Abstraksi
Pengukuran hidrometri untuk sungai-sungai di Indonesia masih jarang
dilakukan. Selama ini pelaksanaannya masih terbatas pada sungai-sungai
besar. Dengan bertambahnya penduduk, peranan sungai bagi kehidupan
manusia semakin besar. Selain manfaat yang diperoleh, sungai dapat
menimbulkan bencana dengan adanya banjir.
1. PENDAHULUAN
Kurva debit adalah kurva hubungan antara kedalaman aliran (d) dengan
debit aliran (Q). Debit merupakan fungsí dari kecepatan aliran (V) dan
tampang basah aliran (A). Untuk luas tampang basah tertentu, kurva debit
dapat diturunkan menjadi suatu kurva d-V.
2. LANDASAN TEORI
Sungai aluvial adalah sungai dengan batas tampang aliran tersusun atas
butir-butir sedimen. Gaya aliran dapat menyebabkan butir sedimen terangkat
dan terangkut untuk diendapkan di tempat lain. Interaksi antara aliran dengan
batas tampangnya membentuk konfigurasi geometri saluran dan menjadi
kekasaran hidrolik saluran (Bañón, 1975).
B
C
G.sin α
D
A
G.cosα α
G
2
c. Gaya berat (G), komponen G.sinα menyebabkan pergerakan.
Gaya penghambat :
a. Gaya gesek (friction) dengan pembatas tampang aliran, dinding dan
dasar saluran.
b. Gaya hidrodinamika terhadap partikel redimen.
Berdasar hal tersebut di atas, dalam penelitian ini formula yang dipilih
secara eksplisit memasukkan parameter diameter sedimen ke dalamnya.
Kecuali untuk formula Manning, secara luas dipakai di Indonesia dan untuk
keperluan praktis memberikan hasil yang memuaskan. Formula-formula yang
dipilih adalah sebagai berikut :
a. Regime.
b. Einstein – Barbarosa.
c. Engelund.
d. Alam-Kennedy.
e. Manning.
2.1. Regime
Fb .Q
Lebar : b ............................................ 1.
Fs
Fs .Q
Dalam : d 3 2
............................................. 2.
Fb
1/ 8
Fb
Slope : S ..................... 3.
C
K b .d 1 / 8 .1
1/ 4
2,330
Dimana :
Fb = bed factor = 1,9. d g
Fs = slide factor
= 0,10 untuk timbunan material dapat lepas
= 0,20 untuk lumpur, lempung, geluh
3
= 0,30 untuk lumpur yang liat
g
K 3,63. 1 / 4
C = konsentrasi bed material (ppm)
4
Gambar 2. : Faktor x Pada Persamaan Distribusi Kecepatan Einstein - Barbarosa
Kontribusi bentuk dasar terhadap faktor gesek, tergantung pada
konfigurasi bentuk dasar yang menurut Einstein - Barbarosa dapat diubah
menjadi fungsi laju transportasi sedimen. Berdasar konsep Einstein,
transportasi sedimen sepenuhnya tergantung pada variabel tak berdimensi :
d
' s w . 35 .
w r '.S
Besarnya faktor gesek seperti pada rumus 7.
2
U " g.r".S
f " 8. * 6. ........................................... 7.
V V2
V
Hubungan antara dengan ' disajikan pada Gambar 3.
U*"
Dimana :
S ' = slope akibat kekasaran butir
S " = slope akibat konfigurasi bentuk dasar
5
Demikian pula untuk :
f f ' f "
* * ' *"
* ' * * " ……………………………………………. 9.
Dengan :
dS
* ..………………………………………….. 10.
s 1.d s
d'S
* ' ………………………………………….. 11.
s 1.d s
F 2 .h 2
*" …………………………………….. 12.
S .s 1.d s .L
Dimana :
d' = kecepatan aliran untuk tampang dengan jari-jari hidrolik r’
s s
w
d s ' = ukuran partikel sedimen
F = angka Freude
h = tinggi gelombang bentuk konfigurasi dasar
L = panjang gelombang bentuk konfigurasi dasar
F 2 .h 2
* ' * ....................................................... 13.
8.s 1.d s .L
6
Gambar 4. : Kurva Engelund Hubungan * ' dengan *
2.4. Alam dan Kennedy (1969)
V d
f " f " , 50 ....................................................... 14.
g .d rb
50
Gambar 5. : Kurva Alam dan Kennedy Dengan f b " Sebagai Fungsi Dari Angka Freude
rb
dan
d50
Harga f f f f b " ; dengan f f merupakan faktor gaya gesek untuk dasar rata
yang besarnya seperti Persamaan 15.
7
V .r r
f f F R b , b ............................................................ 15.
d 50
Persamaan 15 dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti Gambar 6.
Gambar 6. : Diagram Faktor Gaya Gesek Dasar Rata-rata Lovera – Kennedy Untuk
Sungai Aluvial
1,49 2 / 3 1 / 2
V .R .S .......................................................... 16.
n
1
V .R 2 / 3 .S 1 / 2 .......................................................... 17.
n
Persamaan 16 dengan satuan ft. Lb, sec dan Persamaan 17 versi metrik.
Nilai n untuk suatu saluran adalah tidak konstan (Chow, 1959); yang
tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
koefisien Manning adalah :
1. Kekasaran permukaan.
2. Tumbuh-tumbuhan.
3. Ketidakteraturan saluran.
4. Trace saluran.
5. Pengendapan dan penggerusan.
6. Hambatan saluran.
7. Ukuran dan bentuk saluran.
8
8. Taraf air dan debit.
9. Perubahan musim.
10. Endapan melayang dan endapan dasar.
Chow (1959) telah membuat tabel perkiraan nilai koefisien kekasaran
Manning dengan disertai sketsa keadaan lapangan. Dalam praktek,
pengalaman memainkan peranan cukup penting dalam menaksir nilai n.
9
0,030; 0,035 dapat dilihat pada lampiran 4. Sedang plotting disajikan pada
Gambar 8.
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian Kurva Debit Sungai
Aluvial di atas adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini baru merupakan tahap awal, kalibrasi baru dilakukan
terhadap satu lokasi. Untuk sampai kepada hasil yang lebih baik
perlu dilakukan uji terhadap banyak data dari banyak lokasi. Juga
terhadap formula yang digunakan, masih banyak formula yang
cukup populer dan layang untuk digunakan.
2. Data pengujian sebaiknya diambilkan dari sungai yang tidak besar,
karena justru di sungai-sungai tersebut jarang ditemui data
10
pengukuran hidrometri. Dengan demikian penelitian akan lebih
mengenai sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Chow, Ven Te, 1959, Open Channel Hydraulic, McGraw-Hill Inc., New York
DPMA, 1982, Laporan Pengukuran Hidrometri di Daerah Pengaliran
Bangawan Solo, DPU Dirjen Pengairan, Surakarta.
Graf, Walter Hans, 1971, Hydraulic of Sedimen Transport, MacGraw-Hill
Inc., New York
Lipschutz, Seymour, Poe, Arthur, 1982, Programming with Fortran,
MacGraw-Hill Inc., New York
Vanoni, Vito A., 1975, Sedimentation Engineering, ASCE, New York
LAMPIRAN
11
MULAI
Tulis d, V
STOP
A. Blench
Tentukan Nilai d
3,61.d g .d 2
V
Fs .b
12
B. Einstein – Barbarosa
Tentukan Nilai r
U *' g .r '.S
k s d 65 .U * ' k s d 65 .U * '
11,6. 11,6.
12,2.r '.x
V 5,75.U * '.log
ks
w d 35
' s .
w r '.S
Hitung U * '
r"
U * "2
g.S
d r r ' r"
Nilai r Yang
Lain ?
Ya
Tidak
13
C. Engelund
Tentukan Nilai d’
2,5. ln d '
V 6,0 . g .d '.S
2.d 65
d '.S
* '
s 1.d s
.s 1.d s
d *
S
Nilai d’ Yang Ya
Lain ?
Tidak
14
D. Alam - Kennedy
Tentukan V
Asumsi Nilai rb
Hitung
V
g .d 50
V .rb
x10 5
rb
x10 7
d 50
f f b " f f
V2
rb '
8.g .S
tidak
rb rb '.....?
ya
d rb
V Yang Lain
tidak
ya
15
E. Formula Manning
MULAI
Slope
Tentukan D
Hitung A, P
A
R
P
1 2 / 3 1/ 2
V .R .S
n
Tulis n; d; V
SELESAI
16
Tabel 1. : Hasil Hitungan D vs V
17
5,80 7,25 0,00 0,00 0,00 9,35 2,97 0,00 1,71
5,90 7,50 0,00 0,00 0,00 11,53 3,00 0,00 1,72
6,00 7,76 0,00 0,00 0,00 15,48 3,03 0,00 1,74
6,10 8,02 0,00 0,00 0,00 0,00 3,06 0,00 1,75
Tabel 2 : Hitungan D vs V Dengan Rumus Manning
V V (m/det)
D (m) n
(m/det) n = 0,0250 n = 0,0300 n = 0,0350
0,10 0,078 0,03 0,09 0,08 0,07
0,20 0,078 0,05 0,15 0,12 0,11
0,30 0,075 0,06 0,20 0,16 0,14
0,40 0,071 0,08 0,24 0,20 0,17
0,50 0,065 0,11 0,27 0,23 0,20
0,60 0,058 0,13 0,31 0,26 0,22
0,70 0,050 0,17 0,34 0,29 0,25
0,80 0,042 0,22 0,38 0,31 0,27
0,90 0,034 0,28 0,38 0,32 0,27
1,00 0,026 0,34 0,35 0,29 0,25
1,10 0,019 0,46 0,35 0,29 0,25
1,20 0,016 0,42 0,27 0,23 0,20
1,30 0,015 0,52 0,31 0,26 0,22
1,40 0,015 0,57 0,35 0,29 0,25
1,50 0,016 0,62 0,39 0,32 0,28
1,60 0,016 0,65 0,42 0,35 0,30
1,70 0,017 0,66 0,45 0,38 0,32
1,80 0,018 0,67 0,48 0,40 0,34
1,90 0,019 0,67 0,51 0,43 0,37
2,00 0,020 0,68 0,54 0,45 0,39
2,10 0,021 0,68 0,57 0,47 0,41
2,20 0,022 0,69 0,60 0,50 0,43
2,30 0,022 0,71 0,62 0,52 0,45
2,40 0,023 0,72 0,65 0,54 0,46
2,50 0,023 0,73 0,68 0,56 0,48
2,60 0,023 0,75 0,70 0,58 0,50
2,70 0,024 0,75 0,72 0,60 0,52
2,80 0,024 0,77 0,75 0,62 0,54
2,90 0,025 0,78 0,77 0,64 0,55
3,00 0,025 0,80 0,80 0,66 0,57
3,10 0,025 0,81 0,82 0,68 0,59
3,20 0,025 0,83 0,85 0,70 0,60
3,30 0,026 0,85 0,87 0,73 0,62
3,40 0,026 0,87 0,90 0,75 0,64
3,50 0,026 0,89 0,92 0,77 0,66
3,60 0,026 0,90 0,95 0,79 0,68
3,70 0,026 0,92 0,97 0,81 0,69
3,80 0,027 0,93 0,99 0,83 0,71
3,90 0,027 0,95 1,02 0,85 0,73
4,00 0,027 0,96 1,04 0,87 0,74
4,10 0,027 0,98 1,06 0,89 0,76
4,20 0,027 0,99 1,09 0,91 0,78
4,30 0,028 1,00 1,11 0,92 0,79
4,40 0,028 1,02 1,13 0,94 0,81
4,50 0,028 1,03 1,15 0,96 0,82
4,60 0,028 1,04 1,17 0,98 0,84
4,70 0,028 1,05 1,20 1,00 0,85
4,80 0,029 1,06 1,22 1,01 0,87
4,90 0,029 1,07 1,24 1,03 0,88
5,00 0,029 1,08 1,26 1,05 0,90
5,10 0,029 1,09 1,28 1,07 0,91
5,20 0,029 1,10 1,30 1,08 0,93
5,30 0,030 1,11 1,32 1,10 0,94
5,40 0,030 1,12 1,34 1,12 0,96
5,50 0,030 1,13 1,36 1,13 0,97
5,60 0,030 1,14 1,38 1,15 0,98
5,70 0,030 1,15 1,40 1,16 1,00
18
5,80 0,031 1,15 1,42 1,18 1,01
5,90 0,031 1,16 1,44 1,20 1,03
6,00 0,031 1,17 1,45 1,21 1,04
19