
ajaran islam dan diberi kebebasan untuk berikhtiar, kehendak dan bertanggungjawab atas
perbuatan sesuai dengan pilihannya, mulai dari individu, keluarga, kelompok,golongan,

DOSEN : Drs. M. Taha Kadir, M.A / Mariati M. S.Ag., M. Pd.


MATA KULIAH : METODE DAN PRAKTEK DAKWAH PERTEMUAN II

kaum,massa, dan umat manusia seluruhnya. Sebagai makhluk Allah yang diberi akal dan potensi
kemampuan berbuat baik atau buruk, sebagai makhluk yang terkena sifat lupa akan janji dan
pengakuannya bahwa Allah adalah Tuhannya Ketika di alam ruh sebelum ruh tersebut Bersatu
dengan jasad.
Nafsu senantiasa mempengaruhi akal budi manusia, misalnya nafsu muthmainnah, akan
mempengaruhi aktivitas akal budi manusia untuk selalu begerak kearah kemuliaan, kesucian.
Sedangkan nafsu lainnya akan mempengaruhi kea rah kecelakaan, kerendahan. Oleh sebab itu maka
dibutuhkan adanya dakwah, seperti dalam QS- Ali Imran ayat 104 : “ Dan hendaklah ada diantara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

6) Tujuan Dakwah

Pada dasarnya dakwah merupakan rangkaian kegiatan atau proses dalam rangka mencapai
suatu tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan sebagai pemberi arah atau pedoman bagi gerak
Langkah kegiatan dakwah. Sebab tanpa tujuan yang jelas, seluruh kegiatan dakwah akan menjadi tidak
efektif. Apalagi bila ditinjau dari pendekatan system, tujuan dakwah adalah salah satu unsur dakwah
yang harus diperhatikan.

Menurut al-qur’an, salah satu tujuan dakwah antara lain dijelaskan dalam QS-Yusuf ayat 108
: “ Katakanlah inilah jalan agamaku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kamu kepada
Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik”.

Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh olh
keseluruhan Tindakan dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusunan,
semua rencana, dan Tindakan dakwah harus ditujukan dan diarahkan. Tujuan utama dakwah
sebagaimana telah dirumuskan Ketika memberi pengertian tentang dakwah adalah terwujudnya
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi Allah SWT.

DOSEN : Drs. M. Taha Kadir, M.A / Mariati M. S.Ag., M. Pd.

Anda mungkin juga menyukai