Anda di halaman 1dari 8

Accelerat ing t he world's research.

Prototipe Sistem Remote Monitoring


dan Pengukuran Besaran Listrik
Menggunakan PLC Berbasis GPRS
Sofian Yahya

Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Rancang Bangun Prot ot ipe Perangkat Pengukuran dan Monit oring Besaran List rik Menggunak…
Sarjono Wahyu Jadmiko Polban.el. Li, Sofian Yahya

PURWARUPA SCADA PLT MH MENGGUNAKAN KOMUNIKASI MODEM GSM BERBASIS PLC


Sofian Yahya

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK CIT ECT SEBAGAI HMI PADA SIST EM KENDALI BERBASIS PLC MIT …
Muhammad Fani
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Prototipe Sistem Remote Monitoring dan Pengukuran Besaran


Listrik Menggunakan PLC Berbasis GPRS

Sofian Yahya1, Sarjono Wahyu Jadmiko2, Dedi Nono Suharno3


1,2,3
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung 40012, Kotak Pos 1234
(1sofianyahya@polban.ac.id, 2sarjnpdml@yahoo.com, 3dedinsp3d@yahoo.co.id)

ABSTRAK
Microgrid diusulkan menjadi sebuah konsep baru dalam sistem kelistrikan skala kecil yang memanfaatkan
sumber-sumber energi listrik baru dan terbarukan, terutama pada kawasan yang belum terjangkau sumber listrik
dari jaringan utama. Perangkat antar muka elektronik yang biasa digunakan untuk monitoring dan pengendalian
pada sistem microgrid adalah SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). SCADA pada umumnya
terdiri dari Master Terminal Unit (MTU), MTU mengendalikan Remote Terminal Unit (RTU) secara otomatis.
Data yang ada di MTU kemudian direpresentasikan dengan Human Machine Interfaces (HMI). Tujuan dari
tulisan ini menyajikan perancangan prototipe sistem remote monitoring dan pengukuran besaran listrik
menggunakan PLC berbasis GPRS (General Packet Radio Service), sebagai representasi dari sistem SCADA.
Prototipe MTU diharapkan mampu memonitor dan mengukur tegangan, arus, daya, frekuensi, dan faktor daya
dari energi listrik yang terukur pada RTU. Prototipe terdiri dari Power Meter SPM-8, Serial Communication Unit
(SCU), PLC Omron tipe CJ1M, Modem, dan perangkat lunak LabVIEW. Akuisisi data dari Power Meter di RTU
dilakukan melalui SCU yang di program oleh perangkat lunak CX-Protocol (Protocol Modbus). Berdasarkan
hasil pengujian dengan komunikasi langsung antara RTU dengan MTU menggunakan kabel RS232, rata-rata
error hasil pengukuran di LabVIEW lebih tinggi 1,24% dibandingkan nilai terukur oleh power meter.

Kata kunci: Besaran Listrik, Power Meter, Programmable Logic Controller, Protocol Modbus, LabVIEW

1. PENDAHULUAN ngumpulan data, dan trend logging capabilities.


Perangkat lunak HMI yang di install pada komputer
Generator atau sumber pembangkit yang terin- pada lokasi MTU selain dapat memonitor, juga
tegrasi dalam suatu microgrid dengan tujuan men- mampu mengendalikan proses pada plant secara
suplai daya ke jaringan distribusi harus dilengkapi remote [4,5].
dengan power electronic interfaces (PEIs) dan sis- Tujuan dari tulisan ini menyajikan perancangan
tem kendali yang dibutuhkan untuk menjaga fleksi- prototipe sistem remote monitoring dan pengukuran
bilitas sistem dan menjaga kualitas daya dan output besaran listrik menggunakan PLC berbasis GPRS
dari energi. Fleksibilitas kendali memungkinkan (General Packet Radio Service), sebagai
microgrid dapat menjaga pasokan daya sesuai kebu- representasi dari sistem SCADA. Prototipe MTU
tuhan energi pada suatu kawasan [1]. diharapkan mampu memonitor dan mengukur
Perangkat antar muka elektronik (power elec- tegangan, arus, daya, frekuensi, dan faktor daya dari
tronic interfaces) yang biasa digunakan untuk moni- energi listrik yang terukur pada RTU. Prototipe
toring dan pengendalian pada sistem microgrid ada- terdiri dari Power Meter SPM-8, Serial Commu-
lah SCADA (Supervisory Control and Data Acquisi- nication Unit (SCU) 41-V1, PLC Omron tipe CJ1M,
tion). SCADA adalah sistem yang berfungsi untuk Modem, dan perangkat lunak LabVIEW. Akuisisi
pengawasan dan pengendalian, dengan cara melaku- data dari Power Meter di RTU dilakukan melalui
kan pengumpulan dan analisa data secara real time SCU yang di program oleh perangkat lunak CX-
[2]. Protocol (Protocol Modbus), sedangkan eksekusi
SCADA terdiri dari perangkat keras input/output sequence read/write data dari power meter dilaku-
(I/O), pengendali, jaringan, komunikasi, database kan oleh instruksi PMCR yang di program dengan
dan perangkat lunak. SCADA pada umumnya terdiri perangkat lunak CX-Programmer, dan hasilnya diki-
dari Master Terminal Unit (MTU) yang memonitor rim melalui modem ke MTU untuk ditampilkan pada
dan mengendalikan dari jarak jauh. MTU HMI.
mengendalikan Remote Terminal Unit (RTU) secara
otomatis, pada umumnya RTU berupa 2. TINJAUAN PUSTAKA
Programmable Logic Controllers (PLCs) [1,3].
Data yang ada di MTU kemudian direpresen- 2.1 SCADA Microgrid
tasikan dengan Human Machine Interfaces (HMI).
HMI merupakan reprensentasi secara grafis dari sis- Microgrid adalah jaringan tegangan menengah
tem yang terdiri dari konfigurasi sistem, alarms, pe- yang di rancang untuk memasok energi listrik untuk

Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring…. IX-17
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

kawasan kecil, seperti kawasan perumahan, kawasan 2.3 CX-Programmer


publik atau akademik, area komersial, kawasan in-
dustri, dan lainnya. Generator atau sumber pem- CX-Programmer adalah alat pemograman PLC
bangkit yang tergabung dalam suatu microgrid bisa OMRON yang berfungsi untuk membuat, pengujian
dari sumber energi terbarukan atau konvensional, dan pemeliharaan program-program. CX-Program-
yang secara terintegrasi untuk mensuplai daya ke mer menyediakan fasilitas untuk mendukung
jaringan distribusi. Dalam microgrid sumber-sumber perangkat PLC dan alamat informasi untuk
energi yang terintegrasi harus dilengkapi dengan po- komunikasi dengan PLC OMRON dan mendukung
wer electronic interfaces (PEIs) dan kendali yang jenis jaringan. Salah satu instruksi yang
dibutuhkan untuk menjaga fleksibilitas sistem dan berhubungan dengan Instruksi Protocol Macro
menjaga kualitas daya dan output dari energi. Micro- adalah PMCR. PMCR(260) merupakan instruksi
grid memberikan beberapa keuntungan, seperti untuk memanggil dan mengeksekusi Sequence
memperbaiki efisiensi energi, meminimalisir kon- Registered pada Serial Communication Board(SCB)
sumsi energi secara keseluruhan, mengurangi dam- atau Serial Communication Unit (SCU). Sebelum
pak terhadap lingkungan, meningkatkan realibilitas mengeksekusi instruksi PMCR dengan PLC CS/CJ
dan ketahanan, dan lebih menghemat penggantian series, mode komunikasi untuk port komunikasi
infrastruktur listrik [3,6]. yang akan digunakan harus di set ke protocol macro.
Sistem SCADA (Supervisory Control dan Data
Acquisition) digunakan untuk pengawasan pada
microgrids. Sistem SCADA merupakan kombinasi
antara telemetri dan akuisisi data. Telemetri merupa-
kan suatu teknik yang digunakan dalam pengiriman
dan penerimaan informasi atau data melalui suatu
medium, sedangkan akuisisi data merupakan proses
pengumpulan data. Data yang dikirimkan tersebut
dapat berupa data analog dan atau digital yang ber-
asal dari berbagai sensor. Akuisisi data dimulai dari 2.4 CX-Protocol
RTU atau PLC, kemudian sinyal hasil pembacaan
meter dan peralatan dikirimkan sesuai kebutuhan. Protocol untuk pertukan data untuk unit Omron
Data-data ini kemudian dikompilasi dan diolah (Temperature Controllers, Panel Meters, etc) telah
untuk dimanfaatkan operator di ruang kendali di instal ke dalam PMSU (Protocol Macro System
melalui HMI. Terakhir Operator menggunakan data Unit). Dengan cara menset receive/send data dan
untuk membuat keputusan berdasarkan hasil eksekusi pada instruksi PMCR. Protocol terdiri dari
pengawasan, dan melakukan penyesuaian bila urutan komunikasi (sequence), yang tidak
diperlukan baik terhadap RTU dan/atau kendali PLC tergantung pada proses untuk perangkat eksternal.
[1,6]. Setiap sequence terdiri dari beberapa steps, setiap
steps terdiri dari perintah Send, Receive, atau Send &
2.2 Programmable Logic Controller (PLC) Receive, send/receive messages, menunjukan
cabang atau hasil akhir dari proses [8,9].
Programmable Logic Controller (PLC) pada da- Sebagai contoh, sequence untuk membaca nilai
sarnya adalah sebuah komputer yang khusus diran- proses dari pengendali temperature yang dikirimkan
cang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Pro- ke pengendali, message yang dikirimkan ( string
ses yang dikendalikan ini dapat berupa regulasi va- untuk perintah baca berisi header, address, check
riabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem code, dan terminator), dan message yang diterima
servo atau hanya melibatkan kendali dua keadaan (string untuk response berisi header, address, check
(On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang code, dan terminator).
seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran,
sistem konveyor, dan lain sebagainya [8]. Protocol Macro Support Unit
CPU Unit Command
Untuk mengoperasikan perangkat keras PLC, Send
Send Send message (Contoh: Perintah baca nilai terukur)
(send)
(send) @ 00 RX00.. FCS *

maka diperlukan perangkat lunak. Khusus untuk Header Address Data Check
code
Terminator

PLC Omron perangkat lunaknya diintegrasikan Receive


Receive
Received message (Contoh: Response)
RS-232C or
RS-422A/485
(receive)
(receive)
dalam software CX-One. Software CX-One adalah @ 00
Header Address
RX00..
Data
FCS
Check
code
*

Terminator

paket perangkat lunak komprehensif yang


mengintegrasikan PLC Programming Software
Perangkat Luar
dengan Support Software untuk mendirikan
Jaringan, Programmable Terminal, Servo Systems,
Inverter, dan Temperature Controller. Gambar 3 Contoh Perintah Send/Receive dari PMSU

IX-18 Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring….
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

2.5 Protocol Komunikasi


Gambar 5 Format respon dari slave
Protokol komunikasi dapat diibaratkan sebagai
sebuah bahasa/aturan yang digunakan pada sebuah Contoh permintaan dari master ke slave dengan add-
sistem sehingga sistem tersebut dapat melakukan ress 01, untuk mengambil holding register dalam re-
komunikasi satu dengan yang lainnya. Pada sistem gister 40001 – 40004.
otomasi industri terdapat bermacam-macam protokol
komunikasi [10].
Modbus adalah protokol komunikasi serial yang
diterbitkan oleh Modicon pada tahun 1979 untuk di- Gambar 6 Contoh request dari master
aplikasikan pada Programmable Logic Controller
(PLC). Kemudian protokol ini telah menjadi standar Penjelasan:
protokol komunikasi di industri, dan sekarang [01] : Alamat slave; [03] : Function code (read hol-
Modbus merupakan protokol komunikasi dua arah ding register) ; [00] [00] : Register 40001 adalah
yang paling umum digunakan sebagai media register pertama maka dimulai dari 0; [00] [04] :
penghubung dengan perangkat industri atau media Empat data yang akan di request 4000– 40004;
elektronik lainnya dengan komputer. [CRC] : Hasil CRC
Komunikasi dengan menggunakan protokol Setelah permintaan dikirimkan, maka slave akan
Modbus dapat menggunakan port serial atau membalasnya, misalkan register 40001 bernilai 7,
ethernet. Kebanyakan perangkat Modbus 40002 bernilai 6, 40003 bernilai 5, dan 40004
berkomunikasi melalui serial RS-485. Untuk dapat bernilai 4. maka respon slave adalah:
berkomunikasi melalui protokol modbus maka
master harus mengirimkan permintaan terhadap
slave dengan format frame sebagai berikut: Gambar 7 Contoh respon dari slave

2.6 Human Man Interface


Gambar 4 Format request dari master
HMI merupakan perangkat lunak antar muka be-
Keterangan: rupa Graphical User Interface berbasis komputer
1) Address, merupakan alamat slave dari 1 – 247. yang menjadi penghubung antara operator dengan
Jika alamat slave yang di minta masuk ke slave mesin atau peralatan yang dikendalikan serta
yang sesuai, maka slave tersebut akan bertindak pada level supervisory. Secara umum
meresponnya dengan memberikan pesan balasan. HMI memiliki fungsi-fungsi seperti berikut: Setting,
2) Function Code, berfungsi untuk memberi Monitoring, Take action, Data Logging & Storage,
perintah kepada slave. Berikut ini adalah jenis- Alarm history, Summary, dan Trending.
jenis function code yang biasa digunakan dalam Salah satu perangkat lunak HMI yang banyak di-
industri. manfaatkan adalah LabVIEW. LabVIEW adalah
01 Read Coil Status; 02 Read Input Status; 03 akronim dari Laboratory Virtual Instrumentation
Read Holding Registers; 04 Read Input Engineering Workbench, merupakan perangkat
Registers; 05 Force Single Coil;06 Preset Single lunak untuk pengembangan grafis yang sangat
Register;15 Force Multiple Coils;16 Preset fleksibel dan digunakan untuk mengendalikan,
Multiple Registers menguji aplikasi secara cepat dengan biaya yang
3) Register, merupakan register yang ingin diambil relatif murah. Dengan LabVIEW, insinyur dan
nilainya. Register ini menggunakan 2 byte data, ilmuwan dapat berinteraksi dengan dunia riil,
maka dari itu nilai register bisa sampai 256 menganalisis data untuk memperoleh informasi, dan
namun dibatasi dengan jumlah register yang menampilkan hasilnya dalam bentuk laporan
tersedia. ataupun di web [4].
4) Length, merupakan jumlah register yang ingin di
request. ini juga menggunaka 2 byte data seperti 2.7 Komunikasi GPRS
register.
5) CRC, Cyclic Redundancy Check (CRC) meru- Bermacam-macam teknonologi kendali
pakan metode yang digunakan untuk digunakan untuk monitoring dan kendali dari suatu
pengecekkan error. sistem, dimana komunikasi antara suatu sistem dan
Pesan respon dari slave ke master memiliki sedikit pengguna (user) umumnya direalisasikan secara
perbedaan dengan permintaan. untuk pesan Modbus online melalui teknik komunikasi wireless seperti
dari slave memiliki frame yang menyesuaikan RF, ZigBee, Bluetooth, dan GPRS dalam remote
jumlah data yang dikirimkan dimana setiap 1 data monitoring [11]-[13].
menggunakan 2 byte data. Berikut ini adalah format GPRS (General Packet Radio Service)
frame respon dari slave. merupakan layanan komunikasi data yang berbasis
paket untuk jaringan GSM dan atau CDMA. GPRS

Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring…. IX-19
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

adalah sebagai langkah migrasi menuju jaringan plant dan data hasil pengukuran tersebut akan
generasi ketiga (3G). Ini mengizinkan operator tele- dikirimkan ke Master Terminal Unit (MTU) dengan
komunikasi untuk mengimplementasikan arsitektur menggunakan komunikasi GPRS.
berbasis IP untuk aplikasi data yang akan diteruskan
digunakan dan diperluas untuk layanan 3G yang 3.1.1 Perancangan Program CX-Protocol
mengintegrasikan suara dan aplikasi data. GPRS Langkah pertama untuk komunikasi data
umumnya digunakan pada lokasi dimana tidak ada dirancang interface Master dan Slaves untuk PLC
akses internet, GPRS digunakan melalui SIM card CJ2M-SCU41-V1 dengan merancang protocol
dari jaringan selular digital GSM yang mampu macro Modbus SPM 8, untuk membaca (Read) data
memonitor dan mengendalikan secara remote suatu dari Power Meter dan menuliskannya (Write) ke
plant atau sistem. memory dari PLC.
Untuk merealisasikan aplikasi tersebut harus di- Eksekusi dari sequence ini akan dilakukan
gunakan modem, modem bekerja dengan cara melalui operand C2 yang ada pada instruksi PMCR
mengubah informasi digital dari komputer pengirim yang akan dibuat dengan program CX-Programmer.
ke dalam bentuk sinyal analog yang ditransmisikan Send Messages list dirancang seperti diperlihatkan
melalui line telepon, selanjutnya modem pada pada gambar 10.
komputer penerima akan mengubah ulang sinyal
analog ke sinyal digital.
Sebuah PLC Omron CJ1M+Serial
Communication Unit(SCU), CJ1W-SCU41-V1 yang
dihubungkan dengan Hayes Modem melaui kabel
RS-232C dan program Hayes Modem AT Command
Protocol dapat digunakan kendali remote [9].

3. PERANCANGAN

Gambar 8, memperlihatkan skema rancangan


prototipe perangkat monitoring dan pengukuran
besaran listrik menggunakan PLC berbasis PLC. Gambar 9 Interface Master dan Slaves
SIMULATOR RTU
PEMBANGKIT SCU
RS485
GENERATOR PM PLC
1 CHANEL
MODEM
RS232
I/O
RELAY

Gambar 10 Send Messages List Protocol


GPRS
Sedangkan untuk Receive Messages list dirancang
seperti diperlihatkan pada gambar 11.
3/ 4 CHANEL
MODEM MTU
RS485
HMI/
PLC PC
Lobview

Keterangan:
PLC = Programmable Logic Controller PC = Personal Komputer Gambar 11. Receive Messages list
SCU = Serial Communication Unit RTU = Remote Terminal Unit
PM = Power Meter MTU = Master Terminal Unit

Berdasarkan rancangan program yang dibuat dengan


Gambar 8 Skema Monitoring dan Pengukuran menggunakan perangkat lunak CX-protocol,
Besaran Listrik Menggunakan PLC Berbasis GPRS selanjutnya PLC CJ2M dengan SCU41-V1
dihubungkan dengan Power Meter seperti
Sistem yang dirancang pada penelitian ini terdiri diperlihatkan pada gambar 12.
dari satu buah RTU dan satu buah MTU yang ber-
fungsi untuk melakukan monitoring dan pengukuran CJ1W SCU41-V1
Serial Communication Board
besaran listrik. Untuk merealisasikan prototipe ini
maka perancangan dibagi pada beberapa sub sistem PORT 1 (RS – 422A / 485)
CPU
sebagai berikut: Power
Supply CJ2M
PORT 2 (RS – 232 C)

3.1 Perancangan RTU

Sub sistem yang dirancang adalah perangkat


Power Meter
keras dan perangkat lunak untuk Remote Terminal
Unit (RTU) berbasis PLC Omron CJ2M. RTU akan Gambar 12 Hubungan PLC CJ2M-SCU41-V1
memonitor dan mengukur besaran listrik dari sebuah Omron dengan Power Meter

IX-20 Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring….
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

3.1.2 Perancangan Program CX-Programmer 3.2 Perancangan MTU


Untuk bisa mengeksekusi Read/Write sesuai se-
quence yang telah dibuat dengan perangkat lunak Data hasil pengukuran besaran listrik yang
CX-Protocol, maka perlu Instruksi PMCR yang diperoleh dari RTU dikomunikasikan ke MTU
dirancang dengan menggunakan perangkat lunak melalui modem GPRS. Data yang diterima di MTU
CX-Programmer. Program pembacaan parameter diakses dari modem ke PLC menggunakan
listrik yang akan diprogram dan dibaca dengan CX- komunikasi RS232 yang kemudian diolah dengan
Programmer dibagi atas empat kelompok dengan menggunakan perangkat lunak CX-Programmer.
mengacu pada Tabel Modbus Register Power Meter Kemudian data hasil akusisi ditampilkan pada

 Kelompok 1 :
SPM-8 Shihlin. LabVIEW yang diakses dari memori data PLC
Holding Register, untuk Omron CJ2M melalui CX-OPC OMRON Server.
pembacaan Realtime Data Voltage, Curent,
Frequency (Float) 3.2.1 Perancangan Program OPC Server Omron
 Kelompok 2 : Holding Register, untuk Data yang terbaca oleh PLC kemudian disimpan
pembacaan Realtime Data Power Result (Float) pada Memori OPC Server. Pengisian data input dan
 Kelompok 3 : Holding Register, untuk output pada OPC Server Omron harus sesuai data
pembacaan Realtime Data Power Factor MOV dari PLC Omron, dan device list harus sesuai
 Kelompok 4 : Holding Register, untuk dengan peralatan PLC yang digunakan.
pembacaan Realtime Data Energy (Float)
3.2.2 Perancangan Program Pengkondisian Sinyal
Untuk memudahkan dalam pemograman masing- pada HMI LabVIEW
masing kelompok diberi awalan yang berbeda baik Untuk merancang program pengkondisi sinyal
untuk address data maupun contact yang digunakan: yang akan ditampilkan di LabVIEW, maka terlebih
Kelompok 1 : P1_R1_TAF = Tegangan, Arus, dan dahulu harus dilakukan pemograman LabVIEW ber-
Frekuensi dasarkan persamaan interpolasi yang diperoleh dari
Kelompok 2 : P1_R2_PWR = Power (Daya) pengujian awal besaran listrik pada plant, sehingga
Kelompok 3 : P1_R3_PFA= Power Factor (Faktor nilai yang ditampilkan pada LabVIEW sama seperti
Daya) & Data Energi yang terukur di power meter SPM-8.
Berdasarkan pengelompokan pengambilan data
seperti dijelaskan diatas, maka dialokasikan memori 3.2.3 Perancangan Sistem Komunikasi GPRS
data yang diperlukan berdasarkan jumlah data yang Besaran listrik seperti tegangan, arus, frekuensi,
akan diambil dengan mengacu pada tabel datasheet daya, faktor daya, dan energi akan di monitor
meter. Tabel 1 memperlihatkan contoh tabel memori dengan HMI yang ada di MTU. Diagram alir untuk
data untuk pembacaan faktor daya. Selanjutnya remote monitoring besaran listrik diperlihatkan pada
dilakukan pemograman PMCR dengan ladder gambar 14, komunikasi antara RTU dan MTU
diagram seperti diperlihatkan pada gambar 13. melalui GPRS/ GSM.

Tabel 1 Contoh Memori Data Pembacaan Faktor Daya Mulai


A

Ukur Besaran Listrik Kirim data ke Modem


dengan Power Meter MTU

Baca data dengan PLC Baca dari data Modem


RTU MTU dengan PLC

Hubungkan PLC ke
Modem
Setting Parameter &
Accsess Name
Connection pada OPC
Server
Hubungkan Modem ke
Server

Tampilkan Data yang


Apakah Terukur Menggunakan
Tidak
Hubungan Siap LabVIEW
?
Ya
Selesai
A
Gambar 13 Ladder Diagram Instruksi PMCR untuk
Gambar 14. Diagram alir sistem komunikasi GPRS
Membaca Faktor Daya Power Meter SPM-8
4. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring…. IX-21
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Ket :
4.1 Pengujian RTU GEN_KW_tot = Daya output total generator (W)
GEN_I_a, GEN_I_b, dan GEN_I_c = Arus jala-jala
4.1.1 Pengujian CX-Protocol
Untuk memastikan bahwa komunikasi dari PLC &
SCU ke Power Meter telah bisa dilakukan, maka
dilakukan pengujian dengan menggunakan fasilitas
tracing yang ada pada perangkat lunak CX-Protocol.
Pengujian dilakukan dengan sequence = 1, step = 0,
send messages = 01 02 00 01 00 01 E8 OA dan
responnya atau receive messages = 01 02 01 00 A1
88. Gambar 15, memperlihatkan hasil tracing
terserbut.
Gambar 16. Contoh Penentuan Persamaan untuk
Konversi Arus Jala-jala Generator

4.2 Pengujian MTU

Seperti dijelaskan pada perancangan, data hasil


pengukuran besaran listrik yang diperoleh dari RTU
dikomunikasikan ke MTU melalui modem GPRS
dan hasilnya ditampilkan dengan HMI LabVIEW.
Gambar 15 Hasil tracing program CX-Protocol Pada pengujian awal proses itu belum dilakukan,
tapi diuji coba dengan cara menghubungkan PLC
4.1.2 Pengujian Program PLC untuk Pembacaan RTU dengan PLC MTU dengan menggunakan kabel
Power Meter serial RS232. Selanjutnya PLC MTU dihubungkan
Sebelum menampilkan hasil pengukuran besar- dengan PC untuk menampilkan hasil pengukuran
an-besaran listrik dari pembangkit/plant dengan pe- pada HMI LabVIEW. Gambar 17 memperlihatkan
rangkat lunak LabVIEW, maka terlebih dahulu tampilan hasil pengukuran di LabVIEW.
dilakukan pengujian program PLC untuk pembacaan
nilai yang terukur oleh SPM-8. Nilai yang ter-
ukur/terbaca pada memori data PLC adalah nilai
desimal, bukan nilai real seperti yang ditampilkan
pada display power meter SPM-8.
Tabel 2 memperlihatkan contoh hasil monitoring
perubahan nilai arus pada memori data PLC dan
nilai yang terukur pada power meter SPM-8, saat
generator dibebani secara bertahap dengan
menggunakan beban resistif.
Berdasarkan hasil pengukuran seperti contoh
pada tabel 2, maka dibuat persamaan untuk meng-
konversi hasil pengukuran dari nilai desimal yang
terbaca di memori data kedalam bentuk nilai real
untuk ditampilkan di HMI/ LabVIEW sesuai dengan
nilai yang terukur di power meter SPM-8. Gambar 17 Tampilan hasil pengukuran di
Persamaan untuk mengkonversi ditentukan LabVIEW
berdasarkan grafik hasil data pengukuran (Gambar
16) dan dibuat untuk masing-masing besaran listrik Sebelum melakukan pengujian untuk melihat
yang akan diukur seperti diperlihatkan pada Tabel 2. hasil pengukuran dan monitoring besaran listrik
yang terukur dengan LabVIEW, maka terlebih
Tabel 2 Contoh Hasil Pengukuran Arus Generator dahulu harus dilakukan pemograman LabVIEW
dengan PLC dan SPM-8 berdasarkan persamaan seperti ditunjukan pada tabel
3, sehingga yang ditampilkan di LabVIEW adalah
nilai, sama seperti yang terukur di power meter
SPM-8.

IX-22 Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring….
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Tabel 3 Persamaan untuk Mengkonversi Nilai Electrical Grids of the Future”, IEEE
Desimal ke Nilai Real Transactions on Smart Grid, Vol. 2, No . 2,
2011.
[4] Naregalkar Akshay, K. Uday Sravanth, Rahul
Varanasi,and J. Ankitha Reddy, Real Time
Automated Control of Industrial Processes with
PLC–LABVIEW Communication,
“International Journal for Research in Science
& Advanced Technologies, Issue-1”, Volume-
1 ,035-038, 2012.
[5] Tadej Tasner, Darko Lovrec, Francisek Tasner,
Jorg Edler, Comparasion of LabVIEW and
MATLAB for Scientific Research,
“International Journal of Engineering”, Tome
X, Fascicule, ISSN 1584-2673, 2012
Variabel y adalah nilai parameter dari tampilan Lab-
[6] E. Álvarez, A. M. Campos, R. García, S. Gon-
VIEW dan X1 adalah nilai decimal dari PLC. Per-
zález and C. Díez, “Scalable and Usable Web
bandingan hasil pengukuran menggunakan Power
Based Supervisory and Control System for
Meter dengan LabVIEW diperlihatkan pada tabel 4.
Microgrid Management”, International Con-
ference on Renewable Energies and Power
Tabel 4 Contoh Hasil Pengukuran dengan PM dan
Quality, Granada (Spain), 23rd to 25th March
LabVIEW
2010.
[7] Omron, Instructions Reference Manual, Cat.
No. W340-E3-3, 2002.
[8] Omron, Protocol Macro Modbus for CS1/CJ1
series, 2002.
[9] Omron, Sysmac CX-Protocol Ver. 1.9
Oparation Manual, Cat. No. W344-E1-12,
2010.
[10] Imam K., Taufiqurrahman, Tjatur W., dan
Tjatur R., “Perancangan Komunikasi Data
Terintegrasi pada Programmable Logic
Controller Via Controller Link Network Dan
5. KESIMPULAN Ethernet Device”, Industrial Electronic
Berdasarkan hasil perancangan “Protipe Sistem Seminar, PENS-ITS, 2011.
Remote Monitoring dan Pengukuran Besaran Lis- [11] C. Ranhotigamage, S. C. Mukhopadhyay, Field
trik Menggunakan PLC Berbasis GPRS”. Trials and Performance Monitoring of Distri-
Pembacaan besaran listrik dengan komunikasi buted Solar Panels Using a Low-Cost Wireless
dengan menggunakan kabel RS232 telah bisa Sensors Network for Domestic Applications,
dilakukan, rata-rata error hasil pengukuran di “IEEE Sensors Journal”, vol. 11, no. 10, pp.
LabVIEW 1,24% lebih tinggi dibandingkan dengan 2583–2590, Oct. 2011.
yang terukur oleh power meter SPM-8. [12] W. T. Cho, C. F. Lai, Y. M. Huang, W. T. Lee,
Pada kajian selanjutnya akan difokuskan pada S. W. Huang, Home Energy Management
implementasi sistem remote monitoring dengan System for Interconnecting and Sensing of
menggunakan media GPRS termasuk daerah Electric Appliances, KSII Trans. “Internet and
cakupan jaringan GPRS untuk monitoring. Information Systems”, vol. 5, no. 1, pp. 1274–
1292, Jan. 2011.
DAFTAR PUSTAKA [13] N. Li, X. Li, Z. Deng, P. Su, “Research for re-
mote management and configuration protocol
[1] S. Chowdhury, S.P. Chowdhury and P. of RFID Mobile Reader”, Int. Conf. Computer
Crossley, “Microgrids and Active Distribution Application And System Modeling ICCASM
Networks”, The Institution of Engineering and 2010, Oct. 22–24, 2010.
Technology, Michael Faraday House, Six Hills
Way, Stevenage, Herts, SG1 2AY, United
Kingdom, 2009.
[2] Pandjaitan Bonar, “Teknologi Sistem
Pengendalian Tenaga Listrik Berbasis
SCADA”, Prenhallindo, Jakarta, 1999.
[3] Rikiya Abe, Hisao Taoka, and David
McQuilkin, “Digital Grid: Communicative

Sofian Yahya, Sarjono W.J, dan Dedi NS, Prototipe Sistem Remote Monitoring…. IX-23

Anda mungkin juga menyukai