Anda di halaman 1dari 30

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN LEVERAGE PADA


KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN SUBSEKTOR BATUBARA

Usulan Penelitian Ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyusun
Skripsi pada Program Sarjana

Diajukan Oleh:

ODITH LAXMANA WIJAYA

NIM: 1807531214

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2021

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN..................................................................................7
2.1 Kajian Pustaka...........................................................................................7
2.1.1 Teori Dividen Residual...............................................................7
2.1.2 Pertumbuhan Penjualan..............................................................7
2.1.3 Leverage.....................................................................................8
2.1.4 Kebijakan Dividen......................................................................9
2.2 Kerangka Konseptual.................................................................................9
2.3 Hipotesis Penelitian.................................................................................10
2.3.1 Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen.........................10
2.3.2 Leverage dan Kebijakan Dividen.................................................10
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................12
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................12
3.2 Lokasi Penelitian......................................................................................14
3.3 Objek Penelitian.......................................................................................14
3.4 Variabel Penelitian...................................................................................14
3.4.1 Identifikasi Variabel.....................................................................14
3.4.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Penelitian....................................................................................................14
3.5 Jenis dan Sumber Data.............................................................................16
3.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel..................................16
3.7 Metode Pengumpulan Data......................................................................17
3.8 Teknik Analisis Data...............................................................................17
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif.........................................................17
3.8.2 Uji Asumsi Klasik........................................................................18
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda................................................19
3.8.4 Uji Hipotesis................................................................................20

ii
3.8.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)...................................20
3.8.4.2 Uji Koefisien Parsial (Uji F).......................................20
3.8.5 Uji Parsial (Uji t)..........................................................................20
DAFTAR RUJUKAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investasi merupakan kegiatan menanamkan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh return atau keuntungan di masa yang akan

datang. Investasi dapat dilakukan pada aset finansial dan aset nyata. Investasi pada

aset finansial dapat berupa saham, obligasi, dan reksadana. Pihak yang melakukan

aktivitas investasi disebut dengan investor (Azizah et al., 2020). Tujuan utama

seorang investor saham dalam menginvestasikan dananya adalah untuk

memperoleh pendapatan, baik dari selisih harga saham jual terhadap harga beli

(capital gains) maupun pendapatan dividen (dividend yield).

Dilihat dari tingkat keberaniannya mengambil risiko, investor

dikelompokkan dalam investor yang berani mengambil resiko yang tinggi dan

investor yang tidak berani mengambil resiko tinggi. Investor yang tidak menyukai

risiko tinggi akan memilih dividen daripada capital gain di masa depan dan hanya

berorientasi kepada dividen saat ini (Ratnasari & Purnawati, 2019). Sebagian

investor percaya bahwa dividen yang tinggi mencerminkan prospek perusahaan di

masa yang akan datang dan menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik

(Sintyana & Artini, 2018).

Dalam menentukan dividen, setiap perusahaan memiliki kebijakan yang

berbeda. Pada teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dividen

setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain,

dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual) setelah semua usulan investasi

1
2

yang menguntungkan habis dibiayai seperti pembayaran hutang (Wijayanto &

Putri, 2018). Keputusan manajemen perusahaan dalam menetapkan kebijakan

kepemilikan sahamnya disebut kebijakan dividen (Nurchaqiqi & Suryarini, 2018).

Kebijakan dividen adalah keputusan untuk mendistribusikan atau menahan

keuntungan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan (Lembong, 2020).

Kebijakan dividen dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pertumbuhan

penjualan (sales growth) dan leverage. Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan

jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Pertumbuhan

penjualan yang tinggi mencerminkan pendapatan perusahaan yang juga

meningkat. Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode

masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan pada masa yang akan

datang (Hutagalung & Setiawati, 2020). Beberapa hasil penelitian menyatakan

bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen

(Nurwulandari, 2020; Rusli & Sudiartha, 2017). Sebaliknya, beberapa hasil

penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen (Azizah et al., 2020; Evant & Zulvia, 2019; Hutagalung &

Setiawati, 2020).

Selain pertumbuhan penjualan, leverage merupakan salah satu variabel

yang memengaruhi kebijakan dividen. Leverage merupakan suatu keputusan yang

diambil oleh pihak manajemen perusahaan untuk dijadikan modal dalam rangka

mendanai perusahaan dan bagaimana perusahaan menggunakan modal dan utang

untuk membiayai asetnya (Endang et al., 2020; Trisna & Gayatri, 2019). Leverage

menunjukkan kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban


3

finansial dari suatu perusahaan tersebut seandainya perusahaan tersebut

dilikuidasi (Hutagalung & Setiawati, 2020). Besarnya jumlah penggunaan utang

pada struktur modal menunjukkan tingginya jumlah kewajiban yang ditanggung

perusahaan. Jika kewajiban tersebut tinggi maka mengakibatkan semakin kecilnya

dividen yang dibagikan, karena laba yang diperoleh digunakan untuk memenuhi

kewajiban perusahaan (Ratnasari & Purnawati, 2019).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen (Angelia & Toni, 2020; Azhariyah et al., 2021;

Hadian, 2019; Hasana et al., 2017; Pattiruhu & Paais, 2020; Suharmanto et al.,

2019). Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap kebijakan dividen (Azizah et al., 2020; Mohamadi & Amiri,

2016; Monika & Sudjarni, 2017; Pradipta & Handayani, 2020; Rusli & Sudiartha,

2017; Suharmanto et al., 2019; Trisna & Gayatri, 2019). Terdapat penelitian yang

menyebutkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen

(Adityo & Heykal, 2020; Evant & Zulvia, 2019; Hutagalung & Setiawati, 2020).

Perbedaan hasil penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh

pertumbuhan penjualan dan leverage terhadap kebijakan pemberian deviden

kemungkinan disebabkan oleh perbedaan jenis industri yang menjadi obyek

penelitian. Penelitian sebelumnya menggunakan jenis industri barang konsumsi

(Darmayanti & Mustanda, 2016; Evant & Zulvia, 2019), industri manufaktur

(Angelia & Toni, 2020; Monika & Sudjarni, 2017; Nurwulandari, 2020), dan

industri pertambangan (Yoda, 2019). Berbeda dengan penelitian sebelumnya,


4

penelitian saat ini menggunakan sektor pertambangan subsektor batu bara sebagai

obyek penelitian.

Harga dan Produksi Batubara 2016-2019


120

100

80

60

40

20

0
16 r-16 l-16 t-16 -17 r-17 l-17 t-17 -18 r-18 l-18 t-18 -19 r-19 l-19 t-19
n- Ju Oc Jan Ap Ju Oc Jan Ap Ju Oc Jan Ap Ju O c
Ja Ap

Harga Batubara Produksi Batubara

Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan

ekonomi suatu negara karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi

untuk pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sebagai salah satu produsen dan

eksportir batubara terbesar di dunia, investasi pada sektor pertambangan batubara

cukup menjanjikan terlihat dari meningkatnya investasi asing di sektor tersebut.


5

Sumber: https://www.minerba.esdm.go.id/ dan https://modi.esdm.go.id/

Gambar1.1 Perkembangan Harga dan Produksi Batubara 2016-2019

Pada gambar 1.1 diketahui bahwa produksi batubara dari tahun 2016-2019

mengalami peningkatan dan cukup stabil, sedangkan untuk harga batubara dari

2016-2019 mengalami perubahan yang cukup fluktuatif. Perubahan harga

batubara ini disebabkan oleh jumlah produksi dan permintaan terhadap batubara.

Sebaliknya, harga saham pertambangan yang berfluktuasi dipengaruhi hal yang

berbeda, salah satunya kebijakan dividen perusahaan (Simatupang & Sudjiman,

2019).

1.2 Rumusan Masalah

Hasil penelitian sebelumnya terkait pengaruh pertumbuhan penjualan dan

leverage terhadap kebijakan deviden memeroleh hasil yang tidak konklusif. Hal

ini diduga dipengaruhi oleh jenis industri yang dijadikan obyek penelitian.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian saat ini menggunakan jenis

industri pertambangan batu bara sebagai obyek penelitian. Karakteristik industri

batu bara yang berbeda dengan industri barang konsumsi dan manufaktur

mendorong dilakukannya penelitian saat ini sehingga perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1) Apakah pertumbuhan penjualan memengaruhi kebijakan dividen perusahaan

subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2) Apakah leverage memengaruhi kebijakan dividen perusahaan subsektor

batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


6

1.3 Tujuan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal yang

berkaitan dengan rumusan masalah yang telah diajukan:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pertumbuhan penjualan pada

kebijakan dividen perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh leverage pada kebijakan dividen

perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.4 Manfaat

1) Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi

dan bahan literatur untuk penelitian di masa mendatang. Selain itu peneliti

berharap penelitian ini juga dapat memberikan tambahan bukti empiris mengenai

pengaruh pertumbuhan penjualan dan leverage pada kebijakan dividen perusahaan

subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini

diharapkan memberikan kontribusi bagi teori pengelolaan keuangan, khususnya

terkait teori deviden.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh pertumbuhan


7

penjualan dan leverage terhadap kebijakan dividen serta menjadi

tambahan bagi perusahaan dalam melihat kinerja keuangannya.

b) Bagi Investor

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dan informasi yang digunakan sebagai alat bantu untuk investor atau

calon investor dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di

perusahaan subsektor batubara.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori Dividen Residual

Teori dividen residual melibatkan pembayaran sebagian besar atau

seluruh arus kas setelah perusahaan membuat investasi yang diinginkan (Baker &

Smith, 2006). Pada teori dividen residual pembayaran dividen dilakukan setelah

perusahaan membiayai seluruh investasi yang menguntungkan dengan demikian

teori dividen residual merupakan variabel pasif atau ketika adanya peluang

investasi saja yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen (Rachmah & Riduwan,

2019).

Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan

dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata

lain, dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual) setelah semua usulan

investasi yang menguntungkan habis dibiayai (Wijayanto & Putri, 2018).

2.1.2 Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode

masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan

datang. Nilai perusahaan yang tinggi tercermin dalam harga saham yang tinggi,

harga saham yang tinggi pada suatu perusahaan akan menarik investor untuk

menanamkan modal pada perusahaan tersebut dan dapat memicu pertumbuhan

angka penjualan perusahaan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu


9

perusahaan akan semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi

perusahaan. Potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang

menentukan kebijakan dividen (Darmayanti & Mustanda, 2016).

Pertumbuhan perusahaan akan memengaruhi kebijakan dividen dimana

dengan tingkat pertumbuhan yang baik perusahaan tentunya mengalokasikan dana

yang didapat perusahaan untuk berinvestasi sehingga akan mengurangi pembagian

dividen kepada para pemegang saham. Sehingga keuntungan yang diperoleh

perusahaan akan ditahan oleh perusahaan dalam bentuk laba ditahan sehingga

akan mengurangi pembayaran dividen kepada para pemegang sahamnya (Evant &

Zulvia, 2019). Pertumbuhan penjualan dapat dihitung dengan rumus:

(Salest −Salest −1)


SalesGrowth t=
Salest−1

Keterangan:

Salest = Penjualan tahunt

Salest-1 = Penjualan tahun sebelumnya

2.1.3 Leverage

Leverage merupakan suatu ukuran untuk melihat perbandingan antara

utang dan modal sendiri dalam membiayai aset perusahaan. Pada penelitian ini,

leverage diproksikan dengan debt to equity ratio. Rasio ini membandingkan total

utang terhadap total ekuitas perusahaan. Semakin tinggi debt to equity ratio,

semakin tinggi pula jumlah utang perusahaan dalam membiayai asetnya

(Hutagalung & Setiawati, 2020). Leverage dapat dihitung dengan rumus:

Total Debt t
Debt ¿ Equity Ratio¿t =
Total Equity t
10

Keterangan:

Total Debtt = Total utang perusahaan tahunt

Total Equityt = Total ekuitas perusahaan tahunt

2.1.4 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan setelah memperoleh

keuntungan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan

disimpan sebagai laba ditahan (Dhuhri & Diantimala, 2018). Informasi yang

terdapat dalam pengumuman pembagian dividen sebuah perusahaan akan

memberikan sinyal bagi investor mengenai perubahan harga saham. Perusahaan

yang membagikan dividen dianggap telah berkinerja dengan baik dan memperoleh

keuntungan sehingga akan lebih menarik minat investor yang nantinya akan

meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan (Monika & Sudjarni,

2017). Kebijakan dividen dapat dihitung dengan rumus:

Dividend Per Sharet


Dividend Payout Ratio= x 100 %
Earning Per Sharet

2.2 Kerangka Konseptual


2.1 H1
Pertumbuhan Penjualan
(-)
Kebijakan Dividen

Leverage
H2 (+)

Berdasarkan kerangka pemikiran dibatas dijelaskan bahwa variabel-variabel

pertumbuhan penjualan dan leverage memiliki pengaruh pada kebijakan dividen.


11

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen

Teori dividen residual melandasi hipotesis ini, karena kebijakan dividen

dilakukan setelah perusahaan membiayai seluruh investasi yang menguntungkan.

Sales growth menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat meningkatkan

penjualan dibandingkan dengan total penjualan secara keseluruhan. Besarnya

pertumbuhan penjualan sebuah perusahaan akan berpengaruh pada jumlah dana

yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi atau investasi. Jika perusahaan lebih

memfokuskan pada pertumbuhan perusahaan maka kebutuhan dana pun akan

semakin tinggi yang memaksa manajemen membayar dividen yang rendah atau

tidak sama sekali. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan

penjualan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, artinya semakin cepat

pertumbuhan perusahaan, semakin besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk

membiayai perusahaan tersebut sehingga dividen yang dibayarkan rendah

(Nurwulandari, 2020; Rusli & Sudiartha, 2017). Berdasarkan teori dan hasil

penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan:

H1: Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif pada kebijakan dividen

2.3.2 Leverage dan Kebijakan Dividen

Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa

besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya (baik

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Leverage keuangan

perusahaan mengacu pada sejauh mana perusahaan bergantung pada utang.

Semakin banyak pembiayaan utang yang digunakan oleh perusahaan, semakin


12

besar leverage keuangan perusahaan. Kebijakan dividen suatu perusahaan

tentunya dipengaruhi oleh tingkat leverage ini. Jika perusahaan mampu melunasi

utang-utangnya, perusahaan cenderung akan membagikan dividen (Hutagalung &

Setiawati, 2020). Hal ini sesuai dengan teori dividen residual karena kebijakan

dividen dilakukan setelah perusahaan membiayai seluruh investasi yang

menguntungkan habis dibiayai. Beberapa penelitian menyatakan bahwa leverage

berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, artinya jika jumlah leverage turun

maka dividen akan naik. Hal ini mengindikasikan bahwa leverage dapat

mengukur besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham

(Angelia & Toni, 2020; Azhariyah et al., 2021; Hasana et al., 2017; Pattiruhu &

Paais, 2020; Suharmanto et al., 2019). Semakin rendah leverage maka akan

semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan dalam membagikan devidennya,

sehingga rasio pembayaran dividen akan semakin tinggi. Berdasarkan teori dan

hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan:

H2: Leverage berpengaruh positif pada kebijakan dividen


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan

penjualan dan leverage terhadap kebijakan dividen perusahaan batubara sehingga

digunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotetsis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2019)

Adapun desain dalam penelitian ini disajikan pada gambar sebagai berikut.
14

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan dan Leverage Pada Kebijakan


Dividen Perusahaan Subsektor Batubara

Rumusan Masalah Kajian Empiris


Kajian Teoritis:
1. Azizah et al.
Teori Dividen
(2020)
Residual
Tujuan Penelitian 2. Ratnasari &
Purnawati
(2019)
Hipotesis Penelitian: 3. Wijayanto
& Putri
1. Pertumbuhan penjualan
(2018)
berpengaruh negatif pada
kebijakan dividen
2. Leverage berpengaruh
posittif pada kebijakan
dividen

Teknik Analisis Data:


1. Uji Statistik Deskriptif
2. Uji Asumsi Klasik
3. Analisis Regresi Linier Berganda
4. Analisis Determinasi (R2)
5. Uji Koefisien Parsial (uji F)
6. Uji Hipotesis (uji t)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Simpulan dan Saran


15

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2019. Data penelitian diperoleh dari

database osiris.

3.3 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2019) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu objektif,

valid dan reliabel tentang suatu variabel. Objek penelitian ini kebijakan dividen

perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka yang menjadi variabel

dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

terikat (Sugiyono, 2019:69). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan penjualan (dsales) dan leverage (LEV).

2) Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono 2019:69). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen (DEV).

3.4.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel Penelitian

Adapun definisi dari masing-masing variabel dalam penelitian, yaitu sebagai

berikut:
16

1) Pertumbuhan Penjualan (dsales)

Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke

tahun. Data yang digunakan yaitu penjualan yang diterima selama periode 2016-

2019 yang dapat dihitung dengan rumus:

(Salest−Salest −1 )
SalesGrowth=
Salest −1

Keterangan:

Salest = Penjualan tahunt

Salest-1 = Penjualan tahun sebelumnya

2) Leverage (LEV)

Leverage diukur dengan membandingkan antara total utang dengan total

ekuitas pada periode tertentu, selama tahun 2016 – 2019. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut.

Total Debt t
Debt ¿ Equity Ratio¿t =
Total Equity t

Keterangan:

Total Debtt = Total utang perusahaan tahunt

Total Equityt = Total ekuitas perusahaan tahunt

3) Kebijakan Dividen (DEV)

Kebijakan dividen diproksikan dengan dividend payout ratio yang dapat

dihitung dengan membagi earning per share dan dividend per share. Rumus yang

digunakan, yaitu

Dividend Per Sharet


Dividend Payout Ratiot= x 100 %
Earning Per Share t
17

Keterangan:

Dividend Per Sharet = dividen per lembar saham tahunt

Earning Per Sharet = laba per lembar saham tahunt

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dipergunakan dalam yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif

merupakan data yang berbentuk angka, atau data yang berbentuk kualitatif yang

diangkakan (Sugiyono, 2019). Data kuantitatif dalam penelitian adalah data

pertumbuhan penjualan, leverage, dan dividen.

Sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder

merupakan sumber data yang memberikan data secara tidak langsung, seperti

melalui orang lain atau dokumen lain (Sugiyono, 2019). Sumber data sekunder

penelitian ini berupa data yang diperoleh dari data osiris. Data yang digunakan,

yaitu net sales, net debt, total equity, earning per share, dan dividen per share.

3.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2019:126). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2016-2019 yaitu sebanyak 23 perusahaan. Jangka

waktu penelitian ini dilakukan lima tahun terakhir dengan tujuan memperoleh data

terbaru.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi (Sugiyono,

2019:127). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan


18

kriteria tertentu dengan metode non probability sampling dan menggunakan

teknik purposive sampling. Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang membagikan deviden pada periode 2016 – 2019.

Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Batubara

Jumlah perusahaan subsektor batubara terdaftar 2016 – 2020 92


(23 perusahaan x 4 tahun)
Perusahaan subsektor batubara yang membagikan deviden:
Tahun 2016 9
Tahun 2017 9
Tahun 2018 12
Tahun 2019 11
Jumlah perusahaan yang membagikan dividen 41
Jumlah amatan yang menjadi sampel 41

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode observasi non partisipan dengan teknik dokumentasi. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengamati, menganalisis, dan mencatat data osiris perusahaan

subsektor batubara tahun 2016-2019.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik statistik deskriptif merupakan proses transformasi data

penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum

mengenai data yang ada. Analisis statistik deskriptif memberikan deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, skewness (kemencengan), sum, range, dan kurtosis (Ghozali, 2018)


19

atas variabel dalam penelitian, yaitu kebijakan dividen, pertumbuhan penjualan,

dan leverage.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terhadap model regresi linier yang digunakan dilakukan

agar dapat diketahui apakah model regresi baik atau tidak dengan tujuan untuk

mendapatkan suatu keyakinan bahwa persamaan regresi yang telah dihasilkan

memiliki ketepatan estimasi, tidak bias, dan konsisten. Pengujian asumsi klasik

meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas (Ghozali,

2018).

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis yang bertujuan

untuk menguji apakah dalam uji statistik antara variabel terikat dengan

variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Teknik pengujian

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Sample

Kolmogorov- Smirnov Test. Jika terdapat normalitas, maka residual akan

terdistribusi secara normal dan independen (Ghozali, 2018:161).

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) dalam satu

model. Selain itu uji ini juga untuk menghindari kebiasan dalam proses

pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing–masing

variabel independen terhadap variabel dependen.


20

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

Tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance ≤0,10 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10, maka dalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas

yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari

model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2018:107).

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka dikatakan homoskedastisitas. Apabila varian

tidak sama, disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya

heteroskedastisitas pada suatu model dapat diketahui dengan melakukan uji

Glejser. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung gejala

heteroskedastisitas atau memiliki varians yang homogen (Ghozali, 2018:137).

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2018:95) untuk memahami hubungan antar berbagai

variabel, juga memberitahukan arah hubungan antar variabel dependen dengan

variabel independen diperlukan analisis regresi. Berikut merupakan model

persamaan regeresi linear berganda pada penelitian ini:


21

DEV =α + β 1 dSales+ β 2 LEV + e

DEV = Kebijakan dividen

α = Nilai konstanta

β1, β2 = Nilai koefisien regresi variabel independen

dSales = Pertumbuhan penjualan

LEV = Leverage

e = Error term

3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi terletak antara nol dan satu. Koefisien determinasi dapat dilihat

melalui adjusted R2. Nilai adjusted R2 yang kecil menunjukan kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu menunjukan variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2018:97).

3.8.4.2 Uji Koefisien Parsial (Uji F)

Uji koefisien parsial (Uji F) digunakan untuk menilai kelayakan model

regresi sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen secara simultan. Uji F dilakukan dengan melihat signifikansi

pada tabel analisis varians (ANOVA). Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka dapat

dikatakan terdapat model Fit dengan data (Ghozali, 2018:98).


22

3.8.5 Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

variabel independen secara individual dalam menjelaskan variabel dependen

(Ghozali, 2018:98). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 5% (α =

0,05). Penolakan dan penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut:

1) Jika nilai signifikansi t ≤ 0,05, maka hipotesis diterima, artinya variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak, artinya variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


DAFTAR RUJUKAN

Adityo, W., & Heykal, M. (2020). Analysis of the Effect of Profitability,


Liquidity, Leverage and Company Growth Against Dividend Policy in Lq-45
Companies Period 2015-2017. Journal of Applied Finance & Accounting,
7(1), 9–16.

Angelia, N., & Toni, N. (2020). The Analysis of Factors Affecting Dividend
Policy in Food and Beverage Sector Manufacturing Companies Listed in
Indonesia Stock Exchange in 2015-2017. Budapest International Research
and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(2),
902–910. https://doi.org/10.33258/birci.v3i2.918

Azhariyah, A., Witjaksono, A. D., & Hartono, U. (2021). The Effect of


Profitability, Leverage, Liquidity, Size, and Company Growth on the
Dividend Payout Ratio in the Indonesian Capital Market 2013-2018.
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal):
Humanities and Social Sciences, 4(1), 1351–1360.
https://doi.org/10.33258/birci.v4i1.1761

Azizah, A. N., Dewi, R. R., & Siddi, P. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Sales Growth terhadap Kebijakan
Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016-2018). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
20(3), 814. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1017

Baker, H. K., & Smith, D. M. (2006). In search of a residual dividend policy.


Review of Financial Economics, 15(1), 1–18.
https://doi.org/10.1016/j.rfe.2004.10.002

Darmayanti, N., & Mustanda, I. (2016). Pengaruh Pertumbuhan Penjualan,


Jaminan Aset, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Sektor Industri Barang Konsumsi. None, 5(8), 255341.

Dhuhri, R., & Diantimala, Y. (2018). The Influence of Institutional Ownership ,


Individual Ownership, and Managerial Ownership Toward Dividend Payout
Ratio At Non-Financial Companies Registered in Indonesia Stock Exchange
in 2012-2016. International Journal of Social Science and Economic
Research, 3(3), 786–801.

Endang, M. W., Suhadak, S., Saifi, M., & Firdausi, N. (2020). The Effect of
Ownership Structure and Leverage Towards Dividend Policy and Corporate
Values. Journal of Public Administration Studies, 005(01), 1–4.
https://doi.org/10.21776/ub.jpas.2020.005.01.1

Evant, T. S., & Zulvia, Y. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan


dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2012-2017. Jurnal Ecogen, 2(4), 654.
https://doi.org/10.24036/jmpe.v2i4.7843

Ghozali, H. I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS


25 (9th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadian, N. (2019). The influence of profitability and leverage on dividend policy


in the banking sector. International Journal of Innovation, Creativity and
Change, 6(7), 118–129.

Hasana, R., Mardani, R. M., & Wahono, B. (2017). Pengaruh Free Cash Flow,
Profitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2014-2016. E-Jurnal Riset Manajemen, 7(12), 88–102.

Hutagalung, M. B. B., & Setiawati, L. W. (2020). Analisis Pengaruh Laba Bersih,


Sales Growth, Kepemilikan Manajerial, Dan Leverage Terhadap Kebijakan
Dividen. BALANCE: Jurnal Akuntansi, Auditing Dan Keuangan, 16(2), 190–
211. https://doi.org/10.25170/balance.v16i2.1623

Lembong, H. S. (2020). The Effect of Profitability on Dividend Policy in


Indonesian State-Owned Banks. Journal of International Conference
Proceedings, 3(2), 121–130. https://doi.org/10.32535/jicp.v0i0.911

Mohamadi, L. H., & Amiri, H. (2016). Investigation the Effect of Ownership


Structure, Financial Leverage, Profitability and Investment Opportunity on
Dividend Policy. International Journal of Humanities and Cultural Studies,
3(April 20126), 2279–2288.

Monika, N. G. A. P. D., & Sudjarni, L. K. (2017). Pengaruh Likuiditas,


Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana, 7(2), 905. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v7.i02.p13

Nurchaqiqi, R., & Suryarini, T. (2018). The Effect of Leverage and Liquidity on
Cash Dividend Policy with Profitability as Moderator Moderating.
Accounting Analysis Journal, 7(1), 10–16.
https://doi.org/10.15294/aaj.v5i3.18631

Nurwulandari, A. (2020). The Impact of Investment Opportunity Asset, Return on


Assets, and Sales Growth on Dividend Policy: Empirical Analysis of
Manufacturing Companies Listed in the Indonesian Sharia Stock Index
(ISSI) from 2015-2017. International Journal of Islamic Khazanah, 10(1),
34–42. http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ijik/article/view/12514

Pattiruhu, J. R., & Paais, M. (2020). Effect of Liquidity, Profitability, Leverage,


and Firm Size on Dividend Policy. Journal of Asian Finance, Economics and
Business, 7(10), 35–42. https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no10.035

Pradipta, K. D., & Handayani, S. (2020). The Effect of Leverage Towards


Dividend Policy with Creative Accounting as The Mediation Variable.
AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 11(2), 122.
https://doi.org/10.26740/jaj.v11n2.p122-135

Rachmah, O. S., & Riduwan, A. (2019). Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas
Operasi, Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi, 8(1), 1–17.

Ratnasari, P. S. P., & Purnawati, N. K. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,


Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kebijakan
Dividen. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(10), 6179.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i10.p16

Rusli, E., & Sudiartha, G. M. (2017). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage,


Pertumbuhan Perusahaan dan Efektivitas Usaha Terhadap Kebijakan
Dividen. E-Jurnal Manajemen Unud, 6(10), 5348–5376.

Simatupang, R. S., & Sudjiman, L. S. (2019). Pengaruh Profitabilitas dan


Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham (Studi Empiris Perusahaan Sub
Sektor Pertambangan Batubara Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2018-2019). 17–30.

Sintyana, I. P. H., & Artini, L. G. S. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Struktur


Modal, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(2), 757.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i02.p07

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta.

Suharmanto, A., Marlina Widiyanti, H., & Taufik, H. (2019). Analysis of


Financial Performance and Opportunity of Investment on Dividend Policy
with Profitability As Moderating Variable in LQ45 Company Listed In
Indoenesia Stock Exchange. International Journal of Scientific Research and
Engineering Development, 2(1). www.ijsred.com

Trisna, I. K. E. R., & Gayatri, G. (2019). Ukuran Perusahaan Memoderasi


Pengaruh Free Cash Flow dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. E-
Jurnal Akuntansi, 26, 484. https://doi.org/10.24843/eja.2019.v26.i01.p18

Wijayanto, E., & Putri, A. N. (2018). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio
Leverage, Rasio Profitabilitas Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan, 1(2),
105–118. https://doi.org/10.32497/akunbisnis.v1i2.1223

Yoda, T. C. (2019). Analysis of Investment Opportunity Set and Form Size


Towards Dividend Policy on Mining Company Listed in Indonesia Stock
Exchange (Idx) Period 2015 - 2017. Menara Ekonomi, V(2), 111–121.

Anda mungkin juga menyukai