Anda di halaman 1dari 3

RESKI ANIL HAKIM

042432709

1. Pengertian Budaya Akademik adalah adalah budaya yang dihasilkan oleh suatu komunitas yang
tindakannya didasari atas hasil ilmiah teknis dan mampu menjelaskan tindakannya itu atas dasar logika
dan ilmu pengetahuan.Warga dari suatu akademik adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan
integritas ilmiah. Oleh karena itu, masyarakat akademik harus senantiasa mengembangkan budaya
ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktivitas akademik.

Dunia akademik memiliki budaya tersendiri yang disebut budaya akademik (Academic culture), dimana
segenap nilai (value) dalam dunia akademik termuat dalam etika akademik.

2. Ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu menempati posisi yang tinggi dalam ajaran Agama Islam.
Seorang cendekiawan muslim dari Mesir Abbas Mahmud al-Aqqad bahkan mengatakan, berpikir dalam
rangka mencari kebenaran merupakan bagian dari kewajiban Islam. Dan dalam kehidupan sehari-hari
seorang Muslim harus selalu ditandai dengan peningkatan ilmu pengetahuan.

Orang yang berilmu akan ditempatkan oleh Alloh SWT pada posisi yang terpuji dan amat termuliakan
(Q.,s. Al-Mujadilah : 11). Sebaliknya, orang yang tidak menggunakan akal dan kalbunya untuk
mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran akan diturunkan derajatnya sampai pada tingkatan
terendah, yaitu seperti binatang atau yang lebih hina darinya (Q.,s. Al-A`raf : 179).Begitu juga dalam
surat Al Mujadilah ayat 11:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.”

Q.S Al-A’raf ayat 179

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka
itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Dengan ilmu manusia bisa menjadi jauh lebih baik dan berbeda dengan makhluk lainnya. Imam Gazali
berkata” Ilmulah yang membedakan manusia dari binatang. Dengan ilmu ia menjadi mulia, bukan
dengan kekuatan fisiknya, sebab dari sisi fisik onta jauh lebih kuat, dan bukan dengan kebesaran
tubuhnya. Sebab gajah pasti melebihinya, juga bukan dengan keberaniannya, sebab singa lebih beradi
darinya…… Manusia diciptakan hanya untuk ilmu.Jadi intinya, ketika berbicara ilmu pengetahuan, Al
Qur’an tidak mengkhususkan pada ilmu tertentu, tetapi mencakup segala bentuk pengetahuan yang
dicapai manusia melalui upaya mencermati langit dan bumi beserta isinya.

3. Umat Islam memiliki karakteristik tersendiri mengenai etos kerja. Dalam melaksanakan pekerjaan, ada
beberapa motivasi yang mempengaruhi.

Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai etos kerja. Dalam ayat tersebut dijelaskan mengenai
etos kerja yang diajarkan oleh Allah.

Yang paling populer dan sering kita dengar di pengajian-pengajian agama adalah QS Al-Jumu’ah ayat 9-
10: “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah
kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
Mengetahui. Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

Sebagai umat muslim sudah sebaikanya untuk membiasakan diri dengan perilaku etos kerja yang baik.
Perilaku tersebut antara lain:

A. Manusia hendaknya memahami perannya sebagai khalifah yang bertugas memakmurkan bumi
dengan bekerja keras dan menuntut ilmu sebaik-baiknya untuk bekal masa depan

B. Memiliki sikap dan sifat yang tidak merugikan orang lain walaupun orang lain lebih mulia dan tinggi
derajatnya

C. Mencintai pekerjaan walau sekecil apapun dan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini telah
diciptakan dengan sempurna oleh Allah

D. Melaksanakan ajaran Islam untuk bekerja keras guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup yang baik dan sejahtera serta sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yaitu
kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4. Dengan adanya kejujuran, seseorang akan memahami bahwa setiap pekerjaan adalah amanah dan
bagian dari ibadah. Suatu pekerjaan harus dilaksanakan secara tulus dan sepenuh hati, lalu sebuah
kejujuran membuat si pekerja menjauhi perbuatan tercela.Kejujuran akan membuat orang percaya
bahwa setiap pekerjaan selalu diawasi oleh Tuhan dan akan membuat pekerjaan itu dianggapnya
sebagai rahmat dariNYA dan harus diterima tanpa mengeluh, tanpa syarat dan penuh integritas. Hal itu
akan mendorong meningkatnya etos kerja yang positif.Saat secara moral semua pekerjaan dilaksanakan
dengan benar dan penuh tanggung jawab sebagai hasil dari tindak kejujuran, hal itu akan membuka
peluang bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan memegang suatu amanah yang lebih tinggi dan
membuka potensi bagi sebuah keberhasilan.

5. segala sesuatu pada tempat yang semestinya dengan tidak memihak atau berat sebelah.
Penjelasan :Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu kebenaran terhadap dua masalah atau
beberapa masalah, untuk dipecahkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama.
Dengan demikian keadilan berarti bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa
nafsu.

Anda mungkin juga menyukai