NIM : 190422528008
OFFERING :J
Pengertian
Ruang Lingkup
Ruang lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan- badan pemerintahan (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah), organisasi sukarelawan, rumah sakit, perguruan tinggi
dan universitas, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi politik, dan
sebagainya.
Sistem akuntansi untuk badan-badan pemerintahan harus mengikuti standar akuntansi pemerintah (SAP).
Di sisi lain, unit- unit pemerintah yang bergerak di bidang bisnis (BUMN dan BUMD) harus mengikuti
standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh IAI (ikatan akuntansi Indonesia). Sementara itu,
organisasi publik non pemerintahan mengikuti standar akuntansi keuangan.
1. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada sifat lembaga. Jadi, sifat akuntansi ini adalah khusus
organisasi non profit yang tidak menghasilkan laba. Misalnya seperti lembaga pemerintahan.
2. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada tujuan lembaga. Sesuai namanya, akuntansi untuk
sektor publik hanya menyediakan informasi pelayanan pada publik. Pelayanan untuk publik ini
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat.
Tujuan
Kontrol manajemen
Kontrol manajemen atau management control bertujuan agar memberi informasi sesuai
kebutuhan dalam pengelolaan suatu organisasi secara cepat, efisien, tepat, dan ekonomis atas
operasional serta menggunakan sumber daya yang dialokasikan dalam suatu organisasi.
Akuntabilitas
Akuntabilitas atau accountability memiliki tujuan yang mirip dengan kontrol manajemen,
yakni menyajikan informasi yang bermanfaat untuk manajer sektor publik.Hal ini digunakan
dalam pelaporan pelaksanaan tanggung jawab atas sumber daya atau bidang atau divisi yang
berada di bawah wewenang manajer tersebut.
Perkembangan
1952 = Istilah sektor publik, diperkenalkan. Sering dikaitkan dengan bagian manajemen ekonomi makro
1970 = Kritikan terhadap sektor publik, tidak efisien dan tidak mendukung pembangunan
1980 = Reformasi Sektor Publik di Negara Industri. Basis kas ke Basis Akrual.
Good Governance
Diartikan sebagai cara kelola urusan publik.
World Bank, mendefinisikan : sebagai ”the way state power is used in managing
economic and social resources for development of society”.
United Nation Development Program (UNDP), mendefinisikan: akuntabilitas public
sebagai “the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s
affair at all levels”.
Dalam hal ini World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola
sumberdaya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat. Sedangkan UNDP
lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi dan administrative dalam pengelolaan Negara.
Akuntanbilitas
Adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan
yang menjadi taggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan
kewajiban untuk meminta pertaggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri atas 2
macam, yaitu :
1. Akuntabilitas vertikal, pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi, misal : a) unit kerja daerah kepada pemerintah daerah, b) pemerintah
daerah kepada pemerintah pusat, c) pemerintah pusat kepada MPR, dsb.
2. Akuntabilitas Horisontal, pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Privatisasi
Merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan public. Perusahaan publik banyak dituding melakukan korupsi, kolusi dan
nepotisme, inefisiensi dan pemborosan. Hal ini disebabkan oleh:
1. intervensi politik,
2. sentralisasi,
4. manajemen yg buruk.
Otonomi Daerah