Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Prinsip segmentasi sudah digunakan oleh praktisi pemasaran dengan tujuan agar dapat lebih
mengkonsentrasikan kampanye pemasaran dan memuaskan kon-sumennya dengan lebih baik. Konsep
pemasaran memulai pekerjaannya dengan membedakan target marketing dari konsep yang
mendahuluinya: mass marketing. Segmentasi adalah kegiaan membagi-bagi pasar (konsumen) ke dalam
kelompok yang lebih homogen dengan harapan akan diperoleh respon, seperti membeli, memaki,
menerima, percaya, setia atau sejenisnya. Pubik relations pada sisi yang berbeda juga akan membei
respons, seperti bersimpati, berbicara, setia, melawan, menurut, berhenti bekerja, demonstrasi, menulis
dimedia massa, dan sebagainya. Jadi segmentasi pasar harus dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
perilaku yang homogen dalam kelompok tertentu. Sehubungan dengan pe-makaian konsep segmentasi,
J. Grunig, 1992, mengembangkan model jala-jala segmentasi yang ditujukan untuk membantu peran
public relations dalam perusahaan. Dalam model ini Grunig, 1992 membedakan jala-jala yang berada di
pusat jala (inner nest), yang disebutnya microsegments dan yang berada di lapisan luar (outer nest),
yang disebutnya macro-segment. Untuk mengefektifkan pe-laksanaan tugasnya, Grunig, 1992,
menyarankan agar praktisi public relations memulainya dari jala yang paling dalam (microsegments),
kecuali bila ditemui kendala, seperti tekanan anggaran (untuk melakukan riset) dan waktu (untuk
membuat keputusan dan mengumpulkan data).
Konsep jala-jala ini dapat dilihat pada bagan 1, dan semakin keluar semakin bersifat umum dan kurang
bepengaruh terhadap pusat jala tersebut. Variable yang mempengaruhi titik sentral jala terbagi dua,
yaitu :
1. Inferred Variables, yakni variable-variabel yang dapat diperoleh dengan melakukan wawancara secara
langsung dengan publiknya seperti pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi, sikap dan pengertian.
Biasa disebut juga variable kualitatif. Inferred variable lebih berpengaruh pada jala-jala sebelah dalam
(inner nest).
2. Objectives Variables, yakni variable yang biasa digunakan oleh peneliti pemasaran untuk melakukan
segmentasi. Biasa disebut pula variabel kuantitaif dan dapat dibaca melalui data-data statistik seperti
data-data kependudukan. Variabel ini biasa digunakan bila anggaran untuk melakukan pertanyaan-
pertanyaan variable (inferred) terbatas.
Selanjutnya Grunig menam-bahkan pula bahwa segmentasi yang terbaik dilakukan pada lapisan kedua
sebelah dalam, yakni publik. Tetapi perilaku publik hanya dapat dimengerti dengan memahami perilaku
individu yang terdapat di dalam sentral jala itu sendiri. Tetapi semakin dalam penilaian yang akan
dilakukan terhadap jala tersebut semakin besar anggaran yang dibutuhkan. Public relation me-merlukan
analisis yang berada pada jaring sebelah dalam . Sementara itu, meski tetap bermanfaat untuk
membaca gambaran secara umum, lapisan yang berada di bagian lebih luar umumnya lebih sering
digunakan untuk menganalisis potensi pasar dalam strategi pemasaran.
Prinsip segmentasi pertama-tama digunakan oleh praktisi pemasaran dengan tujuan agar dapat lebih
mengkonsetrasikan kampanye pemasaran dan memuaskan konumenya dengan lebih baik.
Segmentasi adalah kegiatan membagi bagi konsumen kedalam kelompok yang lebih homogeny dengan
harapan akan memperoleh respon, seperti membeli, menerima, dan mempercayai produk.
Sehubungan dengan pemakaian konsep segmentasi itu, J. Grunig mengembangkan model jala-jala
segmentasi yang ditunjukan untuk membantu peran PR dalam perusahan. Model ini membedakan jala
yang berada disekitar pusat jala (inner nest), yang disebutnya ,microsegments dan yang berada dilapisan
luar (outer nest) yang disebut macro- segment.
Menurut (Rhenald Kasali 1994;9) mengatakan, Semakin keluar semakin bersifat umum dan kurang
berpengaruh terhadap pusat jala tersebut. Variable yang mempengaruhi titik sentral jala itu dibagi 2:
1. Inferred variables, variable yang didapat melalui wawancara langsung dengan publiknnya (kualitatif).
Konsep jala – jala merupakan konsep yang semakin keluar semakin bersifat umum dan kurang
berpengaruh terhada pusat jala tersebut. Variabel yang berpengaruh terhadap pusat jala tersebut.
Variabel yang mempengaruhi titik sentral jala terbagi dua, yakni :
1. Inferred Variables, yakni variabel – variabel yang diperoleh dengan melakukan wawancara secara
langsung dengan publiknya, seperti pertanyaan – pertanyaan mengenai persepsi, sikap dan pengertian.
Biasanya disebut juga variabel kualitatif. Inferred varible lebih berpengaruh pada jala – jala sebelah
dalam (inner nest).
2. Objectives Varhables, yakni variabel yang biasa digunakan oleh peneliti pemasaran untuk
melakukan segmentasi. Bisa disebut juga variabel kuantitatif, dan dapat dibaca melalui data – data
statistik seperti data – data kependudukan. Variabel ini biasa digunakan bila anggaran untuk melakukan
pertanyaan – pertanyaan variabel (inferred) terbatas.
1. Pusat Jala-jala
Inti dari jala-jala ini adalah perilaku para individu yang terlibat dalam proses
seseorang untuk melibatkan diri dalam komunikasi. Tingkat keterlibatan sendiri bisa
disebut sebagai adanya kepentingan dimana adanya persepsi dari seseorang yang
Meski ketiga variabel ini biasa dipakai secara terpisah, dalam manajemen
sebagai segmen aktif dan pasif, public relations segera menaruh perhatian pada
publik.
a. All Issue Publics, yakni publik yang aktif pada keseluruhan masalah
b. Apathetic Publics, yakni publik yang tidak tertarik pada keseluruhan masalah
c. Single Issue Publics, yakni publik yang aktif pada bagian-bagian tertentu dari suatu
d. Hot Issue Publics, yakni publik yang aktif pada satu isu tertentu yang menyangkut
Publik ini biasanya memperoleh dukungan yang luas dari media nasional
perusahaannya
merupakan bagian dari konsep yang dipelajari oleh para psikolog dan sosiolog. Public
relations dapat mengambil manfaat dari studi yang dikembangkan para ahli dari dua
VALS atau Values and Life Styles merupakan suatu simplifikasi dan
generalisasi dari gaya hidup masyarakat suau bangsa. VALS menggunakan tiga
a. Dorongan Kebutuhan
tertentu, pesan yang disampaikan dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan, gaya
Masayarakat Massal adalah pemirsa surat kabar dan majalah nasional yang
tingkat kepentingan dan keterlibatannya ada, tetapi sangat renggang dengan pokok
Sumber
https://www.academia.edu/17412161/Strategi_Perencanaan_Humas
http://agungfikynf.blogspot.com/2016/07/?m=1