Anda di halaman 1dari 49

PENDIDIKAN

PANCASILA
Oleh :
Raharjo
DESKRIPSI UMUM

 Memberikan pemahaman mendalam tentang Pancasila, bukan sekedar


ideologi formal semata tetapi sebagai wacana filosofis & kultural, bahwa
Pancasila adalah sebuah sintesa pola pikir dan budaya masyarakat
Indonesia
KELIRUMOLOGI
Tentang PANCASILA

Secara Yuridis Formal Dimana ditemukan pernyataan


bahwa Dasar Negara itu Pancasila?

Betulkah Rumusan Pancasila itu isinya 5 ?.Apa bukan 4 ?

Sekarang ini Rumusan Pancasila yang berlaku itu yang


mana ?.
Sila : Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila : Persatuan Indonesia
Sila : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan - Perwakilan

?
Sila : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
PANCASILA YANG MANA ?
(Tidak sama Persepsinya) - footnote
PANCASILA, 1 JUNI 1945

PANCASILA, 22 JUNI1945

PANCASILA, 18 AGT 1945

PANCASILA, KRIS 1949

PANCASILA, UUDS 1950

PANCASILA, DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959


MACAM-MACAM RUMUSAN
PANCASILA :
A. MUHAMMAD YAMIN (Versi Lisan,29 Mei 1945) :
1. Peri Kebangsaan
2.Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Sosial
Rumusan Tertulis (Saafrudin Bahar, Eds, 1992)
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kebangsaan Persatuan Indonesia
 Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

KETERANGAN :
Beberapa buku baik penulis yang hidup masa BPUPK (Hatta) maupun sesudahnya (AB Kusuma),
menyatakan bahwa Muhammad Yamin dalam pidatonya tidak pernah menyatakan tentang
Dasar Negara. Rumusan itu terdapat dalam buku yang ditulis Yamin “Naskah Persiapan UUD”
dan diterbitkan tahun 1960
B. RUMUSAN SUPOMO (31 Mei 1945)
 Persatuan Indonesia
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan
perwakilan
 Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
 Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya
Keterangan : Menurut AB Kusuma, Supomo tidak
pernah berpidato tentang dasar negara pada tanggal
tersebut. Pidatonya adalah tentang Staatsidee
Integralistik.
 C. SOEKARNO PANCASILA
 D. SOEKARNO TRISILA
 E. SOEKARNO EKASILA
 F. PIAGAM DJAKARTA
 G. PEMBUKAAN (Preambule) UUD
18 AGUSTUS 1945
 H. MUKADIMAH KRIS 1949
 I. MUKADIMAH UUDS 1950

 Keseluruhan rumusan dasar negara, hanya Rumusan Soekarno


itulah yang diberi nama PANCASILA. Lainnya TIDAK MEMPUNYAI
NAMA
FAKTA SOSIAL :
(Pembukaan Alinia 4)

 …..suatu susunan Negara RI …..dengan berdasar kepada


KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB, PERSATUAN INDONESIA, dan KERAKYATAN YANG
DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN, serta dengan mewujudkan
suatu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.

 BENARKAH RUMUSAN ITU MENYEBUT TENTANG PANCASILA


ATAU LIMA DASAR ?
 APAKAH kalimat terakhir bukan tentang TUJUAN ?
Time line zaman pergerakan
nasional

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


1908 1911/ 1912 1920 1922 1926 1927
1912
Budi Sarekat Muhama PKI Indischee NU PNI
Utomo Islam diyah Vereenig
dan ing
Indische
Partij
KARAKTERISTIK PERIODE
PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA

 Periode Awal Perkembangan. Gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan


perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. (Budi Utomo, Sarekat
Dagang Islam, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah).
 Periode Nasionalisme Politik. Gerakan nasionalisme di Indonesia telah mulai
menyinggung bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. (Indische Partij
dan Gerakan Pemuda).
 Periode Radikal. Gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai
kemerdekaan. Namun, dengan cara nonkooperasi atau tidak mau bekerja sama dengan
kaum penjajah. (Perhimpunan Indonesia, PKI, dan PNI).
 Periode Bertahan. Gerakan nasionalisme di Indonesia lebih moderat dan penuh
perhitungan. Pada periode ini, diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat
reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak
dibubarkan pemerintah Belanda.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

KETIKA PPKI MENGESAHKAN PEMBUKAAN UUD, MAKA PANCASILA YANG


TERMUAT DALAM ALINEA KEEMPAT IKUT TERTETAPKAN SBG DASAR
NEGARA

TELAH TERJADI “PENUANGAN KONSTITUSIONAL”


Pancasila sebagai dasar negara
dimaksudkan sebagai dasar falsafah
negara (dasar filsafat/philosophische
grondslag) dari negara. Dalam hal ini
Pancasila dipergunakan sebagai dasar
mengatur penyelenggaraan bernegara.
Pancasila dasar negara memiliki 3 implikasi

IMPLIKASI YURIDIS

Implikasi IMPLIKASI ETIS

IMPLIKASI POLITIS
2. Pengertian Pancasila Dasar Negara
Dasar negara yang bersifat abstrak-
universal seperti tercantum pada
pembukaan UUD I945

Ketut Pedoman penyelenggaraan negara


Rinjin yang bersifat umum koleftif seperti
(2010) tercantum pada Batang Tubuh UUD
1945

Sebagai petunjuk kebijakan


penyelenggaraan negara yang bersifat
khusus-konkret seperti terdapat pada
UU, PP, Peraturan Presiden
PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM

Sebagai sumber material bagi norma hukum di


Indonesia.

menyatakan Negara
Pasal 1 ayat 3 UUD RI
Indonesia adalah negara
Tahun 1945
hukum.

Pasal 2 UU RI No. 12
tahun 2011 tentang menyatakan Pancasila
Pembentukan merupakan sumber segala
Peraturan Perundang- sumber hukum negara
undangan
PANCASILA

Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan

Staatfundamentalnorm

Unsur pokok kaidah fundamental Indonesia. Pancasila


adalah asas kerohanian negara yang mempunyai
kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan
hukum bangsa Indonesia.
AGAMA KESOPANAN

KETUHANAN
N
KEMANUSIAAN I
5 (LIMA) L
A
NILAI DASAR PERSATUAN I NORMA
PANCASILA
E
T
KERAKYATAN I
K

KEADILAN
ETIK HUKUM

WARGA NEGARA
PETA KONSEP NILAI & NORMA PANCASILA INDONESIA
PANCASILA SBG SUMBER NORMA HUKUM

Pasal Pasal
UUD 1945
LIMA UU No 12 Th 2011
NORMA HUKUM
NILAI
PANCASILA TAP MPR, UU , dst

Pengamalan obyektif

WARGA NEGARA INDONESIA


1. KETUHANAN
2. KEMANUSIAAN
3. PERSATUAN
4. KERAKYATAN
5. KEADILAN
Norma Hukum
• Norma hukum merupakan norma yang • Contoh norma Hukum: Undang-Undang No 22
tertulis dalam hukum negara Tahun 2009 tentang UULLAJ, psl 58
• Memiliki kekuatan mengikat dan bersifat • Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan
memaksa di Jalan dilarang memasang perlengkapan yang
dapat mengganggu keselamatan berlalu lintas
• Norma hukum di Indonesia termuat dalam
• Jika melanggar pasal ini maka dikenai pidana
peraturan perundangan kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau
• Peraturan perundangan negara berjenjang denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus
mulai dari UUD 1945 sampai pada ribu rupiah). (Psl 279)
peraturan daerah
Norma Hukum
• Jika kita berbicara hukum, maka yang dimaksud adalah norma hukum
• Norma hukum merupakan salah satu norma yang berlaku selain norma
agama, etik dan kesopanan
• Norma hukum memiliki kekhasan dibanding tiga norma lainnya
• Isi norma hukum : larangan; suruhan; dan kebolehan
• Isi norma hukum tersebut ditemukan pada rumusan pasal2 peraturan
hukum negara
• Norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.
Norma Hukum Pancasila
• Nilai Pancasila menjadi sumber bagi norma hukum
di Indonesia
• Pancasila menjadi sumber hukum material di
Indonesia
• Pancasila terjabar pada pasal-pasal UUD 1945
selaku hukum dasar dan tertinggi negara
• Tata hukum berikutnya adalah Tap MPR, Undang-
Undang/Perpu, PP, Perpres, Perda : Perda prop dan
kab/kota
Jenjang norma hukum di Indonesia

Pancasila / Pemb UUD 45


Staatfundamentalnorm

Staatgrundgesetz UUD 1945

Formellgesetz UU& Perpu

Verordnung &
Autonome Satzung PP, Perpres, Perda, dll
Nilai Pancasila menjadi sumber bagi norma hukum di
Indonesia
Pancasila menjadi sumber hukum material di Indonesia
Pancasila terjabar pada pasal-pasal UUD 1945 selaku hukum
dasar dan tertinggi negara
Tata hukum berikutnya adalah Tap MPR, Undang-
Undang/Perpu, PP, Perpres, Perda : Perda prop dan kab/kota
Idealnya, isi muatan peraturan per-uu mencerminkan nilai-nilai
Pancasila
Tata Urutan Perundang2an
PS
1. UUD 1945

2. Tap MPR

3. UNDANG UNDANG / Perpu

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Presiden

6. Perda Prop

7. Perda Kab/Kota

Apakah isi per–uu kita sudah mencerminkan nilai Pancasila?


Bab IV
Pancasila sebagai
Ideologi Nasional
Konsepsi status Pancasila
Pancasila sebagai
Sumber Hukum

Pancasila Pancasila
sebagai sebagai Pancasila sebagai
ideologi dasar Sumber Etika
kebangsaan filsafat
Negara

Pancasila sebagai
Ideologi Nasional

Pancasila sebagai
pandangan hidup
bangsa
Pancasila sebagai ideologi nasional

Religius
Manusiawi
Nilai-nilainya sebagai cita- Bersatu
cita berbgs dan berngr Demokratis
Adil

Pancasila sbg Ideologi


nasional :
Nilai diterima sbg
nilai bersama
Nilai-nilainya sebagai
pemersatu bangsa

Dijadikan panduan
menyelesaikan
konflik
Pancasila sebagai ideologi nasional
• Selain sebagai dasar negara , Pancasila juga berfungsi
sebagai ideologi nasional, apa maknanya?
• Pancasila sebagai cita-cita kita bernegara, bahwa kita
bernegara bercita-cita menjadi bangsa yang
berketuhanan (1), berperikemanusiaan (2),
berpersatuan (3) berkerakyatan (4) dan berkeadilan
(5) (Tap MPR No 18 /MPR/ 1998)
• Dalam rumusan yang lebih sederhana: menuju bangsa
religius, manusiawi, bersatu, demokratis dan adil
• 5 hal tersebut merupakan cerminan dari Pancasila ,
menjadi cita-cita bersama,
• Dengan Pancasila sebagai ideologi memberi
arah bersama bagi bangsa Indonesia
Pancasila sebagai ideologi
• Selain bermakna menjadi cita cita bernegara, ideologi
Pancasila juga menjadi pengikat masyarakat Indonesia
yang majemuk (ia adalah nilai integratif)
• Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam bersepakat
dengan Pancasila , dengan demikian Pancasila menjadi
kesepakatan bersama dan menyatukan keberagaman kita
• Tanpa Pancasila , apakah kita sebagai bangsa akan mudah
terpecah sebagai kesatuan-kesatuan kecil? Sangat mngkin
• Tanpa Pancasila , apakah kita sebagai bangsa akan
terjerumus kedalam dekadensi moral/kemerosotan moral
? Belum tentu , karena masih memiliki nilai nilai lain (misal
nilai nilai agama)
Pancasila sbg ideologi nasional
 Ada 2 fungsi utama ideologi dalam masyarakat : 1) sebagai
tujuan atau cita-cita bersama masyarakat, 2) sebagai pemersatu
masyarakat (Ramlan Surbakti, 1999)
 Menurut ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998, Pancasila sebagai
ideologi nasional mengandung makna sebagai cita-cita negara
 Pancasila sebagai ideologi nasional artinya nilai-nilai dasar ( 5
nilai) dalam Pancasila dijadikan cita-cita normatif dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara.
 Tujuan penyelengaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia diharapkan terwujudnya kehidupan berbangsa yang
bercirikan nilai-nilai dasar Pancasila
 Yaitu terwujudnya bangsa yang religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, baik dan bersih
dalam penyelenggraan negara (ketetapan MPR No VII
/MPR/2001) Religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil adalah
nilai-nilai dasar dari Pancasila

38
Visi Indonesia 2020
 Religius : a.terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia sehingga ajaran agama, khususnya yang bersifat universal dan nilai-
nilai luhur budaya, terutama kejujuran, dihayati dan diamalkan dalam
perilaku keseharian ; b.terwujudnya toleransi antar dan antara umat
beragama; c.terwujudnya penghormatan terhadap martabat
kemanusiaan
 Manusiawi : a.terwujudnya masyarakat yang menghargai nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab; b.terwujudnya hubungan harmonis
antar manusia Indonesia tanpa membedakan latar belakang budaya, suku,
ras, agama dan lain-lain; c.berkembangnya dinamika kehidupan
bermasyarakat ke arah peningkatan harkat dan martabat manusia;
d.terwujudnya keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Bersatu: a.meningkatnya semangat persatuan dan kerukunan bangsa;
b.meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial;
c.berkembangnya budaya dan perilaku sportif serta menghargai dan
menerima perbedaan dalam kemajemukan; d.berkembangnya semangat
antikekerasan; e.berkembangnya dialog secara wajar dan saling
menghormati antarkelompok dalam masyarakat.

39
Visi Indonesia 2020
 Demokratis a.terwujudnya keseimbangan kekuasaan antara lembaga
penyelenggara negara dan hubungan kekuasaan antara pemerintahan
nasional dan daerah; b. menguatnya partisipasi politik sebagai perwujudan
kedaulatan rakyat melalui pemilihan umum yang jujur, adil, langsung, umum,
bebas, dan rahasia, efektifitas peran dan fungsi partai politik dan kontrol
sosial masyarakat yang semakin meluas; c. berkembangnya organisasi sosial,
organisasi kemasyarakatan, dan organisasi politik yang bersifat terbuka; d.
terwujudnya mekanisme kontrol di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara; e. berkembangnya budaya demokrasi: transparansi, akuntabilitas,
jujur, sportif, menghargai perbedaan; f. berkembangnya sistem
kepemimpinan yang egaliter dan rasional
 Adil a.tegaknya hukum yang berkeadilan tanpa diskriminasi; b.terwujudnya
institusi dan aparat hukum yang bersih dan profesional; c.terwujudnya
penegakan hak asasi manusia; d.terwujudnya keadilan gender;
e.terwujudnya budaya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum;
f.terwujudnya keadilan dalam distribusi pendapatan, sumberdaya ekonomi
dan penguasaan aset ekonomi, serta hilangnya praktek monopoli;
g.tersedianya peluang yang lebih besar bagi kelompok ekonomi kecil,
penduduk miskin dan tertinggal

40
Pancasila sbg ideologi nasional
 Pancasila sebagai ideologi nasional juga berarti nilai-nilai yang terkandung
didalamnya dijadikan alat pemersatu masyarakat Indonesia
 Nilai-nilai dalam ideologi Pancasila diterima, disepakati dan dianggap baik,
ideal untuk dijadikan nilai bersama (common value) masyarakat
 Masyarakat Indonesia yang plural bersedia bersatu atas dasar nilai bersama.
Pancasila merupakan nilai integratif
 Integrasi bangsa bisa dilakukan melalui integrasi nilai. Pancasila sebagai
ideologi nasional merupakan salah satu sarana bagi integrasi bangsa Indonesia
 Jika ada konflik antar warga bangsa, nilai-nilainya bisa dijadikan acuan
normatif penyelesaian

41
Fungsi ideologi di masyarakat
• Masyarakat dapat terintegrasi apabila:
• 1. Menerima dan mengikatkan diri pada nilai
bersama. Bagi bangsa Indonesia , nilai bersama
itu adalah Pancasila
• 2. Bersatu dalam suatu organisasi yang lintas
sehingga mampu membuat “cross cutting loyality”
• 3. Adanya saling ketergantungan ekonomi yang
adil
• Dengan ideologi (nomor 1) masyarakat dapat
terintegrasi
BAGAIMANA PELAKSANAAN DALAM REALITAS
POLITIK

BPUPK Dekrit Presiden 5 Presiden Seumur


(Piagam Jakarta) Juli 1959 Hidup

Orde Baru
UUD 1945 UUDS 1950 Asas Tunggal
P4

Perubahan KRIS 1949


Reformasi dengan
Presidensiil ke Persatuan dengan UUD Amandemen
Parlementer Federalisme
BPUPK UUD 1945 KRIS 1949 UUDS 1950 DEKRIT PRESIDEN UUD AMANDEMEN
footnote

Ketuhanan Ketuhanan Yang Ke-Tuhan-an Ke-Tuhan-an Ketuhanan Yang Ketuhanan Yang


dengan Maha Esa Yang Maha Esa Yang Maha Esa Maha Esa Maha Esa
kewajiban
menjalankan
syariat Islam
bagi pemeluk-
pemeluknya
Kemanusiaan Kemanusiaan Peri Peri Kemanusiaan Kemanusiaan
yang Adil dan yang Adil dan Kemanusiaan Kemanusiaan yang Adil dan yang Adil dan
Beradab Beradab Beradab Beradab

Persatuan Persatuan Kebangsaan Kebangsaan Persatuan Persatuan


Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Kerakyatan yang Kerakyatan yang Kerakyatan Kerakyatan Kerakyatan yang Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Dipimpin oleh Dipimpin oleh Dipimpin oleh
kebijaksanaan kebijaksanaan kebijaksanaan kebijaksanaan
dalam dalam dalam dalam
permusyawarat permusyawarat permusyawarat permusyawarat
an perwakilan an perwakilan an perwakilan an perwakilan

Keadilan Sosial Keadilan Sosial Keadilan Sosial Keadilan Sosial Keadilan Sosial Keadilan Sosial
bagi seluruh bagi seluruh bagi seluruh bagi seluruh
rakyat Indonesia rakyat Indonesia rakyat Indonesia rakyat Indonesia
RUMUSAN SUKARNO 1 Juni 1945
(Eka sila = Gotong Royong)

Panca Sila Tri Sila

 1. Kebangsaan  Socio-nationalisme
 2. Internasionalisme atau Peri  Socio-democratie
Kemanusiaan  Ketuhanan
 3. Mufakat atau Demokrasi
 4. Kesejahteraan Sosial
 5. Ketuhanan Yang Maha Esa
PROBLEM RUMUSAN PANCASILA
HASIL AMANDEMEN
UUD 18 Agt • Pancasila
1945

•Pancasila yang
dijiwai Piagam
Dekrit Jakarta &
Presiden merupakan
satu rangkaian
kesatuan
•Anehnya yang
diberlakukan
yang 18
Amandemen Agustus 1945,
bukan yang
Dekrit
Presiden
PEMBACAAN & PEMAKNAAN
PANCASILA

 KETUHANAN  KETUHANAN
 KEMANUSIAAN  KEMANUSIAAN
 PERSATUAN  PERSATUAN INDONESIA
 KERAKYATAN  KERAKYATAN
 KEADILAN  KEADILAN SOSIAL
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Hierarkis Piramidal )

Sila V Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Sila IV Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5

Sila III Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5

Sila II Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5

Sila I Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5

Sila yang Sila dibelakang sila lainya itu adalah


di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila- pengjelmaan / pengkususan sila-
sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, sila dimukanya
diliputi, dan dijiwai sila didepannya Lebih sempit “luasnya” tapi lebih
luasa “sifatnya”
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Kesatuan Majemuk Tunggal Bersifat Organis )

Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama


lain dalam hal kesatuannya

Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan


fungsi sendiri-sendiri

Masing-masing sila berbeda namun tidak Kesatuan organis dari


bertentangani kemajemukan akan
menghidupkan
Masing-masing sila atau bagian saling
keduduakn dan fungsi-
melengkapi
fungsi sila dalam satu
Masing-masing sila atau bagian tidak boleh kesatuanyang utuh
dilepas-pisahkan satu sama lain

Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk


terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan
membina bagian2

Anda mungkin juga menyukai