Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA . MPI .

2B

PANCASILA-
SEBAGAI
IDEOLOGI
Athiyya Nahda R (2020411052)
Randika Achmad F (2020411091)
PENGERTIAN
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) dasar
yang bersifat menyeluruh yang dipegang serta dimiliki
suatu masyarakat sebagai pandangan hidup --Oesman
dan Alfian (1990: 6).

IDE
Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan
negara untuk mewujudkan cita-cita suatu bangsa.

OLOGI Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu bangsa


dalam menjalankan negaranya.

Ideologi adalah suatu sistem nilai yang terdiri dari nilai


dasar (cita-cita) dan instrumental (metode).
KUALITAS 3
- Realita
seacara riil berakar dan hidup dalam
masyarakat atau bangsanya terutama

DIMENSI IDEOLOGI
bersumber dari budaya dan sejarahnya.

- Idealisme
setiap nilai ideologi bukan angan-angan yang
memberi harapan masa depan semata tetapi
berisi idealisme melalui perwujudan dalam
praktek kehidupan bermasyarakat.

- Fleksibilitas
ideologi memiliki keluwesan yang
memungkinkan adanya pengembangan
pemikiran baru tanpa menghilangkan hakikat
dalam nilai yang terkandung.
FUN
G Orientasi dasar dengan
SI membuka wawasan yang
IDE memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam
kehidupan manusia
OLOGI
Norma-norma yang menjadi
pedoman dan pegangan bagi
seseorang untuk melangkah
bertindak

Bekal & jalan bagi seseorang


menemukan identitasnya
Struktur kognitif (keseluruhan
pengetahuan yang didapat Pendidikan bagi masyarakatnya
merupakan landasan untuk untuk memahami, menghayati
memahami dan menafsirkan serta memolakan tingkah laku
seluruh kejadian di alam semesta) sesuai norma yang terkandung.
PANCASILA DAN KOMUNISME
(1945-1950)
Indonesia tidak pernah menganut sistem komunisme
namun, pernah hampir ingin diterapkan oleh oknum-
oknum tertentu.
PANCASILA Sistem ini memiliki sifat atheisme, totaliter, otoriter,

DENGAN
dan tertutup yang bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.

IDEOLOGI Sehingga, dikeluarkannya Tap MPR No.XXV/MPRS/


1966 untuk pembubaran PKI dan organisasi yang
LAINNYA menganut paham komunisme serta pelarangan
penyebaran paham tersebut diperkuat dengan Tap
MPR No. IX/MPR/1978 dan Tap MPR No.
VIII/MPR/1983.
PANCASILA DAN LIBERALISME PANCASILA DAN AGAMA
(1950-1959)
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara namun Tuhan menurut terminolgi Pancasila adalah Tuhan Yang
dengan konstitusi 1950. Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan
dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan bahkan
Pada masa ini sesuai dengan sistem yang dianut juga Animisme --Chaidar.
(liberalisme) negara memberikan kebebasan pada
warganya, termasuk perihal agama. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna
bahwa manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu
Sistem ini memiliki kelebihan membebaskan Tuhan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
masyarakat (individu) untuk memilih dan menentukan mempersekutukan-Nya.
yang mereka kehendaki.
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan bersamaan
Kelemahannya, yakni pengingkaran terhadap dimensi dan saling mendukung.
sosial (tidak kuatnya tanggung jawab terhadap
kepentingan umum).
A & PANCA
AR SI
G

LA
NE
N

Negara adalah berdasar atas Tidak adanya pemaksaan menganut


A

Ketuhanan Yang Maha Esa. agama tertentu.


G

Setiap warga memiliki hak asasi untuk


N

Bersikap toleran terhadap pemeluk


memeluk dan menjalankan ibadah
U

agama lain.
sesuai dengan agama masing-masing.
UB

Tidak ada tempat bagi atheisme & Dalam bermasyarakat dan bernegara
H

sekularisme karena kodrat manusia harus sesuai dengan nilai-nilai


sebagai makhluk Tuhan. Ketuhanan yang Maha Esa.
Tidak ada tempat bagi pertentangan Negara hakikatnya adalah "... berkat
agama antar golongan agaa dan rahmat Allah yang Maha Esa."
pemeluknya.
Indonesia memiliki keunikan tersendiri
dibandingkan dengan negara lainnya.

Indonesia tidak dapat dipisahkan dari


Pancasila sebagai ideologi yang
setidaknya berfungsi untuk:
Menggambarkan cita-cita bangsa

KESIMPULAN Menciptakan rasa kesatuan


sebagai bangsa Indonesia
Menjadi pendorong untuk
mewujudkan cita-cita bangsa dan
NKRI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai