1 SM
1 SM
The Global Reporting Initiative (GRI) applies the principle of materiality in the process of
determining the aspects to be disclosed in the entity’s sustainability report. This principle has just
begun to be applied in the GRI 4 sustainability report-ing guidelines. In this article, the researcher
wishes to identify the differences bet-ween the reporting guideline frameworks before and after the
application of mate-riality principles, as well as the different aspects expressed in the sustainability
report years before and after the introduction of the principle of materiality. This research uses the
framework of sustainability reporting and sustainability report of Perusahaan Gas Negara. The data
analysis technique used is qualitative data analy-sis, following the concept of Spradley (1980). The
results of the identification show that there are 44 aspects expressed in the sustainability report prior
to the appli-cation of the principle of materiality but not disclosed in the sustainability report after
the application of the principle of materiality.
Keywords: Sustainability report, sustainability reporting guidelines, materiality principles.
Langkah selanjutnya, setelah selesai meng- analisis tema dilakukan dengan membuat perta-
identifikasi aspek apa saja yang diungkapkan nyaan dalam bentuk kuesioner. Kuisioner digu-
pada laporan keberlanjutan Perusahaan Gas nakan untuk membahas aspek yang diung-
Negara, dilakukan perbandingan antara laporan kapkan pada laporan keberlanjutan Perusahaan
keberlanjutan sebelum menerapkan prinsip ma- Gas Negara sebelum penerapan prinsip mate-
terialitas dan setelah menerapkan prinsip rialitas (tahun 2011 dan 2012), namun tidak
materialitas. Laporan keberlanjutan Perusahaan diungkapkan secara menyeluruh pada laporan
Gas Negara tahun 2011 dan 2012 belum mene- keberlanjutan setelah penerapan prinsip mate-
rapkan prinsip materialitas terkait pemilihan rialitas (tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016).
aspek, namun untuk tahun 2013 sampai tahun Kuisioner memiliki tujuan untuk menanyakan
2016, Perusahaan Gas Negara menerapkan prin- pendapat dan penilaian responden akan penting
sip materialitas. Jadi, bisa disimpulkan bahwa atau tidaknya aspek tersebut diungkapkan oleh
perbandingan yang akan dilakukan, merupakan Perusahaan Gas Negara sebagai kacamata
perbandingan antara hasil identifikasi aspek pembaca yang butuh informasi terkait tanggung
pada laporan keberlanjutan tahun 2011 dan 2012 jawab perusahaan. Kuesioner diberikan kepada
dengan laporan keberlanjutan tahun 2013, 2014, dosen sebagai perwakilan akademis, dan auditor
2015 dan 2016. sebagai perwakilan praktisi.
Perbandingan antara aspek pada laporan
keberlanjutan sebelum dan setelah penerapan Teknik Pengujian Data
prinsip materialitas dalam pemilihan aspek Dalam menetapkan keabsahan data, Moleong
dilakukan dengan cara, peneliti melihat apakah (2014) menentukan empat kriteria teknik peme-
ada aspek yang diungkapkan pada laporan riksaan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),
keberlanjutan sebelum penerapan prinsip mate- keteralihan (transferability), kebergantungan
rialitas (tahun 2011 dan 2012) namun aspek (dependability), dan kepastian (confirmability).
terkait tersebut tidak diungkapkan pada laporan Derajat kepercayaan memiliki tujuan melaksa-
keberlanjutan setelah penerapan prinsip mate- nakan proses bertanya dan mencari tahu jawaban
rialitas (tahun 2013 sampai 2016). Hal ini terhadap pertanyaan penelitian sehingga tingkat
berlaku jika kerangka pedoman pelaporan kepercayaan penemuan dapat dicapai. Pada pe-
keberlanjutan sama sama mengatur terkait aspek nelitian ini, peneliti melakukan proses penda-
tersebut melalui indikatornya. Proses ini dapat laman dan pemahaman berulang, pada pedoman
dilakukan dengan dibantu tabel 3.2 yang telah pelaporan keberlanjutan dan standar keberlan-
diisi sebelumnya. Peneliti dapat mengidenti- jutan, untuk dapat menemukan jawaban dari
fikasi di setiap baris yang ada pada tabel 3.2. pertanyaan penelitian, terkait perbedaan antara
Aspek pada baris yang sama menunjukkan ketiga pedoman yang diteliti. Peneliti juga mela-
tujuan aspek yang sama. kukan pendalaman dan pemahaman berulang,
pada laporan keberlanjutan Perusahaan Gas Ne-
4) Analisis Tema (Discovering Themes) gara, untuk dapat menjawab pertanyaan pene-
Analisis tema merupakan upaya untuk mencari litian, terkait mengidentifikasi aspek yang di-
benang merah dari hasil analisis domain, takso- ungkapkan pada laporan keberlanjutan Perusa-
nomi, dan komponensial. Pada penelitian ini haan Gas negara tahun 2011 sampai 2016.
Kriteria keteralihan sebagai persoalan empi- Secara umum, kerangka inti dari pedoman
ris yang bergantung pada persamaan antara kon- pelaporan keberlanjutan versi lama dan versi
teks pengirim dan penerima, sehingga peneliti baru ini masih sama. Pedoman ini terdiri atas
harus mencari dan mengumpulkan kejadian pembuka berupa pengenalan terkait profil orga-
empiris tentang kesamaan konteks. Peneliti juga nisasi yang kemudian diikuti pengungkapan
harus bertanggung jawab menyediakan data mengenai ekonomi, lingkungan dan sosial.
deskriptif secukupnya untuk membuat kepu- Secara lebih rinci, terdapat berbagai aspek yang
tusan. Kriteria kebergantungan yang merupakan ditambahkan untuk menambah detailnya pedo-
substitusi istilah reliabilitas, dimana dilakukan man pelaporan ini dan juga berbagai aspek yang
replikasi studi. Reliabilitas tercapai jika dilaku- digabungkan atau dihilangkan.
kan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi Dimulai dari bagian profil, pada GRI 3.1
yang sama dan hasilnya secara esensial sama profil dikelompokkan menjadi lima kategori
(Moleong, 2014). yaitu strategi dan analisis; profil organisasi;
Penelitian ini peneliti dibantu oleh parameter Laporan; tata kelola, komitmen, dan
seorang mahasiwa Magister Akuntansi Uni- perjanjian; dan pendekatan manajemen dan
versitas Gadjah Mada. Dia akan melakukan indikator kinerja. Pada GRI 4 bagian profil
analisa data dengan teknik analisa data yang mengalami perubahan menjadi bagian pengung-
sama dengan yang peneliti lakukan, serta dengan kapan standar umum. Pengungkapan standar
data yang sama dengan data yang peneliti umum ini dikelompokkan menjadi tujuh bagian.
gunakan. Terakhir kriteria kepastian yang ber- Kategori pendekatan manajemen dan indikator
asal dari konsep objektivitas. Sesuatu objektif kinerja yang sebelumnya di GRI 3.1 dimasukkan
atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa kepada bagian profil, namun pada GRI 4 dima-
orang terhadap pandangan, pendapat dan pene- sukkan kepada standar khusus yang melebur
muan seseorang. Jadi, objektivitas-subjektivitas- dengan kategori ekonomi, lingkungan dan sosi-
nya suatu hal bergantung pada orang seorang al. Pada GRI 4 juga ditambahkan tiga kategori di
(Moleong, 2014). Pada penelitian ini, objekti- pada pengungkapan standar umum ini, yaitu
vitas bisa didapatkan berdasarkan data kuisioner aspek material dan boundary teridentifikasi,
yang diperoleh dari beberapa responden. Res- keterlibatan pemangku kepentingan, dan etika
ponden akan memberikan pendapat berupa peni- dan integritas. Aspek material dan boundary ter-
laian pada berbagai aspek yang ditemukan pene- identifikasi, dan keterlibatan pemangku kepen-
liti pada langkah ketiga teknik penelitian ini. tingan yang merupakan kategori tambahan,
sebelumnya telah ada pada pedoman GRI 3.1
HASIL PENELITIAN DAN namun digabung dengan kategori lainnya dan
PEMBAHASAN belum berdiri sendiri. Kategori etika dan integ-
Analisis Domain (Domain Analysis) ritas sebagai sesuatu yang baru dalam pedoman
Analisis domain dilakukan untuk memperoleh pelaporan keberlanjutan, untuk pedoman yang
gambaran umum dan menyeluruh tentang objek lebih baik. Pada Standar GRI, kategori di bagian
penelitian. Penelitian ini dimulai dengan mela- pengungkapan umum tidak mengalami peruba-
kukan identifikasi untuk memperoleh gambaran han jika dibandingkan dengan kategori pada
umum pedoman pelaporan keberlanjutan. Pene- pengungkapan standar umum pedoman GRI 4.
liti menemukan berbagai kategori yang ada pada Bagian kedua pedoman yang merupakan
pedoman pelaporan keberlanjutan GRI-3.1, inti dari laporan keberlanjutan, pada pedoman
GRI-4 dan Standar GRI. Kategori yang ada pada pelaporan GRI 3.1 dikelompokkan menjadi
pedoman pelaporan keberlanjutan secara umum enam bagian, sedangkan pada pedoman GRI 4
sama, namun terdapat perbedaan pengelompok- dan Standar GRI hanya dikelompokkan menjadi
kan yang dibuat di pedoman terbaru selanjutnya. tiga bagian saja, yaitu kategori ekonomi, lingku-
Secara umum, pedoman pelaporan keberlan- ngan dan sosial. Kategori hak asasi manusia,
jutan terdiri atas profil dan strategi organisasi, masyarakat dan tanggung jawab produk yang
kemudian dilanjutkan penjelasan mengenai sebelumnya pada pedoman GRI 3.1 berdiri sen-
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang diri, pada pedoman GRI 4 dan pedoman Standar
dilakukan perusahaan terkait. GRI dimasukkan ke dalam kategori sosial.
Analisis Taksonomi (Taxonomic Analysis) pedoman GRI 3.1 tidak sama secara detail
Analisis taksonomi dilakukan setelah mengeta- dengan pedoman GRI 4 dan Standar GRI,
hui domain yang ada pada penelitian. Domain namun secara umum aspek dan indikator yang
itu selanjutnya dijabarkan menjadi lebih rinci dimiliki hampir sama dengan sedikit perbedaan
untuk mengetahui struktur internalnya. Pada yang tidak terlalu berarti. Penjelasannya akan
penelitian ini, setelah diketahui kategori pada dibahas sebagai berikut.
setiap pedoman pelaporan keberlanjutan GRI Pembahasan dimulai pada bagian pengenalan
3.1, GRI 4, dan Standar GRI, dilakukan perusahaan. Indikator yang menjelaskan menge-
identifikasi aspek yang ada pada masing masing nai struktur operasi diatur oleh pedoman GRI 3
kategori pada pedoman pelaporan keberlanjutan namun hal ini dihilangkan pada pedoman GRI 4
tersebut. dan Standar GRI. Pada pedoman GRI 4 terdapat
indikator G4-12 dan pada Standar GRI indikator
Perbedaan Aspek antara Pedoman Pelapo-ran 102-9, tentang rantai pasokan. Indikator ini
Keberlanjutan GRI 3.1, GRI 4 dan Standar GRI. sebelumnya tidak ada pada pedoman GRI 3.1.
Aspek dalam pedoman pelaporan keberlanjutan Indikator rantai pasokan ditambahkan pada GRI
merupakan penjelasan lebih lanjut dari kategori 4 di kategori profil organisasi, dan hal ini diper-
utama pedoman tersebut. Aspek juga akan tahankan pada Standar GRI. Informasi mengenai
dijelaskan lebih lanjut oleh indikator indikator karyawan dan pekerja lainnya diwakilkan oleh
yang dimiliki oleh masing masing aspek indikator G4-10 pada pedoman GRI 4 dan
tersebut. Indikator membantu para penyusun indikator 102-8 pada Standar GRI , yang juga
dalam menyiapkan laporan keberlanjutan. Pada masuk ke dalam kategori pengungkapan umum.
lampiran 4 ditampilkan perbedaan aspek dan Berbeda dengan pedoman GRI 3.1, informasi
indikator antara pedoman pelaporan keberlan- mengenai karyawan digabungkan saja pada
jutan GRI 3.1, GRI 4 dan Standar GRI yang kategori sosial.
lengkap. Aspek dan indikator yang ada pada
Tabel 4. 1 Perbedaan Aspek antara Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI 3.1, GRI 4 dan Standar
GRI.
Standar
Pengungkapan GRI 3.1 GRI 4
GRI
Struktur Operasi Ada Tidak ada Tidak Ada
Rantai Pasokan Tidak ada Ada Ada
Proses Pelimpahan Otoritas Tidak ada Ada Ada
Evaluasi Kinerja Badan Tata Kelola Tertinggi Tidak ada Ada Ada
Remunerasi dan Insentif Tidak ada Ada Ada
Strategi dan Perencanaan mengelola lingkungan masa Ada Tidak Ada Tidak Ada
depan
Dampak Transportasi pada Lingkungan Ada Ada Tidak Ada
Mekanisme Pengaduan Masalah Tidak Ada Ada Tidak Ada
Penilaian Lingkungan Pemasok Tidak Ada Ada Ada
Asesmen pemasom atas ketenagakerjaan Tidak Ada Ada Tidak Ada
Operasi yang telah direviuw dampak HAM Ada Ada Tidak Ada
Pencegahan dampak negatif aktual terhadap masyarakat Ada Tidak Ada Tidak Ada
lokal
Nilai Moneter denda yang signifikan Ada Ada Tidak Ada
Penilaian sosial pemasok baru Tidak Ada Ada Ada
Tabel 4. 1 Perbedaan Aspek antara Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI 3.1, GRI 4 dan Standar
GRI.
Standar
Pengungkapan GRI 3.1 GRI 4
GRI
Mekanisme pengaduan dampak terhadap masyarakat Tidak Ada Ada Tidak Ada
Pembahasan dimulai pada bagian pengenalan ekonomi tidak ada aspek yang berbeda antar
perusahaan. Indikator yang menjelaskan menge- edisi pedoman ini. Pada bagian lingkungan,
nai struktur operasi diatur oleh pedoman GRI 3 terdapat hal yang disayangkan pada pedoman
namun hal ini dihilangkan pada pedoman GRI 4 terbaru, bahwa pada pedoman GRI 3.1 telah
dan Standar GRI. Pada pedoman GRI 4 terdapat memperhatikan bagaimana strategi, kegiatan sa-
indikator G4-12 dan pada Standar GRI indikator at ini, dan perencanaan organisasi di masa depan
102-9, tentang rantai pasokan. Indikator ini dalam mengelola dampak pada lingkungan. Na-
sebelumnya tidak ada pada pedoman GRI 3.1. mun, hal ini dihilangkan pada pedoman GRI 4
Indikator rantai pasokan ditambahkan pada GRI dan Standar GRI, padahal ini merupakan suatu
4 di kategori profil organisasi, dan hal ini diper- indikator yang juga diperlukan pembaca dalam
tahankan pada Standar GRI. Informasi mengenai memahami tindakan organisasi. Masih pada
karyawan dan pekerja lainnya diwakilkan oleh kategori lingkungan, hal terkait dampak trans-
indikator G4-10 pada pedoman GRI 4 dan portasi kepada lingkungan dan jumlah investasi
indikator 102-8 pada Standar GRI , yang juga untuk lingkungan menjadi perhatian pada
masuk ke dalam kategori pengungkapan umum. pedoman GRI 3.1 dan GRI 4. Namun, pada edisi
Berbeda dengan pedoman GRI 3.1, informasi terbarunya Standar GRI, hal ini dihilangkan dan
mengenai karyawan digabungkan saja pada tidak dijelaskan melalui indikator lagi. Hal
kategori sosial. terkait mekanisme pengaduan masalah lingku-
Hal terkait tata kelola, informasi mengenai ngan yang diajukan dan diselesaikan hanya ada
proses pelimpahan otoritas atau wewenang pada pedoman GRI 4 dan dihilangkan pada
diatur oleh GRI 4 melalui indikator G4-35 dan pedoman terbarunya Standar GRI. Terakhir
oleh Standar GRI melalui indikator 102-19. pedoman ini melakukan perbaikan dengan
Pedoman GRI 3.1 belum ada mengatur indikator menambahkan penilaian lingkungan pemasok
terkait bagaimana proses pelimpahan otoritas pada pedoman GRI 4 dan Standar GRI, yang
ini. Kompetensi dan evaluasi kinerja badan tata sebelumnya tidak ada diperhatikan pada GRI
kelola tertinggi menjadi satu aspek pada kategori 3.1.
tata kelola GRI 4 dan Standar GRI, namun GRI Bagian ketiga, terkait kategori sosial.
3.1 belum menyiapkan aspek terkait hal ini di Pedoman GRI 4 membuat inovasi dengan
dalam pedomannya. Peran badan tata kelola mengatur aspek asesmen pemasok atas praktik
tertinggi dalam mengevaluasi kinerja ekonomi, ketenagakerjaan dan mekanismen pengaduan
lingkungan, dan sosial juga menjadi satu aspek masalah ketenagakerjaan, namun aspek ini
pada kategori tata kelola GRI 4 dan Standar GRI, dihilangkan kembali pada pedoman terbaru
namun GRI 3.1 belum menyiapkan aspek terkait Standar GRI. Standar GRI juga menghilangkan
hal ini. Remunerasi dan insentif menjadi suatu aspek asesmen terkait persentase operasi yang
aspek yang cukup banyak menyita perhatian telah melakukan reviu atau asesmen dampak hak
pedoman GRI 4 dan Standar GRI dengan enam asasi manusia, serta aspek terkait mekanisme
indikator yang menjelaskan terkait hal tersebut. dalam pengaduan masalah hak asasi manusia,
Pedoman GRI 3.1 hanya membahas hal ini yang sebelumnya ada pada pedoman GRI 3.1
dengan satu indikator yang hanya membahas dan GRI 4. Terkait dengan masyarakat lokal,
hubungan kompensasi dan kinerja, tanpa GRI 3.1 mengatur tindakan pencegahan akan
membahas bagaimana proses dalam menentukan dampak negatif aktual terhadap masyarakat
remunerasi, rasio kompensasi dan remunerasi lokal, mengatur bagaimana posisi organisasi
yang diberikan. dalam kebijakan publik, namun indikator ini
Pembahasan selanjutnya kita lihat pada dihilangkan pada pedoman GRI 4 dan Standar
pengungkapan standar khusus pedoman pelapo- GRI.
ran keberlanjutan berbagai edisi ini. Pada bagian
Pada bagian aspek kepatuhan, Standar GRI dalam laporan keberlanjutan Perusahaan Gas
menghilangkan indikator yang menjelaskan nilai Negara. Hasil dari identifikasi tersebut ditam-
moneter denda yang signifikan, jumlah total pilkan pada lampiran 4 beserta halaman dimana
sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan aspek terkait ditemukan pada laporan keber-
terhadap undang-undang dan peraturan, yang lanjutan.
sebelumnya telah diatur dalam pedoman GRI Perubahan penerapan prinsip materialitas ter-
3.1 dan GRI 4. Dibalik semua hal yang jadi pada pedoman pelaporan keberlanjutan GRI
dihilangkan pada Standar GRI , aspek penilaian 4, sehingga laporan keberlanjutan yang dibuat
sosial pemasok yang baru ada di GRI 4 menggunakan pedoman pelaporan keberlanjutan
dipertahankan pada pedoman terbaru ini. Aspek GRI 3.1 disebut sebagai laporan keberlanjutan
mekanisme pengaduan dampak terhadap sebelum adanya perubahan. Laporan keberlan-
masyarakat yang baru diatur dalam pedoman jutan yang dibuat menggunakan pedoman pela-
GRI 4 dihilangkan kembali pada Standar GRI . poran keberlanjutan GRI 4 dan Standar GRI
Terakhir, pedoman GRI 3,1 dan GRI 4 disebut sebagai laporan keberlanjutan setelah
memisahkan aspek pelabelan dengan aspek adanya perubahan. Perbandingan hasil identi-
pemasaran, namun pada Standar GRI , hal ini fikasi aspek pada laporan keberlanjutan sebelum
digabungkan menjadi aspek pemasaran dan adanya perubahan (tahun 2011 dan 2012)
pelabelan. Sehingga indikator antara dua aspek dengan setelah adanya perubahan (tahun 2013,
di pedoman sebelumnya, digabungkan oleh 2014, 2015 dan 2016) dibuat dengan kolom
Standar GRI . terpisah untuk memudahkan dalam membaca
hasil perbandingan peneliti ini. Pada Lampiran
Analisis Komponensial (Componential Ana- 4 ditampilkan perbandingan aspek dan hasil
lysis) identifikasi tersebut.
Analisis komponensial merupakan analisis de- Laporan keberlanjutan Perusahaan Gas Ne-
ngan mencari ciri spesifik pada setiap struktur gara tahun 2011 mengungkapkan 107 indikator
internal dengan cara mengkontraskan antar ele- dari 126 indikator yang disediakan pedoman
men. Pada analisis komponensial, yang dicari pelaporan laporan keberlanjutan GRI 3.1. La-
untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah poran keberlanjutan Perusahaan Gas Negara
keserupaan dalam domain, tetapi justru yang tahun 2012 mengungkapkan lebih banyak aspek
memiliki perbedaan atau yang kontras. dari tahun sebelumnya, yaitu 123 indikator dari
Pada langkah sebelumnya peneliti telah 126 indikator yang disediakan pedoman
mengidentifikasi aspek dan perbedaan yang ada pelaporan laporan keberlanjutan GRI 3.1.
pada Pedoman pelaporan keberlanjutan GRI- Setelah diterbitkan pedoman pelaporan laporan
3.1, GRI-4 dan Standar GRI. Pada lampiran 4, keberlanjutan GRI 4 dengan prinsip mate-
pedoman GRI 3 diletakkan di kolom sebelah rialitasnya, laporan keberlanjutan Perusahaan
kiri, lalu GRI 4 di kolom tengah dan diikuti Gas Negara tahun 2013 mengungkapkan lebih
Standar GRI di kolom kanan. Aspek yang sedikit aspek dari tahun sebelumnya, yaitu 73
memiliki keterkaitan diletakkan di baris yang indikator dari 149 indikator yang disediakan
sama, sehingga pedoman pelaporan GRI 3 di pedoman pelaporan laporan keberlanjutan GRI
kolom sebelah kiri berurutan dari atas ke bawah, 4. Kemudian, laporan keberlanjutan Perusahaan
berbeda dengan pedoman GRI 4. Pedoman GRI Gas Negara tahun 2014 mengungkapkan lebih
4 peneliti susun barisnya tidak berurutan dari banyak aspek dari pada tahun 2013, namun tetap
atas ke bawah, karena setiap aspek pada GRI 4 lebih sedikit dibandingkan tahun 2012, yaitu 78
diletakkan sebaris dengan aspek GRI 3 yang indikator dari 149 indikator yang disediakan
memiliki makna yang sesuai. Begitu juga pedoman pelaporan laporan keberlanjutan GRI
dengan Standar GRI yang mengikuti baris dari 4. Laporan keberlanjutan Perusahaan Gas
GRI 4. Negara tahun 2015 bahkan mengungkapkan
Langkah selanjutnya dilakukan identifikasi lebih sedikit aspek dari pada tahun 2014 dan
terkait masing masing aspek tersebut di dalam tetap lebih sedikit dibandingkan tahun 2012,
laporan keberlanjutan Perusahaan Gas Negara. yaitu 74 indikator dari 149 indikator yang
Identifikasi dilakukan dengan membaca laporan disediakan pedoman pelaporan laporan
keberlanjutan Perusahaan Gas Negara dibantu keberlanjutan GRI 4. Sebagai penutup, dengan
dengan referensi silang yang disediakan di
Standar GRI yang baru, laporan keberlanjutan sebelum adanya perubahan namun tidak
Perusahaan Gas Negara tahun 2016 mengung- diungkapkan pada laporan keberlanjutan setelah
kapkan jauh lebih sedikit aspek dari pada tahun adanya perubahan. Pada tabel lampiran 4 dapat
2015, apalagi dibandingkan dengan tahun 2012, dilihat bagian kolom yang diwarnai berbeda.
yaitu 58 indikator dari 136 indikator yang Baris dengan warna berbeda menunjukkan
disediakan Standar GRI. aspek yang diungkapkan pada laporan
Langkah identifikasi ini dapat menjawab keberlanjutan Perusahaan Gas Negara tahun
pertanyaan pertama pada penelitian ini, yaitu 2011 dan/atau tahun 2012 namun tidak
apakah aspek dalam laporan keberlanjutan yang diungkapkan pada laporan keberlanjutan
disusun menggunakan pedoman pelaporan Perusahaan Gas Negara tahun 2013 sampai 2016
keberlanjutan GRI-4 (prinsip materialitas) secara keseluruhan. Pembantu peneliti pada
menjadi lebih sedikit? Peneliti dapat menjawab penelitian ini melakukan analisa sampai pada
ya, karena berdasarkan penjelasan diatas, dapat tahap ini. Dia menemukan aspek yang sama
diketahui bahwa aspek yang diungkapkan pada dengan yang peneliti temukan. Terdapat 44 buah
laporan keberlanjutan yang disusun mengguna- aspek yang diungkapkan pada laporan keber-
kan prinsip materialitas, jauh lebih sedikit jika lanjutan sebelum penerapan prinsip materialitas
dibandingkan dengan aspek yang diungkapkan namun tidak diungkapkan pada laporan
pada tahun sebelumnya. keberlanjutan setelah penerapan prinsip mate-
Peneliti kemudian melakukan identifikasi rialitas (nomor aspek berikut digunakan sebagai
pada aspek yang ada pada lampiran 4. Untuk perwakilan aspek terkait di pembahasan
setiap baris, peneliti melihat apakah ada aspek selanjutnya), ditampilkan pada tabel 4.
yang diungkapkan pada laporan keberlanjutan
Analisis Tema (Discovering Themes) kan. Pada penelitian ini analisis tema dilakukan
Analisis tema merupakan upaya untuk mencari dengan membuat pertanyaan dalam bentuk
benang merah dari hasil analisis domain, kuesioner. Kuesioner bertujuan untuk menilai
taksonomi, dan komponensial yang telah dilaku- penting atau tidaknya aspek yang berkurang,
pada laporan keberlanjutan Perusahaan Gas 20 orang berasal dari pendidikan pascasarjana,
Negara, bagi para pembaca. Penting atau dan 20 orang lainnya dengan pendidikan sarjana.
tidaknya ini dengan dasar bahwa, setiap aspek Hasil kusioner ditampilkan pada Lampiran 6.
jika dianggap penting, maka baik hal terkait Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat responden
aspek tersebut terjadi atau tidak terjadi, namun menilai pentingnya aspek, paling rendah sebesar
tetap harus diungkapkan keterjadian maupun 58% atau 25 orang dari 43 orang, di nomor 15
ketidak-terjadiannya. yang mewakili aspek ‘Konsumsi energi di luar
Pertanyaan kuesioner dibuat berdasarkan 44 organisasi’. Paling tinggi penilaian responden
aspek yang diungkapkan pada laporan keberlan- sebesar 95% atau 41 orang dari 43 orang di
jutan sebelum adanya perubahan, namun tidak nomor 18 yang mewakili ‘penggunaan air daur
diungkapkan pada laporan keberlanjutan setelah ulang’, di nomor 27 yang mewakili ‘badan air
adanya perubahan. Kemudian kuesioner diberi- yang dipengaruhi oleh pelepasan dan/atau
kan kepada responden yang berprofesi sebagai limpahan air’ dan di nomor 28 yang mewakili
dosen untuk perwakilan akademis, dan respon- ‘tingkat mitigasi dampak produk dan jasa
den yang berprofesi sebagai auditor untuk per- terhadap lingkungan’. Dapat disimpulkan dari
wakilan praktisi. Setelah dilakukan permintaan 43 orang responden, minimal 58% menganggap
untuk mengisi kuesioner kepada para responden, ‘penting’ untuk mengungkapkan aspek, yang
didapatkan 43 tanggapan yang berasal dari 21 tidak diungkapkan oleh Perusahaan Gas Negara,
orang Dosen dan 22 orang Auditor. Responden pada laporan keberlanjutan di tahun setelah
ini terdiri dari berbagai tingkat pendidikan, tiga adanya perubahan.
orang dengan latar belakang pendidikan doktor,