Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 042585173
Jawaban No.1 :
Pasar uang sebagaimana pasar yang lain selalu mempunyai dan mencakup tiga unsur pasar yakni
penawaran, permintaan dan interaksi keduanya dalam membentuk harga dan jumlah keseimbangan,
penawaran uang ini dikenal dengan istilah jumlah uang beredar (JUB)
Penawaran uang dipasar uang ditunjukkan oleh banyaknya jumlah uang beredar, yan terdiri dari uang
dalam arti sempit dan uang dalam arti luas (bahkan di beberapa Negara sudah membedakannya ke
dalam 3 macam uang beredar)
a) Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money). Salah satu konsep uang yang
penting dan banyak dikenal adalah pengertian uang dalam arti sempit. Uang dalam arti
sempit ini terdiri dari uang kartal dan giral. Uang dalam arti sempit dinyatakan dengan
simbol M1.
b) Jumlah uang beredar dalam arti luas (broad money). Uang dalam arti luas terdiri dari
uang kartal, uang giral dan uang kuasi. Uang dalam arti luas tersebut dinyatakan dengan
simbol M2.
Adapun beberapa pandangan dalam proses penciptaan uang beredar. Ada dua pandangan yang berbeda
dalam hal pencetakan uang beredar. Pandangan pertama, berpendapat bahwa beredar sepenuhnya
ditentukan. oleh otoritas moneter atau Bank Sentral. Sedangkan pandangan kedua berpendapat bahwa
selain otoritas moneter, lembaga lain seperti bank umum dan masyarakat ikut menentukan jumlah uang
beredar.
Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh otoritas
moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang yang beredar bersifat otonom, dalam arti bahwa jumlah
uang yang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah uang
beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang primer. Walaupun besarnya jumlah uang
primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang, akan tetapi jumlah uang primer tersebut
dipengaruhi oleh kebijakan otoritas moneter dalam menentukan instrumen – instrument “Bank
Indonesia Rate/BI Rate” yang akan menjadi signal suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
besarnya Giro Wajib Minimum (GWM) yang ditetapkan oleh BI.
Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar hanya ditentukan oleh otoritas moneter melainkan
juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian, yang mempengaruhi jumlah uang yang
beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang bersifat otonom yang dilakukan otoritas
moneter, juga oleh kebijakan bank umum dalam menentukan tingkat uang bunga pasar uang.
Di Indonesia, jumlah uang beredar yang dipengaruhi oleh bank umum tersebut ditunjukkan oleh jumlah
uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang giral maupun uang kuasi ini dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Perilaku tingkat bunga pasar ini juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam menyimpan atau
meminjam uang di pasar uang.
Jawaban No.2 :
Jenis – Jenis lembaga keuangan bukan bank yang saat ini beroperasi di Indonesia adalah :
1. Lembaga Pembiayan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal (multi finance company) dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat. Sedangkan perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang didirikan
khusus untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Bidang
usaha lembaga pembiayaan pada awalnya, sebagaimana diatur Keppres No.61 tahun 1988 adalah
sebagai berikut :
2. Perusahaan Asuransi
Usaha peransuransian di Indonesia diatur dengan undang – udang No.2 tahun 1992. Dalam
undang – undang tersebut disebutkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atai tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
pembayaran yang didasarkan atas meningggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang – undang No.2 tahun 1992 tersebut dapat
digolongkan sebagai berikut (Siamat,2001)
a. Usaha asuransi terdiri atas : asuransi kerugian (non life insurance), asuransi jiwa (life insurance)
dan reasuransi (reinsurance)
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas : pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai kerugian,
konsultan aktuaria, agen asuransi.
3. Dana pensiun
Dana pensiun (pensiun funds) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalanlan program
yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 1992.
Penyelenggara suatu program pensiun oleh pemberi kerja bersifat sukarela, artinya didasarkan pada
asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk. Jenis daa pensiun terdiri atas dana pensiun
pemberi kerjan dan Dana pensiun lembaga keuangan. Sedangkan program pensiun yang dapat
dijalankan bagi setiap dan pensiun adalah program pensiun iuaran pasti dan program pensiun manfaat
pasti. Pembentukan dana pensiun harus memenuhi beberapa asas yaitu :
a. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya
4. Reksa Dana
Menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Reksa dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio oleh manajer investasi. Dari definisi tersebut terdapat 3 unsur penting dalam reksa
dana yaitu adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, investasi dalam bentuk portofolio
efek dan manajer investasi sebagai pengelola dana. Dalam hal ini manajer investasi adalah pihak yang
dipercayakan mengelola dana.
Reksa dana menurut ketentuan dapat didirikan dalam bentuk hukum perseroan (corporate type)
atau kontrak investasi kolektif (contractual type). Pada bentuk reksa dana perseroan, perusahaan
penerbit reksadana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dari hasil penjualan
saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun
pasar uang. Dalam bentuk reksadana perseroan, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana
dengan menjual saham dan selanjutnya dari hasil penjualan saham tersebut diinvesatasikan pada
berbagai jenis efek yang diperdagangnkan dipasar modal atau pasar uang.
Perusahaan modal ventura pada awalnya merupakan bagian dari bidang usaha lembaga
pembiayaan sebagaimana diatur dalam Keppres No.61 Tahun 1998 dan keputusan menteri keuangan
No. 1251 Tahun 1988. Namun mengingat usaha modal ventura memiliki karakteristik yang sangat
berbeda dengan usaha lembaga pembiayaan lainnya, maka sejak tahun 1993 kegiatan usaha modal
ventura dilakukan secara terpisah dari bidang usaha pembiayaan. Bersamaan dengan itu untuk
memasyarakatkan modal ventura maka disetiap ibu kota provinsi didirikan perusahaan modal ventura
daerah. Selain lebih memasyarakatkan modal ventura, tujuan yang diharapkan adalah agar sektor usaha
terutama usaha kecil di daerah – daerah data lebih dekat dengan sumber pembiayaan dan menerima
bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
6. Perusahaan penjamin
Bidang perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan dalam bentuk pemberian jasa
penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin, apabila terjamin tidak dapat
memenuhi kewajiban perikatannya kepada penerima jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa
guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta
pembelian barang secara angsuran. Pihak – pihak yang terkait dalam transakasi penjaminan adalah :
b. Penerima Jaminan : pihak yang berhak menerima pembayaran dari perusahaan penjaminan
apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya.
c. Perusahaan penjamian : badan usaha yang bergerak dibidang keuangan yang kegiatan usaha
pokoknya melakukan usaha penjaminan.
7. Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara gadai yang
telah dikenal sejak pemerintahan Hindia Belanda. Dasar hukum pegadaian telah beberapa kali
mengalami perubahan terakhir dengan P No. 10 Tahun 1990 yang sebelumnya berupa perusahaan
jawatan. Tugas pokok perum pegadaian ini adalah untuk menjebatani kebutuhan dana masyarakat
dengan masyarakat dengan memberi uang pinjaman berdasarkan hukum gadai. Tugas tersebut unruk
membatnu masyarakat agar tidak terjerat dalam praktik lintah darat, ijon, pelepas uang lainnya (money
lender). Peruma pegadaian merpakan lembaga satu – satunya di Indonesia yang diberikan izin
memberikan pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai.
Jawaban No. 3 :
Menurut keyness. Permintaan unag untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang uang kas untuk transaksi.
Ketergantungan permintaan uang untuk transakasi terhadap pendapatan dapat dijelaskan dalam
gambar berikut.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan L tr. Dalam hal ini Keyness mengikuti
jejak klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan, namun perbedaanya terletak
pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang untuk
spekulasi. Secara matematis, permintaan uang untuk tujuan transaksi (M d) dirumuskan sebagai berikut.
Mdt = KY+
Dimana Y merupakan tingkat pendapatan yang berhubugan positif dengan permintaan uang untuk
transaksi (Nopirin,1998)
Permintaan uang untuk berjaga – jaga yang dimaksud ialah seperti hal nya berjaga – jaga
terhadap kebutuhan yang tak terduga. Tersedianaya iang di tangan untuk berjaga – jaga memberikan
rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga, misalnya untuk biaya pengobatan dan perbaikan
secara tiba – tiba (Mishkin, 2007)
Keyness percaya bahwa jumlah permintaan uang untuk berjaga – jaga pada dasarnya ditentukan
oleh tingkat transaksi yang diperkirakan pada masa yang akan dating. Keynes memformulasikan
permintaan uang untuk berjaga – jaga secara proporsional sama dengan permintaan uang untuk
transaksi (Mishkin 2007).
Permintaan uang untuk tujuan motif berjaga – jaga juga didasarkan pada pendapat bahwa orang
bersedia memegang uang. Jadi menurut pendekatan ini orang memegang uang untuk tujuan melakukan
pembayaran transaksi yang tidak regular atau diluar transaksi normal, misalkan sakit atau kecelakaan.
Dengan kata lain inti dari tujuan berjaga – jaga dari permintaan uang adalah ketidakpastian dimasa yang
akan datang.
Dalam hal ini keyness berpendapat bahwa orang berminat memegang uang “to satify the object
of securing profit from knowing better than the market what the future will bring forth”. Dengan
demikian permintaan uang ini tterutama untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut keyness, masyarakat mengendaki jumlah uang kas yang melebihi keperluan transakasi karena
keinginan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk uang kas. Uang kas yang disimpan ini berarti
berfungsi sebagai store of value atau penimbun kekayaan. Permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi
oleh tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah keinginan masyarakat akan uang kas
untuk spekulasi.
Ketergantungan permintaan uang kas untuk spekulasi terhadap tingkat bunga dapat diterangkan
pada gmbar 3.2 pada gambar (a), hubungan negatif ditunjukkan antara tingkat bunga (r) dengan
permintaan uang untuk spekulasi (L 2). Sementara itu gambar (b) menunjukkan adanya daerah yang
disebut Keynes sebagai liquidity trap bagian horizontal dari permintaan uang kas pada tingkat bunga r L
(Nopirin, 2010)
Liquidity trap menggambarkan bahwa pada tingkat bunga yang rendah maka elastisistas permintaan
uang kas menjadi tidak terhingga besarnya. Pada kondisi seperti ini masyarakat tidak akan memegang
surat berharga pada tingkat binga ini (r L) karena mereka memperkirakan bahwa keuntungan dari
memegang surat berharga pada tingkat bung r L lebih rendah daripada kerugian yang timbul karena
kenaikan tingkat bunga dimasa yang akan datang.
Jawaban No. 4 :
Teori permintaan uang klasik mula – mula diperkenalkan oleh Irving Fisher dengan teori
kuantitas uangnya. Pandangan klasik mengenai faktor yang menentukan permintaan uang dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori kuantitas dan teori sisa tunai. Ada 2 pendekatan yang dipakai
dalam teori permintann uang klasik yaitu :
Secara sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut :
MV = PT
Dimana :
V : Merupakan velositas (kecepatan) transaksi dari uang yang merupkan rata – rata waktu satu
unit uang berpindah tangan untuk satu periode
Fisher menyatakan bahwa nilai V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran gaji dan efisiensi
lembaga keuangan. Oleh karena faktor – faktor ini tidak selalu berubah maka nilai V relative
tetap. Pada suatu periode tertentu (misalnya satu tahun), kuantitas barang yang diperdagangkan
T jumalahnya tertentu. Dalam keseimbangan nilai T adalah tetap dan telah mencapai tingkat
yang maksimum. Berdasarkan keyakinan bahwa nilai V dan T adalah tetap, maka ahli – ahli
ekonomi klasik berpendapat bahwa [erubahan dalam penawaran uang hanya akan
mempengaruhi tingkat harga.
Persamaan Fisher tersebut mengidikasikan bahwa jumlah uang dalam peredaran dikalikan
velositas uang akan sama dengan nilai transaksi. Menurut Fisher pada dasarnya orang bersedia
memegang uang karean kegunaannya dalam proses transaksi dan dipengaruhi oleh faktor –
faktor kelembagaan.
2. Pendekatan Cambridge
Pandangan klasik ini dikembangkan oleh A Marshal dan A.C Pigou dari Cambridge University,
inggris. Persamaan ini merupakan versi lain dari teori klasik. Pada dasrnya teori ini sama dengan
teori kuantitas uang, namun cara pendekatannya sangat berbeda. Hubungan antara penawaran
uang dan tingkat harga tidak ditekankan pada teori ini, namun penekanan lebih difokuskan pada
tujuan masyarakat memegang uang dan bagaimana menentukan jumlah uang uang diperlukan
masyarakat. Marshall berpendapat bahwa tujuan memegang uang adalah untuk membiayai
transaksi yang dilakukan. Sementara itu Piqou menambah alas an lain dari tujuan masyarakat
memgang uang yaitu untuk berjaga – jaga. Dengan notasi yang sama formulasi Marshall dapat
dirumuskan sebegai berikut :
M = k PT
= Ky
Dimana : k = 1/V
Secara matematis formulasi ini sama dengan Irving Fisher, namun impilkasinya berbeda.
Marshall memandang bahwa individu/masyarakat selalu menginginkan sebagian tertentu dari
pendapatannya (Y) dalm bentu uang tunai (k), sehingga kY merupakan keinginan
individu/masyarakat terhadap uang tunai (siddiq,2005). Seseorang akan bersedian memgang
uang kas karena dapat digunakan untuk transakasi. Marshall menganggap bahwa individu selalu
memerlukan uang kas. Keputusan untuk memilih bentuk kekayaan dengan uang ini ditentukan
oleh pertimbangan untung rugi sebagai akaibat pengalokasian uang tersebut (Nopirin,2010)
Friedmen menyatakab bahwa teori kuantitas adalah teori tentang permintaan uang bukan teori tentang
penentuan produk, pendapatan maupun harga uang merupakan salah satu kekayaan yang produktif
sehingga dapat dikaitkan sebagai teori tentang modal.
Friedmen mendefinisikan kekayaan sebagai segala sesuatu yang menjadi sumber pendapatan. Sumber
tersebut adalah manusia itu sendiri, termasuk skill atau kecakapannya, surat berharga, tanah dll. Dari
sudut pandang ini maka tingkat binga menunjukkan hubungan antara jumlah atau cadangan kekayaan
dengan aliran pendapatannya yang diformulasikan sebagai berikut :
W = Y/r
Dimana :
W = kekayaan
Y = aliran pendapatan
r = tingkat bunga
Menurut pandangan Friedmen permintaan uang ditentukan oleh faktor – faktor berikut : tingkat harga,
suku bungaobligasi, suku bunga, modal fisik dan kekayaan (sukirno,2000). Mengenai peranan harga
dalam menentukan permintaan uang, Firedmen berpendapat dikarenakan memegang uang adalah salah
satu cara untuk menyimpan kekayaan. Cara –cara yang lain adalah menyimpan dalam bentuk harta
keuangan seperti obligasi, deposito dan saham, menyimpan harta tetap seperti tanah, rumah dll
maupun kekayaan manusiawi.
Friedmen juga membagi kekayaan dalam lima kategori yaitu uang kas, Obligasi, saham, kekayaan fisik,
dan keahlian/kecakapan yang diukur dengan membandingkan antara kekayaan non human dan human
(Nopirin,2010)
Jawaban No. 5 :
Dari pembahasan sebelumny aterlihat bahwa dalam fluktuasi angka pelipat ganda uang dipengaruhi
oleh 3 determinan angka pelipat ganda uang yaitu currency ratio, time and saving deposit ratio dan
reserve ratio.
Adapun pengertian currency ratio adalah rasio uang kartal atas uang giral, besarnya current ratio ini
pada umumnya berkaitan dengan perilaku masyarakat dakam menentukan pilihan diantara memegang
uang kartal maupun giral. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap
perilaku masyarakat tersebut, diantarannya adalah biaya pemegangan, kenyamanan, dan keamanan
dalam mempergunakan uang kartal ataupun uang giral.
Time an saving deposit ratio adalah rasio dari tabungan dan deposito (uang kuasi) atas uang giral .
Besaranya time and deposit ratio ini dipengaruhi oleh biaya relative (opportunity cost), pendapatan
masyarakat serta inovasi atau kemajuan layanan dari sektor perbankan.
Reserve ratio adalah rasio cadangan bank atas total simpanan yang terdiri atas uang giral dan uang
kuasi, Reserve ratio dapat dikelompokkan menjadi 2 komponen, yaitu rasio cadangan resmi atas
simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dapat dipengaruhi oleh berbagai ketentuan yang telah
ditetapkan oleh otoritas moneter dan rasio kelebihan cadangan atas simpanan masyarakat (excess
reserve ratio) yang dapat dipengaruhi oleh berbagai keperluan yang dibutuhkan [erbankan akan
likuiditas dalam jangka pendek.