KLARIFIKASI ISTILAH
RUMUSAN MASALAH
PATOMEKANISME HIPERTENSI
Cardiac output Seberapa banyak darah yang dipompa dalam 1 menit. Missal jantung dalam 1
menit berdetak 80x, nah sekali pompaan itu bisa 150 ml, berarti 1 menit 150x 80 detak an tadi,
nah ini dipengaruhi oleh Heart Rate dan Stroke Volume.
Sedangkan kalau Stroke Volume akan dipengaruhi oleh Preload (beban sebelumnya,
merupakan seberapabanyak darah yang masuk ke jantung, nah itu dipengaruhi oleh venous
return, semakin banyak darah yang balik ke jantung melalui vena cava superior inferior maka
semakin banyak preloadnya. Venous return juga dipengaruhi oleh volume darah), Kontraktilitas
(merupakan seberapa kuat jantung itu untuk memompa darah, semakin hipertrofi semakin kuat
juga pompaannya seperti orang yang kelainan atau pada atlit atlit seperti itu. Nah ini juga dapat
dipengaruhi oleh system saraf simpatis dan juga parasimpatis selain adanya hipertrofi tadi),
Afterload (berkebalikan dengan preload, kalau afterload yaitu beban yang harus dilawan oleh
jantung agar darahnya bisa tersebar. Afterload ini dipengaruhi oleh kemudahan katup jantung
untuk tetap terbuka, tekanan arteri dll)
Selain itu ada juga Total Peripheral Resustance (TPR) yang merupakan tahanan sistemik, karena
pembuluh darah kita kan bercabang dan semakin ke ujung maka akan semakin kecil juga
pembuluh darahnya. Nah pipa itu kalau semakin kecil diameternya maka akan semakin susah
untuk dialiri oleh darah tadi. Nah TPR ini selain dipengaruhi oleh pembuluh darah tadi dia juga
dipengaruhi oleh viskositas darah (kalau darahnya itu mengental karena jumlah eritrositnya
banyak, atau kalau dia kebih encer berarti banyak plasmanya dan airnya maka darahnya) dan
dimeter arteriol (dipengaruhi oleh system saraf simpatis dan parasimpatis).
Nah, saat melakukan inspeksi yang harus kita amati yaitu yang pertama lihat bentuk
dadanya, jadi harus diamati apakah ada kelainan atau tidak, kemudian lihat ictus
kordisnya, nah utamanya di bagian apek ini. Karena kalau ada hipertrofi ventrikel
kanan ataupun kiri akan terlihat lebih menonjol dan biasanya bisa juga sampai ada
detakannya, jadi detakan jantung nya bisa sampai menembus ke dinding dadanya,
apabila itu benar benar ictus cordisnya membesar ya. Kemudian lihat apakah ada lesi
disekitar thorax.
Kemudian di palpasi, palpasinya di ictus kordis. Nilai kuat angkat, lalu dicari juga
getaran/thrill. Thrill itu volume dari atrium berlebihan masuk ke ventrilel. Artinya dia
akan bergemuruh. Terus juga dicari apa ada nyeri tekan juga atau tidak.
Lalu lakukan perkusi, tentukan batas batas jantung. Nah, nanti apabila diperkusi dan
suara jantungnya redup di tengah tengah sonor, nah kenapa kok sonor? Karena
maksudnya ditengah tengah sonor itu diapit struktur yang benar benar sonor begitu.
Karena thorax kita isinya ada paru paru, lalu ada jantung. Nah paru paru kalau
diperkusi itu suranya sonor. Nah batas antara perubahan yang sonor sama yang redup
itu tadi itu dinyatakan sebagai batas dari jantung. Lalu nilai apakah ada pembesaran
pada jantungnya atau cari apakah ada pergeseran batas jantung.
Lalu yang terakhir auskultasi, jadi saat auskultasi cari S1 S2 S3 dan juga murmur.
Nah nanti identifikasi bagian murmurnya pada bagian apanya begitu.
Nah yang perlu kita ketahui juga bahwa hipertrofi ventrikel itu bisa dibagi menjadi 2
tipe, yaitu ada yang tipe consentris dan juga ada yang tipe exsentris. Yang tipe
consentris itu dindingnya menebal, tapi volumenya tetap tidak bertambah volumenya.
Dan biasanya ini disebabkan karena overload pressure, yaitu tekanan yang meningkat.
Nah kalau yang tipe exsentris, biasanya dia yang overload dari volume, darahnya
berlebihan. Nah, sebenarnya tahannya ga terlalu banyak tapi darahnya berlebihan, nan
nanti dindingnya akan menebal sedikit dan juga akan mengalami dilatasi pelebaran
dari ventrikel.
Nah bisa jadi yang tipe consentris itu dia hipertrofi dari ventrikel kiri tapi batas
jantungnya tetap normal. Karena dia tidak melebar, tidak membesar, dia hanya
mengalami penebalan seperti itu.
Nah kalau yang exsentris biasanya batas jantungnya akan melebar.
Nah, pada skenario dikatakan pada pemeriksaan fisik jantungnya normal yang artinya
pada saat inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi tidak didapatkan kelainan.
4. Bagaimana interpretasi ECG?
5. Bagaimana interpretasi foto thorax?
6. Apa hubungan dengan Riwayat penyakit?
7. Apa hubungan dengan hasil anamnesis tambahan?