Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Sugiarti

NIM : 190422528008

OFFERING :J

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Pengertian

Akuntansi sektor publik adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian,


analisis, dan pembuatan laporan keuangan untuk suatu organisasi publik yang menyajikan informasi
keuangan kepada pihak yang memerlukan.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan- badan pemerintahan (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah), organisasi sukarelawan, rumah sakit, perguruan tinggi
dan universitas, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi politik, dan
sebagainya.

Sistem akuntansi untuk badan-badan pemerintahan harus mengikuti standar akuntansi pemerintah (SAP).
Di sisi lain, unit- unit pemerintah yang bergerak di bidang bisnis (BUMN dan BUMD) harus mengikuti
standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh IAI (ikatan akuntansi Indonesia). Sementara itu,
organisasi publik non pemerintahan mengikuti standar akuntansi keuangan.

Sifat & Karakteristik

Karakteristik akuntansi sektor publik ini berfokus pada dua hal :

1. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada sifat lembaga. Jadi, sifat akuntansi ini adalah khusus
organisasi non profit yang tidak menghasilkan laba. Misalnya seperti lembaga pemerintahan.
2. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada tujuan lembaga. Sesuai namanya, akuntansi untuk
sektor publik hanya menyediakan informasi pelayanan pada publik. Pelayanan untuk publik ini
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat.

Perbedaan & Persamaan

N Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta


o
1 Tujuan Organisasi Nonprofit motif Profit Motif
2 Sumber Pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Pembiayaan internal: Modal
Obligasi Pemerintah, Laba sendiri, laba ditahan, penjualan
BUMN/ BUMD, Penjualan aset aktiva.
Negara Pembiayaan Eksternal: Utang
Bank, Obligasi, penerbitan
saham
3 Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada
publik/ masyarakat dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/ DPRD)
4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas
fungsional
5 Karakteristik Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Anggaran
6 Sistem Akuntansi Basis Kas Basis Akrual

Tujuan

 Kontrol manajemen
Kontrol manajemen atau management control bertujuan agar memberi informasi sesuai
kebutuhan dalam pengelolaan suatu organisasi secara cepat, efisien, tepat, dan ekonomis atas
operasional serta menggunakan sumber daya yang dialokasikan dalam suatu organisasi.
 Akuntabilitas
Akuntabilitas atau accountability memiliki tujuan yang mirip dengan kontrol manajemen,
yakni menyajikan informasi yang bermanfaat untuk manajer sektor publik.Hal ini digunakan
dalam pelaporan pelaksanaan tanggung jawab atas sumber daya atau bidang atau divisi yang
berada di bawah wewenang manajer tersebut.

Perkembangan

1952 = Istilah sektor publik, diperkenalkan. Sering dikaitkan dengan bagian manajemen ekonomi makro

1970 = Kritikan terhadap sektor publik, tidak efisien dan tidak mendukung pembangunan

1980 = Reformasi Sektor Publik di Negara Industri. Basis kas ke Basis Akrual.

Good Governance, Akuntanbilitas, Privatisasi, Otonomi Daerah

 Good Governance
Diartikan sebagai cara kelola urusan publik.
World Bank, mendefinisikan : sebagai ”the way state power is used in managing
economic and social resources for development of society”.
United Nation Development Program (UNDP), mendefinisikan: akuntabilitas public
sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s
affair at all levels”.
Dalam hal ini World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola
sumberdaya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat. Sedangkan UNDP
lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi dan administrative dalam pengelolaan Negara.
 Akuntanbilitas
Adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan
yang menjadi taggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan
kewajiban untuk meminta pertaggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri atas 2
macam, yaitu :
1. Akuntabilitas vertikal, pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi, misal : a) unit kerja daerah kepada pemerintah daerah, b) pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat, c) pemerintah pusat kepada MPR, dsb.
2. Akuntabilitas Horisontal, pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Privatisasi

Merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan public. Perusahaan publik banyak dituding melakukan korupsi, kolusi dan
nepotisme, inefisiensi dan pemborosan. Hal ini disebabkan oleh:

1. intervensi politik,

2. sentralisasi,

3. rent seeking behaviour,

4. manajemen yg buruk.

Otonomi Daerah

1. Dilakukan melalui desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat : mendorong peningkatan


partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam pembangunan serta mendorong pemerataan
hasilbnya.
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan
publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap.
3. Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem akuntansi yang selama ini digunakan tidak
memungkinkan disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel
4. Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem, prosedur dan mekanisme
pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan pertanggungjawaban yang
akuntabel, transparan dan dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama
5. Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar
penilaian kinerja pemerintah
6. Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi, keterkaitan program dan
anggaran antara pemerintah pusat dengan darah, maka strategi pengembangan akuntansi
pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan

Anda mungkin juga menyukai