Anda di halaman 1dari 29

KIMIA FARMASI ANALISIS 1

“ANTIBIOTIK GOLONGAN TETRACYCLINE”

OLEH kELOMPOK 2:

1. YULIARNI SAFITRI 1801154


2. AULIA HIKMAH SYAMSURIZAL 1801178
3. PUTRI YULIA ALEN MASGA 1801191
4. RESI NADYA 1701093
5. SHERLY RAHMAYANI 1701094
6. MIA GUSTINI 20012011
7. MIKE JULIANTI 20012012
DOSEN PENGAMPU : Apt, Ridho Asra, M.farm.

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


(STIFARM)
PADANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Kimia farmasi merupakan suatu disiplin ilmu gabungan kimia dan farmasi yang
terlibat dalam desain, isolasisintesis, analisis ,identifikasi, pengembangan bahan-bahan alam
dan sintetis yang digunakan sebagai obat-obat farmasetika, yang dapat digunakan untuk terapi.
Bidang ini juga melakukan kajian terhadap obat yang sudah ada, berupa sifat kimia fisika,
struktur, serta hubungan struktur dan aktivitas. Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui
sifat-sifat kimia dan fisika dari bahan obat maupun obat jadi. Proses mengenal sifat-sifat kimia
fisika bahan obat disebut dengan identifikasi atau sering juga disebut analisa. Secara umum
teknik analis obat ada dua yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif.
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotic khususnya berkaitan dengan pengobatan
penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai
alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik bekerja seperti pestisida dengan
menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri.
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri. Yang memiliki khasiat
mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagimanusia
relatif kecil (Tjay dan Rahardja, 2002). Suatu obat antibiotik memperlihatkan toksisitas
selektif jika obat ini lebih toksik terhadap organisme yang menyerang dari pada sel hospes
(Katzung dan Trevor, 1994).

Banyak antibiotic seperti penisilin, merupakan obat yang kurang toksik karena obat
tersebut mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Antibiotik lainnya (misalnya,
kloramfenikol) bersifat kurang spesifik dan dapat mengancam kehidupan pada penderita
infeksi karena potensinya menimbulkan efektoksik yang serius (Mycek, dkk., 2001).

Tetrasiklin merupakan antibiotik spektrum luas yang kegunaannya sudah menurun


karena meningkatnya resistensi bakteri. Namun obat ini tetap merupakan pilihan untuk infeksi
yang disebabkan oleh klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan limfo granulo
maven ereum), riketsia (termasuk Q-fever), brusela (doksisiklin dengan streptomisin atau
rifampisin) danspiroketa, Borelliaburgdorferi (Lyme disease). Tetrasiklin juga digunakan
pada infeksi saluran pernafasan dan mikoplasma genital,
akne, destructive (refractory) periodontal disease, eksaserbasi bronkitiskronis (karena
aktivitasnya terhadap Hemophilusinfluenzae), dan untuk leptospirosis padapasien yang
hipersensitif terhadap penisilin (sebagai alternative dari eritromisin).

Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover. Berita tentang Tetrasiklin
yang dipatenkan pertama kali tahun 1955. Tetrasiklin merupakan antibiotika yang memberi
harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu penemuan antibiotika penting. Antibiotik
golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah klortetrasiklin yang dihasilkan oleh
Streptomyces aureofaciens. Kemudian ditemukan oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus.
Tetrasiklin sendiri dibuat secara semi sintetik dari klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh
dari spesies Streptomyces lain.

Adapun metode identifikasi obat secara konvensional dapat dilakukan melalui 3 tahap,

yaitu :

1. Uji pendahuluan, yang meliputi :


a) Penyandraan/pengindraan (organoleptis), yaitu mengidentifikasi sifat fisik obat
menggunakan indra untuk menentukan bentuk, warna, bau dan rasa obat.
b) Penentuan sifat-sifat fisika seperti kelarutan, penetuan titik lebur dan titik didih.
c) Pengujian derajat keasaman obat menggunakan tes keasaman
d) Penentuan unsur-unsur obat
2. Penentuan gugusan fungsional yang khas (uji golongan)
3. Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan pereaksi tertentu dan
pengamatan bentuk Kristal menggunakan mikroskop.
BAB II
TEORI

2.1 Pengertian Tetracycline


Tetrasiklin merupakan antibiotic yang mengganggu proses sintesis protein. Antibiotik
ini juga merupakan antibiotik pilihan yang mampu menghambat bakteri baik Gram positif
maupun Gram negatif. Senyawa ini diperoleh dari Streptomyces aureofaqciens dan
Strptomyces rimosus. Tetrasiklin juga bekerja pada proses sintesis protein yaitu antibiotik
ini akan berikatan dengan sub unit 30S rRibosom sehingga akan menghambat ikatan
aminoasil –tRNA pada sisi A rRibosom sehingga akan mengganggu ikatan peptide.
(Nonong, Y.H. Satari, M H. 2021).

2.2 Sifat-Sifat Umum Tetracycline

2.2.1 Organoleptis

Bentuk : serbuk hablur

Warna : kuning

Bau : tidak berbau

Stabil di udara tetapi pada pemaparan dengan cahaya matahari kuat menjadi gelap.
Dalam larutan dengan pH lebih kecil dari 2, potensi berkurang, dan cepat rusak dalam
larutan alkali hidroksida. (Ditjen POM, 2021).

2.2.2 Keasaman

Keasamaan-kebasaan Ph larutan 1,0 % tidak kurang dari 3,5 dan tidak lebih dari 4,5
(Ditjen POM, 1979).

2.2.3 Kelarutan

Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam larutan asam encer dan dalam larutan
alkali hidroksida; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam klroform dan dalam
eter. (Ditjen POM, 2021).
2.3 Struktur Umum

Rumus Kimia: C 22 H 24 Cl N 2 O 8

(Gambar : struktur kimia Tetracycline)

Nama IUPAC: 4-(dimetilamino)1,4,4a,5,5a,6,11,12a-oktahidro- 3,6,10,12,12a-pentahidroksi-


1,11diokso-naftasena-2karboksamida

2.4 Penggolongan Tetracycline

2.5 Analisis Golongan

2.5.1 Analisis Kualitatif

2.5.1.1. Uji Pendahuluan

1. Penyandraan/penginderaan (organoleptik) yaitu mengidentifikasi sifat fisik obat


menggunakan indera untuk menentukan bentuk, warna, bau, dan rasa obat.
2. Penentuan sifat-sifat fisika, seperti kelarutan, penentuan titik lebur, dan titik
didih.Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat kimia fisik yang
dapat digunakan untuk identifikasi obat. Zat mempunyai kelarutan yang berbeda-
beda terhadap beberapa pelarut (air, alkohol, atau pelarut lainnya).Tes kelarutan
dilakukan dengan memasukan sedikit zat ke dalam tabung reaksi kemudian di
dalamnya ditambahkan pelarut kemudian digoyang-goyang dan diamati apakah
zat tersebut dapat larut.

Istilah kelarutan Jumlah bagian


pelarut
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1-10 1 bagian
untukmelarutkan
Larut zat 10-30
Agak sukar larut 30-100
Sukar larut 100-1000
Sangat sukar larut 1000-10.000
Praktis tidak larut Lebih dari 10.000
3. Pengujian derajat keasaman obat menggunakan tes keasaman
Pada saat menguji kelarutan obat, perlu diuji pula keasaman larutan atau pH larutan
obat/zat. Uji keasaman larutan obat/zat secara sederhana dilakukan menggunakan
kertas lakmus merah atau biru. Larutan yang bersifat asam akan mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah dan larutan yang bersifat basa akan mengubah
warna kertas lakmus merah menjadi biru.
4. Penentuan Unsur-unsur
Penentuan unsur dalam identifikasi senyawa obat adalah tahap untuk menentukan
keberadaan/kehadiran unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
pada obat yang diidentifikasi. Unsur-unsur lain yang diperiksa tersebut adalah
nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), dan halogen (Cl, Br, dan I). Keberadaan unsur-
unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap langkah pengujian senyawa obat
tersebut.

2.5.1.2 Penentuan gugusan fungsional yang khas (uji golongan)


Pemeriksaan senyawa basa amin Senyawa basa amin merupakansenyawa dari
kelompok alkaloid, pemeriksaan senyawa basa amin dapat dilihat pada uji golongan
alkaloid menggunakan pereaksi Mayer.

2.5.1.3 Penentuan zat dgn pereaksi tertentudan bentuk kristalnya.


Untuk melakukan pengujian menggunakan pereaksi tertentu, pereaksi-
pereaksi yang dapat digunakan dapat dilihat pada masing monografi zat uji yang tertera
dalam Farmakope Indonesia edisi III maupun edisi IV.Pengamatan hasil uji yang
diamati berupa warna, endapan, dan bau yang terjadi disesuaikan dengan hasil
reaksi identifikasi dalam monografi zat uji tersebut. Sebagai tambahan untuk uji
identifikasi ini dapat dilihat pada buku identifikasi obat (Auterhoff dan Kovar). Uji ini
dikenal sebagai reaksi warna.
Pengamatan Bentuk Kistal (Uji sublimasi mikro) Informasi tentang bentuk
kristal suatu zat padat sangat penting dalam analisis kualitatif zat, karena bentuk
kristal suatu zat adalah khas. Alat yang digunakan untuk melihat bentuk kristal adalah
mikroskop.Beberapa pereaksi yang dapat digunakan yaitu :AuCl3, PtCl3, Asam Pikrat,
Asam Pikrolon, Garam Reinekat.
Proses kerja :
Zat dilarutkan dalam HCL 0,2 N kemudian ditambahkan pereaksi → endapan,
dipanaskan dalam api kecil hingga larut, dinginkan→ mengkristal.Pengecualian untuk
pereaksi asam pikrat : pada gelas objek, zat diberi air kemudian ditetesi asam pikrat,
jangan ditambah HCl (dengan HCl, yang keluar adalah kristal asam pikrat sendiri. Dan
Pengecualian untuk asam pikrolon : Tidak perlu dipanaskan dalam api kecil.

2.5.2 Analisis Kuantitatif

2.5.2.1. Reaksi Khusus

• Reaksi Benedick
Tetrasiklin bila ditambahkan benedick lalu dipanaskan akan menghasilkan larutan
hijau lumut.
• Reaksi formalin asam sulfat
Tetrasiklin ditambahakan formalin + H2SO4 pekat akan menghasilkan larutan
coklat kuning.
• Reaksi Marquis
Tetrasiklin ditambahkan dengan marquis akan menghasilkan warna hitam dengan
cincin.
• Reaksi Molisch
2 ml tetrasiklin tetesi dengan 2 tetes reagen molisch (0,5 gr alfa naftol dalam 20 ml
etanol 96%) miringkan tabung reaksi dan tuang 2 ml asam sulfat pekat melalui
dinding tabung (jangan dikocok) amati munculnya cincin warna ungu pada bata dua
cairan.

2.5.2.2. Reaksi Kristal

• Dengan aseton air


5 tetes tetrasiklin dalam aseton pada objek glass + 2 aquadest → biarkan hingga
terbentuk kristal → amati dibawah mikroskop
• Dengan reagen dragendorf
Tetrasiklin ditaburkan pada objek glass + HCL 0,5 N hingga larut + 1 tetes reagen
dragendorf → biarkan 15-30 menit → panaskan perlahan → amati dibawah
mikroskp.
• Dengan larutan asam pikrat
Tetrasiklin diratakan pada objek glass + HCL 0,5N hingga larut + 1 tetes reagen
asam pikrat → biarkan bebrappa saat hingga terbentuk kristal → amati dibawah
mikroskop.

2.6 Turunan Tetracycline

1. Tetrasiklin
2. Oksitetrasiklin
3. Klortetrasiklin
4. Demeklsiklin HCL
5. Doksisiklin
6. Minosiklin
7. Tetrasiklin HCL
8. Dosisikli HCL
9. Minosiklin HCL
10. Tigesiklin

2.7 Aktivitas dan Mekanisme

Tetrasiklin mengikat ribosom bakteri pada subunit 30S, mencegah docking transfer
RNA yang membawa asam amino baru untuk penambahan rantai protein yang memanjang.
(Jason C & Conan, 2018)
BAB III
TAHAP IDENTIFIKASI OBAT

3.1 TETRASIKLIN
Nama kimia : (4S, 4aS, 5aS, 12aS)-4-(Dimetilamino)-1, 4, 4a, 5, 5a,6,11,12a-oktahidro-
3, 6, 10, 12, 12a-pentahidroksi-6 metil-1, 11-diokso-2-naftasena
karboksamida [60-54-8]

Rumus molekul : C22H24N2O8

3.1.1 Reaksi Pendahuluan

 Pemeriksaan organoleptis

Contoh : bentuk,Warna, bau dan rasa

Bentuk Warna Bau Rasa

Serbuk hablur kuning Tidak -


berbau

http://id.fengchengroup.o
rg/pharmaceutical-
api/antibiotics/chlortetra
cycline-hydrochloride-
or.html

FI ED VI HAL 1702
 Uji kelarutan

Sampel+Pelarut (air/alcohol/kloroform) → larut/tidak


Kelarutannya: Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam larutan asam encer dan dalam
larutan alkali hidroksida; sukar larut dalametanol;praktis tidak larut dalam klroform dan dalam
eter.

 Uji Keasaman

pH : Antara 3,0 dan 7,0; lakukan penetapan menggunakan suspensi dalam air yang
mengandung 10 mg per mL.

Larutan Sampel :

→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)


→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)

 Penentuan unsur-unsur

Unsur selain karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) pada obat yang diidentifikasi. Unsur-
unsur lain yang diperiksa tersebut adalah nitrogen (N). Keberadaan unsur-unsur tersebut
sangat berpengaruh terhadap langkah pengujian senyawa obat tersebut.

(Gambar struktur kimia tetrasiklin)

Ket: terdapat gugus fenol, gugus amida, gugus alkohol, gugus amin tersier, gugus amin
primer, keton.
 Uji unsur

Nama prosedur gambar Daftar pustaka


unsur

Unsur C Zat organik + CuO, panaskan, → https://youtu.be


gas akan mengalir diselang bulat( /G6MTs3i8zf4
tembaga sulfat anhidrat ) ke tabung
reaksi ( air kapur ) → gas Cu2 + air
kapur → putih susu

Reaksi :

C + 2CuO → 2Cu +CO2- ↑

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3↓ +H2O

(Milky)

Unsur H Zat organik + CuO, panaskan → uap https://youtu.be


air akan mengalir diselang bulat( /G6MTs3i8zf4
tembaga sulfat anhidrat )

CuSO4 anhidrat +H2O → zat


berwarna biru

Reaksi :

2H + CuO → Cu + H2O

CuSO4 + 5H2O →CuSO4.5H2O

Unsur N - uji lassagne’s https://www.yo


utube.com/wat
Na + C + N → NaCN ch?v=7vKQu
(dari senyawa organik ) ( natrium WWgULw
sianida )

Diekstrak dengan merebus dengan


air suling → natrium sianida untuk
mendeteksi nitrogen.
Ck :

1. lassagne’s extract + larutan


ferrous sulfat yang baru disiapkan
lalu,

Rekasi :

- 6NaCN + FeSO4 → Na4


{Fe(CN)6} + Na2SO4

2. panaskan diatas bunsen + larutan


ferric chloride + HCL pekat →
kompleks biru prusia

Rekasi :

3Na4 {Fe(CN)6} + 4FeCL3 → Fe4


{Fe(CN)6}3 + 12NaCL

Unsur O Hydrogen peroxyde + manganese https://www.yo


(IV ) oxyde lalu masukkan splint utube.com/watc
glowing → belat bercahaya oleh h?v=lbMR-
Oksigen jHWQzI

Kesimpulan :

1) gas yang tidak berwarna dan


tidak berbau

2) Gas menyalakan kembali bidai


bercahaya

Reaksi :

H2O2 →2H2O + O2
 Uji gugus fungsi (uji golongan)

Nama prosedur gambar Daftar pustaka


gugus

Amin - uji nitrous acid


primer https://youtu.be/
1) sodium nitrit larutkan dengan j5jgMUWri8U
air lalu dinginkan (A)

2) zat + hcl pekat dan kocok lalu


dinginkan + sodium nitrit (A) →
alkohol + air
Reaksi :
RNH2+HONO→ROH+H2O+N2
↑ (N2 menguap)

- uji hinsberg
Zat + NaOH 25% + aqua dest +
benzene sulphonyl chlorida, kocok
lalu dinginkan → garam
sulfonamida (larut) + HCL pekat
→ tidak larut

Amin - Rekasi nitrous acid


https://youtu.be/
tersier j5jgMUWri8U
1) sodium nitrit larutkan dengan
air lalu dinginkan (A)

2) zat + hcl pekat dan kocok lalu


dinginkan + sodium nitrit (A) →
alkohol + air
Reaksi :
R3N + HONO →R3NH + ONO - (
trialkyl ammonium nitrite )

- uji hinsberg
Zat + NaOH 25% + aqua dest +
benzene sulphonyl chlorida, kocok
lalu dinginkan → tidak ada
reaksi+HCL pekat→ larut

fenol
- uji kertas litmus https://youtu.be/
Kertas lakmus → biru menjadi HSGlfbV7W84
merah

- uji ferric chloride


Zat + FeCL3 → violet
Reaksi :
6C6H5OH + FeCL3 →
Fe{(OC6H5)6)}3- + 3HCL + 3H +

- uji Liebermann’s
1) Zat + Sodium nitrit , panaskan
diatas bunsen + H2SO4 pekat dan
kocok →biru tua atau hijau
2) biru tua atau hijau + aqua dest
→ merah atau coklat
3) merah atau coklat + natrium
hidroksida ( NaOH )→biru atau
hijau

- uji Phthalein dye


Zat + phthalic anhidrida + H2SO4
pekat panaskan dengan penangas
air, lalu dinginkan
Campuran reaksi tuangkan
kedalam gelas kimia berisi NaOH
→ merah muda

Alkohol
- uji lucas https://youtu.be/
sekunder xotWCss9bVI
Zat + reagen lucas, kocok (1-5
menit )→ tidak larut, keruh

Alkohol
Zat + reagen lucas, kocok → tidak https://youtu.be/
tersier larut, keruh xotWCss9bVI

gugus - uji 2,4 - dinitrophenyl hydrazine https://youtu.be/


fungsi JAQ060bSZG8
Zat +rectified spirit,kocok +2,2
keton
dinitrophenyl hydrazine →
endapan kuning atau orange

- uji sodium bisulphite


Zat + ke larutan sodium
bisulphite,kocok biarkan selama
beberapa waktu → kristal putih
- uji meta-dinitrobenzene
Zat + meta-dinitrobenzene +
larutan NaOH ,kocok → larutan
ungu yang perlahan memudar

- uji sodium nitroprusside


1) Zat + kristal sodium
nitroprusside+ aqua dest, kocok →
kristal larut dalam air (A)

2) Campuran (A) + zat lagi +


larutan NaOH → kompleks
berwarna merah
 Uji spesifik

No prosedur gambar Daftar pustaka

1 Zat + H2SO4 pekat https://youtu.be/M7sHre4


→ merah keunguan 8bg8

2 Zat + nessler
→coklat hitam

3 Reaksi marquiss :
zat+ formalin +
H2SO4 p →merah
anggur

4 Zat + pereaksi
Frohnde → kuning
kecoklatan
5 Zat + pereaksi
amonium molibdat
→ endapan kuning
3.2 Doksisiklin

Nama Kimia : 4-(Dimetilamino)-1,4,4ª,5,5ª,6,11,12ª-oktahidro3,5,10,12,12ª-pentahidroksi-6-


metil- 1,11-diokso-2- naftasenakarboksamida monohidrat .

Rumus Kimia : C22H24N2O8.H2O FI ed VI ( hal 451)

1. Reaksi Pendahuluan
Pemeriksaan Organoleptis
Bentuk Warna Bau Rasa

Serbuk hablur, Tidak berbau -


kuning

2. Uji Kelarutan

Sampel+Pelarut (air/alcohol/kloroform) → larut/tidak

Kelarutanya : Sangat sukar larut dalam air , larut dalam etanol 95% P , praktis tidak larut
dalam kloroform P dan dalam eter P . Larut dalam asam encer , larut dalam alkali disertai
peruraian .

3. Uji Keasaman

pH :Antara 3,0 dan 7,0; lakukanpenetapanmenggunakansuspensidalam air yang mengandung 10


mg per mL.

Larutan Sampel :
→ Celupkan kertas lakmus biru → merah (asam)

→Celupkan kertas lakmus merah→ biru (basa)

4. Penentuan Unsur-unsur

(Gambar struktur kimia Doksisiklin)

Ket: terdapat gugus fenol, gugusamida, gugusalkohol, gugusamintersier, gugusamin


primer,keton.

5. Uji Unsur

Unsur C :

Cara Kerja

• Reaksi Pengarangan : minosiklin dimasukan ke cawan porselin dengan api kecil, diamati
warna nyala terdapat adanya jelaga kemudian dengan api besar Jelaga hilang :
C23H27N3O7 → api kecil → amati warna nyala → terdapat jelaga → api besar → jelaga
hilang

• Minosiklin ditambahkan tembaga (II) oksida dipanaskan untuk mempercepat dan


menyempurnakan reaksi (gas karbon dioksida) dialirkan kedalam larutan kalsium
hidroksida berubah menjadi keruh : C23 H27N3O7 + CuO → panaskan → gas CO2 +
Ca(OH) →Keruh

Unsur H

Cara Kerja :
• Reaksi Penfield 0,5 g minosiklin + 50 mg tembaga oksida masukkan ke dalam tabung
reaksi lalu panaskan maka akan terbentuk gas lalu dialirkan kedalam tabung reaksi yang
berisi air kapur menimbulkan tetes air pada dinding tabung reaks : 0,5 g C23 H27N3O7 +
50 mg CuO→ Menimbulkan tetes air pada dinding tabung reaksi

Unsur O

Cara Kerja

• Pereaksi Feroks : Kertas feroks ditetesi minosiklin berubah menjadi warna merah :
KompleksFe+3[Fe(CNS)6]-3 ditetesi C23 H27N3O7 → Kertas berubah menjadi warna
merah

• Masukkan larutan hidrogen peroksida dalam tabung reaksi tambah natrium oksida
panaskan diatas bunsen kemudian lidi dibakar diatas Bunsen lalu masukkan kedalam
tabung reaksi jangan menyentuh larutan lalu akan menimbulkan api nyala : H2O2 dalam
tabung reaksi + NaO2 panaskan → bakar lidi diatas Bunsen → masukkan ke dalam tabung
reaksi → nyala api

Unsur N

Cara Kerja

• Reaksi lassaigne : minosiklin tambah sodium sianida tambah fero sulfat → natrium fero
sianida tambah natrium sulfat menjadi warna biru-hijau.: C23 H27N3O7 + 6NaCN +
FeSO4 → Na4[Fe(CN)6] + Na2SO4 (Warna biru-hijau)

• Minosiklin tambah natrium fero sianida tambah besi klorida→ ferosianida besi tambah
natrium klorida menjadi warna biru-hijau : C23 H27N3O7 + 3Na4[Fe(CN)6] + 4FeCl3→
Fe4[Fe(CN)6 + 12NaCl → Warna biru-hijau
6. AnalisisGugusfungsi

FENOL :

Zat uji + FeCL3 → warna dari merah hingga unggu

AMIN TERSIER :
Cara Kerja

Reaksi Hoffmaan :

Doksisiklin + diklorometil + spiritus + natrium hidroksida → bau isonitrit

Reaksi mustard oil Hoffman :

Doksisiklin + etanol + 1 cc karbon disulfida → bau mustard oil

KETON :

Reaksi legal – rothera :

Doksisiklin + spdium hydrogen phosphate + ammonium hidroksida → warna biru,


ungu.

Reaksi Taufel Tholer :

Doksisiklin + salycyl aldehid + asam sulfat pekat → kocok → merah carten

GUGUS AMIDA :

AMIN PRIMER :

Cara Kerja

• Uji Diazo : minosiklin tambah asam klorida 2N tambah 1 ml air tambah natrium nitrit
teteskan β- naftol dalam natrium hidroksidamenghasilkan endapan jingga lalu merah :
C23 H27N3O7 + HCl 2N + 1 ml air + NaNO2 + β-naftol dalam NaOH → endapan
jingga lalu merah
ALKOHOL :

1. ReaksiAzo
Zat + Diazo A + Diazo B + NaOH→merah
2. ReaksiParri
Zat + ½ ml reagenparri + NH3 nitrat→merah

7. Uji Spesifik

• Metode TBA :
sebanyak 4,0-40,0 mg doksisikline dan transfer ke Erlenmeyer bersih dan kering dan
tambahkan dengan 10 ml asam asetat glasia. Kemudian, tambahkan 2 ml raksa (II) asetat
5 %, dan campur / kocok selama 2 menit. Tambahkan 2 tetes Kristal violet sebagai
indicator dan titrasi dengan asam perklorat 0.01 M dengan titik akhir titrasi berwarna biru.
• Metode Iodometri :
timbang setara tablet doksisiklin hyclate sebanyak1-8 mg. Transfer ke dalam Erlenmeyer
100 mL dan tambahkan dengan 10 mL air. Larutan diasamkan dengan penambahan 5 mL
HCI 2 M. 10mL bromate-bromide larutan (5 mMKBrOs) ditambahkan kedalam
Erlenmeyer menggunakan pipet. Campur dengan baik dan diamkan selama 20 menit.
Cucidengan air sebanyak 5 mL dan 5 mL kaliumiodida 10 %. Kelebihan iodine kemudian
dititrasi dengan 0,03 M natrium tiosulfat dan tambahkan larutan kanji.

3.3 mynocycline
No Nama obat struktur Raksi (minimal 3) Hasil/lampiran
.
1. Minocycline

(Harjadi,W.1993)

Tahapan uji Identifikasi

2. Uji Pendahuluan
a. Organoleptis Warna : putih
Rasa : pahit
Bau : lemah
b. Kelarutan Mudah larut dalam air
Sukar larut dalam eter P
Agak sukar larut dalam aseton P
(FI ed V, hal. 1191)

c. Keasaman
d. Unsur Unsur C Mekanisme reaksi Warna hitam
Ketika air ditambahkan NA2S2O3
tidak terjadi perubahan warna pada
larutanya itu tidak berwarna kemudian Sampel + Air +
ketika ditambahkan belerang terlihat NA2S2O3 + S
bahwa belerang ini tidak larut dalam
air.
Ketika larutan dipanaskan terdapat Unsur N
gelembung. Terdapat endapan
belerang yang berwarna kuning dan Sampel + NaOH+
terlihat bahwa filtratnya tidak HCl+ FeCl3→
berwarna.Ketika dilakukan Endapan hitam
penyaringan residu dengan
menggunakan kertas saring
didapatkan residu yang berwarna
kuning.
(https://www.academia.edu/38495701/
LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_
ANORGANIK_BELERANG_)

3. Gugus fungsi Sampel + HNO2 → N-Nitroso Amina Warna merah


(zat seperti minyak bewarna kuning) ( • Gugus
https://www.academia.edu/32356594/I Guanidin
DENTIFIKASI_GUGUS_FUNGSI_A
MINA_KARBOHIDRAT_PROTEIN KClO + NaOH + α-
_DAN_LEMAK) naftol → MERAH
https://www.academia
.edu/29435496/Lapora
Warna kuning
Reaksii Sakaguchi n_Praktikum_Biokimi
Reaksi ini berdasarkan adanya gugus a_PROTEIN
guanidin dengan reagensia Sakaguchi,
memberikan warna merah.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/h • Imidazole
andle/123456789/33851/Chapter%20I
I.pdf?sequence=4&isAllowed=y) Reaksi amina
sekunder
dengan
HNO2→
kuning

4. Reaksi Khusus Warna merah orange


(min 3) a. Reaksidiazo:
Senyawa dilarutkan dalamHCl 2 N Hcl + 1 ml + NaNo2
dan 1 Ml air ditambah NaNO2 → endanpan merah
kemudian diteteskan larutan β- orange
naftol dalam NaOH terjadi endapan
jingga kemudian merah. Jika β-
naftol diganti dengan α-naftol warna
menjadi merah ungu.
(https://bit.ly/2oEc14i )
1. Zat uji ditambahkan DAB HCL
sehingga warna kuning lama- Sampel +Larutan
lama orange. encer formalin (0,1%-
2. Zat uji ditambahkan reagen 1%)+ H2SO4 (P)
kemudian akan terebntuk Sampel + FeCl3→
warna hijau ungu. merah,kuning,biru dan
3. Zat uji ditambahkan Cu asetat hijau
kemudian aseton hingga
Warna ungu
terbentuk warna violet hitam.
• Reaksi Marquis (Diktat
Kimia Farmasi Analisis 1 10 tetes + reagen
• Reaksi Besi (III) Klorida zwiker 1 + 2 tetes →
ungu

Zat uji ditambahkan 10 tetes reagen


zwiker1 dan 2 tetes reagen zwiker 2
hingga terebntuk warna ungu.

5. Reaksi Kristal
• Reaksi asam
pikrat
minocycline + C6H3N3O7 →
Kristal Sebanyak 1-2 mg
serbuk zat
ditambahkan 1-2 tetes
larutan pereaksi
ditambahkan diatas
kaca objek, dibiarkan
beberapa menit hingga
terbentuk kristal dan
amati dibawah
mikroskop.
(http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/2016-
9/20181240-S33011-
Netty%20Seine.pdf )
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.

Dirjen POM. 2021. Farmakope Indonesia Edisi VI. Depkes RI: Jakarta.

Gallagher, J.C. & MacDougall, C. 2018. Antibiotuc Simplified. 4th ed. Jones & Bartlett Learning.

Nonong, Y.H. Satari, M H. (2021).Tetrasiklin sebagai salah satu antibiotik yang dapat
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus resisten-Metisilin (MRSA). FKG :
Universitas Padjadjar.

Tjay T. H. & Rahardja S, 2008.Obat-obat Penting. Penerbit PT. Elex Media Computindo
kelompok kompas-Gramedia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai