Sebelum Indonesia merdeka, di Yogykarta terdapat dua kerajaan, Kasultanan dan Kadipaten Pakualam, kedua wilayah tersebut memiliki sejarah dan sistem sendiri. Yogyakarta sudah mempunyai tradisi pemerintahan Yogyakarta yaitu Kasultanan Monarki, termasuk di dalamnya terdapat juga Kadipaten Pakualaman. Daerah yang mempunyai asal-usul dengan pemerintahannya sendiri, di jaman penjajahan Hindia Belanda disebut Zelfbesturende Landschappen. Meski Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, namun penjajah masih ingin menguasai dengan datang kembali ke Indonesia. Pertempuran sempat terjadi disejumlah daerah untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Saat Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, kedua kerajaan tersebut bergabung ke Negara Indonesia. Karena jasa Yogyakarta dan inisiatif dari Sultan Hamengkubuwono IX yang mau bergabung ke Indonesia dengan syarat Yogyakarta ingin mempertahankan sistem pemerintahan Kasultanan dan Pakualam untuk memelihara nilai-nilai budaya dan adat istiadat jawa yang merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta, oleh karena itu daerah tersebut diberi gelar daerah istimewa. ALASAN JOHOR MEMILIKI TENTARA-NYA SENDIRI Pasukan Pengawal Setia Negeri Johor atau dalam bahasa Melayu “Askar Timbalan Setia Negeri Johor” atau juga biasa disebut Tentara Johor adalah angkatan tentara yang dimiliki oleh Negeri Johor yang dibentuk pada masa pemerintahan Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar (Sultan Temenggung Johor ke-2). Johor merupakan negeri pertama dan satu-satunya di Federasi Malaya yang memiliki pasukan tentara modernnya sendiri dan juga sebagai organisasi militer tertua di negara Malaysia saat ini. Tentara Johor dibiayai secara mandiri oleh negeri Johor. Pasukan pengawal setia Negeri Johor didirikan pada tahun 1885 berdasarkan pada Perjanjian Anglo-Johor tahun 1885 yang ditandatangani oleh Sultan Ibrahim ibni Sultan Abu Bakar dan Ratu Victoria di London, Inggris untuk menegakkan perdamaian dan melindungi Johor termasuk Singapura dari ancaman luar. Kapten Newland adalah seorang perwira militer Inggris pertama yang dilantik sebagai komandannya. Pada awal berdirinya, tentara Johor hanya berkekuatan satu kompi percobaan yang terdiri dari 60 orang melayu Johor sebagai tentara infantri dan 20 orang punjabi sebagai tentara artileri. Peran Primer Tentara Johor adalah Melindungi Sultan Johor dan keluarga kerajaan Johor. Sedangkan peran Sekunder Tentara Johor adalah Berpartisipasi bersama Angkatan Tentara Malaysia ketika kedaruratan atau perang.