Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGENDA II ASYNCROUNUS

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2021

Tanggal : Kamis 19 Agustus 2021


Waktu : 9 JP
Sifat : Tugas Asynchronus
Fasilitator : AgusRaharjo, SIP.MSi.

1) Kerjakan secara individu :

No Data Uraian
a Nama Adha Hujatulatif, S.Pd.
b Instansi asal Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
c Nomor Absen 25

2) Soal soal :
a. Download vidio dari Youtube yang mencerminkan adanya isu yang sesuai penugasan
bapak/ibu di tempat kerja.

b. Bapak/ibu diminta bisa memberi penjelasan dari vidio tersebut keterkaitan dengan nilai nilai
dasar ANEKA

c. Download vidio sesuaikan dengan penugasan bapak/ibu sebagai PNS.

3) Teknis pengumpulan tugas :


▪ Tugas diupload pdf pada LMS (Learning Management System)
▪ Tugas diupload paling lambat pada :
Hari : Kamis 19 Agustus 2021
Pukul : 16.15 WIB

Judul Video : Pengakuan Guru Korupsi di Sekolah


Channel : Semua Murid Semua Guru
Link Video Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=mwzVOHLJv20&t=385s
A. Penjelasan Isi Video
Video mendokumentasikan penyelewengan yang terjadi di sekolah mengenai dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Oknum tersebut merupakan guru SD yang pernah
menjadi operator sekolah. Oknum menceritakan pengakuan dirinya melakukan
penyelewengan dana BOS. Ia menyatakan yang melakukan penyelewengan dana BOS tidak
hanya dirinya, melainkan banyak orang. Tanggung jawab BOS itu seharusnya menjadi
tanggungjawab Bersama termasuk Kepala Sekolah. Namun dalam pelaksanaannya ada oknum
kepala sekolah yang mengelola dana BOS itu sendiri tanpa melibatkan bendahara sekolah.
Jikalau dilibatkan pun hanya sebagai orang yang dicatut namanya saja. Sehingga dana BOS
disulap laporannya tidak sesuai dengan apa yang dibelanjakan. Bahkan ada pula yang sampai
tidak memberikan gaji untuk tenaga honorer.
Laporan pertanggungjawaban dibuat fiktif dengan metode kuitansi yang fiktif. Cara ini
dilakukannya dengan meminta kuitansi kosong pada langganan penyedia jasa atau barang. Ia
mencontohkan jika barang yang dibeli seperti meja guru atau siswa itu tidak dibeli seluruhnya
sesuai kebutuhan. Hanya dibelikan separuh saja. Bahkan ada pula yang tidak membelanjakan
ATK sama sekali.
Lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan juga menjadi kesempatannya untuk
melakukan penyelewengan tersebut. Dinas hanya kan melakukan pengawasan jika ada
inspeksi dari Inspektirat. Ada pula kebijakan dari UPT yang mewajibkan melakukan
pembelian barang di tempat-tempat tertentu meskipun harga yang ada adalah dua kali lipat dari
harga pasaran. Ini dilakukan agar oknum UPT mendapakan fee dari tempat belanja yang
direkomendasikan. Jika para guru disekolah tidak melaksanakannya maka akan tidak diberi
pelayanan atau tidak diberi rekomendaasi terkait jabatan atau informasi terkait kebijakan
kepegawaiannya.

B. Nilai nilai dasar ANEKA ASN Guru


Pendekatan nilai dasar ASN sebagai pedoman perilaku menjadi inti dari keseluruhan
pelaksanaan kegiatan ASN yang telah disepakati bersama dalam unit kerja atau organisasi.
Nilai dasar ASN yang dimaksud adalah seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ( ANEKA).
Nilai dasar ANEKA, sesungguhnya adalah nilai dasar yang berasal dari butir-butir nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup (way of life) Bangsa Indonesia.
Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai pedoman perilaku ASN akan membentuk
seorang ASN yang unggul, bermartabat dan profesional sehingga setiap Rancangan
Aktualisasi yang buat adalah representasi dari Penerapan nilai Dasar, Kompetensi dan
profesionalisme yang akan menghasilkan kegiatan-kegiatan yang inovatif, efektif dan
sustainable dalam meningkatkan pelayanan publik, Manajemen ASN dan Whole of
Goverment pada unit kerja dan organisasinya.
Salah satu lingkungan ASN yaitu adalah guru pada Sekolah Negeri. Para guru ASN ini
juga tidak lepas juga harus menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA tersebut. Adapun sebagai
guru terkait ANEKA dapat dijelaskan pengimplementasiannya sebagai berikut,
1. Akuntabilitas
- Melakukan penilaian hasil belajar sesuai dengan pedoman penilian.
- Guru mampu mempertanggung jawabkan keilmuan yang diampu
- Melakukan koreksi hasil UAS/UTS secara cermat dan teliti
- Melakukan pengelolaan dan managerial sekolah sesaui ketentuan yang berlaku.
- Membuat administrasi Guru baik dalam pembelajaran maupun managerial sekolah
sesuai ketentuan.
2. Nasionalis
- Taat menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa (Pancasila Sila 1)
- Tidak melakukan diskriminasi terhadap siswa. (pada dasarnya manusia mempunyai
kecerdasan yang berbedabeda, kemampuan yang heterogen) (Sila 2)
- Menerapkan metode, model, pembelajaran yang dapat mengakomodir kondisi siswa
dan karakteristik content (sila 4)
- Memberikan hak siswa sesuai dengan usaha yang telah dilakuakan
- Dalam memajukan kualitas pendidikan di sekolah, guru menjalin kerjasama dengan
steakholder dengan senantiasa melakukan koordinasi.
3. Etika Publik
- Guru memperlakukan siswa sebagai partner dalam belajar mengajar
- Guru membangun komunikasi yang baik dengan siswa, guru, orangtua murid, dan
masyarakat
- Guru menghasilkan karya tulis ilmiah yang memenuhi kaidah ilmiah dan tidak
melakukan plagiarisme
- Melakukan presensi secara kontinu
4. Komitmen Mutu
- Guru senantiasa melakukan refleksi atas evaluasi pembelajaran
- Guru menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas
- Guru berinovasi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran
- Guru melakukan Penilaian sesuai dengan standar penilaian
5. Anti Korupsi
- Datang dan pulang tepat waktu
- Melakukan penilaian secara transparan dan akuntabel
- Tidak memungut biaya atas pekerjaan (profesinya)
- Tidak melakukan mark up anggaran sekolah
- Tidak menggunakan dana sekolah untuk kepentingan pribadi yang bukan
kepentingan sekolah
C. Keterkaitan nilai dasar Aneka dengan Penjelasan Video
Berdasarkan penjelasan video dan ANEKA diatas dapat dilihat bahwa telah terjadi
penyelewengan anggaran Dana BOS oleh oknum guru ASN disekolah. Jika ditelaah dari
masing masing nilai ANEKA maka guru tersebut telah melenggar nilai-nilai sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Sebagai seorang guru ASN hendaknya ia tidak melakukan managerial sekolah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini ia membuat laporan laporan fiktif agar
laporan yang ia buat sesuai dengan ketentuan. Hal ini tidak sesuai dengan nilai
Akuntabilitas yang harus ia laksanakan sebagai ASN. Ia tidak melakukan managerial
sekolah sekolah sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak dapat dipertanggungjawabakan.
2. Nasionalisme
Tentu apa yang dilakukan oknum guru dalam penyelewengan dana BOS sangat tidak
mencerminkan Nasionalisme. Ia telah merugikan negara dan merugikan sekolah yang
seharusnya memiliki hak hak negara dan warga sekolah yang ia ambil. Tidak ada satu
sila pun yang sesuai dengan tindakannya ini.
3. Etika Publik
Tindakan oknum guru ini tentu menciderai hati para stake holder sekolah. Baik itu siswa,
guru lainnya maupun orangtua wali dan masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan
pribadinya sendiri. Memang, ketika tidak diketahui publik secara langsung perbuatannya
bisa jadi tidak terlihat melanggar etika publik. Namun, bukan berarti hal ini bisa
dibenarkan. Seharusnya baik itu terlihat publik secara langsung dan tidak langsung.
Seorang guru ASN hendaknya harus mengutamakan etika publik dalam setiap
tindakannya.
4. Komitmen Mutu
Seorang guru ASN menunjukkan ketidak profesionalannya dalam kaitannya dengan
profesinya. Ini menunjukkan kemunduran pribadinya dan menjadikan kemunduran
terhadap kualitas sekolah dan pembelajaran disekolah.
5. Anti Korupsi
Oknum guru telah memperkaya diri sendiri maupun kelompoknya. Ini merupakan
tindakan korupsi yang seharusnya tidak dilakukan oleh ASN guru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai