Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT PESISIR


Dosen :
Seventry M. Patiung, S.Pi,M.Sc

NAMA :MUH.FAQIH AZHIMAN


NIM :I1D120023
PRODI :AGROBISNIS PERIKANAN
MATA KULIAH :SOSIOLOGI PERIKANAN

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah “Karakteristik sosial masyarakat pesisir” sebagai tugas
dari mata kuliah sosiologi perikanan dan kelautan.semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.walau telah berusaha semaksimal mungkin, saya
merasa bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.Untuk itu saya ucapkan terima kasih

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………2
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….….3
Latar
belankang………………………………………………………………………………………………………3
Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..3
Tujuan…………………………………………………………………………………………………………….4
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………...4
Pengertian masyarakat pesisir…………………………………………………………………………4
Tujuan program pemberdayaan dalam memperkuat kedudukan masyakarat
pesisir………………………………………………………………………………………………………………5
Fungsi kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat pesisir untuk mencapai
kesejahteraan yang berkelanjutan…………………………………………………………………..5
Karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir………………………………………………6
Faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan…..8
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………9
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………9
Saran ………………………………………………………………………………………………………………9
Dafatar Pustaka…………………………………………………………………………….…………9

2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama
mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang
terkait dengan ketergantunganya pada pemanfaatan sumber daya
pesisir.masyarakat pesisir adalah masyarakat yang hidup,tumbuh dan berkembang di
kawasan pesisir,yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan
laut.masyarakat pesisir pada umumnya sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian di sektor pemanfaatan sumber daya kelautan,seperti
nelayan,pembudidaya ikan,penambangan pasir dan transportasi laut.
Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan yang di peroleh secara turun-temurun dari nenek moyang
mereka.karakteristik masyarakat pesisir terbentuk mengikuti sifat dinamis sumber
daya yang di garapnya,sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan yang
maksimal,nelayan harus berpindah-pindah.selain itu,resiko usaha yang tinggi
menyebabkan masyarakat pesisir hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu
di liputi ketidakpastian dalam menjalankan usahanya.seperti juga masyarakat yang
lain,masyarakat pesisir menghadapi sejumlah masalah sosial ekonomi yang begitu
komplek.selain permasalahan yang dimiliki oleh nelayan di atas,”nelayan juga identik
dengan keterbatasan aset, lemahnya kemampuan modal”.
Memanfaatkan potensi laut yang ada sudah menjadi kebiasaan dan cara utama
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pesisir, namun kondisi masyarakat
pesisir secara umum lebih-lebih adalah masyarakat nelayan yang masih tradisional
berada dalam kondisi atau di bawah garis kemiskinan.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Jelaskan pengertian masyarakat pesisir
2. Jelaskan tujuan program pemberdayaan dalam memperkuat kedudukan masyarakat
pesisir?
3. Jelaskan fungsi kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat pesisir untuk mencapai
kesejahteraan yang berkelanjutan?
4. Jelaskan karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir?

3
5. Jelaskan peluang dan pengembangan masyarakat pesisir?

6. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan?


C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian dari masyarakat pesisir
2. Untuk mengetahui tujuan program pemberdayaan dalam memperkuat kedudukan
masyarakat pesisir
3. Untuk mengetahui fungsi kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat pesisir untuk
mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan
4. Untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir
5. Untuk mengetahui peluang dan pengembangan masyarakat pesisir
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian masyarakat pesisir
1. Pengertian Masyarakat
Menurut Peter L. Berger, Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks
hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti
bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
Menurut Harold J. Laski, Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang
hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka
bersama.
Jadi dapat di simpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang
saling berinteraksi dan berhubungan serta memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang
kuat untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.
2. Pengertian Pesisir
Menurut (Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001), Pesisir merupakan daerah
pertemuan antara darat dan laut. ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut,
angin laut, dan perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti

4
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di
darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-
sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas
yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir
(Satria, 2004).
Secara teoritis, masyarakat pesisir didefinisikan sebagai masyarakat yang
tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya
wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir
memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya
pesisir dan lautan. Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat pula
didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di wilayah pesisir
tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki aktifitas sosial ekonomi yang
terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.
B. Tujuan Program Pemberdayaan Dalam Memperkuat Kedudukan Masyarakat
Pesisir
Tujuan program pemberdayaan dalam memperkuat kedudukan masyarakat
pesisir adalah:
1. Memitakan sumber daya pembangunan wilayah yang dapat dijadikan basis data
perencanaan kebijakan pembanguanan dan investai ekonomi.
2. Meningkatkan kemampuan manajemen organisasi dan kualitas wawasan para
pengurusnya
3. Mengembangkan produk unggulan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal,
seperti terasi, VOC (Virgin Coconut Oil) yang higienis dan benilai jual tinggi.
4. Melaksanakan publikasi yang terencana dan tersturktur untuk masyarakat luas,
khususnya para pemangku kepentingan (stakeholders), sebagai sarana menjalin
kerjasama dengan institusi atau lembaga-lembaga lain dalam rangka menggalang
potensi sumber daya kolektif dalam membangun masyarakat pesisir.
C. Fungsi Kelembagaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pesisir Untuk Mencapai
Kesejahteraan Yang Berkelanjutan
Fungsi dan pentingnya kelembagaan sosial-ekonomi dalam pembangunan
masyarakat pesisir adalah:
1. Sebagai wadah penampung harapan dan pengelola aspirasi kepentingan
pembangunan warga

5
2. Menggalang seluruh potensi sosial, ekonomi, politik dan budaya masyarakat,
sehingga kemampuan kolektif, sumber daya, dan akses masyarakat meningkat.
3. Memperkuat solidaritas dan kohesivitas, sehingga kemampuan gotong royong
masyarakat meningkat; memperbesar nilai tawar (bergaining position).
4. Menumbuhkan tanggung jawab kolektif masyarakat atas pembangunan yang
direncanakan.
D. Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir

1. Mata pencaharian
Sebagian besar penduduk di wilayah pesisir bermatapencaharian di sektor
pemanfaatan sumberdaya kelautan seperti nelayan, petani ikan (budidaya tambak
dan laut), Kemiskinan masyarakat nelayan, penambangan pasir, kayu mangrove dan
lain-lain. Sebagai contoh : Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara dengan
penduduk 17.991 jiwa, sekitar 71,64 % merupakan nelayan (Tahun 2001).
2. Tingkat pendidikan
Sebagian besar penduduk wilayah pesisir memiliki tingkat pendidikan yang
rendah. Sebagai contoh : penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara
(Tahun 2001) sekitar 70,10 % merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) dan sejalan
dengan tingkat tersebut, fasilitas pendidikan yang ada masih sangat terbatas.
3. Lingkungan pemukiman
Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir, khususnya nelayan masih
belum tertata dengan baik dan terkesan kumuh. Dengan kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang relatif berada dalam tingkat kesejahteraa rendah, maka dalam
jangka panjang tekanan terhadap sumberdaya pesisir akan semakin besar guna
pemenuhan kebutuhan pokoknya.
4. Nilai dan Arti Penting Pesisir bagi Masyarakat
Nilai dan arti penting pesisir dan laut bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari
dua aspek,yaitu:
a. Secara sosial ekonomi wilayah pesisir dan laut memiliki arti penting karena:
1. Sekitar 140 juta (60%) penduduk Indonesia hidup di wilayah pesisir (dengan
pertumbuhan rata-rata 2% per tahun).
2. Sebagian besar kota (baik propinsi dan kabupaten) terletak di kawasan pesisir.
3. Kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional sekitar 20,06% pada tahun 1998.
4. Industry kelautan (coastal industries) menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja.

6
b. Secara biofisik, wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting karena:
1. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah kanada, yaitu sekitar
81.000 km (13,9 % dari panjang pantai dunia).
2. Sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan wilayah perairan (sekitar 5, juta
km2 termasuk ZEE).
3. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
sekitar 17.508 pulau.
4. Dalam wilayah tersebut terkandung potensi kekayaan dan keaneka ragaman
sumberdaya alamnya yang terdiri atas potensi sumberdaya alami pilih (renewable
resources) seperti perikanan, ekosisten mangrove, ekosistem terumbu karang,
maupun potensi sumberdaya ala tidak pulih (non renewable resources) seperti
migas, mineral atau bahan tambang lainnya serta jasa-jasa lingkingan
(environmental services), seperti peristiwa ahari industry maritime dan jasa
transportasi.
Sumberdaya alam dan lingkungan merupakan modal pembangunan yang
dapat dikelola untuk menyediakan barang dan jasa (goods & services) bagi
kemakmuran masyarakat dan bangsa. Dilihat dari potensi dan kemungkinan
pengembangannya, wilayah pesisir memiliki peranan penting dalam pembangunan
nasional, apalagi bangsa Indonesia saat sekarang sedang mengalami krisis
ekonomi. Peranan tersebut tidak hanya dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi
(growth), tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (social welfare)
dan pemerataan kesejahteraan (equity). Namun demikian, peranan tersebut tidak
akan tercapai dengan baik apabila mengabaikan aspek kelestarian lingkungan
(environmental sustainability) dan kesatuan bangsa (unity).
5. Ciri Khas Wilayah Pesisir
Ditinjau dari aspek biofisik wilayah, ruang pesisir dan laut serta sumberdaya
yang terkandung di dalamnya bersifat khas sehingga adanya intervensi manusia
pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan yang signifikan, seperti
bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar dan air laut yang
menghasilkan beberapa ekosistem khas.
Ditinjau dari aspek kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumberdaya
yang terkandung di dalamnya sering tidak mempunyai kepemilikan yang jelas (open
access), kecuali pada beberapa wilayah di Indonesia, seperti Ambon dengan

7
kelembagaan sasi, NTB dengan kelembagaan tradisional Awig-awig dan Sangihe
Talaud dengan kelembagaan Maneeh.
Dengan karaktersitik yang khas dan open access tersebut, maka setiap
pembangunan wilayah dan pemanfaatan sumberdaya timbul konflik kepentingan
pemanfaatan ruang dan sumberdaya serta sangat mudah terjadinya degradasi
lingkungan dan problem eksternalitas.
E. Peluang dan Pengembangan Masyarakat Pesisir

1. Ditekankannya manejemen yang berpola berbasis masyarakat.


2. Diterapkan paradigma good governance, bukan pemerintahan yang kuat.
3. Sebagian masyarakat sudah mulai ada kesadaran bahwa bantuan pemerintah yang
diberikan selama ini adalah bersumber dari dana pinjaman yang tentunya
masyarakat sendirilah yang harus menanggung beban pengembalian pinjaman.
4. Adanya kebanggaan dari masyarakat kalau mereka sebenarnya mampu menemu-
kenali masalah, dan lain-lainnya, bahkan mereka mampu mengelola sehingga
menunjukkan hasil.
5. Dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat sudah mampu berperan sebagai
pengawas dan melakukan kordinasi dengan instansi terkait demi kesuksesan
tersebut.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan-Perubahan Sosial Dan Kebudayaan
Dalam suatu kehidupan, masyarakat akan mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi bisa disebabkan oleh suatu yang dianggap
sudah tidak memuaskan lagi, dan ada faktor baru yang lebih memuaskan
masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama, ada juga yang masyarakatnya
yang menggadakan perubahan karena terpaksa untuk menyesuaikan sesuatu
dengan keadaan. Sebab-sebab terjadinya perubahan sosial yaitu:
1. Bertambahnya penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya
perubahan struktur masyarakat. Masyarakat yang mata pencaharian utamanya
adalah nelayan, akan tergantung pada alam dan cuaca. Maka masyarakatnya akan
sering berpindah-pindah profesi sesuai keahlian.
2. Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru meliputi proses, ada inovasi yang menjadikan kebudayaan
baru tersebar kepada bagian lain masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:


1. Dari sekelumit tentang pemberdayaan masyarakat pesisir yang kiranya perlu
mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, khususnya pemerintah.
2. Agar dalam menerapkan berbagai kebijakan, pemerintah terlebih dulu menggunakan
pendengaran dengan sebaik-baiknya, bahwa disetiap bibir pantai (masyarakat
pesisir) ada tangisan pilu yang tak bersuara, juga tidak ada yang menyuarakan.
B. Saran

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat Saya harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi. 2000. Nelayan: Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Cet. 1.


Humaniora Utama Press: Bandung.
Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi: Suatu Pengantar. Edisi Baru Ketiga.
Rajawali Press: Jakarta.
Wignyosoebroto, Soetandyo. 2009. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat:
Paradigma Aksi Metodelogi. Cet. 2. Pustaka Pesantren: Yogyakarta.
Sapudin. 2016. Populasi Masyarakat Pesisir.
https://alsaprudin.wordpress.com/kuliah/populasi-masyarakat- pesisir/
Ilyas. 2011. Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat. http://hibaj-
ilyassblog.blogspot.co.id/2011/06/kehidupan-sosial-ekonomi- masyarakat.html

Anda mungkin juga menyukai