Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Implementasi 1(1)(2021) : 61-64

JURNAL IMPLEMENTASI
http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/ji/index

Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan


Masyarakat Peduli Olahraga

Agus Darmawan1*, Tommy Soenyoto2, Dwi Tiga Putri3, Sulaiman4

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,


1,2,3,4

Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan dengan diadakannya pengabdian ini adalah untuk peningkatan pema-
Diterima 10 November 2020 haman pentingnya kesehatan bagi masyarakat, serta terjadi peningkatan keten-
Disetujui 5 Desember 2020 traman/kesehatan masyarakat. Pengabdian ini dilakukan karena permasalahan
Dipublikasikan Januari 2021
kekurangan gerak (hipokinetik) yang dapat menimbulkan berbagai penyakit
Keywords: degeneratif atau non infeksi seperti jantung koroner, hipertensi, ateroklerosis,
kesehatan; diabetes mellitus, osteoporosis, sakit pinggang, serta gampang lelah. Berdasar-
olahraga; kan permasalahan yang terjadi, maka solusi yang ditawarkan adalah dengan
tekanan darah; dilakukannya pendampingan olahraga di Perum Griya Sekargading Semarang.
BMI Hal ini dilakukan mengingat bahwa hari senin-sabtu warga desa rutin beker-
ja, sehingga waktu yang efektif yaitu dilakukan pada hari libur yaitu minggu.
Olahraga yang dilakukan dapat bervariasi, misalnya senam aerobik, ataupun
olahraga permainan. Hasil dari pengabdian masyarakat didapatkan data rata-
rata hasil pengukuran tekanan darah masuk dalam kategori hipertensi, yaitu
142/80 mmHg. sedangkan data rata-rata Indek Massa Tubuh dalam kategori
obesitas tingkat ringan, yaitu 26.

PENDAHULUAN olahraga digunakan untuk menjaga kesehatan


Olahraga atau gerak badan sudah ada se- tubuh manusia. Olahraga yang dilakukan secara
jak manusia hidup, sebab yang dimaksud den- teratur, terukur, dan sistematis dapat mening-
gan olahraga adalah menggerakkan anggota tu- katkan derajat kesehatan seseorang. Olahraga
buh dengan jangka waktu tertentu dan dengan memiliki peranan penting dalam menjaga kes-
tujuan tertentu. Manusia sejak zaman purba ehatan seseorang, yaitu promotif (peningkatan),
sudah menggerakkan anggota tubuh terutama preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan),
kaki dan tangan agar hidupnya dapat berkelan- dan rehabilitatif (pemulihan).
jutan. Gerakan-gerakan tersebut dapat berupa Olahraga promotif merupakan olahraga
gerakan berjalan atau berlari, menaiki bukit atau yang memiliki peranan dalam meningkatkan
menuruni lembah, melempar atau menangkap, tingkat kebugaran seseorang. Olahraga yang
berenang, menyelam, mengangkat atau memi- dilakukan dengan cara yang benar atau dengan
kul barang, memukul atau menangkis. Gerakan- menggunakan program yang benar akan dapat
gerakan tersebut bertujuan untuk kelangsungan meningkatkan daya tahan paru-jantung, kekua-
hidup manusia. tan dan daya tahan otot, kelentukan, dan mem-
Berbagai gerakan yang dilakukan manu- perbaiki komposisi tubuh. Dengan mening-
sia kemudian diformulasikan sebagai olahra- katnya keempat komponen kebugaran jasmani
ga. Sebagai contoh adalah olahraga jalan kaki, tersebut, maka kebugaran yang berhubungan
olahraga lintas alam, olahraga mendaki bukit, dengan kesehatan juga akan meningkat (Djoko
olahraga bela diri, bulu tangkis, sepakbola, dan Pekik Irianto, 2006: 4).
masih banyak yang lainnya. Seiring dengan per- Olahraga preventif merupakan olahraga
kembangan zaman, olahraga tidak hanya digu- yang memiliki peran dalam mencegah atau me-
nakan untuk dipertandingkan saja, akan tetapi nunda timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.

Corresponding author e-ISSN 2747-0768
Email : agus.putri12@mail.unnes.ac.id
62 Agus Darmawan dkk, Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Masyarakat...

Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang Problematika yang muncul saat ini terkait
ditimbulkan akibat penurunan fungsi organ tu- kebugaran yang berhubungan dengan keseha-
buh akibat proses penuaan, misalnya diabetes tan adalah pergeseran pola hidup yang bekerja
melitus, hipertensi, jantung koroner dan rema- secara dinamis menjadi jarang bekerja, yang di-
tik sendi (H.Y.S Santoso Giriwijoyo & Dikdik tengarai menjadi penyebab menurunnya kebu-
Zafar Sidik, 2012:249). Meskipun demikian, pe- garan jasmani. Hal ini juga terjadi di masyara-
nyakit infeksi atau menular pun dapat tercegah kat Perum Griya Sekargading Semarang. Perum
karena adanya efek olahraga pada peningkatan Griya Sekargading Semarang merupakan sebuah
daya tahan tubuh seseorang. pedesaan yang terletak di wilayah teritorial Ke-
Olahraga kuratif merupakan olahraga camatan Gunungpati di Kota Semarang. Warga
yang memiliki peran dalam pengobatan ter- di Perum Griya Sekargading Semarang masih
hadap penyakit degeneratif. Berbeda dengan menjunjung tinggi budaya gotong-royong dan
olahraga preventif yang hampir meliputi semua silaturahmi dengan warga sekitar. Selain itu, di
penyakit, peran penyembuhan pada olahraga Perum griya Sekargading Semarang merupakan
hanya terbatas pada beberapa penyakit, teruta- warga dengan usia aktif bekerja. Agama yang
ma penyakit degeneratif. Akan tetapi olahraga dianut mayoritas warga Perum Griya Sekarga-
tidak dapat berdiri sendiri, melainkan bersifat ding Semarang adalah islam. Oleh karena itu,
komplementer dengan usaha kuratif yang lain, sering juga dilakukan pengajian-pengajian un-
misalnya pengaturan makan dan pengobatan tuk memperkuat kerohanian warga desa Perum
konvensional yang telah terbukti peranannya. Griya Sekargading Semarang.
Olahraga Rehabilitatif merupakan olah- Problematika yang muncul saat ini terkait
raga yang memiliki peran dalam pemulihan dari kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
suatu penyakit. Program latihan pada olahraga adalah pergeseran pola hidup yang bekerja seca-
rehabilitatif pada dasarnya tidak berbeda den- ra dinamis menjadi jarang bekerja, yang diten-
gan olahraga kuratif. Pertimbangan saat me- garai menjadi penyebab menurunnya kebugaran
mulai progam latihan adalah memulai dengan jasmani. Hal ini merupakan dampak negatif
takaran sangat rendah karena dilakukan segera yang muncul akibat dari semakin lajunya per-
setelah penderita membaik dari sakitnya. Titik kembangan teknologi. Orang berlomba-lomba
tekan olahraga rehabilitatif adalah penanggu- menciptakan berbagai peralatan serba otomatis
langan stres pada penderita. Sebagian besar pen- dan canggih untuk menggantikan hampir semua
derita mengalami stres, baik stres sebagai latar- tugas manusia. Orang yang mulanya harus be-
belakang penyakit maupun stres sebagai akibat kerja secara fisik, misalnya seseorang berangkat
penyakit. Selain itu, olahraga rehabilitatif juga kerja ke kantor dengan berjalan kaki, digantikan
bisa memulihkan seseorang setelah terkena sua- dengan peran motor atau mobil sehingga me-
tu penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, nyebabkan seseorang cenderung statis kurang
penyakit respirasi, diabetes mellitus, stroke, os- kerja fisik dan bermalas-malasan (sedentary).
teoporosis, dan obesitas (Frontera, W. R., Slovik Problematika ini terjadi di lingkungan
D. M., & Dawson, D. D., 2006: 117-265). warga Perum Griya Sekargading Semarang Ke-
Olahraga memang banyak manfaatnya, camatan Gunungpati Semarang. Dengan sema-
diantaranya adalah peningkatan status kebuga- kin meningkatnya teknologi, peran kondisi fisik
ran jasmani seseorang. Kebugaran jasmani me- warga Perum Griya Sekargading Semarang su-
rupakan kemampuan seseorang untuk melaku- dah mulai digantikan oleh peran mesin. Dulunya
kan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul para ibu-ibu pergi ke pasar dengan jalan kaki,
kelelahan yang berlebihan sehingga masih bisa sekarang sudah beralih dengan bantuan mesin
menikmati waktu luangnya. Kebugaran sendiri yaitu motor atau mobil angkutan. Bapak-bapak
menurut Djoko Pekik Irianto (2006:3) dibeda- yang bekerja mayoritas sebagai pegawai kantor.
kan menjadi tiga, yaitu 1) kebugaran statis, yai- Problematika ini juga diperparah lagi dengan
tu keadaan seseorang yang bebas dari penyakit kecanduannya anak-anak di Perum Griya Se-
atau cacat; 2) kebugaran dinamis, yaitu kemam- kargading Semarang dengan permainan (game)
puan seseorang bekerja secara efisien yang tidak di Handphone (HP). Keadaan ini menyebabkan
memerlukan keterampilan khusus, misalnya terjadinya kekurangan gerak (hipokinetik) yang
berjalan, berlari, melompat, atau mengangkat; dapat menimbulkan berbagai penyakit degene-
3) kebugaran motoris, yaitu kemampuan seseo- ratif atau non infeksi seperti jantung koroner,
rag bekerja secara efisien yang menuntut kete- hipertensi, ateroklerosis, diabetes mellitus, os-
rampilan khusus. teoporosis, sakit pinggang, serta gampang lelah.
Jurnal Implementasi 1(1) (2021): 61-64 63

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN


Prosedur kerja guna mendukung realisa- Pengabdian kepada masyarakat dengan
sinya solusi yang ditawarkan yaitu dengan di- judul peningkatan kualitas kesehatan masya-
lakukannya pemberdayaan masyarakat peduli rakat pendampingan masyarakat peduli olah-
Olahraga yang ditawarkan nantinya bervariasi raga telah terlaksana dengan berbagai kegiatan,
tiap minggunya, seperti jalan sehat, senam ae- diantaranya yaitu: 1) Pengukuran tinggi badan
robik, ataupun olahraga permainan. Hal ini di- dan berat badan, 2) Pengukuran tekanan darah,
lakukan agar tidak terjadi kejenuhan bagi warga 3) Konsultasi kesehatan dan olahraga, dan 4)
perumahan dalam melakukan pendampingan Pendampingan olahraga.
olahraga ini. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah
Selain pendampingan olahraga, konsulta- dilakukan kepada warga Perum Griya Sekarga-
si tentang status kesehatan juga dilakukan. Kon- ding Semarang, maka didapat data IMT dan Te-
sultasi ini dapat berupa konsultasi Indeks Massa kanan Darah sebagai berikut.
tubuh serta olahraga yang cocok sesuai status
kesehatan. Alat yang digunakan untuk konsul- Tabel 1. Hasil pengukuran Tinggi Badan, Berat
tasi status kesehatan ini menggunakan Tensime- Badan dan Tekanan Darah
ter Digital untuk mengukur tekanan darah, serta Variabel Rata-rata Hasil Pengukuran
timbangan berat badan digital untuk mengukur Tinggi Badan 149,7 cm
berat badan dan meteran untuk mengukur ting-
Berat Badan 58,2 kg
gi badan.
Peran mitra dalam kegiatan ini adalah se- IMT 26
bagai koordinator yang bertanggung jawab un- Tekanan Darah 142/80 mmHg
tuk menggerakkan warga Perum Griya Sekar Ga- Sumber: data pengabdian, 2019
ding Semarang untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain Berdasarkan hasil dari pengukuran dan
itu, Mitra pengabdian kepada masyarakat akan evaluasi hasil pengukuran, dilakukan konsul-
selalu ikut membantu dalam kegiatan pengab- tasi tentang bagaimana mengatasi hal tersebut
dian kepada masyarakat yang dilakukan di desa serta gaya hidup, olahraga, dan nutrisi apa yang
yang dipimpinnya. cocok bagi penderita obesitas atau tekanan da-
Rencana kegiatan pengabdian kepada rah tinggi. Selain melakukan pengukuran status
masyarakat dapat dijabarkan sebagai berikut: kesehatan, pendampingan olahraga juga dila-
1. Tahap Persiapan kukan sebagai wujud pelaksanaan pengabdian
a. Mengurus surat-surat perijinan pelaksa- kepada masyarakat ini. Pendampingan olahraga
naan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah olahraga permainan bagi
b. Menyiapkan materi dan perlengkapan bapak-bapak atau pria di Perum Griya Sekarga-
yang diperlukan serta tenaga pembantu ding Semarang.
yang diperlukan Berikut ini merupakan norma tekanan
2. Tahap pelaksanaan darah yang akan dijadikan acuan dalam men-
a. Tim pelaksana pengabdian kepada ma- gevaluasi hasil pengukuran tekanan darah yang
syarakat memberikan penjelasan secara telah dilakukan.
umum tentang pelaksanaan pengabdian
ini Tabel 2. Norma Tekanan Darah
b. Tim pelaksana melakukan pendampingan Kelompok
Normal Hipertensi
olahraga pada hari minggu pagi Umur
c. Tim pelaksana dengan dibantu mahasiswa 20-45 tahun < 120-125/75-80 > 135/90
melakukan pelayanan kesehatan mmHg mmHg
d. Tim pelaksana mengawasi dan memantau 45-60 tahun < 135-140/85 > 140/90-
dalam pelaksanaan pengabdian masyara- mmHg 160/95 mmHg
kat > 60 tahun 150/85 mmHg > 160/90
3. Tahap pelaporan mmHg
a. Menyusun laporan akhir pengabdian ke-
pada masyarakat Berdasarkan pada hasil pemeriksaan te-
b. Membuat atau memantau luaran yang te- kanan darah maka didapat rata-rata hasil pen-
lah direncanakan gukuran tekanan darah yaitu 142/80 mmHg
yang berarti kategori hipertensi. Pengkategori-
an ini dilakukan dengan memperhatikan norma
64 Agus Darmawan dkk, Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan Masyarakat...

pada tabel 7 di atas dan rata-rata umur peserta Pendampingan olahraga minggu ke-3
pelayanan kesehatan yaitu 55 tahun. walaupun Kegiatan pengabdian pada masyarakat
rata-rata hasil pemeriksaan Tekanan darah ma- tentang pendampingan olahraga pada perte-
suk kategori hipertensi, tetapi terdapat 25 pe- muan ketiga (minggu ke-3) adalah jalan sehat.
serta pelayanan kesehatan yang masuk dalam Pendampingan ini dilakukan pada tanggal 4
kategori tekanan darah normal. Hal ini terjadi Agustus 2019 yang bertempat di Area Kompleks
karena dalam memasukkan hasil pemeriksaan Perumahan.
ke dalam norma penilaian berdasarkan umur
peserta pelayanan kesehatan. Pendampingan olahraga minggu ke-4
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
Tabel 3. Norma Indek Massa Tubuh tentang pendampingan olahraga pada pertemu-
an keempat (minggu ke-4) adalah pendampin-
Kategori IMT
gan dengan olahraga senam aerobik. Pendam-
Kekurangan berat <17,0
pingan ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus
badan tingkat berat
Kurus 2019 yang bertempat di Open Space Perum Griya
Kekurangan berat 17,00-18,4 Sekargading. Pada kegiatan ini merupakan pun-
badan tingkat ringan cak kegiatan, karena kegiatan ini hanya ber-
Normal 18,5-25,0 langsung 4 kali pertemuan saja. Pada kegiatan
Kelebihan berat badan 25,1-27,0 pendampingan yang keempat ini antusian war-
tingkat ringan ga sangat terlihat sekali terutama ibu-ibu yang
Obesitas
Kelebihan berat badan >27,0 senang sekali terhadap olahraga senam aerobik.
tingat berat
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat
dilakukan, maka didapat rata-rata tinggi badan dengan judul “Peningkatan Kualitas Kesehatan
peserta pelayaan kesehatan yaitu 149,7 cm, rata- Masyarakat Melalui Pemberdayaan Masyarakat
rata berat badan yaitu 58,2 kg, serta rata-rata Peduli Olahraga Bagi Warga Perum Griya Sekar
Indek Massa Tubuh yaitu 26. rata IMT peser- Gading Semarang” dapat disimpulkan sebagai
ta pelayanan kesehatan masuk dalam kategori berikut:
obesitas (kelebihan berat badan tingkat ringan). 1. Status kesehatan warga Perum Griya Sekar
Pendampingan olahraga yang dilakukan ada- Gading Semarang yang mengikuti kegiatan
lah olahraga permainan seperti woodball, serta ini masuk dalam status kategori obesitas
olahraga senam aerobik. (kelebihan berat badan tingkat ringan) yaitu
dengan IMT 26.
Pendampingan olahraga minggu ke-1 2. Status Tekanan darah warga Perum Griya
Kegiatan pengabdian pada masyarakat Sekar Gading Semarang yang mengikuti ke-
tentang pendampingan olahraga pada pertemu- giatan ini masuk dalam status kategori hiper-
an pertama (minggu ke-1) adalah pendampin- tensi yaitu 142/80 mmHg.
gan dengan olahraga permainan yaitu sosialisasi 3. Antusiasnya warga Perum Griya Sekar Ga-
permainan woodball. Pendampingan ini dilaku- ding Semarang dalam mengikuti kegiatan
kan pada tanggal 21 Juli 2019 yang bertempat di pendampingan olahraga ini, yang menanda-
Lapangan open space. Berdasarkan dari bany- kan kegiatan ini telah berhasil menyadarkan
aknya jumlah peserta yang datang, merupakan warga tentang pentingnya berolahraga.
permulaan yang bagus untuk pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pendampingan olahraga minggu ke-2 Djoko Pekik Irianto. 2006. Bugar dan sehat dengan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat berolahraga. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
tentang pendampingan olahraga pada pertemu- Frontera, W. R., Slovik D. M., & Dawson, D. D (Eds).
2006. Exercise in rehabilitation medicine, 2nd
an kedua (minggu ke-2) adalah pendampingan
ed.
dalam hal pengukuran status kesehatan. pada H.Y.S. Santoso Giriwijoyo & Dikdik Zafar Sidik. 2012.
pertemuan ke-2 ini dilaksanakan kegiatan pen- Ilmu faal olahraga (fisiologi olahraga). Band-
gukuran tinggi badan dan berat badan, pengu- ung: PT Remaja Rosdakarya.
kuran tekanan darah, serta konsultasi keseha- H.Y.S. Santoso Giriwijoyo & Dikdik Zafar Sidik. 2012.
tan dan olahraga. Kegiatan dilaksanakan pada Ilmu kesehatan olahraga. Bandung: PT Remaja
tanggal 12 Juli 2019 yang bertempat di Lapangan Rosdakarya.
Open Space.

Anda mungkin juga menyukai