Anda di halaman 1dari 12

Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN BIAYA LINGKUNGAN


TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BUMN

ANIS FITRIANI
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
Kampus Ketintang Surabaya 60231
E-mail: anies57@yahoo.co.id

Abstract: This research aims to examine the effect of environmental


performance and environmental cost to financial performance. The
sample were taken from eighteen annual reports and sustainability
report of three state owned enterprises listed on the Indonesia Stock
Exchange period of 2004-2011. A multiplier linear regression analysis
was used to test the the effect of environmental performance and
environmental cost to financial performance. This research found that
environmental performance and environmental cost has effect to
financial performance simultaneously. Environmental performance
partially has effect positively to financial performance while
environmental costs has no effecct to financial performance. Good
environmental performance will be positif responded by investor that
can increase stock price. Social responsibility through environmental
cost incurred less attention to the needs of stakeholder so has no
effect to financial performance.
Keywords: environmental performance, environmental cost, and
financial performance.
tetapi juga harus memperhatikan
PENDAHULUAN
dimensi sosial dan lingkungan hidup
Pendapatan dan laba BUMN yang untuk menghindari resistensi dari
mengalami peningkatan tiap masyarakat sekitar (Untung,
tahunnya merupakan indikator yang 2008:25). Salah satu aspek penting
baik untuk kinerja keuangan. Akan dari kinerja sosial sebagai cerminan
tetap kinerja keuangan yang baik tanggung jawab sosial adalah kinerja
tanpa adanya tanggung jawab sosial lingkungan hidup perusahaan.
terhadap lingkungan dan masyarakat Kinerja lingkungan di Indonesia
tidak akan menjadikan perusahaan diukur oleh Kementrian Lingkungan
mampu tumbuh secara Hidup (KLH) sejak tahun 2002
berkelanjutan. Menurut McWilliams melalui Program Penilaian Peringkat
dan Siegel (2001), keberlanjutan Kinerja Perusahaan dalam
perusahaan (corporate sustainability) Pengelolaan Lingkungan Hidup
akan terjamin apabila perusahaan (PROPER). Pada 2007-2009 semua
memperhatikan dimensi sosial dan perusahaan mengalami penurunan
lingkungan hidup. Tanggung jawab kinerja lingkungan dengan penurunan
perusahaan tidak hanya pada single paling signifikan terjadi pada BUMN,
bottom line yaitu nilai perusahaan tetapi pada 2010-2011 BUMN
(corporate value) yang direfleksikan berhasil mencapai peringkat tertinggi
dalam aspek keuangan, melainkan kinerja lingkungan.
harus triple bottom lines yaitu aspek Pada BUMN Corporate Social
keuangan, sosial, dan lingkungan. Responsibility (CSR) yang berkaitan
Kondisi keuangan tidak cukup dengan lingkungan dapat dilihat pada
menjamin nilai perusahaan tumbuh program Bina Lingkungan. Program
secara berkelanjutan (sustainable),

137 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

Bina Lingkungan adalah bagian dari (2011), ada beberapa faktor yang
Program Kemitraan dan Bina berpengaruh terhadap kinerja
Lingkungan (PKBL) yang merupakan keuangan antara lain current ratio
CSRnya BUMN. Program Bina (CR), debt equity ratio (DER), debt
Lingkungan BUMN meliputi bantuan ratio (DR), total assets turnover
bencana alam, pendidikan dan atau (TATO), working capital turnover
pelatihan, kesehatan, sarana atau (WCTO), dan net profit margin
prasarana umum, sarana ibadah, dan (NPM). Tsoutsoura (2004),
pelestarian alam menimbulkan cost menyatakan bahwa ukuran
bagi perusahaan yang berdampak perusahaan dan leverage digunakan
pada kinerja keuangan. sebagai variabel kontrol dalam
Beberapa penelitian penelitiannya karena berpengaruh
sebelumnya, pengujian kinerja terhadap kinerja keuangan
lingkungan terhadap kinerja perusahaan. Menurut penelitian Choi
keuangan seperti Sarumpaet (2005) et al. (2010), penggunaan utang akan
tidak menemukan hubungan kinerja menentukan tingkat financial
lingkungan dan kinerja keuangan. leverage perusahaan.
Rakhiemah dan Agustia (2008) juga Adanya perbedaan dari
tidak menemukan pengaruh kinerja penelitian-penelitian sebelumnya,
lingkungan terhadap kinerja maka penelitian ini ingin menguji
keuangan. Penelitian Hartanti (2004) kembali pengaruh kinerja lingkungan
menemukan bahwa kinerja dan biaya lingkungan terhadap
lingkungan hidup berpengaruh kinerja keuangan sehingga dapat
negatif terhadap kinerja keuangan diketahui dan dianalisis bagaimana
sedangkan Darnall (2005) pengaruh kinerja lingkungan dan
menemukan bahwa kinerja biaya lingkungan terhadap kinerja
lingkungan berpengaruh positif keuangan.
terhadap kinerja keuangan pada
perusahan dengan tingkat KAJIAN PUSTAKA
pertumbuhan tinggi sedangkan
perusahan dengan tingkat Kinerja Keuangan
pertumbuhan rendah, kinerja
lingkungan berpengaruh negatif Stoner dan Sirait (1995:9)
terhadap kinerja keuangan. Pengaruh mendefinisikan kinerja sebagai
biaya lingkungan terhadap kinerja ukuran seberapa efisien dan efektif
keuangan juga diperoleh hasil yang seorang manajer atau sebuah
berbeda pada penelitian sebelumnya. perusahaan, seberapa baik manajer
Penelitian Hadi (2011), menemukan atau perusahaan mencapai tujuan
biaya sosial (social cost) tidak yang memadai. Kinerja keuangan
berpengaruh terhadap kinerja adalah hasil dari keputusan individual
keuangan. Penelitian Al Sharairi yang dibuat secara terus-menerus
(2005), menemukan biaya lingkungan oleh manajemen. Salah satu ukuran
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan berbasis value
keunggulan kompetitif sedangkan adalah Market Value Added (MVA)
penelitian Barnett dan Solomon yang dikembangkan oleh Stewart dan
(2007) serta Babalola (2007) Stern seorang analis keuangan dari
menemukan biaya lingkungan perusahaan Stern Stewart dan Co
berpengaruh negatif terhadap kinerja pada 1993. Market Value Added
keunagan. merupakan pengukuran yang lebih
Selain kinerja lingkungan dan unggul dibandingkan pengukuran
biaya lingkungan sebagai indikator kinerja tradisional (Artini, 2003).
CSR yang berpengaruh terhadap Menurut Brigham dan Houston
kinerja keuangan, menurut Noor (2001) MVA adalah perbedaan

138 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

antara nilai pasar saham dan jumlah digunakan oleh Kementrian


ekuitas yang telah ditanamkan Lingkungan Hidup untuk melakukan
investor. Menurut Young dan O’Byrne penilaian dan pemeringkatan
(2001), MVA bisa dihitung dengan ketaatan perusahaan dalam
rumus: melakukan kinerja lingkungannya.
dengan menggunakan indikator
MVA = (Nilai pasar saham – Nilai
warna, mulai dari warna emas,
nominal per lembar saham) X Jumlah
sebagai peringkat terbaik, diikuti
saham beredar
warna hijau, biru, merah, dan untuk
Corporate Social Responsibility peringkat terburuk diindikasikan
dengan warna hitam. Untuk setiap
Corporate Social peringkat warna yang diperoleh akan
Responsibility dapat didefinisikan diberi skor mulai angkai 1 sampai 5.
sebagai tindakan yang muncul dari Aspek penilaian dalam PROPER
beberapa aspek baik sosial, diluar difokuskan pada penilaian ketaatan
kepentingan perusahaan, dan yang perusahaan dalam pengendalian
diwajibkan oleh hukum (McWilliams pencemaran air, pengendalian
dan Siegel, 2001). Definisi ini pencemaran udara, pengelolaan
menunjukkan bahwa kegiatan limbah bahan berbahaya dan
Corporate Social Responsibility beracun (B3), kewajiban lain yang
dilakukan secara sukarela, di luar terkait dengan analisis mengenai
hukum perusahaan, dan kontrak dampak lingkungan (AMDAL),
kewajiban dengan melibatkan penetapan Sistem Manajemen
berbagai kegiatan seperti ramah Lingkungan (SML), konservasi dan
lingkungan, memperhatikan etika, pemanfaatan sumber daya, serta
menghormati masyarakat di mana kegiatan sosial perusahaan.
perusahaan tersebut berlokasi
(Moon, 2006). Corporate Social Biaya Lingkungan
Responsibility dikemas ke dalam tiga
Biaya lingkungan adalah
komponen prinsip yakni: Profit,
biaya yang dikeluarkan perusahaan
Planet, dan People (3P). Konsep ini
berhubungan dengan kerusakan
memberikan pemahaman bahwa
lingkungan yang ditimbulkan dan
suatu perusahaan dikatakan baik
perlindungan yang dilakukan
apabila perusahaan tidak hanya
(Susenohaji, 2003). Biaya lingkungan
mencari keuntungan (profit),
pada BUMN bisa dilihat pada alokasi
melainkan memiliki kepedulian
dana untuk Program Bina
terhadap kelestarian lingkungan
Lingkungan. Program Bina
(planet) dan kesejahteraan
Lingkungan meliputi alokasi dana
masyarakat (people).
untuk bantuan bencana alam,
Kinerja Lingkungan pendidikan dan atau pelatihan,
kesehatan, sarana atau prasarana
Kinerja lingkungan adalah umum, sarana ibadah, dan
kinerja perusahaan dalam pelestarian alam. Biaya lingkungan
menciptakan lingkungan yang baik menurut Babalola (2012) dan Hadi
atau green (Suratno, 2006). Di (2011) dihitung dengan
Indonesia, penerapan kinerja membandingkan biaya-biaya yang
lingkungan perusahaan difasilitasi dikeluarkan untuk kegiatan CSR
dengan adanya Program Penilaian dengan laba bersih, sehingga dalam
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam penelitian ini biaya lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dihitung dengan membandingkan
(PROPER), yaitu instrumen yang dana program bina lingkungan

139 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

sebagai bagian dari CSRnya BUMN utang dengan total ekuitas (Hartanti,
dengan laba bersih. 2004 dan Hadi, 2011).

Ukuran Perusahaan Pengaruh Kinerja Lingkungan


terhadap Kinerja Keuangan
Ukuran perusahaan (firm size)
adalah salah satu kriteria yang Menurut hasil penelitian
dipertimbangkan oleh investor dalam Hartanti (2004), kinerja lingkungan
strategi berinvestasi. Besarnya hidup berpengaruh negatif terhadap
ukuran perusahaan dapat dinyatakan kinerja keuangan. Hal ini karena
dalam total aktiva atau total fenomena yang terjadi di masyarakat
penjualan, semakin besar total aktiva bisnis Indonesia adalah cerminan
dan penjualan maka semakin besar dari teori Slack bukan teori Good
pula ukuran perusahaan (Sudarmadji Management. Menurut Sarumpaet
dan Sularto, 2007). Semakin besar (2005), tidak ada hubungan antara
ukuran perusahaan maka semakin kinerja lingkungan dan kinerja
kuat kinerjanya (Tsoutsoura, 2010). keuangan. Hal ini disebabkan produk
Hal ini didukung oleh penelitian Choi dan jasa yang ditawarkan
et al. (2010), yang menyatakan perusahaan berkinerja lingkungan
bahwa ukuran perusahaan tinggi lebih mahal yang tidak sesuai
berpengaruh positif terhadap kinerja dengan sifat konsumen Indonesia.
perusahaan karena peningkatan Penelitian Rakhiemah dan Agustia
ukuran perusahaan akan diikuti (2008), juga mendukung penelitian
penambahan saham biasa yang Sarumpaet bahwa kinerja lingkungan
menyebabkan kinerja keuangan bukan sebagai faktor dominan dalam
perusahaan meningkat Ukuran menentukan harga saham dan
perusahaan dihitung dengan besarnya dividen sedangkan menurut
menggunakan rumus, ukuran penelitian Darnall (2005), perusahaan
perusahaan = log dari total assets dengan tingkat pertumbuhan tinggi,
(Ehsan dan Kaleem, 2012). kinerja lingkungan berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
Leverage sedangkan pada perusahan dengan
tingkat pertumbuhan rendah, kinerja
Leverage adalah penggunaan lingkungan berpengaruh negatif
biaya tetap dalam usaha terhadap kinerja keuangan. Hal ini
meningkatkan profitabilitas (Horne karena perusahaan dengan tingkat
dan Wochove, 2005:182-183). pertumbuhan tinggi memiliki gaya
Penggunaan utang akan menentukan manajemen yang lebih organik dan
tingkat financial leverage perusahaan dapat mengambil keuntungan
karena dengan menggunakan lebih tambahan dengan berinvestasi
banyak utang dibanding modal melalui kinerja lingkungan. Hal ini
sendiri, beban tetap yang ditanggung didukung oleh penelitian
perusahaan menjadi tinggi yang Djuitaningsih dan Ristiawati (2011),
menyebabkan profitabilitas menurun yang menyatakan bahwa kinerja
(Yoon dan Jang, 2005). Tsoutsoura lingkungan berpengaruh positif dan
(2010), juga mengemukakan bahwa signifikan terhadap kinerja keuangan
leverage berhubungan negatif karena perusahaan dengan kinerja
terhadap kinerja keuangan karena lingkungan baik akan mendapat
semakin besar utang perusahaan respon yang baik pula dari
akan meningkatkan risiko stakeholder dan berdampak pada
perusahaan. Leverage diukur dengan peningkatan pendapatan perusahaan
DER yang membandingkan total dalam jangka panjang.

140 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

Pengaruh Biaya Lingkungan H1 = kinerja lingkungan


terhadap Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap kinerja
keuangan.
Menurut penelitian Al Sharairi H2 = biaya lingkungan berpengaruh
(2005), biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan.
berpengaruh positif terhadap
keunggulan kompetitif karena biaya METODE
lingkungan yang dikeluarkan
perusahaan mampu meningkatkan Penelitian ini termasuk
reputasi perusahaan yang penelitian kuantitatif, yaitu suatu
berpengaruh positif terhadap metode penelitian yang berlandaskan
keunggulan kompetitif. Menurut hasil pada filsafat positivisme yang
penelitian Hadi (2011), biaya sosial digunakan untuk meneliti populasi
(social cost) tidak berpengaruh atau sampel tertentu, dan
terhadap kinerja keuangan karena pengumpulan datanya bersifat
tanggung jawab sosial perusahaan statistik dengan tujuan untuk menguji
lewat berbagai dimensi biaya sosial hipotesis yang telah ditetapkan
kurang memiliki konsekuensi (Sugiyono, 2007:5). Jenis data yang
ekonomi (economic consequences) digunakan dalam penelitian ini adalah
karena bentuk, tipe, dan strategi data kuantitatif yaitu data yang
social cost yang dilakukan berupa angka-angka atau data yang
perusahaan lebih bersifat indirect dapat dihitung secara sistematis.
effect. Penelitian Babalola (2007), Penelitian ini menggunakan
menemukan CSR berpengaruh sumber data sekunder yang
negatif terhadap profitabilitas karena diperoleh dari database KLH, Bursa
biaya CSR yang tinggi menghasilkan Efek Indonesia, dan Yahoo finance.
produk yang lebih mahal dan tidak Teknik pengumpulan data secara
bisa diterima konsumen sehingga dokumentasi dari laporan tahunan,
justru menurunkan pendapatan dan laporan keberlanjutan dan harga
terdapat kesalahan pada penerapan saham.
investasi sosial terhadap obejek Populasi penelitian ini adalah
penerima manfaat sehingga biaya perusahaan BUMN yang terdaftar di
CSR menurunkan profitabilitas. BEI 2004-2011. Sampel penelitian
Penelitian ini didukung oleh penelitian adalah BUMN yang terdaftar di BEI
Barnett dan Solomon (2007), yang 2004-2011 dan dipilih dengan
menyatakan bahwa dana investasi menggunakan teknik purposive
tanggung jawab sosial pada sampling.
lingkungan berdampak negatif pada Teknik analisis data yang
kinerja keuangan perusahaan karena dilakukan pada penelitian ini adalah
perusahaan belum bisa menjadikan analisis regresi linear berganda, uji
kegiatan sosial yang dilakukan hipotesis simultan (F), uji hipotesis
sebagai strategi kompetitif terhadap parsial (t), dan koefisien determinasi
pesaing lainnya sehingga biaya (R2).
lingkungan yang dikeluarkan justru
akan mengurangi keuntungan HASIL
perusahaan yang berdampak negatif
pada kinerja keuangan. Berdasarkan pada pemilihan
Berdasarkan kajian teori dan sampel dengan metode purposive
hasil penelitian sebelumnya, maka sampling diperoleh tiga perusahaan
hipotesis penelitian ini sebagai BUMN dalam enam periode
berikut: penelitian. Tiga perusahaan tersebut
adalah PT Bukit Asam Tbk., PT
Timah Tbk., dan PT Kimia Farma

141 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

Tbk. Jenis industri yang termasuk Tabel 2 Hasil Penelitian


sampel adalah industri, tambang dan Var Y Var X Sig. F Sig. t
farmasi yang kegiatan usahanya MVA EP 0,000 0,000
langsung berkaitan dengan sumber EC 0,884
daya alam. Dalam penelitian ini Size 0,053
Lev 0,141
periode 2006 dan 2008 tidak
Sumber: SPSS, diolah penulis (2012)
dimasukkan sebagai sampel karena
Berdasarkan Tabel 2
tidak tersedianya data PROPER,
diperoleh hasil bahwa terdapat
sehingga periode penelitian yang
pengaruh yang secara bersama-
digunakan ada enam periode yaitu
sama atau simultan kinerja
2004, 2005, 2007, 2009, 2010, dan
lingkungan, biaya lingkungan, ukuran
2011.
perusahaan, dan leverage terhadap
Untuk memperoleh gambaran
MVA sebagai proksi kinerja kinerja
umum mengenai data penelitian,
keuangan. Secara individual (parsial)
maka disajikan statistik deskriptif data
MVA sebagai proksi variabel kinerja
sampel penelitian mengenai rata-rata
lingkungan berpengaruh positif
sampel (mean), dan deviasi standar
terhadap kinerja kinerja keuangan
untuk masing-masing variabel seperti
sedangkan pada pengujian biaya
di bawah ini
Tabel 1 Hasil Analisis Deskriptif
lingkungan, ukuran perusahaan, dan
N Mean Standard leverage menunjukkan hasil bahwa
Deviation tidak terdapat pengaruh terhadap
MVA 110550226377 16347360247 MVA sebagai proksi dari kinerja
EP 15 001 keuangan. Nilai koefisien determinan
EC 3,22 0,428
(R2) diperoleh sebesar 0,896 atau
Size 0,8304 0,48708
Lev 12,4439 0,45181 89,6%. Hal ini berarti 89,6% variasi
46,3177 10,57503 MVA sebagai proksi kinerja
Sumber: SPSS, diolah penulis (2012) keuangan dapat dijelaskan oleh
Tabel di atas menunjukkan bahwa variasi dari keempat variabel
nilai rata-rata kinerja lingkungan independen kinerja lingkungan, biaya
sebesar 3,22 dengan nilai deviasi lingkungan, ukuran perusahaan, dan
standar kinerja lingkungan sebesar leverage, sedangkan sisanya (100%-
0,428. Hasil tersebut menunjukkan 89,6%) 10,4% dijelaskan oleh
hasil yang baik karena deviasi variabel lain yang tidak diteliti.
standar lebih kecil daripada rata-rata
kinerja lingkungan. Deviasi standar PEMBAHASAN
biaya lingkungan dan size juga lebih
kecil daripada nilai mean, hal ini Pengaruh Kinerja Lingkungan
menunjukkan hasil yang baik. Hasil terhadap Kinerja Keuangan
yang baik juga ditunjukkan oleh
leverage dengan nilai rata-rata Pengujian pada penelitian ini
leverage sebesar 46,3 lebih kecil menunjukkan bahwa kinerja
daripada nilai deviasi standar lingkungan berpengaruh positif
sebesar 10,6. terhadap kinerja keuangan pada
Hasil dari analisis data yang tahun 2004-2011. Hasil pengujian ini
dilakukan pada penelitian terkait uji menunjukkan bahwa semakin baik
hipotesis simultan (F), uji hipotesisi kinerja lingkungan maka akan
parsial (t), dan koefisien determinasi direspon positif oleh investor melalui
(R2) adalah sebagai berikut. fluktuasi harga saham perusahaan
yang dapat meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Selain itu,
konsumen atau masyarakat akan
lebih tertarik untuk membeli barang

142 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

atau jasa yang ditawarkan sebagai Namun penelitian ini tidak


bentuk apresiasi terhadap mendukung hasil penelitian
perusahaan yang telah melakukan Sarumpaet (2005), yang tidak
CSR. Hal ini akan berpengaruh menemukan hubungan antara kinerja
terhadap pendapatan dan laba lingkungan dan kinerja keuangan
perusahaan yang merupakan karena produk dan jasa perusahaan
indikator dari kinerja keuangan. berkinerja lingkungan tinggi lebih
Hasil penelitian ini mahal yang tidak sesuai dengan sifat
mendukung hasil penelitian konsumen Indonesia. Berbeda
Djuitaningsih dan Ristiawati (2011), dengan produk dan jasa yang
yang menyatakan bahwa kinerja ditawarkan BUMN tidak lebih mahal
lingkungan berpengaruh positif dan meski berkinerja lingkungan tinggi hal
signifikan terhadap kinerja keuangan ini karena tujuan BUMN didirikan
karena perusahaan dengan kinerja bukan semata-mata profit oriented,
lingkungan baik akan mendapat tetapi melayani masyarakat sebagai
respon yang baik pula dari stakeholder utama
stakeholder dan berdampak pada (www.bumn.go.id). Penelitian
peningkatan pendapatan perusahaan Rakhiemah dan Agustia (2008) juga
dalam jangka panjang. Perusahaan mengatakan bahwa kinerja
BUMN merupakan perusahaan yang lingkungan bukan sebagai faktor
memiliki kinerja lingkungan baik hal dominan dalam menentukan harga
ini ditunjukkan dari kinerja lingkungan saham dan besarnya dividen yang
BUMN sebesar 66% di atas rata-rata dibagikan sehingga tidak ada
kinerja lingkungan pasar sebesar pengaruhnya terhadap kinerja
64%. Penelitian ini juga diperkuat finansial. Hal ini tidak sesuai dengan
oleh penelitian Darnall (2005), yang BUMN karena kinerja lingkungan
menyatakan bahwa perusahaan BUMN dianggap sebagai faktor
dengan tingkat pertumbuhan tinggi, penting dalam menentukan harga
kinerja lingkungan berpengaruh saham, terlihat dari peningkatan rata-
positif terhadap kinerja keuangan rata kinerja lingkungan BUMN 2004-
karena perusahaan dengan tingkat 2011 sebesar 13% diikuti
pertumbuhan tinggi memiliki gaya peningkatan harga saham sebesar
manajemen yang lebih organik dan 12,5% yang diwakili oleh sampel
dapat mengambil keuntungan yang diteliti.
tambahan dengan melampaui
kepatuhan terhadap hukum seperti Pengaruh Biaya Lingkungan
berinvestasi melalui kinerja terhadap Kinerja Keuangan
lingkungan yang berdampak pada
kinerja keuangan di masa datang. Pengujian pada penelitian ini
Tingkat pertumbuhan tinggi menunjukkan biaya lingkungan tidak
ditunjukkan BUMN dengan tingkat berpengaruh terhadap kinerja
pengembalian modal (ROE), tingkat keuangan. Hasil penelitian ini
pengembalian assets (ROA), dan mendukung penelitian Hadi (2011),
tingkat profitabilitas yang lebih unggul yang menyatakan bahwa biaya sosial
dibanding perusahaan milik swasta (social cost) tidak berpengaruh
serta pertumbuhan laba bersih dan terhadap kinerja keuangan. Hal ini
setoran dividen dari BUMN yang karena tanggung jawab sosial
lebih baik. Tingkat pertumbuhan perusahaan lewat berbagai dimensi
tinggi BUMN juga tercermin dari biaya sosial kurang memiliki
sumber daya yang bisa konsekuensi ekonomi (economic
meningkatkan pertumbuhan ekonomi consequences) karena bentuk, tipe,
nasional (Harian Umum Pelita, 2012). dan strategi social cost yang
dilakukan perusahaan lebih bersifat

143 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

indirect effect. Perusahaan dengan BUMN karena perusahaan


melakukan tanggung jawab sosial BUMN belum bisa menjadikan biaya
lewat berbagai pengorbanan sosial lingkungan sebagai strategi
(social cost) lebih dilihat dari perusahaan, seperti dana bina
perspektif dan motif manajemen, lingkungan yang dikeluarkan masih
kurang memperhatikan dan dianggap sebagai metode ganti rugi
memperhitungkan kebutuhan atas dampak negatif gangguan atau
stakeholder, terutama stakeholder ketidaknyamanan, kerusakan dan
eksternal (masyarakat). pencemaran lingkungan yang
Biaya lingkungan yang ditimbulkan (Sumardiyono, 2007).
merupakan bagian dari biaya sosial Hasil penelitian Babalola
melalui program Community (2007), yang menyatakan bahwa
Development yang dijalankan BUMN CSR berpengaruh negatif terhadap
lebih bersifat charity atau derma profitabilitas karena biaya CSR yang
sehingga BUMN kurang tinggi menghasilkan produk yang
memperhatikan apa yang lebih mahal sehingga tidak diterima
sebenarnya dibutuhkan masyarakat konsumen juga tidak sesuai dengan
dan lingkungan. Hal ini terlihat dari BUMN terkait biaya lingkungan yang
pengembangan Community dikeluarkan tidak berpengaruh
Development dengan pola sentralistik terhadap kenaikan harga produk
dan konservatif karena kurangnya yang dijual. Hal ini karena harga
pengetahuan secara emik atau produk perusahaam BUMN
pengetahuan tentang apa yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis
sebenarnya terjadi dan yang yang berorientasi pada keuntungan
dirasakan lingkungan sekitar Oleh pelanggan industri. Keuntungan
karena itu sukses dari program tersebut akan disubsidi pada
community development, selain konsumen rumah tangga dengan
banyak bergantung dari politik makro, penetapan harga yang terjangkau,
dalam tingkat mikro tergantung juga seperti PT Bukit Asam yang menjual
pada budaya dan komitmen batubara kepada konsumen rumah
perusahaannya dalam tangga dengan subsidi agar harga
mengimplementasikan kebijakan tetap rendah.
CSRnya. Perusahaan tidak lagi
hanya mewujudkan citranya melalui Pengaruh Ukuran Perusahaan
kampanye atau public relation saja terhadap Kinerja Keuangan
tetapi harus mampu menunjukkan
akuntabilitasnya kepada kepentingan Pengujian pada penelitian ini
publik. Perusahaan yang akuntabel menunjukkan ukuran perusahaan
akan memperhatikan CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja
semaksimal mungkin, yang didukung keuangan. Menurut Mustapha dan
oleh aparat perusahaan yang bersih Chyi (2012) jika suatu perusahaan
(good corporate governence). memiliki ukuran yang besar maka
Dengan demikian maka konsep CSR akan berpengaruh terhadap
sebagai sebuah model bagi keputusan investor dalam
community development dapat berinvestasi sedangkan bagi
terealisasikan dengan baik perusahaan dengan ukuran kecil
(Widiyanarti, 2005). tidak berpengaruh terhadap
Penelitian ini juga tidak keputusan investor dalam
mendukung hasil penelitian Al berinvestasi. Perusahaan yang
Sharairi (2005), yang menyatakan berukuran kecil masih berada dalam
bahwa biaya lingkungan berpengaruh kondisi pertumbuhan sehingga
positif terhadap keunggulan investor dalam melakukan investasi
kompetitif. Hal ini tidak sesuai tidak terpengaruh dari ukuran

144 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

perusahaan karena kemungkinan sesuai dengan harga saham pada


perusahaan kecil bisa tumbuh BUMN yang tiap tahunnya
menjadi besar (Riyanto, 2002). mengalami kenaikan seiring kenaikan
Perusahaan BUMN adalah tingkat utang seperti pada
perusahaan yang tergolong perusahaan sampel di mana harga
berukuran kecil. Seperti ukuran saham mengalami kenaikan sekitar
perusahaan PT Kimia Farma rata- 68% dan utang sebesar 25% tiap
rata tiap tahunnya sebesar 12,2 lebih tahunnya.
kecil daripada ukuran perusahaan PT
Kalbe Farma sebesar 12,5. PT Bukit KESIMPULAN
Asam juga memiliki ukuran
perusahaan yang lebih kecil Penelitian ini dilaksanakan
dibandingkan dengan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui
tambang batu bara perusahaan pengaruh kinerja lingkungan dan
swasta seperti PT Berau Coal Energy biaya lingkungan terhadap kinerja
yaitu 12,8 dibanding 13,01. keuangan. Berdasarkan hasil analisis
penelitian yang telah dilakukan, maka
Pengaruh Leverage terhadap dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kinerja Keuangan kinerja lingkungan berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan.
Pengujian pada penelitian ini Namun pada pengujian biaya
menunjukkan leverage tidak lingkungan, ukuran pertusahaan, dan
berpengaruh terhadap kinerja leverage menunjukkan hasil bahwa
keuangan. Hal ini karena tidak berpengaruh antara ketiga
penggunaan utang yang besar variabel tersebut terhadap kinerja
mengakibatkan perusahaan harus keuangan.
membayar sejumlah besar beban Penelitian selanjutnya
bunga, sehingga keuntungan yang diharapkan tidak hanya
diperoleh perusahaan semakin menggunakan perusahaan BUMN
berkurang. Perolehan keuntungan tetapi semua perusahaan yang ada di
yang sedikit membuat keuntungan PROPER karena kinerja lingkungan
(return) yang akan diterima investor tidak hanya penting bagi BUMN
juga semakin sedikit. Namun, pada tetapi bagi semua perusahaan
sisi lain investor tertarik pada karena kinerja lingkungan adalah
perusahaan yang mempunyai Debt faktor penting dalam menentukan
To Assets tinggi karena dapat harga saham yang berdampak pada
meningkatkan laba yang diharapkan kinerja keuangan dan mampu
(Brigham dan Houston, 2001:86). melengkapi indikator atau
Seperti PT Bukit Asam yang pengukuran kinerja lingkungan yang
merupakan salah satu perusahaan lain. Jadi tidak hanya menggunakan
BUMN yang tiap tahunnya hasil penilaian PROPER, tetapi dapat
mengalami peningkatan beban bunga menambahkan indikator pengukur
sekitar 23% dan laba sebesar 15%. lainnya seperti key to environment
Menurut Miftah dan Destari (2005), performance indikator (KEPI) dengan
penambahan utang perusahaan akan menggunakan Objective Matrix
memperbesar risiko tetapi sekaligus (OMAX) agar hasil yang diperoleh
memperbesar tingkat pengembalian dari pengukuran kinerja lingkungan
yang diharapkan. Risiko yang dapat lebih menjelaskan bagimana
semakin tinggi akibat meningkatnya pengaruhnya terhadap kinerja
utang cenderung menurunkan harga keuangan.
saham, tetapi meningkatnya tingkat
pengembalian yang diharapkan akan
menaikkan harga saham. Hal ini

145 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

UCAPAN TERIMAKASIH Performance: Evidence from


Korea. MPRA Paper No. 22159
Ibu Susi Handayani, S.E., Ak., M.Ak. Darnall N. & B. Ytterhus (2005). Does
yang telah bersedia memberikan a Facility’s Environmental
bimbingan dan motivasi. Performance Predict its
Ibu Dr. Dian Anita Nuswantara, S.E., Financial Performance. Paper
Ak., M.Si. dan Bapak Ulil Hartono presented at the
S.E., M.Si. yang telah bersedia OECD/EPA/Environment
memberikan pengarahan. Canada Conference on ‘Public
Environmental Policy and the
DAFTAR PUSTAKA Private Firm’, June 14-15 2005.
Djuitaningsih, Tita dan Erista Eka
Artini, Luh Gede Sri. 2003. Ristiawati. 2011. Pengaruh
Perbandingan “Value Added Kinerja Lingkungan dan
(EVA, REVA, MVA, dan FVA) Kepemilikan Asing Terhadap
dengan Penilaian Kinerja Kinerja Finansial Perusahaan.
Tradisional (ROI dan ROE)”. ISSN: 1693-2420 Volume 9 No.
Buletin Ekonomi, Vol 11 No 2 2 Desember 2011.
Tahun 2006 Ehsan, Sadaf dan Ahmad Kaleem.
Al Sharairi, Jamal Adel. 2005. The 2012. An Empirical
Impact of Environmental Costs investigation of the relationship
on the Competitive Advantage between Corporate Social
of Pharmaceutical Companies Responsibility and Financial
in Jordan. Middle Eastern Performance (Evidence from
Finance and Economics, ISSN: Manufacturing Sector of
1450-2889 Issue 15 (2011) Pakistan). Journal of Basic and
Babalola, Yisau Abiodun. 2012. The Applied Scientific Research,
Impact of Corporate Social ISSN 2090-4304
Responsibility on Firms’ Hadi, Nor 2011. Interaksi
Profitability in Nigeria. Tanggungjawab Sosial, Kinerja
European Journal of Sosial, Kinerja Keuangan dan
Economics, Finance and Luas Pengungkapan Sosial (Uji
Administrative Sciences, ISSN Motif di Balik Social
1450-2275 Issue 45 (2012) Responsibility Perusahaan Go
Barnett, Michael L. dan Robert M. publik di Indonesia).
Solomon. 2006. Beyond Maksimum, Volume 1 No. 2
Dichotomy: The Curvilinear Hartanti, Dwi. 2004. Pengaruh
Relationship Between Social Kinerja Lingkungan Hidup
Responsibility and Financial Perusahaan Serta Sistem
Performance. Strategic Manajemen Lingkungan Hidup
Management Journal, 27: Perusahaan Terhadap Kinerja
1101–1122 (2006) Keuangan Perusahaan.
Brigham, Eugene dan Joel Houston. Economics Business &
2006. Fundamental Of Accounting Review, Edisi III/
Financial Management/ Dasar- September-Desember
Dasar Manajemen Keuangan Horne, James C Van dan John M.
(terjemahan) oleh Ali Akbar Wochove JR. 2005. Prinsip-
Yulianto Edisi 10. Jakarta: Prinsip Manajemen Keuangan
Salemba Empat (terjemahan). Jakarta:
Choi, Jong Seo, Young Min Kwak, Salemba Empat
dan Chongwoo Choe. 2010. McWilliams, Abagail dan Donald
Corporate Social Responsibility Siegel. 2001. Corporate Social
and Corporate Financial Responsibility: A Theory of the

146 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

Firm Perspective. The Perusahaan. ISSN 1858-2559,


Academy of Management Vol. 2
Review Vol. 26, No. 1 pp. 117- Sugiyono. 2007. Statistik Untuk
127 Penelitian. Bandung: Alfabeta
Miftah, Munasiron dan Rina Destari. Sumardiyono, Eko. 2007. Evaluasi
2005. Pengaruh Dividen dan Pelaksanaan Community
Financial Leverage terhadap Development dalam Perolehan
Harga Saham (Studi Kasus PROPER hijau. (tesis)
pada PT. Bank NISP di BEJ). http://eprints.undip.ac.id/17349
EQUITY , Vol. 1, No. 1, Juli - Suratno, Bondan Ignatius. 2006.
Desember 2005 : 24 - 33 Pengaruh Environment
Mustapha, Marina. Ng Huey Chyi. Performance Terhadap
2012. Firm Size And Environment Disclosure dan
Investment-Cash Flow Economic Performance (Studi
Sensitivity: The Developing Empiris Pada Perusahaan
Country Evidence. 3rd ICBER Manufaktur yang Terdaftar di
2012, ISBN: 978-967-5705-05- Bursa Efek Jakarta periode
2 2001-2004). Jurnal Riset
Noor, Akhmad Syafrudin. 2011. Akuntansi Indonesia, Volume
Analisis Faktor-Faktor Yang 10 No. 2 Mei 2007 Hal. 199-
Mempengaruhi Kinerja 204
Keuangan perusahaan Susenohaji. Environmental
telekomunikasi yang go public Management Accounting
di BEI. Jurnal Manajemen dan (EMA): memposisikan kembali
Akuntansi Vol. 12, No.1 biaya lingkungan sebagai
Rakhiemah, Aldilla Noor dan Dian informadsi strategis bagi
Agustia. 2008. Pengaruh manajemen. Balance, Vol.1
Kinerja Lingkungan Terhadap Tahun 2003
Corporate Social Responsibility Tsoutsoura, Margarita. 2004.
(CSR) disclosure dan Kinerja Corporate Social Responsibility
Finansial Perusahaan and Financial Performance.
Manufaktur Yang Terdaftar di Working Paper Series
Bursa Efek Indonesia. University of California,
Simposium Nasional Akuntansi http://repositories.cdlib.org
di Palembang 2008 Untung, Hendrik Budi. 2008.
Sarumpaet. Susi. 2005. The Corporate Social
Relationship Between Responsibility. Jakarta: Sinar
Environmental Performance Grafika
And Financial Performance Widiyanarti, Tantry. 2005. Corporate
Amongst Indonesian Social Resposdibility Model
Companies. Jurnal Akuntansi Community Development oleh
dan Keuangan, Vol. 7 No. 2 Korporat. Jurnal Antropologi
Stoner, James AF dan Alfonsus Sosial Budaya ETNOVISI, Vol.
Sirait. 1995. Manajemen. 1 No. 2 Oktober 2005
Jakarta: Erlangga Yoon, Eunju dan Soo Cheong Jang.
Sudarmadji, ardi Murdoko dan Lana 2005. The Effect Of Financial
Sularto. 2007. Pengaruh Leverage On Profitability And
Ukuran Perusahaan, Risk Of Restaurant Firms.
Profitabilitas, Leverage, Dan Journal of Hospitality Financial
Tipe Kepemilikan Perusahaan Management, Vol. 13 Issue 1
Terhadap Luas Voluntary Young, S. David & O’Byrne, Stephen
Disclosure Laporan Keuangan F. 2001. EVA dan Manajemen
Berdasrkan Nilai: Panduan

147 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013


Anis Fitriani; Pengaruh Kinerja Lingkungan ...

Praktis Untuk Implementasi.


Widjaja, Lusy (Penerjemah).
Jakarta: Salemba Empat

148 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai